You are on page 1of 36

LEUKEMIA

OLEH KELOMPOK I

A. PENGERTIAN LEUKIMIA
Leukemia berasal dari bahasa yunani yaitu leukos (putih) dan haima (darah). Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah bening. leukemia adalah neoplasma ganas sel induk hematopoesis yang ditandai oleh penggantian secara merata sumsum tulang oleh sel neoplasi. Leukemia mempunyai sifat khusus yaitu proliferasi. leukimia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh prolioferasi abnormal dari sel-sel leukosit yang menyebabkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah.

B. ETIOLOGI LEUKIMIA
Penyebab dari leukimia belum dapat diidentifikasi secara pasti, namun ada beberapa faktor yang terbukti dapat menyebabkan leukimia, yaitu : faktor genetik, sinar radioaktif, virus dan Leukemogenik

Pathway leukimia

C. Klasifikasi
Berdasarkan stem sel yang terlibat, waktu munculnya gejala, dan fase perkembangan yang terganggu, leukimia dapat diklasifikasikan menjadi leukimia akut dan kronik. Leukimia myeloid akut (AML/LMA) Leukimia myeloid kronik (KML/LMK) Leukimia limfositik akut (ALL/LLA) Leukimia limfositik kronik (KLL/LLK)

Leukemia tergolong akut bila ada proliferasi blastosit (sel darah yang masih muda) dari sumsum tulang. Leukemia akut merupakan keganasan primer sumsum tulang yang berakibat terdesaknya komponen darah normal oleh komponen darah abnormal (blastosit) yang disertai dengan penyebaran organ-organ lain. Leukemia tergolong kronis bila ditemukan ekspansi dan akumulasi dari sel tua dan sel muda. Selain akut dan kronik, ada juga leukemia kongenital yaitu leukemia yang ditemukan pada bayi umur 4 minggu atau bayi yang lebih muda.

Perbedaan leukimia akut dan kronik


Pembeda Onset penyakit Perjalanan penyakit Sel lekemia Lekemia akut Semua umur Tiba-tiba < 6 bulan Lekemia kronik Dewasa Perlahan 26 tahun

Anemi,
trombositopeni Jumlah lekosit

Sel-sel tidak matang


Menonjol Bervariasi

Sel matang
Ringan Meningkat

Pembesaran kelenjar
Pembesaran limpa

Ringan
Ringan

Jelas
Jelas

Manifestasi klinik
Anemia Perdarahan Resiko infeksi Nyeri perut Nyeri tulang dan sendi Pembengkakan Kelenjar Lympa

Penatalaksanaan
Terapi Biologi Terapi Radiasi Transplantasi Sel Induk (Stem Cell) Kemoterapi t/d 3 fase : - Fase induksi Dimulasi 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Pada fase ini diberikan terapi kortikostreroid (prednison), vincristin dan L-asparaginase. Fase induksi dinyatakan behasil jika tanda-tanda penyakit berkurang atau tidak ada dan dalam sumsum tulang ditemukan jumlah sel muda kurang dari 5%. - Fase Profilaksis Sistem saraf pusat Pada fase ini diberikan terapi methotrexate, cytarabine dan hydrocotison melaui intrathecal untuk mencegah invsi sel leukemia ke otak. Terapi irradiasi kranial dilakukan hanya pada pasien leukemia yang mengalami gangguan sistem saraf - Konsolidasi Pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan unutk mempertahankan remisis dan mengurangi jumlah sel-sel leukemia yang beredar dalam tubuh. Secara berkala, mingguan atau bulanan dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk menilai respon sumsum tulang terhadap pengobatan. Jika terjadi supresi sumsum tulang, maka pengobatan dihentikan sementara atau dosis obat dikurangi.

Asuhan Keperawatan
Pengkajian : Pengkajian adalah dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu penentuan status kesehatan dan pola pertahanan klien, mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan klien serta merumuskan diagnosa keperawatan. (Budi Anna Keliat, 1994)
Pengkajian pada leukemia meliputi : Data biografi pasien Leukemia banyak menyerang laki-laki dari pada wanita dan menyerang pada usia lebih dari 20 tahun khususnya pada orang dewasa. Riwayat Kesehatan : Riwayat Kesehatan Sekarang Pada penyakit leukemia ini klien biasanya lemah, lelah, wajah terlihat pucat, sakit kepala, anoreksia, muntah, sesak, nafas cepat.

Lanjutan
Riwayat penyakit : o Kaji adanya tanda-tanda anemia : Pucat Kelemahan Sesak Nafas cepat o Kaji adanya tanda-tanda leukopenia Demam Infeksi

Lanjutan
o Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia : Ptechiae Purpura Perdarahan membran mukosa Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola Limfadenopati Hepatomegali Splenomegali Kaji adanya pembesaran testis Kaji adanya : Hematuria Hipertensi Gagal ginjal Inflamasi disekitar rektal Nyeri

o o

Lanjutan
Riwayat Kesehatan Keluarga : Adanya gangguan hematologis, adanya faktor herediter misal kembar monozigot. Pemeriksaan Fisik : Sistem Kardiovaskuler Denyut jantung mungkin meningkat Tekanan darah menurun Murmur dan bising mungkin positif Waktu pengisian kapiler meningkat Sistem respirasi Meningkatnya RR seiring dengan peningkatan derajat anemia Jika terdpat infeksi saluran pernafasan, terdapat tanda-tanda dan gejala pneumonia seperti batuk dan nafas pendek Auskultasi terdapat suara nafas abnormal

Lanjutan
Sistem integumen : Kulit mungkin pucat dan teraba dingin Pucat tampak di wajah, sekitar mulut dan dasar kuku, konjungtiva Petekia mungkin ditemukan terutama dibagian ekstremitas bawah Inspeksi adanya infeksi kulit atau area trauma yang tidak dapat sembuh Kaji adanya perdarahan gusi, luka atau lesi rongga mulut yang menunjukkan infeksi Sistem gastrointestinal : Kehilangan BB, mual dan anoreksia Kaji area rektum dan periksa tinja untuk mengetahui darah tersembunyi Bunyi usus mungkin menurun, bisa konstipasi Mungkin dijumpai hepatomegali dan nyeri abdomen pada infiltrasi leukemia ke visera abdomen

Lanjutan
Menifestasi sumsum tulang : Nyeri tulang atau persendihan akibat dari keterlibatan sumsum dan resorpsi tulang Pertumbuhan sel atau infiltrasi mungkin mengakibatkan pembesaran kelenjar limpa atau massa Pengkajian psikososial : Kecemasan muncul pada diagnosa awal leukemia Ketahui pemahaman klien/keluarga dan harapannya Klien dapat merasa bosan dan kesepian karena hospitalisasi terutama pada terapi awal Kaji pola koping klien

Lanjutan
Data penunjang : Pemeriksaan laboratorium : Pasien leukemia akut biasanya mempunyai : Penurunan Hb dan kadar hematokrit Penurunan jumlah platelet Perubahan jumlah SDP, biasanya meningkat 20 100 ribu Pada aspirasi / biopsi, sumsum tulang penuh dengan sel-sel leukemik fase blast. Variabel koagulasi biasanya abnormal pada leukemia akut, penurunan kadar fibrinogen.Waktu pembekuan darah meningkat. Analisis kromosom dari sel-sel sum-sum tulang maligna diperlukan untuk : a. membantu mendiagnosa jenis leukemia b. memprediksi prognosis c. menjelaskan efektifitas terapi Pemeriksaan radiografi : Dilakukan bila dijumpai tanda khusus, misalnya adanya dispneu dilakukan foto thorak untuk mengetahui apakah leukemia berinfiltrasi ke paru.

Diagnosa Keperawatan NIC


& NOC
Resiko Infeksi Intoleransi aktifitas Resiko terhadap cedera Resiko tinggi kekurangan volume cairan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Nyeri Akut Kerusakan integritas kulit

Diagnosa keperawatan 1
a. Resiko infeksi : Domain 11 : keamanan/ perlindungan Kelas 1 : infeksi Definisi : mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik Faktor resiko: ketidak adekuatanya pertahanan sekunder penurunan hemoglobin imunosupresi (mis, imunitas didapat tidak adekuat, agen farmaseutikal termasuk imunosupresan, steroid, anti bodi monoklonal,imunomodulator) leukopenia supresi respon inflamasi

Diagnosa keperawatan 2
b. Intoleransi aktivitas : Domain 4 : aktivitas/istrahat Kelas 4 : respons kardiovaskuler/pulmonar Definisi : Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari- hari yang harus atau yang ingin di lakukan Batasan karakteristik : - respon tekanan abnormal terhadap aktivitas - ketidak nyamanan setelah beraktivitas - dispnea setelah beraktivitas - menyatakan merasa letih - menyatakan merasa lemah Faktor yang berhubungan : ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

Diagnosa keperawatan 3
C. Resiko terhadap cedera Domain 11 : keamanan/perlindungan Kelas 2 : cedera fisik Definisi : beresiko mengalami cedera sebagai akibat kondisi lingkungan yang berinteraksi dengan sumber adaptif dan sumber defentif individu
Faktor resiko :
Ekternal - biologis (mis, tingkat imunisasi komunitas, mikroorganisme) - zat kimia ( mis, racun, polutan, obat, agens farmasi alkohol nikotin, pengawet, kosmetik, pewarna) - fisik (mis, desain, struktur, dan pengaturan komunitas) Internal - profil darah yang abnormal (mis, leukositosis/leukopenia, gangguan faktor koagulasi, trombositopenia, penurunan Hb - disfungsi imun-autoimun - malnutrisi - fisik( mis, integritas kulit tidak utuh, gangguan mobilitas

Diagnosa keperawatan 4
d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan Domain 2 : nutrisi Kelas 5 : hidrasi Definisi : beresiko mengalami dehidrasi vaskuler, seluler, atau intra seluler Faktor resiko : - kehilangan volume cairan aktif - kehilanga berlebihan melalui rute normal (mis, diare)

Diagnosa keperawatan 5
e. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Domain 2 : nutrisi Kelas 1 : makanan Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Batasan karakteristik : - nyeri abdomen - menghindari makanan - berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan idea - kurang makan - kurang minat pada makanan - membran mukosa pucat - Mengeluh gangguan sensasi rasa - cepat kenyang setelah makan

Faktor yang berhubungan : - faktor biologis - ketidak mampuan untuk mengabsorpsi nutrien - ketidak mampuan untuk mencerna makanan - ketidak mampuan untuk menelan makanan

Diagnosa keperawatan 6
f. Nyeri Domain 2 : nutrisi Kelas 5 : hidrasi Definisi : Pengalaman sensori dan emosionala yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa, awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dipredoksi dan berlangsung < 6 bulan Batasan karakteristaik : - perubahan selera makan - perubahan tekanan darah - perubahan frekuensi jantung - perubahan frekuensi pernapasan
- masker wajah (mis, mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus - sikap melindungi area nyeri - indikasi nyeri yang dapat di amati - melaporkan nyeri secara verbal - ganguan tidur

M Faktor yang berhubungan : Agen cedera (biologi, psikologi, kimia, fisika)

Diagnosa keperawatan 7

g. Kerusakan Integritas Kulit Domain 11 : keamanan/ perlindungan Kelas 5 : cedera fisik Definisi : Perubahan/ gannguan epidermis dan/atau dermis Batasan karakteristik : - Pengurangan lapisan-lapisan kulit (dermis) - Gangguan struktur tubuh - Gangguan permukaan kulit

Faktor-faktor yang berhubungan: Eksternal - Hipertermia/hipotermia - Immobilisasi fisik - Zat kimia - Radiasi - Faktor-faktor mekanik - Kelembaban - Usia ekstrem - Pengobatan

Internal - Perubahan metabolik - Perubahan turgor - Perubahan sensasi - Perubahan nutrisi - Perubahan pigmentasi - Defisiensi imunologi - Faktor-faktor perkembangan - Perubahan sirkulasi - Perubahan keseimbangan cairan

Intervensi NIC
a. Resiko infeksi : skrining kesehatan Mendeteksi resiko atau masalah kesehatan dengan memanfaatkan riwayat kesehatan, pemeriksaan kesehatan, dan prosedur lainnya. Manajemen imunisasi/vaksinasi Memantau status imunisasi, memfasilitasi akses untuk memperoleh imunisasi dan memberikan imunisasi untuk mencegah penyakit menular Perawatan luka Mencegah terjadinya komplikasi pada luka dan memfasilitasi proses penyembuhan luka pengendalian infeksi Meminimalkan penyebaraan dan penularan agens infeksius perlindungan infeksi Mencegah dan mendeteksi dini infeksi pada pasien yang beresiko

Intervensi Lanjutan
Intoleransi Aktivitas : 1. terapi aktivitas Memberi anjuran tentang dan bantuan dalam aktivitas fisik, kognitif, sosial, dan spritual yang spesifik untuk meningkatkan rentang, frekuensi atau durasi aktifitas individu 2. Manajemen energi Mengatur penggunaan energi untuk mengatasi atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan fungsi 3. Manajemen lingkungan Memanipulasi lingkungan sekitar pasien untuk memperoleh manfaat terapeutik, stimulasi sensorik, dan kesejahtraan psikologis 4. Terapi latihan fisik mobilitas sendi Menggunakan gerakan tubuh aktif atau pasif untuk mempertahankan atau memperbaiki fleksibilitas sendi 5. Terapi latihan fisik pengendalian otot Menggunakan aktifitas atau protokol latihan yang spesifik untuk meningkatkan atau memulihkan gerakan tubuh yang terkontrol 6. Promosi latihan fisik, latihan kekuatan Memfasilitasi latihan otot resistif secara rutin untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan otot

Lanjutan
Resiko terhadap cedera 1. Manajemen lingkungan, keamanan Memantau dan memanipulasi lingkungan fisik untuk memfasilitasi keamanan 2. Identifikasi resiko Menganalisis faktor resiko potensial, menentukan resiko kesehatan, dan memprioritaskan strategi penurunan resiko untuk individu atau kelompok 3. Surveilans keamanan Mengumpulkan dan menganalisis informasi secara terarah mengenai pasien dan lingkungan untuk di manfaatkan dalam meningkatkan dan memelihara keamanan pasien

Lanjutan
Resiko tinggi kekurangan volume cairan : 1. Manajemen elektrolit Meningkatkan keseimbangan elektrolit dan mencegah komplikasi akibat kadar elektrolit serum yang tidak normal atau di luar harapan 2. Manajemen cairan Meningkatkan keseimbangan cairan dan pencegahan komplikasi akibat kadar cairan yang abnormal atau di luar harapan 3. Pemantauan cairan Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mengatur keseimbangan cairan 4. Terapi intra vena Memberikan dan memantau cairan dan obat intra vena 5. Pemantauan nutrisi Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah atau meminimalkan malnutrisi

Lanjutan
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 1. Manajemen gangguan makan Mencegah dan menangani pembatasan diet yang sangat ketat dan aktivitas berlebihan atau memasukkan makanan dan minuman dalam jumlah baxk kemudian berusaha mengeluarka semuanya. 2. Terapi nutrisi Pemberian makanan dan cairan untuk mendukung proses metabolik pasien yang mal nutrisi atau beresiko tinggi terhadap malnutrisi 3. Pemantauan nutrisi Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah dan meminimalkan kurang gizi 4. Bantuan perawatan -diri, makan Membantu individu untuk makan 5. Bantuan menaikkan berat badan Memfasilitasi pencapaian kenaikan berat badan

Lanjutan..
Nyeri
1. Pemberian analgesik Menggunakan agens- agens farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri 2. Manajemen medikasi Memfasilitasi penggunaan obat resep obat bebas secara aman dan efektif 3. Manajemen nyeri Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien Kerusakan integrits kulit : 1. Pemeliharaan akses dialisis Memelihara area akses pembuluh darah (arteriovena) 2. Pemberian obat Mempersiapkan, memberikan, dan mengefaluasi keefektifan obat resep dan obat non resep 3. Surveilans kulit Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mempertahankan integritas kulit dan membran mukosa.

Hasil NOC
a. Resiko infeksi : 1. Status imun Resistensi alami dan dapatan yang bekerja tepat terhadap antigen internal maupun eksternal 2. Keparahan infeksi Tingkat keparahan infeksi dan gejala terkait b. Intoleransi aktivitas : 1. Toleransi aktivitas Respon fisiologis terhadap gerakan yang memakan energi dalam aktivitas sehari- hari 2. Ketahanan Kapasitas untuk menyelesaukan aktivitas 3. Penghematan energi Tindakan individu dalam mengelola energi untuk memulai dan menyelesaikan aktivitas 4. Kebugaran fisik Pelaksanaan aktifitas fisik yang penuh vitalitas

Lanjutan
c. Resiko terhadap cedera

1. Perilaku keamanan personal Tindakan individu dewasa untuk mengendalikan perilaku yang menyebabkan cedera fisik 2. Pengendalian resiko Tindakan individu untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi ancaman kesehatan yang dapat di modifikasi
d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan :

1. Keseimbangan elektrolit dan asam basa Keseimbangan elektrolit dan dan non elektolit dalam kompartemen intra sel dan ekstra sel tubuh 2. Keseimbangan cairan Keseimbangan cairan dalam ruang intra sel dan ekstra sel tubuh 3. Hidrasi Jumlah air dan kompartemen intra sel dan ekstra sel tubuh yang adekuat 4. Status nutrisi: makanan dan cairan Jumlah makanan dan cairan yang masuk kedalam tubuh selama periode 24 jam

Lanjutan hasil NOC..


e. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

1. Selera makan keinginan untuk makan ketika dalam keadaan sakit atau sedang menjalani pengobatan 2. Status gizi asupan makanan dan cairan Jumlah makanan dan cairan yang masuk kedalam tubuh selama periode 24 jam 3. Perawatan diri : makanan Kemampuan untuk memepersiapkan dan mengingesti makanan dan cairan secra mandiri dengan atau tanpa alat bantu 4. Berat badan , massa tubuh Tingkat kesesuaian berat badan, otot, dan lemak dengan tinggi badan, rangka tubuh, jenis kelamin, dan usia
f. Nyeri 1. Tingkat kenyamanan Tingkat presepsi positsif terhadap kemudahan fisik dan psikologi 6. Pengendalian nyeri, tindakan individu untuk mengendaikan nyeri Tingkat nyeri keprahan nyeri yang dapat diamati atau di laporkan

Lanjutan
g. Kerusakan integrits kulit :

1. Respon alergi, setempat Tingkat keperahan hiper sensivitas imun setempat terhadap anti gen lingkungan (eksogen) tertentu. 2. Integritas jaringan, membran mukosa dan kulit Keutuhan struktur dan fungsi fisiologi kulit dan membran mukosa
Evaluasi :

1. Faktor resiko infeksi akan hilang dibuktikan dengan status imun dan keparahan infeksi 2. Menoleransi aktifitas yang bisa dilakukan yang dibuktikan oleh toleransi aktivitaas ketahana, penghemat energi dan kebugaran fisik 3. Resiko cedera akan menurun yang dibuktikan oleh keamanan personal dan pengendalian resiko 4. Kekurangan volume cairan akan dicegah yang dibuktikan dengan keseimbangan elektrolit dan asam basa, hidrasi, dan status nutrisi, makanan dan cairan 5. Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalan bataas normal 6. Memperlihatkan pengendalia yang dibuktikan oleh indikator kadang- kadang 7. Menunjukan integritas jaringan kulit dan membran mukosa yang di buktikan denga perfusi jaringan tidak ada gangguan

sekian & terimakasih

You might also like