You are on page 1of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 29 -----------------------------------------------------------------------------------

Bagian Keduapuluh sembilan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 1 of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 29 -----------------------------------------------------------------------------------

Dengarkanlah sebuah ceritera lain, O isteriku yang tercinta. Kisah ini menceriterakan Raja Krtawrya Arjuna yang akti luar biasa tetapi angkuh itu. Raja itu sudah berhasil menundukkan seluruh dunia dengan bala laskar dan kehebatan senjata panahnya. Para suatu hari, baginda berjalan-jalan di tepi pantai dengan gagahnya. Baginda berpikir bahwa tidak ada lagi katriya yang mampu menandingi kehebatan panah serta ilmu itu. memanah Merasa seperti yang dimilikinya bangga terhadap

kekuatannya itu, tiba-tiba baginda melepaskan ratusan anak panah berdesing-desing menancap dan mengorak permukaan lautan. Pada saat itu, muncullah Sgara penguasa lautan, dengan takzim menghormat dan berkata: Ampunkan hamba O baginda Raja. Janganlah paduka melepaskan panah-panah itu kepada hamba.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 2 of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 29 -----------------------------------------------------------------------------------

Katakanlah apa yang dapat hamba kerjakan untuk kejayaan paduka. Mahluk-mahluk lemah yang bernaung di bawah hamba banyak yang mati terkena panah-panah paduka itu. Kasihanilah mereka O maharaja perkasa ! Krtawrya Arjuna dengan gagahnya

menjawab: Hai Sgara, katakanlah kalau anda mengetahui katriya lain di dunia ini yang mampu bertanding ilmu panah dengan aku ini! Sgara menjawab: Pernahkah paduka

mendengar nama seorang i besar Jamadagni? Nah, putera mahri itu barangkali suka menerima paduka sebagai tamunya. Mendengar kata-kata Sgara itu, raja yang ingin menguji kemahirannya itu dengan diiringkan oleh anak buahnya lalu melesat pergi

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 3 of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 29 -----------------------------------------------------------------------------------

sambil mengutuk di dalam hatinya. Ternyata masih saja ada orang yang sanggup menandingi dirinya. Setibanya di pertapaan, raja itu telah berjumpa dengan Rma putera Jamadagni sendiri. Sebagai seorang pertapa, Rma tidak menghiraukan tantangan-tantangan yang diucapkan oleh raja yang angkuh itu. Karena itu Arjuna lalu melakukan perbuatan yang sangat mengganggu ketentraman di tempat pertapaan itu. Akhirnya, Rma, pahlawan yang berbudi luhur itu menjadi marah dan menyemburkan api kemarahan itu kearah para pengiring raja hingga terbakarlah semuanya, yang masih hidup lari tunggang-langgang masuk ke dalam hutan belantara. Semburan api itu disusul dengan sambaran-sambaran senjata kampak, yaitu senjata khas Rma yang terkenal sangat dahsyat itu. Raja perkasa yang hebat bagaikan bertangan seribu itu sangat terdesak dan akhirnya dibabat

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 4 of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 29 -----------------------------------------------------------------------------------

bagaikan sebuah pohon yang beranting lebat, lalu ambruk tergeletak dan tewas! Melihat kejadian itu para pengiringnya yang masih hidup terhenyak berkumpul dan berunding sesaat, dan tiba-tiba melancarkan serangan gencar dengan senjata-senjata rahasia beracun ditujukan ke arah Rma. Serangan itu dilakukan begitu tiba-tiba. Rma sedang duduk dengan tenangnya, berila di atas tanah. Jarum-jarum beracun beterbangan, menyambar dari segala jurusan! Sungguh suatu serangan yang curang dan sangat berbahaya! Rma itu sungguh hebat luar biasa. Pahlawan yang akti itu melesat menghindari serangan. Rma terhindar dari serangan gencar itu dan sesaat kemudian pertapa yang akti itu muncul dengan mengendarai kereta terbang dan memegang senjata panah. Ratusan anak-anak panah menghujani pengikut raja hingga lari tunggang-langgang menyembunyikan diri ke

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 5 of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 29 -----------------------------------------------------------------------------------

dalam hutan. Demikian itulah kehebatan putera Jamadagni itu. Raja dengan pengikutpengikutnya itu adalah wangsa katriya yang sangat angkuh namun pada saat-saat terakhir di mana dituntut sifat kekesatriaannya, mereka melarikan diri secara pengecut! Dan untuk seterusnya mereka itu tidak berhasil mendapatkan pendeta Brhmaa untuk menjadi pendeta upacara bagi kelompok katriya ini. Karena itu seluruh keturunannya jatuh menjadi kaum Wala atau dra. Golongan mereka itu kemudian menurunkan bangsa-bangsa Dravida, bhra, Pundra dan bangsa Sawara. Semuanya itu adalah golongan Wala (dra), karena tidak berhasil menunaikan tugasnya sebagai katriya serta tidak mempunyai pendeta Brhmaa. Dan selanjutnya, golongan Brhmaa dilarang mengambil isteri dari golongan mereka, karena setiap anak yang lahir dari perkawinan itu akan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 6 of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 29 -----------------------------------------------------------------------------------

dimusnahkan oleh Rma putera Jamadagni itu. Pembasmian putera-putera itu berlangsung hingga keturunan yang ke duapuluh satu, dan pada waktu terjadi penumpasan yang terakhir, terdengarlah suara lembut bergema dari langit, yang dapat didengar oleh seluruh umat manusia. abda yang terdengar itu ditujukan kepada Rma: Rma, O Rma. Sudahlah! Berkah apakah yang engkau harapkan dengan pembasmian-pembasmian terhadap para katriya yang sudah jatuh itu? Yang berbicara itu ternyata adalah para leluhur Rma yang pada waktu itu turun dan dipimpin oleh cika. Selanjutnya suara itu bergema: Hentikanlah Rma! Akan tetapi Rma tidak segera dapat mengampuni dosa-dosa para katriya yang dahulu telah mengobrak-abrik pertapaan serta menewaskan para leluhurnya. Rma menjawab: Wahai para leluhur hamba, mohon jangan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 7 of 8

Aswamedha Parwa Bagian Ke 29 -----------------------------------------------------------------------------------

dihalangi pembalasan yang hamba laksanakan ini!

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 8 of 8

You might also like