You are on page 1of 20

Cara Menghitung Uji Normalitas Pada Instrumen Skripsi Kuantitatif dengan SPSS Cara Menghitung Uji Normalitas Pada

Instrumen Skripsi Kuantitatif dengan SPSS setelah dilakukan ujiVALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS, kini saatnya kita masuk ke uji prasyarat, uji prasyarat ini ada 3 macam yaitu uji normalitas yang akan kita bahas ini, lalu uji linearitas dan uji multikolinearitas. setelah kita melakukan penelitian ( ambil data ) dengan angket instrumen yang sudah di uji validitasnya, maka kita tabulasikan kembali ke MS excell, namun kali ini bukan sampel 30 responden lagi, karena yang akan kita uji prasyarat ini adalah uji dari responden inti ( sampel asli ), dalam skripsi saya yang berjudul Hubungan Antara Fasilitas Belajar dan Komunitas Teman Sebaya Dengan Minat Melanjutkan Studi Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo Tahun Ajaran 2011/2012 menggunakan sampel 101 responden dari populasi 155 yang ada di sekolah tersebut. Cara Menghitung Uji Normalitas Pada Instrumen Skripsi Kuantitatif dengan SPSS Uji normalitas dengan menggunakan kertas peluang normal atau uji Chi Kuadrat, hal ini untuk memeriksa apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas perlu dicek keberlakuannya agar langkah-langkah selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam perhitungannya, jika nilai Chi Kuadrat yang diperoleh dalam perhitungan kecil jika dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat yang tertera pada tabel, maka distribusinya adalah normal. Pada skripsi saya, syarat yang saya gunakan adalah mengacu pada nilai asymp sig >= 0.05 , artinya nanti di perhitungan SPSS jika asymp sig lebih besar dari 0,05 maka data pada variabel itu bisa dikatakan normal. Untuk uji prasyarat yang harus dipahami adalah input data ke dalam SPSS adalah jumlah total dari setiap item dari ke 3 variable ( untuk skripsi saya ) karena variable

pada skripsi saya adalah x1 = fasilitas belajar, x2 = Komunitas teman sebaya, dan y = minat melanjutkan studi perguruan tinggi. Untuk lebih jelasnya perhatikan screen shot dari data tabulasi di excell sebagai berikut :

Itu hanya potongan saja,,sebenarnya ke bawah sampai 101 nomer sebagai data induk. Nah yang kita masukkan dan kita copy ke dalam SPSS hanya yang saya block warna kuning saja ( jumlah masing masing variabel X1, x2, Y ). Lalu kita beri label di SPSS agar di outputnya nanti kita tidak bingung membaca hasil dari masing masing nama setiap variabelnya. langkah selanjutnya adalah memasukkan atau mengcopy data itu ke dalam SPSS, Nah untuk kali ini kopian dari excell pada langkah ini juga nantinya akan dijadikan juga sebagai data uni linearitas, multikolinearitas, dan uji hipotesisnya. bedanya hanya caranya dan pembacaannya, sedangkan data di spss nya tetap. UJI NORMALITAS : 1. copy yang di blog kuning ke dalam spss satu persatu , lalu berilah label dengan klik variable view pada bagian kiri bawah. Lalu ganti dengan nama yang anda paham,misal untuk saya FASILITAS BELAJAR pada VAR0001 saya ganti nama dengan FASBEL, Komuitas teman sebaya / VAR002 saya beri nama KTS dan Minat melanjutkan studi/ VAR003 saya beri nama MINAT. maka akan menjadi seperi gambar di bawah :

ingat!!! Untuk data seperti di atas nantinya digunakan untuk uji linearitas , uji multikolinearitas, dan uji hipotesis, cuma berbeda pada cara analisisnya di spss. 2. Lalu klik analyze>non parametric test> sampel KS pada SPSS di atas, lalu masukkan ke tiga variabel dari kotak kiri ke kotak kanan ( masukkan semua )

3. Klik Ok,lihat output pada keluaran data Normalitas di SPSS, dalam data di skripsi yang saya teliti, data output uji normalitasnya adalah sebagai berikut :

Nah yang kita baca dan analisis adalah yang saya beri kotak warnah merah, sehingga kita dapat membuat tabel sebagai berikut : Cara Menghitung Uji Normalitas Pada Instrumen Skripsi Kuantitatif dengan SPSS Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogrov-Smirnov. Berdasarkan analisis data dengan bantuan program komputer yaitu SPSS 17.00 dapat diketahui nilai signifikansi yang menunjukkan normalitas data. Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal jika harga koefisien Asymp. Sig pada output Kolmogorov-Smirnov test > dari alpha yang ditentukan yaitu 5 % (0.05). Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut:

Ringkasan Hasil Uji Normalitas No 1. 2. 3. Nama Variabel Fasilitas Belajar Komunitas Teman Sebaya Minat Melanjutkan Studi Asym. Kondisi Sig(p-value) 0,085 P > 0.05 0,785 P > 0.05 0,255 P > 0.05 Keterangan Distribusi Data Normal Normal Normal

Berdasarkan tabel di atas nilai signifikansi variabel Tingkat Pendapatan Fasilitasi Belajar (X1) 0.085, Komunitas Teman Sebaya (X2) 0,785 dan Minat Melanjutkan Studi (Y) 0.255 lebih besar dari alpha (0.05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa distribusi data dari masing-masing variabel berdistribusi normal

Uji Linearitas Pada Instrumen Skripsi Kuantitatif


Cara Menghitung Uji Linearitas Pada Instrumen Skripsi Kuantitatif - Setelah di lakukan UJI Normalitas, maka langkah selanjutnya dalam mengolah data skripsi kita adalah dengan Uji linearitas. Dari uji uji sebelumnya, jika sudah memenuhi syarat maka kita harus melakukan uji ini agar mengetahui kelinearan variabel variabel yang kita teliti. Berikut adalah Cara Menghitung Uji Linearitas Pada Instrumen Skripsi Kuantitatif saya yang berjudul Hubungan Antara Fasilitas Belajar dan Komunitas Teman Sebaya Dengan Minat Melanjutkan Studi Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo Tahun Ajaran 2011/2012 .

Cara Menghitung Uji Linearitas Pada Instrumen Skripsi Kuantitatif


Pengujian hipotesis hubungan antar variabel dilakukan dengan menentukan persamaan garis regresinya terlebih dahulu, untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Linieritas dilakukan terhadap variabel-variabel independen yang terdiri dari fasilitasbelajar, Komunitas teman sebaya, danminat melanjutkan perguruan tinggi. variabel dependennya (prestasibelajar). Uji yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya adalah menggunakan uji F yang rumusnya adalah:

Setelah didapat harga F, kemudian dikorelasikan dengan harga F pada tabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika harga F hasil analisis (Fa) lebih kecil dari Ftabel (Ft) maka hubungan kriterium dengan prediktor adalah hubungan linier. Jika F hasil analisis (Fa) lebih besar dari Ftabel (Ft) maka hubungan kriterium dengan prediktor adalah hubungan non linier. UJI LINEARITAS : 1. copy yang di blog kuning ( bisa lihat pada postingan uji normalitas UJI Normalitas ) ke dalam spss satu persatu , lalu berilah label dengan klik variable view pada bagian kiri bawah. Lalu ganti dengan nama yang anda paham,misal untuk saya FASILITAS BELAJAR pada VAR0001 saya ganti nama dengan FASBEL, Komuitas teman sebaya / VAR002 saya beri nama KTS dan Minat melanjutkan studi/ VAR003 saya beri nama MINAT. maka akan menjadi seperi gambar di bawah :

2. Lalu lakukan analisis dengan spss dengan klik ANALYZE > Compare Means> Means

Lalu OPTION check pada bagian anova tabel dan check juga pada test for linearity yang ada di kiri bawah. KLIK Continue,lalu OK. 3. Maka akan keluar output dari SPSS untuk uji linearitas ini, maka yang di baca adalah pada bagian ANOVA TABLE. karena saya menggunakan 2 variabel bebas x1 dan x2, maka di output akan nampak 2 anova table yang nilainya berbeda. Lalu apa yang akan kita baca? perhatikan gambar :

Nah yang kita baca adalah DEVIATION FROM LINEARity seperti yang saya bundari warna orange. begitu juga untuk anova tabel satunya , sehingga kita bisa membuat sebauh analisis : Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Hasil uji linieritas menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linier. Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan uji linieritas dengan bantuan program SPSS 17.00. Jika Sig. Deviation from Liniarity lebih besar atau sama dengan taraf signifikansi yang dipakai (0,05) berarti berkorelasi linier.

Rangkuman Hasil Pengujian Linieritas Sig. Deviation

No 1.

Variabel

from Linierity

TarafSignifikansi Kesimpulan 0,05 Linier

Fasilitas Belajar dengan Minat 0,339 Melanjutkan Studi

2.

Komunitas dengan Studi Minat

TemanSebaya 0,922 Melanjutkan

0,05

Linier

Cara Menghitung Uji Linearitas Pada Instrumen Skripsi Kuantitatif


Uji linieritas antara Variabel bebas ( Fasilitas Belajar, dan Komunitas Teman Sebaya) dengan Variabel terikatnya (Minat Melanjutkan Studi) dilihat dari deviation from liniarity, Menurut hasil perhitungan didapatkan nilai deviation from liniarity sebesar 0.339 antara Fasilitas Belajar dan Minat Melanjutkan Studi, dan sebesar 0,922 antara Komunitas Teman Sebaya dan Minat Melanjutkan Studi. Menurut kriterianya adalah jika harga deviation from liniarity lebih besar dari taraf signifikansi yang diambil (5%) berarti berhubungan linier. Dalam penelitian ini terbukti

bahwa deviation from liniarity antara variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah lebih besar terhadap taraf signifikansinya (0.05), maka dapat disimpulkan bahwa Fasilitas Belajar Siswa, dan Komunitas Teman Sebaya dengan Minat Melanjutkan Studi bersifat linier. Artinya hubungan atau korelasi tersebut dapat dinyatakan dengan sebuah garis lurus. Apabila mempunyai hubungan atau korelasi yang linier positif maka jika variabel satu meningkat, variabel yang lain akan meningkat, demikian sebaliknya. Akan tetapi apabila korelasi atau hubungan itu linier negatif jika variabel satu naik maka variabel yang lain akan turun dan demikian sebaliknya. Jika sudah dilakukan uji linearitas, uji prasyarat yang terakhir adalah UJI MULTIKOLINEARITAS

Uji Multikolinearitas Pada Instrumen Skripsi Kuantitatif Dengan SPSS


Cara Menghitung Uji Multikolinearitas Pada Instrumen Skripsi Kuantitatif Dengan SPSS - Setelah dilakukanuji Linearitas, maka kita lanjutkan untuk uji prasyarat yang terakhir yaitu uji multikolinearitas. Yang saya contohkan dalam uji ini adalah uji pada skripsi saya 3 variabel yang berjudul Hubungan Antara Fasilitas Belajar dan Komunitas Teman Sebaya Dengan Minat Melanjutkan Studi Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo Tahun Ajaran 2011/2012.

Cara Menghitung Uji Multikolinearitas Pada Instrumen Skripsi Kuantitatif Dengan SPSS
Uji Multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel bebas. Menggunakan analisis korelasi akan diperoleh harga interkorelasi antar variabel bebas. Jika harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,800 maka tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya jika terjadi multikolinieritas antar variabel bebas maka uji kolerasi ganda tidak dapat dilanjutkan. Akan tetapi jika tidak terjadi multikolinieritas antar variabel maka uji korelasi ganda dapat dilanjutkan.

Syarat terjadinya multikolineritas adalah jika harga interkorelasi antar variabel bebas lebih besar atau sama dengan 0,600. Apabila harga interkorelasi antar variabel bebas kurang dari 0,600 berarti tidak terjadi multikorelasi. UJI MULTOKOLINEARITAS 1. copy yang di blog kuning ( bisa lihat pada postingan uji normalitas UJI Normalitas ) ke dalam spss satu persatu , lalu berilah label dengan klik variable view pada bagian kiri bawah. Lalu ganti dengan nama yang anda paham,misal untuk saya FASILITAS BELAJAR pada VAR0001 saya ganti nama dengan FASBEL, Komuitas teman sebaya / VAR002 saya beri nama KTS dan Minat melanjutkan studi/ VAR003 saya beri nama MINAT. maka akan menjadi seperi gambar di bawah :

2. Lalu ikuti langkah berikut pada SPSS, ANALYZE->Corelate> Bivariate 3. Lalu masukkan Variabel bebas ( x1 dan x2 ) ke kolom kanan,,dalam hal ini Variabel Y tidak usah di masukkan ke kolom kanan karena yang akan kita ukur multikolinearitas variabel x.

Kemudian klik OK, maka akan muncul output hasil SPSS nya sebagai berikut :

Nah lalu apa yang kita baca dari output tersebut? . yaitu pada pearson correlationnya. sehingga dari output di atas maka kita dapat melakukan sebuah analisis sebagai berikut :

Cara Menghitung Uji Multikolinearitas Pada Instrumen Skripsi Kuantitatif Dengan SPSS
Syarat tidak terjadi multikolinieritas apabila interkorelasi antar variabel bebas kurang dari 0,60 sehingga analisis regresi berganda dapat dilanjutkan. Apabila terdapat korelasi lebih dari 0,60 maka terjadi multikolinieritas sehingga analisis regresi ganda tidak dapat dilanjutkan. Uji multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 17.0 for windows, diperoleh hasil uji multikolinieritas yang disajikan pada tabel sebagai berikut :

Ringkasan uji multikolinieritas

Variabel X1 X2 Ket Fasilitas Belajar (X1) 1 0.280 Tidak terjadi multikolinearitas Komunitas Teman 0.280 1 Tidak terjadi multikolinearitas Sebaya (X2) Hasil analisis yang disajikan dalam tabel menunjukan bahwa nilai korelasi antara semua variabel bebas sebesar 0.280 lebih kecil dari 0.60 sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak ada yang berkorelasi secara sempurna atau tidak terjadi multikolinieritas.
Nah jika tidak terjadi multikolinearitas, maka kita bisa melanjutkan ke uji Hipotesis.

Uji Hipotesis Regresi Sederhana dan Regresi Ganda Pada Skripsi Kuantitatif Dengan SPSS
Cara Menghitung Uji Hipotesis Regresi Sederhana dan Regresi Ganda Pada Skripsi Kuantitatif Dengan SPSS -Setelah uji validitas, dan uji prasyarat yang terakhir yaitu UJI MULTIKOLINEARITAS sudah terpenuhi semua, maka sekarang dilanjut pada Uji Hipotesis. Karena Skripsi yang akan saya jadikan contoh adalah skripsi saya sendiri yang berjudul Hubungan Antara Fasilitas Belajar dan Komunitas Teman Sebaya Dengan Minat Melanjutkan Studi Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo Tahun Ajaran 2011/2012 ., maka disitu nantinya akan di uji 2 regresi yaitu regresi sederhana dan regresi ganda.

Cara Menghitung Uji Hipotesis Regresi Sederhana dan Regresi Ganda Pada Skripsi Kuantitatif Dengan SPSS
1. Uji regresi sederhana variable X1-y dan x2-y. / korelasi sederhana Analisis ini digunakan untk mengetahui hubungan antara fasilitas belajar dengan minat melanjutkan studi keperguruan tinggi (hipotesis1), mengetahui hubungan antara komunita teman sebaya dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (hipotesis 2). Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi product moment dari pearson. Cara menganalisis melalui SPSS : a. . copy yang di blog kuning ( bisa lihat pada postingan uji normalitas UJI Normalitas ) ke dalam spss satu persatu , lalu berilah label dengan klik variable view pada bagian kiri bawah. Lalu ganti dengan nama yang anda paham,misal untuk saya FASILITAS BELAJAR pada VAR0001 saya ganti nama dengan FASBEL, Komuitas teman sebaya / VAR002 saya beri nama KTS dan Minat melanjutkan studi/ VAR003 saya beri nama MINAT. maka akan menjadi seperi gambar di bawah :

2. Lalu ikuti langkah berikut pada SPSS, ANALYZE> REGRETION>LINEAR

Perlu diperhatikan dalam memasukkan variabel bebasnya ( independet ), dari gambar di atas adalah kita akan menghitung regresi korelasi antara x1- y, dalam hal ini adlah fasilitas belajar dengan minat, untuk x2 y nya tingga l mengganti independentnya dengan KTS. Namun kita melakukannya satu per satu terlebih dahulu. Berikut output dari cara gambar di atas , Output x1-y :

Untuk output X2-y nya ( komunitas teman sebaya dengan minat ) adalah sebagai berikut :

Nah lalu apa yang kita baca? lihat pada yang saya lingkari pada R. di uji ini kita akan membandingkan antara R hitung dengan R tabel, apakah lebih kecil atau lebih besar, berikut adalah R tabelnya :

\ Untuk sampel yang saya gunakan adalah 101 responden maka R tabelnya adalah pada 101 dengan taraf kesalahan 5%. di dapat jika 101 adalah 0.196, maka kita dapat membuat sebuah analisis sebagai berikut Hipotesis 1 Hipotesis yang pertama dalam penelitian ini adalah Terdapat hubungan positif antara Fasilitas Belajar Siswa dengan minat siswa SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Ho : Tidak terdapat hubungan positif antara Fasilitas Belajar Siswa dengan Minat Siswa kelas XII untuk melanjutkan studi di SMK 3 Kulon Progo Ha : Terdapat hubungan positif antara Fasilitas Belajar Siswa dengan Minat Siswa kelas XII untuk melanjutkan studi di SMK 3 Kulon Progo. Uji hipotesis yang pertama dilakukan dengan menggunakan analisis regresi sederhana menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Rangkuman hasil regresi X1-Y Variabel Harga r dan r2 R r square rtabel Harga t thitung ttabel Adanya X2-Y 0,212 0,045 0,196 2,154 1,984 0.345 37.928 hubungan yang positif Koef Konst Ket

Dari data perhitungan diatas menunjukkan bahwa antara Fasilitas Belajar terhadap Minat Melanjutkan Studi adanya hubungan yang positif antara Fasilitas Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo, hal tersebut ditunjukan dengan melihat harga r hitung (0,212) yang lebih besar dari pada r table (0,196). Cara lain yaitu dengan melihat harga t, dimana t hitung (2,154) lebih besar dari pada harga t table (1,984), sehingga Ha di terima yaitu Terdapat Hubungan yang positif antara Fasilitas Bel ajar terhadap Minat Melanjutkan Studi Siswa XII di SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo. Koefisien determinasi r square sebesar 0,045 yang berarti 4,5% perubahan pada variabel Minat Melanjutkan Studi siswa (Y) dapat diterangkan oleh Fasilitas Belajar (X1). Persamaan garis regresi pengaruh Fasilitas Belajar Siswa terhadap Minat Melanjutkan Studi siswa dapat dinyatakan dengan Y= 0.345X2+37.928. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X1 sebesar 0,383 yang berarti apabila Fasilitas Belajar Siswa (X1) meningkat 1 poin maka Minat Melanjutkan Studi siswa (Y) akan meningkat 0,345 poin. Dari hasil uji hipotesis 1 ini menunjukan bahwa dalam penelitian mengenai adanya hubungan yang positif antara Fasilitas Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi sudah mendukung teori yang ada. Hipotesis 2 Hipotesis yang kedua dalam penelitian ini adalah Terdapat hubungan positif antara komunitas teman sebaya belajar dengan minat siswa SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Ho : Tidak terdapat hubungan positif antara Komunitas Teman Sebaya dengan Minat Melanjutkan Studi Siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo. Ha : Terdapat hubungan positif antara Komunitas Teman Sebaya dengan Minat Melanjutkan Studi Siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo. Uji hipotesis yang kedua dilakukan dengan menggunakan analisis regresi sederhana menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Rangkuman hasil regresi X2-Y

Variabel

Harga r dan r2 R r square r tabel

Harga t t hitung t tabel

Koef

Konst

Ket

Adanya X2-Y 0,391 0,153 0,196 4,229 1,984 0,801 8.571 hubungan yang positif Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS didapatkan r sebesar 0,391, artinya Komunitas Teman Sebaya memiliki hubungan positif dengan Minat Melanjutkan Studi siswa dimana harga

rhitung (0,391) lebih besar dari r table (0,196). Koefisien determinasi r square sebesar 0,153 yang berarti 15,3% perubahan pada variabel Minat Melanjutkan Studi siswa (Y) dapat diterangkan oleh Komunitas Teman Sebaya (X 2). Pengujian signifikasi bertujuan untuk mengetahui pengaruh Komunitas Teman Sebaya (X 3) terhadap Minat Melanjutkan Studi (Y). berdasarkan hasil uji t diperoleh t hitung sebesar 4,229. Jika dibandingkan dengan ttabelsebesar 1,984 pada taraf signifikasi 5% maka t hitung lebih besar dari ttabel. Hal ini menunjukan bahwa Ha diterima yaitu Terdapat hubungan positif antara Komunitas Teman Sebaya dengan Minat Melanjutkan Studi Siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo. Persamaan garis regresi hubungan Komunitas Teman Sebaya dengan Minat Melanjutkan Studi siswa dapat dinyatakan dengan Y=0,801.X2+8.571. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X2 sebesar 0,801 yang berarti apabila Komunias Teman sebaya (X2) meningkat 1 poin maka Minat Melanjutkan Studi Siswa (Y) akan meningkat 0,801 poin. 2. UJI Hipotesis REGRESI GANDA Langkah-langkah yang ditempuh dalam korelasi berganda dengan tiga prediktor adalah : 1) Mencari korelasi berganda antara X1, X2, dengan kriteria Y digunakan teknik analisis korelasi ganda. disini

yang kita gunakan adalah Uji f nya.caranya dengan spss adalah sebagi berikut : a. Dengan data yang sama dengan data regresi sederhana kita ikuti langkah sebagai berikut pada SPSS : ANALYZE>regresi>Linear b.Kemudian pada kolom bawah tadi, kita isikan 2 variabel bebas sekaligus :

c. Lalu akan muncul output regresi ganda sebagai berikut :

Nah lalu apa yang akan kita analisi? perhatikan pada warna warna yang saya lingkari, pertama kita mengacu ke warna hijau dahulu untuk menentukan nila F tabelnya, pada warna hijau regression = 2 dan total = 100, maka df adalah 2/100, mari kita lihat pada tabel F untuk df=2/100,

dari sini kita menentukan untuk F hitungnya adalah 3,09, dari situ kita bisa membuat sebauh analisis sebagai berikut :

Cara Menghitung Uji Hipotesis Regresi Sederhana dan Regresi Ganda Pada Skripsi Kuantitatif Dengan SPSS

Ho : Tidak terdapat hubungan positif antara Fasilitas Belajar, dan Komunitas Teman Sebaya dengan Minat Melanjutkan Studi Siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo. Ha : Terdapat hubungan positif antara Fasilitas Belajar, dan Komunitas Teman Sebaya dengan Minat Melanjutkan Studi Siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo uji hipotesis yang ketiga dilakukan dengan menggunakan analisis regresi ganda menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 17.0 for windows, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Rangkuman hasil regresi ganda Ry(1,2) R y(1,2)
2

Df

Harga F Hitung Tabel

Ket

Terdapat Keberpengaruhan 0,405 0,164 2:100 9,633 3,09 ketiga variabel X terhadap variabel Y

Dari data diatas didapat harga Ry(1,2) sebesar 0,405, artinya fasilitas belajar, dan komunitas sebaya secara bersamasama memiliki hubungan positif terhadap Minat Melanjutkan Studi siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo. Koefisien determinasi R y(1,2) sebesar 0,164 berarti fasilitas belajar, dan komunitas sebaya secara bersamasama mampu mempengaruhi 16,4% perubahan pada variabel Minat Melanjutkan Studi fasilitas belajar, dan komunitas sebaya secara bersama-sama. Pengujian signifikasi bertujuan untuk mengetahui pengaruh Tingkat Fasilitas Belajar (X 1) dan Komunitas Teman Sebaya (X2) terhadap Minat Melanjutkan Studi siswa (Y). berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitungsebesar 9,633. Jika dibandingkan dengan Ftabel dengan df 2:100 sebesar 3,09 pada taraf signifikasi 5% maka F hitung lebih besar dari Ftabel. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Fasilitas Belajar (X 1) dan Komunitas Teman Sebaya (X2) bersama-sama terhadap Minat Melanjutkan Studi siswa. Harga koefisien korelasi Ry(1,2) sebesar 0,405 lebih besar dari rtabel 0,196 maka dapat disimpulkan hipotesis keempat (Ha) diterima yaitu Terdapat hubungan positif dan signifikan antara Fasilitas Belajar, dan Komunitas Teman Sebaya secara bersama-sama terhadap Minat Melanjutkan Studi siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah 3 tahun pelajaran 2011/2012. Persamaan garis regresi pengaruh Fasilitas Belajar, dan Komunitas Teman Sebaya secara bersama-sama terhadap Minat Melanjutkan Studi siswa dapat dinyatakan dengan Y = 0,181.X1 + 0.737.X2 + 3772. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X1 sebesar 0,181 yang berarti apabila Fasilitas Belajar (X1) bertambah 1 poin maka Minat Melanjutkan Studi Siswa (Y) akan meningkat 0,181 poin dengan asumsi X2 tetap. Koefisien X2 sebesar 0,737 yang berarti apabila Komunitas Teman Sebaya (X2) meningkat 1 poin maka Minat Melanjutkan Studi siswa (Y) akan meningkat 0,737 poin dengan asumsi X1 tetap. siswa (Y). Hal ini menunjukan masih ada 83,6% faktor atau variabel lain yang mempengaruhi Minat Melanjutkan Studi siswa selain
2

Itulah contoh cara perhitungan dari setiap uji,semoga bermanfaat untuk anda semua, terutama yang sedang belajar mengolah data dengan menggunakan SPSS dan bagaimana cara membaca output dan menganalisa setiap output yang spss keluarkan, ingat : data yang akurat, teori yang benar, dan indikator angket yang benar akan membuat semua uji itu benar tanpa anda mengentengi atau memanipulasi data,jadilah mahasiswa yang baik, dengan jujur akan data data tanpa berusaha memanipulasi data demi sebuah tujuan.artinya anda akan bangga jika penelitian anda memang valid tanpa sebuah manipulasi data.

You might also like