You are on page 1of 13

Aswamedha Parwa Bagian Ke 56 -----------------------------------------------------------------------------------

Bagian Kelimapuluh Enam

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 1 of 13

Aswamedha Parwa Bagian Ke 56 -----------------------------------------------------------------------------------

Selanjutnya kepada i sebenarnya

Raja

Janamejaya : Utaka

bertanya Apakah sehingga

Waisampyana

keistimewaan

beliau itu terbebas dari kutukan Wiu dan bahkan mencapai apapun yang dicita-citakan dan apakah yang menjadi sumber kekuatannya itu ? Waisampyana menjelaskan : O Raja, Utaka itu memang mempunyai kekuatan dari hasil bertapa yang luar biasa ! Pertama-tama yang sangat mengagumkan adalah bahwa beliau itu sangat hormat dan taat kepada Gurunya. Dengan sepenuh ketaatannya yang hebat itu beliau tidak mau menghormat atau tunduk kepada siapapun juga kecuali Guru atau atas petunjuk Gurunya. Sampai sekarangpun ketaatan Utaka itu menjadi ukuran dan cita-cita para murid dan putra-putra para pertapa di seluruh dunia. Karena itu, kecintaan gurunya, Gautama,

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 2 of 13

Aswamedha Parwa Bagian Ke 56 -----------------------------------------------------------------------------------

kepada murid yang satu ini sungguh sangat besar. Gautama sangat puas kepada murid yang selalu memperlihatkan tingkah laku yang teratur, jujur, dan lugu, ditambah dengan tenaga jasmani serta bathinnya yang hebat itu, ia selamanya mengabdikan diri kepada Gurunya. Ribuan anak dan pemuda Brhmaa sudah diterima menjadi muridnya dan sudah kembali ke rumah masingmasing setelah menamatkan pelajaran mereka. Tetapi karena keistimewaan sifat Utaka dan karena kecintaan Guru Gautama kepada dirinya, maka beliau itu rama. tidak diperkenankan tuapun ia meninggalkan Sampai

menunjukkan kesetiaan itu kepada Gurunya. Dan Utaka sungguh tidak menyadari bahwa dirinya sudah dikeringkan oleh waktu. Dalam pikirannya ia hanya mempunyai satu tekad, yaitu setia kepada Guru.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 3 of 13

Aswamedha Parwa Bagian Ke 56 -----------------------------------------------------------------------------------

Pada suatu hari beliau mengambilkan kayu bakar untuk Gurunya itu ke dalam hutan. Beliau kembali dengan seikat besar kayu api dijunjung di atas kepalanya. Hari itu beliau sudah bekerja berat, kembali ke rama menjunjung beban sangat berat, letih dan lapar. Semua itu tidak dihiraukan olehnya. Sesampai di tempat penyimpanan kayu bakar, beliau menjatuhkan ikatan kayu yang berat itu dan bersamaan dengan bergedebuknya kayu, terlepas pula semua rambut yang bergelung di kepalanya Rambut yang digelung ke atas sebagaimana lazimnya para pendeta, yang sudah rekat melekat menjadi satu, tercabut seluruhnya dan menggelinding di tanah. Gumpalan rambut tu putih seluruhnya. Beliau lalu berdiri terpaku, kepalanya tunduk, perut lapar dan badan letih luar biasa. Baru disadarinya bahwa usianya sudah tua. Mengenangkan itu, air matanya

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 4 of 13

Aswamedha Parwa Bagian Ke 56 -----------------------------------------------------------------------------------

meleleh membasahi pipi dan kemudian mengalir deras. Dia tidak mampu menenangkan pikirannya kembali. Selama hidupnya baru kali ini ia menangis dan tangis itu tidak dapat dibendungnya. Beliau tersedu-sedan hingga jelas terdengar. Gautama, gurunya, mempunyai seorang putri yang pada waktu itu sudah dewasa. Putri itu sungguh cantik jelita. Atas perintah ayahnya, gadis ini menghibur Utaka. Dengan kasihnya gadis berbudi itu menyeka air mata Utaka itu dengan tangannya. Astaga ! Air mata itu panas dan tangan gadis itu serasa terbakar! Cepat-cepat air mata yang melekat ditangannya itu dikibaskannya ke tanah. Dan Bumi itu sendiripun tidak mampu menahan panas air mata Utaka yang akti itu. Diam-diam Gautama merasa bangga mempunyai murid berkekuatan hebat seperti itu. Guru Gautama lalu menghampiri muridnya dan dengan kata-kata

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 5 of 13

Aswamedha Parwa Bagian Ke 56 -----------------------------------------------------------------------------------

lemah-lembut beliau membujuk dan bertanya: Wahai muridku anakku, mengapa ananda sesedih ini? Tenanglah, tenang! Katakan apa yang terjadi O i! Ceriterakan dengan terus terang ! Utaka menahan sedu-sedannya dan menghaturkan sembah katanya : Selama ini dan sampai kapanpun juga hamba hanya mempunyai satu tekad, yaitu berbhakti kepada paduka O Guru ! Hamba melakukan apa saja yang dapat membahagiakan paduka dan sesungguhnyalah hanya paduka yang bermukim di hati hamba. Sampai tua hamba mengabdikan diri. Dan hambapun baru saat ini menyadari bahwa hamba sudah tua. Saat ini baru hamba menyadari bahwa sudah lama nian hamba mengabdi tanpa mengenal apa yang dinamakan kesenangan dan kebahagiaan dunia. Dan padukapun rupanya berteguh hati tidak memperkenankan hamba pergi meninggalkan rama agar dapat mengenal

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 6 of 13

Aswamedha Parwa Bagian Ke 56 -----------------------------------------------------------------------------------

dunia luar. Mungkin seratus tahun sudah hamba tinggal di tempat ini, namun sekalipun paduka tidak memperkenankan hamba pergi untuk membebaskan diri. Banyak sudah murid-murid paduka, yang datang untuk belajar jauh di belakang hamba, sudah menyelesaikan pelajaran dan kembali ke tempat permukiman masingmasing. Sesungguhnyalah beratus-ratus murid, bahkan ini dan mungkin paduka ke ribuan banyaknya para Brhmaa mendapatkan pengetahuan di rama memperkenankan mereka Dan kembali tempat masing-masing.

merekapun sudah menjadi Guru-guru pula !. Gautama menjawab : O Utaka muridku, ketahuilah bahwa aku sangat menyayangi dirimu. Engkau adalah muridku yang paling utama hatimu tulus dan pengabdianmu kepada diriku tidak tercela! Sesungguhnyalah aku

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 7 of 13

Aswamedha Parwa Bagian Ke 56 -----------------------------------------------------------------------------------

sendiripun tidak menyadari bahwa ananda sudah lama sekali berada di tempat ini. O Brhmaa nan berhati mulia, apabila kepergianmu dari tempat ini dapat membahagiakan dirimu, nah mengapa tidak berangkat hari ini juga ? Terimalah, wahai, perkenan dari Gurumu ini! Utaka menghaturkan sembah : O Guru, junjungan hamba, apakah yang patut hamba persembahkan kehadapan paduka? Tunjukkan kepada hamba apa yang layak Gulah hamba persembahkan kehadapan paduka. Hanya setelah persembahan itu paduka terima, barulah hamba akan mohon pamit atas perkenan paduka pula! Terhadap ucapan Utaka itu Gautama menjawab sebagai berikut: Memang, orang bijaksana menyatakan bahwa apa yang dapat memuaskan persembahan hati seorang Guru yang adalah terakhir. Dakia

Sesungguhnya, O Brhmaa, aku cukup puas

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 8 of 13

Aswamedha Parwa Bagian Ke 56 -----------------------------------------------------------------------------------

dengan tingkah-lakumu saja. Aku puas dengan ketekunan tahun pengabdianmu. saat ini Seandainya bahkan saja tidak ananda merupakan seorang pemuda enam belas pada aku berkeberatan menjodohkan dirimu dengan anak gadisku satu-satunya. Aku kira, tidak ada lagi wanita Dan yang ajaib! pantas Setelah mendampingi Brhmaa ananda Gautama mengingat kesaktianmu yang sangat hebat itu! mengucapkan kata-katanya yang terakhir itu. Utaka telah berubah menjadi muda kembali. Sungguh sesuai untuk mendampingi serta menjaga putri cantik Brhmaa Gautama itu. Setelah diperkenankan oleh Gurunya, Utaka lalu menikah dengan gadis remaja yang hebat itu. Setelah melakukan upacara pernikahan,

Utaka menghadap ibu mertuanya yaitu istri

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 9 of 13

Aswamedha Parwa Bagian Ke 56 -----------------------------------------------------------------------------------

Gurunya,

sambil

menyembah

ia

berkata:

Apakah O menurut ibunda yang pantas hamba persembahkan kehadapan Guru yang mulia? Perintahkanlah kepada hamba, betapapun berat hamba akan menunaikan kewajiban hamba itu. Sekalipun ibunda Guru meminta jiwa hamba sendiri, tentu hamba tak akan mundur, karena itu katakanlah apa yang patut hamba persembahkan. Adakah suatu permata indah tak ternilai harganya di dunia ini? Perintahkanlah hamba untuk mencarinya, pasti akan hamba persembahkan kehadapan paduka! Dengan bekal kemampuan yang hamba miliki sekarang, berkat menuntut pelajaran dan bertapa itu, pastilah perintah paduka dapat hamba laksanakan. Hamba yakin dengan kekuatan yang sudah hamba punya sekarang !.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 10 of 13

Aswamedha Parwa Bagian Ke 56 -----------------------------------------------------------------------------------

Ahalya, isteri gurunya itu lalu berkata : Aku sungguh puas dan bangga kepadamu O Brhmaa nan cerdas. Kebaktian dan ketaatan ananda kepada Guru tak pernah pudar. Bagiku hal itu sudah cukup. Nah, berbahagialah dan berangkatlah kemanapun yang ananda kehendaki !. Tetapi Utaka tidak puas, dan sekali lagi mendesak : Tidak ibunda Guru! Hamba tetap mohon agar Ibunda suka menugaskan hamba! Memang sudah selayaknya hamba melakukan sesuatu untuk kesenangan Guru ! Ahalya lalu berpikir sejenak, kemudian berkata : Wahai, sedemikian keras kemauanmu!. Baiklah, berbahagialah kamu Carikan untukku antinganting yang pada saat ini sedang dipakai oleh permaisuri tuntas raja Saudasa! anting-anting kepada itu, gurumu Dengan lunas disini! mempersembahkan hutangmu

Baiklah Ibunda Guru, hamba mohon doa restu

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 11 of 13

Aswamedha Parwa Bagian Ke 56 -----------------------------------------------------------------------------------

! demikian, Utaka lalu berangkat dengan satu tekad, mendapatkan anting-anting itu untuk dipersembahkan kepada isteri Gurunya yang sangat dimuliakannya itu. Cepat sekali Utaka berjalan menuju tempat raja Saudasa yang sedang menjalani hukuman karena kutuk i Wasiha. Raja itu sudah berubah menjadi manusia liar dan biadab yang gemar memakan daging mentah. Setelah Utaka lama berangkat, Brhmaa kelihatan. Gautama lalu bertanya dia ? kepada Isterinya istrinya : Sepanjang hari ini Utaka tidak Kemanakah memberitahukan bahwa muridnya itu sedang pergi untuk mendapatkan anting-anting bertuah kepunyaan memandangi isteri raja Saudasa. dengan Gautama dan isterinya tajam

kemudian berkata : Adinda kurang bijaksana. Raja Saudasa itu sedang menjalani kutuk yang ditimpakan kepadanya oleh i Wasishta. Seka-

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 12 of 13

Aswamedha Parwa Bagian Ke 56 -----------------------------------------------------------------------------------

rang raja itu menjadi manusia biadab pemakan daging manusia. Aku khawatir, kalau-kalau Utaka itu dibunuhnya ! Ahalya menjawab : Maafkan hamba O kakanda. Sungguh hamba tidak mengetahui adanya kutukan itu, sehingga hamba menugaskan Utaka untuk menghadap kepadanya. Namun demikian, adinda yakin, berkat doa restu kakanda, anak menantu yang akti dan berbudi luhur itu pasti akan selamat! Gautama singkat menjawab : Mudah-mudahan demikianlah hendaknya !

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 13 of 13

You might also like

  • Lontar Tatwa Ngemban Wong Bobot
    Lontar Tatwa Ngemban Wong Bobot
    Document63 pages
    Lontar Tatwa Ngemban Wong Bobot
    Gusti Arya Yunedi
    100% (1)
  • Makalah SENAM AEROBIK
    Makalah SENAM AEROBIK
    Document9 pages
    Makalah SENAM AEROBIK
    Gusti Arya Yunedi
    100% (1)
  • Tanaman Pemakan Serangga DROSERA CAPENSIS
    Tanaman Pemakan Serangga DROSERA CAPENSIS
    Document3 pages
    Tanaman Pemakan Serangga DROSERA CAPENSIS
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Coelogyne
    Coelogyne
    Document3 pages
    Coelogyne
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Bunga Balon
    Bunga Balon
    Document2 pages
    Bunga Balon
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Candi Dukuh
    Candi Dukuh
    Document5 pages
    Candi Dukuh
    sutisnagustikomang
    No ratings yet
  • Mahoni
    Mahoni
    Document4 pages
    Mahoni
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Ganesya, Anak Bekepala Gajah
    Ganesya, Anak Bekepala Gajah
    Document2 pages
    Ganesya, Anak Bekepala Gajah
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Candra Sengkala
    Candra Sengkala
    Document5 pages
    Candra Sengkala
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Pisang Cavendish
    Pisang Cavendish
    Document5 pages
    Pisang Cavendish
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Tips Untuk Coelogyne Berbunga
    Tips Untuk Coelogyne Berbunga
    Document1 page
    Tips Untuk Coelogyne Berbunga
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Costus Woodsonii
    Costus Woodsonii
    Document7 pages
    Costus Woodsonii
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Batang Tumbuhan
    Batang Tumbuhan
    Document3 pages
    Batang Tumbuhan
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Kebutuhan Nutrisi Remaja
    Kebutuhan Nutrisi Remaja
    Document1 page
    Kebutuhan Nutrisi Remaja
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Bunga Matahari
    Bunga Matahari
    Document3 pages
    Bunga Matahari
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Buah Maja
    Buah Maja
    Document6 pages
    Buah Maja
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Anggur
    Anggur
    Document5 pages
    Anggur
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Buah Kesemek
    Buah Kesemek
    Document6 pages
    Buah Kesemek
    Gusti Arya Yunedi
    0% (1)
  • Bambu
    Bambu
    Document2 pages
    Bambu
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Apokat
    Apokat
    Document5 pages
    Apokat
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Gardapati
    Gardapati
    Document2 pages
    Gardapati
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Asam Jawa
    Asam Jawa
    Document2 pages
    Asam Jawa
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Gandamana
    Gandamana
    Document3 pages
    Gandamana
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Akasia
    Akasia
    Document3 pages
    Akasia
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • GANESA
    GANESA
    Document2 pages
    GANESA
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • GAGAKBAKA
    GAGAKBAKA
    Document2 pages
    GAGAKBAKA
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • WASUKUNTI
    WASUKUNTI
    Document2 pages
    WASUKUNTI
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • GANDAWATI
    GANDAWATI
    Document3 pages
    GANDAWATI
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Gandabayu
    Gandabayu
    Document2 pages
    Gandabayu
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet
  • Gagarmayang
    Gagarmayang
    Document3 pages
    Gagarmayang
    Gusti Arya Yunedi
    No ratings yet