You are on page 1of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

Bagian Keempatpuluh Enam

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 1 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

Karena yang

itu,

belajarlah ditetapkan

dengan sebagai tugas

segala siswa serta

kemampuan yang ada. Hidup menurut aturan sudah Brahmcrya dan lakukanlah

kewajiban yang sesuai dengan golongan yang diikrarkan. Seorang Brahmcrya selamanya akan mengejar pengetahuan, melakukan tapabrata, mengendalikan paca indra, menunaikan dengan penuh kebhaktian tugas-tugas yang diberikan oleh Guru, selalu mencari kebenaran, hidup bersih dan suci dan setelah diperintahkan, barulah ia mengambil makanan serta makan dengan tidak menilai baik buruk makanan yang disajikan untuknya itu. Ia hanya memakan Hawiya yang dibuat dengan bahan-bahan apa saja yang diberikan orang kepadanya. Semua tindakan serta sikap-sikapnya seperti berdiri, duduk dan melakukan kegiatan gerak badan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 2 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

dilakukan ditetapkan api

sesuai atau

dengan

peraturan Ia kali

yang harus sehari,

diperintahkan. dua

menuangkan minyak mentega murni kedalam kurban sebanyak menyucikan diri dan melakukan meditasi. Ia selalu membawa tongkat yang terbuat dari ranting pohon wilwa atau kayu Palasa, mengenakan jubah putih dari kain linen atau kain katun, atau terbuat dari kulit rusa atau dapat juga berjubah kain yang seluruhnya berwarna coklat kemerahan. Memakai ikat pinggang yang dianyam dari rumput Muja. Rambut digelung agar bersih dan rapi, mandi setiap hari, mengenakan benang keramat, mempelajari kitab-kitab suci, tidak menginginkan bendabenda untuk dimiliki sendiri dan menepati setiap janji dengan yang sudah diucapkan. pada Ia waktu mempersembahkan suguhan air kepada dewat memusatkan pikiran

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 3 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

melakukan persembahan itu Demikianlah tugas dan kewajiban seorang Brahmacrin yang sangat patut ditiru. Sperma ditarik ke atas dengan memusatkan pikiran, dengan demikian diringankan dari siksaan dorongan kelamin dan pada akhirnya akan mampu membebaskan diri dan mencapai alam Surga. Setelah mencapai tingkat tertinggi itu, ia tidak menempuh lahir kembali ke dunia ini. Ia disucikan dengan berbagai macam upacara penyucian seorang dan menempuh hidup Setelah akan sebagaimana desanya Brahmacrin. selanjutnya

berhasil dalam pendidikannya itu, ia kembali ke sendiri untuk menempuh kehidupan sebagai pertapa di dalam hutan, yaitu setelah berhasil melepaskan diri dari segala bentuk ikatan keduniawian. Dalam kehidupannya sebagai Pertapa itu ia harus mengenakan pakaian kulit rusa atau kulit kayu, namun tetap menjaga kebersihan dengan mandi

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 4 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

setiap pagi dan sore. Ia hidup di dalam hutan dan tidak pernah kembali ke tempat ramai. Tamu yang mengunjunginya di dalam hutan itu akan diterima dengan penuh kehormatan dan ia sendiri harus menyandarkan hidupnya dari memakan daun-daun, akar-akar dan syamaka, meminum hanya air putih dan bersih, banyak menghirup udara segar dan menikmati hasilhasil hutan di sekitar tempat pertapaan itu. Kehidupan pertapanya itu digariskan dalam upacara inisiasi yang dilakukan sebelumnya, sesuai dengan cita-citanya melakukan kehidupan bertapa itu. Tetapi bagaimana pun bentuk tapa brata yang dilakukan, ia harus menghormati setiap tamu yang datang mengunjunginya, menyuguhkan kepada mereka makananmakanan yang dapat dikumpulkan di dalam hutan seperti buah-buahan, daun-daun dan umbi-

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 5 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

umbian. Sementara itu ia memang harus mengurangi berbicara, dan hanya makan setelah tamunya selesai atau setelah melakukan persembahan kepada dewa-dewa. Ia harus sudah terbebas dari perasaan dendam, makan hanya sedikit dan menggantungkan hidup seluruhnya kepada karunia dewat. Mengendalikan diri, memancarkan kasih sayang kepada semua mahluk, pemaaf dan pengampun, membiarkan tumbuh rambut dan jenggotnya, atau merapikan dan membersihkannya sendiri tanpa minta bantuan orang lain atau tukang cukur. Ia harus melakukan upacara kurban dan mempelajari dengan tekun kitab-kitab suci, menjalankan kebenaran tanpa kompromi. Tubuhnya dipelihara agar tetap bersih dan suci, dilatih agar mempunyai kepandaian, tinggal di dalam hutan dengan pikiran memusat, alat-alat pengindraan dikendalikan dan apabila pertapa itu mentaati

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 6 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

semua ketentuan ini, pastilah ia akan mencapai suatu tingkat di alam Surga. Jalan manapun yang ditempuhnya, apakah ia seorang kepala rumah tangga, Brahmacrin, ataukah pertapa di dalam hutan, apabila berkeinginan mencapai alam Surga atau pembebasan jiwa, haruslah mentaati segala peraturan tingkah laku yang sudah digariskan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya itu. Peraturan-peraturan itu adalah merupakan sebagian dari rencana untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai kebebasan abadi itu, maka setelah mentaati peraturan yang pertama yaitu tidak menyakiti semua mahluk hidup, ia harus segera menghentikan semua kegiatannya. Dengan pikiran dipusatkan, ia hanya akan memikirkan hati kasih serta seluruh sayang menundukkan bagaimana mahluk, semesta, paca menyenangkan melaksanakan mengendalikan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 7 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

indriya, hidup sebagai pertapa di dalam hutan dengan hanya memakan makanan yang yang tidak didapatkan tanpa meminta,

menimbulkan kesulitan baik terhadap diri sendiri maupun kepada mahluk-mahluk lain, lebih baik lagi apabila ia hanya memakan makanan yang tersaji begitu saja dihadapannya, menyalakan api, melakukan perjalanan sebagai pengemis tanpa merengek untuk meminta. Dalam perjalanan mengemis itu ia tidak boleh meminta, melainkan hanya menampakkan dirinya saja di tempat-tempat di mana asap dapur sudah berhenti berkepul dan para penduduk sudah selesai makan. Ia baru mulai berjalan mengharapkan sedekah setelah semua alat-alat makan orang kampung itu di cuci bersih pertanda bahwa mereka sudah selesai dengan segala kegiatannya di dapur. Ia tidak boleh bergembira apabila mendapat hasil yang

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 8 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

memuaskan dalam perjalanannya itu, dan tidak merasa kecewa apabila tidak mendapatkan hasil apapun juga. Ia akan puas dengan mendapatkan sekedar Dengan untuk menunjang pikiran kehidupannya. ia berjalan memusatkan

berkeliling suatu kampung guna mendapatkan sedekah apa saja. Di suatu halaman rumah iapun hanya berdiri saja dan menunggu dengan sabar. Ia tidak diperkenankan bekerja untuk mendapatkan penghasilan sebagaimana orang kebanyakan dan iapun harus menolak untuk makan apabila disambut dengan kehormatan dan kebesaran. Ia harus menyembunyikan diri agar tidak menerima kehormatan yang berlebihan. Jangan memakan makanan yang tersisa dari piring orang lain. Dan selanjutnya, tidak memakan makanan yang pahit, pedas, berbau busuk atau keras, dan tidak pula memakan makanan yang rasanya terlalu manis, Orang

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 9 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

yang ingin mendapatkan kebebasan hanya makan sekedar dapat mempertahankan hidupnya tanpa mengganggu mahluk-mahluk lain. Dalam perjalanannya meminta sedekah itu, la tidak boleh mengikuti perjalanan kolega lainnya. Ia tidak boleh memperlihatkan kesengsaraan atau meminta belas kasihan orang lain. Ia berjalan di tempat-tempat sepi, terbebas dari nafsu, berteduh di dalam bangunan-bangunan kosong, di hutan-hutan, di bawah pohon, di sungai, di dalam gua-gua pegunungan. Di musim panas, ia hanya tinggal semalam saja di suatu tempat yang sama di suatu dusun. Di atas bumi ini ia bergerak seperti ulat dan selalu menuju ke arah di mana adanya matahari. Berjalan sambil menundukkan kepala seraya tetap memperhatikan agar tidak dengan sengaja menginjak mahluk-mahluk hidup lain. Ia tidak mengumpulkan kekayaan dan tidak tinggal

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 10 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

menginap di rumah teman atau kenalan. Orang yang mencita-citakan kebebasan itu harus banyak menggunakan air bersih. Mandi setiap hari dengan air yang sudah diangkut sendiri dari sebuah kali atau sumur. Tegasnya, ia tidak menyakiti mahluk hidup, Brahmcrya, mencari dan membela kebenaran, menuntut kesederhanaan dan terbebas dan kemarahan, tidak menyusahkan orang lain, mengendalikan diri, tidak secara sembunyi-sembunyi menyakiti orang lain. Demikianlah dengan seluruh perasaannya terkendali, ia harus dengan tekun menjalankan kedelapan syarat yang disebutkan ini. Selalu melatih diri dengan tekun agar tingkah lakunya terbebas dari dosa-dosa, tidak membohongi baik diri sendiri maupun orang lain. Ia membebaskan diri dari segala bentuk ikatan dan setiap tamu yang datang mengunjunginya akan disediakan makanan dan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 11 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

minuman yang dibuat sendiri. Dan ia sendiri, hanya makan sekedarnya untuk mempertahankan hidup saja. Ia hanya makan makanan yang sudah didapatkan dengan kejujuran, tidak menuruti dorongan hawa nafsu. Ia tidak akan menerima hadiah-hadiah berupa apapun juga kecuali makanan dan pakaian, dan itupun sekedar cukup untuk mempertahankan kehidupan saja. Ia tidak menerima hadiah-hadiah dari orang lain dan ia sendiripun tidak memberikan hadiah-hadiah itu. Ia menyadari bahwa mahluk itu sangat lemah, karena itu orang yang mencari kebebasan selalu akan memperhatikan kebutuhan orang lain. Apabila ia mempunyai kelebihan apapun juga, maka ia akan membagi-bagikan semuanya itu kepada siapa saja yang benar-benar membutuhkannya. Lebih-lebih ia tidak sama sekali menginginkan kepunyaan orang lain, dan tidak boleh

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 12 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

mengambil menunjukkan kesenangan

apapun

juga

tanpa kepada bermaksud

disuruh suatu untuk

mengambil oleh yang empunya. Ia tidak boleh keterikatan sehingga ia

mendapatkan kesenangan itu lagi. Di dalam perjalanan atau dimana saja, ia hanya boleh memungut tanah, air, batu, daun-daun, bunga dan buah-buahan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Ia tidak menjadi tukang, ahli dan tidak boleh sama sekali menaruh kesukaan kepada emas. Ia tidak membenci dan tidak mengajar kepada orang yang tidak datang mencari pelajaran dan ia tidak boleh mengaku memiliki apapun juga, baik harta maupun kepandaian. Ia tidak boleh memakan makanan yang tidak diperkenankan oleh peraturan kepercayaannya. Tidak mencari perdebatan atau pertentanganpertentangan. Ia hanya melakukan tingkah laku atau kegiatan yang sudah pasti dapat

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 13 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

membahagiakan orang lain. Tidak mengikatkan diri kepada apapun juga, tidak melihatkan perasaan terlalu erat kepada mahluk apapun juga. Tidak melakukan kegiatan-kegiatan untuk mengharapkan pahala atau hasil, tidak menghancurkan atau merusak kehidupan dan tidak menimbun kekayaan. Ia harus menolak dengan keras pengikatan dengan benda-benda apa saja dan harus merasa puas dengan yang seperlunya itu dan terus berkelana tanpa memiliki rumah tempat tinggal, menunjukkan tingkah laku sama terhadap apa saja baik yang hidup bergerak ataupun yang tidak bergerak. Dijaga agar jangan sampai mengganggu kehidupan mahluk-mahluk lain, dan ia sendiripun harus menjaga diri agar tidak merasa diganggu oleh mahluk-mahluk lain itu. Seorang utama yang memahami arti Kebebasan adalah sahabat yang dapat dipercaya oleh semua mahluk, ia

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 14 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

tidak lagi memikirkan masa lalu yang telah lewat dan tidak was-was dalam menghadapi masa yang akan datang. Ia tidak perduli dengan apapun yang menimpa dirinya sekarang, ia membiarkan waktu berlalu melewati dirinya dan tetap teguh memusatkan pikiran untuk menuju Kebebasan semesta itu. Ia tidak mencela apapun juga baik dengan pandangan mata, dengan pikiran maupun dengan perkataan. Iapun tidak melakukan apa-apa yang salah baik terangterangan maupun secara rahasia. Ia menarik masuk semua perasaannya bagaikan seekor kura-kura menarik anggota tubuhnya ke dalam, mengumpulkan perasaan atau pikirannya guna memetik pengertian mendalam tentang kedamaian dan perdamaian, dan berusaha memahami sedalam-dalamnya semua masalah yang ada. Ia terbebas dari pengaruh sifat ganda yang bertentangan, tidak lagi menundukkan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 15 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

kepala untuk memuja, tidak lagi melakukan upacara-upacara yang ditutup dengan kata-kata Swh, tidak merasa memiliki dan tidak menunjukkan sifat mementingkan diri sendiri. Dengan jiwa bersih ia tidak berusaha mencari apapun juga yang ia tidak punyai atau mempertahankan apa-apa yang sudah dimiliki. Ia tidak mengharapkan, tidak menonjolkan sifatsifat sendiri, tenteram, terbebas dari segala ikatan, tidak menggantungkan diri kepada siapapun dan apapun juga. Ia hidup sendirian lepas bebas namun sama sekali tidak egois, memahami segala hal. Demikianlah ia akan mencapai Kebebasan abadi itu. Dalam samdhi ia akan melihat dirinya tanpa kaki, tanpa tangan, tanpa punggung, tanpa kepala, tanpa perut, terbebas dari pengaruh sifat-sifat atau materi, kekal, absolut, tak tercela, stabil, tidak berbau, tidak terasa, tanpa warna, hanya dapat dipahami

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 16 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

dengan pengamatan yang mendalam, tidak terikat, tanpa isi atau daging, terbebas dari rasa khawatir, tidak memudar, luhur, dan akhirnya, meskipun ia merasuk ke dalam semua mahluk tetapi ia bebas dari kematian. Pengamatan paca indra dan bahkan pengertian, memang tidak mampu untuk mencapainya, tidak pula oleh perasaan, tidak dicapai oleh Dewa-dewa, tidak pula terjangkau oleh Weda-weda dan tidak dapat dicapai dengan upacara-upacara, tidak pula oleh berkah-berkah dari alam luhur, atau tapa serta penunaian sumpah dan janji. Orang-orang bijaksana mencapai tempat itu dengan tidak menggunakan sarana apapun juga, tidak juga dengan apapun yang berupa simbol-simbol. Karena itu, orang yang memahami hal abstrak yang tidak dapat digambarkan oleh simbol apapun itu, harus melakukan cara-cara Yoga yang disebutkan terdahulu untuk mendapatkan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 17 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

Kebebasan Abadi itu dengan berlandaskan Pengetahuan Kebenaran saja. Orang bijaksana yang menempuh kehidupan berumah tangga, sepatutnyalah melakukan tindakan serta tingkah laku yang sesuai dengan pengetahuan kebenaran dan kenyataan itu. Setelah ia mempunyai pengetahuan dan mengerti secara mendalam, maka sama sekali ia tidak boleh mencela cara-cara yang dianut oleh orang-orang yang belum mengerti. Dengan tidak mencela, ia sendiri dalam harus setiap melakukan kegiatannya, penyederhanaan

namun tetap menjaga agar orang lain tidak tersinggung perasaannya dan tetap menjaga agar ia tidak salah ditafsirkan orang. Dengan penuh pengertian dan pikiran bersih, ia harus menyesuaikan diri. Orang yang dapat melakukan tingkah laku seperti itu, adalah juga seorang

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 18 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

pertapa utama. Alat-alat pengindraan beserta perasaannya, benda-benda yang di indra atau dirasakan, lima unsur besar, pikiran, pengertian, egoisme, yang abstrak, juga Purua, harus dipahami dengan sebaik-baiknya, dengan contoh-contoh serta perbandingan-perbandingan yang benar. Apabila hal itu sudah dipahami dengan benar, tidak dapat diragukan lagi pastilah ia akan mencapai tujuan tertinggi di alam Surga, alam kekekalan, terbebas dari segala bentuk ikatan. Dan setelah mendalami kebenaran itu maka pada saat kematian, ia harus memusatkan perhatian kepada satu titik, Demikian itulah ia mencapai kebebasan tidak mengandalkan apa dan siapapun juga. (Ia terbebas bukan karena nama besar, bukan karena perbuatan, lebih-lebih bukan karena upacara-upacara betapa besarpun juga). Terbebaslah ia dari segala-galanya, bagaikan angin di angkasa, yang dihimpun

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 19 of 20

Aswamedha Parwa Bagian Ke 46 -----------------------------------------------------------------------------------

sudah

terkumpul

semua,

tidak

ada

rasa

penyesalan, dan ia mencapai tujuan tertinggi.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 20 of 20

You might also like

  • Makalah SENAM AEROBIK
    Makalah SENAM AEROBIK
    Document9 pages
    Makalah SENAM AEROBIK
    Gusti Arya Yunedi
    100% (1)
  • Candra Sengkala
    Candra Sengkala
    Document5 pages
    Candra Sengkala
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Lontar Tatwa Ngemban Wong Bobot
    Lontar Tatwa Ngemban Wong Bobot
    Document63 pages
    Lontar Tatwa Ngemban Wong Bobot
    Gusti Arya Yunedi
    100% (1)
  • Tanaman Pemakan Serangga DROSERA CAPENSIS
    Tanaman Pemakan Serangga DROSERA CAPENSIS
    Document3 pages
    Tanaman Pemakan Serangga DROSERA CAPENSIS
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Mahoni
    Mahoni
    Document4 pages
    Mahoni
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Coelogyne
    Coelogyne
    Document3 pages
    Coelogyne
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Pisang Cavendish
    Pisang Cavendish
    Document5 pages
    Pisang Cavendish
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Buah Maja
    Buah Maja
    Document6 pages
    Buah Maja
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Buah Kesemek
    Buah Kesemek
    Document6 pages
    Buah Kesemek
    Gusti Arya Yunedi
    0% (1)
  • Costus Woodsonii
    Costus Woodsonii
    Document7 pages
    Costus Woodsonii
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Batang Tumbuhan
    Batang Tumbuhan
    Document3 pages
    Batang Tumbuhan
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Bunga Matahari
    Bunga Matahari
    Document3 pages
    Bunga Matahari
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Durmagati
    Durmagati
    Document2 pages
    Durmagati
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • GANDAWATI
    GANDAWATI
    Document3 pages
    GANDAWATI
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Akasia
    Akasia
    Document3 pages
    Akasia
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Anggur
    Anggur
    Document5 pages
    Anggur
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Gardapati
    Gardapati
    Document2 pages
    Gardapati
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Duryudana
    Duryudana
    Document2 pages
    Duryudana
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • GANESA
    GANESA
    Document2 pages
    GANESA
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • DURSASANA
    DURSASANA
    Document6 pages
    DURSASANA
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • DURNA
    DURNA
    Document3 pages
    DURNA
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • DURGA
    DURGA
    Document2 pages
    DURGA
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • DRUPADI
    DRUPADI
    Document2 pages
    DRUPADI
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Dewasrani
    Dewasrani
    Document3 pages
    Dewasrani
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet