DAFTAR PUSTAKA 1. Anonima, (2011). http://www.bedahugm.net/Bedah-Orthopedi/Fracture.html. Tanggal Akses 15 Juni 2011 2. Anonimb,(2009).http://medicastore.com/penyakit/654/Patah_Tulang_Fraktur.html. Tanggal Akses 15 Juni 2011. 3.

Anonimc, (2010). http://medicastore.com/bidai.html. Tanggal Akses 15 Juni 2011 4. Anonimd, (2011). www.medscape.com/cefadrokxil. Tanggal Akses 15 Juni 2011 5. Anonime, (2000). Pedoman Cairan Infus. Edisi VII. Otsuka. Tanggal Akses 15 Juni 2011. 6. Aslam, M., Tan, C.K., Prayitno, A. (2003). Farmasi Klinis (Clinical Pharmacy), Menuju Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien.Jakarta: Elex Media Komputindo. Hal. 321. 7. Brunton, L.L.,Lazo, J.S., dan Parker, K.L. (2006). Goodman and Gilmans The Pharmacological Basic of Therapeutics.11th Edition. New York: Mc Graw Hill. 8. Carter, M. A. (2003). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Editor 9. Silvia, A. Price dan Lorraine M. Wilson. Volume 2, Edisi VI, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta 10. Corwin, E.J. (2008). Handbook Of Pathophysiology, Third Edition, The Ohio State University. Columbus. Hal 303. 11. Depkes RI. (2007). Pelayanan Informasi Obat. http://www.depkes.go.id 12. Djuwantoro, D. (1997). Fraktur Batang Femur. No. 120: Cermin Dunia Kdokteran. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 13. Grayling, T. (1990). Pedoman Pembuangan Secara Aman Obat-obatan Tak Terpakai Saat dan Pasca Kedaruratan. Geneva: Departemen of Essential Drugs and Other Medicines, WHO.Hal.27. 14. Hardjosaputra, S. L. P. (2008). Data Obat di Indonesia. Edisi 11. Jakarta: Muliapurna Jayaterbit. Hal. 430, 765. ISFI. (2008). ISO Indonesia. Volume 43. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan. Hal. 306. Universitas Sumatera Utara 15. Mansjoer, Arif M. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 2. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI. Penerbit Media Aesculaspius. Hal 346-356. 16. McEvoy, G. K. (2004). AHFS Drug Information. Bethesda: American Society of Health System Pharmacists. Pages. 543, 552, 931, 1157. 17. Mehta, D. K. (2006). British National Formulary. 52nd Edition. London: British 18. Medical Association and Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. 19. Miller, N., Ende, J.V.D. , Brink, A., and Botha, F. (1997). Antibiotic Guideline. Page. 8. 20. Philips, L.D. (2005). Manual of I.V Therapeutics. 4th edition, Philladelpia: F.A Davis Company. Hal. 183, 358. 21. Pramudianto, A., dan Evaria. (2009). MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 9. Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer. Hal. 11, 26, 89, 132-136, 176, 179, 212, 216, 224, 300, 336, 366, 372, 374, 382, 383. 22. Rusdijas. (2007). Standar Pelayanan Medis Bedah, Obstetri dan Ginekologi. Buku 4. Medan: RSUP H. Adam Malik. Hal. 9, 10.

23. Siregar, C.J.P dan Amalia, L. (2004). Farmasi Rumah Sakit Teori dan Terapan. Jakarta: EGC. Hal.7. 24. Stockley, I. H. (2006). Drug Interaction, A Source Book of Interactions, Their Mechanism, Clinical, Importance and Management.Seventh Edition. London: Pharmaceutical Press. 25. Supardan, S. (1998). Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Binarupa Aksara. Jakarta. Hal 509. 26. Sweetman, S.C. (2007). Martindale 35 The Complete Drug Reference. London: The Pharmaceutical Press 27. Tatro D.S. (2003). A to Z Drug Facts. San Francisco: Facts and Comparisons. 28. Tjay dan Rahardja, T.H. (2007). Obat-Obat Penting. Edisi Kelima. Jakarta: Elex Media Komputindo. Hal. 516. Universitas Sumatera Utara