You are on page 1of 1

Kolesistitis Definisi: Kolesistitis adalah radang kandung empedu yang merupakan reaksi inflamasi akut dinding kandung empedu

Etiologi: Faktor yang mempengaruhi timbulnya serangan kolesistitis adalah stasis cairan empedu, infeksi kuman dan iskemia dinding kandung empedu.

Fatulens dan mual biasa ditemukan, tetapi tak biasa muntah, kecuali bila pada ductus choledocus ada batu. Sebagai tanda adanya inflamasi biasanya ada demam dan peningkatan hitung sel darah putih.

Patogenesis: . Umumnya kolesistitis sangat berhubungan dengan kolelithiasis. Kolesistitis dapat terjadi sebagai akibat dari jejas kimiawi oleh sumbatan batu empedu yang menjadi predisposisi terjadinya infeksi atau dapat pula terjadi karena adanya ketidakseimbangan komposisi empedu seperti tingginya kadar garam empedu atau asam empedu, sehingga menginduksi terjadinya peradangan akibat jejas kimia. Anamnesis Kolesistitis akut: Biasa terjadi pada wanita dengan kegemukan dan diatas 40 tahun, namun tidak menutup kemungkinan semua golongan untuk terkena penyakit ini Keluhan Nyeri,timbul larut malam atau pada dini hari, biasa pada abdomen kanan atas atau epigastrium dan teralihkan ke bawah angulus scapula dexter, bahu kanan atau yang ke sisi kiri, kadang meniru nyeri angina pectoris. Nyeri dapat berlangsung 30-60 menit tanpa peredaan, berbeda dengan spasme yang cuma berlangsung singkat pada kolik bilier. Serangan dapat muncul setelah makan makanan besar atau makanan berlemak larut malam atau tindakan sederhana seperti palpasi abdomen atau menguap. Penderita berkeringat kadang dapat terbaring tidak bergerak dalam posisi melekuk.

Kolesistitis kronik Manifestasi klinisnya antara lain adanya serangan berulang namun tidak mencolok. Mual, muntah dan tidak tahan makanan berlemak. Pemeriksaan fisis dan penunjang: Pemeriksaan ultra sonografi(USG) Pemeriksaan ini sebaiknya dikerjakan secara rutin dan sangat bermanfaat untuk memperlihatkan besar, bentuk, penebalan dinding kandung empedu, batu dan saluran empedu extra hepatic.Nilai kepekaan dan ketepatan USG mencapai 90% - 95%. Penatalaksanaan 1.Konservatif pada keadaan akut: a) bila penyakit berat, pasien perlu dirawat dan diberi cairan infus b) istirahat baring c) puasa, pasang pipa nasogastrik d) analgesik, antibiotik 2. bila gagal dengan pengobatan konservatif atau terdapat toksemia yang progresif, perlu dilakukan kolesistektomi.

You might also like