You are on page 1of 8

Bab III

Ekipotensial
Ekipotensial dalam metematika dan fisika ialah mengacu pada wilayah dalam ruangan
dimana setiap titik didalamnya memiliki potensial yang sama. Didalam listrik dapat
didefenisikan sebagai kedudukan titik-titik yang memiliki harga potensial listrik yang sama.
Ekipotensial sering disebut sebagai permukaan atau bidang Ekuipotensial, yaitu bidang yang
memiliki himpunan titik-titik yang tersebar secara kontinyu dan memiliki potensial yang
sama. Garis ekipotensial seperti halnya garis kontur pada peta yang menunujukkan garis
ketinggian yang sama. Dalam hal ini "ketinggian" adalah potensial listrik atau tegangan.
Garis ekipotensial selalu tegak lurus terhadap medan listrik. Dalam tiga dimensi, garis
membentuk permukaan ekipotensial. Gerakan sepanjang permukaan ekipotensial tidak
membutuhkan usaha karena gerakan tersebut selalu tegak lurus terhadap medan listrik.
Berikut adalah beberapa contoh garis atau bidang potensial :

Gambar 1. Contoh bidang/titik ekipotensial pada muatan titik


Gambar 2. Contoh bidang/titik ekipotensial pada kepingan sejaja
Sedangkan pada pelat paralel seperti pada sebuah kapasitor, garis ekipotensial sejajar
dengan pelat sementara garis-garis medan listrik tegak lurus.
Permukaan ekuipotensial ini mengelilingi sebuah muatan inti yang terisolasi pada sebuah
bola konsentris. Seperti yang ditunjukan gambar dibawah.

Gambar 3. Bidang Ekuipotensial
Potensial listrik pada titik B lebih rendah dari pada titik D karena titik B berada jauh dari
muatan q. Jika muatan uji positif kecil (q0) bergerak sepanjang permukaan ekipotensial luar
dari titik A ke B, maka usaha (W
AB
) yang dilakukan oleh medan listrik adalah :
V
B
V
A
= W
AB
/q
0

Tapi jika V
B
= V
A,
maka W
AB
= 0 dan medan listrik tidak melakukan kerja pada muatan
uji. Ini hanya mungkin terjadi jika kekuatan listrik bergerak dalam arah yang tegak lurus
terhadap perpindahan muatan uji. Dapat disimpulkan bahwa garis-garis medan listrik
memotong permukaan ekipotensial disudut sudut kanan. Perhatikan garis-garis medan listrik
yang diarahkan dari potensial listrik tinggi ke potensial listrik yang rendah.
Ada hubungan kuantitatif antara medan listrik dan permukaan ekipotensial. bayangkan
sebuah ruang di mana ada medan listrik seragam diarahkan dari kiri ke kanan (seperti
gambar) dan pada ruangan ini permukaan ekipotensial adalah bidang vertikal sejajar.

Gambar 4. Permukaan ekipotensial pada bidang pertikal
Jika muatan uji positif (q0) kecil bergerak dari titik A ke titik B, maka usaha yang dilakukan
medan listrik pada mutan adalah sama dengan :
W
AB
= FAs
Dimana F adalah besarnya gaya listrik pada q0,
F = q
0
E
Kemudian,
W
AB
= q
0
EAs

Dari persamaan sebelumnya, V
B
V
A
= W
AB
/q
0
maka didapat :

V
B
V
A
= EAs
E = AV/As
Dimana AV = V
B
V
A
. A V / A s disebut sebagai gradien potensial yang memiliki satuan volt
per meter. Gradient potensial adalah medan vektor yang menunujukan arah tingkat paling
cepat dari peningkatan potensial. Dari rumus diatas kita dapat melihat unit alternative dari
medan listrik adalah volt per meter (V/m).
Contoh :
sebuah kapasitor paralel berpelat udara yang tiap pelatnya dipisah dengan jarak 3mm
terhubung pada baterai 5V, Carilah besarnya medan listrik antar pelat!
Jawab :

3
3
V
m 3
; 5.0 V; 3.0 10 m
5.0 V
; 1.7 10
3.0 10 m
V
E V s
s
E E

A
= A = A =
A
= =


























Penerapan Ekipotensial
Kapasitor
Kapasitor terdiri dari dua buah kunduktor yang ditempatkan berseberangan satu sama
lain. Konduktor ini dapat berbentuk apapun tetapi tidak boleh bersentuhan atau melakukan
kontak, disini mengacu pada konduktor yang berbentuk plat, karena konduktor yang paling
sederhana terdiri dari dua pelat paralel yang ditempatkan secara berseberangan, dan untuk
menjaga agar kedua piring akan tetap terpisah maka ditempatkan isolator diantara keduanya
yang disebut dielekrik, tapi jika diantara kedua piringan tersebut hanya diisi oleh udara maka
disebut sebagai kapasitor udara.
Kapasitor adalah perangkat yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Jika salah
satu plat kapasitor dihubungakan ke terminal positif baterai dan plat yang lain dihubungkan
ke terminal negatif baterai yang sama, maka beberapa elektron pada plat pertama
dipindahkan pada plat kedua sehingga membuat plat pertama menjadi bermutan positif dan
plat kedua bermuatan negatif. Jika baterai dilepaskan maka muatan positif pada plat pertama
tertarik oleh muatan negatif pada plat kedua demikian pula sebaliknya, sehingga muatan
positif dan negatif tetap disimpan didalam kapasitor
Tidak semua kapasitor memiliki kapasitas yang sama untuk penyimpanan muatan,
kapasitas ini tergantung pada luasnya plat, jarak antara plat dan jenis dielektri yang
ditempatkan diantara keduanya. Misalnya q adalah besarnya muatan dikedua plat kapasitor
yang bermuatan dan V adalah beda potensial diantara kedua plat yang bermuatan positif dan
negatif. Lihat gambar dibawah :

Gambar 5.
Maka perbandingannya adalah,
C =q/V
Ini disebut sebagai rumus kapasitansi kapasitor yang merupakan ukuran kemampuan
kapasitor untuk menyimpan muatan listrik. Satuan kapasitansi adalah Coulomb / volt (C/V).


Dinamai Farad untuk menghormati fisikawan Inggris, Micael Faraday (1791-1867), yang
telah menemukan konsef dari garis-garis medan listrik.
Jika diketahui beda potensial (V) antara plat kapasitor dengan kapasitansi C, maka
besarnya muatan kedua plat dapat ditemukan :
q = CV
Farad adalah unit besar untuk kapasitansi. Kapasitor biasanya memiliki kapsitansi yang
diukur dalam microfarad (F, 10
-6
F) atau picofarad (pF, 10
-12
F).

Ketika dielektrik ditempatkan diantara plat sebuah kapasitor, muatan negatif diinduksikan
pada permukaan dielektrik sebelah positif dan demikaian pula muatan positif diinduksikan
pada permukaan dielektri sebelah negatif. Karena itu medan listrik E didalam dielektrik lebih
kecil dari pada E
0
medan listrik yang akan hadir jika dielektrik ditiadakan.

Gambar 6.
Konstanta dielektrik dapat didefinisikan sebagai perbandingan :
k = E
0
/E.




1 C/V = 1 F (Farad)

Tabel. 1 Konstanta dielektrik untuk beberapa zat umum
No Zat
Konstanta Dielektrik (k)
1 Hampa udara 1
2 Udara 1,00054
3 Teplon 2.1
4 Bensol 2.8
5 Kertas 3.3
6 Mika rubi 5.4
7 Karet neoprene 6.7
8 Metil alkohol 33.6
9 Air 80.4

Kapasitansi Kapasitor Berplat Paralel
Bedasarkan pada contoh sebelumnya, besar medan listrik antar pelat pada kapasitor berpelat
paralel dapat dihitung dengan :

atau



Dimana V = (beda potensial antara pelat), dan d = (jarak antar pelat)


k
dan

o
c



Di mana o adalah kerapatan muatan permukaan di kedua piring: o

, di mana A adalah
luas permukaan setiap lempeng. Sehingga ,

0
0 0 0
0
0
; ; ; ;
or
.
E V V V V q V
E
d d d d A d
A
q V
d
o
= = k = k o = kc = kc
k c
| |
= kc
|
\ .


Dari persamaan sebelumnya yaitu q = CV , maka diperoleh :
0
A
C
d
= kc


Contoh :
Misalkan sebuah kapasitor udara yang terdiri dari dua buah pelat tembaga persegi
ditempatkan berdampingan dengan jarak antar pelat 1,0 cm. carilah luas penampang dari
setiap pelat, jika nilai kapasitansi dari kapasitor tersebut adalah 1,0 F
kc

; disini k = 1 sehingga, c

c



( )(


Jika dilihat dari hasil luas penampangnya, maka masing-masing pelat akan memiliki panjang
sisi lebih dari 33 km! Contoh ini menggambarkan bahwa, kapasitor umum yang biasa kita
jumpai memiliki nilai kapasitansi yang sangat yaitu dalam satuam microfarad (F).

You might also like