You are on page 1of 16

TUGAS SISTEM ENDOKRIN KASUS HIPOTIROIDISME SKENARIO 4: BULAT BAK BULAN PURNAMA Dosen pembimbing: Khotimah, S. Kep.

Ns

Kelompok 4: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Aisyah Aris fatkhur rozi Defri A Erlinda sofiana Fahmiatul fununi Masmuah Nurhasna Rusmiati Sahnaz M

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM Juni, 2013

LEMBAR PENGESAHAN Kasus Sistem Endokrin Hipotiroid Di Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi S1 Keperawatan Universitas Pesantren Tinngi Darul Ulum Tahun Pelajaran 2013/2014

Disusun Oleh : KELOMPOK 4

disetujui dan disahkan pada Juni 2013

MENYETUJUI / MENGESAHKAN

Dosen Pengajar dan Dosen Pembimbing

Khotimah, S.Kep., M.Kes

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas ini dalam bentuk maupun isinya yang sederhana. Semoga tugas "Kasus HIPOTIROID" ini dapat dipergunakan sebagai acuan dan pedoman maupun petunjuk bagi pembaca dalam proses belajar mengajar. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan serta pengalaman bagi kami dan pembaca, sehingga makalah ini dapat diperbaiki dan dikembangkan bentuk maupun isinya agar kedepannya menjadi lebih baik. Makalah yang sederhana ini masih sangat jauh dari kesempurnaan karena pengalaman kami yang masih sangat minim. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jombang, Juni 2013

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii KATA PENGANTAR............................................................................................iii

BAB I KONSEP TEORI 2.1. Definisi Hipotiroid Hipotiroid merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi akibat kadar hormone tiroid berada dibawah nilai optimal. Hipertiroidisme adalah suatu sindrome klinis akibat dari defisiensi hormon tiroid yang mengakibatkan fungsi metabolik. (Greenspan, 2000) Hipotiroidisme (hiposekresi hormone tiroid) adalah status metabolic yang di akibatkan oleh kekurangan hormone tiroid. Hipotiroidisme kognital dapat mengakibatkan kretinisme. Hipotiroid adalah penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid sebagai akibat kegagalan mekanisme kompensasi kelenjar tiroid dalam memenuhi kebutuhan jaringan tubuh akan hormon-hormon tiroid . (Hotma Rumahorbo S.kep,1999) 2.2. Definisi GAKI Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (Iodine Deficiency Disorder) adalah gangguan tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan hormon tiroid. Definisi lain, GAKY merupakan suatu masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan Yodium, akibat kekurangan Yodium ini dapat menimbulkan penyakit salah satu yang sering kita kenal dan ditemui dimasyarakat adalah Gondok. Dimana akibat defisiensi iodium ini merupakan suatu spektrum yang luas dan mengenai semua segmen usia, dari fetus hingga dewasa. Dengan demikian jelaslah bahwa gondok tidak identik dengan GAKI. Dengan demikian kepentingan klinisnya tidak saja didasarkan atas akibat desakan mekanis yang ditimbulkan oleh gondok, tetapi justru gangguan fungsi lain yang dapat dan sering menyertainya seperti gangguan perkembangan mental dan rendahnya IQ, hipotiroidisme, dan kretin. Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid yang melebihi

normal. Hipotiroidi adalah kondisi di mana tubuh tidak memperoleh cukup hormon tiroid. Kondisi ini mengakibatkan penderita menjadi malas, mengantuk, kulit kering, tidal(tahan dingin dan konstipasi). Hormon tiroid berperan dalam proses pertumbuhan otak dan sistim saraf. Oleh karena itu anak penderita hipotiroidi mengalami hambatan dalam pertumbuhan fisik dan keterbelakangan mental. Keterbelakangan fisik dan mental yang dikenal, akan tetapi seringkali kondisi ini ringan hingga sulit diketahui kecuali dengan diagnosis yang baik. 2.3. Etiologi Hipertiroid Penyebab yang paling sering ditemukan adalah Tiroiditis Hashimoto.

Pada tiroiditis Hashimoto, kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipotiroidisme terjadi beberapa bulan kemudian akibat rusaknya daerah kelenjaryang masih berfungsi. Penyebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme. Baik yodium radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme. Kekurangan yodium jangka panjang dalam makanan, menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme goitrosa). 2.4. Patofisiologi hipertiroid Untuk memproduksi dan mensekresi hormon tiroid memerlukan iodine. Produksi hormon tyroid tergantung sekresi TSH dan ingesti iodine yang adekuat. Hipotalamus mengatur sekresi TSH melalui sistem negatif feedback. Bila kekurangan iodine atau produksi hormon tyroid terhambat dapat mengakibatkan pembesaran kelenjar tyroid sebagai dampak dari sekresi TSH yang berlebihan sebagai kompensasi untuk meningkatkan sekresi hormon tyroid. Penurunan hormon tyroid dapat menyebabkan : Basal metabolisme rate menurun, motilitas saluran cerna menurun, Bradikardia, produksi panas menurun, fungsi neurologi menurun. Metabolisme lemak menurun serum kolesterol & trigliserid meningkat aterosklerosis dan penyakit jantung koroner Penurunan sel darah merah

2.5. Klasifikasi Secara klinis dikenal 3 hipotiroidisme, yaitu : a. b. c. Hipotiroidisme sentral, karena kerusakan hipofisis atau hypothalamus Hipotiroidisme primer apabila yang rusak kelenjar tiroid Karena sebab lain, seperti farmakologis, defisiensi yodium, kelebihan yodium, dan resistensi perifer. Yang paling banyak ditemukan adalah hipotiroidisme primer. Oleh karena itu, umumnya diagnosis ditegakkan berdasar atas TSH meningkat dan fT4 turun. Manifestasi klinis hipotiroidisme tidak tergantung pada sebabnya. Hipotiroidisme terbagi atas 2 berdasarkan penyebabnya, yaitu : 1. Bawaan (kretinisme) a. Agenesis atau disgenesis kelenjar tiroidea. b. Kelainan hormogonesis 1) Kelainan bawaan enzim (inborn error) 2) Defisiensi yodium (kretinisme endemik) 3) Pemakaian obat-obat anti tiroid oleh ibu hamil (maternal) 2. Didapat Biasanya disebut hipotiroidisme juvenilis. Pada keadaan ini terjadi atrofi kelenjar yang sebelumnya normal. Panyebabnya adalah a. Idiopatik (autoimunisasi) b. Tiroidektomi c. Tiroiditis (Hashimoto, dan lain-lain) d. Pemakaian obat anti-tiroid e. Kelainan hipofisis. f. Defisiensi spesifik TSH Berdasarkan usia awitan Hipotiroidisme dapat diklasifikasikan menjadi : 1) Hipotiroidisme Dewasa (Miksedema)

2) Hipotiroidisme Juvenilis Timbul sesudah usia 1-2 tahun. 3) Hipotiroidisme Kongenital (Kretinisme) Terjadi sebelum/segera sesudah lahir. 2.6. Gejala klinis Gejala hipotiroidisme dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu yang bersifat umum karena kekurangan hormon tiroid di jaringan, dan yang spesifik disebabkan karena penyakit dasarnya. Pada bayi baru lahir gejala sering belum jelas. Baru sesudah beberapa minggu gejala lebih menonjol. Ikterus fisiologis biasanya lebih lama, kurang mau minum, sering tersedak, aktifitas kurang, lidah yang besar dan sering menderita kesukaran pada pernafasan. Bayi dengan kelainan ini jarang menangis, banyak tidur dan kelihatan sembab. Biasanya ada obstipasi, abdomen besar dan ada hernia umbilikalis. Suhu tubuh rndah, nadi lambat dan kulitnya kering dan dingin. Sering ditemukan anemia. Pada umur 3-6 bulan gejala makin jelas. Sekarang mulai kelihatan pertumbuhan dan perkembangan lambat (retardasi mental dan fisis). Sesudah melewati masa bayi, anak akan kelihatan pendek, anggota gerak pendek dan kepala kelihatan besar. Ubun-ubun besar terbuka lebar. Jarak antara kedua mata (hipertelorisme). Mulut sering terbuka dan tampak lidah membesar dan menebal. Pertumbuhan gigi terlambat dan gigi lekas rusak. Tangan agak lebar dan jari pendek. Kulit kering tanpa keringat. Warna kulit kekuning-kuningan yang disebabkan oleh karotenemia. Miksedema tampak jelas pada kelopak mata, punggung tangan dan genitalia eksterna. Otot-otot biasanya hipotonik. Retardasi mental makin jelas. Suara biasanya parau dan biasanya tidak dapat berbicara.

BAB II STUDI KASUS 2.1. Kasus Seorang akder aktif di desa Lomo Bangso, sebuah desa terpencil di pedalaman Sulawesi yang merupakan daerah endemik GAKY, melaporkan ke TIM Pemantau Gizi Puskesmas tentang seorang balita bernama Sanggono (2 tahun) yang berwajah bulat seperti bulan purnama, perut besar namun lengan kecil yang menghitam dan sering terjatuh pada senja hari. Balita tersebut tak pernah dibawa ibunya ke posyandu karena ibu terlalu sibuk bekerja sebagai buruh pemetik bawang yang berada agak jauh dari rumahnya. Sanggono anak ke 6 dari 7 bersaudara, sehari-hari ditinggal dengan kakaknya. Adiknya y masih berumur 6 bulan dibawa ibunya bekerja. Dokter puskemas menginstruksikan Tim Pemantau Gizi uuntuk melakukan kunjungan rumah dan melakukan penilaian status gizi Sanggono (BGM), Sanggono akan di rujuk ke Terapeutic Feeding Centre. Setelah kunjungan rumah dilakukan, tim mendapatkan Tinggi Badan Sanggono kurang dari -3 SD standar WHO NCHS: 2.2. Pertnyaan dan jawaban 1. Jelaskan maksud endemic GAKI Jawaban: Gaki (gangguan akibat kekurangan iodium) adalah kekurangan gizi yang disebabkan kurangnya konsumsi yodium dalam bahan makanannya, kekuranngan yodium pada anak yaitu cacat fisik dan mental, seperti bisu, tuli, tuli-bisu, pertumbuhan badan terganggu, kecerdasan dan perkembangan mental terganggu. (Dewa Nyoman, 2002) Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (Iodine Deficiency Disorder) adalah gangguan tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan hormon tiroid.

Desa Lomo Bongso, sebuah desa terpencil dipedalaman Sulawesi yang merupakan daerah endemic GAKI (gangguan akibat kekurangan Iodium) karena kurangnya konsumsi iodium dalam makanannya didaerah tersebut. 2. Apa saja dampak GAKI Jawaban: Dampak dari GAKI (gangguan akibat kekurangan iodium) yang sangat penting diketahui pada saat ini, adalah fungsi iodium. Fungsi iodium adalah memproduksi tiroid pada bayi baru lahir, tiroid berhubungan erat dengan keadaan otak pada saat bayi tersebut lahir. Pada bayi baru lahir, otak baru mencapai sepertiga, kemudian terus berkembang dengan cepat sampai usia dua tahun. Hormon tiroid pembentukannya sangat tergantung pada kecukupan yodium, dan hormon ini sangat penting untuk perkembangan otak normal. Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kulitas manusia. Kelompok masyarakat yang sangat rawan terhadap masalah dampak defisiensi Yodium adalah wanita usia subur (WUS) ; ibu hamil ; anak balita dan anak usia sekolah (Jalal, 1998). Selama ini perhatian para pakar terpusat pada GAKY tingkat berat, dan tingkat sedang, baru sekitar sepuluh tahun belakang ini tertarik mengamati apa yang terjadi pada GAKY tingkat ringan yang jumlahnya jauh lebih besar. Dampak buruk GAKY tingkat ringan ternyata lebih mengejutkan. Pada tingkat ringan sudah terjadi kelainan perkembangan sel-sel syaraf yang mempengaruhi kemampuan belajar anak yang ditunjukkan dengan rendahnya IQ anak penderita GAKY. Perkembangan sel otak terjadi dengan pesat pada janin dan anak sampai usia dua tahun, karena itu ibu hamil penderita GAKY tingkat ringan dapat memberikan dampak buruk pada perkembangan syaraf motorik dan kognitif janin yang berkaitan dengan perkembangan kecerdasan anak.

Dari pengamatan ini disimpulkan, bila kekurangan yodium tidak dikoreksi dampak yang terjadi adalah: a. Hipotiroidisme akan menetap sejak bayi sampai masa anak. Ini berakibat pada retardasi perkembangan fisik dan mental, serta risiko kelainan mental sangat tinggi. b. Pada populasi di daerah kekurangan yodium berat ditandai dengan adanya penderita kretin yang sangat mencolok. 3. Mengapa wajah Sanggono bulat seperi bulan purnama Jawaban: Penyakit yang terjadi pada anak akibat kekurangan protein, terjadi pada bayi dan balita, lebih banyak terjadi pada anak usia 2-3 tahun yang terlambat menyapih sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama protein. Dengan tanda-tanda sebagai berikut bengkak pada perut, berat badan kurang, wajah sembab, bulat seperti bulan. Sanggono (2 tahun) yang berwajah bulat bak bulan purnama merupakan penyakit akibat kekurangan protein yang terjadi pada usia 2 tahun yakni kuarsirkor. Tanda-tanda penyakit yang khas, salah satunya adalah wajah sembab bulat seperti bulan yang dialami aoleh Sanggono.

4. Mengapa perut Sanggono besar dan lengannya kecil menghiam Jawaban: Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh protein, separuhnya ada di dalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit dan selebihnya didalam jaringan lain, dan cairan tubuh.

Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Protein dibutuhkan unuk pertumbuhan, perkembangan, pembentukan otot, pembentukan sel-sel darah merah, pertahanan tubuh terhadap penyakit. Perut sanggono besar dan lengannya kecil menghitam karna sanggono termasuk balita yang kekurangan gizi yang bersifat makro dan bentuk penyakitnya adalah kuarsirkor (kekurangan protein), penyakit tersebut terjadi pada Sanggono karna kurang mengkonsumsi protein. Sehingga menyebabkan kelainan pada tulang dan otot. 5. Jelaskan maksud dari -3 SD Sandart WHO NCHS Jawaban: Maksud dari -3 SD standar WHO NCHS adalah angka berat badan yang diketahui dari standart deviasi yang menunjukkan -3 SD, yang diperoleh dari interpretasi table berat badan/tinggi badan (direktorat gizi masyarakat 2002). Dari inerpretasi yang menunjukkan hasil <-2 SD s/d -3 SD adalah kategori kurus atau gizi kurang. Pada saat Tim Pemantau Gizi melakukan kunjungan rumah dan melakukan penilaian status gizi Sanggono, Tim medapatkan Tinggi Badan Sanggono kurang dari -3 SD standar WHO NCHS. Dapat disimpulkan bahwa Sanggono termasuk balita kurus dan kurang gizi. 6. Bagaimana saudara menjelaskan apa yang terjadi pada Sanggono dan masalah kesehatan yang terjadi di nagari Limo Bongso Jawaban: Kodyat (1996) mengatakan bahwa pada umumnya masalah ini lebih banyak terjadi di daerah pegunungan dimana makanan yang dikonsumsinya sangat tergantung dari produksi makanan yang berasal dari tanaman setempat yang tumbuh pada kondisi tanah dengan kadar Yodium rendah.

Yang terjadi pada Sanggono yaitu gangguan akibat kekurangan Yodium (GAKY) yang disebabkan oleh produksi makanan rendah iodium dan keidakpedulian ibu terhadap masalah gizi Sanggono karena sibuk bekerja. Terkait dengan produksi makanan rendah iodium yang dialamai Sanggono kemungkinan besar karena daerahnya yang pedalaman dan terpencil dengan kondisi tanah kadar yodium rendah, akhirnya daerah tersebut merupakan daerah endemic GAKY (gangguan akibat kekurangan yodium). 7. Buatlah diagnose keperawatan prioritas dan intervensi keperawaannya berdasarkan kasus Sanggono Jawaban: Analisis Data Analisis Data DS: Kurangnya makanan beriodium DO: TB < -3 SD Kurang protein Sering terjatuh pada senja hari ETIOLOGI Pengabaian oleh orang tua MASALAH Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Diagnosa Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d pengabaian orang tua di tandai dengan kurangnya makanan yang beriodium

Intervensi INTERVENSI Dorong peningkatan asupan cairan RASIONAL Untuk menambah asupan cairan pada tubuh px Berikan makanan yang kaya akan serat Agar asupan nutrisi pada tubuh tercukupi

Ajarkan kepada klien, tentang jenis -jenis Agar px tau tentang makanan apa saja yang makanan yang banyak mengandung air. Kolaborasi dengan tim medis baik untuk di makan dalam Agar tidak ada kesalahan dalam penanganan pasien dan pemberian obat untuk pemberian nutrisi yang diberikan tepat

pemberian obat dan terapi yang tepat Kolaborasi dengan ahli gizi

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (Iodine Deficiency Disorder) adalah gangguan tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan hormon tiroid dan menyebabkan hipotiroidisme. Selama ini perhatian para pakar terpusat pada GAKY tingkat berat, dan tingkat sedang, baru sekitar sepuluh tahun belakang ini tertarik mengamati apa yang terjadi pada GAKY tingkat ringan yang jumlahnya jauh lebih besar. Dampak buruk GAKY tingkat ringan ternyata lebih mengejutkan. Pada tingkat ringan sudah terjadi kelainan perkembangan sel-sel syaraf yang mempengaruhi kemampuan belajar anak yang ditunjukkan dengan rendahnya IQ anak penderita GAKY. Perkembangan sel otak terjadi dengan pesat pada janin dan anak sampai usia dua tahun, karena itu ibu hamil penderita GAKY tingkat ringan dapat memberikan dampak buruk pada perkembangan syaraf motorik dan kognitif janin yang berkaitan dengan perkembangan kecerdasan anak.

DAFTAR PUSTAKA Pudjiadi, solihin. 1990. Ilmu gizi klinis pada anak. Jakarta: Balai penerbit FKUI Departemen kesehatan RI. 2007. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Wilkinson, M Judith. 2011. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC Doenges, Marilyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

You might also like