You are on page 1of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

Bagian Keenambelas

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 1 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

Kerajaan sudah dapat direbut kembali. Arjuna selalu nampak berdua dengan Ka. Dengan waktunya mengungkapkan riang gembira dengan mereka mengisi kuna, bercengkrama,

ceritera-ceritera

pengalaman-pengalaman dan berbagai hal yang menarik dan bermanfaat bagi kesadaran jiwa. Pada suatu hari mereka sedang berada di suatu ruangan istana yang dibangun sangat indah bagaikan sebagian dari kerajaan Surga sendiri. Mereka dalam keadaan sangat berbahagia, dikelilingi oleh sanak keluarga dan para pengawal, berjalan perlahan-lahan sambil menikmati keindahan ruangan yang sungguh luar biasa itu. Pada saat itulah Arjuna teringat kepada suatu kejadian sesaat sebelum maju bertempur di medan Kuruketra, karena itu ia

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 2 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

berhenti dan mengajukan pertanyaan sebagai berikut: O kakanda, junjungan, pahlawan nan gagah perkasa. Hamba merasakan kebesaran kakanda dengan jelas ketika saat-saat menjelang pertempuran tiba. Kakanda putera Dewak, pada waktu itu hamba telah menyaksikan perwujudan kakanda yang sebenarnya, O penguasa alam semesta, kiranya hanya hamba sendirilah yang beruntung dapat menyaksikan keajaiban itu. Pada saat ini, O Keawa, semoga kakanda paduka dapat mengampuni hamba, karena kedangkalan pikiran hamba, semua yang kakanda ucapkan ketika itu, hampir seluruhnya sirna dari ingatan hamba. Tetapi ketahuilah O kakanda, tentu hamba tidak bosan-bosannya mendengarkan kebenaran itu diuncarkan kembali. Limpahkanlah kasih sayang paduka

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 3 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

hari ini, dengan menurunkan kembali rahasiarahasia kebenaran itu, apalagi inilah kesempatan terakhir bagi diri kami sebelum paduka berangkat meninggalkan kami untuk kembali ke Dwraka. Mendapat permohonan seperti itu, Ka lalu memeluk Arjuna seraya menjawab sebagai berikut : Baiklah adinda. Aku persilahkan adindaku sekalian suka yang mendengarkan sering dianggap kebenaran-kebenaran

sebagai suatu rahasia yang sungguh sulit untuk mendapatkannya ataupun memahaminya. Hari ini, aku berkehendak mengutarakan kebenarankebenaran sekalian. yang kekal kehadapan apa yang adinda hendak Sebenarnyalah

kuketengahkan ini adalah gama dalam bentuk yang sebenarnya, yang meliputi seluruhnya dari semua gama yang kekal. Sebenarnya, sungguh

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 4 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

aku tidak merasa senang apabila apa yang sudah kuajarkan, karena ketinggian hati lalu dilupakan, tetapi, tentu tidak demikianlah keadaannya dengan kalian di sini. Apa yang kuucapkan pada saat-saat menjelang pertempuran itu, tentu tidak dapat kuungkapkan kembali persis seperti pada waktu itu. Aku yakin bahwa adinda tidak melupakan apa yang telah kuajarkan ketika itu. Apabila adinda melupakan semuanya, jelaslah bahwa adinda kurang keyakinan dan pengertian adinda masih kurang mendalam. Tentu tidak mungkin O Dhanajaya, aku mengulangi seluruhnya secara tepat seperti yang kuuncarkan ketika itu. Ingatlah bahwa ajaran gama yang kukemukakan kepada adinda ketika itu, sudah lebih dari cukup guna mendapatkan pengertian tentang Brahman. Pada waktu itu aku telah mengajarkan tentang Brahman yang agung sementara akupun pada waktu itu sedang dalam

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 5 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

pemusatan cipta melalui Yoga dan mengalami penyatuan pikiran yang paling tinggi. Namun demikian, baiklah sekarang aku mengajarkan itu semua melalui ceritera kuna dan menyangkut hal yang sama. Wahai pahlawan sekalian yang menjunjung dengarkanlah tinggi baik-baik segala apa kewajiban, yang hendak

kuajarkan ini. Apabila semua ajaranku ini dapat dimengerti dengan baik, pastilah kalian semua berhasil mencapai puncak keakhiran, yaitu tempat mulia, yang paling tinggi! O para Katriya, pada suatu hari, seorang Brhmaa dari alam surga telah berkenan datang mengunjungi aku. Dengan kekuatan hebat yang dimilikinya, beliau turun dari alam paling luhur di mana bermukim junjungan seluruh mahluk di alam semesta. Kami menerima kehadiran beliau itu dengan tatacara sepantasnya dan penuh

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 6 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

kehormatan. Nan, sekarang dengarkanlah baikbaik, wahai putera Ptha! Jernihkan pikiran, jangan lagi ragu-ragu dan jangan pula membantah! Dengarkan saja baik-baik apa yang telah diungkapkan oleh Brhmaa mulia itu untuk menjawab pertanyaan yang adinda ajukan kepadaku. Kebenaran yang diungkapkan itu adalah kebenaran yang berlaku juga di alam Surga! Brhmaa yang berpengetahuan maha tinggi itu mula-mula menjawab pertanyaanku sebagai berikut ini : Apa yang anda tanyakan itu O Ka, adalah ajaran gama tentang kebebasan abadi atau moka. Semua itu akan kujelaskan, mengingat bahwa anda sudah menunjukkan kasih sayang kepada semua mahluk, tidak

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 7 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

mementingkan diri sendiri. Sifat seperti itulah yang sebenarnya dapat melenyapkan kegelapan pikiran. Demikian itulah sebenarnya O Ka, orang yang keluhuran budhinya sudah memuncak sampai ke tingkat yang tertinggi. Baik, dengarkanlah sekarang O Pembunuh Rakasa Madhu, dengarkanlah dengan penuh perhatian O Mdhawa! Pada suatu hari, Brhmaa Kayapa yang terkenal akti dan memahami hukum-hukum kewajiban telah bertemu dengan seorang Brhmaa bijaksana lain yang sangat mendalam pengertiannya tentang hakekat dan filsafat keagamaan. Memang sebenarnyalah Brhmaa yang satu ini sangat mendalam pengetahuannya tentang rahasia-rahasia alam, seperti timbul dan tenggelamnya segala mahluk ciptaan, dan secara langsung dapat mengetahui semua rahasia yang

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 8 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

dicakup oleh ilmu Yoga. Dia mengetahui semua hukum-hukum alam yang berlaku di seluruh dunia ini. Dia mengetahui kebenaran tentang penderitaan dan kebahagiaan. Dia mengetahui rahasia kelahiran dan kematian, mengetahui sedalam-dalamnya prinsip-prinsip yang disebut baik dan buruk. Dia mengetahui keakhiran yang dicapai oleh setiap mahluk, baik yang tinggi maupun yang rendah sebagai akibat dari perbuatannya. Brhmaa itu hidup di sini, di Dunia ini, tetapi ia sudah terbebas dari segala ikatan duniawi. Beliau adalah seorang pertapa yang sudah berhasil dengan gemilang. Karena itu beliau sudah mencapai ketenteraman jiwa dan mengendalikan perasaannya dengan sangat sempurna. Nampak beliau itu memancarkan sinar Brahman, dan terakhir, yaitu dia sudah pergi mempunyai kesaktian mampu

kemana pun menurut kehendaknya. Beliau juga

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 9 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

menguasai ilmu ghaib yaitu dapat melenyapkan diri dari hadapan berkumpul semua dengan mereka para yang Siddha memandang langsung kepadanya. Beliau sering nampak penghuni alam halus dan bersama-sama ahli, musik dari alam Kadewatan. Beliau duduk di tengah-tengah mereka di suatu tempat sunyi jauh dari hiruk-pikuknya alam kota. Beliau itu bebas seperti angin. Demikianlah, setelah mendengar kehebatan Brhmaa itu, Kayapa sangat ingin berjumpa dengan beliau itu, dan sebenarnya, Kayapa sendiri sudah sangat terkenal karena kecerdasannya sungguh luar biasa. Pada suatu hari, dengan niat tidak terbendung, Kayapa lalu mengunjungi Brhmaa utama itu. Dihadapan Brhmaa yang tidak ada duanya lagi itu, Kayapa menjatuhkan diri memohon berkah serta petunjuk-petunjuk. Dengan sabar beliau menunggu betas kasih Brhmaa mahaguru

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 10 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

tertinggi itu, bersujud di kakinya bagaikan seorang murid menantikan perintah dan ajaranajaran. Dengan kesabaran dan kebhaktian yang didorong oleh kesungguhan hatinya itu, Kayapa akhirnya dapat diterima menjadi murid disana, apalagi karena Kayapa memang sudah mempunyai pengetahuan yang cukup untuk dijadikan landasan pengetahuan tingkat tinggi, ditambah dengan tingkah lakunya yang sopan dam sabar Mahaguru Brhmaa itu merasa puas lalu diberkatinya, Kayapa itu serta diucapkannya kata-kata sebagai berikut: O anakku, dengan berbagai macam

perbuatan, ditambah dengan berkah dan restu yang diterima, mahluk-mahluk yang tidak kekal ini dapat mencapai suatu tingkat terakhir kehidupan yang sungguh berbeda-beda, baik di sini maupun di alam sana nanti. Sebenarnya,

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 11 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

tidak ada apa yang disebut puncak kebahagiaan itu; dan tidak ada satu pun tempat yang kekal di alam ini. Yang ada hanyalah kejatuhan dan peningkatan yang berlangsung berulang-ulang. Jatuh dari tempat-tempat yang tinggi dan yang lebih tinggi, dengan disertai penderitaanpenderitaan yang bertalian dengan kejatuhan itu. Karena aku telah terlibat dalam perbuatanperbuatan dosa, aku sudah mencapai bermacammacam keakhiran dan kelahiran kembali, penuh dengan penderitaan dan keberuntungan yang buruk, penuh dengan nafsu dan kutuk serta digelapkan oleh dorongan keinginan yang memuncak demikian berulang-ulang aku sudah mengalami kematian dan kelahiran kembali. Sekarang aku sudah merasakan bermacammacam rasa makanan, aku sudah menyusun di dada ibu-ibu yang berbeda-beda, demikian juga aku sudah mempunyai ayah-ayah yang berbeda-

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 12 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

beda. Bermacam-macam bentuk kesenangan sudah pernah kualami, demikian juga segala bentuk kesusahan dan kedukaan. Demikian O ananda Kayapa, seringkali sudah aku dijauhkan dari kesenangan dan hidup diliputi kesengsaraan. Setelah berhasil mengumpulkan kekayaan dengan bekerja keras, tiba-tiba semua kekayaan itu harus lenyap dengan menimbulkan berbagai macam penyesalan. Penderitaan dan penghinaan aku sudah dapatkan dari raja-raja, dari sahabatsahabat dan orang-orang yang tidak kukenal. Aku sudah mengalami bermacam bentuk tekanan, baik tekanan jasmani maupun tekanan rohani. Aku dihinakan, disiksa dan bahkan dibunuh. Sudah berulangkali aku jatuh ke alam Neraka dan mengalami siksaan-siksaan hebat di alam Yama. Bermacam-macam cacat dan penyakit sudah pula sempat kuderita, berulangulang, dan ditambah dengan bermacam-macam

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 13 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

bencana sudah menimpa dan seringkali sangat hebatnya. Di dunia ini seringkali aku mengalami penderitaan yang bersumber dari sifat kembar yang saling bertolak belakang (rwa bhineda) itu. Setelah berulang-ulang kali aku menderita seperti itu, maka pada suatu saat, ketika aku sedang ditimpa kesedihan yang teramat hebat, karena sudah putus asa, aku lalu bersujud dan memohon perlindungan kepada Dia Yang tidak Berwujud. Aku menyerahkan diriku sepenuhnya, meninggalkan Dunia ini dengan segala bentuk kesenangan dan kesusahannya. Dengan sepenuh kemampuan aku memusatkan cipta kepadaNya, hingga mencapai keadaan samdhi di mana aku tidak lagi menyadari seluruh fungsi jasmani dan pikiranku lagi. Di sinilah aku baru mendapatkan kebahagiaan itu, dan untuk seterusnya aku hanya hidup untuk melatih diri menempuh jalan kebahagiaan melalui Yoga yang sederhana ini.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 14 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

Ketenangan jiwaku berkembang, dan dengan ketenangan jiwa seperti itu aku berhasil meningkatkan diri sebagaimana ananda saksikan sekarang. Cita-citaku adalah agar rohku terserap seluruhnya ke dalam Roh Brahman yang kekal itu, lebur menjadi satu dengan Roh alam Semesta. Hanya itulah cita-citaku dan aku terus berusaha melatih diri agar cita-cita itu segera dapat dicapai, yaitu bersatu dengan mahlukmahluk suci yang sudah menjadi bagian dari alam Semesta ini. Aku akan meninggalkan dunia ini menuju ke alam-alam yang lebih tinggi (Satyaloka) dan akhirnya terserap ke dalam Brahman. Dengan keteguhan seperti sekarang ini tentu akhirnya akan tercapai juga alam Brahman yang tidak mampu kita amati di dunia ini. Janganlah engkau O anakku, ragu-ragu lagi tentang hal ini. Aku sungguh tidak ingin kembali ke dunia yang tidak kekal ini. Wahai ananda

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 15 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

yang bijaksana, aku sudah cukup puas dengan apa yang sudah engkau ketahui dan apa yang sudah engkau kerjakan. Katakanlah sekarang, apa yang baik kulakukan untuk menolong dirimu. Sekaranglah saat yang baik untuk menyampaikan apa-apa yang sudah mendorong ananda datang kepadaku. Memang sebenarnya, akupun sudah tahu apa yang menjadi tujuanmu datang menemui aku di sini. Baiklah, karena aku pun segera akan meninggalkan dunia ini. Aku sudah memperhatikan, dan cukup puas terhadap dirimu. Sekarang tanyakanlah! akupun sudah menduga bahwa kamu cukup memiliki kecerdasan untuk menerima rahasia-rahasia yang akan kuajarkan kepadamu. Sebenarnya, kecerdasanmu itulah yang mendorong kamu untuk datang kepadaku, O ananda Kayapa,

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 16 of 17

Aswamedha Parwa Bagian Ke 16 -----------------------------------------------------------------------------------

engkau memang memiliki kecerdasan yang luar biasa.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 17 of 17

You might also like