You are on page 1of 11

[1]. Edhy Sutanta. Konsep dan Implementasi E-Learning (Studi Kasus Pengembangan ELearning di SMAN 1 Sentolo Yogyakarta).

Tersedia di http://research.amikom.ac.id/index.php/JD/article/view/464 Artikel ini diambil dari jurnal internal AMIKOM (research publiction systems) yang disebut Jurna Dasi. Peneliti ingin menyampaikan tentang konsep elearning dan perkembangannya di Indonesia serta membuat desain penerapannya dalam suatu organisasi sekolah. Ruang lingkup kajian pada SMAN 1 Sentolo Yogyakarta. Penelitian ini menggambarkan latar belakang elearning dalam mendukung proses pembelajaran dan tahapan apa saja yang perlu dilakukan pada saat akan diimplementasikan. Penerapan elearning di sini sebagai gambaran proses pembelajaran yang didukung dengan administrasi sistem pembelajaran online, selanjutnya akan digunakan oleh pihak guru dan siswa. Dari hasil penelitian ini menggambarkan adanya kelebihan dan kelemahan elearning pada saat penerapan elearning di SMN 1 Sentolo Yogyakarta. Penelitian ini mencoba menjelaskan faktor-faktor apa saja yang penting dilakukan dalam mendesain hingga menerapkan sistem eleraning dalam suatu organisasi pendidikan, yang secara garis besar dibahas mengenai infrastruktur dan sumber daya manusia yang terlibat nantinya disitem tersebut. [2]. Danie A.Y.A., Michael B.M. E-learning dan Aspek-aspek Penting dalam Penerapannya Tersedia di http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/Seminar-MIS/2007/207/207-11Ringkasan_Kelompok.pdf Makalah ini tersimpan bebas di internet tanpa jelas penyelenggaranya. Peneliti ingin menjelaskan mengenai hal-hal yang utama dalam penerapan elearning. Ruang lingkup makalah berdasarkan studi pustaka terkait peran pelajar dan proses pembelajarannya. Permasalahan yang diangkat dari makalah ini membahas menganai dampak, pembiayaan, profitabilitas, psikologi pembelajara tentang elearning. Berdasarkan uraian dalam makalah tersebut, bahwa perlunya memahami aspek apa saja yang perlu disiapkan dengan diterapkannya elearning secara efisien. Walaupun pada awalnya e-learning diproyeksikan sebagai pengganti metode pembelajaran tradisional, tapi ternyata e-learning belum dapat menggantikan peran dan keuntungan dari metode pembelajaran konvensional. Hal ini terjadi karena metode-metode pembelajaran yang digunakan dalam elearning belum dapat menandingi superioritas metode interaksi tatap muka konvensional. Aspek yang dibahas dalam makalah ini merupakan bagian yang perlu menjadi perhatian bagi setiap penyelenggara, khususnya organisasi pendidikan agar apa yang telah dilakukan dapat berjalan secara baik sesuai perencanaan.

[3]. Zainal A. H. Integrasi Aspek Pedagogi dan Teknologi dalam E-Learning. Tersedia di https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&ved=0 CEYQFjAE&url=http%3A%2F%2Fdirectory.umm.ac.id%2FPerpustakaan%2520Pak%2520 Onno%2Findonesia%2Feducation%2FIntegrasi%2520Aspek%2520Pedagogi%2520dan% 2520Teknologi%2520v3.doc&ei=agC9UZSyFczIrQehyYCQDg&usg=AFQjCNEj5KPqQP7qkS UDyoqSCDNzcRtDBA&sig2=FyuBGdXF0Fvl1T8TAnfEKg Paper ini disampaikan pada Konvensyen Teknologi Pendidikan ke-19, Lengkawi, Kedah, Malaysia. Tujuan dalam paper ini melihat sudut pandang peranan teknologi dalam proses belajar 1

mengajar yang merupakan sudut pandang pedagogik. Ruang lingkup permasalahan pada sistem elearning yang dimiliki Fakultas Ilmu Komputer UI, yakni SCELE. Dalam paparan tersebut digmbarkan peranan dosen / guru dan mahasiswa dalam berinteraksi dan aktivitas yang dilakukannya, khususnya dosen/guru dalam menyiapkan materi pembelajaran di SCELE. Responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 47 orang mahasiswa yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sangat tinggi (94%). Namun dari sisi desain konten (materi yang penyajiannya dalam elearning) tanggapan responden hanya 46.8% yang mengatakan materi online lebih baik dari pada materi yang disajikan face-to-face. Dalam mengembangkan elearning, aspek yang menjadi fokus dalam hal keterlibatan sumber daya manusia, yaitu : dosen/guru, mahasiswa, tenga pendukung (supporting staff), dan manajemen. [4]. Munir. E-learning Dalam pembelajaran Jarak Jauh. Tersedia di : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121MUNIR/PJJ_TIK/PJJ_TIK-Elearning_dalam_PJJ.pdf Bahan ini merupakan salah satu bab dari buku Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis TIK. Tujuan dari bab ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai pemahaman pembelajaran jarak jauh menggunakan teknologi online. Lingkup yang dibahas meliputi model teknologi online hingga sistem elearning. Lebih lanjut dijelaskan pula fungsi dari tool yang ada dalam elearning hingga pengelolaan database. Kesimpulannya, bahwa sistem elearning tidak hanya sekedar berurusan dengan teknologi namun perlu upaya untuk merancang aktivitas pembelajaran ke dalam format digital dengan cara yang dapat menyenangkan bagi peserta pembelajarnya. Dengan adanya sistem elearning maka penyelenggara dapat mempertimbangkan model pengembangannya sesuai kesiapan sekolah bersangkutan, artinya sistem elearning harus disesuaikan dengan karekateristik dan perilaku sumber daya manusia yang ada dilingkungan sekolah yang akan mengadopsinya. [5]. Hasbullah. Perancangan dan Implementasi Model Pembelajaran e-learning untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di JPTE FPTK UPI. Tersedia di http://directory.umm.ac.id/tik/Hasbullah_Perancangan%20dan%20Implementasi%20Model %20Pembelajaran.pdf Paper ini tersimpan di direktori Universitas Muhammadiyah Malang. Tujuan dari paper ini adalah merancang dan menerapkan elarning untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Lingkup peneletian pada jurusan Teknik Elektro FPTK UPI pada beberapa kegiatan perkuliahan saja, seperti kuliah Gambar Teknik. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan mahasiswa sangat antusias dalam menggunakan sarana elearning khususnya terkait berbagi informasi secara online dan mengakses berbagai informasi secara mudah. Dengan kemudahan mendapatkan informasi tersebut diharapkan mahasiswa mampu meningkatkan kualitas pembelajarannya. Tentunya, hal ini merupakan salah satu cara peningkatan kualitas proses pembelajaran antara dose/guru dan mahasiswa dengan memanfaatkan sistem elarning. [6]. Setyowati. Implementasi elearning. Tersedia di http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/122614-T%2025912-Implementasi%20elearning-Literatur.pdf

Materi ini merupakan salah satu bab terkait Implementasi elearning yang ada di FIB UI. Tujuan mencoba mencari jalan keluar dari permasalahan atau temuan dari peneliti sebelumnya yang berasal dari UGM, UPI, dan Gunadarma tentang elearning. Berbagai temuan yang muncul mengindikasikan adalanya suatu pola yang dapat didesain lebih lanjut mengenai pengimplementasian elearning. Desain yang dihasilkan tersebut merupakan Alur Kerangka Berpikir berdasarkan faktor permasalahan yang menjadi temuan pada beberapa paper elearning sebelumnya. Alur kerangka berpikir terkait e-learning akan menghasilkan motivasi untuk dapat membentuk hasil belajar yang akan dianalisis lebih lanjut. Aspek motivasi menjadi suatu hal yang utama dalam konteks ini mengingat peran pembelajaran mandiri sangat tergantung dari sejauh mana mahasiswa merasa nyaman aktif terlibat dalam pembelajaran.

[7]. Andharini D. C., Daniel O. S., Sarwosri. Penilaian Kualitas Sistem Elearning Dengan Menggunakan ISO 19796-1. Tersedia di http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-12934Paper.pdf Paper ini berasal dari digilib ITS. Tujuannya untuk membuat program aplikasi yang dapat mengakomidasi kebutuhan di bidang standarisasi kualitas elearning menggunakan ISO 19796-1. Lingkup kegiatan pada tingkat Universitas. ISO 19796-1 merupakan guideline untuk membangun sistem e-learning yang berkualitas, adapun level konsep yang akan dinilai yakni : quality awareness; quality strategy; quality development. Menghitung penilaian berdasarkan bobot untuk setiap kriteria dan menyebarkan kuesioner untuk para user yang hasilnya direkam ke dalam perogram aplikasi penilaian. Program aplikasi ini didesaian berdasarkan krteria yang telah ditentukan berikut bobot dari masing-masing kriteria, sehingga hasil dari analisi program aplikasi dapat menunjukan kualitas sistem elearning berikut rekomendasi bagi perbaikan kualitas sistem elearning. [8]. Agus S. A. E-learning Cerdas dengan Personalsiasi Menggunakan Teknik Data Mining dari decision Support System. Tersedia di http://repository.upnyk.ac.id/406/1/D-11_EELEARNING_CERDAS_DENGAN_PERSONALISASI_MENGGUNAKAN_TEKNIK_DATA_MINI NG_DAN_DECISION_SUPPORT_.pdf Paper ini dari hasil Seminar Nasional Informatika. Tujuan dari paper ini terkait peran dari mahasiswa dalam berinteraksi dengan sistem elearning, yang mana sistem tersebut akan mengendifikasi kebiasaan yang dilakukan pengunjung (mahasiswa). Lingkup masalah pada Universitas Janabadra yang secara terbatas dilakuka oleh dosen, mahasiswa, dan staf. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa perilaku mahasiswa dan dosen dalam sistem elearning akan didientifikasi dengan merakam semua aktvitas selama berada di dalam sistem. Perilaku dosen dan mahasiswa tersebut akan tersimpan dala log database sistem, sehingga data yang terekam akan dikelola (mining) dan dimodelkan untuk dirancang kebutuhan apa saja yang sesuai dengan aktivitas yang biasa dilakukan oleh mahasiswa dan dosen. Hasil pemodelan ini akan menyajikan layanan-layanan terbaru (diarahkan) sesuai kebiasaan mahasiswa / dosen. Data mining merupakan cara untuk membentuk pola pengambilan keputusan. Dalam sistem elearning kebiasaan dosen/mahasiswa dapat menghasilkan bentuk kecerdasan pelayanan personalisasi.

[9]. Dodon Y. Blended Learning : Model Pembelajaran Kombinasi E-Learning Dalam Pendidikan Jarak Jauh. Tersedia di http://fti.unand.ac.id/images/BlendedLearning.pdf Paper ini berasal dari Universitas Andalas. Tujuannya, berdasarkan aturan dari SISDIKNAS tentang pendidikan jarak jauh, maka penulian akan meangamati kesiapan proses pembelajaran yang menggunakan sistem elearning. Peluang untuk menjalankan pendidikan menggunakan sistem elearning semakin terbuka dengan diaturnya undangundang tentang pendidikan jarak jauh. Permasalahan yang muncul pada saat diimplementasikannya sistem tersebut, yakni permasalahan infrastruktur (bandwith) dan kesiapan dosen dalam menyiapkan bahan ajar serta interaksi dengan mahasiswa, merupakan hal yang mendasar perlu dipikirkan dalam penggunaan elearning tersebut. Pola pembelajaran face-to-face digabung dengan sistem elearning dapat dikategorikan sebagai bentuk pembelajaran blended learning. [10]. Website UNESA. Mengenal dan memahami E-Learning. http://blog.tp.ac.id/mengenal-dan-memahami-e-learning Tersedia di

Artikel ini diambil dari website Media Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Tujuan untuk mengenal dan memahami elearning. Lingkup bahasan meliputi, filosofi elearning; karakteristik elearning; kriteria dasar elarning. Dalam penerapan elearning memerlukan bantuan teknologi, yang dikenal sebagai computer based learning (CBL) dan computer asssisted learning (CAL). Disamping itu pula alternatif paradigma pendidikan melalui internet yang dapat diintegrasikan pada suatu sistem elearning. Seperti paradigma virtual teacher resourcers; virtual scholl system; cyber educational resources system . Namun, dari semua kelebihan tersebut dala menyelenggarakan pendidikan dengan konteks elearning juga perlu dipahami kelemahan yang muncul sebagai dampak penerapan tersebut. [11]. M. Guruh W. Aplikasi E-learning Mentoring Agama Islam Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Tersedia di http://eprints.undip.ac.id/25881/1/ML2F001621.pdf Paper ini merupakan makalah tugas akhir di Universitas Diponegoro. merancang dan membangun aplikasi e-learning yang diimplementasikan pada mentoring agama Islam Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dengan berbasiskan web, serta merancang dan membangun perangkat-perangkat pendukung yang dibutuhkan dalam pelaksanaan mentoring agama Islam berbasiskan web. Lingkup kegiatan pada mahasiswa yang menjalankan mentoring di Fakulatas Teknik Universitas Diponegoro. Proses yang diharapkan sebagai alternatif dalam transfer informasinya, yaitu : kegiatan pembelajaran melalui pemanfaatan jaringan (LAN/WAN); tersedianya layanan bahan ajar elektornik; tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar. Desain implementasi aplikasi ini menggunaka pemrograman berorientasi objek, serta melakukan ujia coba secara bleck box dan wahite box. Program aplikasi elearning perlu dirancang dengan baik mengingat setiap user (dosen dan mahasiswa) mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda, khususnya menyangkut informasi yang akan diakses.

[12]. Fitri R. Model Pembelajaran E-Learning untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Tersedia di http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/MODEL%20PEMBELAJARAN%20eLEARNING%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20KUALITAS%20PENDIDIKAN.pdf Paper ini merupakan hasil penelitian dari staf Universitas Negeri Yogyakarta. Tujuan untuk memanfaatkan elearning sebagai sarana media elektronik dalam mendukung kegiatan pembelajaran. Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Model web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Penggunaan Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan, sebaiknya mengikuti rambu-rambu yang mengatur proses dan sistem pendidikan, sehingga pemanfaatan teknologi informasi ini dapat berjalan dengan baik. Teknologi hanya merupakan alat yang dapat membantu manusia melakukan aktifitasnya. Oleh karena itu, dalam pemanfaatannya harus ditelaah dan disikapi dengan bijaksana, sehingga akan diperoleh manfaat yang berguna.

[13]. M. Sutomo. E-learning sebagai Alteranatif Model Pembelajaran Dalam Upaya Meningkatkan Mutu diPerguruan Tinggi. Tersedia di http://jurnalfalasifa.files.wordpress.com/2012/11/9-moh-sutomo-e-learning-sebagaialternatif-model-pembelajaran-dalam-upaya-meningkatkan-mutu-di-perguruan-tinggi.pdf Paper ini diambil dari Jurnal Falasifa. Tujuan untuk mengetahui faktor tidak populernya elarning di perguruan tinggi di Indoenesia. Strategi pembelajarn yang dapat menggunakan teknologi elearning, adalah learning by doing; incidental learning; learning by reflection; case-based learning; learning by exploring. Keberhasilan e-learning ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara dosen dan mahasiswa, antara mahasiswa dengan berbagai fasilitas pendidikan, antara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya, dan adanya pola pembelajaran aktif dalam interaksi tersebut. Dengan sejumlah pemaknaan dari model elearning yang dapat dilakukan, maka orientasi pembelajaran alternatif akan semakin memperkaya kemampuan peserta didik. [14]. Tri W., Ida A., Debyo S.. Studi Perbandingan antara Teori Konstruktivisme dan Konsep E-Learning dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Tersedia di : http://repository.gunadarma.ac.id/handle/123456789/690?mode=full Paper ini berasal dari repositori Universitas Gundarma. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil objektif tentang studi perbandingan antara teroi konstruktivisme dengan e-learning dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Lingkup penelitian adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah bahasa Indonesia. Mahasiswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dalam konteks Konstruktivisme di desain dengan beberapa pentahapan yang telah di atur sedemikian rupa. Selanjutnya mahasiswa tersebut juga melakukan pembelajaran sesuai konsep eleaning, yakni mahasiswa belajar mandiri dalam mendapatkan informasinya setelah terlebih dahulu diberikan informasi apa saja yang dibutuhkan. Hasilnya menunjukkan, masing-masing teori dan konsep tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihan. Artinya ke dua hal tersebut, dapat tetap digunakan dalam meningkatkan proses belajar mengajar, khususnya dalam proses belajar mengajar, mengenai hal tata tulis akademik. 5

[15]. Budi K., Dedy S. Pengembangan Kerangka Model e-Learning Dalam Pembelajaran Teknologi dan Kejuruan. Tersedia di : http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196707261997031DEDY_SURYADI/Artikel/Artikel__Invotec.pdf Paper ini berasal dari direktori file UPI. tujuan untuk mendapatkan kerangka dasar pengembangan model E-learning serta untuk mendapatkan gambaran fisibilitas aplikasi teknologi informasi dalam pembelajaran teknologi dan kejuruan. Lingkup penelitian melakukan suatu analisa terkait model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi. Dalam pembelajaran PTK berbasis e-learning, penekanan evaluasi diorientasikan pada kemampuan intelektual (cognitive skill) yang ditandakan pada upaya perolehan informasi, pemanipulasian informasi dan penyajian informasi. Berdasarkan kegiatan tersebut, maka dapat dikategorikan kerangka yang dibutuhhkan dalam pengembangan model e-learning, yakni teknologi yang menghubungkan mahasiswa dengan dosen dan atau database baik secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous); proses pembelajaran dengan system pembelajaran Web Enhanced Course atau Web Centric Course; serta dapat dilakukan dengan presentation model, interaktif model, collaborative model dan atau gabungan ketiganya (hybrid). [16]. Bernard R.S., Suryo G., Retno W.,Ahmad A.. Personalization Sistem E-Learning berbasis Ontology. Tersedia di : https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0C CgQFjAA&url=http%3A%2F%2Fjournal.ui.ac.id%2Findex.php%2Fscience%2Farticle%2F download%2F738%2F702&ei=Jn29UdDDGsGXrgfLhIEw&usg=AFQjCNEDZeTzXGQPK RmsGrpq4pp_eyDpKg&sig2=MWcWWKbulSAAAs3iJM9l8Q Paper ini berasal dari jurnal Makara Sains. Tujuan dikembangkangnya sistem e-learning yang mampu mendorong pembelajar berperan aktif, menitik beratkan pada personalization yang meliputi kemampuan menyesuaikan diri (adaptif) terhadap tingkat kemampuan pembelajar, serta mengoleksi sumberdaya pengetahuannya. Lingkup penelitian menguji semua teknolofi informasi dalam web 2.0 (seperti flickr, wikipedia, youtube, slideshare). Selanjutnya penelitian ini mendeskripsikan makna ontologi sebagai sarana mahasiswa dalam melakukan pembelajaran mandiri memanfaatkan teknologi informasi, khsusunya sistem e-learning. Rancangan yang dilakukan sesuai dengan kondisi pembelajaran pada umumnya, namun memanfaatkan sistem elearning sebagai sarana pendukugnya. Kesimpulannya dengan rancangan tersebut, maka tingkat personalization (belajar mandiri ) dapat tercapai.

[17]. Erma S., Sholeh M.. Rancang Bangun Aplikasi E-Learning. Tersedia di : http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/hal-53-57-sholeh-gabung-ok.pdf Paper ini bersal dari jurnal teknologi Institut Sains & Teknologi AKPRIND. Tujuan penelitian ini membangun aplikasi e-learning berdasarkan latar belakang konsep e-learning. Lingkup kegiatan untuk sejumlah mata kuliah komputer. Hal yang mendasar dalam penelitian ini ada dalam konteks software sistem e-learning, yakni desain antar muka. Desain antar muka ini juga akan mempengaruhi struktur dari spesifikasi konten itu sendiri yang akan memberikan informasi 6

dari user (dosen / mahasiswa) yang akan menggunakannya. Penelitian ini juga fokus terkait perlunya video streaming agar mahsiswa dan dosen dapat saling bertatap muka secara langsung, namun kendala yang harus diatasi adalah beban server yang terlalu besar untuk melakukan aktivitas tersebut. [18]. Gigih J. R. Rancang Bangun Sistem E-Learning pada Sistem Perkuliahan di program Sarjana Alih Jenis Manajemen (PSAJM) IPB. Tersedia di : http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/47751/H11gjr.pdf Skripsi berasal dari repositori Institut Pertanian Bogor. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah rancangan suatu model sistim pembelajaran jarak jauh yang sesuai dengan kegiatan belajar mengajar pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (PSAJM) IPB. Lingku penelitian pada program sarjana alih manajemen melalui wawancara dan observasi, untuk mata kuliah MPO dan riset pemasaran. Penelitian ini menunjukkan adanya peran sistem eelearning untuk membantu pendistribusian bahan ajar dan proses belajar mengajar. Sumber daya manusia juga menjadi salah satu hal yang dominan dalam terselenggaranya sistem e-elarning, khususnya pihak manajemen dalam kesiapan anggaran. Perlu pendalaman dair penelitian ini sebelum diterapkan, mengingat website pembelajaran di IPB juga sudah ada dan perlu diintegrasi kan pula bagian tertentu yang menjadi kelebihan sistem e-learning ini.

[19]. Habibur R. Rancang Bangun Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (e-learning) di Jurusan Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Tersedia di : http://lib.uinmalang.ac.id/thesis/fullchapter/05550030-habibur-rohman.ps Skripsi berasal dari library UIN Malang. Tujuan merancang dan membangun aplikasi system pendidikan jarak jauh (e-learning) yang digunakan sebagai media pembelajaran jarak jauh dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan kuantitas pendidikan di jurusan Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Aplikasi yang dibangun terkait sistem elearning yang mencoba mengoptimalkan fungsi dari berbagai macam software. Sehingga desain yang dihasilkan sebatas kebutuhan dari hasil wawancara dan observasi. Hasil dari aplikasi ini sekedar menampilkan mahasiswa dan mata kuliah yang dikontraknya termasuk kuis online dan diskusi. Administrasi pendidikan masih banyak yang belum terekam termasuk desain antar muka sesuai kebutuhan layaknya pada saat face-to-face. [20]. Lovi T. Urgensi Penggunaan dan Pengembangan Teknologi Informasi dalam Pendidikan. Tersedia di : http://directory.umm.ac.id/tik/e-learning.pdf Paper berasal dari direktori Universitas Muhammadiyah Malang. Tujuan untuk mengukur sejauh mana urgensi e-learning dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan. Penelitian dalam melakukan kegiatannya melakukan analisis SWOT untuk menilai posisi sejauh mana teknologi informasi berperan dalam suatu pendidikan. Faktor pendukung kesiapan pengembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi dibangunnya sistem e-elarning, yang meliputi infrastruktur; sumber daya manusia; kebijakan; finansial; konten dan aplikasi. Etika dalam penggunaan teknologi informasi juga menjadi fokus kajian penelitian. Dari berbagai uraian yang disampaikan maka dapat dicermati pentingya teknologi informasi dalam pendidikan 7

tidak terlepas dari peran etika profesi, sehingga tata krama atau kerahasiaan informasi dapat dijaga dalam berinteraksi di sistem e-learning. [21]. Rismandi Y. Pembangunan e-learning di SMP Angkasa Lanud Husein Satranegara Bandung. Tersedia di : http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/621/jbptunikompp-gdlrismandiya-31042-12-unikom_r-g.pdf Paper berasal dari library Universitas Komputer Indonesia. Tujuan merancang sistem e-elarning untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar; mengganti cara penyampaian materi jika guru tidak hadir; dapat tetap berkomunikasi diluar waktu belajar. Penelitian dilakukan berdasarkan observasi dan wawancara dilapangan, sehingga belum diterapkan secara langsung pada siswa. Desain yang dibangun terkait prosedur penyampaian bahan ajar jika guru tidak hadir di kelas. Desain antar muka juga hanya untuk kebutuhan mengganti guru jika berhalangan hadir. Peneliti hanya mengfokuskan pada pembangunan e-learning untuk kebutuhan mengganti guru jika berhalangan hadir. Berdasarkan hal tersebut, masih banyak yang dapat dikembangkan mengingat perekaman database sudah terpenuhi sehingga perlu menyajikan informasi secara lebih varaitif lagi.

[22]. Putu A. W. Memahami Lebih Lanjut tentang e-Learning. Tersedia di : http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/07/widhiartha_elearning.pdf Artikel ini berasal dari website IlmuKomputer.com. Tujuannya memberikan pemahaman tentang aspek apa saja yang dibutuhkan dalam membangun e-elearning. Penulis memberikan gambaran tentang latar belakang tentang TIK; kategori e-learning; interaksi antara sistem dan manusia; IBM 4-tier learning model. Berbagai aspek tersebut dapat memberikan gambaran bagi setiap organisasi untuk melekukan persiapan dan kebutuhan yang penting dilakukan agar e-leraning dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam penerapan e-learning perlu dilakukan secara bertahap mengingat perubahan perilaku akan terjadi dalam komunita pendidikan. Prosedur juga perlu dibenahi untuk mengarahkan pada penggunaan tata keloal yang baik dalam e-learning.

[23]. Rozahi M. I. Pendangan Pengelolaan Sumber Daya Perusahaan Menggunakan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan daya Saing Usaha Kecil menengah. Tersedia di : http://repository.upnyk.ac.id/449/1/E34_PANDANGAN_PENGELOLAAN_SUMBER_DAYA_PERUSAHAAN_MENGGUNA KAN_TEKNOLOGI_INFORMASI_UNTUK_MENINGKAT.pdf Paper ini berasal dari Seminar Nasional Informatika UPN Veteran Yogyakarta. Tujuan Pemanfaatan teknologi informasi untuk mengelola proses bisnis agar dapat meningkatkan daya saing UMKM. Lingkup penelitian berdasarkan studi literatur kondisi UMKM dan cara pengelolaan Customer Realtionship Management (CRM). Fokus dalam penelitian ini lebih kearah pelayanan konsumen dalam melakuka interaksinya dengan pihak produsen (UMKM). Sehingga CRM yang dikembangkan mengarah pada pemnafaatan teknologi informasi agar dapat mengelola informasi secara cepat dan akurat. Berbagai modul yang dapat dikembangkan dalam 8

CRM berbasis teknologi informasi, dengan membagi fungsi setiap aktivitas yang ada didalam proses bisnis UMKM. Penerapan CRM ini juga melalui sejumlah pentahapan yang perlu dilakukan agar upaya yang telah dilakukan berhasil dengan baik. Berdasarkan kondisi sata ini mengenai perkembangan teknologi informasi, maka sangat penting UMKM mulai merencanakan kegiatan bisnisnya dengan memanfaatkan teknologi informasi agar dapat bersaing dengan pelaku lainnya. [24]. Gede P. W. Metode e-learning dalam Proses Belajar Mengajar Guna efisiensi Sumber Daya Perguruan Tinggi. Tersedis di : http://gdln.unud.ac.id/wp-content/uploads/E-learningin-University.pdf Artikel ini berasal dari elearning Universitas Udayana. Tujuannya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran melalui fasilitas yang diberikan perguruan tinggi. Lingkup penerapan pada semua jurusan dan fakultas yangada di Universitas Udayana. Sistem elearning merupakan wadah proses pembelajaran di mana mahasiswa mempunyai kebebasan dalam mentukan waktu dan tempat belajar. Kondisi ini dapat efektif dilkukan mengingat infrastruktur dan dukungan oragnisasi perguruan tinggi sangat mendukung aktivitas tersebut. Oleh karena itu berbagai upaya telah dilakukan oleh perguruan tinggi mulai dari pengadaan teknologi hingga sosialisasi. Terlebih lagi dalam hal pelatihan pada para staf / dosen dan mahasiswa perlu ditingkatkan ketrampilan penggunaannya, dikarenakan sarana / infrastruktur telah terbangun dengan baik. [25]. Novi H. Sistem E-learning untuk Meningkatkan Proses Belajar Mengajar : Studi Kasus pada SMA Negeri 10 Bandar Lampung. Tersedia di : http://pascasarjana.budiluhur.ac.id/wpcontent/uploads/Novi_TM_Vol2No2.pdf Paper berasal dari Jurnal Telematika MKOM. Tujuan mengidentifikasi dan memilih sistem elearning yang sesuai kebutuhan SMAN 10 Bandar Lampung. Lingkup penelitian di lingkungan SMAN 10 Bandar Lampung. Penelitian ini sebagai persiapan SMA Negeri 10 Bandar Lampung dalam melaksanakan program Pemerintah sebagai Sekolah Katagori Mandiri / Sekolah Standar Nasional (SKM/SSN). Hal yang utama dalam membuat skenario pengembangan elearning antara lain yang perlu dilakukan adalah membuat framework, tahapan dalam pengambilan keputusan, analytical network process. Hasil dari penelitian tersebut mampu mengidentifikasi sejumlah kondisi yang terdiri atas : fasilitas, lisensi, rancangan antar muka. Pengembangan ini baru tahap persiapan sehingga perlu analisis lebih lanjut pada saat aktivitas pembelajaran berlangsung.

[26]. Romi S. W. Pengatar e-elarning dan Pengembangannya. Tersedia di : http://www.hadspartnership.net/dwld/1122167682romi-elearning2.pdf Artikel ini berasal dari website ilmukomputer.com. Tujuan memberikan pemahaman tentang peran e-learning. Penulis mengemukakan sejumlah temuan terkait makna elearning hingga strategi penerapannya. Tahapan implementasi hingga contoh aplikasi yang sudah berjalan juga disajikan dalam artikel ini. Banyak sumber elearning yang dapat dijadikan rujukan (best practise) bagi institusi yang akan mengembangkan elearning. Penerapannya pun tidak hanya

pada institusi pendidikan tetapi pada organisasi selain pendidikan juga dapat diterapkan elearning tersebut. [27]. Djalal E. R, Eko A. S., Kushartantya. E-learning Sebagai Model Proses Pembelajaran Bernasis Teknologi Informasi. Tersedia di : http://eprints.undip.ac.id/7046/1/ELEARNING_SEBAGAI_MODEL_PROSES_PEMBELAJARAN_BERBASIS_TEKNOLO GI_INFORMASI.pdf Paper berasal dari Prosiding Seminar Nasioanl SPMIPA Universitas Diponegoro. Tujuan upaya untuk merangsang siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan. Lingkuup penelitian melibatkan siswa (individu), kelompok siswa (kelas), guru / instruktur, dan manajer sekolah. sumber belajar dapat juga dikatakan sebagai daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan. Sedangkan dalam konteks elearning proses belajar dalam media yang disimpan secara elektornik. Kebijakan juga berperan penting dalam menentukan berfungsinya elearning secara optimal. Juga metode pengembangan elearning yang menjadi hal utama pada saat teknis elearning diterapkan. Jadi kesimpulannya untuk mengembangkan elearnig banyak faktor yang harus dipertimbangkan, mengingat upaya pengembangannya mengeluarkan investasi yang cukup besar dan diharapkan tidak sia-sia setiap tahapan yang dilakukan. [28]. Lena B. N. Model Pembelajaran E-Learning melalaui Homepage Sebagai Media Pembelajaran sehingga Diharapkan Dapat Meningkatkan Minat dan Kreativitas Siswa. Tersedia di : http://jurnal.upi.edu/file/Lena.pdf Paper berasal dari Jurnal UPI. Tujuan untuk merangsang mahasiswa untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Lingkup penelitian pada mahasiswa program pendidikan tata niaga. Peneliti menjelaskan bahwa peran homepage daapt dijadikan saran untuk meyimpan berbagai informasi pembelajaran sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mengkasesnya. Juga pandangan penulis dalam menguraikan makna kreativitas dan konsep minat mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses belajar mengajar dengan memnfaatkan home page mempunyai dampak yang dapat meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar. Hal ini dirasakan oleh para mahasiswa karena merasa nyaman dalam melakukan aiktivatas dengan pemanafatan media pembelajaran tersebut. [29]. Ferrianto G., Billion L. Pemanfaatan Teknologi Open Source. Tersedid di : http://janapati.pti-undiksha.com/vol1no1/6.pdf Paper berasal dari Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika. Tujuan pengembangan sistem elearning dengan memanfaatkan software open source. Berkembangnya teknologi open source berdampak bagi pengguna untuk dapat memanfaatkannya karean tidak perlu mengerluarkan biaya investasi. Berbagai macam software open source untuk kebutuhan sistem elearning dapat dipilih, sesuai kenyamanan dan spesifikasi infratstruktur yang dimiliki oleh setiap institusi pendidikan. Berbagai tampilan antar muka juga menjadi ciri khas setiap software open source untuk membangun makna proses pembelajaran dalam konteks elearning. Semuanya kembal kepada Institusi untuk memilih software tersebut, karena masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan. 10

[30]. Sugeng R. Menegmbangkan Perkulaiahan dengan Elearning Berbasis Moodle. Tersedai di : http://vlm.ub.ac.id/pluginfile.php/2583/mod_resource/content/1/Mengembangkan%20Perkuli ahan%20Elearning%20berbasis%20Moodle.pdf Paper berasal dari virtual modul Universitas Brawijaya. Tujuan menjelaskan tahapan pengguanan moodle dalam perkuliahan. Peneliti menguraikan tahapan yang harus dilakukan oleh dosen dan mahasiswa untuk dapat terlibat dalam proses belajar mengajar. Berbagai bentuk aktivitas yang biasa dilakukan dalam kelas konvensional, dapat juga dilakukan dalam kelas elearning. Penggunaan moodle yang sudah ditingkatkan versinya, semakin menambah kebutuhan pengguna yang biasa dilakukan dalam dunia nyata, seperti halnya kegiatan workshop yang dapat memberikan materi, penilaian secara terstruktur dari setiap topik yang disampaikan, serta workshop dapat mendukung proses penilaian sejawat. Modul ini mengkoordinasikan pengumpulan dan distribusi penilaia. Peserta kursus mendapatkan dua nilai sebenarnya dalam kegiatan Lokakarya (tunggal kelas) untuk diserahkan, yaitu seberapa baik pekerjaan yang telah diajukan dan penilaian kelas yaitu seberapa baik mereka dinilai rekanrekan mereka

11

You might also like