You are on page 1of 4

Keseimbangan Cairan Tubuh

1. Kompartemen Cairan Tubuh Terdapat tiga jenis cairan tubuh, yaitu 2 kompartemen utama yang terdiri dari cairan intraseluler dan ekstraseluler yang keduanya dibatasi oleh membran plasma sel, serta 1 komponen cairan transseluler yang mengisi ruang potensial tubuh. Cairan Intraseluler Merupakan cairan yang terdapat di dalam sel tubuh dengan komposisi ion yang banyak mengandung K+. Cairan intraseluler memiliki presentasi paling besar sekitar 67% dari seluruh presentasi cairan tubuh atau sekitar 40% dari berat badan. Cairan Ekstraseluler Cairan ekstraseluler terbagi menjadi 2 bagian, yaitu cairan plasma dan intertitial. Diantara cairan plasma dan intertitial dibatasi oleh membran kapiler. Komposisi cairan ekstraseluler banyak mengabdung ion Na+. Cairan ekstraseluler sebesar 33% dari keseluruhan cairan tubuh atau 20% dari berat badan. Distribusi cairan tubuh - cairan intrasel (CIS) = 2/3 cairan tubuh - cairan ekstrasel (CES) = 1/3 cairan tubuh intravaskular (plasma) = 20% CES intersisial = 80% CES Volume cairan tubuh - Wanita = 50% BB - Pria = 60% BB

Komposisi kation dan anion antara CIS dan CES

Komposisi Substansi CIS dan CES 2. Pengaturan Keseimbangan Cairan Tubuh Keseimbangan cairan tubuh terjadi bila jumlah cairan yang masuk dibutuhkan oleh tubuh sesuai dengan jumlah cairan yang dikeluarkan. Asupan cairan harian berasal dari makanan, minuman, dan hasil metabolisme. Pengeluaran cairan tubuh harian melalui kulit, paru, keringat, feses, dan urin.

Asupan dan Pengeluaran Cairan Harian

Keseimbangan cairan tubuh di kontrol oleh dua mekanisme utama, yaitu : A. Pengaturan Volume Cairan Ekstraseluler (CES) Pengaturan volume CES bertujuan untuk mempertahankan tekanan darah dan menjaga keseimbangan garam. Mekanisme refleks baroreseptor Mengubah curah jantung dan resistensi perifer total melalui efek sistem saraf otonom pada jantung dan pembuluh darah. Respon kardiovaskuler ini bersifat cepat dan segera untuk mencegah terjadinya penyimpangan volume darah pada tekanan darah. Perubahan sementara cairan antara intertitium dan plasma Perpindahan cairan antara plasma dan intertitial yang diakibatkan adanya gaya hidrostatik dan osmotik dan bersifat sementara. Sebagai contoh, apabila terjadi penurunan volume plasma maka terjadi perpindahan cairan dari intertitium ke plasma. Kontrol keseimbangan garam o Kontrol Na+ melalui pengaturan GFR Natrium di filtrasi secara bebas oleh glomerulus dan direabsorbsi secara aktif, sehingga kelebihan Na+ dapat menyebabkan pengeluaran Na+ yg sesuai dengan pemasukan. Sehingga, jumlah Na+ yang diekskresikan menujukan jumlah Na+ yang difiltrasi namun tidak di reabsorbsi. o Kontrol Na+ melalui RAA sistem Natrium di reabsorbsi di sepanjang tubulus, peningkatan reabsorbsi natrium dipengaruhi oleh kontrol hormon aldosteron yang akan banyak mereabsorbsi garam apabila kadar garam di dalam tubuh kurang.

Pengaturan oleh sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron

B. Pengaturan Osmolaritas Cairan Intraseluler (CIS) Bertujuan untuk mencegah terjadinya edema dan penciutan sel atau mencegah terjadinya perubahan volume atau konsentrasi CIS. Banyaknya zat terlarut dan air di dalam cairan tubuh menentukan seberapa besar osmolaritasnya diklasifikasikan menjadi : Hipotonis CES : Konsentrasi zat terlarut di CES lebih rendah Isitonis : CES dalam kondisi seimbang Hipertonis CES : Konsentrasi zat terlarut di CES lebih besar Keseimbangan osmolaritas cairan tersebut diatur oleh : Kontrol pemasukan air oleh rasa haus Pusat rasa haus terletak di hipotalamus yang menghasilkan hormon vasopresin sehingga mengakibatkan peningkatan pemasukan jumlah air. Kontrol pengeluaran air di urin oleh vasopresin (ADH) Apabila keadaan air di dalam tubuh berkurang makan hipotalamus mensekresikan hormon vasopresin yang mengakibatkan penurunan pengeluaran air melalui urin sehingga keadaan air di dalam tubuh dapat terjaga.

Kontrol volume dan osmolaritas CES

You might also like