You are on page 1of 25

MOLUSKUM KONTAGIOSUM OLEH: Dina Syafitri PEMBIMBING: Dr. H. Zulilham, Sp.

KK

Moluskum kontagiosum merupakan penyakit yang disebabkan oleh poxvirus yang merupakan virus DNA. Ada 4 jenis poxvirus yaitu: MCV 1, MCV 2, MCV 3, MCV 4. Perbedaan dari tiap-tiap jenis virus ini adalah tempat infeksi pada tubuh manusia.

infeksi

MCV ini dapat menyerang anak-anak, orang dewasa yang aktif secara seksual, dan orangorang dengan imunosupresif terutama pada penderita HIV/AIDS MCV 1 paling sering menyerang anak-anak, terutama anak sekulah karena sering mandi dikolam renang. Anak laki-laki lebih sering dari pada anak perempuan.

Lokasi yang paling sering pada anakanak adalah pada wajah, badan, ekstremitas. Pada orang dewasa yang terkena infeksi moluskum kontagiosum ini paling sering akibat infeksi MCV 2 yang mengenai daerah peri genital dan perianal, dimana penularannya melalui hubungan seksual dan digolongkan kedalam penyakit menular seksual. MCV 3 dan MCV 4 saat ini sedang di kembangkan penelitian melalui PCR.

10-30 % penderita AIDS tanpa terapi antiretroviral mudah terinfeksi moluskum kontagiosum Sebagian besar penderita HIV yang terinfeksi moluskum kontagiosum dapat di diagnosa sebagai penderita AIDS dengan adanya lesi pada wajah( terutama pada pipi, leher, dan kelopak mata), mukosa oral dan alat genital. Jumlah lesi dari sedikit sampai banyak, yang besar menyerupai karsinoma,biasa pada wajah.

semua infeksi dari tiap-tiap jenis MCV mempunyai bentuk lesi yang sama. Lesi dapat berupa papula berwarna seperti kulit atau putih mutiara, meninggi, tampak seperti lilin dengan umbilikasi kecil, bentuk seperti kubah dengan lekukan ditengahnya. Jika dipijat akan tampak keluar masa yang berwarna putih seperti nasi.

Moluskum

kontagiosum adalah penyakit virus pada kulit khususnya pada membran mukosa, yang disebabkan oleh DNA poxvirus yaitu moluscum contagiosum virus (MCV ), klinis berupa papul-papul, pada permukaannya terdapat lekukan, berisi masa yang mengandung badan moluskum

Dapat ditemukan diseluruh dunia. Angka kejadian tertinggi di negara tropis. Biasanya terjadi pada anak-anak, dapat juga menyerang orang dewasa dengan seksual aktif, dan orang dengan sistem imun yang menurun. Penyakit ini menular pada suatu pemukiman padat.

Molluscum Contagiosum Virus yatu poxvirus (DNA Virus ), diameter 200300 nm, yang mengalami replikasi didalam sitoplasma sel yang terinfeksi. Termasuk dalam group 1 (dsDNA) Famili poxviridae, genus Molluscopoxvirus, Molluscum Contagiosum Virus (spesies yang mrnyebabkanpenyakit Moluskum Kontagiosum pada manusia )

Virion virus ini memiliki struktur yang kompleks, bentuknya seperti amplop, mempunyai permukaan membrane, inti dan tubuh disebelah lateralnya. Diameter 200nm, lebar 320nm, tinngi 100nm. Genom dari MCV ini merupakan molekul yang tunggal tidak bersegmen, beruntai pada 180.000200.000 nukleotida yang dihubungkan secara kovalen pada kedua ujungnya.

MCV

ini tidak mudah dibiakkan. Diagnosa adanya infeksi oleh MCV ini dibuat berdasarkan gejala klinis yang ditimbulkan nya dan dapay dipastikan dengan biopsi eksisi, dan diperiksa dengan menggunakan mikroskop.

virus masuk melalui luka kecil, kemudian merusak epidermis dan masuk ke sitoplasma sel stratum malphigi dan stratum granulare. Sel yang terinfeksi terletak diantara sel-sel normal, tumbuh lebih cepat dibanding sel normal,akan menembus epidermis ke atas.

90

% penderita mengalami penyebaran antibodi terhadap antigen ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan pemeriksaan imunofluorosensi. Masa inkubasi berjarak 2 minggu sampai 2 bulan. Sebagian besar lesi bisa mencapai 9 bulan dan dapat sembuh sendiri, tetapi dapat juga sampai bertahun-tahun

Papula, permukaan licin, warna seperti warna kulit atau putih mutiara, meniggi, tampak seperti lilin, tengahnya berumbilikasi kecil seperti titik. Lesi dapat tersebar satu-satu atau berkelompok diwajah, badan, perut bagian bawah, pubis, paha sebelah dalam, penis, terkadang pada mukosa. Jika lesi di pijat keluar masa berwarna putih separti nasi yang merupakan badan moluscum. Lesi asimtomatis, lesi yang besar dapat menjadi furunkel. Konjungtivitis kronis atau keratinitis dapat mengiringi lesi disekitar kelopak mata

Hipertropi dan hiperplasia epidermis. Badan inklusi dalam sitoplasma sel. Dalam statum korneum, sel ini akan dilingkari oleh jaringan fibrosa. Proliferasi sel-sel starum spinosum membuntuk lobuli. Lobuli dipisahkan oleh septa jaringan ikat, didalamnya terdapat badan moluskum berupa sel-sel bulat atau lonjong yang mengalami degenerasi keratohialin. Badan moluskum lonjong, berdinding licin, homogen, diameter 25mikron

Diagnosis

ditegakkan dengan mengenaligambaran klinis yang jelas

1. 2. 3. 4. 5.

Veruka Varisela Furunkel Liken planus keratoakantoma

Pemeriksaan

histopatologi: dengan memotong papulaoleskan isinya diantara dua gelas objekwarnai dengan wrigh, giemsa atau gram.

Penyakit ini dapatsembuh sendiri dan bila tidak mengalami infeksi sekunder dapat sembuh sendiri tanpa sikatriks. Ada yang menganjurkan untuk tidak melakukan terapi apapun.

Namun nyatanya penyakit ini dapat bertahan berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun

dan bertambah banyak

Maka dapat dilakukan terapi dengan prinsip mengeluarkan masa yang mengandung badan moluskum atau Henderson Paterson Bodies, antaralain dengan cara: - kuretase tajam - bedah beku (Cryotherapy ) - menggunakan cantharidin 0,9% - elektrokauterisasi - pada orang dewasa harus dilakukan terapi pada pasangan seksualnya

Umumnya

mempunyai prognosa baik, dapat sembuh spontan

Terima kasih

You might also like