You are on page 1of 1

ABSTRAK

Era kompetisi saat ini, perusahaan mulai mencari alternatif keunggulan kompetisi agar dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal ini juga dilakukan oleh PT.Semen Padang. Perbaikan dilakukan dalam segala bidang dan departemen perusahaan agar perusahaan dapat bertahan dan mencapai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan. Salah satu usaha dalam pengoptimalan sistem adalah melalui perbaikan sistem manufatur secara terus menerus agar proses manufaktur dapat berjalan optimal. Tindakan perawatan dan perbaikan dilakukan secara terencana. Namun, seringnya tindakan maintenance tidak tepat pada permasalahan penting yang dialami mesin dan peralatan. Sehingga menyebabkan rendahnya efektifitas dan efisiensi sistem manufaktur yang akan mempengaruhi keuntungan yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, kegiatan maintenance di bagian produksi PT.Semen Padang memerlukan informasi mengenai efektifitas suatu mesin. Hal ini berguna dalam menentukan prioritas pencarian solusi permasalahan yang dilakukan dalam kegiatan maintenance agar dilakukan secara tepat dan terencana baik. Penelitian dilakukan dengan mengukur Overall Equipment Effectiveness (OEE) cement mill 3C Indarung IV per bulan tahun 2010. Nilai OEE akan dibandingkan dengan standar OEE yang telah ditetapkan yaitu 85%. Adapun nilai OEE yang tidak mencapai standar dianggap efektifitas mesin berada di bawah standar. Kemudian dilakukan analisis penyebab rendahnya efektifitas berdasarkan 3 faktor OEE yaitu, availability, perfomance rate dan quality rate. Analisis jam henti dilakukan dengan menentukan permasalahan yang memiliki jam henti paling besar sebagai masalah utama mesin menggunakan fishbone. Berdasarkan pengukuran OEE cement mill 3C diperoleh rata-rata OEE tahun 2010 berada di bawah standar. Analisis penyebab rendahnya efetifitas adalah pada rendahnya availability mesin yaitu besarnya jam henti mesin cement mill. Analisis penyebab masalah menunjukan bahwa permasalahan mekanik memiliki jam henti terbesar, dengan permasalahan perbaikan masalah tranport yaitu perbaikan sambungan belt. Adapun perbaikan sistem manufaktur yang dapat dilakukan adalah dengan pemeliharaan mandiri (Total Productive Maintenance), penentuan jadwal maintenace dan persediaan suku cadang peralatan mesin yang tepat. Keywords : Overall Equipment Effectiveness (OEE), Total Productive Maintenance (TPM), fishbone.

You might also like