You are on page 1of 16

PERAN MINERAL TEMBAGA (Cu) DAN MAGNESIUM (Mg) DALAM TUBUH MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Farmakologi

Disusun Oleh : Kelompok 6

SITI SOLIHAT FEMI FAHMISARI LISNA ISWANTIKA

( P17335111417 ) ( P17335111418 ) ( P17335111419 )

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG JURUSAN FARMASI BANDUNG 2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Peran Mineral Tembaga (Cu) dan Magesium (Mg) dalam tubuh..

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca .Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Bandung, April 2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................1 A. Latar Belakang .....................................................................................................................3 B. Rumusan Masalah ................................................................................................................3 C. Tujuan ...................................................................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................4 A. Pengertian .............................................................................................................................4 B. Mekanisme Kerja .................................................................................................................5 C. Indikasi ..................................................................................................................................6 D. Efek Samping ........................................................................................................................8 E. Kontra Indikasi ..................................................................................................................10 BAB III KESIMPULAN..............................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................12

BAB I PENDAHULUAN A . Latar Belakang Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi (Anonim, 2008). Beberapa mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak seperti kalsium, fosfat, natrium, klorida, magnesium dan kalium, yakni sekitar (1- 2 gram/hari). Mineral adalah unsur-unsur yang berada dalam bentuk sederhana. Dalam ilmu gizi biasanya disebut unsur-unsur mineral atau nutrient/zat gizi organik. Unsur-unser mineral yang telah terbukti esensial dalam makanan ada kurang lebih tujuh belas. Sebagian besar mineral terdapat dalam tulang, dan kurang lebih kandungan mineral dalam tubuh adalah 4 % (Poedjiadi 1994).Mineral yang esensial sebagai zat gizi dibagi dalam dua kategori, yaitu unsur-unsur makronutrien (>0,005 % berat badan) dan unsur-unsur mikronutrien (<0,005 % berat badan). Keseimbangan ion-ion mineral dalam tubuh mengatur proses metabolisme, mengatur keseimbangan asam basa, tekanan osmotik, membantu transport senyawa-senyawa panting pembentuk membrane, beberapa di antaranya merupakan konstituen pembentuk jaringan tubuh. Secara tidak langsung, mineral banyak yang berperan dalam proses pertumbuhan (Poedjiadi1994). Jenis-jenis Mineral Secara umum, mineral terbagi menjadi 2 macam, yaitu: 1. Mineral makro yaitu mineral yang ada di dalam tubuh lebih dari 0.01% dari berat badan dan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg/hari seperti Ca (kalsium), P (fosfor), Na (natrium), K (kalium), Cl (klorida), dan S (sulfur), dan Magnesium (Mg). 2. Mineral mikro yaitu mineral yang ada dalam tubuh kurang dari 0.01% berat tubuh dan hanya dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg/hari seperti besi (Fe), iodine (I), zinc (Zn), tembaga (Cu), dan Flour (Fr).

Sumber Mineral Sumber mineral makro pada makanan sebagai berikut. No Mineral 1. Kalsium ( Ca ) Sumber makanan Susu, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan daging 2. Fosfor ( P ) Susu, kacang-kacangan, daging, dan sayuran 3. Natrium ( Na ) Daging, garam, mentega, dan produk peternakan 4. 5. Kalium ( K ) Klor ( Cl ) Sayuran, buah-buahan, dan kecap Garam, susu, daging, dan telur

6.

Sulfur ( S )

Sayuran, telur, daging, susu, dan buahbuahan

7.

Magnesium (Mg)

Kacang-kacangan, sayuran hijau, makanan hasil laut, dan sereal

Adapun sumber mineral mikro pada makanan adalah sebagai berikut. No Mineral 1. 2. Besi (Fe) Iodine (I) Sumber makanan Daging, sayuran hijau, dan biji bijian Makanan hasil laut, telur, susu, garam beryodium, tiram, dan rumput laut 3. 5. Zinc (Zn) Tembaga (Cu) Ikan laut, hati, daging, telur, dan susu Padi-padian, polong-polongan, kerang, ginjal, dan hati 7. Flour (Fr) Kuning telur, susu, otak, dan air minum

Berdasarkan uraian tersebut, penulis menetapkan judul makalah PERAN MINERAL TEMBAGA (CU) DAN MAGNESIUM (MG) DALAM TUBUH

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari mineral Tembaga ( Cu ) dan Magnesium ( Mg ) ? 2. Bagaimana mekanisme kerja dari mineral Tembaga ( Cu ) dan Magnesium ( Mg ) ? 3. Apakah indikasi, efek samping dan kontra indikasi dari mineral Tembaga ( Cu ) dan Magnesium ( Mg ) ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari mineral Tembaga ( Cu ) dan Magnesium ( Mg ) ? 2. Mengetahui mekanisme kerja dari mineral Tembaga ( Cu ) dan Magnesium ( Mg ) ? 3. Mengetahui indikasi, efek samping dan kontra indikasi dari mineral Tembaga ( Cu ) dan Magnesium ( Mg ) ?

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian 1.Tembaga Tembaga adalah logam merah-muda yang lunak, dapat ditempa, liat. Ia melebur pada 1038 . Karena potensial electrode standarnya positif (+0,34 V untuk pasangan Cu/Cu2+),ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia bisa terlarut sedikit. Dalam table periodik unsur unsur kimia, tembaga menempati posisi dengan nomor atom (NA)29 dan mempunyai bobot atau berat atom (BA)63,546. Unsur tembaga di alam, dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas, akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral. Selain itu, tembaga (Cu) juga terdapat dalam makanan. Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang, kacang-kacangan, sereal, dan coklat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa yang digunakan sebagai sumber air.Didalam tubuh , tembaga biasanya di temukan di bagian hati , usus,jantung dan ginjal. 2.Magnesium Magnesium merupakan kation terbanyak ke empat di dalam tubuh dan kation terbanyak kedua di dalam intraseluler setelah potasium. Magnesium (Mg) mempunyai peranan penting dalam struktur dan fungsi tubuh manusia. Tubuh manusia dewasa mengandung kira-kira 25 gram magnesium. Total magnesium dalam tubuh laki-laki dewasa diperkirakan 1 mol (24 g) (Topf and Murray, 2003).Jumlah minimum magnesium yang direkomendasikan setiap hari tersedia untuk orang dewasa adalah 0,25 mmol (6 mg)/kg berat badan (Sclingmann et al. 2004).Distribusi magnesium dalam tubuh diperkirakan 66% di dalam tulang, 33% didalam otot dan jaringan lunak, dan kurang lebih 1% dalam darah. Di dalam darah 55% magnesium dalam keadaan bebas (dalam bentuk ion) dan secara fisiologi aktif, 30% berikatan dengan protein (terutama albumin), dan 15% dalam bentukanion kompleks (Fox et al. 2001).Pada kondisi tubuh normal konsentrasi magnesium akan selalu berada konstan dalam sirkulasi darah. Homeostasis bergantung pada keseimbanganantara absorpsi di usus dan ekskresi di ginjal dimana tubulus ginjal berperan 1 utama dalam pengaturan magnesium (Sclingmann et al. 2004). Magnesium didalam tulang lebih merupakan cadangan yang siap dikeluarkan bila bagian lain dalam tubuh membutuhkan.mineral

Magnesium banyak ditemukan dalam kedua sumber makanan nabati dan hewani, namun tanaman menyediakan lebih banyak sumber mineral magnesium.

B. Mekanisme Kerja
1. Tembaga Absorpsi tembaga dalam traktus gastrointestinalis. Dalam sel mukosa usus, tembaga mungkin berikatan dengan protein pengikat metal yaitu metalotionein. Tembaga dalam plasma, terikat pada asam amino terutama histidin, dan pada albumin serum. Tembaga yang diserap kurang dari satu jam ,akan diambil dari sirkulasi oleh hati. Hati memproses tembaga melalui 2 jalan : 1.Tembaga diekskresi dalam empedu ke dalam traktus gastrointestinalis, dan tidak diabsorpsi kembali. Homeostasis tembaga dipertahankan oleh sekresi billier. Semakin tinggi dosis tembaga, semakin banyak yang diekskresi dalam feses. Dalam keadaan normal,urin hanya mengandung sedikit tembaga.

2.Penggabungan tembaga sebagai bagian integral seruloplasmin, suatu glikoprotein yang disentesisdalamhati.Seruloplasmin bukan protein pembawa Cu , karena tembaga seruloplasmin tidak bertukar dengan ion tembaga atau tembaga yang terikat dengan molekul-molekul lain. Seruloplasmin mengandung 6-8 atom tembaga, 50persen ion kupro (Cu ) dan 50persen ion kupri Seruloplasmin,mengoksidasi Fe menjadi Fe,Metaloprotein tembaga lainnya adalah sitokrom oksidase, tironase, monoamin oksida-se, superoksida dimutase dan lisil oksidase.

2.Magnesium Di dalam cairan sel ekstraseluler magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan darah . Dalam hal ini peranan magnesium berlawanan dengan kalsium. Kalsium merangsang kontraksi otot, sedangkan magnesium mengenorkan otot. Kalsium mendorong penggumpalan darah sedangkan magnesium mencegah. Kalsium menyebabkan ketegangan saraf, sedangkan magnesium melemaskan saraf.Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium di dalam email gigi.Absorpsi magnesium di usus halus lebih sedikit dibandingkan dengan di kolon. Magnesiumdiperkirakan 1 mmol hilang atau terbuang dalam sekresi di gastrointestinal setiaphari. Ginjal merupakan regulator utama konsentrasi serum dan kandungan totalmagnesium tubuh. Ekskresi magnesium lebih banyak terjadi pada malam hari. Pada bagian glomerulus ginjal, magnesium (baik dalam bentuk ion atau magnesium kompleks) mengalami filterisasi sebanyak 70%, sedangkan di bagian nefron reabsorpsi magnesium lebih

96%. Jumlah yang di reabsorpsi dapat bervariasi, mulai mendekati nol sampai 99.5% tergantung pada keseimbangan magnesium individu (Topf and Murray, 2003) Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya sebanyak 30% magnesium diabsorpsi, sedangkan pada konsumsi rendah sebanyak 60%. Bila kalsium dalam makanan turun, absorpsi magnesium meningkat.Didalam darah sebagian besar magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas, atau dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil. Keseimbangan magnesium di dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian ekskresi magnesium melalui urin. Ekskresi magnesium menigkat oleh hormon tiroid, asidosis, aldosteron, serta kekurangan fosfor dan kalsium. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin, glukagon, dan PTH terhadap resorpsi tubula ginjal. Demikian pula pada hiperkalsemia dan hipermagnesemia. Karena cairan lambung banyak mengandung magnesium. Muntah belebihan menyebabkan kekurangan magnesium dalam jumlah besar. Semakin tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan magnesium dalam tubuh semakin efisien absorpsi magnesium dalam tubuh. Peningkatan kebutuhan terjadi pada pertumbuhan, kehamilan, menyusui, defisiensi magnesium dan tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas tulang. Jumlah magnesium yang dikonsumsi mempengaruhi absorpsi magnesium. Penyerapan akan meningkat bila magnesium yang dikonsumsi menurun.

C. Indikasi
1. Tembaga o Fungsi utama Tembaga di dalam adalah sebagai bagian dari enzim. Enzim-enzim mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan yang berkaitan dengan reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal oksigen. o Tembaga berperan dalam mencegah anemia dengan cara membanu absorbs besi, merangsang sisntesis hemoglobin , melepas simpanan besi dari feritin dalam hati dan sebagai bagian dari enzim seruloplasmin. o Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri. o Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melanin, yaitu pigmen dan kulit. o Tembaga juga berperanan dlam pngikatan silang kolagen yang diperlukan untuk menjaga kekuatannya

Arthritis: Manfaat kesehatan dari zat tembaga sangat berhubungan dengan anti-inflamasi, tindakan untuk membantu mengurangi gejala radang sendi. gelang tembaga serta aksesoris lainnya bisa untuk menyembuhkan penyakit ini. Tembaga juga bekerja sebagai obat alami untuk arthritis, air yang disimpan dalam wadah tembaga selama semalam akan terakumulasi jejak zat tembaga yang bermanfaat untuk memperkuat sistem otot.

Pertumbuhan yang tepat: Zat Tembaga sangat penting bagi pertumbuhan normal dan kesehatan. Dengan demikian, sudah pasti penting untuk memasukkan mineral dalam bentuk yang seimbang dalam diet teratur. Hal ini membantu dalam perlindungan sistem tulang, saraf dan kardiovaskular. Stimulasi Otak: Mineral Tembaga secara luas dikenal sebagai stimulan otak. Hal ini juga dinyatakan sebagai "Brain food". Namun, Kandungan zat tembaga dalam makanan harus dalam proporsi yang tepat. Terlalu banyak zat tembaga juga tidak sehat bagi otak. mineral ini memiliki fungsi kontrol untuk otak dan karenanya tingkat asupan suplemen tembaga harus seimbang. Pemanfaatan zat besi dan gula: Tembaga membantu dalam penyerapan zat besi dari saluran usus dan melepaskan dari daerah utama penyimpanan seperti hati. Hal ini jugamembantu dalam pemanfaatan gula dalam tubuh.Membantu dalam menunda penuaan: Tembaga merupakan antioksidan yang kuat, yangbekerja dengan enzim antioksidan, dismutase superoksida, untuk melindungi membran sel dari radikal bebas.Meningkatkan produksi energi: Mineral Tembaga sangat penting untuk sintesis adenosin trifosfat, yang merupakan gudang energi dalam tubuh manusia. cuproenzyme, sitokrom c oksidase, mempengaruhi produksi energi intraselular. Ini bertindak sebagai katalis dalam pengurangan oksigen molekul air, di mana enzim menghasilkan listrik yang digunakan oleh mitokondria untuk mensintesis molekul penyimpan energi vital, ATP.Sifat bakterisida: Penelitian telah menunjukkan bahwa tembaga dapat menghancurkan atau menghambat pertumbuhan strain bakteri seperti E Coli.Kelenjar tiroid: Zat Tembaga memiliki peran penting dalam memastikan berfungsinya kelenjar tiroid.

Formasi RBC: Tembaga membantu dalam produksi hemoglobin sel darah merah dan tulang. Kekebalan: Zat Tembaga memiliki peran penting dalam proses penyembuhan dan dengan demikian, menjamin penyembuhan luka yang lebih cepat dan lebih baik. Tembaga bertindak sebagai pembangun kekebalan yang sangat baik. Ia juga bekerja sebagai obat untuk masalah anemia.Mengurangi kolesterol: Menurut Studi penelitian telah menunjukkan bahwa tembaga

dapat mengurangi kadar kolesterol jahat dan membantu dalam meningkatkan kolesterol baik yang menguntungkan 2.Magnesium o Magnesium sangat penting untuk penyerapan kalsium dan vitamin o Membantu metabolisme fosfor,natrium,dankalium o Membantu mengubah gula darah menjadi energi juga diperlukan untuk fungsi saraf yang efektif dan otot. o Magnesium juga sering disebut sebagai mineral anti-stres. o Untuk saraf dan fungsi otot o Sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin. o Untuk tekanan darah, penghambat bekuan darah arteri,Untuk sistem kardiovaskular o Untuk obat penenang alami bersama dengan kalsium o Untuk PMS dan fibromyalgia, Untuk pencegahan endapan kalsium, batu ginjal, dan batu empedu o Untuk pencernaan, relaksasi otot, sistem pernapasan dan Asma biasanya terdapat dalam Obat pencahar, Antasida

D. Efek Samping
1. Tembaga Kekurangan tembaga jarang terjadi pada orang sehat. Paling sering terjadi pada bayi-bayi prematur atau bayi-bayi yang sedang dalam masa penyembuhan dari malnutrisiyang berat. Orang-orang yang menerima makanan secara intravena (parenteral) dalam waktu lama juga memiliki resiko menderita kekurangan tembagA Sindroma Menkesadalah suatu penyakit keturunan yang menyebabkan kekurangan tembaga. Gejalanya berupa: -rambut yang sangat kusut - keterbelakangan mental - kadar tembaga yang rendah dalam darah - kegagalan sintesa enzim yang memerlukan tembaga. Kekurangan tembaga mengakibatkan kelelahan dan kadar tembaga yang rendah dalam darah. Sering terjadi:

- Penurunan jumlah sel darah merah (anemia) - Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) - Penurunan jumlah sel darah putih yang disebut neutrofil (neutropenia) - Penurunan jumlah kalsium dalam tulang (osteoporosis). Juga terjadi perdarahan berupa titik kecil di kulit dan aneurisma arterial. Diberikan tembaga tambahan selama beberapa minggu. Tetapi penderita sindroma Menkes tidak memberikan respon yang baik terhadap tambahan tembaga.Tembaga yang tidak berikatan dengan protein merupakan zat racun. Mengkonsumsi sejumlah kecil tembaga yang tidak berikatan dengan protein dapat menyebabkan mual dan muntah. Makanan atau minuman yang diasamkan, yang bersentuhan dengan pembuluh, selang atau katup tembaga dalam waktu yang lama, dapat tercemar oleh sejumlah kecil tembaga. Jika sejumlah besar garam tembaga, yang tidak terikat dengan protein, secara tidak sengaja tertelan atau jika pembebatan larutan garam tembaga digunakan untuk mengobati daerah kulit yang terbakar luas, sejumlah tembaga bisa terserap dan merusak ginjal, menghambat pembentukan air kemih dan menyebabkan anemia karena pecahnya sel-sel darah merah (hemolisis). Penyakit Wilson adalah penyakit keturunan dimana sejumlah tembaga terkumpul dalam jaringan dan menyebabakan kerusakan jaringan yang luas. Penyakit ini terjadi pada 1 diantara 30.000 orang. Hati tidak dapat mengeluarkan tembaga ke dalam darah atau ke dalam empedu. Sebagai akibatnya, kadar tembaga dalam darah rendah, tetapi tembaga terkumpul dalam otak, mata dan hati, menyebabkan sirosis. Pengumpulan tembaga dalam kornea mata menyebabkan terjadinya cincin emas atau emaskehijauan. Gejala awal biasanya merupakan akibat dari kerusakan otak yang berupa: tremor (gemetaran) ,sakit,kepala ,sulit berbicara ,hilangnya koordinasi psikosa.

Keracunan tembaga diobati dengan penisilamin yang dapat mengikat tembaga dan memudahkan pengeluaran/pembuangannya. Kelebihan tembaga dalam darah dapat menyebabkan gejala stres atau panik berlebihan, depresi, kelelahan mental, daya ingat menurun atau kepikunan, sulit konsentrasi, schizophrenia, nyeri otot, epilepsi, autis, hipertensi, hiperaktivitas pada anak, sindrom prahaid, preeklampsia pada kehamilan.Overdosis pada suplemen dapat menyebabkan muntah kehitaman, muntah darah, koma, darah pada urin, diare pusing dan hilang kesadaran dll

AKG untuk tembaga di Indonesia belum ditentukan, Amerika Serikat menetapkan jumlah tembaga yang aman untuk dikonsumsi adalah 1,5 mg 3,0 mg / hari.

2.Magnesium Menghirup debu atau asap mengandung magnesium dapat mengiritasi saluran pernafasan dan dapat menyebabkan demam fume logam. Gejala dapat termasuk batuk, sakit dada, demam, dan leukositosis. Apabila tertelan dapat menyebabkan sakit perut dan diare.Molten magnesium dapat menyebabkan luka bakar kulit serius.Konsentrasi tinggi dari debu dapat menyebabkan iritasi mekanis.Melihat api magnesium dapat menyebabkan cedera mata. Kekurangan magnesium jarang terjadi karena makanan. Kekurangan magnesium bisa terjadi pada kekurangan protein dan energi serta sebagai komplikasi penyakit-penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi dan atau penrunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intavena). Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin) juga dapat menyebabkan kekurangan dalam pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.. AKG untuk orang dewasa pada Pria 280 mg / hari, wanita 250 mg / hari.Akibat kelebihan magnesium belum diketahui dengan pasti. Kelebihan magnesium biasanya terjadi pada penyakit gagal ginjal.

E. Kontra Indikasi
1. Tembaga - Alergi terhadap makanan pengawet atau zat pewarna Kehamilan dan menyusui anak-anak dan lansia tidak perlu selama pola makan baik Penyakit empedu atau liver penyakit wilsons/ kadar tembaga dalam tubuh berlebihan

2. Magnesium Blokade jantung, kerusakan ginjal yang serius, kerusakan miokardial, hepatic adison's disease.

BAB III KESIMPULAN

Tembaga adalah logam merah-muda yang lunak, dapat ditempa, liat. Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang, kacang-kacangan, sereal, dan coklat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa yang digunakan sebagai sumber air.Didalam tubuh , tembaga biasanya di temukan di bagian hati , usus,jantung dan ginjal. Zat Tembaga tidak dapat diproduksi dalam tubuh dan karenanya perlu di pasok dari sumber pangan. Manfaat kesehatan dari zat tembaga (Cu) termasuk untuk pertumbuhan yang tepat, pemanfaatan zat besi, reaksi enzimatik, jaringan ikat rambut, mata, penuaan, dan produksi energi. Selain itu zat tembaga (Cu) untuk mengatur detak jantung, kelenjar tiroid, arthritis, penyembuhan luka. Pembentukan RBC dan kolesterol, Fungsi lainnya dari zat tembaga (Cu) Cooper. AKG tembaga yang aman untuk dikonsumsi adalah 1,5 mg 3,0 mg / hari.

Magnesium adalah mineral logam putih yang banyak ditemukan di alam, dan tubuh manusia mengandung sekitar satu ons zat magnesium, terutama di tulang dan otot. mineral Magnesium banyak ditemukan dalam kedua sumber makanan nabati dan hewani, Namun tanaman menyediakan lebih kaya sumber mineral magnesium.Magnesium sangat penting untuk

penyerapan kalsium dan vitaminC,serta membantu metabolism fosfor,natrium,dankalium. AKG untuk orang dewasa pada Pria 280 mg / hari, wanita 250 mg / hari

Walaupun peran Tembaga dan Magnesium sangat penting bagi tubuh, namun apabila konsumsinya berlebih dapat menimbulkan berbagai efek samping, dan pemanfaatannya pun perlu diperhatikan karena terdapat beberapa kontra indikasi, dimana konsumsi mineral Tembaga dan Magnesium ini tidak diperbolehkan.Sediaan farmasi yang terdapat dipasaran komposisinya merupakan kombinasi antara beberapa jenis mineral dan vitamin, contoh Supplemen yang mengandung mineral Tembaga dan Magnesium adalah : Pharmaton Vit, Redoxon Fortimun, Scotts Multivitamin & Mineral, Cerebrovit senior, Sanvita - B plus, Ultravita

DAFTAR PUSTAKA

Asaanniin, Attibabul. Mineral. http://www.scribd.com/doc/55369569/63/Fungsi-Tembaga-Cu. 30 Maret 2013 Cahyani, Agung. Tembaga Lengkap. http://www.scribd.com/doc/56706894/tembaga-lengkap. 30 Maret 2013 Darmono. (2006). Lingkunga Hidup dan Pencemaran. Universitas Indonesia. UI-Press. Dewi, Cindra. Mekanisme Toksisitas Logam Berat.

http://www.scribd.com/cindra_dewi/d/57745594-Mekanisme-Toksisitas-Logam-Berat. 30 Maret 2013 Menasda, Iqbal. 2010. Tembaga http://iqbalmenasda.blogspot.com/2010/01/tembaga. 31 Maret 2013 Petrucci, H. (1989). Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga. Rachman, Arif. 2008. Mekanisme Toksisitas Logam Berat. http://mavia-lontong.blogspot.com/2008_06_01_archive.html. 30 Maret 2013. Seran, Emel. 2010. Tembaga : Tambang, Sifat, dan Kegunaan.

http://wanibesak.wordpress.com/2010/11/07/tembaga-tambang-sifat-dan-kegunaan/. 30 Maret 2013 Anonim. 2009. Latar Belakang Sejarah. (online). http://www.icdachromium.com/chromium-. Diakses pada tanggal 31Maret 2013 Cotton dan MaretWilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Universitas Indonesia http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2085157-fungsi-dan-jenis-garammineral/#ixzz2PSOoRVDo http://tipsehatcantikalami.blogspot.com/2012/11/manfaat.fungsi.zat.tembaga.untuk.kesehatan.ht ml
http://WEB-INF.prmob.net/views/ltr/article.jspx UBM Medica asia, MIMS Indonesia edisi 11 tahun 2011 / 2012

You might also like