You are on page 1of 19

Makanan Tinggi Roti

bernilai

GI

Alternatif Makanan bernilai GI rendah

Beras merah, roti wholegrain Sereal (tak disosoh, seperti oat)

Sereal sarapan

Buah (segar, kalengan dan kering), susu, Cake, biscuit, kraker, yoghurt donat Ubi, pasta, kacang polong, mie Menu Diet Merasa lelah menjalani program diet karena penurunan berat badan mandeg atau berhenti? Coba beralih ke menu diet roti. mau tau seperti apa diettersebut? Cekidot yaah Banyak yang melakukan program diet, kemudian akhirnya merasa lelah, dan tidak tau lagi harus diet seperti apa dikarenakan penurunan berat badan mandeg. Jika hal tersebut terjadi berarti anda mengalami fase plateau. Fase dimana kurva penurunan berat badan mendatar. Kondisi plateau biasanya terjadi pada mereka yang menjalani diet ketat dengan mengurangi atau bahkan samasekali meninggalkan karbohidrat. Dengan mengurangi bahkan meninggalkan karbohidrat sama sekali, kita mengurangi 3 gram air yang terkandung di setiap 2 gram glikogen yang hilang. Bila sudah dipahami kalau tubuh tetap membutuhkan karbohidrat sekarang waktunya untuk memilih karbohidrat yang baik untuk tubuh, yaitu karbohidrat kompleks. Dan yang menjadi alternatif untuk Menu Diet adalah roti gandum. Selain roti gandum,nasi merah, tempe, tahu, sayuran dan buah buahan yang mengandung tinggo cair bisa di kombinasikan dengan menu diet roti gandum. Mengapa menu diet roti gandum? Beberapa kelebihan dari kandungan roti gandum, diantaranya: Tidak mudah diserap usus, sehingga mengkonsumsi menu diet roti gandum menguntungkan program diet Banyak mengandung serat, sehingga penyerapan oleh usus tidak semudah karbohidrat sederhana seperti gula, roti putih atau nasi. Hal tersebut menguntungkan program diet Mengontrol gula darah, Mengkonsum menu diet roti gandum juga mampu mengontrol gula darah dan meningkatkan metabolisme tubuh..

Mengurangi ngemil, kadar gula yang terkandung dalam roti gandum sudah mampu memenuhi kebutuhan tubuh, juga akan mengurangi keinginan untuk ngemil. Kalorinya rendah. Menu diet roti gandum tidak mempunyai efek buruk seperti lemak yang dapat merusak bentuk tubuh, meskipun demikian tetap dibutuhkan nutrisi lain seperti, protein, vitamin dan mineral. Misalnya memadukan menu diet roti gandum dengan roti tawar putih yang yang diolesi selai kacang atau buah buahan untuk mencukupi nutrisi tubuh. Contoh Menu Diet Berikut contoh menu diet roti gandum yang dapat diterapkan sehari-hari. 1. Menu Diet Untuk Sarapan Pada setiap program diet tentunya ada pantangan sendiri-sendiri dan dalam program diet menu roti gandum ini pantangannya adalah dilarang mengkonsumsi berbagai macam protein hewani kecuali telur. Sedangkan untuk protein nabati diperbolehkan. Jadwal makan pagi adalah jam 08.00dengan pilihan menu diet berikut: Satu lembar roti gandum. Boleh diolesi dengan sedikit butter atau selai kacang. Selai buahbuahan atau coklat tabur. karena masih memberi kesempatan padapelaku diet untuk tetap dapat menikmati makanan kesukaan mereka maka menu diat roti gandum ini lebih mudah diterima. Satu butir telur ayam, bisa direbus setaengah matang atau matang, di buat telur mata sapi atau didadar. Tapi, jika digoreng disarankan menggunakan penggorengan yang berlapis bahan teflon agar meminimalisir penggunaam minyak. 2. Menu Diet untuk Makan Siang Porsi dalam makan siang harus paling besar, perlu diingat jumlah lauk tidak boleh lebih banyak dari nasi. Misalnya nasi setengah mangkuk, maka lauk yang merupakan kombinasi sayuran dan tahu tempe harus kurang dari setengah mangkuk. Jjadwal makan siang adalah jam14.00 dengan pilihan menu diet berikut: Nasi merah dengan jumlah setengah porsi kenyang.artinya apabila kita sudah merasa kenyang dengan mengkonsumsi satu porsi saja berarti kita cukup mengkonsumsi setengah porsi. Lauk yang merupakan kombinasi dai sayuran dan lauk, seperti tahu tempe. Seperti gado-gado, taoge cah tahu, tumis kacang panjang, sup sayuran dan tahu ataupun kombinasi sayuran sesuai selera anda. 3. Menu Diet Untuk Makan Malam

Jadwal untuk makan malam adalah jam 20.00. Sedangkan untuk menu diet yaitu dua lembar atau setangkup roti tawar gandum. Untuk isinya boleh memilih alternatif yang sama seperti menu diet untuk sarapan seperti selai kacang, selai coklat atau selai buah. Meski perut sudah diisi ,bisa saja masih terasa lapar. Apabila itu terjadi, disarankan agar mengkonsumsi selingan diantara jadwal utama yaitu pukul 11.00, pukul 17.00 dan 22.00. Pilihan makanan untuk selingan adalah buah-buahan terutama yang mengandung banyak air. Contohnya seperti semangka, apel, melon, pepaya. Jumlahnya maksimal seperempat dari ukuran buah. Nah dengan pengaturan menu diet diatas diharapkan bagi mereka yang melakukan program diet menggunakan menu diet roti dapat menurunkan berat badan sesuai yang diharapkan serta bisa tidur nyeyak tanpa rasa lapar yang menghantui. http://berbinarbinar.com/tips-diet-sehat/mengganti-menu-diet-dengan-roti.html

Tidak ada obat untuk menyembuhkan diabetes. Diabetes hanya dapat dikelola dan dikendalikan. Pengelolaan diabetes dilakukan dengan tiga cara: obat, insulin, diet. Mengelola diabetes melalui diet berarti menerapkan pola makan seimbang dan membatasi diet secara terkendali. Hal ini berlaku untuk semua penderita diabetes, tidak memandang jenis diabetesnya. Dalam beberapa kasus, pola diet yang baik saja sudah cukup untuk mengendalikan diabetes tipe 2. Namun, jika Anda menderita diabetes tipe 1 (insulin dependent diabetes), Anda perlu menyeimbangkan asupan makanan dan suntikan insulin untuk mencapai kadar gula darah terbaik Anda. Semua penderita diabetes tipe 1 harus mendapatkan suntikan insulin, tetapi hanya sebagian kecil dari penderita diabetes tipe 2 yang memerlukannya. Pada intinya, tidak ada diet khusus untuk diabetes. Makanan yang dimakan penderita diabetes adalah makanan yang sama dengan yang dimakan semua orang. Pola makan yang direkomendasikan untuk penderita diabetes berikut juga baik untuk semua orang. Perbedaannya, pola makan ini jauh lebih penting bagi penderita diabetes, karena tanpanya maka obat-obatan apa pun menjadi tidak efektif: 1. Makan teratur Anda dapat dengan mudah menjaga kadar gula darah di bawah kontrol jika Anda makan secara teratur. Jika Anda mendapatkan insulin, ahli diet atau dokter akan menjelaskan pentingnya menyeimbangkan makanan dengan suntikan dan secara bertahap menemukan cara Anda sendiri agar asupan makanan Anda memproduksi energi. Hal ini mungkin sulit pada awalnya, tapi dengan disiplin yang baik Anda dapat melakukannya. Umumnya, Anda harus mengkonsumsi makanan besar atau makanan ringan setiap 3-4 jam dan mengambil obat-obatan atau suntikan untuk membantu mengendalikan kadar gula Anda. Jika Anda bekerja di malam hari, Anda mungkin perlu makanan tambahan atau makanan ringan.

2. Mengontrol berat badan Penderita diabetes yang kelebihan berat badan sangat dianjurkan untuk menurunkan berat badan. Anda perlu mengikuti beberapa panduan sederhana berikut untuk menurunkan berat badan. (Ingatlah bahwa satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan adalah mengkonsumsi kalori makanan kurang dari yang Anda butuhkan untuk kegiatan sehari-hari).

Makanlah dengan porsi lebih sedikit Kurangi konsumsi makanan yang digoreng dan berlemak Kurangi makanan ringan seperti keripik dan biskuit, ganti dengan buah-buahan atau jus tanpa gula Tingkatkan aktivitas fisik dan olah raga 3. Makan sumber karbohidrat yang tepat Karbohidrat dicerna di dalam tubuh sehingga menghasilkan glukosa, yang memberikan Anda energi. Ada dua jenis karbohidrat: gula dan tepung. Makanan bergula seperti minuman ringan, permen, cokelat, biskuit manis dan puding sebaiknya dihindari karena sangat cepat menyebabkan lonjakan glukosa darah. Anda dapat memilih makanan/minuman berpemanis buatan seperti sakarin atau aspartam, namun penggunaan berlebihan dalam jangka panjang dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Karbohidrat dari tepung seperti nasi, roti, kentang, pasta, sereal dan buah lebih lambat diserap tubuh dan merupakan sumber energi yang baik. Anda dapat mengkonsumsinya secara teratur sepanjang hari. Untuk mengukur seberapa cepat atau lambat sumber karbohidrat meningkatkan glukosa darah, para ahli menggunakan ukuran yang disebut indeks glikemik atau GI. Semakin rendah angka GI, semakin kecil fluktuasi kecil dalam glukosa darah dan kadar insulin yang disebabkan oleh konsumsinya. 4. Pertahankan diet yang seimbang Diet seimbang memungkinkan Anda untuk mengontrol diabetes dan memastikan efektivitas pengobatan Anda. Sebagai panduan, diet Anda harus memenuhi kriteria berikut:

Dua-perlima dari piring Anda harus terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat, sebaiknya juga yang berserat tinggi. Dua-perlima dari piring Anda harus terdiri dari sayuran atau buah. Seperlima dari piring Anda harus berisi sumber protein, misalnya daging, ikan, telur, tempe atau tahu. Jika Anda mengikuti diet seimbang, Anda tidak perlu suplemen vitamin atau mineral. Beberapa ahli berpendapat bahwa kekurangan beberapa unsur seperti kromium dan selenium dapat mempercepat komplikasi diabetes. Namun, tidak ada cara untuk mengukur jumlah mereka dalam diet atau tingkat mereka dalam darah Anda. Cara terbaik untuk mendapatkan mereka dalam diet Anda adalah menciptakan keberagaman makanan yang Anda makan.

Diet yang sehat berarti kombinasi yang tepat dari makanan yang baik dan mengganti makanan yang berbahaya dengan yang menguntungkan. Jika Anda masih khawatir atau cemas dengan apa yang Anda makan, mintalah nasihat ahli diet atau dokter Anda. http://majalahkesehatan.com/mengendalikan-diabetes-dengan-diet/ Menu Diet Diabetes

Setiap orang harus menjaga pola makan agar kondisi badan tetap sehat. Untuk penderita diabetes perlu memperhatikan dietnya, untuk disesuaikan dengan diet yang dapat menjaga agar tekanan darah selalu normal. Ada beberapa makanan yang dapat memicu kenaikan tekanan darah, itu harus dihindari. Berdasarkan panduan yang dikeluarkan Asosiasi Diabetes Amerika (AmericanDiabetes Association/ADA), pengidap diabetes dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dari whole grain, buah-buahan, sayuran, serta susu rendah lemak. Selain itu, dianjurkan kalau 60-70% dari asupan kalori sebaiknya berasal dari karbohidrat dan lemak tunggal tidak jenuh (canola oil, minyak zaitun dan minyak kacang, alpukat dan kacang-kacangan), dan 15-20% asupan kalori dari protein. Di samping itu disarankan membatasi asupan kolesterol, yaitu kurang dari 300 miligram dan meminimalkan asupan lemak trans. Berikut beberapa makanan yang dianjurkan bagi penderita diabetes : 1. Oat Oat mengandung serat larut dalam air ang berfungsi memperlambat penyerapan gula ke dalam darah serta mengurangi kolesterol darah. Peningkatan kadar kolesterol merupakan salah satu faktor risiko penyebab diabetes. 2. Kacang polong, buncis dan kacang panjang Makanan ini kaya serat larut dan meningkatkan kadar gula darah secara perlahan. Selain itu, jenis kacang-kacangan ini bisa menjadi sumber karbohidrat, protein dan serat yang baik.

3. Apel, pir, aprikot, cherries, grepefruit (sejenis jeruk besar dengan rasa yang agak pahit), jeruk, buah persik dan plum Jenis buah-buahan ini menyediakan serat larut dan melepaskan gula ke aliran darah secara perlahan. Buah ini bisa menjadi pilihan kudapan yang baik bagi pengidap diabetes. 4. Pasta, ubi jalar, dan roti gandum Jenis makanan ini melepaskan energi secara perlahan serta bisa menjadi sumber karbohidrat yang baik bagi pengidap diabetes. 5. Roti whole grain, beras merah, pasta whole meal dan sarapan whole grain Semua makanan ini kaya serat tidak larut. Selain itu, makanan ini juga mengandung seng dan chromium yang berfungsi menguatkan kerja insulin. 6. Yogurt rendah lemak dan susu skim Kedua produk ini mengandung kadar lemak jenuh dan kadar lemak total yang sangat rendah. Produk ni juga menyediakan karbohidrat, protein dan kalsium. 7. Daging merah rendah lemak, unggas tanpa kulit, ikan dan tahu Makanan ini bisa menjadi pilihan sumber protein yang rendah lemak. Membatasi asupan lemak bisa mencegah penambahan berat badan dan mengurangi risiko peningkatan kolesterol dalam darah. 8. Makarel, salmon dan sarden Jenis ikan ini kaya asam lemak omega-3 yang diyakini bisa mengurangi risiko penyakit jantung. 9. Biji rami dan labu Biji-bijian ini juga mengandung asam lemak omega-3. Anda bisa menambah biji-bijian ini ke sereal Anda. 10. Buah dan sayuran Buah dan sayur merupakan makanan yang kaya kalium. Kekurangan kalium bisa menyebabkan intoleransi glukosa. Selain itu, sayur dan buah juga rendah kalori dan menyediakan berbagai antioksidan, vitamin, mineral, dan fitonutrisi yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. (OL08) http://healingxamthone.com/menu-diet-diabetes/

Kendati tak bisa disembuhkan, penderita diabetes sebenarnya bisa hidup secara normal. Caranya dengan melakukan kontrol gula darah disertai diet dan olahraga aerobik yang teratur.

Diabetes bukan penyakit baru. Sejak 1552 SM penyakit yang ditandai dengan seringnya buang air kecil dalam jumlah banyak serta penurunan berat badan yang drastis ini, sudah dikenal dan disebut dengan istilah Poliuria. Tahun 400 SM, seorang penulis India Sushratha menamainya "penyakit kencing madu". Nama diabetes mellitus (diabetes = mengalir terus, mellitus = manis) akhirnya diberikan oleh Aretaeus sekitar 200 tahun sebelum Masehi. Mengelola penyakit ini sebenarnya mudah asal penderita bisa mendisiplinkan diri dan melakukan olahraga secara teratur, menuruti saran dokter, dan tidak mudah patah semangat. Seseorang dikatakan menderita diabetes bila kadar glukosa dalam darah di atas 120 mg/dl dalam kondisi berpuasa, dan di atas 200 mg/dl setelah dua jam makan. Tanda lain yang lebih nyata adalah apabila air seninya positif mengandung gula. Diabetes muncul lantaran hormon insulin yang dikeluarkan oleh sel-sel beta dari pulau langerhans (struktur dalam pankreas yang bertugas mengatur kadar gula dalam darah) tidak lagi bekerja normal. Akibatnya, kadar gula dalam darah meninggi. Bila keadaan ini berlanjut dan melewati ambang batas ginjal, zat gula akan dikeluarkan melalui air seni. Sejauh ini dikenal dua kelompok penderita diabetes yakni mereka yang terkena sejak kecil atau remaja, dan mereka yang terkena ketika sudah dewasa (kebanyakan usia 50 tahun ke atas). Penderita diabetes sejak muda kebanyakan membutuhkan suntikan insulin, sementara yang dimulai di usia dewasa tidak. Sejak ditemukan hormon insulin oleh Banting dan Best dari Kanada pada 1921, penderita diabetes yang membutuhkan insulin dapat diatasi sehingga angka kematian dan keguguran bayi pada ibu hamil yang menderita diabetes semakin berkurang. Selain hormon insulin, Franke dan Fuchs (1954) melakukan uji coba obat antidiabetes dan terbukti banyak menolong para penderita. Diabetes memang penyakit yang tidak bisa disembuhkan, namun dengan perawatan yang baik, setiap penderita dapat menjalani kehidupannya secara normal. Diet dan olahraga Selain mengontrol kadar gula secara teratur, melakukan diet makanan dan olahraga yang teratur menjadi kunci sukses pengelolaaan diabetes. Dalam hal makanan misalnya, penderita diabetes harus memperhatikan takaran karbohidrat. Sebab lebih dari separuh kebutuhan energi diperoleh dari zat ini. Menurut dr. Elvina Karyadi, M.Sc., ahli gizi dari SEAMEO-Tropmed UI, ada dua golongan karbohidrat yakni jenis kompleks dan jenis sederhana. Yang pertama mempunyai ikatan kimiawi lebih dari satu rantai glukosa sedangkan yang lain hanya satu. Di dalam tubuh karbohidrat kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus diurai menjadi rantai tunggal dulu sebelum diserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya, karbohidrat sederhana seperti es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan, dan permen, langsung masuk ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah langsung melejit. Dari sisi makanan penderita diabetes lebih dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka dll. Sedangkan buah-buahan yang terlalu manis seperti sawo, jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka, anggur, tidak dianjurkan. Peneliti gizi asal Universitas Airlangga, Surabaya, Prof. Dr. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro, menggolongkan diet atas dua bagian, A dan B. Diet B dengan komposisi 68% karbohidrat, 20% lemak, dan 12% protein, lebih cocok buat orang Indonesia dibandingkan dengan diet A yang

terdiri atas 40 - 50% karbohidrat, 30 - 35% lemak dan 20 - 25% protein. Diet B selain mengandung karbohidrat lumayan tinggi, juga kaya serat dan rendah kolesterol. Berdasarkan penelitian, diet tinggi karbohidrat kompleks dalam dosis terbagi, dapat memperbaiki kepekaan sel beta pankreas. Sementara itu tingginya serat dalam sayuran jenis A(bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu siam, wortel, pare, nangka muda) ditambah sayuran jenis B (kembang kol, jamur segar, seledri, taoge, ketimun, gambas, cabai hijau, labu air, terung, tomat, sawi) akan menekan kenaikan kadar glukosa dan kolesterol darah. Bawang merah dan putih (berkhasiat 10 kali bawang merah)serta buncis baik sekali jika ditambahkan dalam diet diabetes karena secara bersama-sama dapat menurunkan kadar lemak darah dan glukosa darah. Pola 3J Ahli gizi lain, dr. Andry Hartono D.A. Nutr., dari RS Panti Rapih, Yogyakarta menyarankan pola 3J: yakni jumlah kalori, jadwal makan, dan jenis makanan. Bagi penderita yang tidak mempunyai masalah dengan berat badan tentu lebih mudah untuk menghitung jumlah kalori sehari-hari. Caranya, berat badan dikalikan 30. Misalnya, orang dengan berat badan 50 kg, maka kebutuhan kalori dalam sehari adalah 1.500 (50 x 30). Kalau yang bersangkutan menjalankan olahraga, kebutuhan kalorinya pada hari berolahraga ditambah sekitar 300-an kalori. Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan porsi sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuan akhirnya agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut tidak terlalu mendadak. Di samping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, dianjurkan juga porsi makanan ringan di sela-sela waktu tersebut(selang waktu sekitar tiga jam). Yang perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak, jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim, ham, sosis, cake, coklat, dendeng, makanan gorengan. Sayuran berwarna hijau gelap dan jingga seperti wortel, buncis, bayam, caisim bisa dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak, begitu pula dengan buah-buahan segar. Namun, perlu diperhatikan bila penderita menderita gangguan ginjal, konsumsi sayur-sayuran hijau dan makanan berprotein tinggi harus dibatasi agar tidak terlalu membebani kerja ginjal. Diet kalori terbatas Penderita bisa mengikuti contoh susunan menu diet B untuk 2.100 kalori (Simbardjo dan Indrawati, B.Sc. dari bagian ilmu gizi RSUD Dr. Sutomo Surabaya) seperti pada Tabel 1. Diet B tinggi serat itu termasuk diet diabetes umum, yang tidak menderita komplikasi, tidak sedang berpuasa atau pun sedang hamil.

Menu diet B terdiri dari: Protein Lemak Karbohidrat Kolesterol

65.49 g 45.89 g 377.45 g 112.5 mg Makan pagi (pk. 06.30) Nasi Daging Tempe Sayuran A Sayuran B Minyak 110 g 25 g 25 g 100 g 25 g 5g Selingan (09.30) Pisang 200 g Makan siang (12.30) Nasi Daging Tempe Sayuran A Sayuran B Minyak 150 g 40 g 25 g 100 g 50 g 10 g Selingan (15.30) Pisang/kentang Pepaya 200 g 100 g

Makan malam (18.30) Nasi Daging Tempe Sayuran A Sayuran B Minyak 150 g 25 g 25 g 100 g 50 g 10 g Selingan (21.30) Pisang/kentang Pepaya 200 g 100 g Sedangkan buku panduan "Perencanaan Makan Penderita Diabetes dengan Sistem Unit" terbitan Klinik Gizi dan Klinik Edukasi Diabetes RS Tebet, menuliskan tentang prinsip dasar diet diabetes, dengan pemberian kalori sesuai kebutuhan dasar. Untuk wanita, kebutuhan dasar adalah (Berat Badan Ideal x 25 kalori)ditambah 20% untuk aktivitas. Sedangkan untuk pria, (Berat Badan Ideal x 30 kalori) ditambah 20% untuk aktivitas. Untuk menentukan berat badan ideal (BBI) bisa diambil patokan: BBI = Tinggi Badan (cm) - 100 cm - 10%. Contoh, seorang pria bertinggi badan 164 cm, berat badan 70 kg, maka BBI = 64 kg - 10% = 58 kg. Kebutuhan kalori dasar = 58 x 30 kalori = 1.740 kalori. Ditambah kalori aktivitas 20% = 2.088 kalori. Jadi, pria ini memerlukan diet sekitar 2.000 kalori sehari. Namun, rumusan ini tidak mutlak. Bila pasien sedang sakit, aktivitas berubah, atau berat badan jauh dari ideal, maka kebutuhan kalori akan berubah. Bila berat badan berlebih, jumlah kalori dikurangi dari kebutuhan dasar. Sebaliknya, bila pasien mempunyai berat badan kurang, jumlah kalori dilebihkan dari kebutuhan dasar. Begitu berat badan mencapai normal, jumlah kalori disesuaikan kembali dengan kebutuhan dasar. Prinsip makan selanjutnya adalah menghindari konsumsi gula dan makanan yang mengandung gula. Juga menghindari konsumsi hidrat arang olahan yakni hidrat arang hasil dari pabrik berupa tepung dengan segala produknya. Ditambah lagi mengurangi konsumsi lemak dalam makanan sehari-hari (lemak binatang, santan, margarin, dll.), sebab tubuh penderita mengalami kelebihan lemak darah. Yang perlu diperbanyak justru konsumsi serat dalam makanan, khususnya serat yang larut air seperti pektin (dalam apel), jenis kacang-kacangan, dan biji-bijian (bukan digoreng).

Bila penderita juga mengalami gangguan pada ginjal, yang perlu diperhatikan adalah jumlah konsumsi protein. Umumnya, digunakan rumus 0,8 g protein per kilogram berat badan. Bila kadar kolesterol/trigliserida tinggi, disarankan melakukan diet rendah lemak. Bila tekanan darahnya tinggi, dianjurkan mengurangi konsumsi garam. Kegagalan berdiet bisa disebabkan karena pasien kurang berdisiplin dalam memilih makanannya atau tidak mampu mengurangi jumlah kalori makanannya. Bisa juga penderita tidak mempedulikan saran dokter. Untuk memudahkan penerapan, dibuat sistem unit 80 kalori. Tabel 2 menyajikan makanan yang mengandung 80 kalori per unitnya. Misalnya, seorang pasien yang memerlukan 1.600 kalori per harinya, akan mendapat makanan 20 unit sehari senilai 80 kalori setiap unitnya. Jumlah 20 unit terbagi atas sarapan empat unit, makanan kecil (pk. 10.00) dua unit, makan siang enam unit, makanan kecil (pk. 16.00) dua unit, dan makan malam enam unit. Tabel di bawah ini yang menunjukkan contoh lima kelompok makanan: makanan pokok, lauk pauk, sayuran, makanan ringan/siap santap, buah-buahan, dan minuman. Jenis makanan A B C Makanan pokok Lauk pauk Sayuran Siap santap Buah-buahan Makanan ringan Minuman nasi pepes ikan sayur bening ketoprak apel lemper teh/kopi roti sate lodeh hamburger pisang kroket es campur kentang goreng rendang buntil pizza anggur lapis legit

minuman ringan Makanan dalam kelompok A bisa dibilang berkomposisi paling baik, karena mengandung serat dan atau rendah hidrat arang olahan serta rendah lemak. Sementara golongan C kurang baik karena kandungan gulanya tinggi, rendah atau tanpa serat, dan terlalu banyak lemak. Jadi, dianjurkan untuk memilih A atau B, bukan C. Nasi lebih baik daripada bubur, karena kandungan serat lebih baik sehingga lebih lama bertahan di usus. Pemanis gula bisa diganti dengan pemanis buatan. Di sini diberikan pula contoh menu yang dapat diikuti (20 unit atau 1.600 kalori): Makan pagi Setangkap roti tawar Sebutir telur ayam 1 sendok teh selai 1 gls susu skim 1,50 unit 1,25 unit 0,25 unit 0,75 unit Selingan (di kantor): Arem-arem Teh tanpa gula 2,75 unit Makan siang: Nasi putih Daging cah kembang kol Sayur bening bayem Pepaya 1,25 unit 3,00 unit 0,25 unit 0,50 unit Selingan sore Serabi pandan (kue basah) 1 gls jus melon 1,75 unit 0,50 unit

Makan malam Nasi, sayur, daging, ikan goreng, gado-gado 1 gls jus tomat 3,75 unit 0,25 unit Selingan malam 1 pisang ambon 1,25 unit

Dengan melakukan diet yang teratur dan disiplin pasti kadar gula dapat dikendalikan. Jangan lupa olahraga Selain memperhatikan pola makan sehari-hari, penderita harus melakukan latihan fisik. Pada prinsipnya olahraga bagi penderita diabetes tidak berbeda dengan yang untuk orang sehat. Juga antara penderita baru atau pun lama. Olahraga itu terutama untuk membakar kalori tubuh, sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi. Dengan demikian kadar gulanya bisa turun. "Saya punya banyak pasien diabetes. Hanya dengan latihan olahraga mereka sanggup hidup seperti orang-orang sehat tanpa obat," papar dr. Hario Tilarso. Lebih baik menyembuhkan secara alamiah, itu prinsipnya. Kalau dengan latihan, gula darahnya bisa turun, mengapa harus dengan obat. Obat baru diberikan kalau penurunannya alot sehingga dikhawatirkan timbul komplikasi macam-macam. "Pengalaman saya menunjukkan, orang-orang yang tidak tergantung insulin, bisa turun kadar gulanya hanya dengan exercise. Bahkan, ketika menghadiri pesta, penderita diabetes bisa makan banyak. Tapi, besoknya dia harus lari untuk membakar kalori yang telah masuk," katanya. Penderita diabetes yang telah lama dikhawatirkan bisa mengalami arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah). Namun, dengan berolahraga timbunan kolesterol di pembuluh darah akan berkurang, sehingga risiko terkena penyakit jantung juga menurun. Menurut dokter olahraga di Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) DKI Jaya ini, sebaiknya jenis olahraga bagi penderita diabetes dipilih yang memiliki nilai aerobik tinggi, macam jalan cepat, lari (joging), senam aerobik, renang, dan bersepeda. Jenis olahraga lainnya, tenis, tenis meja, bahkan sepakbola, pun boleh dilakukan asal dengan perhatian ekstra. FID (frekuensi, intensitas, dan durasi) olahraga bagi penderita diabetes pada prinsipnya tidak berbeda dengan yang diterapkan untuk orang sehat. Frekuensi berolah raga adalah 3 5 kali seminggu. "Sebaiknya, dipilih waktu yang tepat karena panas matahari bisa membakar kalori lebih banyak. Ini berbahaya karena bisa menyebabkan hipoglikemia, kekurangan gula darah," jelas dr. Hario. Cuma, penderita yang menggunakan suntikan insulin harus hati-hati. Harus diperhatikan waktu puncak kerja insulin yang disuntikkan. "Jangan sampai saat puncak insulin bekerja, penderita

berolahraga. Saat itu kadar gula darah akan banyak turun. Kalau ditambah latihan, bisa tambah turun lagi, bisa kena hipoglikemia," katanya. Jadi, insulin yang digunakan harus diketahui dulu kerjanya, short acting atau long acting. Biasanya, berdasarkan kondisi penderita, dokter menentukan jenis insulin yang diberikan. Nah, jadwal olahraganya disesuaikan dengan kerja insulin itu. Intensitasnya berkisar 60 75% DSM (denyut nadi maksimal, yang perhitungannya 220 umur dalam tahun). Durasinya kira-kira 60 menit setiap kali berolahraga pada zone latihan. Untuk penderita diabetes yang berbadan gemuk, durasinya bisa ditambah, misal 90 menit. "Dengan penambahan lama latihan, tidak cuma gula darah yang berkurang, lemak tubuh pun ikut dibakar," tutur dr. Hario. Bila kepala melayang Latihan beban juga dianjurkan untuk penderita diabetes. "Di samping memelihara kadar gula darah, penderita juga memelihara massa ototnya agar ototnya tetap kokoh, sehingga bisa tetap produksi seperti yang lain," katanya. Khusus yang sudah sangat parah, misalnya saraf kakinya sudah terganggu, dipilih olahraga yang ringan dan tidak terlalu banyak serta keras benturannya. Misalnya bersepeda. Itu pun harus hatihati, terutama kalau sudah sampai terjadi retinopati diabetik (gangguan retina mata), karena kemungkinan terjadinya perdarahan sangat besar. Bila penyakitnya lebih parah, misalnya dengan kadar gula di atas 400 yang tak memungkinkannya bergerak aktif, penanganannya lebih diserahkan pada dokter penyakit dalam. "Pilihannya memang agak sulit. Kita harus bekerja secara interdisiplin. Jadi, yang bisa berolahraga hanya mereka yang betul-betul masih aktif, tidak ada keterbatasan pada musculuskeletal, tidak ada atritis, dan keterbatasan lainnya." Sedangkan penderita diabetes berbadan gemuk, jenis olahraganya dikombinasikan dengan latihan untuk obesitas. "Biasanya, lamanya tidak satu jam, melainkan dua jam misalnya. Maksudnya, supaya pembakarannya lebih banyak, gula darahnya turun, dan lemak tubuhnya berkurang. Kalau dia betul-betul menuruti aturan, semuanya tidak masalah," katanya. Dalam melakukan olahraga, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Kadar gula darah penderita saat melakukan olahraga harus berada pada kisaran 100 300 mg/dl. "Lebih dari 300 mg/dl dikhawatirkan terjadi ketosis (kelebihan keton dalam jaringan), misalnya. Penderita dengan kadar gula yang terlalu rendah juga dilarang melakukan latihan. Sementara jika kadar gulanya sudah normal lalu melakukan olahraga, ditakutkan malah terjadi hipoglikemia." Supaya aman, katanya, penderita harus berolahraga bersama orang lain. Kalau ada apa-apa, ada yang bisa membantu. Penderita diabetes sebaiknya juga berbekal sedikit makanan atau minuman yang manis-manis. Boleh roti manis, permen, teh manis. "Kalau kepala sudah mulai melayang, langsung saja makan atau minum bekal itu secukupnya. Juga bila keringat dingin sudah mulai keluar. Kepala melayang dan keringat dingin itu menunjukkan gula darahnya sudah turun berlebih," papar Hario. Pada penderita diabetes, kalau kebanyakan gula bisa menimbulkan hiperglikemia dan ini bisa membuat keracunan. Tapi ini efeknya lama. Yang cepat pengaruhnya dan bisa menimbulkan kematian justru hipoglikemia. Mereka yang memilih jenis olahraga yang memerlukan waktu lama, macam tenis lapangan atau sepakbola, sebaiknya setiap 30 menit mengkonsumsi glukosa (makanan atau minuman manis).

Dengan cara itu kadar gula darahnya bisa dijaga agar tidak terlalu turun. Yang perlu diperhatikan pula saat berolahraga adalah cuaca. Pada cuaca sangat panas, penyerapan insulin banyak sekali. Berarti gula darah lebih terserap lagi. Menjaga kebersihan dan kesehatan kaki juga penting dalam berolahraga. Ketika sedang joging atau jalan, kaki akan bergesekan dengan sepatu. Karena itu, kaus kaki yang dikenakan harus bersih. Sepatu pun harus yang lunak bagian dalamnya untuk menghindari lecet. Pakailah sepatu sesuai penggunaannya. Dengan rajin berolahraga ditambah mengatur menu makanan serta mengontrol kadar gula darah secara teratur, komplikasi akibat diabetes dapat dihindari http://ebook2.jw.lt/jowo/olahragadiabetes.txt t Kencing Manis Diabetes

Diet kencing manis | Mengelola penyakit kencing manis atau diabetes mellitus sebenarnya mudah asal penderita bisa mendisiplinkan diri dan melakukan olahraga secara teratur, menuruti saran dokter, dan tidak mudah patah semangat. Selain mengontrol kadar gula secara teratur, melakukan diet makanan dan olahraga yang teratur menjadi kunci sukses pengelolaaan diabetes. Dalam hal makanan misalnya, penderita diabetes harus memperhatikan takaran karbohidrat. Sebab lebih dari separuh kebutuhan energi diperoleh dari zat ini. Menurut dr. Elvina Karyadi, M.Sc., ahli gizi dari SEAMEO-Tropmed UI, ada dua golongan karbohidrat yakni jenis kompleks dan jenis sederhana. Yang pertama mempunyai ikatan kimiawi lebih dari satu rantai glukosa sedangkan yang lain hanya satu. Di dalam tubuh karbohidrat kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus diurai menjadi rantai tunggal dulu sebelum diserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya, karbohidrat sederhana seperti es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan, dan permen, langsung masuk ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah langsung melejit. Dari sisi makanan penderita diabetes atau kencing manis lebih dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka dll. Sedangkan buah-buahan yang terlalu manis seperti sawo, jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka, anggur, tidak dianjurkan. Peneliti gizi asal Universitas Airlangga, Surabaya, Prof. Dr. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro, menggolongkan diet atas dua bagian, A dan B. Diet B dengan komposisi 68% karbohidrat, 20% lemak, dan 12% protein, lebih cocok buat orang Indonesia dibandingkan dengan diet A yang terdiri atas 40 50% karbohidrat, 30 35% lemak dan 20 25% protein. Diet B selain mengandung karbohidrat lumayan tinggi, juga kaya serat dan rendah kolesterol. Berdasarkan

penelitian, diet tinggi karbohidrat kompleks dalam dosis terbagi, dapat memperbaiki kepekaan sel beta pankreas. Sementara itu tingginya serat dalam sayuran jenis A(bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu siam, wortel, pare, nangka muda) ditambah sayuran jenis B (kembang kol, jamur segar, seledri, taoge, ketimun, gambas, cabai hijau, labu air, terung, tomat, sawi) akan menekan kenaikan kadar glukosa dan kolesterol darah. Bawang merah dan putih (berkhasiat 10 kali bawang merah) serta buncis baik sekali jika ditambahkan dalam diet diabetes karena secara bersama-sama dapat menurunkan kadar lemak darah dan glukosa darah. Pola 3J Ahli gizi lain, dr. Andry Hartono D.A. Nutr., dari RS Panti Rapih, Yogyakarta menyarankan pola 3J yakni: 1. 2. 3. Jenis makanan. Jumlah Jadwal makan, kalori, dan

Bagi penderita kencing manis yang tidak mempunyai masalah dengan berat badan tentu lebih mudah untuk menghitung jumlah kalori sehari-hari. Caranya, berat badan dikalikan 30. Misalnya, orang dengan berat badan 50 kg, maka kebutuhan kalori dalam sehari adalah 1.500 (50 x 30). Kalau yang bersangkutan menjalankan olahraga, kebutuhan kalorinya pada hari berolahraga ditambah sekitar 300-an kalori. Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan porsi sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuan akhirnya agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut tidak terlalu mendadak. Di samping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, dianjurkan juga porsi makanan ringan di sela-sela waktu tersebut(selang waktu sekitar tiga jam). Yang perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak, jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim, ham, sosis, cake, coklat, dendeng, makanan gorengan. Sayuran berwarna hijau gelap dan jingga seperti wortel, buncis, bayam, caisim bisa dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak, begitu pula dengan buah-buahan segar. Namun, perlu diperhatikan bila penderita menderita gangguan ginjal, konsumsi sayur-sayuran hijau dan makanan berprotein tinggi harus dibatasi agar tidak terlalu membebani kerja ginjal. Diet kalori terbatas Penderita bisa mengikuti contoh susunan menu diet B untuk 2.100 kalori (Simbardjo dan Indrawati, B.Sc. dari bagian ilmu gizi RSUD Dr. Sutomo Surabaya) seperti pada Tabel 1. Diet B tinggi serat itu termasuk diet diabetes umum, yang tidak menderita komplikasi, tidak sedang berpuasa atau pun sedang hamil.

Sedangkan buku panduan Perencanaan Makan Penderita Diabetes dengan Sistem Unit terbitan Klinik Gizi dan Klinik Edukasi Diabetes RS Tebet, menuliskan tentang prinsip dasar diet diabetes, dengan pemberian kalori sesuai kebutuhan dasar. Untuk wanita, kebutuhan dasar adalah (Berat Badan Ideal x 25 kalori)ditambah 20% untuk aktivitas. Sedangkan untuk pria, (Berat Badan Ideal x 30 kalori) ditambah 20% untuk aktivitas. Untuk menentukan berat badan ideal (BBI) bisa diambil patokan: BBI = Tinggi Badan (cm) 100 cm 10%. Contoh, seorang pria bertinggi badan 164 cm, berat badan 70 kg, maka BBI = 64 kg 10% = 58 kg. Kebutuhan kalori dasar = 58 x 30 kalori = 1.740 kalori. Ditambah kalori aktivitas 20% = 2.088 kalori. Jadi, pria ini memerlukan diet sekitar 2.000 kalori sehari. Namun, rumusan ini tidak mutlak. Bila pasien sedang sakit, aktivitas berubah, atau berat badan jauh dari ideal, maka kebutuhan kalori akan berubah. Bila berat badan berlebih, jumlah kalori dikurangi dari kebutuhan dasar. Sebaliknya, bila pasien mempunyai berat badan kurang, jumlah kalori dilebihkan dari kebutuhan dasar. Begitu berat badan mencapai normal, jumlah kalori disesuaikan kembali dengan kebutuhan dasar. Prinsip makan selanjutnya adalah menghindari konsumsi gula dan makanan yang mengandung gula. Juga menghindari konsumsi hidrat arang olahan yakni hidrat arang hasil dari pabrik berupa tepung dengan segala produknya. Ditambah lagi mengurangi konsumsi lemak dalam makanan sehari-hari (lemak binatang, santan, margarin, dll.), sebab tubuh penderita mengalami kelebihan lemak darah. Yang perlu diperbanyak justru konsumsi serat dalam makanan, khususnya serat yang larut air seperti pektin (dalam apel), jenis kacang-kacangan, dan biji-bijian (bukan digoreng). Bila penderita juga mengalami gangguan pada ginjal, yang perlu diperhatikan adalah jumlah konsumsi protein. Umumnya, digunakan rumus 0,8 g protein per kilogram berat badan. Bila kadar kolesterol/trigliserida tinggi, disarankan melakukan diet rendah lemak. Bila tekanan darahnya tinggi, dianjurkan mengurangi konsumsi garam.

Kegagalan berdiet bisa disebabkan karena pasien kurang berdisiplin dalam memilih makanannya atau tidak mampu mengurangi jumlah kalori makanannya. Bisa juga penderita tidak mempedulikan saran dokter. Untuk memudahkan penerapan, dibuat sistem unit 80 kalori. Tabel 2 menyajikan makanan yang mengandung 80 kalori per unitnya. Misalnya, seorang pasien yang memerlukan 1.600 kalori per harinya, akan mendapat makanan 20 unit sehari senilai 80 kalori setiap unitnya. Jumlah 20 unit terbagi atas sarapan empat unit, makanan kecil (pk. 10.00) dua unit, makan siang enam unit, makanan kecil (pk. 16.00) dua unit, dan makan malam enam unit. Tabel di bawah ini yang menunjukkan contoh lima kelompok makanan: makanan pokok, lauk pauk, sayuran, makanan ringan/siap santap, buah-buahan, dan minuman.

Makanan dalam kelompok A bisa dibilang berkomposisi paling baik, karena mengandung serat dan atau rendah hidrat arang olahan serta rendah lemak. Sementara golongan C kurang baik karena kandungan gulanya tinggi, rendah atau tanpa serat, dan terlalu banyak lemak. Jadi, dianjurkan untuk memilih A atau B, bukan C. Nasi lebih baik daripada bubur, karena kandungan serat lebih baik sehingga lebih lama bertahan di usus. Pemanis gula bisa diganti dengan pemanis buatan. Di sini diberikan pula contoh menu yang dapat diikuti (20 unit atau 1.600 kalori):

Dengan melakukan diet yang teratur dan disiplin pasti kadar gula dapat dikendalikan.

Sumber: http://indodiabetes.com/diet-diabetes.html#ixzz1ukOo3G2v http://indodiabetes.com/diet-diabetes.html

You might also like