You are on page 1of 10

Asuhan Keperawatan Pada An. Y Pasien Malaria di Ruang Isolasi Rawat Inap Anak Kasus : An.

Y berusia 4 tahun di rawat di ruangan Isolasi Rawat Inap RSUP dr. M Djamil Padang dengan keluhan panas, lemas, dan mual mual dan muntah ketika makan. Klien memiliki riwayat imunisasi di posyandu tempat tinggal klien. Jenis imunisasi yang sudah didapat klien adalah : BCG , DPT , polio, campak. Ibu klien mengatakan awal gejalanya yaitu panas dan kemudian 2 hari yang lalu muntah, awal muncul penyakitnya kira kira 6 hari yang lalu dan berhenti 2 hari setelah itu timbul Lagi. Sering timbul pada waktu siang dan malam. Pada pemeriksaan didapatkan suhu tubuh 390C, denyut nadi 120 x /menit. A. Pengkajian Tanggal pengkajian Diagnosa medis Data Klien Nama Usia Jenis kelamin No RM Tanggal Masuk Alamat Pekerjaan Agama Denyut Nadi Suhu 1. Identitas klien Nama : An .R Umur : 4 tahun Jenis kelamin : laki laki Agama : islam Pendidikan : Alamat : Jln Jend. Nasution 2. Identitas orang tua Ayah : An. Y : 4 Tahun : Laki-laki : 83.01.24 : 14 Januari 2013 : Jln Jend. Nasution :: Islam : 120 x/ menit : 39 C : 14 Januari 2013 : Malaria

Nama : Tn . D Usia : 42 tahun Jenis kelamin : laki-laki Agama : islam Pendidikan : D3 Pekerjaan : PNS Suku / bangsa : Tolaki/ indonesia Hubungan dengan klien : Ayah kandung Alamat : Jln Jend. Nasution Ibu Nama : Ny M Usia : 37 tahun Jenis kelamin : perempuan Agama : islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : wiraswasta Suku / bangsa : Tolaki / Indonesia Hubungan dengan klien : Ibu kandung Alamat : Jend. Nasution 3. Identitas saudara kandung No Identitas saudara kandung Usia 1 An . Oni 18 tahun 2 3 An . agus An . Rani 15 tahun 12 tahun Hubungan Kakak kandung Kakak kandung Kakak kandung Status kes Sehat Sehat Sehat

Riwayat kesehatan Klien a. Riwayat kesehatan sekarang Sejak klien terkena penyakit, ibu klien mengeluhkan bahwa anaknya lemas, dan mual mual. Dan Ibu klien juga mengatakan awal gejalanya yaitu panas dan kemudian 2 hari yang lalu muntah, awal muncul penyakitnya kira kira 6 hari yang lalu dan berhenti 2 hari setelah itu timbul Lag. b. Riwayat kesehatan dahulu Pernah tinggal/berkunjung ke daerah endemik malaria Klien memiliki riwayat imunisasi di posyandu tempat tinggal klien. Jenis imunisasi yang sudah didapat klien adalah : BCG , DPT , polio, campak.

c.

Riwayat kesehatan keluarga Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan

dalam keluarga. d. Riwayat Imunisasi. Ibu klien mengatakan anaknya mendapatkan imunisasi di posyandu tempat tinggal klien. Jenis imunisasi yang sudah didapat klien adalah : BCG , DPT , polio ,campak dengan waktu pemberian tepat sesuai usia namun ibu klien tidak ingat setiap jenis imunisasi. e. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan klien Pertumbuhan fisik anak. Berat badan : 13 kg Panjang badan lahir : Usia mulai timbul gigi 8 bulan jumlah gigi 20 buah.

Perkembangan anak.. Dari hasil anamnese dengan ibu klien mulai berguling dada usia 5 bulan duduk pada usia 8 bulan merangkak pada usia 9 setengah bulan berdiri pada usia 12 bulan, mulai berjalan pada usia 13 bulan , dan mulai berbicara pada usia 15 bulan. Pemberian ASI. Anak pertama kali diberi ASI sejak 3 hari dan cara pemberiannya anak dibaringkan.lamanya pemberian tidak menentu.asi di berikan sampai seusia 2 tahun.ibu juga memberikan susu formula pada kepada klien.pemberian susu dalam sehari _+ 4 gelas (1800 cc ). Pemberian makanan tambahan. Pertama kali diberikan makanan tambahan pada usia 4 bulan preminasun nestle beras merah. Lama pemberian berupa promina sun nestle beras merah usia 5 bulan.

f.

Riwayat psikososial Berdasarkan anamnese dengan ibu klien di dapat : klien tinggal bersama orang tua letak rumah klien ditengah kota dan jauh dari sekolah.

Aktivitas sehari hari klien. 1. pola nutrisi. Selera makan : selera makan klien baik. Menu makan ; nasi + ikan + sayur . klien makan 3X dalam sehari. Cara makan klien : klien makan sendiri.

Perubahan ; klien selama sakit,ibu klien mengatakan selera makan anaknya berkurang. Porsi makannya selalu tidak dihabiskan.

2. pola cairan .jenis minuman yang dikomsumsi : susu Frekwensi minum +_3 gelas (1900 cc )

Perubahan selama sakit tidak ada perubahan. 3. pola eliminasi. BAB Frekwensi 1 kali sehari. Konsistensi lunak BAK Frekwensi 4 5 kali sehari Perubahan selama sakit klien mengatakan kadang dalam 1 hari tidak BAB. BAK klien selama sakit tidak ada perubahan. 4. pola istrahat tidur. Tidur siang dari jam 13.00 -15.00 (2 jam) Tidur malam dari jam 20.00-06.00 (10 jam)

Perubahan selama klien sakit:ibu klien klien mengatakan waktu tidur sering terjaga dan gelisah. 5. pola personal hyegiene. Mandi 2-3 kali sehari. Cuci rambut dangan memakai sahmpo 2 kali dalam seminggu. Menggunting kuku bila panjang

Perubahan selama klien sakit : ibu klien mengatakan selama sakit klien jarang dimandikan hanya menglap badannya dengan handuk basah.

B. Pola Kesehatan Fungsional Gordon a. Pola Persepsi dan penanganan Kesehatan Ibu klien mengatakan bahwa badan klien panas dan klien merasakan sakit di persendian, lemas, dan mual mual.

Dan Ibu klien juga mengatakan awal gejalanya yaitu panas dan kemudian 2 hari yang lalu muntah, awal muncul penyakitnya kira kira 6 hari yang lalu dan berhenti 2 hari setelah itu timbul Lagi. b. Pola Nutrisi / Metabolisme Ibu pasien mengatakan selama sakit bahwa anaknya tidak nafsu makan. Setiap makan hanya mampu menelan 2-3 sdm kemudian pasien merasakan mual dan kadang muntah. c. Pola Eliminasi Perubahan selama sakit klien mengatakan kadang dalam 1 hari tidak BAB. BAK klien selama sakit tidak ada perubahan d. Pola Akivitas Latihan Kemampuan perawatan diri : 0 = Mandiri 1 = Dengan alat bantu 2 = Bantuan dari orang lain 3 = Bantuan peralatan dari orang lain 4 = Tergantung/ tidak mampu Aktivitas Makan Mandi Toileting Mobilitas di tempat ruangan Berpindah Berjalan Menaiki tangga e. Pola istirahat dan tidur Ibu klien mengatakan bahwa klien susah tidur dan sering merengek menangis. f. Pola Kongnitif persepsi Klien tidak mengalami gangguan dalam hal penglihatan, pendengaran, penciuman, dan pengecapan. g. Pola persepsi diri konsep diri 0 1 2 V V V V V V V 3 4

Klien merasakan lemas semenjak sakit, tidak selera makan, dan merasakan kedinginan waktu suhu tubuhnya naik. h. Pola peran hubungan Klien merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara. Selama di rumah sakit pasien di kunjungi oleh tetangga di lingkungan nya dan keluarganya seperti kakek, nenek, dll dari pihak ayah atau ibunya. i. Pola Seksual j. Koping - Toleransi Stress Selama sakit klien menangis apabila tidak ada Ibu atau ayahnya di sampingnya dan selalu ditemani ibu nya atau ayahnya. k. Nilai Kepercayaan Selama dirumah sakit ibu pasien selalu memberikan ajaran-ajaran kerohanian dan bersifat islamik kepada klien. C. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik. keadaan umum o Klien tampak gelisah , pakaian klien rapi dan bersih

tanda tanda vital o o o Suhu tubuh :39 C Denyut nadi : 120 dpm Pernapasan : -

kepala o o Bentuk kepala oval. Kulit kepala bersih

rambut o Hitam lurus , tumbuhnya merata.

hidung dan telinga

o mata o

Bentuk lubang hidung kiri dan kanan simetris.tidak ada cairan dan tidak ada infeksi pada lubang telinga.

Sclera tidak ikterus , konjungtiva tidak anemis.bala mata simetris

mulut dan gigi o Bentuk datar, atas`dan bawah simetris, bibir anak kering, tidak ada karies, jumlah gigi 20 buah, tidak ada peradamgan pada tonsil.

leher o thoraks o Bentuk simetris kiri dan kanan pergerakan simetris. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

abdomen o Tidak ada kelainan (benjolan)

ekstermitas o Palpasi nyeri pada tungkai dan koordinasi gerak baik

Data Penunjang sianosis, pucat kulit kering muka merah hipertermi, suhu 39 C delirium Dari pemeriksaan laboratorium diketahui : anemia ikterik nadi cepat Hipotensi diuresis respirasi meningkat malaise

Pemeriksaan Laboratorium Hb menurun (<7,3 g/dl) protein plasma, albumin menurun

kreatinin serum >3,1 g/dl bilirubin serum >49 mmol/l natrium urin <20 mmol/l asidemia pH <7,25 hematokrit <15% hitung parasit >10 000/ul plasma bikarbonat < 15 mmol/l urea urin >4,1 LED meningkat Hipoglikemia : gula darah <40 mg % Pemeriksaan darah tepi : poikilositosis, anisositosis, polikromatosis Urinalisis (hemoglobinuria) Tes serologis : IFA (Indirect fluorescent antibody test), IHA (indirect hemaglutination test), ELISA QBC (Quantitative buffy coat) Faal koagulasi : plasma prothrombin time/PPT, activated plasma thromboplastin time/Appt Pemeriksaan biomolekuler : untuk mendeteksi DNA spesifik parasit plasmodium dalam darah

Perumusan diagnosa keperawatan Masalah keperawatan yang muncul 1. Hipertermia 2. kekurangan nutrisi 3. gangguan rasa nyaman 4. risiko cidera

Rencana keperawatan 1. kekurangan volume cairan b.d hipertermi, mual-muntah No Intervensi keperawatan mandiri 1 Kaji perubahan tanda vital, contoh takikardi Rasional Peningkkatan dan

suhu/memanjangnya cairan melalui takikardi cairan

peningkatan suhu/demam memanjang, demam meningkatkan laju metabolik kehilangan evaporasi. menunjukan 2 Kaji turgor kulit, kelembaban membran muosa (bibir, lidah) sistemik Indikator mukosa 3 4 Catat laporan mual-muntah Pantau masukan dan haluaran, catat warna, karakter urin. Hitung Waspadai kelembaban cairan. Peningkatan kekurangan langsung mulut

keadekuatan kering

volume cairan, meskipun membran mungkin karena napas mulut Adanya gejala ini

menurunkan tentang

masukukan oral Memberikan informasi keadekuatan volume kebutuhan penggantian

cairan dan

kehilangan yang tampak. Ukur berat 5 badan sesuai indikasi Tekankan cairan sedikitnya 2500 Pemenuhan kebutuhan dasar cairan, menurunkan risiko dehidrasi Berguna cairan 2. Kekurangan nutrisi b.d anoreksia, mual-muntah No 1 Intervensi keperawatan mandiri Kaji dan catat intake Rasional Membantu mengidentifikasi defisiensi makanan, kondisi fisik 2 3 4 Kaji riwayat nutrisi pasien, hitung kalori. Kesehatan makanan Beri makan sedikit tapi sering Tawarkan perawatan mulut kering umum, gejala uremik Pola makan dahulu membantu dalam penyusunan menu Meminimalkan anoreksia dan mual Membran mukosa menjadi kering menurunkan kehilangan

ml/hari atau sesuai kondisi individu Kolaborasi Beri obat sesuai indikasi

dan pecah, perawatan mulut menyejukan dan menyegarkan mulut 5 6 Kolaborasi Awasi pemeriksaan labor, albumin serum, Na, ureum Konsul dengan ahli gizi Indikator kebutuhan nutrisi Menentukan kebutuhan kalori dan mengidentifikasi rute paling efektif dan produknya

3. Risiko cidera b.d anemia No 1 Intervensi keperawatan mandiri Perhatikan keluhan peningkatan kelelahan, kelemahan. Observasi takikardi, kulit/membran mukosa pucat, nyeri. Rencanakan aktivitas 2 pasien untuk mengatasi nyeri Awasi tngkat kesadaran dan perilaku Anemia dapat menyebabkan hipolsia serebral dengan perubahan mental, 3 Evaluasi rtespon terhadap aktivitas, kemampuan untuk melakukan tugas. Bantu sesuai kebutuhan dan buat jadwal untuk istirahat 4 Batasi contoh vaskuler, kombinasikan tes laboratorium bila mungkin Kolaborasi Berikan obat sesuai indikasi, contoh: sediaan besi, asam folat orientasi, dan respon perilaku Anemia menurunkan oksigenasi jaringan dan meningkatkan kelelahan, sehingga memerlukan intervensi, perubahan aktivitas dan istirahat Pengambilan contoh darah berulang dapat memperburuk anemia Berguna unuk memperbaiki gejala anemia Rasional Dapat menunjukan anemia untuk mempertahankan oksigenasi sel

You might also like