You are on page 1of 22

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN POST OPERASI HARI KEDUA PADA NY E DENGAN NYERI POST SEKSIO CAESARIA DI RUMAH SAKIT

IT BERSALIN PERTIWI TANGGAL 09 JANUARI 2008

No. Register Tgl MRS Tgl Operasi

: 01 / 87 / 24 : 07 Januari 2009 pukul 03.45 wita : 07 Januari 2009 pukul 08.48 wita

IDENTITAS ISTRI / SUAMI Nama Umur Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Nikah / Lamanya Alamat A. Data Biologis / fisiologis 1. Keluhan utama : Nyeri pada luka bekas operasi SC. : Ny E / Tn. H : 26 Tahun / 28 Tahun : Makassar / Makassar : Islam / Islam : D3 /S1 : PNS /PNS : 1 kali / 1 tahun ( tahun 2007 ) : Jln. Bontobila 1

2. Riwayat keluhan : Nyeri dirasakan sejak 1 jam setelah operasi sampai saat pengkajian. 3. Sifat keluhan hilang timbul

4. Lokasi keluhan pada daerah abdomen bagian bawah 5. Ibu mengatasi keluhan dengan istirahat 6. Keluhan sangat berpengaruh terhadap aktivitasnya 7. Ibu mengatakan melahirkan dengan operasi caesaria pada tanggal 07 januari 2009 pukul 08.48 wita. B. Riwayat Kesehatan yang Lalu 1. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang serius 2. Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi dan DM. 3. Ibu tidak pernah dioperasi atau diopname sebelumnya. 4. Ibu tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan dan obatobatan tertentu. 5. Tidak ada riwayat trauma 6. Tidak ada ketergantungan terhadap obat obatan, rokok dan alkohol 7. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit menular dan keturunan dalam keluarganya. C. Riwayat Reproduksi 1. Riwayat Haid Menarche Siklus haid : 13 tahun : 28 - 30 hari

Durasi haid : 5 - 7 hari Tidak ada dysmenorhoe

1. Riwayat Gynekologi Ibu tidak pernah menderita gangguan pada organ reproduksinya. 2. Riwayat Obstetri P1 A0 HPHT : 03 April 2008 HTP : 10 januari 2009

Ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak 6 kali di RSB Pertiwi Ibu mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali. Tidak pernah merakan rasa nyeri yang hebat selama kehamilan 3. Riwayat KB Ibu belum pernah menjadi akseptor KB. D. Riwayat Kebutuhan Sehari-hari 1. Nutrisi a) Kebiasaan Jenis makanan : Nasi, sayur, lauk - pauk, dan buahbuahan. Frekuensi Minum : 3 x sehari : 6-7 gelas sehari

Pola makan teratur

b) Perubahan setelah operasi Jenis makanan : Bubur (lunak), sayur, telur, ikan, dan buah. Frekuensi Minum 2. Eliminasi a) Kebiasaan BAK Frekuensi : 4 5 x sehari Warna Bau : Kuning jernih : Amoniak : 3 x sehari (sedikit-sedikit) : Sedikit - sedikit

b) Kebiasaan BAB Frekuensi : 1x sehari Konsistensi : Lembek Warna : Kecokelatan

c) Perubahan setelah operasi BAK BAB 3. Istirahat a) Kebiasaan Tidur siang Tidur malam : 1 2 jam/hari : 6 7 jam/hari : Tetap : Belum BAB sampai saat pengkajian.

b) Perubahan setelah operasi

Pola tidur tidak teratur. 4. Personal Hygiene a) Kebiasaan Mandi 2x sehari. Keramas 3x seminggu. Sikat gigi 2x sehari. Memotong kuku 1x seminggu Pakaian diganti tiap kali seleai mandi b) Perubahan setelah operasi Belum pernah mandi sampai saat pengkajian. E. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum 2. Kesadaran 3. TTV : TD N P S : 110/80 mmHg : 84 x / i : 23 x / i : 37 C : baik : Komposmentis

4. Kepala dan rambut Rambut hitam, kulit kepala bersih Rambut tidak berketombe dan tidak rontok Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.

5. Wajah Tidak ada odema. Ekspresi wajah meringis saat bergerak 6. Mata Simetris kiri dan kanan. Konjungtiva merah muda, sclera putih. 7. Hidung Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret. Tidak ada nyeri tekan dan polip.

8. Mulut dan gigi Bibir lembab, gusi merah muda. Gigi tidak karies. 9. Telinga Simetris kiri dan kanan. Tidak ada nyeri tekan. Tidak ada serumen 10. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, dan Tidak ada pembesaran pada vena jugularis. 11. Payudara

Simetris kiri dan kanan. Putting susu menonjol, hyperpigmentasi pada areola

mammae. Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan. Kolostrum ada bila payudara dipencet. 12. Abdomen Tampak linea nigra dan striae livide. Tampak luka operasi tertutup dengan verban. TFU 2 jbpst. 13. Genitalia Tidak ada oedema dan varices pada vulva. Tampak pengeluaran lochia rubra. 14. Ekstremitas Simetris kiri dan kanan. Tidak ada odema pada tangan dan kaki. F. Data psikologis / social Ibu senang dengan kelahiran bayinya Pola interaksi antara ibu, suami, dan keluarga baik Ibu berharap ia dan bayinya baik baik saja

G. Data spiritual Ibu selalu berserah diri kepada Allah Swt

Ibu selalu berdoa agar ia dan bayinya selalu dalam lindungan Allah Swt

H. Data penunjang Hb post operasi : 10,7 gr%.

I. Pengobatan Milmor 3 x 1 Ponsamic 3 x 1 Enfavit 2 x 1

STEP II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL Diagnosa : post SC hari ke II dengan masalah nyeri luka operasi

a) Post operasi hari ke II dengan seksio sesaria. DS : Ibu mengatakan melahirkan tanggal 07 Januari 2009, ada pengeluaran darah dari jalan lahir. DO : - Tanggal pengkajian 09 01 - 09 pukul 14.00 wita - Tampak pengeluaran lochia rubra dari vagina. - tampak luka operasi yang masih tertutup verban Analisa dan interpretasi data Dari tanggal partus ( seksio sesaria ) 13 01 2009 sampai tanggal pengkajian 14 01 -2009 menunjukkan post SC hari kedua.

Lochia rubra (cruenta) adalah cairan yang berisi darah segar dan sisa-sia selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks caseosa, lanugo, dan mekoneum selama 2 hari pasca persalinan. (Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirahardjo. Hal : 241 ).

b) Nyeri pada luka operasi. DS : Ibu mengataka nyeri pada luka bekas operasi. DO : - Ekspresi wajah ibu meringis saat bergerak. - Tampak luka operasi pada perut bagian bawah yang tertutup dengan verban. Analisa dan interpretasi data Nyeri terjadi akibat terputusnya kontinuitas jaringan yang menyebabkan timbulnya rangsangan otak oleh serabut saraf efferent ke serabut saraf sensorik dan dipersepsikan melalui serabut saraf motorik sebagai nyeri. STEP III IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL Masalah potensial : Terjadinya infeksi pada luka operasi. DS : - Ibu mengatakan melahirkan dengan seksio sesaria tanggal 07 Januari 2009. - Ibu mengeluh nyeri pada luka bekas operasi. DO : - ekspresi wajah ibu tampak meringis saat bergerak. - tampak luka operasi pada perut bagian bawah yang tertutup verban. Analisa dan interpretasi data

Adanya jaringan tubuh yang terbuka merupakan media berkembangnya kuman, terutama luka yang basah atau tidak terawat secara aseptik dan antiseptik.

STEP IV TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI Kolaborasi dokter dalam pemberian obat injeksi IV. STEP V INTERVENSI / RENCANA TINDAKAN 1. Diagnosa Tujuan Kriteria : Post operasi hari kedua dengan seksio sesaria. : Masa nifas berlangsung normal. : - TTV dalam batas normal TD : Sistole : 110-120 mmHg

Diastole : 70 80 mmHg N P S - Involusio : 60 80 x/m : 16 24 x/m : 36,5 37,5 C uterus berlangsung normal (TFU

menurun 1 jari setiap hari). - Pengeluaran lochia berlangsung normal. 2. Masalah aktual Tujuan Kriteria : Nyeri pada luka operasi.

: Nyeri luka operasi dapat teratasi. : Ibu tidak meringis lagi saat bergerak.

3. Masalah potensial : Potensial terjadi infeksi luka operasi. Tujuan : Tidak terjadi infeksi luka operasi.

Kriteria

: - TTV dalam batas normal. TD : Sistole : 110-120 mmHg

Diastole : 70 80 mmHg N P S : 60 80 x/m : 16 24 x/m : 36 37 C

- Luka cepat kering, dengan tanda-tanda : Luka operasi tidak tampak merah, bekas luka jahitan tidak ada yang terbuka, tidak ada cairan yang keluar jika ditekan. INTERVENSI / RENCANA TINDAKAN Tanggal 07 januari 2009 pukul 14.00 wita 1. Jelaskan penyebab nyeri. Rasional : Ibu dapat mengetahui dan memahami penyebab nyeri, sehingga ibu dapat beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan. 2. Kaji tingkat nyeri. Rasional : Mengkaji tingkat nyeri, yaitu dengan melihat lokasi, intensitas, waktu, durasi, kualitas, perilaku non verbal, sehingga memudahkan tindakan selajutnya. 3. Ajarkan ibu tekhnik relaksasi Rasional :dengan tekhnik relaksasi maka akan membantu ibu lebih rileks dan meringankan rasa nyeri

4. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini. Rasional : mobilisasi dini dilakukan agar proses involusi berjalan dengan baik, otot-otot mendapatkan fungsinya kembali, dan melancarkan peredaran darah, serta membantu mempercepat penyembuhan.

5. Berikan HE tentang : a) Gizi seimbang Rasional : Dengan gizi seimbang dapat memenuhi gizi selama post partum yang membantu mempercepat

penyembuhan dan sebagai sumber produksi ASI. b) Istirahat yang cukup Rasional : Dengan istirahat yang cukup dapat memulihkan kembali kekuatan fisik dan mental. c) Personal hygiene Rasional : dengan menjaga kebersihan diri, terutama daerah bekas luka operasi dapat mencegah terjadinya infeksi dan meningkatkan kenyamanan ibu. 6. Ajarkan ibu cara menyusui yang benar Rasional : ibu dapat mengetahui cara menyusui yang benar dan putting susu ibu tidak lecet 7. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin.

Rasional : Dengan isapan yang lebih sering merangsang hipofise untuk mengeluarkan hormone prolaktin yang berperan dalam produksi ASI dan oksitosin yang berperan dalam kontraksi uterus. 8. Observasi TFU, lochia, dan TTV. Rasional : - TFU dan lochia merupakan dasar untuk memntau kemajuan involusi yang normal, serta perdarahan. TTV merupakan indikator untuk mengetahui adanya kelainan apabila TTV tidak normal, dan mempermudah dalam

pengambilan tindakan selanjutnya. 9. Anjurkan ibu untuk memilih KB yang sesuai dengan kondisinya Rasional : agar ibu lebih bisa memperhatikan dan mengurus dirinya dan bayinya. 10. Penatalaksanaan pemberian obat-obat. Rasional : dengan pemberian obat yang teratur, maka kerja obat dalam tubuh dapat berkesinambungan, sehingga tujuan obat tersebut dapat berfungsi dengan baik. STEP VI IMPLEMENTASI Tanggal 07 januari 2009 pukul 14.00 1. Menjelaskan penyebab nyeri pada ibu, yaitu bahwa proses pembedahan menyebabkan terputusnya kontinuitas jaringan yang menyebabkan rusaknya pembuluh darah perifer dan serabut saraf. Hal ini mengaktivasi reseptor nyeri yang diteruskan ke system saraf

sensorik, diteruskan ke hipotalamus dan akan dipersepsikan sebagai nyeri. Hasil : ibu bersedia melakukanapa yang dianjurkan 2. Mengkaji tingkat nyeri. Hasil : Nyeri sedang.

3. Mengajarkan tekhnik relaksasi yaitu menarik nafas panjang melalui hidung dan menghembuskannya melalui mulut secara perlahan. Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan 4. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan miring ke kanan dan ke kiri, serta jalan-jalan di sekitar ruangan nifas. Hasil : ibu bersedia melakukan apa yang dianjurkan 5. Mengobservasi TTV TD : 110/90 mmHg N P S : 804x / i : 23 x / i : 37 C

6. Mengobservasi TFU. Hasil : 2 jbpst

7. Mengobservasi pengeluaran lochia. Hasil : Lochia rubra

8. Memberikan HE tentang personal hygiene, dengan : Mandi 2x sehari (tapi tidak membasahi daerah luka operasi) Mengganti pembalut setiap kali basah / kotor.

Mengganti pakaian setiap selesai mandi. Mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh daerah genetelia dan daerah luka operasi. Hasil : ibu bersedia melakukan apa yang dianjurkan 9. Menganjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup, 8 jam sehari. Hasil ; ibu bersedia melakukan apa yang dianjurkan 10. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dengan menu seimbang cukup kalori, protein, vitamin dan mineral seperti nasi, sayur, ikan, tahu, tempe, buah dan susu. Hasil ibu bersedia melakukan apa yang dianjurkan 11. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar yaitu : Sebelum ibu menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemidian dioleskan pada daerah putting susu dan areola mammae Bayi diletakkan pada perut ibu, kepala pada siku, punggung bayi pada lengan bawah dan bokong bayi pada tangan ibu dan tangan lainnya di depan Payudara dipegang dengan ibu jari di sebelah atas dan jari lain menopang payudara bagian bawah Merangsang bayi untuk membuka mulut, dengan

menyentuhkan ASI atau putting susu di sisi mulut bayi Setelah bayi membuka mulut, kepala bayi didekapkan kepayudara ibu dan mengusahakan sebagian besar areola mammae kedalam mulut bayi

Ibu menatap bayi dengan penuh kasih saying Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan 12. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin. Hasil : ibu bersedia melakukan apa yang dianjurkan 13. Menganjurkan ibu untuk menjadi akseptor KB dengan memilih salah satu metodhe yang sesuai dengan kondisinya. Hasil : ibu berjanji akan mempertimbangkan saran dari petugas. 14. Menganjurkan ibu untuk minum obat yang diberikan sesuai jadwal. Milmor 3 x 1 Ponsamic 3 x 1 Enfavit 2 x 1 Hasil : ibu bersedia meminum obat sesuai dengan jadwal yang diberikan STEP VII EVALUASI Tanggal 07 januari 2009 pukul 14.00 wita 1. Ibu mengerti dengan semua penjelasan yang diberikan 2. Ibu bersedia melakukan apa yang dianjurkan 3. Nyeri luka operasi belum teratasi. 4. Ibu sudah mulai beradaptasi dengan nyeri. 5. Masa nifas berlangsung normal ditandai dengan : TFU 2 jrbpst Pengeluaran lochia rubra Tanda tanda vital dalam batas normal yaitu :

TD N S P

: 110 / 90 mmHg : 84 x / i : 37 drjt C : 23 x / i

6. Tidak ada tanda-tanda infeksi pada daerah luka operasi

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN POST OPERASI HARI KEDUA PADA NY E LUKA POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT BERSALIN PERTIWI MAKASSAR TANGGAL 09 JANUARI 2009

No. Register Tgl MRS Tgl Operasi Tgl Pengkajian

: 01 / 87 / 24 : 07 Januari 2009 pukul 03.45 wita : 07 Januari 2009 pukul 09.48 wita : 09 januari 2009 pukul 14.00 wita

IDENTITAS ISTRI / SUAMI Nama Umur Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Nikah / Lamanya Alamat : Ny E / Tn. H : 26 Tahun / 28 Tahun : Makassar / Makassar : Islam / Islam : D3 / S1 : PNS / PNS : 1 kali / 1 tahun (tahun 2007) : Jln. Bontobila 1

DATA SUBJEKTIF (S) 1. Ibu mengatakan nyeri pada daerah luka operasi. 2. Keluhan timbul setelah menjalani operasi

3. Ibu mengatakan melahirkan dengan SC tanggal 07 Januari 2009 pukul 09.48 wita. DATA OBJEKTIF (O) 1. Ibu dioperasi tanggal 07 januari 2009 pukul 09.48 wita 2. Ekspresi wajah ibu tampak meringis saat bergerak. 3. TFU 2 jbpst. 4. tampak luka operasi pada perut bagian bawah yang ditutupi dengan verban. 5. Tampak pengeluaran lochia rubra dari jalan lahir. ASSESMENT (A) Diagnosa : Post SC hari ke II. : Nyeri pada luka operasi.

Masalah aktual

Masalah potensial : Terjadinya infeksi pada luka operasi.

PLANNING (P) Tanggal 09 Januari 2009 pukul 14.00 wita 1. Menjelaskan penyebab nyeri pada ibu, yaitu bahwa proses pembedahan menyebabkan terputusnya kontinuitas jaringan yang menyebabkan rusaknya pembuluh darah perifer dan serabut saraf. Hal ini mengaktivasi reseptor nyeri yang diteruskan ke system saraf sensorik, diteruskan ke hipotalamus dan akan dipersepsikan sebagai nyeri. Hasil : Ibu mengerti apa yang dijelaskan.

2. Mengkaji tingkat nyeri. Hasil : Nyeri sedang. 3. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan miring ke kanan dan kiri, dan jalan-jalan di sekitar ruangan nifas. Hasil : Ibu dapat miring ke kanan dan ke kiri, serta berjalan di sekitar ruangan. 4. Mengobservasi TTV TD : 110/60 mmHg N P S : 80 x/m : 20 x/m : 36,5 C

5. Mengobservasi TFU. Hasil : 2 jbpst 6. Mengobservasi pengeluaran lochia. Hasil : Lochia rubra 7. Memberikan HE tentang personal hygiene, dengan : Mandi 2x sehari (tapi tidak membasahi daerah luka operasi) Mengganti pembalut setiap kali basah / kotor. Mengganti pakaian setiap selesai mandi. Mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh daerah genetelia dan daerah luka operasi. 8. Menganjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup, 8 jam sehari.

Hasil :

Ibu

mengerti

apa

yang

dianjurkan

dan

bersedia

melakukannya. 9. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dengan menu seimbang cukup kalori, protein, vitamin dan mineral seperti nasi, sayur, ikan, tahu, tempe, buah dan susu. Hasil : Ibu bersedia melakukan apa yang dianjurkan. 10. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar yaitu : Sebelum ibu menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemidian dioleskan pada daerah putting susu dan areola mammae Bayi diletakkan pada perut ibu, kepala pada siku, punggung bayi pada lengan bawah dan bokong bayi pada tangan ibu dan tangan lainnya di depan Payudara dipegang dengan ibu jari di sebelah atas dan jari lain menopang payudara bagian bawah Merangsang bayi untuk membuka mulut, dengan

menyentuhkan ASI atau putting susu di sisi mulut bayi Setelah bayi membuka mulut, kepala bayi didekapkan kepayudara ibu dan mengusahakan sebagian besar areola mammae kedalam mulut bayi Ibu menatap bayi dengan penuh kasih saying Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan 11. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara on demand. Hasil : Ibu bersedia menyusui bayinya secara on demand.

12. Menganjurkan ibu untuk menjadi akseptor KB dengan memilih salah satu metodhe yang sesuai dengan kondisinya. Hasil : ibu berjanji akan mempertimbangkan saran dari petugas. 13. Menganjurkan ibu untuk minum obat yang diberikan sesuai jadwal. Milmor 3 x 1 Ponsamic 3 x 1 Enfavit 2 x 1 Hasil : ibu bersedia meminum obat sesuai dengan jadwal yang diberikan

You might also like