You are on page 1of 4

ABSTRACT

SORAYA GIGENTIKA. Opimization of Skipjack Tuna Fisheries Development in East Lombok District West Nusa Tenggara Province. Under Supervision of SUGENG HARI WISUDO and MUSTARUDDIN. Skipjack tuna is one of Indonesia's export commodities that can be relied upon from the fisheries sector right after shrimp and tuna. In addition, skipjack tuna is one of main target species in fisheries bussiness. Therefore, fishing fleet and the production of skipjack tuna is increasing every year. However, the production of skipjack tuna in East Lombok District has decreased over the last 5 years but the skipjack tuna fishing fleet has increased. Based on that fact, it is necessary to conduct research on the optimization of the development of skipjack tuna fisheries in East Lombok District. The purpose of this study are to describe the skipjack tuna fishing unit, to identify the status of skipjack tuna resources, to analyze the financial feasibility for the skipjack tuna fisheries business, to determine the optimal allocation of skipjack tunas fishing units, and to formulate a development strategy in East Lombok District. The methodology used in this research is descriptive analysis, analysis of stocks of fish resources, financial feasibility analysis, optimization analysis, and SWOT analysis. The results showed that the fishing gear used to catch skipjack tuna in East Lombok District is troll line. It is indicated to experience a fishing pressure. Therefore, there should be a reduction in the number of troll line fishing units in the district for 108 units, which will be 890 units. Based on the analysis of feasibility, it is provided information that the skipjack tuna fishing business profitable and feasible. Furthermore, there are skipjack tuna fisheries development strategies in East Lombok District namely: the optimization of skipjack tuna utilization opportunities; rationalization of skipjack tuna fishing unit number; training the fishermen about the handling of the catch; institutional improvements to improve the bargaining position of fishermen; maximize the chances of skipjack tuna commodity markets; diversification types of skipjack tuna processing. Key word: Development, East Lombok District, optimization, skipjack tuna, sustainable production

iii

RINGKASAN
Soraya Gigentika. Optimasi Pengembangan Perikanan Cakalang di Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dibimbing oleh SUGENG HARI WISUDO dan MUSTARUDDIN. Ikan cakalang adalah salah satu komoditi ekspor Indonesia yang dapat diandalkan dari sektor perikanan setelah udang dan tuna, dimana ikan cakalang diekspor ke beberapa negara diantaranya Jepang dan Amerika. Secara umum, ikan cakalang merupakan salah satu sumberdaya perikanan pelagis yang banyak dijadikan objek dalam usaha perikanan tangkap, baik di Indonesia maupun di negara-negara lainnya. Hal tersebut menyebabkan armada perikanan cakalang dan produksi ikan cakalang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun, produksi ikan cakalang di Kabupaten Lombok Timur mengalami penurunan selama 5 tahun terakhir tetapi armada perikanan cakalang mengalami peningkatan. Kondisi inilah yang menyebabkan perlu dilakukannya penelitian mengenai optimasi pengembangan perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur. Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan unit penangkapan ikan cakalang yang terdapat di Kabupaten Lombok Timur; 2) mengidentifikasi status sumberdaya ikan cakalang dan tingkat pemanfaatan yang optimal di Kabupaten Lombok Timur; 3) menganalisis kelayakan finansial usaha perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur; 4) menentukan alokasi optimal unit penangkapan ikan cakalang di Kabupaten Lombok Timur; 5) merumuskan strategi pengembangan perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur. Analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan unit penangkapan ikan cakalang yang terdapat di Kabupaten Lombok Timur adalah analisis deskriptif, dimana pada penelitian ini dideskripsikan alat tangkap yang digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan cakalang, kapal yang digunakan untuk mengoperasikan alat tangkap tersebut, serta nelayan yang mengoperasikan alat tangkap tersebut. Analisis selanjutnya yaitu analisis stok sumberdaya ikan cakalang di Kabupaten Lombok Timur dengan menggunakan model Fox untuk menentukan nilai parameter biologi serta menggunakan model Schaefer untuk menentukan besarnya produksi lestari dan effort optimal untuk ikan cakalang tersebut. Analisis ketiga yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kelayakan usaha, dimana analisis ini digunakan untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh dalam usaha perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur dan kelayakan dari usaha perikanan tersebut. Analisis selanjutnya adalah analisis mengenai alokasi optimal untuk menentukan jumlah unit penangkapan ikan cakalang yang optimal, dimana analisis ini menggunakan analisi rasio optimal. Analisis terakhir pada penelitian ini adalah analisis SWOT, dimana berdasarkan analisis-analisis sebelumnya dilakukan analisis dan pengamatan dilapangan v

mengenai faktor internal dan faktor eksternal yang dimiliki oleh Kabupaten Lombok Timur untuk kegiatan pegembangan perikanan cakalang. Berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal tersebut akan diperoleh beberapa strategi yang direkomendasikan untuk kegiatan pengembangan perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan cakalang di Kabupaten Lombok Timur ditangkap dengan menggunakan alat tangkap pancing tonda, dimana alat tangkap tersebut ditonda atau ditarik dengan menggunakan kapal di sekitar rumpon. Pancing tonda yang dioperasikan dalam satu kali pengoperasian berjumlah 4 6 pancing, sesuai dengan jumlah nelayan yang mengoperasikannya. Kapal yang digunakan untuk menarik pancing tonda tersebut berupa kapal kayu yang memiliki panjang total antara 12 17 meter atau memiliki ukuran antara 12 18 GT. Pancing tonda di Kabupaten Lombok Timur dioperasikan dengan menggunakan umpan buatan yang pada umumnya terbuat dari kain sutra. Adapun nomor mata pancing yang digunakan pada alat tangkap pancing tonda adalah 7 dan 8. Analisis stok sumberdaya ikan cakalang di Kabupaten Lombok Timur menunjukkan bahwa ikan cakalang di kabupaten tersebut memiliki produksi lestari sebesar 2.473,59 ton/tahun dan effort optimalnya adalah 38.107 trip/tahun. Effort aktual untuk kegiatan perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur adalah 73.154 trip/tahun dan produksi aktual untuk ikan cakalang di Kabupaten Lombok Timur adalah 1.702,90 ton/tahun. Effort aktual yang melebihi effort optimalnya menyebabkan produksi aktual mengalami penurunan dan bahkan menyebabkan kepunahan sumberdaya ikan apabila kelebihan effort tersebut tidak dikendalikan atau dikurangi. Hasil dari analisis stok sumberdaya ikan cakalang ini menunjukkan bahwa perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur terindikasi telah mengalami over fishing. Usaha perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur merupakan usaha yang memberikan keuntungan dan layak untuk dilakukan. Hal tersebut berdasarkan pada hasil analisis kelayakan finansial pada penelitian ini. Pada analisis usaha, diketahui bahwa keuntungan yang diperoleh selama 1 tahun untuk kegiatan penangkapan ikan cakalang yaitu Rp 353.395.167. Hasil perhitungan R/C menunjukkan bahwa setiap satuan rupiah total biaya yang dikeluarkan untuk usaha perikanan cakalang tersebut akan menghasilkan total penerimaan sebesar Rp 1,40. Berdasarkan analisis PP diketahui bahwa pada usaha perikanan cakalang tersebut dibutuhkan waktu kurang lebih 7,5 bulan untuk pengembalian nilai investasi yang telah dikeluarkan pada awal melakukan usaha tersebut. Hasil analisis ROI pada usaha perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur menunjukkan hasil 160,36% yang berarti bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan pada usaha perikanan cakalang tersebut akan memberikan keuntungan sebesar Rp 160,36. Analisis investasi yang dilakukan menunjukkan bahwa usaha perikanan cakalang layak untuk dilakukan, dimana hal tersebut didasarkan pada vi

nilai NPV sebesar Rp 1.487.096.970 selama 10 tahun; nilai IRR dari usaha perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur adalah 12,19%; dan nilai Net B/C sebesar 19,43. Jumlah unit penangkapan pancing tonda di Kabupaten Lombok Timur belum optimal. Hal ini sesuai dengan hasil perhitungan effort optimal, dimana effort aktual dari perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur melebihi effort optimalnya. Perlu adanya pengurangan jumlah unit penangkapan pancing tonda tersebut sebanyak 108 unit sehingga jumlah unit penangkapan pancing tonda tersebut yang tadinya berjumlah 998 unit pada tahun 2010 akan menjadi 890 unit. Strategi pengembangan perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur diperoleh setelah dilakukan analisis faktor internal dan faktor eksternal berdasarkan hasil analisis sebelumnya dan pengamatan dilapangan. Dan setelah dilakukan analisis SWOT terhadap kedua faktor tersebut, maka dihasilkan strategi pengembangan perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur sebagai berikut: 1) Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya ikan cakalang 2) Rasionalisasi jumlah unit penangkapan ikan cakalang 3) Pelatihan kepada nelayan mengenai cara penanganan hasil tangkapan 4) Perbaikan kelembagaan nelayan untuk perbaikan posisi tawar nelayan 5) Memaksimalkan potensi pasar komoditi ikan cakalang 6) Diversifikasi jenis pengolahan ikan cakalang Kata kunci: Ikan cakalang, Kabupaten Lombok Timur, optimasi, pengembangan, produksi lestari

vii

You might also like