You are on page 1of 36

REF ERAT

ADEQUACY OF HEMODIALYSIS
Wulan Suci Sakti Rony

BACKGROUND
Penderita gagal ginjal terminal di seluruh dunia pada akhir tahun 2011 mencapai 2.786.000 orang. 77,7 % di antaranya menjalani HD. (WHO, 2011) Penderita gagal ginjal di Indonesia mencapai 17.000 pasien, dan hanya 13.000 diantaranya yang melakukan HD. (Pernefri, 2006) Hemodialisis adlah tindakan pengganti ginjal untuk mengeluarkan sisa metabolisme dan mengoreksi gangguan elektrolit (Ignatavicius, 2006) Adekuasi hemodialisis sangat berkaitan dengan morbilitas dan mordibitas pasien gagal ginjal (NKFKDOQI, 2006)

GAGAL GINJAL

Definisi Gagal Ginjal


Ketidakmampuan ginjal menjalankan fungsinya dengan baik (secara anatomi maupun fungsi) Ekskresi zat yang tidak berguna keluar dari tubuh Ureum Menjaga keseimbangan air dan elektrolit Sekresi Renin Tekanan Darah Sekresi Eritropoeitin Pembentukan Eritrosit
Tahapan Gagal Ginjal Renal insufisiensi Ringan Sedang Berat Terminal GFR (ml/menit) > 90 60 - 89 30 - 59 15 - 29 < 15

Klasifikasi Gagal Ginjal


Gagal Ginjal Akut Penurunan mendadak GFR Penyebab: Pre-renal: gangguan jantung, aliran darah Renal: infeksi Post-renal: batu, tumor Gejala: perubahan warna, jumlah urin, edema GGA GGK Gagal Ginjal Kronik Penurunan kronis, progresif GFR Penyebab: Infeksi, Nefropati diabetik, penyakit renal hipertensif Gejala: Fatigue, malaise, pucat, gatal, bau Amonia, edema paru, sesak, edema periorbita, hipertensi, nyeri dada, libido, anemia

Penatalaksanaan GGK
Gangguan Ginjal Ringan
Pengaturan diet, Penanganan hipertensi

Gangguan Ginjal Sedang


Penanganan komplikasi, Predialisis

Gangguan Ginjal Berat/Terminal


Dialisis, Transplantasi

KOMPLIKASI
ANEMIA OSTEODISTROFI RENAL

Definisi Anemia
Kuantitatif : berkurangnya jumlah sel darah merah Fungsional : berkurangnya kecukupan sel darah merah untuk menghasilkan O2 ke jaringan Tiap gram Hb dapat mengikat 1,34 ml O2

Penyebab Anemia pada GGK


Fungsi Ginjal Produksi EPO

Produksi Eritrosit

ANEMIA

Sumsum tulang

Osteodistrofi Renal
Adalah: kelainan tulang pada GGK akibat gangguan absorpsi kalsium, hiperfungsi paratiroid dan gangguan pembentukan vitamin D aktif (kalsitriol)

GGK Berkurangnya massa Nefron

LFG
Retensi Fosfat

DIALISISRELATED

Kalsitriol

Intoksikasi Al3+

Hiperfosfatemia

Ca 2+ Hiperparatiroid
OSTEOMA LACIA

Hiperplasia

HEMODIALYSIS

HEMO : DARAH
DIALISIS : Memisahkan dari bagian yang lain

Definisi
Suatu proses pengganti ginjal dengan menggunakan selaput membran semi permiabel (dialyzer) yang berfungsi seperti nefron sehingga dapat mengeluarkan produk sisa metabolisme dan mengoreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada pasien gagal ginjal
Pernefri, 2003

Indikasi hemodialisa
INDIKASI BIOKIMIA
BUN > 100 mg/dL Kreatinin > 10mgdL Hiperkalemia Asidosis Metabolik

INDIKASI KLINIS
Anorexia, Nausea, Muntah Ensefalopati Uremikum Edem pulmo Percarditis Uremikum

Peralatan Hemodialisa Dializer

Water Treatment

Larutan Dialisat
Larutan Asetat

Larutan Bikarbonat

Hemodialysis Machine

PROSES HEMODIALISA

ADEKUASI HEMODIALISIS

Definisi
Kecukupan dosis hemodialisis yang direkomendasikan untuk mendapatkan hasil yang optimal untuk meningkatkan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal

Faktor faktor yang mempengaruhi AHD


Time of Dialysis Interdialytic Time QB (Quick of Blood) QD (Quick of Dialysate) Clearance of Dialyzer Access Vascular Type Trans membrane pressure
Pernefri, 2003; Daugirdas, 2007)

Perhitungan Adekuasi Hemodialisa


Hemodialisa dinilai adekuat bila mencapai hasil sesuai dosis yang direncanakan. Sebelumnya, dibuat suatu peresepan, dan nantinya dibandingkan dengan hasil hemodialisa yang telah dilakukan. Secara kuantitatif, adekuasi hemodialisa dihitung dengan: 1) Urea Kinetic Modeling (Kt/V) 2) Urea Reduction Ratio (URR)

NKF-KDOQI, 2006, CPG 2

Kt/V
Kt/V (Dose of Dialysis) K = Banyaknya urea yang dibersihkan (mL/min) t = Waktu dialisis (menit) V = Volume urea berdasarkan proporsi cairan tubuh (ml)

URR (Urea Reduction Ratio)


Perbedaan antara BUN pre HD dan BUN post HD Secara statistik menjadi prediktor mortalitas

URR = PRE BUN- POST BUN X 100 PRE BUN

Bagaimana cara menghitung Dosis Hemodialisa?

Faktor faktor yang mempengaruhi AHD


Time of Dialysis Interdialytic Time QB (Quick of Blood) QD (Quick of Dialysate) Clearance of Dialyzer Access Vascular Type Trans membrane pressure
Pernefri, 2003; Daugirdas, 2007)

QD

K QB
Grafik 1 : Klirens in vivo diperkirakan dari urea blood water

Times of Dialysis
t = UKM x V K

T : Waktu (menit) UKM : Ureum Kinetik Model (Kt/V) V : Volume cairan tubuh (L) K : Klirens (L/min)

Dose : Banyaknya darah yang didialisis (L) K : Klirens (L/min) T : Waktu (menit)

Hemodialysis Dose
Dose = K x t

Contoh soal
Seorang laki-laki berusis 50 tahun, dengan berat badan 60 kg, akan menjalani hemodialisa menggunakan dialyzer dengan KoA : 600, QD : 500 ml/min, dan QB : 250. Hemodialisa akan direncakanan dua kali seminggu. Berapakah waktu yang diperlukan untuk single therapy? Dan berapa jumlah darah yang akan didialisis pada periode waktu tersebut?

BB : 48 kg V = 60% x 48 = 28.8 L *catatan, bila pasien asites, maka dianggap BB keringnya adalah 80% dari BB basahnya. HD 2 x seminggu, UKM menurut Pernefri adalah 1,8 K : Liat grafik

QD

QB

Grafik 1 : Klirens in vivo diperkirakan dari urea blood water

Jadi
K = 180 mL/min = 0,18 L/min Maka : t = UKM x V = 1,8 x 28.8 L = 288 menit = 4,5 jam K 0,18 L/min

Jumlah darah yang didialisis dalam waktu 4,5 jam : K x t = 0,18 L/min x 288 min = 51,84 L

Kapan HD dianggap baik?


Morbiditas / mortalitas menurun jangka pendek / panjang Pelaksanaan secara rutin Kwalitas hidup baik / mandiri Parameter : Kt/V : 0,7 1,2 URR : 55 75% (rata-rata 65%)
Pernefri, 2003; NKF-KDOQI, 2006, CPG 2

You might also like