You are on page 1of 9

*PEMBALUTAN*

Oleh : Daruji .PH

Pengertian Pembalutan. Serangkaian tindakan yang dilakukan menggunakan bahan dan alat tertentu untuk mencapai pada kasus kegawatdaruratan terutama berbagai jenis perlukaan. Fungsi Pembalut ( 7 P ) 1. Penekan 2. Penahan 3. Penarik 4. Pengikat. 5. Penyangga 6. Penutup 7. Pengunci. Tujuan Pembalutan. 1. Memberikan rasa nyaman dan aman terutama nyeri bagi penderita. 2. Memperoleh hasil tindakan dari penekanan, penutupan, penahanan pada perlukaan atau fraktur. 3. Menghentikan perdarahan dan penekanan otot otot yang mengalami kerusakan. 4. Mengurangi kecacatan, mencegah infeksi,dan kematian. Jenis Pembalut dan Fungsinya

Jenis pembalut dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu : 1. Balut Pita 2. Balut Segitiga. 3. Balut Segiempat. 4. Balut Segiempat bertali 1. Balut Pita Dapat dibagi menjadi macam macam bahan yang digunakan dan karakteristik juga berbeda antara lain : 1. Bahan Kassa ( Kassa Bandage, Kassa Gulung ) 2. Bahan Elastik ( Elastic Verband, Tensocrape ) 3. Bahan Kain ( Catton Verband ) 4. Bahan Pita Perekat ( Plester, Hepavix, Plast dll ) 5. Bahan Pita Keras ( Gypsona ) 6. Balut Pita Lunak (Soft Bandage) 2. Balut Segitiga Secara umum kita mengenal bentuk kain segitiga sama kaki disebut Mitella, masih dapat dikembangkan menjadi Platenga yaitu puncak dari kain mitella bibelah puncaknya setengah atau sampai sepertiga dari tingginya dan Funda, adalah bentuk segitiga tetapi alasnya/dasar dibelah kanan dan kirinya sama lebar sehingga dapt mendapatkan empat ujung ,kebanyakan Platenga berfungsi sebagai penutup tubuh yang besar dan luas. 3. Balut Segiempat Dengan berbagai perkembangan berfungsi sebagai penekan dan penahan tulang besar, yaitu : CORSET.

4. Balut Segiempat Bertali Pembalut segiempat bertali berfungsi sebagai Gurita, Popok atau Skort

Organ apa yang di balut ???? Pertulangan ..... 1. Bentuk Bulat : kepala 2. Bentuk Bulat Panjang : lengan atas, lengan bawah, tulang paha dan kaki bawah . 3. Bentuk Lengkung Pipih : tulang rusuk 4. Bentuk Pertulangan (beberapa tulang) : persendian (14 sendi besar) Macam macam teknik atau cara membalut 1. Circle / Dolabra Currens: melakukan arah gulungan pita, segitiga kearah kanan posisi melingkar rol ke arah atas kanan,biasanya dipakai untuk bentuk tubuh yang bulat panjang 2. Silang /Spica /Cross: arah tetap tetapi setiap 1 kali putar buat tepi gulungan dibuat miring 45 derajat begitu selanjutnya sampai kerah proksimal,dipergunakan pada bentuk gabungan tulang persendian 3. Dolabra Reversa / Pucuk Rebung : istilah balutan menyilang dan berulang mirip nanas, atau anyaman kepang,pada anggota gerak bentuk lonjong ( Kegel )

4. Testudo / Penyu : khusus pada balutan pita menyerupai batok kurakura dibagian persendian : Sendi siku / lutut baik arah keluar ( Reversa ) atau kearah dalam (Inversa ) 5. Dolabra Repens / Balut Belit Ular : cara penggunaanya menyerupai belitan ular baik dari arah distal atau proksimal yang selanjtnya disebut Asendens atau Desendens

*PEMBIDAIAN*
Pengertian Bidai / spalk tindakan pemasangan alat dari berbagai bahan khusus pada kasus kelainan tulang atau diperkirakan pergeseran sendi, patah tulang atau kelainan bentuk yang tidak ada sebelumnya karena trauma abnormal dari sebagian organ tubuh sampai extremitas, dapat dilakukan waktu kejadian sampai rujukan ke rumah sakit. Tujuan

Pemasangan bidai pada dasarnya untuk mengembalikan posisi keadaan sebelum kelainan bentuk terjadi 1. Reposisi ringan dengan mengurangi rasa nyeri memberikan

kenyamanan pergerakkan sendi dan tulang 2. Mengurangi perdarahan dalam jaringan otot dan tulang yang patah 3. Mempertahankan dan mengurangi kecacadan yang berlanjut terutama syaraf motorik 4. Recondition kearah penyembuhan Prinsip Bidai / Spalk 1. Mempertahankan posisi otot / tulang dan 2 sendi dapat terfiksasi 2. Bidai dapat dimodifikasi menurut kebutuhan 1 bh, 2 bh atau 3 bagian dari pemasangan inferior, superior atau lateral 3. Bentuk rata, sebagian lunak, sesuai dengan kebutuhan anggota tubuh lurus, ringan , kuat, murah ( mudah di dapat ) dan sesuaikan kondisi cidera 4. Menggunakan alat bantu bebat / balut dan pengalas dapat dibuat dari bahan yang murah sampai produk pabrikan orthopedic 5. Pemasangan bidai pada extremitas tetap menggunakan cara yang mengarah pada kenyamanan pasien ( komunikasi theurapetik ) Jenis Bidai / Spalk / Splint 1. Shoft splint : terbuat dari bahan yang cenderung lunak sebagai alas papan yang dibuat bidai misal : Bantal, selimut, handuk kain flannel , Spalk lapis busa , shoft band , dll. 2. Rigid Splint : terbuat dari bahan yang keras dapat memfiksasi tulang yang patah sampai minimal pergerakkan, misal : Spalk kayu lurus, keranjang kawat (wire), triplek papan , dll

3. Air Splint : bidai / spalk ini terbuat dari bahan yang mahal sulit diperoleh tidak semua rumah sakit ada, penggunaan splint udara ini harus dikontrol secara periodic 4. Vaccum Splint : bidai modern yang sudah dimodifikasi dengan bahan yang mahal, prinsip pemakaian disesuaikan dengan bentuk tubuh splint ini dapat diukur kekerasannya menurut kebutuhan. 5. Full body Splint : gunanya sebagai alat angkut dan pemindah dipakai bila trauma / cidera berat Persiapan dan Pelaksanaan spalk Lakukan komunikasi theurapetik ke pasien Spalk berbagai ukuran menurut kebutuhan organ yang cidera Tentukan jenis dan model splint kolaborasi dengan dokter Bersihkan kulit dengan antiseptic atau luka sudah dirawat ,bila dad perdarahan luar sudah dihentikan Balut dan pengalas dipasang lebih dari spalk yang diukur berguna control ujungnya. Pembebatan dengan balut yang sesuai jangan terlalu kencang dan kendor Kontrol sirkulasi dan pergerakkan sendi,warna kulit dan NVD ( Neuro Vaskulair Distal ) Perawatan Spalk 1. Perhatikan stabilitas posisi spalk dan cek balutan 2. Awasi perdarahan keluhan pasien, dan kontrol sirkulasi umum

3. Berikan pengalas lunak dan rawat luka yang ada dalam pemasangan spalk, cegah dicubitus 4. Pengaturan posisi sesuai dengan oragn yang dispalk / bidai 5. Konsultasikan kapan spalk harus diganti dengan tindakan lain

*Macam - macam Gips*


1. Gips koreksi (Correction plaster ) Untuk kondisi Congenital Club Foot, dan digunakan pada anak kurang dari 1 tahun Batas pengegipan anak yang belum dapat berdiri atas setinggi paha sampai bawah mata kaki ( foot ) Sikap / posisi : knee flexi 90 derajat , ankle dorsi flexi 2. Anti Rotasi Baar untuk kondisi fraktur femur maupaun collumyang cenderung exorotasi dalam skeletal traksi Batas sama dengan Shoe plaster dan batasnya sama dengan Long Leg gips Sikap / posisi : knee flexi 10 -15 derajat pada long leg gips 3. Auroplane gips untuk kondisi Fr ujung clavicula dan collum humeri dengancara abductie 90 derajat Batas atas 2 jari diatas leher melingkar 3 jari dibawah axilla dan sepanjang lengan 1/3 an brace

Sikap : lengan abductie 90 derajat dan elbow flexi sama 4. Velpeau Verband Untuk immobilisasi post dislocation shoulder joint, sikap pasien duduk posisi lengan abductie, flexi elbow 120 drjt. Pada model ini harus dilapisi dengan Shofband pada daerah axilladan lipat siku, kontrol 2 minggu 1x 5. Cock Up/hight spint Prinsip nya sama dengan pembuatan Gips lepas dengantujuan spalk gips digunakan sebagai fixasi, penyangga, post reposisi fraktur 6. U- Splint Ada 2 macam U- Splint : - U splint pada kondisi fraktur humeri - U splint pada kondisi erb / Berth Palsy 7. Wedge Gips Pengegipan yang dilakukan untuk membuat tindakan lurus atau koreksi gips menambah ruang gerak dari sendi yang mengalami kontraktur dan kondisi tulang Mal union fraktur 8. Jacket Gips Gabungan antara collar gips dan Corset gips 9. Iron / rubber walker : tambahan bantalan bentuknya dipasang sebagai tumpuan jalan pada pemasangan gips kaki .

You might also like