You are on page 1of 3

5 menit, cepat atau lambatkah......?

Waktu, Kata yang sering digunakan oleh banyak orang di muka bumi ini, entah itu untuk dirasakan, digunakan, atau hanya sekedar untuk dibicarakan. Contohnya 5 menit bisa dihabiskan untuk melamun, menatap, bahkan untuk tidur. Namun tidak sedikit orang yang bisa melakukan banyak aktivitas bermanfaat hanya dalam waktu 5 menit. Membaca, mendengar, menulis, beribadah, dan banyak hal lain yang bisa dikerjakan. Tapi pernahkah anda berfikir bahwa 5 menit itu cepat atau lambat? Jawaban setiap orang pasti akan berbedabeda. 5 menit akan terasa sangat cepat untuk percakapan singkat seorang laki-laki dengan incaran hatinya yang sulit untuk didapatkan, tapi akan terasa lama saat menunggu angkot dipinggir jalan atau menunggu jam pelajaran usai. Nah teman-teman, yang di maksud cepat atau lambat disini bukanlah dalam konteks tersebut, melainkan waktu itu tidaklah sama pada setiap tempat di alam semesta ini.

Mungkin Anda tahu Einstein bukan? Ya, seorang fisikawan yang sangat berjasa dan terkenal dengan salah satu teorinya tentang relativitas umum. Dalam teorinya menyatakan waktu akan berjalan lebih lamban, jika berada di dekat medan gravitasi, oleh karenanya gravitasi memiliki cangkang-cangkang waktu. Begitupun ketika kita melaju dengan roket pada beberapa kecepatan yang berbeda, maka akan memiliki beberapa dilatasi waktu yang berbeda. Jadi, ketika kita melaju lurus pada satu kecepatan, sebenarnya kita berada pada satu cangkang dari medan gravitasi.

Sebelum kearah yang lebih jauh, pernahkah terfikir oleh Anda tentang waktu yang dapat berbeda pada semua tempat dibumi ini? Maksudnya bukan akibat dari rotasi bumi, melainkan kita melewati waktu itu tidaklah sama untuk semua tempat. Misalkan kita berada di atas gedung dengan 15 lantai, dengan ketika kita berada didalam jurang dengan kedalaman 12 km, tentunya waktu dari kedua tempat tersebut akan berbeda meskipun perbedaannya sangat tipis, tapi waktu didalam jurang lebih melambat dibandingkan dengan diatas gedung bertingkat, hal ini karena medan gravitasi dijurang lebih besar dibandingkan dengan digedung bertingkat. Tapi dengan berpijak pada bumi saja masih belum cukup untuk menjawab berbagai pertanyaan yang muncul dari permasalahan ini. Mari tinjau lebih dengan melihat fenomena-fenomena yang terjadi di luar angkasa.

Tentu anda tahu lubang hitam bukan? Yah, Sebut saja blackhole, para ilmuan berpendapat bahwa waktu akan mengalami perlambatan ketika benda berada didekat blackhole, bahkan waktu pun dapat berhenti dipusat blackhole. Fenomena blackhole terjadi karena adanya pemusatan massa yang begitu besar. Sehingga dengan mengikuti teori relativitas Einstein pemusatan ini menyebabkan terjadinya lengkungan ruang dan waktu. Perlu kita tahu, bahwa blackhole akan menarik atau menyedot apa saja yang ada disekitarnya. Bagaimanakah cara kita mendeteksi blackhole?. Blackhole terdeteksi ketika ada suatu bintang berkecepatan super tinggi melaju menuju suatu titik, dan sesaat setelah itu hilang entah kemana. Para ilmuwan astronomi menganggap bahwa titik tersebut adalah blackhole. Dimana bintang tersebut tertarik oleh blackhole yang memiliki gaya gravitasi yang besar sehingga takan ada apapun yang bisa lolos dari blackhole termasuk radiasi elektromagnetik dan cahaya sekalipun. Kabarnya, didalam blackhole terdapat apapun mulai dari benda berukuran besar hingga berukuran mikroskopis yang sulit diamati sekalipun. Nah, tadi sudah dibahas bahwa blackhole itu menyedot apa pun yang berada disekitarnya. Lalu kemanakah benda-benda yang telah disedotnya itu?. Dimana ada hitam disitulah ada putih, dimana ada blackhole, maka disitulah whitehole terbentuk. Menurut ilmuan Versi kebalikan waktu dari lubang hitam ini adalah ruang dimana segala hal di sekitarnya tidak dapat jatuh atau dengan kata lain lubang putih dapat memuntahkan segala sesuatu yang telah disedot oleh lubang hitam. Setelah kita tahu lubang hitam dan lubang putih, mungkin selanjutnya Anda tahu lubang cacing bukan? Yah, sebut saja wormhole, perlu kita tahu wormhole merupakan lorong magnetik yang didalamnya memiliki gravitasi yang sangat kuat, yang terbentuk akibat adanya blackhole dan whitehole. Pada pembahasan sebelumnya tentang blackhole waktu akan melambat ketika kita melaluinya. Jadi setelah kita keluar dari wormhole, tentu kita akan menemukan perbedaan waktu yang sangat mencolok. Tapi bisakah kita memasuki wormhole? Jawabannya mungkin saja, menuruti hukum fisika, wormhole mudah runtuh sehingga tak ada yang bakal selamat melewatinya. Supaya tidak runtuh, kita harus memasukkan materi yang berenergi negatif, yang mengeluarkan semacam gaya anti-gravitasi yang mampu menahan wormhole dari keruntuhan. Tapi bagaimana kita bisa mendapatkan gaya anti gravitasi tersebut? Yah, sampai saat ini para

ilmuan masih belum mampu untuk membuat sabuah pesawat luar angkasa yang dapat menahan wormhole dari keruntuhan. Mengenal bahwa wormhole mempunyai dua ujung yaitu blackhole dan whitehole, maka akan sangat terasa bagi kita akan adanya perbedaan waktu ketika kita sebelum dan sesudah melewati wormhole.Ketika kita menemukan perbedaan itu, maka sebenarnya kita tahu bahwa waktu melambat ketika kita memasuki wormhole karena ujung satunya mengalami perlambatan waktu. Secara teoritis, orang yang tidak memasuki wormhole itu menunjukan bahwa waktu 5 menit untuk kita itu sedang melambat, sedangkan bagi kita untuk orang yang tidak ada memasuki wormhole, 5 menit miliknya itu akan terasa cepat untuk kita. Tidak hanya waktu yang bisa kita bandingkan melainkan umur pun bisa kita bandingkan, inilah yang biasa disebut diri kita terkirim ke masa depan.

You might also like