Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Mikrobiologi Diagnostik :
Penyakit infeksi :
Penyakit yang disebabkan oleh masuknya kuman patogen ke dalam tubuh inang dan menimbulkan kelainan atau kerusakan tubuh
Dapat disebabkan oleh bakteri, jamur atau virus
Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah utama kesehatan di negara-negara berkembang Diare akut : penyebab kematian 30% anak-anak balita
Langkah-langkah dalam diagnosa (pemeriksaan laboratorium) pasien penyakit infeksi sebagai berikut :
PATIENT WITH INFECTION
Sampling Transport, labelling Specimen, clinical information
Storage
Isolation of pure
Perlu, karena beberapa mikroorganisme tumbuh lambat bahkan s/d berminggu-minggu (pengobatan tidak dapat ditunda hingga proses ini selesai) ~ Disampaikan secepat mungkin, untuk memungkinkan dokter menilai kembali diagnosa klinik&perjalanan infeksi penderita
Untuk menetapkan diagnosa yang tepat dan diperoleh hasil maksimal, perlu diperhatikan :
Jenis Kelamin :
Tanggal pengambilan :
1) Darah Secara normal : steril hasil pemeriksaan (+) sangat bermakna pengambilan BP jangan terkontaminasi flora normal Cara pengambilan
a. b. c. Gunakan peralatan steril dan teknik aseptik yang ketat Kenakan torniket dan tentukan letak vena dengan meraba Berishkan kulit sbb: Usap kulit dengan kapas yang mengandung : - alkohol 70% - Yodium tinktur 2% d. e. f. Lakukan punksi vena dan sedotlah kira-kira 10-20 darah tergantung kebutuhan Masukkan darah pada biakan aerob atau anaerob Bawa BP ke laboratorium
BP darah biasanya langsung dimasukkan ke medium cair segera setelah pengambilan, karena :
Masukkan swab ke dalam tabung reaksi steril Kirim ke laboratorium. Bila tidak dapat diproses dalam 4 jam, swab harus disimpan dalam medium transport (Amies atau stuart)
b. Sputum
Diambilkan sputum pagi hari
Jumlah sputum yang diperlukan 1-3 ml Kirim ke laboratorium. Bila tidak diperiksa dalam 1-3 jam, simpan dalam lemari es. Catatan : untuk diagnosa TBC, dilakukan 3 x pengambilan sputum dalam 2x kunjungan ~ sputum sewaktu (Hari 1)
Pengambilan BP dahak dapat juga dengan aspirasi tranlaringeal. Hal ini dilakukan jika :
Pasien tidak dapat mengeluarkan sputum secara spontan Pada pemeriksaan rutin tidak ditemukan organisme penyebab infeksi Jika diduga terjadi infeksi pulmonary anaerob
Kumpulkan feses segar dalam wadah kering dan bersih, jangan terkontaminasi oleh urine
Sebaiknya dipilih bagian feses yang berlendir Kirim ke laboratorium secepat mungkin
b. Usap rektum
Siapkan alat : botol media transport, lidi kapas dan lampu spiritus Siapkan sarung tangan dan pakai dengan rapi Perintahkan pasien untuk nungging, kedua belah tangannya memegang masing-masing pinggulnya. Atau tengkurap Pemeriksa berdiri disamping kiri penderita
- Tangan kiri pemeriksa memegang dan melebarkan lubang anus ke arah samping kiri kanan dengan cara merenggangkan dengan jari tangan kiri. Kemudian tangan kanan bersiap dengan lidi kapas steril dan dimasukkan ke dalam anus sedalam 3 cm, lalu diputar searah jarum jam.
- Lidi kapas ditarik dengan terus memutar ke arah jarum jam sampai keluar
- Masukkan lidi kapas ke dalam botol. Gunting atau patahkan kelebihan lidi kapas setinggi tutup botol
- Kirim segera ke laboratorium.
Bila tidak, BP diambil sekurang-kurangnya penderita belum berkemih dalam 3 jam terakhir
Dapat diambil dengan cara :
~ Urine langsung
~ Urine porsi tengah paling baik ~ Urine Aspirasi supra pubik ~ Urine kateter
- Cuci tangan menggunakan sabun dan air serta keringkan dengan handuk steril
- Buka pakaian di ruang khusus, rentangkan labia, bersihkan vulva dan labia dengan menggunakan kapas steril dan air sabun hangat, gosok dari depan ke belakang - Bilas dengan air hangat dan keringkan dengan lidi kapas steril - Lewatkan air kemih, buang aliran pertamanya. Kumpulkan sisa air kemih dalam wadah steril, tutup segera setelah air kemih dikumpulkan. - Serahkan kepada petugas untuk dikirim ke laboratorium
- Cuci tangan
- Tarik kebelakang kulit/foreskin (bila tidak disunat) dan lewatkan air kemih sedikit ke dalam wadah steril
- Harus sudah sampai dan diperiksa di laboratorium dalam waktu kurang dari 1 jam
- Bila tidak dapat langsung diperiksa, dapat disimpan dalam lemari es tidak lebih dari 1 malam
Aspirasi Suprapubik - Pengambilan dengan cara aspirasi suprapubik dan kateter sebaiknya hanya atas indikasi saja - Pengambilan dilakukan dengan cara punksi suprapubik pada dinding perut, sbb :
5) Saluran Genital
Wanita
- Untuk pemeriksaan ragi, T. vaginalis dan bakterial vaginosis, sampel dari discharge vagina dapat diperoleh dengan swab dari posterior forniks dari vagina - Untuk kultur Gonokokus dan Chlamydia, harus dikumpulkan di dalam endocerviks sbb : ~ ~ ~ Basahi spekulum dengan air hangat (jangan dengan antiseptik) Masukkan spekulum, lalu cervical mukus diusap bersih dengan kapas Ambil sampel dengan cara dimasukkan swab ke dalam cervical canal dan diputar selama paling sedikit 10 detik sebelum ditarik
Pria - Untuk mengumpulkan spesimen uretra, swab yang berdiameter kecil dimasukkan se dalam 3-4 cm ke dalam uretra dan diputar hati-hati sebelum dicabut - Kumpulkan discharg purulen dengan swab tersebut
6) Cairan otak sumsum tulang belakang (cerebrospinal/csf) - Perlu diperhatikan sekali alat serta teknik yang digunakan. Kuman dalam csf hanya dapat tumbuh untuk beberapa jam saja. Jangan sekali-kali menyimpan di lemari es - P csf biasanya dikumpulkan dalam 3-4 wadah steril masing-masing 0,5 ml, untuk :
~
~ ~
I : P. Gram
II : Hitung sel III : Pemeriksaan glukosa dan protein, dll
Spesimen Bedah
Diperoleh dengan aspirasi abses yang dilokalisir atau prosedur bedah lain Eksudat dikumpulkan dengan menggunakan jarum atau syringe, masukkan ke bejana steril. Bila tidak BP tetap disimpan dalam syringe dengan jarum masih terpasang Bila terpaksa harus digunakan swab kapas, kumpulkan eksudat sebanyak mungkin, masukkan ke dalam bejana steril Kirim ke laboratorium
Luka goresan yang terinfeksi luka tusuk, luka post operatif dan luka bakar : - BP dapat diambil seperti diatas atau digunakan swab (hapusan) steril dengan teknik aseptik
8) Mata, Telinga
Bila terdapat konjuktivitas purulen, ambil nanah dengan swab steril. BP telingan sebaiknya diambil oleh dokter THT, dengan alat-alat steril
9) Infeksi Anaerob
Teknik pengambilan BP anaerob, paling tepat melalui cara aspirasi dengan syringe Segera setelah BP diperoleh, semua udara dalam syringe dikeluarkan, lalu mata jarum ditusukkan pada sepotong karet steril atau ditekuk sedemikian rupa sehingga terhindar kontak dengan udara luar Dengan syringe plastik ini BP dibawa langsung ke laboratorium secepatnya (20-30 menit) setelah pengambilan
~
~
- Kalau perlu menggunakan transport medium, yang memenuhi syarat sbb: Kuman tersangka mampu tumbuh dalam median tersebut Kuman lain tidak akan tumbuh berlebihan
Contoh : Stuart medium, Carry & Blair, Amiest, kaldu pepton Kuman secara umum : TSB Urine : dalam botol dan beker glas steril Usap rektum : * SC Salmonella * Kaufman shigella * Alkali pepton V. cholerae CSF : empedu (1 ml darah + 5 ml empedu)
- Darah ditempatkan pada medium kultur cair segera setelah pengambilan sebagai pengganti medium transport. Hal ini karena: * perlu untuk menumbuhkan kuman dengan cepat * jumlah kuman pada bakteriemia biasanya sedikit * kuman berbiak dengan cepat pada media cair ~ Bila dalam disposible syringe harus dikirim secepatnya - BP darah untuk kuman anaerob dalam disposible syringe steril tanpa udara & ujung jarum ditutup karet steril
Untuk keamanan dalam pengiriman spesimen infeksius dengan jauh, sebaiknya dikemas seperti berikut :
Kalau keadaan tertentu terpaksa BP tidak bisa langsung diperiksa (harus disimpan), penyimpanan harus berdasarkan sifat organisme yang ada pada tiap BP apakah: fragile (sensitif) atau hardy
- Urine, spesimen darah untuk diagnosa virus, cateter dan hapusan harus ditempatkan di lemari es
- Darah untuk diagnosa bakteri, CSF dan kultur pada plate sebaiknya ditempatkan di inkubator
- BP rambut dan kuku untuk pemeriksaan fungi dapat di simpan pada suhu kamar
- Semua BP memerlukan penanganan segera setelah sampai di laboratorium. Tapi tidak sekaligus semua dikerjakan (ada prioritas). Kalau hal tersebut terjadi, maka tingkatan prioritas penanganan BP sbb :
Lanjutan
LEVELS OF SPECIMEN PRIORITIZATION
Level 1 Descripsion Critical/Invasive Specimens Cerebrospinal fluid Drain Blood Heart valves Pericardial fluid Amniotic fluid Bronchoalveolar lavage Vitreous/aqueous fluids Sputum Tissue Stool Body fluids not listed for level 1 Drainage from wounds Pus Bone Urine Quantitative tissue Catheter tip
Protected/preserved
- Dapat dilakukan tanpa atau dengan pewarnaan, dengan tujuan : * menentukan kualitas BP * membantu dalam mendiagnosa penyakit infeksi * menuntun interpretasi kultur - Pewarnaan yang sering digunakan a.1 : ~ P. Gram ~ P. Ziehl neelsen atau kinyongabbet ~ P. Neisser atau albert dsb
- Sebelum diwarnai, harus dibuat dulu hapusan dari BP lalu difiksasi. Pembuatan hapusan, tergantung jenis BP sbb:
- Setelah diperoleh biakan murni, lalu dilakukan uji-uji lain untuk mengidentifikasi isolat tersebut, tergantung jenis kuman, misal :
* uji-uji biokimia : fermentasi kh, IMVIC, TSIA, dsb
Impetigo
Swab
Gram (+) kokus Gram (+) batang Berbentuk halter Flora campur
Agar darah Tellurit -Agar darah -Mac Conkey atau EMB -Anaerob -Agar cella dalam -Kaldu trypticaseecy -Agar darah -Levinthal & fildes -Agar darah -Agar darah
Swab
Cairan Serebrospinal
N.meningitidis M. influenzae
Gram (-) diplokokus Biji kopi intraseluler Gram (-) batang kecil
S. pneumoniae B-streptokokus
Gram (+) diplokokus Gram (+) kokus formasi rantai Gram (-) batang Gram (+) batang
Abses otak
PUS
Infeksi campur (aerobanaerob) Aerob: Gram (+) kokus Anaerob : gram -/Gram+ Kokus dan batang Flora campur dari mulut dan ferings
Pengambilan SP melalui tindakan bedah Untuk isolasi bakteri anaerob harus melalui suasana anaerob Biasanya infeksi campur dan aktinomilosis (jarang)
Abses mulut
PUS
Flora campur
-Agar darah -Mac conkey -EMB -Media anaerob -Agar darah -Media selektif -Loefiler -Agar darah tekurit -Bordet-gengou -Agar coklat
Meningitis
Swab
Tidak dianjurkan Gram (+) batang berbentuk ganda pleoneuprik Tidak dianjurkan Biasanya tidak menolong Gram (+) diplokokus diantara banyak sel-sel PMN Gram (+) kokus formasi buah anggur Gram (-) batang
Group A Granula metakronstik Babes-Ernst jelas dengan pewarnaan Neisser Konformasi dengan tes antibodi fluoresens M. Influenzae dapat merupakan bagian dari flora normal nasofarings S. pneumoniae juga merupakan bagian dari floral normal nasoparings Tidak sering menyebabkan pneumonia Tidak sering
Perlusis Epiglotitis
Pneumonia
SPUTUM
S. pneumoniae
-Agar darah -Agar coklat -Agar darah -Agar coklat -Mac Conkey -EMB -Media anaerob -Agar darah -Mac Conkey -EMB
S. aureus
Enterobacteriaceae (+) Gram (-) batang lain flora normal disertai sel PNM Infeksi campur aerob + anaerob
Empiema thorax
PUS
Flora campur
-Agar darah -Mac Conkey -EMB -Media anaerob Agar darah Mac conkey EMB Media anaerob -Mac. Conkey -EMB -Media anaerob -Agar darah -Mac Conkey -EMB -Media anaerob -Perbenihan empedu -Agar endo -SS agar
Abses hati
PUS
e.coli B.fragilis Infeksi campur aerobanaerob Enterobacteraceae B. fragilis Flora gasiro intestinalis
Tersering ada kuman Gram (-) baik aerob mpn anaerob DD/infeksi Entamceos hisfolutics Limpa oleh bakteri Gram (-) batang yang bersel di tract digesteres BP juga dapat diambil
Cholocystitin
Cairan empedu
Abses abdominal
PUS
S.typhi S.paratyphi
Tidak dianjurkan
Pengambilan BP tidak disesuaikan dengan perjalanan penyakit Nidal tes 2x untuk melihat kenaikan titer-Slide aglutinasi tes Tidak mempermentasi laktosa dan membentuk H2S tersering oleh S.enteritides
Tinja
Salmonella spesies
Gram (-) batang, tetapi perlu dibedakan banyak PMD Gram (-) batang, tetapi perlu dibedakan banyak PMN Gram (-) batang bengkok fleomorfik banyak PNM Tidak dianjurkan
-Mac. Conkey -SS agar -Mac conkey -SS agar -Agar darah+ antigen 5% + antibiotik (vankomisiN) -Air pepton alkali -Mensur -Arenson
Diinkubasi pada suhu 42 derajat celcius Ter fermentasi -tes aglutinasi -reaksi merah kolera -slide solutinasi tes
Vibrio cholerae
Disseminated kulit
-Biopsi -Darah
Tes immunodifusi
Histoplasmosis : Histoplasma capsulatum Paru-paru Sekret paru -SDA -BHI -BHIA antibiotik Seperti diatas kultur darah bifasik -CF -Immunodifusi -Tes kulit -CF -Immunodifusi -Tes kulit Tes serologi sangat penting Tes kulit bukan diagnosa
Disseminated
Nocardiosis : Nocardia asteroides Paru-paru -Sekret paru -SDA -Agar darah -lain-lain media bakteri -SDA -Agar darah -lain-lain media bakteri -SDA -Agar darah -lain-lain media bakteri Modifikasi pemeriksaan langsung bahan asam -Immunodifusi Adalah bakteri dengan sekret tahan asam, hanya berfilamen dan bercabang cabang Gram (+) batang
Cubcutaneous
Brains
-Immunodifusi
Sporotrichosis : S. sckenckii Kulit dan jaringan subkutan Biopsi -SDA -BHIA -BHIA + antibioik - Aglutinasi
Penyakit Disseminated
B.P Biopsi
Keterangan
Zygomikosis (phycomycosis, mucoimycosis) : Rhizopus sp, hucor sp Hidung, mata cerebral Paru-paru/ disseminated Jaringan -Sekresi paru -Biopsi -SDA -BHIA -SDA -BHIA (-) (-)
Candidiasis : C. albicans, Candidaida sp -Membran mikroba -Skin -Sistemik -Sekresi -Swab -Darah -Biopsi -Urine -Agar darah Media untuk jamur Difosik kultur darah Preparat langsung KOH dan Gram Immunodifusi tes kulit Tes kulit tidak untuk diagnosa
Cryptococcus : C. necformans Paru-paru Sibut Cairan serebrospiral -Sumsum tulang -Darah -Tulang -SDA -BHIA -Kultur agar darah berfosik Titik aglutinasi
* Sebaiknya, bila kuman tersebut ditemukan pada abses abdomen, tidak perlu diidentifikasi semua spesies, laporkan sebagai flora gastrointestinal
* Ragi dalam jumlah kecil merupakan flora normal, tapi bila jamur lain tidak jadi harus diidentifikasi dan dilaporkan
- Pemeriksaan pus dan lesi tertutup atau yang dalam harus meliputi pembiakan anaerob
- Kulit atau selaput mukosa yang erosi sering merupakan tempat infeksi ragi dan jamur. Candida & Aspergillus secara mikroskopik
5.2. Darah
- Bakteriemi sering menandakan penyakit yang mengancam jiwa perlu tindakan deteksi dini
- Biakan darah merupakan prosedur tunggal paling penting untuk mendeteksi infeksi sistemik oleh bakteri
- Pada orang sehat, darah steril - Bila biakan darah positi ada mikroorganisme merupakan makna klinik yang besar (asal tidak ada kontaminasi) - Faktor-faktor yang mempengaruhi biakan darah : * volume darah yang dibiakan dewasa 20 ml * pengenceran darah dalam perbenihan optimal 1 : 150 sampai 1 : 300 * Penggunaan perbenihan aerobik dan anaerobik * Lamanya inkubasi 5-7 hari, kecuali yang tumbuh lambat (tergantung juga metodanya apakah konvensional atau otomatis)
- Bila telah pasien diberi antibiotik digunakan biakan darah yang mengandung resin - Mikroorganisme yang paling sering ditemukan pada biakan darah : S. aureus, S. viridans, Enterokokus, bakteri enterik Gram negatif, dapat juga Candida dan beberapa jamur seperti H. capsulatum
5.3. Urin
- Pemeriksaan bakteriologik urin terutama dilakukan jika mengarah pada ISK, insufisiensi ginjal atau hipertensi - Urin yang disekresikan ginjal bersifat steril, kecuali jika ginjal terinfeksi - Urin dalam kandung kemih yang tidak terkontaminasi, dalam keadaan normal juga steril - Uretra mengandung sedikit flora normal, jadi urin yang dikeluarkan mengandung sedikit bakteri pemeriksaan urin kuantitatif dapat memberikan hasil bermakna
- Pengumpulan bahan harus baik dan benar: kateterisasi, urin porsi tengah atau aspirasi suprapubik
- Biakan urin, agar bermakna harus dilakukan secara kuantitatif - Jika ada lebih dari 105/ml, merupakan bukti kuat adanya ISK
- Adanya < 104 bakteri/ml, termasuk beberapa jenis bakteri yang berbeda, menunjukkan berasal dari flora normal dan kontaminan.
- Ditemukan 104/ml batang Gram negatif enterik jenis tunggal, menunjukkan kuat adanya ISK
- Masalah diagnostik yang mendesak: diferensiasi meningitis bakteri purulenta akut akibat meningitis aseptik dan granulomatosa. Keputusan segera, biasanya berdasarkan pembiakan mikroskopik.
- BP : CSF (melalui punksi lumbal secara aseptik), 3-4 bagian masing-masing 2-5 ml dalam tabung steril - Pemeriksaan mikroskopik : P. Gram dan kadang-kadang P. Ziehl Neelsen dapat ditemukan * diplokokus Gram negatif intraseluler (meningokokus)