You are on page 1of 2

ATRESIA ESOFAGUS DEFINISI Atresia esofagus terjadi pada 1 dari 3.000-4.

500 kelahiran hidup; sekitar sepertiga anak yang terkena atresia esofagus adalah nak prematur. Lebih dari 85% kasus, fistula antara terkea dan esofagus distal menyertai atresia. Jarang terjadi atresia esofagus atau fistula trakeoesofagus terjadi sendiri-sendiri atau kombinasi yang aneh. Gangguan pembentukan dan pergerakan lipatan pasangan kranial dan suatu lipatan kaudal pada usus depan primitif menjelaskan variasi pembentukan atresia dan fistula (Nelson, 1999). Menurut Hamilton (1995) atresia esofagus adalah kelainan kongenital dimana segmen atau esofagus berakhir dalam pounch buntu. Atresia esofagus biasanya terjadi bersamaan dengan fistula trakeoesofagus dengan segmen atau esofagus berakhir pada pounch buntu dan segmen trsebut tepat d iatas lambung menghubungkan ke trakea. Menurut Haws (2007) Atresia Esofagus adalah kantung buntu esofagus di proksimal dan kantung buntu esofagus distal tanpa hubungan baik dengan trakea maupun bagian proksimal esofagus. Adanya atresia esofagus diketahui saat lahir dengan adanya hidramnion ibu, sekresi orofaring yang berlebihan, gawat pernapasan dan tercekik pada saat pemberian makanan (Sabiston, 1994). American Academy of Pediatrics mengklasifikasikan variasi dari anomali trakeoesofagus yaitu (Kowalak, 2011): 1. Tipe A (7,7%) 2. Tipe B (0,8%) 3. Tipe C (86,5%) 4. Tipe D (0,7%) : atresia esofagus tanpa fistula : atresia esofagus dengan fistula trakeoesofagus : atresia esofagus dengan fistula pada segmen distal : atresia esofagus dengan fistula pada kedua segmen

5. Tipe E (tipe H) (4,2%): fistula trekeoesofagus tanpa fistula. ETIOLOGI Atresia esophagus disebabkan oleh tumor esophagus dan bayi lahir prematur, tapi tidak semua bayi yang lahir premature mengalami penyakit ini. Dan ada alasan yang tidak diketahui mengapa esefagus dan trakea gagal untuk berdiferensiasi dengan tepat selama gestasi pada minggu ke empat dan ke lima (google.blog).

Atresia esofagus dan fistula trakeoesofagus dipercaya sebagai hasil dari pemisahan talk sempurna kuntum paru dari foregut selama perkembangan awal janin (Haws, 2007). Menurut Kowalak (2011) penyakit ini merupakan gangguan kongenital yang sering ditemukan pada bayi dengan anomali lain seperti : Penyakit jantung kongenital; Anus imperforata; Abnormalitas urogenital; Atresia intetinal.

SUMBER : Haws, Paulette S. 2007. Asuhan Neonatus: Rujukan Cepat. Jakarta : EGC Sabiston, David C. 1994. Buku Ajar Bedah: (Sabistons essentials surgery). Jakarta : EGC Behman, Richard E et al. 1999. Ilmu Kesehatan Nelson Vol. 2. Jakarta : EGC Hamilton, Persis M. 1995. Dasar-dasar Kepeawatan Maternitas ed 6. Jakarta : EGC Kowalak, Jennifer P et al. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta : EGC -

You might also like