You are on page 1of 5

5. Tanda dan Gejala a.

Masa tunas Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari) Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari) Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari) b. Fase Pre Ikterik Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun (pertama kali timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan sakit. Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise, lekas capek

terutama sore hari, suhu badan meningkat sekitar 39oC berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B. c. Fase Ikterik Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu I, kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu. d. Fase penyembuhan Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai.

6. Komplikasi Komplikasi yang mungkin terjadi adalah : 1. Komplikasi akut : Kern Ikterik pada bayi dan anak, coma hepatikum. 2. Komplikasi yang menahun : Serosis Hepatis, Hepatoma, Hematemesis Melena 7. Pemeriksaan Diagnostik 1. Laboratorium a. Pemeriksaan pigmen

urobilirubin direk bilirubun serum total bilirubin urine urobilinogen urine urobilinogen feses

b. Pemeriksaan protein

protein totel serum albumin serum globulin serum HbsAG

c. Pemeriksaan serum transferase dan transaminase

AST atau SGOT ALT atau SGPT LDH Amonia serum

2. Waktu protombin

respon waktu protombin terhadap vitamin K

3. Radiologi

foto rontgen abdomen pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif kolestogram dan kalangiogram arteriografi pembuluh darah seliaka

4. Pemeriksaan tambahan

Laparoskopi biopsi hati

8. Penatalaksanaan Medis 1. Pencegahan 1. Hepatitis virus B. penderita hepatitis sampai enam bulan sebaiknya tidak menjadi donor darah karena dapat menular melalui darah dan produk darah. 2. pemberian imonoglubin dalam pencegahan hepatitis infeksiosa memberi pengaruh yang baik. Diberikan dalam dosis 0,02ml / kg BB, intramuskular. 2. Obat-obatan terpilih. a. Kortikosteroid. Pemberian bila untuk penyelamatan nyawa dimana ada reaksi imun yang berlebihan. Contoh :

Hidrocotison 100 mg intravena tiap 6 jam. Interveron, hanya diberi pada kasus kasus agak berat. Starting dosis 40 mg / hr dan dikurangi secara bertahap sampai berhenti sesudah 6 minggu.

b. Antibiotik, misalnya Neomycin 4 x 1000 mg / hr peroral. c. Lactose 3 x (30-50) ml peroral.

d. Vitamin K dengan kasus kecenderungan perdarahan 10 mg/ hr intravena. e. Roboransia. f. Glukonal kalsikus 10% 10 cc intavena (jika ada hipokalsemia) g. Sulfas magnesikus 15 gr dalam 400 ml air. h. Infus glukosa 10% 2 lt / hr. 3. Istirahat, pada periode akut dan keadaan lemah diberikan cukup istirahat. 4. Jika penderita enak, tidak napsu makan atau muntah muntah sebaiknya di berikan infus glukosa. Jika napsu makan telah kembali diberikan makanan yang cukup 5. Bila penderita dalam keadaan prekoma atau koma, berikan obat obatan yang mengubah susunan feora usus, isalnya neomisin ataukanamycin samapi dosis total 4-6 mg / hr. laktosa dapat diberikan peroral, dengan pegangan bahwa harus sedemikian banyak sehingga Ph feces berubah menjadi asam. 9. Penatalaksanaan 1. Bedrest, mobilisasi berangsur dimulai jika keluhan atau gejala berkurang, billirubin dan transaminase serum menurun, aktifitas normal sehari-hari setelah keluhan hilang dan data laboratorium normal 2. Diet khusus tidak ada, yang penting adalah jumlah kalori dan protein cukup disesuaikan dengan selera penderita. Terkadang pemasukan nutrisi dan cairan kurang akibat mual dan muntah sehingga perlu ditunjang oleh nutrisi parenteral 3. sampai sekarang belum ada pengobatan spesifik bagi hepatitis virus akut.

You might also like