You are on page 1of 12

LAPORAN KASUS

PASIEN DENGAN HIPOKALEMIA


Nama TTL Umur Jenis Kelamin Alamat : Ny. Y : Jakarta, 9 Maret 1982 : 29 tahun : Perempuan : Matraman, Jakarta Timur

Tanggal dan jam masuk RS : 5 Januari 2012 Nomor rekam medik Dokter yang merawat ANAMNESIS Keluhan Utama Kedua tangan dan kaki terasa keram seperti ditusuk-tusuk sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan Tambahan Sering keluar keringat banyak, selalu merasa haus, pusing, lemas, mual, tidak ada muntah, nyeri pada ulu hati, buang air kecil dan buang air besar lancar, saat ini pasien sedang menyusui. : xxxx : dr. xxxx

Riwayat Penyakit Sekarang Pasien wanita, 29 tahun, datang ke IGD RSXX dengan keluhan kedua tangan dan kaki terasa keram seperti ditusuk-tusuk. Kedua tangan dan kaki terasa keram dan sulit digerakkan. Pada tanggal 24 September (kurang lebih 4 bulan SMRS) pasien melahirkan, setelah melahirkan pasien sering merasa kaki dan tangan keram sehingga tangan dan kaki sulit untuk digerakkan. Keadaan tersebut berulang selama 4 bulan SMRS. Sehingga pasien harus dibantu keluarga untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Tetapi baru terasa sangat sakit seperti ditusuk sejak 3 hari SMRS sehingga pasien memutuskan untuk berobat ke rumah sakit. 6 hari SMRS pasien merasakan demam selama 3 hari. Demam naik turun, lebih terasa naik pada saat sore hari dan menurun pada saat sore hari. 5 Hari SMRS pasien juga mengalami diare selama 2 hari, feses berbentuk cair, tidak terdapat lendir, tidak terdapat darah, masih tersisa sedikit ampas. Pasien mengalami muntah 5 hari SMRS. Muntah kurang lebih 5 kali dalam sehari, muntah berisi makanan yang dimakan pasien. Pasien berobat ke dokter praktek umum untuk mengobati keluhan yang dirasakan pasien yaitu demam, diare, dan muntah. Setelah minum obat dari dokter, keadaan pasien membaik. Keram dirasakan pasien setiap hari, tetapi baru terasa sangat sakit seperti ditusuk sejak 3 hari SMRS sehingga pasien memutuskan untuk berobat ke rumah sakit. Pasien juga mengatakan sering keluar keringat banyak tetapi tidak sedang beraktifitas berat, sering merasa haus, pusing, lemas, nyeri pada ulu hati, mual, perasaan tidak nyaman dan kembung pada perut, buang air kecil dan buang air besar lancar, saat ini pasien sedang menyusui. Riwayat Penyakit Dahulu Tidak ada riwayat Diabetes Mellitus Tidak ada riwayat hipertensi Tidak ada riwayat asma Tidak ada riwayat penyakit jantung Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengatakan mempunyai sepupu yang mengalami keluhan sama seperti yang dikeluhkan pasien. Tidak ada riwayat hipertensi dalam keluarga.
2

Tidak ada riwayat asma dalam keluarga. Riwayat Diabetes Mellitus dalam keluarga (ibu). Tidak ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Riwayat Pengobatan Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan dan tidak mengkonsumsi obat apapun untuk mengurangi keram pada tangan dan kaki seperti ditusuk-tusuk yang dirasakan pasien. Riwayat Alergi Tidak ada riwayat alergi obat-obata. Tidak ada riwayat alergi makanan , dll Riwayat Psikososial Pasien tidak merokok, jarang berolahraga, makan teratur, pasien suka memakan makanan asin. PEMERIKSAAN UMUM Keadaan Umum Kesadaran Status Gizi Berat badan IMT Tanda vital Suhu Nadi Pernafasan 0 : 36,7 C : 90 kali per menit : 18 kali per menit : 42 kg : 19,0 (normal) Tinggi badan : 155 cm : Pasien tampak sakit sedang : Composmentis

Tekanan Darah : 110/80 mmHg

STATUS GENERALIS Kepala Mata : Normocephal, rambut hitam, tidak mudah rontok, distribusi merata : Refleks cahaya Konjungtiva Sklera : Anemis -/: +/+

Hidung

: Septum deviasi Sekret Hiperemis : -/:-

Telinga

: Bentuk telinga normal kanan dan kiri Membran timpani intak kanan dan kiri Mukosa : tidak hiperemis kanan dan kiri Serumen : -/ Sekret : -/-

Mulut

: Mukosa bibir kering Tidak ada karies pada gigi Faring tidak hiperemis

Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

Torax Paru
4

Inspeksi

: Normochest Bentuk dada simetris Tidak ada retraksi dinding dada

Palpasi

: Tidak ada nyeri tekan Vokal fremitus +/+

Perkusi

: Sonor diseluruh lapang paru Batas paru hepar : linea midclavicularis ICS 5

Auskultasi

: Vesikular dikedua lapang paru Ronkhi -/ Wheezing -/-

Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Abdomen Inspeksi Auskultasi Palpasi : Perut tampak supel, tidak ada skar, tidak ada spider nevi : Bising usus 4 kali per menit : Tidak ada nyeri tekan Hepatomegali (-) Spleenomegali (-) Nyeri epigastrium (+) : Iktus cordis tidak tampak di ICS 5 mid clavicula sinistra : IKtus cordis teraba di linea midclavicularis sinistra ICS 5 : Batas jantung kanan linea sternalis dekstra ICS 4, batas jantung kiri dilinea midclavicularis sinistra ICS 5 : BJ 1 dan BJ 2 tunggal, murmur -, gallop

Perkusi Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah

: Timpani pada seluruh abdomen : Ekstremitas hangat, RCT 2 detik, tidak ada edema : Akral hangat, RCT 2 detik, tidak ada edema

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan elektrolit tanggal 5 Januari 2012 pukul 06.55 WIB Hasil Natrium (Na) Darah Kalium (Ka) Darah Klorida (Cl) Darah 138 1.3 97 Satuan mEq/L mEq/L mEq/L Nilai Rujukan 135-147 3.5 5.0 94 111

Pemeriksaan kimia klinik tanggal 5 Januari 2012 pukul 06.55 WIB Analisa Gas Darah Temperatur PH P CO2 P 02 O2 Saturation HCO3 (act) Base excess (ecf) Base excess (B) CO2 Total Hasil 37.0 H 7.531 38.4 86 97.40 H 31.4 H 8.80 H 8.3 H 32.60 mmol/L mmol/L mmol/L mmol/L mmHg mmHg 33 - 44 71 104 95.00 98.00 21 28 -2.00 - +3.00 -2.4 - +2.3 23.00 27.00 Satuan Nilai Rujukan

RESUME Pasien wanita, 29 tahun, datang ke IGD RSXX dengan keluhan kedua tangan dan kaki keram sejak 3 bulan SMRS, keram sehingga tangan dan kaki sulit digerakkan. Sehingga
6

untuk melakukan aktifitas sehari-hari harus dibantu keluarga. Keram menetap selama 2-3 hari, setelah itu menghilang. Kemudian keram kembali. Tetapi baru dirasakan sangat sakit seperti ditusuk-tusuk sejak 3 hari SMRS, sehingga pasien memutuskan untuk berobat ke dokter. 6 hari SMRS pasien demam, 5 hari SMRS pasien diare dan muntah, sudah berobat ke dokter dan keadaan membaik. Pasien sering merasa haus, pusing, lemas, nyeri pada ulu hati, mual, perasaan tidak nyaman dan kembung pada perut, buang air kecil dan buang air besar lancar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan : Nyeri tekan epigastrium (+) Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan : Kalium darah 1,3 mEq/L DAFTAR MASALAH Hipokalemia Dispepsia fungsional ASSESMENT Hipokalemia Berdasarkan anamnesis : Pasien wanita, 29 tahun, datang ke IGD RSXX dengan keluhan kedua tangan dan kaki terasa keram seperti ditusuk-tusuk sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya pada tanggal 24 September (kurang lebih 4 bulan SMRS) pasien melahirkan, setelah melahirkan pasien sering merasa kaki dan tangan keram sehingga tangan dan kaki sulit untuk digerakkan. Keram menetap selama 2-3 hari, setelah itu menghilang. Kemudian keram kembali. Keadaan tersebut berulang selama 4 bulan SMRS. Sehingga pasien harus dibantu keluarga untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Tetapi baru terasa sangat sakit seperti ditusuk sejak 3 hari SMRS sehingga pasien memutuskan untuk berobat ke rumah sakit Berdasarkan pemeriksaan laboratorium : Kadar kalium darah 1.3 mEq/L Hipokalium berat WD : Hipokalemia e.c. Hipertiroidism DD : Hipokalemia e.c Renal Tubular Asidosis Rencana pemeriksaan penunjang : periksa kadar T3&T4 bebas, TSH Rencana terapi :
7

Infus Nacl 0,9% + KCL 2% selama 6 jam

Assesment Dispepsia Fungsional Berdasarkan anamnesis : Pasien mengeluh mual, perasaan tidak nyaman dan kembung pada perut. Berdasarkan pemeriksaan fisik : Nyeri tekan epigastrium (+) WD : Dispepsia Fungsional DD : Dispepsia non-Fungsional Rencana pemeriksaan penunjang : Pemeriksaaan darah lengkap Gula darah Puasa Gula darah 2 jam post prandial Rencana terapi : Ranitidin 150mg 3x1 tab

Follow Up Pasien Tanggal 6 Januari 2012 S : Masih terasa sedikit mual, kaki dan tangan masih terasa kesemutan tetapi sudah tidak seperti ditusuk jarum lagi, pusing. O :

Tekanan Darah Nadi Suhu Pernapasan A : Hipokalemia

: 110/70 mmHg : 86 kali per menit 0 : 36,8 C : 18 kali per menit

: Lanjutkan terapi

Tanggal 7 Januari 2012 S O : Masih terasa kesemutan pada kaki dan tangan, tetapi jarang. : Tekanan Darah Nadi Suhu : 110/80 mmHg : 82 kali per menit 0 : 36,4 C

A P

: Hipokalemia : Ampul K 3x1

Hasil Natrium (Na) Darah Kalium (Ka) Darah Klorida (Cl) Darah 136 1.7 97

Satuan mEq/L mEq/L mEq/L

Nilai Rujukan 135-147 3.5 5.0 94 111

Hasil Volume urin Kalium (K) urin 6500

Satuan ml

Nilai Rujukan

Tanggal 8 Januari 2012


9

: Masih terasa kesemutan pada kaki dan tangan, tetapi jarang, tidak ada mual.

Masih terasa sedikit pusing O : Tekanan Darah Nadi Suhu Pernapasan A P : Hipokalemia : Lanjutkan terapi Hasil Natrium (Na) Darah Kalium (Ka) Darah Klorida (Cl) Darah 141 2.3 103 Satuan mEq/L mEq/L mEq/L Nilai Rujukan 135-147 3.5 5.0 94 111 : 110/70 mmHg : 80 kali per menit 0 : 36,2 C : 18 kali per menit

Tanggal 9 Januari 2012 S O : Masih terasa kesemutan pada kaki dan tangan, tetapi jarang. : Tekanan Darah Nadi Suhu Pernapasan : 110/70 mmHg : 80 kali per menit 0 : 36,2 C : 18 kali per menit

10

A P

: Hipokalemia : Lanjutkan terapi dan periksa kadar hormon thyroid Hasil Satuan mEq/L mEq/L mEq/L Satuan Ribu / L Satuan mg/dl Iu/ml Nilai Rujukan 135-147 3.5 5.0 94 111 Nilai Rujukan 3.6 10 Nilai Rujukan 0.930 1.700 0.270 4.200

Natrium (Na) Darah Kalium (Ka) Darah Klorida (Cl) Darah Hematologi Jumlah leukosit Hormon Thyroid T4 bebas TSH sensitif

140 3.6 105 Hasil 7.21 Hasil 1.260 2.170

Tanggal 10 Januari 2012 S O : Pasien sudah merasa badan terasa enak, kaki dan tangan sudah tidak kesemutan. : Tekanan Darah Nadi Suhu Pernapasan A P : Hipokalemia : Pasien diperbolehkan pulang. Disarankan untuk USG Thyroid : 120/80 mmHg : 80 kali per menit 0 : 36,5 C : 18 kali per menit

KOREKSI HIPOKALEMI
Hipokalemi adalah penurunan kadar Kalium (K ) serum < 3,5 mEq/L.Koreksi dilakukan
11
+

menurut kadar Kalium : 1. Kalium 2,5 3,5 mEq/L Berikan 75 mEq/kgBB per oral per hari dibagi tiga dosis. 2. Kalium < 2,5 mEq/L Ada 2 cara, berikan secara drip intravena dengan dosis : a) [(3,5 kadar K terukur) x BB (kg) x 0,4] + 2 mEq/kgBB/24 jam, dalam 4 jam pertama. + [(3,5 kadar K terukur) x BB (kg) x 0,4] + (1/6 x 2 mEq/kgBB/24 jam), dalam 20 jam berikutnya. b) (3,5 kadar K terukur) + (1/4 x 2 mEq/kgBB/24 jam), dalam 6 jam.
+ +

Keterangan : Kalium diberikan secara intravena, jika pasien tidak bisa makan atau hipokalemi berat. Pemberian kalium tidak boleh lebih dari 40 mEq per L (jalur perifer) atau 80 mEq per L (jalur sentral) dengan kecepatan 0,2 0,3 mEq/kgBB/jam. Jika keadaan mengancam jiwa dapat diberikan dengan kecepatan s/d 1 mEq/kgBB/jam (via infuse pump dan monitor EKG).

ATAU
Koreksi kalium secara intravena dapat diberikan sebanyak 10 mEq dalam 1 jam, diulang s/d kadar K serum > 3,5 mEq/L. Jika keadaan mengancam jiwa, kalium diberikan secara intravena dengan kecepatan maksimal 20 mEq/jam. Pemberian kalium sebaiknya diencerkan dengan NaCl 0,9% bukan dekstrosa. Pemberian dekstrosa menyebabkan penurunan sementara K serum sebesar 0,2 1,4 mEq/L. Pemberian kalium 40 60 mEq dapat menaikkan kadar K serum sebesar 1 1,5 mEq/L.
+ + +

12

You might also like