You are on page 1of 6

Aswamedha Parwa Bagian Ke 38 -----------------------------------------------------------------------------------

Bagian Ketigapuluh Delapan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 1 of 6

Aswamedha Parwa Bagian Ke 38 -----------------------------------------------------------------------------------

Dan

selanjutnya,

demikian

Brahman

melanjutkan firmannya. Dengarkanlah sekarang sifat-sifat dari hal yang ketiga, yaitu serba Kebaikan itu. Pengetahuan ini sungguh sangat bermanfaat bagi proses peningkatan seluruh mahluk di Dunia. Hakekat dari Kebaikan ini tidak mengenal apa yang disebut cela. Sifat ini dijadikan tempat bersandar, tempat bergantung dan berlindung oleh mereka yang mencitacitakan kebaikan. Hakekat Kebaikan itu nampak mencetuskan diri sebagai Kebahagiaan mendalam yang ditimbulkan oleh kesadaran Brahman, puas dan bersyukur, keagungan suci, kesadaran Brahman, kesenangan positif, tidak kikir pun tidak berkelebihan dalam memberi, tidak merasa takut, merasa cukup, percaya, pemaaf, berani karena benar, tidak menyakiti mahluk hidup, persamaan hak dan derajat,

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 2 of 6

Aswamedha Parwa Bagian Ke 38 -----------------------------------------------------------------------------------

kebenaran, bicara jujur, tidak mengutuk, tidak kejam, suci pandai dan cerdas, gagah perkasa. Itulah semua hal yang dapat diwujudkan oleh hakekat Kebaikan itu. Orang yang mendalam pengertiannya tentang Yoga akan menyadari bahwa pengetahuan manusia itu sangat terbatas, kecil dan sia-sia, perbuatan manusia itu sia-sia, pelayanannya juga sia-sia, cara hidupnya sia-sia, semuanya tidak berarti apa-apa, apabila dibandingkan dengan sifat Kebaikan yang maha agung semua kegiatan manusia itu sia-sia. Hal ini harus disadari, dengan demikian, dengan kerendahan hatinya ia akan terus maju ke tingkat kesadaran yang lebih tinggi hingga akhirnya akan mencapai tingkat tertinggi di dunia yang lain itu. Ia bebas dari rasa kemilikan, terbebas dari egoisme, tidak mengharapkan ini atau itu, melihat semuanya dengan cara yang sama, terbebas dari keinginan, itulah peraturan kekal

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 3 of 6

Aswamedha Parwa Bagian Ke 38 -----------------------------------------------------------------------------------

Kebaikan itu. Pengaruh hakekat Kebaikan itu mengakibatkan orang percaya kepada diri sendiri, sederhana, pemaaf, berpantang, mempertahankan kesucian, tidak malas, tidak kejam, tidak tertipu karena bodoh, cinta kasih kepada semua mahluk, tidak tinggi hati, sujud, puas, merasa terharu, rendah hati, tingkah laku yang baik, tindakan-tindakannya didasarkan atas niat suci guna mencapai ketenteraman, pengertiannya benar, bebas dari segala ikatan, tidak perduli, Brahmcrya, mengekang diri, terbebas dari rasa kemilikan, tidak mengharapkan, tidak putus-putusnya mencitacitakan keadilan dan kebenaran. Dna yang diberikan itu sia-sia, upacara-upacara besar itu menjadi sia-sia, belajar sepanjang usia itu juga sia-sia, sumpah dan janji itu sia-sia, menerima pemberian itu sia-sia, taat kepada kewajiban itu sia-sia, penyiksaan diri dan bertapa itu tidak ada

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 4 of 6

Aswamedha Parwa Bagian Ke 38 -----------------------------------------------------------------------------------

gunanya, pendeknya semua kegiatan yang dilakukan akhirnya tidak ada artinya. Para Brhmaa yang hidup di dunia ini, yang tingkah lakunya menunjukkan ciri-ciri sedemikian ini, yang selalu bertindak berdasarkan kebenaran, berpegang teguh kepada Weda-weda, dikatakan orang sebagai Brhmaa bijaksana dan pengabdi-pengabdi kebenaran. Dengan membersihkan cara diri demikian dari itu mereka

dosa-dosanya,

membebaskan diri dari kedukaan. Dengan demikian mereka akan mencapai alam Dewadewa dan mampu mendapatkan apa saja menurut kebutuhannya. Ia mempunyai kemampuan menguasai dan memerintah apa saja, dapat mengendalikan diri, menjadi kecil sekecil atom, menjadi besar memenuhi ruang angkasa, dan itu dapat dilakukan dengan kekuatan pikirannya

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 5 of 6

Aswamedha Parwa Bagian Ke 38 -----------------------------------------------------------------------------------

yang tidak terbatas itu. Ia hidup di alam Surga bersama-sama dewa-dewa. Orang suci seperti itu sebenarnya masih juga menempuh jalannya ke atas. Mereka itu berwujudkan dewa-dewa yang akti, mampu merubah segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya. Demikianlah O para i, aku telah menjelaskan semua tingkah dan sifat yang berpangkal dari kebenaran dan Kebaikan. Dengan memahami itu semua, maka apapun yang dicita-citakan pasti akan dapat dicapai. Orang yang memahaminya Kebenaran ini, dan akan hidup dapat berdasarkan

menikmati semua sifat tanpa mengikatkan diri kepada sifat-sifat itu

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 6 of 6

You might also like