You are on page 1of 1

ABSTRAKSI ANALISIS PERILAKU WAJIB PAJAK DALAM PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENERIMAAN BPHTB KABUPATEN

TANGERANG (Studi Kasus Pada KP PBB Tangerang Dua). Dengan adanya otonomi daerah, pemerintah daerah, khususnya Kabupaten/Kota harus menyediakan pelayanan publik yang bermutu, untuk itu diperlukan dana yang cukup, maka ketersediaan sumber keuangan yang memadai mutlak harus ada. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebagai salah satu sumber penerimaan keuangan daerah yang potensial, perlu dikelola dengan baik, agar tidak timbul praktek penghindaran pembayaran BPHTB yang dapat mengakibatkan hilangnya penerimaan keuangan pemerintah daerah dari pos bagi hasil pajak. Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Tangerang. Dengan menggunakan hipotesis (a) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara target dan realisasi penerimaan BPHTB KP PBB Kabupaten Tangerang pada tahun 2004 dan (b) Faktor perilaku wajib pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan BPHTB KP PBB Kabupaten Tangerang, tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah (a) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara target dan realisasi penerimaan BPHTB KP PBB Kabupaten Tangerang pada tahun 2004 dan (b) untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku wajib pajak dalam pelaksanaan self assessment dan dampaknya terhadap penerimaan BPHTB KP PBB Kabupaten Tangerang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif-kuantitatif, dimana untuk membuktikan hipotesis pertama, dilakukan uji beda dua sampel berpasangan Wilcoxon. Sedangkan untuk membuktikan hipotesis kedua terlebih dulu dicari informasi mengenai faktor-faktor perilaku Wajib Pajak dalam rangka pelaksanaan self assessment BPHTB melalui survei/kuesioner terhadap terhadap sejumlah responden perumahan yang melakukan transaksi pada periode tahun 2004. Responden dipilih berdasarkan besarnya BPHTB yang dilaporkan. Pengisian kuisioner dilakukan dengan cara mengirim formulir/isian kuesioner ke alamat responden melalui pos surat dan atau dengan cara mendatangi langsung responden. Setelah diperoleh hasil kuesioner tersebut, dilakuan uji validitas dan uji reliabilitas item pertanyaan, sehingga diperoleh variabel-variabel yang benar-benar teruji. Selanjutnya baru dilakukan analisis faktor dan regresi berganda untuk mengetahui pengaruhnya terhadap penerimaan BPHTB. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terjadi perbedaan yang signifikan antara target dan realisasi penerimaan BPHTB, sehingga kemungkinan adanya perilaku Wajib Pajak yang menyimpang guna penghindaran BPHTB telah terbukti. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan perilaku Wajib Pajak terdiri atas 4 (empat) faktor, yaitu faktor PPAT, faktor masalah, faktor umum dan faktor aparat. Dari keempat faktor tersebut, hanya faktor aparat saja yang secara signifikan mempengaruhi perilaku Wajib Pajak, yang berdampak secara tidak langsung terhadap penerimaan BPHTB Kabupaten Tangerang.

You might also like