You are on page 1of 172

Matematika Aplikasi

Jilid 1

untuk

SMA Kelas X

Literatur Media Sukses


Jl. Madrasah No. 38, Pekayon
Pasar Rebo, Jakarta Timur
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Matematika Aplikasi, disusun oleh Pesta E. S., Alfarabi, Editor, Christiani S.
Napitupulu, -- Jakarta: Literatur Media Sukses

Penulis
Pesta E. S.
Alfarabi
Matematika Aplikasi
Editor
Christiani S. Napitupulu, S.Si

Desain Sampul Jilid 1


Tim Literatur Media Sukses
Untuk SMA Kelas X
Setting/Tata Letak
Tim Literatur Media Sukses

Ilustrator Kurikulum 2004 Standar Kompetensi


Andie Anakota Hak cipta © 2005 pada Penulis
Hak penerbitan pada Penerbit Literatur Media Sukses

Cetakan Pertama, 2005

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Tidak diperkenankan memperbanyak


isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari Penerbit Literatur
Media Sukses.
KATA Pengantar
Kebijakan pemerintah dengan memberlakukan Kurikulum 2004 yang berbasis
kompetensi merupakan upaya menyeluruh untuk meningkatkan mutu pendidikan. Upaya
ini meliputi aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai. Pengembangan
aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kecakapan
hidup (life-skills) melalui seperangkat kempetensi agar siswa dapat bertahan hidup,
menyesuaikan diri, dan berhasil di masa datang.
Kebijakan pemerintah ini telah menyulut pemikiran penulis untuk ikut meningkatkan
mutu pendidikan. Upaya yang penulis lakukan adalah dengan menyusun perangkat
buku pelajaran Matematika Aplikasi untuk siswa SMA. Buku ini berbalur ungkapan
santun dengan bahasa yang komunikatif sehingga mudah dipahami oleh siswa. Selain
itu, buku ini juga didukung dengan tampilan tata letak yang baik, disain dan ilustrasi
yang menarik dengan memperhatikan tingkat pemahaman siswa.
Dengan mengusung pendekatan induktif-dedukatif konstruktif, konsep dalam buku
ini mengakar ke dalam pemikiran siswa karena pengenalan konsep-konsep ini disajikan
dengan memberikan masalah yang memiliki makna dalam kehidupan sehari-hari.
Kebermaknaan ini dapat dirasakan dari awal mempelajari setiap pelajaran dalam buku
ini.
Sebagai buku siswa, buku ini dilengkapi dengan bagian pelatihan yang terdiri atas
dua kelompok soal. Masing-masing diberi nama Asah Kompetensi dan Alfarabi Mengujimu.
Bagian pelatihan ini dimaksudkan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap konsep
yang diberikan. Melalui pelatihan ini, diharapkan siswa mampu mencapai kompetensi
belajar yang diinginkan dalam Kurikulum 2004.
Dalam buku ini, siswa juga dapat menemukan bagian pengayaan seperti Aktivitas di
Kelas yang berisi kegiatan untuk dilakukan oleh siswa, Sahabat Alfarabi yang berisi
informasi tentang tokoh matematika, GameMath yang berisi pemainan matematika, dan
Siapa Berani yang berisi soal-soal menantang khusus diberikan bagi siswa penggemar
matematika.
Terbitnya buku ini diharapkan seperti matahari yang mampu menjadi energi dan
penerang dalam pendidikan bangsa kita.
Buku ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran yang ada hubungannya dengan
penyempurnaan buku ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan pada edisi berikutnya.

Jakarta, April 2005

Penulis
Pada setiap awal bab terdapat tujuan pembelajaran B
A
Bentuk Pangkat, Akar, B
untuk mengetahui isi dan manfaat setelah mempelajari dan Logaritma

bab tersebut dan diberikan juga pengantar bab berupa 1


uraian singkat dan gambar yang berhubungan dengan TUJUAN
PEMBELAJARAN

kehidupan sehari-hari. ♦ Kamu dapat mengubah bentuk pangkat


negatif ke pangkat positif dan sebaliknya.
♦ Kamu dapat mengubah bentuk akar ke
bentuk pangkat dan sebaliknya.
♦ Kamu dapat mengubah bentuk pangkat
ke bentuk logaritma dan sebaliknya.
♦ Kamu dapat melakukan operasi aljabar
pada bentuk pangkat, akar, dan
logaritma.
♦ Kamu dapat menyederhanakan bentuk
aljabar yang memuat pangkat.
♦ Kamu dapat merasionalkan bentuk
pangkat.
♦ Kamu dapat membuktikan sifat-sifat
yang sederhana tentang bentuk
Berapakah berat bumi kita ini? Berat bumi kita adalah 6 × 1021 ton.
pangkat, akar, dan logaritma.
Bentuk penulisan dengan menggunakan bilangan berpangkat ini
sangat membantu kamu dalam ketelitian melakukan perhitungan.
Bayangkan, jika bilangan tersebut ditulis dalam bentuk panjang.
Jangankan melakukan perhitungan, menuliskannya saja sulit.

A. Sistem Persamaan Linear

1. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


Di kelas VIII SMP telah dipelajari persamaan-persamaan linear seperti
berikut:
a. x − y = 1
b. x + y = 3 1
Bab 1 Bentuk Pangkat Akar dan Logaritma
Jika kedua persamaan tersebut digabung maka akan terbentuk sebuah
sistem persamaan, yaitu sistem persamaan linear. Perhatikan sistem
persamaan tersebut.
Sistem persamaan tersebut melibatkan dua variabel, yaitu x dan y,
sehingga dikatakan sebagai sistem persamaan linear dua variabel. Bentuk
umum sistem persamaan linear dua variabel:
a1x + b1y = c1
a2x + b2y = c2
di mana a1, b1, c1, a2, b2 dan c2 bilangan real.
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear ini, dapat digunakan
empat cara, yaitu:
a. Metode Grafik
b. Metode Substitusi
c. Metode Eliminasi
d. Gabungan Metode Eliminasi dan Substitusi
a. Metode Grafik
Di kelas VIII SMP telah dipelajari cara menggambar grafik persamaan
linear. Sekarang, lakukanlah aktivitas berikut dengan menggunakan
kemahiran yang telah kamu miliki tersebut.
Ada Aktivitas di Kelas yang merupakan kegiatan di
A K
1.
ktivitas di elas

Gambarlah garis x − 3y = −3 dan x + y = 1 pada satu sistem koordinat!


mana kamu dapat mengembangkan ketrampilan dalam
2. Apakah kedua garis tersebut berpotongan? sejajar? atau berimpit? Jika berpotongan, tentukanlah
titik potongnya!
3.
4.
Gambarkan pula garis x + y = −1 dan x + y = 3 pada satu sistem koordinat yang lain.
Apakah kedua garis tersebut berpotongan? sejajar? atau berimpit? Jika berpotongan, tentukanlah
merencanakan melaksanakan dan menyimpulkan
titik potongnya!
Sekarang, gambarlah garis x − y = 1 dan 3x − 3y = 3 pada satu sistem koordinat yang lain!

aktivitas.
5.
6. Apakah kedua garis tersebut berpotongan? sejajar? atau berimpit? Jika berpotongan, tentukanlah
titik potongnya!

48
Matematika Aplikasi SMA Kelas X

A. Pertidaksamaan Linear
Suatu pertidaksamaan linear dapat kamu selesaikan dengan membentuk
pertidaksamaan lain yang ekuivalen dengan pertidaksamaan tersebut.

DEFINISI

Catatan disajikan berupa informasi yang berguna Pertidaksamaan linear adalah suatu persamaan di mana ruas kiri dan
ruas kanan dihubungakn oleh salah satu dari tanda ketidaksamaan
”<, ≤, >, ≥ ” atau ”≠”

untuk memperjelas konsep Matematika. Untuk membentuk pertidaksamaan yang ekuivalen, kamu
membutuhkan sifat-sifat berikut:
1. Sifat penjumlahan dan pengurangan
Catatan Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan ditambah atau dikurangi
Notasi pada pertidak-
dengan bilangan yang sama maka tanda ketidaksamaan tetap.
samaan: • x < y⇒ x±z < y±z
• < : kurang dari
• x < y⇒ x±z < y±z
• ≤ : kurang dari atau
sama dengan 2. Sifat perkalian dan pembagian dengan bilangan positif
(tidak kurang dari) Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan
• > : lebih dari bilangan positif yang sama maka tanda ketidaksamaan tetap.
• ≥: lebih dari atau x y
sama dengan (tidak • x < y dan z > 0 ⇒ xz < yz dan <
z z
lebih dari)
x y
• x < y dan z > 0 ⇒ xz < yz dan <
z z

3. Sifat perkalian dan pembagian dengan bilangan negatif


Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan
bilangan negatif yang sama maka tanda ketidaksamaan berubah.
x y
Identitas trigonometri untuk setiap sudut adalah sebagai berikut. • x < y dan z < 0 ⇒ xz < yz dan <
z z
• sin2 θ + cos2 θ = 1 x y
• x < y dan z < 0 ⇒ xz < yz dan <
sin θ z z
• tan θ =
cosθ

CONTOH 1. Tentukanlah nilai dari sin2 25° + sin2 65°! CONTOH Tentukanlah penyelesaian pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut di
mana x adalah bilangan real!
Jawab:
1. −3x + 4 < x + 8 2. x − 1 + 3 ≥ x + 2 − 4 3. x − 5 < 2x − 3 < x + 4
sin2 25° + sin2 65° = sin2 25° + sin2 (90° − 25°) 2 3
= sin2 25° + cos2 25° Jawab:
=1 1. −3x + 4 < x + 8
2. Buktikan bahwa 3 cos4θ + 6 sin2θ = 3 + 3 sin4θ ! Kedua ruas dikurang 4, tanda ketidaksamaan tetap.
−3x + 4 − 4 < x + 8 − 4
Jawab: −3x < x + 4
3 cos4θ + 6 sin2θ = 3 (cos2θ)2 + 6 sin2θ
= 3 (1 − sin2θ)2 + 6 sin2θ 70
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
= 3 (1 − 2 sin2θ + sin4θ) + 6 sin2θ
= 3 − 6 sin2θ + 3 sin4θ + 6 sin2θ
= 3 + 3 sin4θ

Asah Kompetensi 4
1
1. Jika θ di kuadran IV dan sin θ = − , tentukanlah nilai cos θ dan tan θ !
3
2. Jika p − q = cos A dan = 2pq sin A, tentukanlah p2 + q 2 !

3 14 sin B − 3 cos B
3. Jika tan B = , tentukan !
7 7 sin B − 5 cos B
tan 2 θ − sin 2 θ
4. Buktikan bahwa = tan 4 θ !
1 − sin 2 θ

5. Buktikan bahwa
tan θ − 1 sin θ + cos θ
×
tan θ + 1 sin θ − cos θ
= 1!
Info sains disisipkan sebagai informasi untuk
Info sains

Trigonometri pertama sekali diperkenalkan oleh bangsa


membuka wawasan sehingga tidak buta terhadap
Yunani Kuno. Tetapi bukti sejarah menunjukkan bahwa
kebudayaan Mesir Kuno telah menggunakan trigonometri
dalam membangun piramida.
informasi Matematika dan perkembangan teknologi.
122
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Sahabat Alfarabi

Sahabat Alfarabi merupakan informasi latar belakang Siapakah orang yang pertama kali memperkenalkan penggunaan simbol-
simbol aljabar dalam penarikan sebuah kesimpulan?
Dia adalah George Boole, Matematikawan Inggris yang lahir pada tahun 1815.

matematikawan yang telah berjasa dengan menemukan Dalam teorinya, Boole menyatakan bahwa premis-premis dan kesimpulan
dalam sebuah argumen dapat diwakili oleh simbol-simbol aljabar dan
dihubungkan oleh simbol-simbol lain untuk membentuk sebuah argumen
logis. Teori Boole ini sering digunakan para ahli untuk memecahkan sebuah
teka-teki sains. Boole meninggal tahun 1864.

berbagai macam teori yang sekarang ini digunakan


Sumber: Ensiklopedi Matematika dan Peradaban Manusia

K. Bukti dalam Matematika

dan dirasakan manfaatnya. 1. Bukti Langsung


Bukti langsung dilakukan dengan memperlihatkan suatu kebenaran
sebagai akibat pernyataan lain yang telah diterima sebagai hal yang benar,
seperti definisi, aksioma, dan dalil-dalil yang telah dibuktikan.

Buktikan bahwa jika p > 0, p ≠ 1, a,b > 0 berlaku plog (ab) = plog a + plog b! CONTOH

Jawab:
Misalkan, x = plog a maka a = px
y = plog b maka b = py
p
log (ab) = plog px. py
= plog px + y )Gunakan sifat perkalian bilangan berpangkat
Dengan menggunakan definisi logaritma, kamu akan memperoleh
p
log (ab) = x + y = plog a + plog b
Jadi, plog (ab) = plog a + plog b

2. Bukti Tak Langsung


a. Bukti Tak Langsung dengan Kontrapositif
Misalkan, harus dibuktikan p → q benar. Andaikanlah ∼q benar, kemudian
dengan langkah logis turunkanlah supaya ∼p benar sehingga ∼q → ∼p benar.
Oleh karena p → q ≡ ∼q → ∼p dan ∼q → ∼p benar maka p → q benar.

Untuk setiap n bilangan bulat, buktikanlah bahwa jika n2 bilangan ganjil CONTOH
maka n + 1 bilangan genap!
Bukti:
Misalkan, n + 1 bilangan ganjil. Ini mengakibatkan n bilangan genap
sehingga n dapat ditulis sebagai n = 2a.
Jawab: Akibatnya, n2 = (2a)2 = 4a2 = 2.(2 a2)
Dari gambar berikut dapat diketahui besar dua sudut dan panjang sisi Ini berarti, n2 bilangan genap.
yang diapitnya. Jadi, “jika n + 1 bilangan ganjil maka n2 bilangan genap.” Pernyataan ini
∠ CAB = 40° dan ∠ ABC = 180° − 60° = 120° C
ekuivalen dengan pernyataan,”jika n2 bilangan ganjil maka n + 1 bilangan
Jadi, ∠ ACB = 180° − 40° − 120° = 20°. genap.”
Panjang sisi AB = 100 m.
Dengan menggunakan aturan sinus diperoleh 105
Bab 5 Logika Matematika
BC AB
Sin A° = Sin C
40 0 60 0
A 100 B D
BC 100
Sin A° = Sin 20° C

20 0
Sin 40D
BC = 100 × Sin 20D " Persamaan 1
Tinggi bangunan, yaitu CD dapat dihitung
menggunakan perbandingan trigonometri.
40 0 120 0

CD A 100 B
Sin 60° =
BC
C
CD = BC × Sin 60° " Persamaan 2
Substitusi Persamaan 1 ke Persamaan 2
Sin 40D
CD = 100 × Sin 20D × Sin 60°

Sin 40D
= 100 × Sin 20D ×
1
2
3
B
60 0
D
Siapa Berani merupakan soal-soal yang menantang.
= 162,76 m

Jadi, tinggi bangunan adalah 162,76 m


Soal-soal ini khusus diberikan buat kamu yang gemar
Matematika dan telah memahami materi.
Salah satu ujung dari batang sepanjang 8 kaki dihubungkan ke
piston yang bergerak naik dan turun. Ujung lainnya dihubungkan
ke roda dengan cara lengan horizontalnya disesuaikan dengan
π
pegas P. Dimulai pada posisi awal θ = , roda dengan jari-jari 2
4 d=y+8 8 p(x,y)
kaki berputar 3 radian per detik. Temukan rumus untuk d, jarak
vertikal dari piston ke roda, setelah t detik. Y θ
x

131
Bab 6 Trigonometri

Asah Kompetensi 3
1. Tentukanlah konjungsi dari pernyataan-pernyataan tunggal berikut. Kemudian, tentukan
nilai kebenarannya!
a. p : Roda mobil berbentuk persegi
q : Petak-petak pada papan catur berbentuk lingkaran
b. r : a0 = 1 untuk a bilangan real

Asah Kompetensi digunakan untuk mengukur c.


s : 1n = 1 untuk n bilangan real

t:
6
9
merupakan bentuk lain dari
2
3
2 6
u:

kemampuan dalam menguasai materi yang telah


merupakan bentuk sederhana dari
3 9
d. v : Jakarta ibu kota Amerika
w : Jakarta terletak di pulau Jawa
2. Tentukanlah disjungsi dari pernyataan tunggal-pernyataan tunggal berikut. Kemudian,

dibahas.
tentukan nilai kebenarannya!
a. p : Bandara Soekarno-Hatta ada di Banten
q : Bandara Adi Sucipto ada di Semarang
b. r : Faktor dari suatu bilangan asli lebih besar daripada kelipatannya
s : Faktor dari suatu bilangan asli adalah bilangan yang dapat membagi habis bilangan itu
c. t : 11 merupakan faktor dari 6.161.617
u : 11 merupakan bilangan komposit
d. v : Imelda Fransisca adalah Miss Indonesia tahun 2005
w : Michael Jackson adalah seorang penyanyi
3. Tentukanlah nilai x bilangan real sehingga konjungsi atau disjungsi berikut benar!
a. 269 dan x2 + x + 17 merupakan bilangan prima
b. 0 habis dibagi 2 atau x2 − 2 = 2x + 17
c. Soeharto adalah presiden Indonesia terlama atau ⏐x2 − 1⏐< 3
d. 930 cm + 7 dm = 10 m dan ⏐3x − 1⏐ < 2⏐x + 6⏐
e. Surabaya dijuluki kota buaya atau x= 0

92
Matematika Aplikasi SMA Kelas X

1
= (k + 1)2(k + 2)2
4
2
⎛ 1 ⎞
= ⎜ ( k + 1)( k + 2) ⎟
⎝2 ⎠
Pada ruas kanan persamaan, didapat ( 21 (k + 1) (k + 2))2.
Untuk n = k + 1, ruas kiri dan ruas kanan menghasilkan bilangan yang
sama.

Jadi, 13 + 23 + 33 + … + n3 = ( 21 n (n + 1))2 berlaku untuk n = k dan untuk


n = k + 1 atau untuk semua n bilangan asli.

ASAH KEMAMPUAN
Alfarabi Mengujimu digunakan untuk menguji kamu
5
Waktu: 60 menit

1. Dengan bukti langsung, buktikan bahwa akar-akar persamaan


kuadrat
Bobot soal: 30
dalam menyelesaikan soal-soal relatif lebih sulit yang
berkaitan dengan materi yang telah dibahas.
−b + b 2 − 4 ac −b − b 2 − 4 ac
ax2 + bx + c = 0 adalah x1 = atau x2 =
2a 2a

1
2. Dengan bukti tak langsung, buktikan bahwa tidak terdefinisi!
0 Bobot soal: 30
3. Buktikanlah bahwa:
Bobot soal: 40
a. 1 + 21 + 22 + . . . + 2n − 1 = 2n − 1
b. 1 + 3 + 5 + . . . + (2n − 1) = n 2

1
c. 12 + 22 + . . . + n2 = n(n + 1)(2n + 1)
6

d. 2 + 4 + 6 + . . . + 2n = n(n + 1)

Buktikan bahwa 12001 + 2 2001 + 3 2001 + . . . + 20012001 adalah kelipatan 13!


Sumber: Olimpiade Matematika SMU

107
Bab 5 Logika Matematika

v
Apakah Keunggulan Buku ini??
GameMath berisi soal berupa permainan matematika. GaMeMath
Utut tersesat di sebuah hutan.
Di tengah hutan tersebut, ia menemukan pohon-pohon yang

Jawabannya dapat dicari dengan menggunakan logika bertuliskan perbandingan trigonometri. Ia bingung. Namun
kemudian, ia menemukan batu yang bertuliskan petunjuk
untuk keluar dari hutan itu, yaitu harus melewati pohon-
pohon yang nilai perbandingan trigonometrinya 1. Bantulah
Utut menemukan jalan pulang tersebut!

sehingga dapat mengasah logika dan cara berpikir Pohon-pohon tersebut bertuliskan seperti pohon berikut ini.
pohon mana sajakah yang sama dengan 1?

1 1 1 1
, ,
sin 90° tan 45 sin 60°

kritis. sin 30D sin 0D cos 0D tan 45D cos 90° tan 90° cos 0°

Sumber: New Syllabus Mathematics 3

E. Identitas Trigonometri

Perhatikan Gambar 6.7!


y x
Telah diketahui bahwa sin θ = dan cos θ = .
r r
y
Dari sin θ = ⇒ y = r sin θ.
r
x r y
Dari cos θ = ⇒ x = r cos θ.
r
Pada segitiga siku–siku, berlaku teorema Pythagoras, yaitu:
θ
x2 + y2 = r2
(r cos θ)2 + (r sin θ)2 = r2 x
r2 cos2 θ + r2 sin2 θ = r2 Gambar 6.7 Segitiga siku-
r2 (cos2 θ + sin2 θ) = r2 siku.

cos θ + sin2θ = 1 atau sin2 θ + cos2 θ = 1


2

Perhatikan kembali segitiga di atas!


y
Dari segitiga di atas diperoleh tan θ = .
x
Bagilah pembilang dan penyebut dengan r.
Rangkuman
angkuman
tan θ = x =
y
r sin θ
cosθ
1. Pertidaksamaan linear adalah pertidaksamaan dengan pangkat tertinggi dan variabelnya satu. r
sin θ
2. Sifat-sifat untuk menyelesaikan pertidaksamaan: Jadi, tan θ = .
cosθ
a. Sifat-sifat untuk menyelesaikan pertidaksamaan adalah
• x<y→x±z<y±z 121
Bab 6 Trigonometri
• x>y→x±z>y±z
b. Sifat perkalian dan pembagian dengan bilangan positif:
x y
• x < y dan z > 0 ⇒ xz < yz dan <
z z
x y
• x > y dan z > 0 ⇒ xz > yz dan >
z z
3. Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat
• ax 2 + bx + c < 0 atau ax 2 + bx + c > 0
• ax 2 + bx + c ≤ 0 atau ax 2 + bx + c ≥ 0
4. Pertidaksamaan pecahan merupakan pertidaksamaan yang memuat variabel pada
penyebutnya.
5. Bentuk umum pertidaksamaan bentuk akar
f < g
dengan syarat terdefinisi f ≥ 0 dan g ≥ 0
Rangkuman disajikan di akhir materi bab supaya kamu
6. Definisi nilai mutlak dari suatu bilangan real x adalah

7.
⎧x , jika x ≥ 0
x =⎨
⎩−x , jika x < 0
Sifat-sifat nilai mutlak
dapat dengan cepat mengingat kembali materi-materi
p = p2 p+q ≤ p + q
a.

b. pq = p q
d.

e. x < p ⇔−p < x < p yang telah dipelajari pada bab tersebut.
p p
c. = , q≠0 f. x > p ⇔ x < − p atau x > p
q q

82
Matematika Aplikasi SMA Kelas X

Ulangan Bab 6
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 6. Jika tan x = a, maka sin 2x sama

Ulangan Bab disajikan untuk mengukur 1. Jika sin α = 45 dan 0º < α < 90º, maka nilai
tan α adalah . . . .
dengan . . . .

a.
2a
1 + a2 d.
1 − a2
1 + a2
4 3
a. d.
5 4 1 + a2 1 + a2

kemampuan kamu dalam menguasai semua materi b.


4
3
5
e.
3
5
b.

c.
2 a2
1 − a2
e.
1 − a2

c. 2 a2
4
π

yang telah dibahas dalam bab tersebut. 2.


cos α
sin α ⋅ cos α sama dengan . . . .
7. Jika x + y = , maka tan x adalah . . . .

a.
4
2 tan y
d.
1 − tan y
1 1 + tan y 1 + tan y
a. d. cosec2 α
sinα
1 + tan y 2 tan y
b. cos2 α e. cos α b. e.
1 − tan y 1 − tan y
c. sec2 α
1 + 2 tan y
3. Segitiga ABC siku-siku di A. Jika BC = p, c. 1 + tan y
AD tegak lurus BC, DE tegak lurus AC, dan
sudut B = x, maka panjang DE = . . . . 8. Pada suatu segitiga siku-siku ABC berlaku
a. p sin β cos2 β cos A cos B = 1
maka cos (A − B) sama
2
b. p sin2 β cos β dengan . . . .
c. p sin2 β cos β
1
d. p sin β tan β a. −1 d.
2
e. p sin β cos β
1
4. Jika x + y = 270º maka . . . . b. − e. 1
2
a. cos x + sin y = 0 c. 2
b. cos x − sin y = 0
9. Bila x memenuhi persamaan
c. cos x + cos y = 0
2(sin x)2 + 3 sin x − 2 = 0
d. sin x − sin y = 0
e. sin x + sin y = 0 π π
dan − < x < , maka cos x adalah . . . .
2 2
2 tan q 1 1

Tugas Akhir
5. Nilai dari 1 + tan 2 q = . . . . a. c. 3
2 2
a. 2 sin q cos q d. 1 − 2 sin q 1 1
b. − d. − 3
b. sin q cos q e. 2 sin q 2 2
1 1 c. 2 sin q − 1 1
1. Nilai dari (0,04)−0,05 + (0,25)0,5 adalah . . . . 8. Nilai dari 30 + 16
− 48
adalah c. 2
log 10 log 10 2
a. 0,5 d. 4,5 .. ..
b. 0,7 e. 5,5 a. 0 d. log 60
c. 2,5 b. 1 e. 10 135
2. Bentuk (p−1 + q−1)−1 identik dengan . . . c. log 18 Bab 6 Trigonometri
x
p+q 9. Jika a log y = 3 dan 3a log x = 3 nilai y sama
a. p+q d.
pq dengan . . . . .
1 a. 1 d. 27
b. p e.
pq b. 3 e. 81
pq c. 9
c.
p+q 10. Persamaan (p − 1)x2− 4px + 4p + 7 = 0
mempunyai akar-akar positif. Akar-akar
3. Jika a = 25 dan b = 81, dan c = 8 maka nilai positif itu adalah . . . .
1 1 2
a 2 , b 4 , c 3 adalah . . . . 7 7
a. 3 dan 5 d. dan
3 2
a. 3 d. 40 7 7
b. 5 e. 60 b. 3 dan e. dan 3
2 2
c. 20 7
c. dan 5
48 + 45 2
4. Nilai dari adalah . . .
7 + 2 10 11. Selisih akar-akar persamaan kuadrat 2x2 +
a. 3 d. 2 3 px + 16 = 0 adalah 4. Nilai p yang positif
b. 6 e. 2 6 adalah . . . .
c. 3 2 a. 2 3 d. 8 3
b. 3 3 e. 12 3
32 + 90
5. Nilai dari adalah . . . . c. 6 3

a. 1
b. 2
7 + 2 10
d. 4
e. 16
12. Akar-akar persamaan kuadrat 3x2 + 5x + a = 0
adalah α 2 + β 2 = 5 α dan β. Jika α 2 + β 2 = 5
maka nilai a sama dengan . . . .
Tugas Akhir digunakan untuk mengukur kemampuan
c. 3
2 1
a. −6 d. 3
6. Bentuk sederhana dari 10 + 2 21 ada-
lah . . . .
a. 7+ 3 d. 3− 7
b. −3
3
2
3
1
e. 6
3
2
3
kamu mengingat dan menguasai semua materi yang
b. 7− 3 e. 7 + 3 c. −3
3
c. 5− 3 ⎧2 x − y = 1
7. Diketahui log 2 = p dan log 3 = q nilai
log 3 152 sama dengan . . . .
13. Himpunan penyelesaian dari ⎨
adalah . . . .
a. {2,3} d.
⎩ 4 x + 5 y = 23
{4,2}
telah dipelajari selama dua semester.
2 (p + q) 2 (1 + p − q ) b. {3,2} e. {3,4}
a. d.
3 3 c. {2,4} ⎧1 2
2 (p − q) 3 (1 − p + q ) ⎪ − =8
b. e. 14. Himpinan penyelesaian dari ⎪⎨ a b
3 3
2 (1 − p + q ) adalah . . . . ⎪2 + 1 = 1
c. ⎪⎩ a b
3
159
Tugas Akhir

vi
vi
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... iii


Apakah Keunggulan Buku Ini?? .............................................................................................. iv

BAB 1 BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA ............................ 1


A. Bentuk Pangkat .......................................................................................... 2
B. Bentuk Akar ............................................................................................... 10
C. Logaritma ................................................................................................... 16
D. Aplikasi Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma ........................................... 19
Rangkuman ........................................................................................................ 21
Ulangan Bab 1 ................................................................................................... 22

BAB 2 PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT................................ 25

A. Persamaan Kuadrat .................................................................................. 26


B. Fungsi Kuadrat .......................................................................................... 38
Rangkuman ........................................................................................................ 44
Ulangan Bab 2 ................................................................................................... 45

BAB 3 SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT .................................... 47


A. Sistem Persamaan Linear ......................................................................... 48
B. Sistem Persamaan Non - Linear ............................................................... 62
Rangkuman ........................................................................................................ 65
Ulangan Bab 3 ................................................................................................... 67

BAB 4 PERTIDAKSAMAAN ................................................................................. 69


A. Pertidaksamaan Linear .............................................................................. 70
B. Pertidaksamaan Kuadrat ........................................................................... 73
C. Pertidaksamaan Pecahan ......................................................................... 75
D. Pertidaksamaan Bentuk Akar .................................................................... 78
E. Pertidaksamaan Bentuk Nilai Mutlak .......................................................... 79
F. Aplikasi Pertidaksamaan ............................................................................ 81
Rangkuman ........................................................................................................ 80
Ulangan Bab 4 ................................................................................................... 82
BAB 5 LOGIKA MATEMATIKA ............................................................................ 85

A. Pernyataan dan Kalimat Terbuka ............................................................... 86


B. Ingkaran (Negasi) ....................................................................................... 88
C. Pernyataan Majemuk ................................................................................. 89
D. Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen ........................................................ 97
E. Ingkaran dari Pernyataan Majemuk ............................................................ 97
F. Ingkaran Pernyataan Berkuantor ............................................................... 100
G. Penarikan Kesimpulan ............................................................................... 101
H. Bukti dalam Matematika ............................................................................. 104
Rangkuman ........................................................................................................ 108
Ulangan Bab 5 ................................................................................................... 109

BAB 6 TRIGONOMETRI .................................................................................... 111


A. Ukuran Sudut dalam Radian ...................................................................... 112
B. Perbandingan Trigonometri Sudut Segitiga Siku-Siku ................................ 113
0 0 0 0 0
C. Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut Istmewa (0 ,30 ,45 ,60 ,90 ) ..... 116
D. Perbandingan Trigonometri Sudut Berelasi ............................................... 118
E. Identitas Trigonometri ................................................................................ 120
F. Grafik Fungsi Trigonometri ......................................................................... 124
G. Persamaan Trigonometri ........................................................................... 126
H. Aturan Sinus, Aturan Kosinus, dan Luas Segitiga ..................................... 127
I. Aplikasi Trigonometri .................................................................................. 130
Rangkuman ........................................................................................................ 133
Ulangan Bab 1 ................................................................................................... 135

BAB 7 DIMENSI TIGA .......................................................................................... 137


A. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang. .................................... 138
B. Menggambarkan Bangun Ruang ............................................................... 141
C. Volume Bangun Ruang .............................................................................. 142
D. Irisan Bangun Ruang ................................................................................ 151
E. Jarak dan Sudut ......................................................................................... 152
Rangkuman ........................................................................................................ 156
Ulangan Bab 7 ................................................................................................... 157
Tugas Akhir ........................................................................................................ 159
Pustaka Acuan ................................................................................................... 162

viii
viii
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
B
A
Bentuk Pangkat, Akar, B
dan Logaritma

1
TUJUAN
PEMBELAJARAN

♦ Kamu dapat mengubah bentuk pangkat


negatif ke pangkat positif dan sebaliknya.
♦ Kamu dapat mengubah bentuk akar ke
bentuk pangkat dan sebaliknya.
♦ Kamu dapat mengubah bentuk pangkat
ke bentuk logaritma dan sebaliknya.
♦ Kamu dapat melakukan operasi aljabar
pada bentuk pangkat, akar, dan
logaritma.
♦ Kamu dapat menyederhanakan bentuk
aljabar yang memuat pangkat.
♦ Kamu dapat merasionalkan bentuk
pangkat.
♦ Kamu dapat membuktikan sifat-sifat
yang sederhana tentang bentuk
Berapakah berat bumi kita ini? Berat bumi kita adalah 6 × 1021 ton.
pangkat, akar, dan logaritma.
Bentuk penulisan dengan menggunakan bilangan berpangkat ini
sangat membantu kamu dalam ketelitian melakukan perhitungan.
Bayangkan, jika bilangan tersebut ditulis dalam bentuk panjang.
Jangankan melakukan perhitungan, menuliskannya saja sulit.

1
Bab 1 Bentuk Pangkat Akar dan Logaritma
A. Bentuk Pangkat
1. Pangkat Bulat Positif, Negatif dan Nol
Di kelas VII SMP, telah dijelaskan bahwa 3n = 3 × 3 × … × 3.

n faktor
Bilangan 3 disebut bilangan pokok, sedangkan n disebut pangkat.

Jika n bilangan bulat positif dan a bilangan real maka an didefinisikan


sebagai perkalian n faktor bilangan a.
an = a × a × … × a
n faktor
Jika a ≠ 0, a bilangan real dan n bilangan bulat negatif maka
a−n didefinisikan sebagai berikut :

1
a−n =
an
1 1 1 1
= × × ×...×
a a a

a
n faktor
dan
a0 = 1

CONTOH
1. Tuliskan dalam bentuk perkalian berulang!
3
⎛1⎞
a. 2 =....
5
c. ⎜ ⎟ =.... e. n9 = . . . .
⎝5⎠
3
⎛ 1⎞
b. (−5) = . . . .
5
d. ⎜− ⎟ = . . . . f. (−r)7 = . . . .
⎝ 5⎠
Jawab:
a. 25 = 2 × 2 × 2 × 2 × 2 = 32
b. (−5)5 = (−5) × (−5) × (−5) × (−5) × (−5) = −3.125
3
⎛1⎞ 1 1 1 1
c. ⎜ ⎟ = × × =
⎝5⎠ 5 5 5 125

3
⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ 1
d. ⎜− ⎟ = ⎜− ⎟ × ⎜− ⎟ × ⎜− ⎟ = −
⎝ 5⎠ ⎝ 5⎠ ⎝ 5⎠ ⎝ 5⎠ 125
e. n9 = n × n × n × n × n × n × n × n × n
f. (−r)7 = (−r) × (−r) × (−r) × (−r) × (−r) × (−r) × (−r)

2
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
2. Tuliskan dalam bentuk pangkat!
a. 5 × 5 × z × z × z = . . . .
b. (−1) × (−1) × (−1) × (−1) = . . . .
⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞
c. ⎜− ⎟ × ⎜− ⎟ × ⎜− ⎟ × ⎜− ⎟ = . . . .
⎝ 4⎠ ⎝ 4⎠ ⎝ 4⎠ ⎝ 4⎠
Jawab:
a. 5 × 5 × z × z × z = 52 × z3
b. (−1) × (−1) × (−1) × (−1) = (−1)4 = 1
4
⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ 1
c. ⎜− ⎟ × ⎜− ⎟ × ⎜− ⎟ × ⎜− ⎟ = ⎜− ⎟ =
⎝ 4⎠ ⎝ 4⎠ ⎝ 4⎠ ⎝ 4⎠ ⎝ 4⎠ 256

3. Tuliskan dalam bentuk perkalian berulang!


a. 4−3 = . . . . c. 140 = . . . .
−2
⎛1⎞ 1
b. ⎜ ⎟ =.... d. = ....
⎝7⎠ 2 −3

Jawab:

1 1 1 1 1
a. 4-3 = 3 = × × =
4 4 4 4 64
−2
⎛1⎞ 1 1 1 1
b. ⎜ ⎟ = =
1
×
1
=
1
= 49
⎝ ⎠
2
7 ⎛1⎞
⎜ ⎟ 7 7 49
⎝7⎠
c. 140 = 1
1 1
d. = 1 = 23 = 2 × 2 × 2 = 8
2 −3
23

Asah Kompetensi 1
1. Nyatakan ke dalam bentuk perkalian berulang!
a. −36 = . . . . c. (7 + 3)7 = . . . . e. 3y3 = . . . .
b. (−3)6 = . . . . d. 77 + 37 = . . . . f. (x − y)2 = . . . .
2. Tuliskan dalam bentuk pangkat!
a. 11 × 11 × 11 × 11 × 11 = . . . .
b. 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 3 × 3 × 3 × 3 × 3 × 3 = . . . .
c. t × t × t × t × t × t = . . . .

3
Bab 1 Bentuk Pangkat Akar dan Logaritma
3. Hitunglah!
a. 10−8 = . . . . c. 0 −3 = . . . .
1
b. −2 =.... d. ( −5 ) 0 = . . . .
⎛1⎞
⎜ ⎟
⎝5⎠

4. Nyatakan ke dalam bentuk pangkat!


a. 800 = . . . . c. 200 = . . . .
b. 64 = . . . . d. 450 = . . . .

Pada 1940, sebuah komputer dapat mengerjakan sekitar


100 operasi per detik. Sejak itu, kecepatan komputer telah
berlipat ganda 10 kali setiap 5 tahun. Sekitar berapa
operasi per detikkah yang dapat dikerjakan komputer
pada tahun 2005?
Sumber: Teaching Mathematics

A ktivitas di K elas

1. Buatlah pola bilangan 7t dari t = 1!


2. Tentukan angka satuan 7t untuk setiap nilai t! Amati pola yang terbentuk!
3. Tentukan angka puluhan 7t untuk setiap nilai t! Amati pola yang terbentuk!
4. Berdasarkan pola yang kamu buat, tentukan angka satuan dan angka puluhan dari 71999!

2. Sifat-Sifat Bilangan Berpangkat Bulat

Catatan a. Sifat Perkalian Bilangan Berpangkat


Ambil a 5 sebarang bilangan real , kemudian hitung a3 × a4 = …
Menentukan pangkat dari
a3 × a4 = (a × a × a) × (a × a × a × a)
bilangan bulat adalah
dengan menggunakan
pohon faktor. 3 faktor 4 faktor
Contoh: = a × a × a × a × a × a × a = a7
452 452 = 2 × 2 × 113

2 226 = 22 × 113 7 faktor


2 113 Jadi, a × a = a .
3 4 7

4
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Pangkat dari hasil perkalian merupakan penjumlahan pangkat kedua
bilangan, yaitu 7 = 3 + 4.

Untuk setiap a bilangan real, m dan n bilangan bulat, berlaku


am × an = am +n

CONTOH
Hitunglah nilai pangkat berikut:
3
⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞
a. 53 ×54 b. 8n7 × n3 c. ⎜ − ⎟×⎜− ⎟×⎜ − ⎟
⎝ 3⎠ ⎝ 3⎠ ⎝ 3⎠

Jawab:
a. 53 × 54 = 53 + 4 = 57 = 78.125
b. 8n7 × n3 = 8n7 + 3 = 8n10
3 1+1+ 3 5
⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ 1
c. ⎜− ⎟ ×⎜− ⎟ × ⎜− ⎟ = ⎜− ⎟ = ⎜− ⎟ = −
⎝ 3⎠ ⎝ 3⎠ ⎝ 3 ⎠ ⎝ 3 ⎠ ⎝ 3 ⎠ 243

b. Sifat Pembagian dan Pangkat Nol Bilangan Berpangkat


Ambil a sebarang bilangan real, a ≠ 0 m dan n bilangan bulat positif
a5
sebarang, kemudian hitunglah !
a3

5 faktor
 
5
a a× a × a × a × a
= = a × a = a2
a3 a× a× a 


2 faktor
3 faktor

a5
Jadi, 3 = a2.
a

Pangkat dari hasil pembagian merupakan pengurangan pangkat


pembilang oleh penyebut kedua bilangan, yaitu 2 = 5 − 3.

Untuk setiap a bilangan real tak nol, m dan n bilangan bulat, berlaku
am m−n
n =a
a

Dengan mengambil bilangan bulat m = n, buktikan bahwa a0 = 1! Hasil


dari pembuktian akan menghasilkan sifat berikut ini.

Untuk setiap a bilangan real tak nol, berlaku a0 = 1

5
Bab 1 Bentuk Pangkat Akar dan Logaritma
CONTOH Hitunglah nilai dari:
( −3)3 y6
a. ( −3)2
b. y2
c. (−123)0

Jawab:
( −3)3
a. ( −3)2
= (−3)3 − 2 = (−3)1 = −3

y6
b. y2
= y6 − 2 = y 4

c. (−123)0 = 1

c. Sifat Pemangkatan Bilangan Berpangkat


Ambil a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif. Kemudian hitunglah
(am)n!
(am)n = (am) × (am) × . . . × (am)
n faktor
= (a × a × … × a) × (a × a × … × a) × … × (a × a × … × a)
m faktor m faktor m faktor

n faktor

=a×a×…×a×a×a×…×a×…×a×a×…×a

m × n faktor
= amn
Jadi, (am)n = amn.

Untuk setiap a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif, berlaku


(am)n = amn

CONTOH 1. (r3)2 = r3 × 2 = r6
2. (x + y)3 = (x + y)(x + y)(x + y)

d. Sifat Pemangkatan Bentuk dengan Beberapa Faktor


Misalkan a dan b bilangan real sebarang. Kemudian hitunglah (a × b)3!

(a × b)3 = (a × b) × (a × b) × (a × b)

3 faktor

= a×b×a×b×a×b " Ayo, gunakan sifat asosiatif


= a×a×a×b×b×b perkalian, yaitu a × b = b × a
3 faktor 3 faktor

=a ×b
3 3

Jadi, (a × b) = a3 × b3.
3

6
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Untuk setiap a dan b bilangan real, n bilangan bulat positif, berlaku
(a × b)n = an × bn

n
⎛a⎞ an
Dari sifat tersebut, coba buktikan bahwa ⎜ ⎟ = , b ≠ 0!
⎝b⎠ bn

Untuk setiap a dan b bilangan real, n bilangan bulat positif, berlaku:


n
⎛a⎞ an
⎜ ⎟ = n ,b≠0
⎝b⎠ b

CONTOH
1. Hitunglah nilai (2a2)4!
Jawab:
(2a2)4 = 24 (a2)4 = 16a8
x y3
2. Jika = 1, x dan y bilangan real tak nol, hitunglah !
y 4x 3

Jawab:
x y
Oleh karena = 1, maka =1
y x
3
y3 1 ⎛y⎞ 1 1 1
3 = ⎜ ⎟ = ⋅ 13 = ⋅ 1=
4x 4 ⎝x⎠ 4 4 4

Asah Kompetensi 2
1. Sederhanakanlah setiap perkalian berikut ini!
3 3 3
a. ⋅ ⋅ =.... c. 4x7y7 × 4xy × 10 yx3 = . . . .
4 4 4
b. 2 × 32 × 5 × 32 × 22 × 52 = . . . . d. a3 × 3a2b × 3ab2 × b3 = . . . .
2. Sederhanakanlah setiap pembagian berikut ini!
98 4 xy 4
a. =.... c. 2( xy )4
=....
814

( −1)5 r 8 s 3t 4
b. =.... d. =....
( −1) 4
r 2 s2t

3. Tunjukkan bahwa untuk setiap a bilangan real tak nol dan n bilangan bulat positif, berlaku
1
a−n = !
an

7
Bab 1 Bentuk Pangkat Akar dan Logaritma
4. Mari sederhanakan!
a. 20050 = . . . . c. (−1)−7 = . . . .
1
⎛− 1⎞
−3 ( −1)5
b. ⎜ ⎟ =.... d. =....
⎝ 5⎠ ( −1)4

5. Mari sederhanakan!
a. (65)−3 = . . . . c. (7−2)−1 = . . . .
3 3
⎡⎛ 3 ⎞ 2 ⎤ ⎛ 1 ⎞
b. ⎢⎜ − ⎟ ⎥ = . . . . d. (y ) 3 −1
− ⎜ −1 ⎟ = . . . .
⎣⎝ 5 ⎠ ⎦ ⎝y ⎠

6. Mari sederhanakan!
2
⎛ 2 ⎛ 3 ⎞⎞
a. (−3a × 3b)5 = . . . . c. ⎜ a×⎜− b⎟⎟ = . . . .
⎝ 3 ⎝ 4 ⎠⎠
−2
⎡⎛ 1 ⎞ 2 2 ⎤
−2 4
b. (x ⋅ y ) = . . . .
3
d. ⎢⎜ ⎟ 2 ⎥ =....
⎣⎝ 2 ⎠ ⎦
7. Buktikan bahwa untuk setiap a bilangan real, m dan n bilangan bulat, berlaku am × an = am +n!

Coba pikirkan berapa banyak angka pada hasil perkalian 21999 × 52000!
Sumber: Olimpiade Matematika tingkat Kota/ Kabupaten, 2002

ASAH KEMAMPUAN
1
Waktu: 60 menit
1. Tuliskanlah dalam perkalian berulang! Bobot soal: 6
a. (−3a)5 = . . . . c. (35)4 = . . . . e. (−1)12 = . . . .
3
−2
2 −7 ⎛1⎞
b. −3a = . . . .
6
d. (a ) =. . . . f. ⎜ ⎟ =....
⎝6⎠

2. Tuliskan dalam bentuk pangkat! Bobot soal: 6


a. 4r × 3r × 2r × r = . . . .
b. 9a × 6ab × 3abc = . . . .
⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ ⎛1⎞ ⎛ 1 ⎞ ⎛ 1 ⎞
c. ⎜ ⎟ × ⎜− ⎟ × ⎜ ⎟ × ⎜− ⎟ × ⎜ ⎟ = . . . .
⎝ 2 ⎠ ⎝ 4 ⎠ ⎝ 8 ⎠ ⎝ 16 ⎠ ⎝ 32 ⎠

8
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
3. Tentukanlah nilai a, b dan c dari bentuk berikut ini! Bobot soal: 16
a. 13.475 = 5 × 7 × 11a
c. 75.625 = 5 × 7 × 11
b c a b c

b. 15.125 = 5 × 7 × 11
a b c
d. 41.503 = 5a × 7b × 11c
Kemudian, tentukan pula FPB dan KPK dari bilangan-bilangan
tersebut!
4. Sederhanakanlah! Bobot soal: 12
⎛ 1 −5 −3 ⎞
a. 9x2y-3 × y4x-1 = . . . . c. ⎜ a b ⎟ × (5a5b3) = . . . .
⎝ 25 ⎠
1 1
b. −2y-2 × (−2xy−1)2 = . . . . d. × ( −3 a) × a 2 b × ( −3 ab 2 ) = . . . .
3 3

5. Sederhanakanlah! Bobot soal: 16


125 a −3 × 3 a6 b 2 9 x −2 y −3 z −4 9 x −2 y −3 z −4
a. =.... c. 27 x −4 y −3 z −2 27 x −4 y −3 z −2
=....
5 ab 4

16 a 2 b 6 × ab 4 ( 3x y )
2 2 −2
xz −3
b. =.... d. : =....
8 ab 4 z4 yz −4

6. Untuk x dan y bilangan real tak nol, tentukanlah: Bobot soal: 6


0
⎛ 16x 2 y 6 + 8xy 4 ⎞ 27 x 4 y 0 + 9 x 0 y 2
a. ⎜ ⎟ =.... b. =....
⎝ 8xy 4 ⎠ 2 x −3 y 2

7. Mari sederhanakan! Bobot soal: 12


−3 −1
⎡ ⎛ 3 ⎞−2 ⎤ ⎛ 8m−12 n−2 ⎞
a. ⎢− ⎜ − ⎟ ⎥ c. ⎜ −6 n ⎟
⎣ ⎝ 4⎠ ⎦ ⎝ 32m ⎠
4
⎛ a −4 b 2 c ⎞
b. −p ⎡⎣ − p ( − p )⎤⎦
−3
−3
=.... d. ⎜ −6 3 ⎟ = . . . .
⎝ ( ab ) c ⎠

8. Jika k = 3, l = − 13 , dan m = 5, tentukanlah nilai dari: Bobot soal: 6

( 3k l m )
2 −2 4 3
⎛ −2 k − 3 l 3 + l 3 ( − m ) 5 ⎞
−2

a. b. ⎜ ⎟
(2 k l m )
−1 2 −3 2
⎝ k −1 l −2 m −3 ⎠

9. Sebuah kubus memiliki panjang rusuk (4r + 3)3. Bobot soal: 10


a. Tentukanlah volume kubus tersebut!
b. Jika kubus tersebut dapat memuat 6 buah limas beraturan yang
masing-masing kongruen, tentukanlah volume limas!
10. Hambatan total R dari sebuah rangkaian seri-paralel diberikan oleh Bobot soal: 10
persamaan
−1
⎛ 1 1 1 ⎞
R = ⎜ R + R + R ⎟ + R4
⎝ 1 2 3 ⎠

Hitung nilai hambatan tersebut jika R1 = 5 Ω, R2 = 6,5 Ω, R3 = 5,5 Ω,


dan R4 = 6Ω!

9
Bab 1 Bentuk Pangkat Akar dan Logaritma
Produksi semen tiga segitiga memenuhi persamaan
h = 5 × 2−4 × t2 × 106 di mana h dalam ton dan t bilangan
bulat yang menyatakan waktu. Jika keuntungan
perusahaan dinyatakan oleh u (dalam rupiah) dari
persamaan
u
= 2−5 × 105
h Gambar suasana pabrik
Berapakah keuntungan perusahaan tersebut selama
5 tahun?

B. Bentuk Akar
Untuk memahami bentuk akar, lakukanlah aktivitas berikut ini.

A ktivitas di Kelas
1. Gambarlah segitiga siku-siku samakaki dengan panjang sisi siku-sikunya 1 cm!
2. Ukurlah panjang sisi miringnya dengan menggunakan penggaris sentimeter. Berapa
sentimeterkah panjangnya? Catatlah hasil pengukuranmu!
3. Sekarang, hitunglah panjang sisi miring tersebut dengan menggunakan teorema Pythagoras.
Berapa sentimeterkah panjangnya?

Pada langkah ke-2 aktivitas tersebut, kamu akan mendapatkan panjang


sisi miring segitiga siku-siku samakaki 1,4 cm lebih. Dengan tingkat
ketelitian berapapun, kamu tidak akan dapat mengukur dengan tepat
panjang sisi miring ini.
Pada langkah ke-3, dengan menggunakan teorema Pythagoras yang
telah dipelajari di SMP kelas VII, kamu akan mendapatkan panjang sisi
miring tersebut 2 cm.

Cara memperolehnya:
1 cm h h2 = 1 2 + 1 2 = 1 + 1 = 2

h= 2 cm

1 cm

Dengan menggunakan kalkulator, diperoleh 2 = 1,414213562…, suatu


bentuk desimal yang tidak berulang dan tanpa akhir. Bentuk seperti 2
ini disebut bilangan irasional dalam bentuk akar, karena tidak dapat

10
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
a
dinyatakan sebagai perbandingan dua bilangan bulat , b ≠ 0. Bilangan
b
lain yang merupakan bilangan irasional bentuk akar, di antaranya
7 , 3 −16 , 4 9 , dan 5
−30 , sedangkan bilangan-bilangan seperti 9 , 36 ,
3
−64 dan 5
32 bukan bentuk akar karena:
• 9 = 3 merupakan akar pangkat dua dari bilangan pangkat dua
sempurna, yaitu 9 = 32
• 36 = 6 merupakan akar pangkat dua dari bilangan pangkat dua
sempurna, yaitu 36 = 62
• 3 merupakan akar pangkat tiga dari bilangan pangkat tiga
−64
sempurna, yaitu -64 = (-4)3
• 5
32 = 2 merupakan akar pangkat lima dari bilangan pangkat lima
sempurna, yaitu 32 = 25

Bentuk akar adalah akar pangkat m dari suatu bilangan yang bukan
pangkat m sempurna.

CONTOH
1. 15 adalah bentuk akar karena 15 bukan pangkat dua sempurna.
2. 3
−27 bukan bentuk akar karena −27 merupakan pangkat tiga
sempurna.
3. 10 adalah bentuk akar karena 10 bukan pangkat lima sempurna.

Buktikan bahwa 3 merupakan bilangan irasional!

Catatan
1. Sifat-Sifat Bentuk Akar
Menyederhanakan akar
Untuk setiap a, b, p, q bilangan real, m dan n bilangan asli, berlaku: dari bilangan bulat
diselesaikan dengan
m
1. 4. n
ab = n a . n b cara memfaktorkan
n
am = a n bilangan tersebut.
a na Contoh: 1800 = 23 ⋅ 52 ⋅ 32
2. p n a + q n a = ( p + q ) n a 5. n = ,b≠0
b nb 1800 = 23 ⋅2 ⋅ 52 ⋅ 32
900 = 2 ⋅ 2 ⋅ 5⋅ 3
3. p n a − q n a = ( p − q ) n a 6. m n
a = mn a
2
2 450 = 2 ⋅ 5⋅ 3⋅ 2
= 30 2
Dari sifat 1 diperoleh 2 225
m 5 45
n
am = a n
5 9

3 3

11
Bab 1 Bentuk Pangkat Akar dan Logaritma
n
Jika m = n, maka n
an = a n = a.
Nilai a ini lebih dari atau sama dengan nol untuk n bilangan genap dan semua
bilangan real untuk n bilangan ganjil.

CONTOH
1. 3
81 = 3 27 ⋅ 3 = 3 33 ⋅ 3 = 3 3 3

2. 5
−160 a7 b 5 = 5 ( −2)5 ⋅ 5 ⋅ a 5 ⋅ a 2 ⋅ b 5 = 5 ( −2)5 ⋅ 5 a 5 ⋅ 5 b 5 ⋅ 5 5 a 2 = − 2 ab 5 5 a 2

( ) ( ) ( 3)
2
3. 2 3 ⋅ − 15 = − 2 3 5 3 = −2 5 = −2 ⋅ 3 5 = −6 5

15 15
4. = = 5
3 3

25x 5 y 25x 5 y
5. = = 5 x 3 = 5 x 2 x = 5x x
x2 y x2 y

6. 3
x = 3.2 x = 6 x

Asah Kompetensi 3
1. Manakah yang merupakan bentuk akar?
a. 45 e. 3 300 h. 15
−1
b. − 3 −8 f. 5
16.807 i. − 1, 21
c. 3
0, 27 g. 0, 81 j. 2.025
d. 2, 25

2. Kerjakan operasi hitung berikut ini!


a. 3 40 + 6 3 5 f. 3 − 27 + 81
b. 4 12 + 9 27 g. 375 + 192 − 648

c. 4 x 7 + 3x 7 + 2 x 7 h. (1 + 3 2 ) − ( 4 − )
50 + 243

d. 9 4 48 − 18 4 32 i. 9 x 2 y + 5 xy 2 − x 4 y − 12 x

x3 y5 1 3 3 2
e. 29 7 − 10 63 j. 3
x6 y 2 + 3 − x y
27 2
3. Sederhanakanlah!
a. 72 e. 5
25.000 h. 54x 3 y 3

b. 250 f. x9 y 2 i. 3
1.458x 6 y 5
1 16 12
c. 3
1.512 g. 8 x y j. 5
243x 20 y 100
8
d. 3
80

12
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
4. Sederhanakanlah!
128 5 128x 5
a. f.
2 50x

6
128 ⎛ 8 27 ⎞
b. g. 3 xy ⎜ 10 + 13 ⎟
⎝x y ⎠
6
1.458

6 x2 y ( x 3 y2 )
c. h. 5 3
2 3 x y

x−y
196
d.
169
i. ( 3
x+3y )( 3
x 2 − 3 xy + 3 y 2 )
( x− y )( y+ x )
e. 4
0, 0625 j.
x−y

Sederhanakan bentuk akar berikut ini!


1. 2 + 2 + 2 + ... 3 20 + 20 + 20 + ...

2. 6 + 6 + 6 + ... 6 + 6 + 6 + ... 4. 42 + 42 + 42 + ...

2. Merasionalkan Penyebut Pecahan


Merasionalkan penyebut pecahan artinya mengubah bentuk akar pada
penyebut pecahan menjadi bilangan rasional. Dapat dilakukan dengan cara
mengalikan pembilang dan penyebut pecahan dengan akar sekawan dari
penyebutnya. Bentuk-bentuk akar sekawan tersebut adalah sebagai berikut:
• a sekawan dengan a
• ( a + b ) sekawan dengan ( a − b )
• ( )
a + b sekawan dengan ( a− b )
Dalam buku ini hanya akan dibuktikan bahwa ( a + b ) sekawan dengan

( a − b ) . Untuk membuktikan pernyataan tersebut, kamu harus menunjukkan


bahwa hasil kali ( a + b ) dengan ( a − b ) merupakan bilangan rasional.
Bukti:
( a + b ) ( a − b ) = a2 − a ( b ) = a2 − b
2
b+a b−

a2 − b merupakan bilangan rasional sehingga (a + b ) sekawan dengan

(a − b ) .
13
Bab 1 Bentuk Pangkat Akar dan Logaritma
Dengan cara yang sama, coba kamu buktikan bahwa a sekawan dengan

a dan ( a+ b ) sekawan dengan ( )


a− b .

CONTOH
2 2 3
1. = ⋅ "Perkalian dua bentuk akar sekawan
3 3 3

2 3
=
3

−3 −3 4+ 7
2. = × "Perkalian dua bentuk akar sekawan
4− 7 4− 7 4+ 7

−3(4 + 7 ) −12 − 3 7 4 1
= = =− − 7
16 − 7 9 3 3

x+ 2 x+ 2 x+ 3
3. = × "Perkalian dua bentuk akar sekawan
x− 3 x− 3 x+ 3

( x+ 2 )( x+ 3 )
=
( x− 3 )( x+ 3)

=
x+ ( 3+ 2 ) x+ 6
x−3

Asah Kompetensi 4
Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut. Kemudian, nyatakan dalam bentuk sederhana!
8 5 − 48 3 7− 2 x+ y
1. 3. 5. 7. 9. x− y
10 11 x 2 7 −2

7 −5 x2 3 24 − 216 1
2. 4. 6. 8. 10. x − x 2 − y 2
15 2 x 4− 5 2 6 −9

5 +1 1
Tunjukkan bahwa jika x = maka (x2 + 2 ) merupakan bilangan irasional!
5 −1 x

14
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
2
Waktu: 60 menit

1. Gambarlah garis yang panjangnya 7 cm, 17 cm, dan 2 6 cm! Bobot soal: 18
2. Kerjakan operasi hitung berikut ini!
a. 2 3 + 192 f. 3x + 12 x + 27 x + 48x Bobot soal: 20

9 3
3 +
b. 567 − 11 7 g. 3 18
x x

c. 125 + 50 − 175 h. 3
24 x 4 + 3 3x 4 y 3 − 3 81xy 6
d. − 6 + 54 + 404 i. x 3 2 − x 2 3 128 + x 3 16
e. 27 − 2 162 j. 25 − 2 126 − 19 − 336

3. Kerjakanlah operasi hitung berikut ini!


Bobot soal: 20
14
15
a. 6 × 18 f. 24
35

42
35
b. 2 3 ( 3 3 + 6 ) g. 56
15

x
( )
3
c. 2+ 3 h. 3
2x2

3
x x2
d. 2 4 ( 3 2 + 16 )
3 3
i.
x2 3 x

x
y
e. 3
x2 5 x2 x2 j.
xy

4. Rasionalkan penyebut pecahan berikut ini. Kemudian, nyatakanlah


Bobot soal: 25
ke dalam bentuk yang lebih sederhana!
30 1
a. c.
20 10 − 4

9 3
b. d.
2 3−2 2

15
Bab 1 Bentuk Pangkat Akar dan Logaritma
1 1 −2 + 2
e. − h.
3 5 80 2 2 −3
−2
⎛ 1 5 ⎞ 2
+
3
f. ⎜ − ⎟ i.
⎝ 2 2 2⎠ 3 −3 2+2 3

1 4 5 2
g. j. + −
5
x 4
7 7 +2 3+ 7

5. Aplikasi Geometri Bobot soal: 17


A Pada gambar segitiga ABC di samping, panjang
2 AE : EC = 2 : 3 . Jika DE sejajar dengan BC dan
D E luas segitiga ABC 400 cm2, hitunglah:
a. Perbandingan luas segitiga ADE dengan luas
3 segitiga ABC.
b. Luas segitiga ADE.
B C

C. Logaritma

A ktivitas di K elas
1. Tuliskan persamaan y = 3x pada bukumu!
1
2. Substitusilah nilai y = 1, y = 3, y = 27, dan y = sehingga kamu mendapatkan nilai x!
3
3. Sekarang, substitusilah nilai y = 4 dan y = 10. Dapatkah kamu menentukan nilai x?

Pada langkah ke−2 aktivitas di atas, dengan mencoba-coba mensubstitusi


nilai x, didapatkan nilai x sebagai berikut:
Pada persamaan y = 3 x tersebut, kamu dapat mencoba-coba men-
substitusi nilai x untuk memperoleh nilai y tertentu. Namun, tidak demikian
pada langkah ke−3.

y = 3x
y=1 x=0

y=3 x=1

y = 27 x=3

y= 
x = –1

16
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Pada langkah ke−3, kamu akan kesulitan jika harus mencoba-coba
mensubstitusi nilai x yang memenuhi y = 3x. Untuk menyelesaikan masalah
tersebut, seorang Matematikawan asal Skotlandia, John Napier telah
menemukan suatu cara yang tepat, yaitu dengan logaritma. Logaritma
ditemukannya pada tahun 1614.

Untuk p > 0 dan p ≠ 1, berlaku plog a = n jika dan hanya jika pn = a,


dengan p adalah bilangan pokok.
a adalah numerus, yaitu bilangan yang akan dicari logaritmanya.
(a > 0)
n adalah logaritma dari a dengan bilangan pokok p

Definisi ini sangat berguna untuk menentukan nilai x yang memenuhi


y = 3x, khususnya seperti permasalahan pada langkah ke-3 aktivitas 3.
Untuk y = 4, didapat 3x = 4. Akibatnya, x = 3log 4.
Untuk y = 10, didapat 3x = 10. Akibatnya, x= 3log 10.
1. log 100 = 2 karena 100 = 102
2. 2
log 16 = 4 karena 16 = 24
 
 =  karena  = 
3
3. log  

4. 
 36 = 4 karena 36 = ( )

Pada contoh tersebut, kamu mudah menentukan logaritmanya karena


bilangan yang kamu hadapi tergolong istimewa. Bagaimana menentukan
6
log 50, 9log 2, atau 27 log 11?
Untuk memudahkanmu dalam menentukan logaritma seperti itu, kamu
harus mempelajari sifat-sifat berikut.

Untuk bilangan pokok positif, tidak sama dengan satu, dan numerus
positif, berlaku
1. p
log (ab) = plog a + plog b
⎛a⎞
2. p
log ⎜ ⎟ = plog a − plog b
⎝b⎠
3. p
log an = n ploga
q
 a
4. a. log a =
p
q
 p
c. log a = 1
a
e. log 1 = 0
p

1
b. log a =
p
a
log p d. logan = n
a

5. p
log a × alog q = plog q
pn mp
6. a.  am =  a b. p
log a = pn
 a n
n
pn m
(p )  a
p
 a
7. a. p =a b. m
= an

17
Bab 1 Bentuk Pangkat Akar dan Logaritma
Pembuktian dalam buku ini hanya akan dijelaskan untuk sifat 1, 3, dan 6a.

Pembuktian sifat 1 log (ab) = plog a + plog b


p
" Gunakan sifat perkalian bilangan
Misalkan x = log a maka a = p p x berpangkat
y = plog b maka b = py
p
log (ab) = plog px. py
= plog px + y
Dengan menggunakan definisi logaritma akan diperoleh
p
log (ab) = x + y = plog a + plog b
Jadi, plog (ab) = plog a + plog b.

Pembuktian sifat 3 log an = n plog a


p

Misalkan x = plog a maka a = px.


Jika kedua ruas persamaan dipangkatkan n maka
an = pxn
p
log an = xn
= n · plog a
Jadi, plog an = n ploga.
q
log a
Pembuktian sifat 4a p log a = q "Ayo, gunakan sifat 3
log p

Misalkan plog a = x maka a = px


Logaritma dari kedua ruas dengan bilangan pokok q adalah
q
log a = qlog px
= x qlog p
q
log a
Didapat, x = q .
log p
q
 a
Oleh karena x = log a, maka log a =
p p
q
 p
.
pn mp
Pembuktian sifat 6a logam = loga
n

Dengan menggunakan sifat 4a dan 3, didapatkan


q
pn  am mq  a m p
 am = q n = =  a
 p nq  p n

pn mp
Jadi,  am =  a .
n
Untuk sifat lainnya, coba kamu buktikan sendiri.

CONTOH 1. Tulislah 7log 45 sebagai penjumlahan beberapa bentuk logaritma!


2. Tulislah 3log 12 sebagai selisih dua bentuk logaritma!
3. Tulislah 9log 32 sebagai perkalian bilangan cacah dengan bentuk
logaritma!
4. Jika log 2 = a dan log 3 = b, nyatakan 27log 8 dalam a dan b!
5. 2
log 3 ⋅ 3log 4 ⋅ 4log 5 = ….

18
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Jawab:
1. Soal ini termasuk soal terbuka (open ended question). Salah satu
jawabannya adalah 7log 45 = 7log 9 + 7log 5.
(Jika jenis soalnya seperti ini, mungkin jawabanmu dengan jawaban teman
berbeda tetapi kedua jawaban tersebut benar.)
2. Soal ini juga termasuk soal terbuka (open ended question). Salah satu
jawabannya adalah 3log 12 = 3log 24 − 3log 2.
3. Oleh karena 32 = 25, maka kamu dapat menyatakan
log 32 = 9log 25 = 59log 2.
9

   a
4. 27
log 8 = 
  =   = = "Ayo, gunakan sifat 6a dan 4a
   b

5. 2
log 3 ⋅ 3
log 4 ⋅ 4log 5 = 2log 5 "Ayo, gunakan sifat 5

Asah Kompetensi 5
1. Tuliskan dalam bentuk perkalian berulang!
a. 9log 64 = . . . . c. log 126 = . . . .
6

b. 3log 125 = . . . . d. log81 = . . . .


5

2. Sederhanakanlah!
a. 2log 6 ⋅ 6log 8 ⋅ 8
log 9 = . . . . c. 5
log 7 ⋅ 7log 8 ⋅ 8log 10 = . . . .
b. 2log 4 ⋅ 4log 3 ⋅ 3
log 5 = . . . . d. 6
log 2 ⋅ 2log 3 ⋅ 3log 6 = . . . .

D. Aplikasi Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma


Konsep-konsep bentuk pangkat, akar, dan logaritma sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Bilangan berpangkat digunakan untuk
menuliskan bilangan yang sangat kecil sampai pada bilangan yang sangat
besar.
Bentuk akar dikembangkan sampai merasionalkan penyebut pecahan
berbentuk akar. Sedangkan logaritma dapat digunakan untuk menentukan
besarnya gempa bumi. Lebih jelasnya, pelajari contoh berikut ini.

Dari seismograf diketahui suatu gempa menghasilkan 0,1 milimeter pada CONTOH
jarak 100 km dari pusat gempa. Tentukan besarnya gempa tersebut!
Jawab:
M (x) = M (0,1)
⎛ x ⎞ ⎛ 0, 1 ⎞
= log ⎜ x ⎟ = log ⎜ 0, 001 ⎟
⎝ 0⎠ ⎝ ⎠

⎛ 10 −1 ⎞
= log ⎜ 10 −3 ⎟ = log 102 = 2
⎝ ⎠
Jadi, besarnya gempa bumi tersebut adalah 2 Skala Richter.

19
Bab 1 Bentuk Pangkat Akar dan Logaritma
 x
1. Jika x1 dan x2 memenuhi persamaan 100xlog 0,1 = − log 100, tentukanlah nilai  xn  x


2. Jika y1 dan y2 memenuhi persamaan y + 3log 8 = log y +  , tentukanlah nilai dari (y1 + 3)(y2 + 3)!

ASAH KEMAMPUAN
3
Waktu : 60 menit

1. Tentukanlah nilai logaritma berikut. Kemudian, berikan alasannya! Bobot soal: 12



 
a. 
 = … , karena . . . . d. 
  = …, karena . . . .

5 x
b. log 0,0016 = …, karena . . . . e. log x = …, karena . . . .
x
c. log  = …, karena . . . . f.  x
= …, karena . . . .

2. Tulislah dalam bentuk penjumlahan atau pengurangan beberapa Bobot soal: 18


bentuk logaritma!
a. log 57 d. 5log 36
b. 9log 5 e. 2log (x3 + x2y)

12 
a b

c. log 6 f. log
c

3. x1 dan x2 memenuhi persamaan Bobot soal: 14



(log (x − 1) ⋅ log(x + 1)) x   = log 10
Tentukanlah x1 ⋅ x2!
4. x1 dan x2 memenuhi persamaan
Bobot soal: 13
 x
log
 × 

log x = 
log x log x
Tentukanlah x x !

5. Jika x dan y memenuhi persamaan


Bobot soal: 8
x
log xy ylog xy + xlog(x − y) ylog(x − y) = 0 dan x > y > 0
tentukanlah x + y!

20
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
6. Jika 5log 3 = a dan 3log 4 = b, nyatakanlah 12log 75 dalam a dan b! Bobot soal: 5
7. Jika 2log 3 = p dan 2log 5 = q, nyatakanlah 6log 50 dalam p dan q!
Bobot soal: 5
8. Sederhanakanlah!
Bobot soal: 8

a. 2
log 27 × 5log 64 × 3log


b. 
+  

c. 4
log 12 + 2 4log 3 – 3 4log 6
9. Jika a = br, b = cs dan c = at, tentukan nilai 2r + st! Bobot soal: 8
a b
10. Jika log + log = log (a + b) maka a2 + b2 = . . . .
b a Bobot soal: 9

Rangkuman
angkuman

1. Jika n bilangan bulat positif dan a bilangan real maka:


an = a × a × " × a


n faktor

2. Sifat-sifat bilangan berpangkat bulat dan nol.


a. am × an = am + n

am
b. n
= am − n , a ≠ 0
a
c. a0 = 1, a ≠ 0

3. Sifat pemangkatan bilangan berpangkat


n
⎛a⎞ an
a. (a ) = a
m n mn
c. ⎜ ⎟ = n
⎝b⎠ b
1
b. ( a × b )n = a n × b n d. a− m =
am
4. Sifat-sifat bentuk akar
m
a. n
am = a n d. n
ab = n
a⋅ n
b

a na
b. p n
a+q n
a = ( p + q) a
n
e. n = , b≠0
b nb

c. p n
a −q n
a = ( p − q) n a f. m n
a = mn
a

21
Bab 1 Bentuk Pangkat Akar dan Logaritma
5. Bentuk-bentuk akar sekawan
• a sekawan dengan − a

• ( a + b ) sekawan dengan ( a − b )
• ( a + b ) sekawan dengan ( a − b )
6. Jika n adalah logaritma dari a dengan bilangan pokok p, maka berlaku:
p
log a = n ⇔ p n = a ; a > 0, p > 0 dan p ≠ 1

7. Sifat-sifat logaritma
a. p
log ( ab ) = p log a + p
log b

⎛a⎞
b.
p
log ⎜ ⎟ = p log a − p log b
⎝b⎠
c. p
log a n = n p log a

⎛ q log a ⎞
d. • p
log an = n p log a = n ⎜ q ⎟
⎝ log p ⎠


p
p log a
=a
• a
log a = 1
• a
log a n = n
• p
log 1 = 0
e. p
log a ⋅ a log q = p log q

pn m p
f. • log am = log a
n
• p
log a = pn
log an

22
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Ulangan Bab 1
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 10 log x − 6
x2 1000
1. Jika 25.125 = 3 ⋅ 5 . 67 , maka nilai x, y, dan
x y z 6. = 2 , maka x = . . . .
1000 x
z adalah . . . . 0
a. 10 d. 103
a. x = 3, y = 1, z = 1 b. 10 1
e. 104
2
b. x = 2, y = 3, z = 1 c. 10
c. x = 3, y = 2, z = 1
⎛4 x⎞
Jika 2 ( log x ) − 6 ⎜ log ⎟ + 1 = 0 maka
4 2

d. x = 1, y = 3, z = 1 7.
⎝ 2⎠
e. x = 2, y = 1, z = 1 x1 + x2 = . . . .
2. Jika x > 0, maka a. 20 d. 16
2 b. 4 e. 12
⎛ 21 − ⎞⎛
1 1
− ⎞
1

⎜ x − x ⎟⎜ x + x ⎟ = . . . .
2 2 2 c. 8
⎝ ⎠⎝ ⎠
8. Nilai x yang memenuhi 8 x + 1 = 24 x−1
1 2 1 4
2 (
x − 1) (x − x 2 + 1)
2
a. d. adalah . . . .
x x2 a. 1 + 6 2log 3 d. 1 + 4 2log 3
1 4 1 b. 1 − 6 3log 2 e. 1 + 6 3log 2
b.
x2
(x − 1) e.
x 2 (
x − 1)
4

c. 1 + 4 3log 2
1 3
c.
x2
(x − 1) 9. Jika 1 < a < b dan 4a2 + b2 = 12ab, maka
( 2 a + b )2
3. Jika n adalah bilangan cacah dan log =....
( -2 y + b )
2

n+ 3
2 = n 512 , maka n adalah . . . . a. log 4 d. log 2
a. −1 dan 9 d. 1 b. 4 e. 2
b. −9 e. 1 dan −9 c. 2log 2
c. 9
10. Nilai dari
4. Nilai x yang memenuhi x + 2 − x + 10 > −2
adalah . . . .
(− 2 + 3 + 2 − 5 )( 2 + 3 + 2 + 5 )
a. x > −1 d. x < −1 adalah . . . .
b. x > −2 e. −1 < x < 1 a. 2 3 − 10 d. 4 3 − 2 10
c. x < −2
b. 4 10 e. 10 + 2 3
3 c.
5. ( 4 log x )2 − 2 log x − = 0 , maka x = . . . . 2 3
4
1 1
a. 8 atau d. atau 16
2 2
b. 16 atau 4 e. 8 atau 4
c. 2 atau 4

23
Bab 1 Bentuk Pangkat Akar dan Logaritma
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas
dan tepat! 5 1 + 3 289 + 3 1
3. Hitunglah nilai dari !
343 512
1. Tentukanlah massa jenis rata-rata bumi jika
massa bumi 5,98 × 10 24 kg dan volum 4. Jika {alog (6x − 5)}(3log a) =20, tentukanlah
1,08 × 1021 m3! nilai x!
2. Hambatan total R dari sebuah rangkaian seri- 5. Energi diam E sebuah proton dengan massa
paralel diberikan oleh persamaan diam m dihubungkan oleh persamaan
1 1 Einstein E = mc2, di mana c = kecepatan
R = ( R + R )−1 + R3 cahaya. Jika m = 1,7 × 10 −27 kg dan
1 2
c = 3 × 108 m/s, tentukanlah energi diam
Jika R1 = 7,5 Ω , R2 = 5 Ω dan R3 = 6,5 Ω, proton tersebut!
maka R = . . . Ω
B
Persamaan A
Kuadrat dan B
Fungsi Kuadrat

2
TUJUAN
PEMBELAJARAN

♦ Kamu dapat menentukan akar-akar


persamaan kuadrat.
♦ Kamu dapat menentukan jumlah dan
hasil kali akar-akar persamaan kuadrat.
♦ Kamu dapat menyusun persamaan
kuadrat yang akar-akarnya memenuhi
kondisi tertentu.
♦ Kamu dapat menggambarkan grafik
fungsi kuadrat.
♦ Kamu dapat menentukan syarat fungsi
kuadrat definit positif dan negatif.
♦ Kamu dapat menentukan akar-akar
persamaan kuadrat dengan
melengkapkan bentuk kuadrat.
Gambar orang melempar batu ke atas ♦ Kamu dapat menentukan sumbu
simetri, titik puncak, sifat definit positif
atau negatif fungsi kuadrat.
♦ Kamu dapat menentukan fungsi
kuadrat yang melalui tiga titik yang
tidak segaris.
Sebuah batu yang dilempar vertikal ke atas memiliki
♦ Kamu dapat menjelaskan karakteristik
ketinggian h meter di atas tanah setelah t detik, dinyatakan masalah yang mempunyai model
dengan persamaan h = 30t – 5t 2. Kapankah batu itu matematika persamaan atau fungsi
berada pada ketinggian 40 m di atas tanah? kuadrat.
♦ Kamu dapat menentukan besaran
Untuk menjawabnya, kamu harus mempelajari sebuah
masalah yang dirancang sebagai
fungsi yang dikenal dengan nama fungsi kuadrat. Sebelum variabel persamaan atau fungsi
mempelajari fungsi tersebut, kamu juga harus mempelajari kuadrat.
persamaan kuadrat. ♦ Kamu dapat merumuskan persamaan
atau fungsi kuadrat yang merupakan
model matematika dari masalah.
♦ Kamu dapat menentukan penyelesaian
dari model matematika.
♦ Kamu dapat memberikan tafsiran
terhadap solusi dari masalah.

25
Bab 2 Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
A. Persamaan Kuadrat

Panjang suatu kandang yang berbentuk persegi panjang adalah 3 m lebih


panjang daripada lebarnya. Jika luas kandang tersebut 40 m2, berapakah
ukurannya?
Untuk menyelesaikan masalah ini, kamu harus menggunakan rumus
luas persegi panjang, yaitu L = pl. Misalkan, lebarnya x maka panjangnya x
+ 3, sehingga diperoleh persamaan berikut.
(x + 3)x = 40
x + 3x − 40 = 0
2

Pangkat terbesar variabel x pada persamaan tersebut adalah 2 dan


pangkat terkecilnya 0. Persamaan seperti ini disebut persamaan kuadrat.
Persamaan kuadrat x2 + 3x − 40 = 0 telah ditulis dalam bentuk umum.

Bentuk umum persamaan kuadrat adalah ax2 + bx + c = 0; a, b, c ∈ R dan


a ≠ 0, dengan :
• x adalah variabel
• a adalah koefisien dari x2
• b adalah koefisien dari x
• c adalah konstanta

Jika kamu menyelesaikan persamaan kuadrat tersebut, berarti kamu


mencari nilai variabel x yang memenuhi persamaan kuadrat. Nilai variabel
x ini disebut akar persamaan kuadrat.

Catatan 1. Menentukan Akar-Akar Persamaan Kuadrat


6x2 –x –15 = (2x + 3) (3x –5) Ada tiga cara untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat, yaitu
m p n q
dengan memfaktorkan, melengkapkan kuadrat, dan rumus.
Bentuk umum:
ax2 + bx + c = (mx + p) (nx +q) a. Memfaktorkan
maka: m × n = a
mq + np = b Jika persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dapat difaktorkan maka kamu
p×q=c dapat menuliskannya sebagai berikut.
Sebaliknya, 1
ax2 + bx + c = (ax + p)(ax + q)
a
2 p
1 ax2 + bx + c = (x + )(ax + q)
(2x + 3) (3x − 5) a pq
3 ax2 + bx + c = ax2 + (p + q)x +
4 a
= (2x)(3x) + (2x)(−5) + 3(3x) Jadi, p + q = b dan pq = ac.
+ 3(−5)
= 6x2 −10x + 9x −15
Dengan demikian, untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat
= 6x2 −x − 15 ax + bx + c = 0, kamu harus mencari dua bilangan yang jika dijumlahkan
2

hasilnya b dan jika dikalikan hasilnya ac.

CONTOH
Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan kuadrat berikut!
1. x2 + 3x = −2
2. 2x2 − 5x − 12 = 0

26
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Jawab:

1. Ubah persamaan x2 + 3x = −2 ke dalam bentuk umum, yaitu


x2 + 3x + 2 = 0
(x + …)(x + …) = 0
(x + 1)(x + 2) = 0
x+1=0 atau x+2=0
x = −1 x = −2
Jadi, nilai x yang memenuhi persamaan x + 3x = −2 adalah x = −1
2

atau x = −2.
2. Faktorkan 2x2 − 5x − 12 = 0
(x + …)(2x + …) = 0
(x − 4 )(2x + 3) = 0
x−4=0 atau 2x + 3 = 0
3
x=4 atau x= −
2
3
Jadi, nilai x yang memenuhi persamaan adalah x = 4 atau x = − .
2

b. Melengkapkan Kuadrat
Melengkapkan bentuk kuadrat persamaan ax2 + bx + c = 0 dilakukan
dengan mengubah persamaan tersebut menjadi bentuk (x + h)2 = k, k ≥ 0.
Untuk jelasnya, pelajari contoh berikut ini.

Tentukanlah nilai x yang memenuhi persamaan kuadrat berikut! CONTOH

1. x(x + 2) = 195
2. 2x2 − 11x + 15 = 0
Jawab:
1. x(x + 2) = 195
• Gunakan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan.
x2 + 2x = 195 2
⎛1 ⎞
• Tambahkan kuadrat dari setengah koefisien x, yaitu ⎜ . 2 ⎟
⎝2 ⎠
pada kedua ruas persamaan.
2 2
⎛1 ⎞ ⎛1 ⎞
x2 + 2x + ⎜ . 2 ⎟ = 195 + ⎜ 2 . 2 ⎟
⎝2 ⎠ ⎝ ⎠
x + 2x + 1 = 195 + 1
2

x2 + 2x + 1 = 196
(x + 1)2 = 196
x + 1 = ± 196
= ± 14
x = −1 + 14 atau x = −1 − 14
= 13 = −15
Jadi, nilai x yang memenuhi adalah 13 atau −15.

27
Bab 2 Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
2. 2x2 −11x + 15 = 0
• Tentukan persamaan kuadrat yang ekuivalen dengan
2x2 − 11x + 15 = 0 dan koefisien x2 adalah 1.
Untuk itu, bagi 2x2 − 11x + 15 = 0 dengan 2, didapat
11 15
x2 − x + =0
2 2
15
• Tambahkan − pada kedua ruas persamaan.
2
11 15 ⎛ 15 ⎞ ⎛ 15 ⎞
x2 − x+ + ⎜− ⎟ = 0 + ⎜− ⎟
2 2 ⎝ 2 ⎠ ⎝ 2 ⎠
11 15
x2 − x= −
2 2

• Tambahkan kuadrat dari setengah koefisien x, yaitu


2
⎛ 1 ⎛ 11 ⎞ ⎞
⎜ . ⎜ − ⎟ ⎟ pada kedua ruas persamaan.
⎝ 2 ⎝ 2 ⎠⎠
2 2
11 ⎛ 1 ⎛ 11 ⎞ ⎞ 15 ⎛ 1 ⎛ 11 ⎞ ⎞
x −
2
x + ⎜ .⎜ − ⎟ ⎟ = − + ⎜ .⎜ − ⎟ ⎟
2 ⎝ 2 ⎝ 2 ⎠⎠ 2 ⎝ 2 ⎝ 2 ⎠⎠
2
11 ⎛ 1 ⎛ 11 ⎞ ⎞ 15 121
x − 2
x + ⎜ .⎜ − ⎟ ⎟ = − +
2 ⎝ 2 ⎝ 2 ⎠⎠ 2 16
2
⎛ 11 ⎞ 120 121
⎜x − ⎟ =− +
⎝ 4 ⎠ 16 16
2
⎛ 11 ⎞ 1
⎜x − ⎟ =
⎝ 4 ⎠ 16

11 1
x− =±
4 16
11 1
x− =±
4 4
11 1 12
x = + = =3
4 4 4
11 1 10 1
atau x = − = =2
4 4 4 2
1
Dengan demikian, nilai x yang memenuhi persamaan adalah x = 2
2
atau 3.

c. Rumus
Rumus untuk menentukan akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0
diperoleh melalui langkah-langkah yang sama seperti menentukan akar
persamaan kuadrat dengan cara melengkapkan kuadrat. Langkah-langkah
tersebut adalah sebagai berikut:
b c
• Bagi persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dengan a, didapat x2 + x + = 0.
c a a
• Tambahkan kedua ruas dengan − .
a
28
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
b c ⎛ c⎞ ⎛ c⎞
Didapat, x2 + x+ + ⎜− ⎟ = 0 + ⎜− ⎟
a a ⎝ a⎠ ⎝ a⎠
b c
x2 + x=−
a a
• Tambahkan kedua ruas dengan kuadrat dari setengah koefisien x, yaitu
2
⎛1 b⎞
⎜ ⋅ ⎟ .
⎝2 a⎠
2 2
b ⎛1 b⎞ c ⎛1 b⎞
x + x+ ⎜ ⋅ ⎟ =− + ⎜ ⋅ ⎟
2
a ⎝2 a⎠ a ⎝2 a⎠
2 2
⎛ 1 b⎞ ⎛1 b⎞ c
⎜x + ⋅ ⎟ = ⎜ ⋅ ⎟ −
⎝ 2 a⎠ ⎝2 a⎠ a
2
⎛ 1 b⎞ b2 c
⎜x + ⋅ ⎟ = 2 −
⎝ 2 a⎠ 4a a
2
⎛ 1 b⎞ b2 4 ac
⎜x + ⋅ ⎟ = 2 −
⎝ 2 a⎠ 4a 4a2

• Tentukan akar kuadrat dari kedua ruas sehingga diperoleh nilai x.

x+
1b b 2 − 4 ac
= ±
2a 4a2
b 1
x= − ± b 2 − 4 ac
2a 2a

−b ± b 2 − 4 ac
x=
2a

Rumus umum menentukan akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0;


−b + b 2 − 4 ac −b − b 2 − 4 ac
a, b, c ∈ R dan a ≠ 0 adalah x1 = atau x2 =
2a 2a

Dari rumus akar persamaan kuadrat tersebut, tentukanlah rumus untuk


x1+x2 dan x1x2.
−b + b 2 − 4 ac −b − b 2 − 4 ac
x1 + x2 = +
2a 2a
−b − b
=
2a
−2 b
=
2a
b
= −
a
b
Jadi, x1 + x2 = − .
a

29
Bab 2 Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
−b + b 2 − 4 ac −b − b 2 − 4 ac
x1x2 = ×
2a 2a

( )
2
( −b )2 − b 2 − 4 ac
=
(2 a )
2

b 2 − (b 2 − 4 ac )
=
4a2
4 ac
=
4a2
c
=
a
c
Jadi, x1 x2 = .
a

Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0; a, b, c ∈ R


b
dan a ≠ 0 maka jumlah akar-akar tersebut adalah x1+ x2 = − dan hasil
a
c
kalinya adalah x1 x2 = .
a

Perhatikan kembali rumus akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, yaitu


−b + b 2 − 4 ac −b − b 2 − 4 ac
x1 = atau x2 =
2a 2a
Jenis kedua akar tersebut bergantung dari nilai b2 − 4ac yang ada di bawah
tanda akar. Nilai b2 − 4ac disebut diskriminan, dilambangkan dengan D.
Diskriminan berarti membedakan jenis akar.

D=0 mempunyai dua akar yang sama

D kuadrat sempurna Dua akar bilangan real dan rasional


D>0

D bukan kuadrat sempurna Dua akar bilangan real dan irasional

D<0 Tidak mempunyai akar bilangan real

CONTOH Dari persamaan kuadrat 3x2 − 5x + 2 = 0 tentukanlah:


a. jenis akarnya
b. akar-akar tersebut
1 1
c. x1 + x2, x1x2, x12+ x22, x + x dan x1 − x2
1 2

30
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Jawab:
a. Diskriminan persamaan kuadrat 3x2 − 5x + 2 = 0 adalah
D = (−5)2 − 4 ⋅ 3 ⋅ 2
= 25 − 24
=1
Berarti D > 0 maka merupakan kuadrat sempurna.
Sehingga persamaan kuadrat tersebut mempunyai dua akar
bilangan real dan rasional yang berbeda.
b. Pada persamaan kuadrat 3x2 − 5x + 2 = 0, diketahui a = 3, b = −5,
dan c = 2. Dengan menggunakan rumus akar persamaan kuadrat,
maka akan diperoleh nilai x1 dan x2 sebagai berikut.
−b ± D −( −5) ± 1 5 ± 1
x1,2 = = =
2a 2 ⋅ 3 6
4 2
Jadi, nilai x1 = 1 dan x2 = = .
6 3
c. Dengan menggunakan rumus.
b ( −5) 5
• x1 + x2 = − a = − 3 = 3
c 2
• x1 x2 = a = 3
• (x1 + x2)2 = x12 + 2x1x2+ x22
x12 + x22 = (x1 + x2)2 - 2x1x2
2
5 ⎛ ⎞ 2
= ⎜ ⎟ −2⋅
⎝3⎠ 3
25 4
= −
9 3
25 12 13
= − =
9 9 9
1 1 x 2 + x1 x1 + x 2
• + = =
x1 x 2 x1 x 2 x1 x 2 " Gunakan sifat komutatif
5 penjumlahan, yaitu
3 = 5⋅3 x 2 + x1 = x1 + x2
2 3 2
3
5
=
2
• (x1 − x2)2 = x12 − 2x1x2 + x22 "Gunakan sifat komutatif
= x12 + x22 − 2x1x2 penjumlahan, yaitu
- 2x1x2 + x22 = x22 - 2x1x2
13 2
= −2·
9 3
13 12 1
= − = 9
9 9
1
x1 − x2 = ±
9
1
x1 - x2 = ±
3
1 1
Jadi, x1 − x2 = atau x1 - x2 = −
3 3

31
Bab 2 Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Asah Kompetensi 1
1. Dengan menggunakan diskriminan, tentukan jenis-jenis akar persamaan kuadrat berikut.
Kemudian, tentukan akar-akar tersebut dengan cara memfaktorkan!
a. x2 − 7x − 30 = 0 e. 3x2 = 7 − 4x
b. y2 − 6y − 16 = 0 f. 2y2 −( − y ) = 0
c. z2 − 12z + 36 = 0 g. −8z − 30 + 5z2 = 0
d. p2 + 7 = 4p h. (2p + 1)(5p − 4) − (3p −2)2 = 0
2. Dengan menggunakan diskriminan, tentukan jenis-jenis akar persamaan kuadrat berikut.
Kemudian, tentukanlah akar-akar tersebut dengan cara melengkapkan kuadrat!
a. 2x2 − 2x − 1 = 0 e. 3x2 − 4 = (x + 1)2
1
b. 3y2 − 6y + 1 = 0 f. (y − 1) = y2
3
c. 5p2 − 5p + 2 = 0 g. (p + 1)(2p − 1) = y + 2
y − 1 y2 + 2
d. −h+4=0 h. =
4 6

3. Dengan menggunakan diskriminan, tentukanlah jenis-jenis akar persamaan kuadrat berikut.


Kemudian, tentukan akar-akar tersebut dengan menggunakan rumus!
a. 5x2 − 16x + 2 = 0 c. (x − 1)(x + 1) = 20
y + 4 y − 4 10
b. y2 + 5y − 24 = 0 d. + =
y−4 y+4 3

7 4
e. (z − 1)(z − 1) = 12 g. 2+ =
z z2
1 1 1
f. (p − 1)2 − 2p = 0 h. + + =0
x−1 x−2 x−3

4. Akar-akar persamaan kuadrat ax2 − 3ax + 5(a − 3) = 0 adalah x1 dan x2.


Jika x13 + x23 = 117, tentukanlah nilai a2 + a!
1 1
5. Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dan 1 + x + x = 0, buktikan
1 2

bahwa b = c!
6. Akar-akar persamaan kuadrat x2 − 2x + m = 0 adalah x1 dan x2.
x x 1
Jika x 2 + x 2 = −1 9 , tentukanlah nilai m!
1 2

2 1

7. Selisih akar-akar persamaan x2 − nx + 24 = 0 adalah 5. Tentukanlah jumlah akar-akar


persamaan tersebut! UMPTN 1994*

8. Tentukanlah nilai ab jika a dan b merupakan akar-akar real persamaan


2
x2 + x = ! Olimpiade Matematika SMU*
x +x+1
2

32
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Nini Sentera dan Cendikia mencoba mencari akar-akar
persamaan kuadrat. Saat mengerjakannya, Cendikia
melakukan kesalahan ketika menyalin konstanta persamaan
kuadrat itu. Ia pun mendapatkan akar persamaan kuadrat 2
dan 8. Sedangkan Nini Sentera melakukan kesalahan ketika
menyalin koefisien x sehingga mendapatkan akar −9 dan −1.
Coba cari akar persamaan kuadrat yang benar. Tentukan pula
persamaan kuadratnya!

2. Membentuk Persamaan Kuadrat


Suatu persamaan kuadrat dapat dibentuk apabila diketahui nilai akar-
akarnya atau nilai akar-akar persamaan kuadratnya berelasi dengan akar-
akar persamaan kuadrat lain.
Pada bagian sebelumnya, kamu telah mengetahui jika akar-akar Persaman kuadrat
persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 adalah x1 dan x2 maka kamu dapat (2x + 3)(3x − 5) dapat
menyatakan persamaan kuadrat itu sebagai a(x − x1)(x − x2) = 0. dibentuk dengan
men-galikan (2x + 3)
dan (3x − 5)
Sekarang, pernyataan tersebut dibalik, jika kamu mengetahui akar-akar
persamaan kuadrat maka kamu dapat menyusun persamaan kuadrat 2x + 3
tersebut melalui persamaan berikut. 3x − 5
--–––––––––––×
a(x − x1)(x − x2) = 0 ⇔ a(x2 − (x1 + x2)x + x1x2) = 0 −10x − 15
6x + 9x
2

--–––––––––––--––– ×
6x2 − x − 15

CONTOH
1. Bentuklah persamaan kuadrat yang akar-akarnya 2 dan 5!
2. Bentuklah persamaan kuadrat yang jumlah akar-akarnya −16 dan hasil
kali akarnya 63!
3. x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat 2x2 + 6x − 1 = 0. Bentuklah
persamaan kuadrat yang akar-akarnya x1 + x2 dan x12 + x22!
Jawab:
1. Akar-akar persamaan kuadrat tersebut x1 = 2 dan x2 = 5.
a(x − 2)(x − 5) = 0
a(x2 − 7x + 10) = 0
Pilih a = 1 sehingga didapat persamaan kuadrat x2 − 7x + 10 = 0.
2. x1 + x2 = −16 dan x1x2 = 63.
a(x2 − (−16)x + 63) = 0
a(x2 + 16x + 63) = 0
Pilih a = 1 sehingga didapat persamaan kuadrat x2 + 16x + 63 = 0.

33
Bab 2 Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
3. x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat 2x2 + 6x − 1 = 0,
6 1
berarti x1 + x2 = − = −3 dan x1 x2 = − .
2 2
x12 + x22 diperoleh dengan cara berikut:
(x1 + x2)2 = x12 + 2x1x2 + x22
x12 + x22 = (x1 + x2)2 − 2x1x2
⎛ 1⎞
= (−3)2 − 2. ⎜ − ⎟
⎝ 2⎠
= 9+1
= 10
Persamaan kuadrat yang akan dibentuk memiliki akar-akar
x1 + x2 = −3 dan x12 + x22 = 10, adalah:
a(x − (x1 + x2 ))(x – (x12 + x22 )) = 0
a(x − (−3))(x − 10) = 0
a(x2 − 7x − 30) = 0
Pilih a = 1 sehingga didapat persamaan kuadrat x2 − 7x − 30 = 0.

Asah Kompetensi 2
1. Bentuklah persamaan kuadrat dengan ketentuan sebagai berikut.
1 1
a. Akar-akarnya adalah 2 dan −1 .
2 2
3 + 15 3 − 15
b. Akar-akarnya adalah dan
2 2 2 1
c. Jumlah dan hasil kali akar-akarnya berturut-turut 1 dan .
3 3
7 25
d. Hasil kali dan jumlah kuadrat akar-akarnya berturut-turut − dan .
4 2
3 1 3 1
e. Kebalikan akar-akarnya adalah − 7 dan + 7
2 2 2 2
2. Bentuklah persamaan kuadrat yang akar-akarnya dua kali akar-akar persamaan kuadrat
x2 + 8x + 10 = 0! (UMPTN1996)*

3. Akar-akar persamaan kuadrat x2 + ax + 1 = 0 adalah m dan n. Bentuklah persamaan kuadrat


3 3
yang akar-akarnya + dan m3 + n3! (UMPTN 1998)*
m n
4. Akar-akar persamaan kuadrat x2 − 3x + 1 = 0 adalah x1 dan x2. Bentuklah persamaan kuadrat
1 1 x x
yang akar-akarnya x 2 + x 2 dan x + x !
1 2

1 2 2 1

5. Persamaan kuadrat 3x2 − (a − 1)x − 1 = 0 mempunyai akar-akar m dan n, sedangkan persamaan


1 1
kuadrat yang akar-akarnya dan adalah x2 − (2b + 1)x + b = 0. Tentukanlah 2a + b!
m n
(UMPTN 2001)*

34
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
3. Aplikasi Persamaan Kuadrat

Bu Cindy akan membuat taman seluas 36 m2 di halaman rumahnya. Di


sekeliling taman itu, ia ingin membuat jalan yang lebarnya sama. Jika tanah
di halaman rumahnya itu berukuran 10 m × 5 m, berapakah lebar jalan yang
akan dibuatnya?
Misalkan lebar jalan tersebut x, maka persoalan ini dapat digambarkan
seperti berikut.
Perhatikan sketsa taman di atas!

x x
x x

10 − 2x

Taman 5 − 2x

x x

x x

Panjang taman (10 − 2x) m dan lebarnya (5 − 2x) m.


Luas taman adalah (10 − 2x)(5 − 2x) m2.
Karena luas taman 36 m2, maka akan diperoleh persamaan berikut.
(10 − 2x)(5 − 2x) = 36
50 − 30x + 4x2 = 36
4x2 − 30x + 14 = 0 " Gunakan cara memfaktorkan
2x2 − 15x + 7 =0
(2x − 1)(x – 7) =0
1
x= atau x=7
2
Jika x = 7 maka panjang taman adalah 10 − 2 ⋅ 7 = −4 < 0.
Berarti, x = 7 bukan penyelesaian.
1 1
Jika x = maka panjang taman adalah 10 − 2 = 9 > 0 dan lebar taman
2 2
1
adalah 5 − 2 = 4 > 0.
2
1
Berarti, x = merupakan penyelesaian.
2
1
Jadi, lebar jalan di sekeliling taman yang akan dibuat Bu Cindy adalah m.
2

35
Bab 2 Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Asah Kompetensi 3
Mari kerjakan soal-soal cerita berikut!

1. Di halaman sebuah gedung yang berukuran 80 m × 60 m


akan dibuat taman yang luasnya seperenam kali luas
halaman gedung. Di sekeliling taman tersebut harus
disediakan tempat parkir yang lebarnya sama.
Tentukanlah lebar tempat parkir tersebut!

2. Nicky Sentera dan Claudia membutuhkan waktu 4 jam


untuk mengetik sebuah naskah cerpen bersama-sama. Jika
Nicky Sentera dan Claudia mengetik sendiri-sendiri
naskah tersebut maka Claudia akan lebih lama 6 jam
dibandingkan Nicky Sentera. Berapa lamakah waktu yang
dibutuhkan Claudia jika ia mengetik sendiri naskah cerpen
tersebut?

3. Sekelompok siswa sepakat untuk membeli satu unit


komputer seharga Rp6.120.000,00 dengan cara
patungan(membagi rata pembayaran). Setelah masing-
masing membayar, mereka baru menyadari ada tiga
temannya yang harusnya ikut bergabung. Jika ketiga
teman tersebut ikut maka masing-masing akan membayar
Rp340.000,00 kurang dari yang telah mereka bayar.
Tentukanlah banyak siswa yang berencana membeli
komputer tersebut!

4. Niko Sentera membengkokkan sepotong kawat yang


panjangnya 56 cm untuk membuat sebuah persegi panjang
yang luasnya 171 cm 2. Tentukanlah ukuran persegi
panjang yang dibuat Niko Sentera tersebut!

36
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
ASAH KEMAMPUAN
1
1. Dengan menggunakan diskriminan, tentukanlah jenis akar-akar Bobot soal: 30
persamaan kuadrat berikut. Kemudian, tentukan pula akar-akar itu
dengan cara yang menurutmu paling mudah!
a. 5x2 + 15x + 1 = 0 f. 5x(x + 1) = −2
b. 2a2 + 3a − 2 = 0 g. (3t + 2)(4t − 3) − 10t(t + 1) = 0
c. t2 − 7t + 15 = 0 h. (2k − 3)(3k + 1) − 2k2 + 22k = 0
x 2x 45
d. 3m2 − 2m − 4 = 0 i. + − =0
x + 3 x − 3 4( x 2 − 9)

3 ( x 2 − 11 ) 2 ( x 2 − 60 )
e. 176 − 3y − 35y2 = 0 j. − = 36
5 7
1
2. m dan n akar-akar persamaan kuadrat 3x2 + ax + b = 0. Jika m2 + = 7, Bobot soal: 10
n2
tentukanlah nilai a dan b!
3. Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat x2 + px + q = 0, tentukanlah Bobot soal: 10
2
⎛ 1 1 ⎞
⎜ − ⎟ !
x
⎝ 1 x 2 ⎠

4. x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat x2 + (p −1)x − (4 − 5p) = 0, Bobot soal: 10


x ∈ R. tentukanlah x1100 + x2100!
5. Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat x2 − 3x + 1 = 0, tentukanlah Bobot soal: 10
2
⎛ 1 1 ⎞ 1
persamaan kuadrat yang akar-akarnya ⎜ x − x ⎟ dan x + 1 !
⎝ 1 2 ⎠ 2

6. Diketahui a = 2,545454… dan b = 0,636363…. Tentukanlah persamaan Bobot soal: 10


a b
kuadrat yang akar-akarnya dan !
b a

7. p dan q akar-akar persamaan kuadrat 2x2 − 6x + c = 0. Jika p2 − q2 = 15, Bobot soal: 10


tentukanlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya (p + q) dan
(p − q)!
8. Sebuah segitiga memiliki luas 40 cm2. Jika alasnya 2 cm lebih panjang Bobot soal: 10
daripada tingginya, berapakah ukuran segitiga tersebut?

37
Bab 2 Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
B. Fungsi Kuadrat
1. Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat
Sebuah peluru ditembakkan ke atas sehingga ke- tinggiannya setelah x
detik dinyatakan dengan fungsi h(x) = 50x − 5x2. Bagaimanakah bentuk
lintasan gerak peluru tersebut? Ceritakan pula tentang gerak peluru itu?
Untuk itu, kamu harus menggambar grafik fungsi h(x) = 50x − 5x2.
Sebelum kamu menggambarnya, pelajari dulu langkah-langkah untuk
menggambar grafik fungsi kuadrat secara umum, yaitu grafik fungsi
f(x) = ax2 + bx + c.
a. Tentukan titik potong grafik terhadap sumbu y.
Syaratnya, x = 0 sehingga f(0) = a ⋅ 02 + b ⋅ 0 + c
=c
Jadi, titik potong terhadap sumbu y adalah (0,c).
b. Tentukan titik potong grafik terhadap sumbu x.
Syaratnya, f(x) = 0 sehingga ax2 + bx + c = 0.
Nilai x yang memenuhi merupakan akar-akar persamaan kuadrat ax2 +
bx + c = 0. Kamu akan memperoleh nilai x dengan menggunakan cara
memfaktorkan, cara melengkapkan kuadrat, ataupun dengan rumus
yang telah kamu pelajari pada subbab A. Misalkan, nilai x yang diperoleh
adalah x1 dan x2, maka titik potong terhadap sumbu −x adalah (x1, 0)
dan (x2, 0).
c. Perhatikan koefisien x2, yaitu a.
Jika a > 0 maka grafik fungsi terbuka ke atas.
Jika a < 0 maka grafik fungsi terbuka ke bawah.
d. Tentukan nilai diskriminannya (D).
Jika D = 0 maka grafik menyinggung sumbu −x.
Jika D > 0 maka grafik memotong sumbu –x pada dua titik.
Jika D < 0 maka grafik tidak memiliki titik potong dengan sumbu −x.
Koefisien x 2 dan diskriminan ini menentukan posisi grafik fungsi
f(x) = ax2 + bx + c pada bidang koordinat.

• a > 0 dan D = 0 • a < 0 dan D = 0


x1 = x2
x

x
x1 = x2

• a > 0 dan D > 0 • a < 0 dan D > 0


x1 x2
x
x
x1 x2

• a > 0 dan D < 0 • a < 0 dan D < 0


x

38
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
1 Untuk a > 0 dan D < 0, grafik seluruhnya berada di atas sumbu -x.
Dikatakan, fungsi f(x) definit positif. Artinya, selalu bernilai positif.
1 Untuk a < 0 dan D < 0, grafik seluruhnya berada di bawah sumbu-x.
Dikatakan, fungsi f(x) definit negatif. Artinya, selalu bernilai negatif.
e. Tentukan koordinat titik balik, yaitu menentukan titik maksimum atau
minimum fungsi. Caranya sebagai berikut.
Dengan melengkapkan kuadrat, kamu dapat menyatakan fungsi
f(x) = ax2 + bx + c dalam bentuk lain, yaitu:
b
ax2 + bx + c = a(x2 + x) + c
a 2
⎧⎪⎛ b ⎞ b 2 ⎫⎪
= a ⎨⎜ + − ⎬
2 a ⎠ 4 a 2 ⎭⎪ + c
x ⎟
⎩⎪⎝ Ingat
2
⎛ b ⎞ b2
= a⎜x + ⎟ − +c D = b2 – 4ac
⎝ 2a ⎠ 4a
2
⎛ b ⎞ b 2 − 4 ac
= a ⎜x + ⎟ +
⎝ 2a ⎠ −4 a
2
⎛ ⎛ b ⎞⎞ D
= a ⎜x −⎜− ⎟⎟ +
⎝ ⎝ 2a ⎠ ⎠ −4 a
b
x = − merupakan persamaan sumbu simetri dari grafik fungsi f(x),
2a
D
sedangkan merupakan nilai maksimum atau minimum dari fungsi
−4 a
f(x).
⎛ b D⎞
Jadi, koordinat titik balik fungsi f(x) adalah ⎜ − ,− ⎟ .
⎝ 2 a 4a ⎠
Sekarang, kamu akan menggambar grafik fungsi h(x) = 50x − 5x2.
• Titik potong dengan sumbu-h, syaratnya x = 0 sehingga h(0) = 0.
Jadi, titik potong dengan sumbu-h adalah (0,0)
• Titik potong dengan sumbu-x, syaratnya h(x) = 0
Gunakan cara memfaktorkan:
50x − 5x2 = 0
5x(10 − x) = 0
5x = 0 atau 10 − x = 0
x1 = 0 atau x2 = 10
Jadi, titik potong dengan sumbu-x adalah (0, 0) dan (10, 0).
(5,125) Titik balik
• Koefisien x2 pada fungsi h(x) adalah a = −5 h maksimum
Karena a < 0 maka grafik terbuka ke bawah. Akibatnya, titik balik fungsi 125
merupakan titik balik maksimum. Sumbu
simetri x = 5
• Persamaan sumbu simetri fungsi h(x) adalah
50 50
x = − 2.( −5) = 10 = 5
Jadi, sumbu simetri fungsi h(x) adalah garis x = 5.
Nilai maksimum fungsi adalah
⎛ 50 2 − 4 ⋅ ( −5) ⋅ 0 ⎞ ⎛ 2500 ⎞
hmaksimum = − ⎜ 4 ⋅ ( −5)
⎟ = −⎜ ⎟ = 125
⎝ ⎠ ⎝ −20 ⎠

x
0 5 10

39
Bab 2 Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Dengan demikian, titik balik maksimum fungsi h(x) adalah (5,125).
Dari grafik tersebut, kamu dapat mengetahui hal-hal berikut.
• Grafik berbentuk parabola sehingga lintasan gerak peluru berbentuk
parabola.
• Titik puncak grafik (5,125). Berarti, peluru mencapai ketinggian
maksimum 125 m pada saat 5 detik setelah ditembakan.
• Titik potong terhadap sumbu-x adalah (0,0) dan (10,0). Berarti, peluru
mencapai tanah 10 detik setelah ditembakkan.

Asah Kompetensi 4
1. Gambarlah grafik fungsi kuadrat berikut!
1
a. f(x) = x2− 5x + 6 k. f(z) = − z (z − 3)
2
b. f(x) = x2 + 6x − 5 l. f(m) = 2m2 − 8m + 1
c. g(x) = 3x + x2 + 10 m. g(n) = 1 − 12n + 3n2
d. f(y) = 2y2 + y − 10 n. h(x) = 2x2 − 6x + 4
e. h(t) = (3 + 2t)(2t + 1) o. f(x) = − 2 2 x2+ 2x − 2

f. f(t) = t − 4 + 3t2 p. g(n) = 2 n2 + 3


g. f(z) = 4z2 − 7z – 2 q. h(t) = −2t2 − 8t + 18
h. h(x) = (x − 2)2 + (x − 2) + 2 r. f(y) = 18 − 3y − y2
i. g(t) = 1 + 5t + 4t2 s. h(n) = n2 + 2n + 8
2. Berikan contoh fungsi kuadrat yang definit positif dan definit negatif. Kemudian gambarkan
grafiknya!

2. Menentukan Fungsi Kuadrat


Untuk menentukan suatu fungsi kuadrat, kamu harus memperhatikan
hal-hal berikut.
a. Jika diketahui titik potong terhadap sumbu−x, misalnya (x1,0) dan (x2,0),
maka fungsi kuadratnya adalah f(x) = a(x − x1)(x – x2).
b. Jika diketahui titik balik fungsi, misalnya (h,k), maka fungsi kuadratnya
adalah f(x) = a(x − h)2 + k.
c. Jika diketahui tiga titik yang dilalui grafik, maka fungsi kuadratnya
adalah f(x) = ax2 + bx + c.

CONTOH 1. Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya memotong sumbu−x pada


titik (0,0) dan (4,0) serta melalui titik (1,3)!
Jawab:
Misalkan, fungsi kuadrat yang grafiknya memotong sumbu−x pada
titik (0,0) dan (4,0) itu adalah f(x) = ax(x − 4).
Karena grafik f(x) melalui titik (1, 3) maka
3 = a ⋅ 1 ⋅ (1 − 4)
3
Diperoleh a= − = −1
3

40
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Dengan mensubstitusi nilai a ke fungsi f(x), akan diperoleh
f(x) = −x(x − 4)
Jadi, fungsi kuadrat tersebut adalah f(x) = −x(x − 4).
2. Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya melalui titik (0,−35) dan
mempunyai titik balik (4,−3)!
Jawab:
Misalkan, fungsi kuadrat tersebut f(x) = a(x − h)2 + k dengan koordinat
titik balik (h,k) = (4, −3).
Fungsi itu adalah f(x) = a(x – 4)2 − 3.
Grafik fungsi f(x) melalui titik (0, −35), sehingga diperoleh nilai a.
a(0 − 4)2 − 3 = −35
(−4)2a − 3 = −35
16a = −32
a = −2
Jadi, fungsi kuadrat tersebut adalah f(x) = −2(x − 4)2 − 3.
3. Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya melalui titik (0,6), (2,13), dan
(−1,−2)!
Jawab:
Misalkan, fungsi kuadrat tersebut f(x) = ax2 + bx + c.
Grafik melalui titik (0,6), didapat c = 6 …… (a)
Grafik melalui titik (2,13), didapat 4a + 2b + c = 13 …… (b)
Grafik melalui titik (−1,−2), didapat a − b + c = −2 …… (c)

Substitusi persamaan (a) ke persamaan (b), didapat


4a + 2b + 6 = 13
4a + 2b = 7 …… (d)
Substitusi persamaan (a) ke persamaan (c), didapat
a − b + 6 = −2
a − b = −8
a=b−8 …… (e)
Substitusi persamaan (e) ke persamaan (d), didapat
4(b − 8) + 2b = 7
4b − 32 + 2b = 7
6b = 39
39 13
b = = …… (f)
6 2
Substitusi persamaan (f) ke persamaan (e), didapat
13
a= −8
2
13 16
= −
2 2
3
= −
2
Sekarang, substitusilah nilai a, b, dan c yang telah didapat pada fungsi
f(x) = ax2 + bx + c

41
Bab 2 Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Sehingga kamu memperoleh fungsi kuadrat:
3 3
f(x) = − x2 − x+6
2 2

Asah Kompetensi 5
1. Titik balik grafik fungsi kuadrat f(x) adalah (3,19). Jika fungsi f(x) dinyatakan sebagai
f(x) = −x2 + px + q, tentukanlah fungsi f(x) tersebut!
2. Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya memotong sumbu−x pada titik (−1,0) dan mempunyai
titik balik (1,4)!
3. Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya memotong sumbu−x pada titik (−1,0) dan (5,0) serta
mempunyai nilai minimum −4!
1
4. Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya memotong sumbu−x pada titik ( ,0) dan (1,0) serta
4 2
melalui titik ( ,2)!
5
5. Tentukanlah fungsi kuadrat yang grafiknya melalui titik-titik berikut!
a. (−3,6), (1,−6), dan (−1,−4)
b. (−2,9), (−1,4), dan (5,16)
c. (4,24), (1,6), dan (−4,16)
d. (0,−15), (4,33), dan (1,−15)
e. (−4,−3), (0,5), dan (4,13)

3. Aplikasi Fungsi Kuadrat


Pada bagian ini akan dibahas tentang beberapa masalah aplikasi yang
dapat diubah menjadi model matematika dengan persamaan kuadrat.
Untuk lebih jelas, pelajarilah contoh berikut.

CONTOH Tentukanlah hasil kali maksimum dari dua bilangan yang jumlahnya 50!
Jawab:
Misalkan dua bilangan tersebut adalah x dan y, maka x + y = 50.
Sehingga diperoleh y = 50 − x.
Misalkan pula, hasil kali kedua bilangan tersebut dinyatakan dengan
fungsi f(x), maka f(x) = xy
= x(50 – x)
= 50x − x2
Supaya diperoleh hasil kali sebesar-besarnya, kamu harus menentukan
b
sumbu simetri fungsi f(x), yaitu x = −
2a

42
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
50
x = −
2( −1)
= 25
Substitusi nilai x = 25 ke persamaan y = 50 − x
y = 50 − 25
= 25
Jadi, kedua bilangan tersebut adalah 25.

Asah Kompetensi 6
1. Jika sisi miring sebuah segitiga siku-siku adalah 50 cm dan kelilingnya 112 cm, tentukanlah
panjang sisi siku-sikunya!
2. Dua buah roda berputar, dan setiap menit sebuah roda melakukan 1 putaran lebih banyak
daripada yang lainnya. Jika roda yang lebih kecil memerlukan waktu 1 detik lebih cepat
1
daripada roda yang lebih besar untuk melakukan putaran, berapa banyaknya putaran
4
yang dilakukan tiap roda dalam 1 menit?
Petunjuk : Kelajuan roda besar = x putaran/menit
Kelajuan roda kecil = (x + 1) putaran/menit

3. Jumlah kuadrat sebuah bilangan dan bilangan lain yang dua lebih besar daripada bilangan
tersebut adalah 36. Tentukanlah bilangan tersebut!

ASAH KEMAMPUAN
2
Waktu: 120 menit
1. Gambarlah grafik fungsi kuadrat berikut. Bobot soal: 60
a. f(x) = x2 + 4
b. f(x) = 2 − 3x − x2
c. g(z) = z + z2 − 3
d. g(h) = 25 + 4h2 − 3
e. g(m) = −3 + 2m − m2
f. h(r) = 1 − (2 − r)2
2. Fungsi f(x) mempunyai nilai minimum 21 dan memotong sumbu-y Bobot soal: 10
pada titik yang berordinat 25. Jika fungsi f(x) dinyatakan dengan
f(x) = (x − 2a)2 + 3b, tentukanlah fungsi f(x) tersebut!

43
Bab 2 Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
3. Tentukan titik balik fungsi f(x) yang grafiknya melalui titik (2,5) dan Bobot soal: 10
(7,40) serta mempunyai persamaan sumbu simetri x = 1!
4. Tentukanlah batas nilai m agar grafik fungsi f(x) = mx2 + (2m − 1)x + m − 2 Bobot soal: 10
definit negatif!
5. Sebuah pintu berbentuk parabola terbuka ke bawah. Titik tertinggi Bobot soal: 10
pintu tersebut terletak 2 m di atas lantai, sedangkan lebarnya di lantai
1,5 m. Tentukanlah fungsi yang menyatakan bingkai pintu tersebut!

Rangkuman
angkuman
1. Bentuk umum persamaan kuadrat
ax 2 + bx + c = 0 ; a , b , c ∈ R dan a ≠ 0
2. Rumus menentukan akar persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0 ; a , b , c ∈ R dan a ≠ 0 adalah

−b ± b 2 − 4 ac
x1,2 = ⇒ Rumus abc
2a
3. Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0 ; a , b , c ∈ R dan a ≠ 0 maka
b
• Jumlah akar-akar : x1 + x2 = −
a
c
• Hasil kali : x1 ⋅ x2 =
a
4. Menentukan jenis-jenis akar persamaan kuadrat dengan diskriminan D
a. D = 0 ⇒ memiliki dua akar yang sama dan real
b. D > 0 ⇒ memiliki dua akar bilangan real yang berbeda ( x1 ≠ x2 )
c. D < 0 ⇒ tidak memiliki akar bilangan real
5. Persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar x1 dan x2 adalah:
a ( x − x1 )( x − x2 ) = 0 ⇔ a ( x 2 − ( x1 + x2 ) x + x1 x2 ) = 0
6. Langkah-langkah untuk menggambar grafik fungsi
a. Tentukan titik potong terhadap sumbu-x
b. Tentukan titik potong terhadap sumbu-y
c. Perhatikan koefisien x2, yaitu a.
• a > 0 : Grafik terbuka ke atas
• a < 0 : Grafik terbuka ke bawah
d. Menentukan nilai diskriminan D
• D = 0 : Grafik menyinggung sumbu-x
• D > 0 : Grafik memotong sumbu-x pada dua titik
• D < 0 : Grafik tidak memiliki titik potong dengan sumbu-x

44
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Ulangan Bab 2
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 5. Bentuk pemfaktoran dari persamaan kuadrat
(4x + 1)2 = x(8x − 1) adalah . . . .
1. Jika a dan b adalah akar-akar persamaan
kuadrat x2 + 4x − 2 = 0, maka persamaan a. (4x + 1(x + 1) d. (x − 1)(4x + 1)
kuadrat yang akar-akarnya a 2b dan ab 2 b. (x − 1)(8x + 1) e. (8x + 1)(x + 1)
adalah . . . . c. (x + 1)(4x − 1)
a. x2 − 8x + 6 = 0 d. x2 − 6x + 6 = 0 6. Jika x 1 dan x 2 merupakan akar-akar
b. x2 − 8x − 8 = 0 e. x2 − 6x + 8 = 0 persamaan kuadrat 3x2 + 6x + 2 = 0 maka
c. x2 − 6x − 6 = 0 (x12 − x22) + x12 + x22 = . . . .
32
2. Akar-akar persamaan kuadrat a. d. 4
3
x + 6x + c = 0 adalah x, dan x2. u dan v
2
23
b. e. 8
adalah akar-akar persamaan kuadarat 3
x2 + (x12 + x22)x + 4 = 0. Jika uv = −u−v, maka c. 22
x1x23 + x13x2 = . . . . 7. Jika akar-akar persamaan 3x2 + 8x + 4 = 0
a. −64 d. 64 adalah p dan q, maka persamaan kuadrat
b. 16 e. −16 yang mempunyai akar-akar p 2 dan q 2
c. 4 adalah . . . .
3. Jika x adalah bilangan asli dan a. 9x2 −40x + 16 = 0
2x2 − 3x − 5 = 0, maka x = . . . . b. 3x2 + 40x + 4 = 0
1 c. 9x2 − 64x + 16 = 0
a. a dan 2 d. 1 d. 9x2 + 64x + 16 = 0
2
1 e. 3x2 − 40x − 4 = 0
b. 2 e. −16
2
c. 16 8. Akar-akar positif dari
(m + 3)x2 + 2(m − 7)x + m − 3 = 0
4. Grafik di bawah ini berbentuk parabola
adalah . . . . .
dengan persamaan . . . .
a. −3 < m < 3 d. −3 < m < 7
a. y = −x2 − 4x + 3 d. y = x2 − 4x + 3
29
b. y = −x2 − 4x − 3 e. y = x2 + 4x − 3 b. 3 < m < e. −7 < m < 3
7
c. y = x2 + 4x + 3 c. −3 < m < −7
9. Grafik suatu fungsi kuadrat memotong
y
sumbu-x di titik A(−1, 0), B(4, 0) dan memo–
4
tong sumbu-y di titik C(0, 8). Persamaan
3 grafik fungsi tersebut adalah . . . .
2 a. y = 2x2 + 10x + 8
1 b. y = −2x2 − 10x + 8
x c. y = −2x2 + 4x + 8
O 1 2 3 4
−1 d. y = −2x2 + 6x + 8
−2 e. y = 2x2 − 10x − 8

45
Bab 2 Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
10. Luas suatu bidang dibatasi oleh kurva x = 1
(t + 1) dan y = t2 + 2. Jika lintasan
2
y = x2 −5x + 6 dan sumbu-x adalah . . . .
semut itu membentuk kurva, berapakah
a. −1 d.
1
panjang lintasan yang ditempuh pada
2 6
b. −1 e.
1 saat t?
3 3
3. Sebuah jendela berbentuk parabola terbuka
c. −1
6 ke bawah. Tinggi jendela terbuka ke bawah.
Tinggi jendela tersebut 1 m dan lebarnya 0,75
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas m. Tentukanlah fungsi yang menyatakan
dan tepat! bingkai jendela tersebut!

1. Etrick akan membuat sebuah kotak yang 4. Sebuah triplek berbentuk segitiga siku-siku.
alasnya berupa bujur sangkar dan volumenya Jika sisi miring triplek adalah 61 cm dan
187,5 cm3. Biaya bahan untuk pembuatan kelilingnya 132 cm, tentukanlah panjang sisi
alas kotak adalah Rp500,00/cm 2, untuk siku-siku triplek tersebut!
bagian atasnya Rp700,00/cm2, dan untuk 5. Rita akan membuat sebuah taplak meja yang
bagian sisinya Rp400,00/cm 2. Berapakah berbentuk persegi panjang. Jika penjumlahan
ukuran yang harus ia buat agar biaya panjang dan lebar taplak meja tersebut
pembuatan kotak sekecil mungkin? 150 cm, berapakah luas maksimum taplak
2. Seekor semut merayap pada bidang XOY meja?
sampai berada di titik (x, y) dengan

46
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
B
A
Sistem Persamaan B
Linear dan Kuadrat

3
TUJUAN
PEMBELAJARAN

♦ Kamu dapat menjelaskan arti


penyelesaian suatu sistem persamaan.
♦ Kamu dapat menentukan penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel.
♦ Kamu dapat memberikan tafsiran
geometri dari penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel.
♦ Kamu dapat menentukan penyelesaian
sistem persamaan linear tiga variabel.
♦ Kamu dapat menentukan penyelesaian
Gambar Pak Delon menjual sistem persamaan linear kuadrat dua
melon dan semangka variabel.
(cari di majalah) ♦ Kamu dapat menjelaskan karakteristik
masalah yang model matematikanya
sistem persamaan linear.
♦ Kamu dapat menentukan besaran
dalam masalah yang dirancang
Mr. Delon, seorang pedagang buah. Ia menjual 2 kg melon sebagai variabel sistem persamaan
linear.
dan 3 kg semangka dengan harga Rp37.000,00. Kemudian,
ia juga menjual 3 kg melon dan 2 kg semangka ini dengan ♦ Kamu dapat merumuskan sistem
persamaan linear yang merupakan
harga Rp38.000,00. Berapakah harga melon dan semangka
model matematika dari masalah.
tersebut perkilogramnya? Masalah ini adalah salah satu
♦ Kamu dapat menentukan penyelesaian
masalah yang dapat diselesaikan dengan menggunakan dari model matematika.
sistem persamaan linear. Untuk lebih jelas mengenai sistem
♦ Kamu dapat memberikan tafsiran
persamaan linear ini dan penerapannya, pelajarilah bab terhadap solusi dari masalah.
berikut dengan baik.
A. Sistem Persamaan Linear

1. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


Di kelas VIII SMP telah dipelajari persamaan-persamaan linear seperti
berikut:
a. x − y = 1
b. x + y = 3
Jika kedua persamaan tersebut digabung maka akan terbentuk sebuah
sistem persamaan, yaitu sistem persamaan linear. Perhatikan sistem
persamaan tersebut.
Sistem persamaan tersebut melibatkan dua variabel, yaitu x dan y,
sehingga dikatakan sebagai sistem persamaan linear dua variabel. Bentuk
umum sistem persamaan linear dua variabel:
a1x + b1y = c1
a2x + b2y = c2
di mana a1, b1, c1, a2, b2 dan c2 bilangan real.
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear ini, dapat digunakan
empat cara, yaitu:
a. Metode Grafik
b. Metode Substitusi
c. Metode Eliminasi
d. Gabungan Metode Eliminasi dan Substitusi

a. Metode Grafik
Di kelas VIII SMP telah dipelajari cara menggambar grafik persamaan
linear. Sekarang, lakukanlah aktivitas berikut dengan menggunakan
kemahiran yang telah kamu miliki tersebut.

A ktivitas di K elas

1. Gambarlah garis x − 3y = −3 dan x + y = 1 pada satu sistem koordinat!


2. Apakah kedua garis tersebut berpotongan? sejajar? atau berimpit? Jika berpotongan, tentukanlah
titik potongnya!
3. Gambarkan pula garis x + y = −1 dan x + y = 3 pada satu sistem koordinat yang lain.
4. Apakah kedua garis tersebut berpotongan? sejajar? atau berimpit? Jika berpotongan, tentukanlah
titik potongnya!
5. Sekarang, gambarlah garis x − y = 1 dan 3x − 3y = 3 pada satu sistem koordinat yang lain!
6. Apakah kedua garis tersebut berpotongan? sejajar? atau berimpit? Jika berpotongan, tentukanlah
titik potongnya!

48
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Pada langkah 1 aktivitas tersebut, akan diperoleh grafik berikut.
y
x +y=1
y=−
3 3
2 x−3
1
x
−4 −3 −2 −1 O 1 2
−1
−2
−3

Gambar grafik pada langkah 1

Kedua garis tersebut berpotongan pada satu titik, yaitu titik (0,1). Ini
menunjukkan bahwa sistem persamaan linear tersebut memiliki tepat satu
penyelesaian.
Sekarang, amati grafik yang digambar pada langkah 3 dan langkah 5!
y y

x+y=1 3 3
x+y=3 x−y=1
2 2
1 1
x x
−2 −1 O 1 2 3 −2 −1 O 1 2 3 4
−1 −1
−2 −2
3x − 3y = 3
−3 −3

y
Gambar grafik pada langkah 3 Gambar grafik pada langkah 5
k2
titik
Pada langkah 3, kedua garis yangdigambar akan sejajar satu sama lain potong
sehingga menyebabkan sistem persamaan linear tersebut tidak memiliki
penyelesaian. k1
Sedangkan, pada langkah 5, kedua garis tersebut berimpit sehingga
menyebabkan sistem persamaan linear tersebut memiliki tak berhingga x
O
penyelesaian.
Aktivitasmu ini menggambarkan tiga kemungkinan penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel, yaitu sebagai berikut: Gambar 3.1 Kedua garis
berpotongan di satu titik
• Sistem persamaan linear dua variabel memiliki tepat satu penyelesaian.
Kamu telah mengetahui bahwa dua garis akan berpotongan dalam satu
sumbu koordinat jika kedua garis tersebut memiliki gradien yang
y
berbeda. Ini berarti, sistem persamaan linear dua variabel memiliki tepat
satu penyelesaian jika gradien kedua garis berbeda. l2
Jika digambarkan dalam bentuk grafik seperti Gambar 3.1.
l1
• Sistem persamaan linear dua variabel tidak memiliki penyelesaian.
Kedua garis sejajar jika memiliki gradien yang sama dan titik potong
yang berbeda terhadap sumbu-y. Ini berarti, sistem persamaan linear x
O
dua variabel tidak memiliki penyelesaian jika gradien kedua garis sama
sedangkan titik potong terhadap sumbu-y berbeda. Gambar 3.2 Kedua garis
Jika digambarkan dalam bentuk grafik seperti Gambar 3.2. sejajar

49
Bab 3 Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
y • Sistem persamaan linear dua variabel memiliki tak berhingga
penyelesaian.
Jika digambarkan dalam bentuk grafik seperti Gambar 3.3.

m2
Kedua garis berimpit jika memiliki gradien yang sama dan titik potong
yang sama terhadap sumbu-y. Ini berarti, sistem persamaan linear dua
m1 variabel memiliki tak berhingga penyelesaian.
x Dengan metode grafik, dapat diselesaikan suatu sistem persamaan linear.
O
Namun, metode ini tidak efektif, efisien, dan tidak akurat. Berikut ini akan
dibahas metode metode substitusi dan eliminasi yang lebih efektif, efisien,
Gambar 3.3 Kedua garis
berhimpit
dan akurat.
b. Metode Substitusi
Metode substitusi dilakukan dengan mensubstitusi salah satu peubah.
Langkah-langkahnya sebagai berikut.
Misalkan, diketahui sistem persamaan linear berikut ini.
ax + by = k … Persamaan 1
cx + dy = h … Persamaan 2
bc − ad ≠ 0
Langkah 1
Pada salah satu persamaan, nyatakan salah satu variabel dalam variabel yang
lain.
k − ax
Misalnya dari persamaan 1, nyatakanlah y = , b≠0 … Persamaan 3
b
Langkah 2
Substitusi Persamaan 3 ke Persamaan 2, sehingga akan diperoleh nilai variabel
x.
⎛ k − ax ⎞
cx + d ⎜ ⎟= h
⎝ b ⎠
bcx + dk − adx
=h
b
Kalikan kedua ruas dengan b sehingga diperoleh
bcx + dk – adx = bh
Sekarang, kurangkan kedua ruas dengan dk.
bcx − adx = bh − dk
(bc − ad)x = bh − dk
Karena bc − ad ≠ 0, maka dapat dibagi kedua ruas dengan bc − ad sehingga
diperoleh
bh − dk
x= … Persamaan 4
bc − ad
Langkah 3
Nilai variabel x ini, substitusikan ke salah satu persamaan, misalkan di
substitusikan ke Persamaan 3 akan diperoleh
bh − dk ⎞
k − a ⎛⎜ ⎟
y = ⎝ bc − ad ⎠
b
bck − adk − abh + adk
= bc − ad
b

50
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
bck − abh b (ck − ah )
= b(bc − ad ) =
b (bc − ad )

=
ck − ah
TTS
bc − ad
Isilah lingkaran-ling-
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel tersebut karan kosong di bawah
ini sehingga bilangan-
⎧⎛ bh − dk ck − ah ⎞ ⎫
adalah ⎨⎜ , ⎟⎬ . bilangan pada setiap
⎩⎝ bc − ad bc − ad ⎠ ⎭ garis mempunyai jum-
lah yang sama.
c. Metode Eliminasi 7
Dalam metode eliminasi, salah satu variabelnya dihilangkan dengan cara
menjumlahkan atau mengurangkan kedua persamaan linear. Agar variabel 3 12 14
tersebut dapat dihilangkan saat dijumlahkan atau dikurangkan maka
koefisien variabel tersebut harus sama atau disamakan. 20
Langkah-langkahnya sebagai berikut.
Misalkan diketahui sistem persamaan linear dua variabel berikut.
ax + by = k … Persamaan 1
cx + dy = h … Persamaan 2 8

di mana bc − ad ≠ 0 (Final Kompetisi Matematika


SMU XVIII Jakarta September
Langkah 1 2001)
Misalkan, kamu ingin menghilangkan variabel x. Perhatikan koefisien
variabel x tersebut. Oleh karena koefisiennya berbeda, maka kalikan
Persamaan 1 dengan c dan Persamaan 2 dengan a.
acx + bcy = ck … Persamaan 3
acx + ady = ah … Persamaan 4
Langkah 2
Kurangkan Persamaan 3 dengan Persamaan 4.
acx + bcy = ck
acx + ady = ah
−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−− −
(bc − ad)y = ck − ah

Oleh karena bc − ad ≠ 0, kamu dapat membagi kedua ruas dengan bc − ad


ck − ah
sehingga memperoleh y = .
bc − ad

Langkah 3
Untuk mendapatkan nilai variabel x, maka dapat dilakukan dengan cara
menghilangkan variabel y seperti cara menghilangkan variabel x pada
langkah 1 dan 2.
Kita akan coba mengulangi langkah 1 dan 2 untuk menghilangkan variabel y.
Untuk itu, kalikanlah persamaan 1 dengan d dan persamaan 2 dengan b.
adx + bdy = dk …… Persamaan 5
bcx + bdy = bh …… Persamaan 6

Langkah 4
Kurangkanlah Persamaan 5 dengan Persamaan 6.
adx + bdy = dk
bcx + bdy = bh
−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−
(ad − bc)x = dk − bh −

51
Bab 3 Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Karena ad – bc ≠ 0, kedua ruas dapat dibagi dengan ad − bc sehingga diperoleh
dk − bh
x=
ad − bc
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel tersebut

adalah ⎨⎧⎛ bh − dk , ck − ah ⎞ ⎬⎫ .
⎜ ⎟
⎩⎝ bc − ad bc − ad ⎠ ⎭

CONTOH
1. x+y=3
Selesaikan dengan metode grafik!
2x + y = 4
Jawab:
x+y=3 … Persamaan 1
2x + y = 4 … Persamaan 2
• Titik potong terhadap sumbu-x adalah (2, 0) dan (3, 0)
• Titik potong terhadap sumbu-y adalah (0, 4) dan (0, 3)
y

2x + y = 4
4
3
2
1
x
1 2 3
x+y=3

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(1, 2)}.


2. 2x − y = 11
Selesaikan dengan metode substitusi!
x + 4y = 1
Jawab:
2x − y = 11 … Persamaan 1
x + 4y = 1 … Persamaan 2
Dari Persamaan 2 diperoleh
x = 1 − 4y … Persamaan 3
Substitusi nilai x ke Persamaan 1
2(1 − 4y) − y = 11
2 − 8y − y = 11
−9y = 11 − 2
−9y = 9
y = −1
Substitusi y = −1 ke Persamaan 3 sehingga diperoleh nilai x
x = 1 − 4 (−1)
=1+4
=5
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {( 5, −1)} .

52
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
3. −5x − 2y = 4 Selesaikan dengan metode eliminasi
x+y =1
Jawab:
−5x − 2y = 4 … Persamaan 1
x+y =1 … Persamaan 2
Misalkan, kamu terlebih dahulu ingin mengeliminasi variabel y.
Caranya, kalikan Persamaan 1 dengan 1 dan Persamaan 2 dengan 2.
Jika mengeliminasi variabel x, kalikan Persamaan 1 dengan 1 dan
Persamaan 2 dengan 5.
−5x − 2y = 4 ×1 −5x – 2y = 4 ×1
x+y =1 ×2 x+y =1 ×5

−5x – 2y = 4 −5x – 2y = 4
2x + 2y = 2 5x + 5y = 5
+ +
−3x = 6 3y = 9
x = −2 y =3
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {( −2, 3 )} .

Asah Kompetensi 1
1. Selidiki, apakah sistem persamaan linear berikut memiliki penyelesaian? Kemudian,
tentukanlah himpunan penyelesaiannya dengan menggunakan metode grafik!
x
a. 3x − y = 0 f. + y = −2
5
x
2x + y = 5 − y = 10
3
x+y
b. 3x − 5y = 6 g. =3
3
2x − 3y − 5 = 0 3x + 3y − 27 = 0
x y
c. 3y + 5x − 11 = 0 h. + =4
3 2
−5x − 3y = 9 2x + 3y = 4
d. 6y − 2x = 8 i. 4y = x + 1
3 + 2x
x − 3y + 4 = 0 2y =
2
e. 2x − 3y = 4 j. 5x + 5y = 3
x − 5y = 9 4y − x = 6
2. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear berikut dengan metode substitusi!
a. 7x + 2y = 10 c. 2x + 0,4y = 8
5x + 2y = 6 1,2y − 5x − 9 = 0
b. −2x + y = 4 d. 2(x − 1) + 3(y + 1) = 4
8x − 4y + 16 = 0 5(x − 2) + 2(2 + y) = 7

53
Bab 3 Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
e. 2x + 3y = 12 h. 2x + 3y = 5
3x + y = 11 7x − 4y = 3
f. 5x − 3y = 2 g. 4x + 3y = 0
9y − 15x = 8 5y + 53 = 11x

5 3 4 15
− =1 +
g.
x y
j. x y = 15

17 30 7 6
+ −
x y = 16 5x y = 3

3. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear berikut dengan metode eliminasi!
8 3
2x + 3y = 11 +
a. f. x y=3
9 4
5x + 3y = 23 +
y x=4

9 8
b. 7y + 3x = 25 g. + = 11
x+y y−x

3 5
4x + 6y = 20 + =6
y+x x−y

x 2x x
c. 3x − 4y = 5 h. + = +y
2 5 15
2y − 5 x − 2 3
12x − 16y = 20 − =
6 4 8
x y
d. + =2 i. 3x + 2y = −2
3 5
3x + 2 y − 2
6y + 10x = 60 + =0
2 3
x y
e. 3x + 2y = 17 j. + =4
5 3
y
6x + 4y − 21 = 0 x − =7
2

4. Jika garis (x − 2y) + a(x + y) = a sejajar dengan garis (5y − x) + 3a(x + y) = 2a, tentukanlah
nilai a! (Soal Olimpiade Matematika SMU)*

5. Jika perbandingan 2x − y dengan x + y adalah 2 : 3, berapakah perbandingan x dengan y?


(Soal Olimpiade Matematika SMU)*

d. Gabungan Metode Eliminasi dan Substitusi


Gabungan metode eliminasi dan substitusi dapat digunakan untuk
menyelesaikan sistem persamaan linear sehingga mengerjakannya lebih
singkat dan mudah.

54
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Tentukanlah himpunan penyelesaian dari: CONTOH
x + 3y = 10 … Persamaan 1
3x + 4y = 15 … Persamaan 2
Jawab:
Untuk mendapatkan nilai y eliminasi nilai x
x + 3y = 10 ×3 → 3x + 9 y = 30
3x + 4 y = 15 ×1 → 3x + 4 y = 15

5y = 15
y=3
Subtitusikan y = 3 pada salah satu, Persamaan 1 atau Persamaan 2.
Misalkan dipilih Persamaan 2, sehingga diperoleh
3x + 4y = 15
3x + 4(3) = 15
3x + 12 = 15
3x = 3
x =1
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(1,3)}.

Asah Kompetensi 2
Carilah himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut!

30 17
1. x + 4y = 18 4. + = 16
x y
−6 5
4x + 3y = 20 + =1
x y

1 2
2. 3x + 4y = 11 5. + =1
a b
2 1
−2x + 5y = 8 − + =8
a a
3. 3x + 2y = 21
7x − 3y = 26

2. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


Penyajian tiga persamaan linear yang masing-masing memuat paling
banyak tiga variabel disebut sistem persamaan linear tiga variabel. Bentuk
umumnya adalah sebagai berikut:
a1x + b1y + c1z = d1
a2x + b2y + c2z = d2
a3x + b3y + c3z = d3

55
Bab 3 Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Pasangan (x,y,z) yang memenuhi sistem persamaan di atas disebut
himpunan penyelesaian sistem persamaan.

a. Metode Substitusi
Metode substitusi dilakukan dengan mensubstitusi salah satu peubah.
Untuk lebih jelas pelajarilah contoh berikut:

CONTOH Tentukanlah himpunan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga


Variabel (SPLTV) berikut!
2x + y − 3z = −5 . . . Persamaan 1
x + 2y + z = 8 . . . Persamaan 2
x − 2y + 3z = 6 . . . Persamaan 3
Jawab:
Nyatakan z pada Persamaan 1 dalam x dan y.
2x + y − 3z = − 5 ⇔ 3z = 2x + y + 5
2x + y + 5
z= . . . Persamaan 4
3
Substitusi nilai z ke salah satu persamaan asli yang belum digunakan
(Persamaan 2 atau Persamaan 3)
⎛ 2x + y + 5 ⎞
x + 2y + ⎜
⎝ 3


=8 . . . kedua ruas dikali 3

⇔ 3x + 6y + (2x + y + 5) = 24
5x + 7y = 19 . . . Persamaan 5
Nyatakan y pada Persamaan 5 dalam x
5x + 7y = 19 ⇔ 7y = −5x + 19
−5x + 19
y= . . . Persamaan 6
7
Substitusi Persamaan 6 ke Persamaan 4.
−5x + 19 ⎞
2 x + ⎛⎜ ⎟+5
⎝ 7 ⎠
z = . . . penyebut dan pembilang dikali 7
3
14x + ( −5x + 19) + 35
z =
21
9x + 54
z =
21
3x + 18
z = . . . Persamaan 7
7
Substitusi Persamaan 6 dan Persamaan 7 ke dalam persamaan asli yang
belum digunakan, yaitu Persamaan 3.

⎛ −5x + 19 ⎞ ⎛ 3x + 18 ⎞
x−2 ⎜ ⎟+ 3 ⎜ ⎟ =6
⎝ 7 ⎠ ⎝ 7 ⎠
10x − 38 9x + 54
⇔ x+ + =6
7 7

56
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
⇔ 7x + 10x − 38 + 9x + 54 = 42 . . . kedua ruas dikali 7
26x + 16 = 42
26x + 16 − 16 = 42 − 16
26x = 26
x =1
Substitusi nilai x = 1 ke Persamaan 6 dan Persamaan 7
−5(1) + 19 −5 + 19
y= ⇔y= ⇔y=2
7 7
3(1) + 18 3 + 18
z= ⇔z= ⇔z=3
7 7

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {1, 2, 3}.

b. Gabungan Metode Eliminasi dan Substitusi


Untuk menentukan sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV), kamu
dapat menggunakan gabungan metode substitusi dan metode eliminasi.
Lebih jelasnya, pelajarilah contoh berikut:

Tentukanlah himpunan penyelesaian SPLTV berikut! CONTOH

2x + y − 3z = −5 … Persamaan 1
x + 2y + z = 8 … Persamaan 2
x − 2y + 3z = 6 … Persamaan 3
Jawab:
Eliminasi variabel x pada Persamaan 1 dan Persamaan 2
2x + y − 3z = −5 ×1 … Persamaan 1
x + 2y + z = 8 ×2 … Persamaan 2
2x + y − 3z = −5
2x + 4y + 2z = 16
−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−− −
−3y − 5z = −21 … Persamaan 4
Eliminasi variabel x pada Persamaan 2 dan Persamaan 3
x + 2y + z = 8 … Persamaan 2
x − 2y + 3z = 6 … Persamaan 3
−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−− −
4y − 2z = 2 … kedua ruas dibagi 2
2y − z = 1 … Persamaan 5
Nyatakan z pada Persamaan 5 dalam y
z = 2y − 1 … Persamaan 6
Substitusi nilai z ini ke Persamaan 4
−3y − 5(2y − 1) = −21
−3y − 10y + 5 = −21
−13y = −26
y =2

57
Bab 3 Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Substitusi nilai y = 2 ini ke Persamaan 6
z = 2 (2) − 1
z=3
Substitusi nilai y = 2 dan z = 3 ke Persamaan 2
x + 2 (2) + 3 = 8
x+7 =8
x =8−7
x =1

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(1, 2, 3 )} .

Asah Kompetensi 3
Tentukanlah himpunan penyelesaian sistem persamaan linear berikut!
1. 2x + 3y − z = 5 6 3 4
+ +
4x − y + 2z = 8
4. x y z =7
3x − y + 3z = 10 3 5 6
+ +
2. 2x – 3y + z = 6 x y z=9
x + 2y + 2z = −6 3 4 2
+ +
4x − 5y + 3z = 10 x y z=6
3. 3x + 2y − z = 11 4 5 3
+ +
x + 3y + z = 15 5. x+1 y+3 z+4 = 6
9x + 6y − 3z = 33
8 10 5
− +
x+1 y+3 z+4 = 7

6 15 2
+ +
x+1 y+3 z+4 = 8

Diketahui :
a + 3b + 2d = 6160
6a + 2b = 7680
6c + 3d = 8820
Tentukanlah a + b + c + d!
Sumber: Olimpiade Matematika SMU

58
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
3. Aplikasi Sistem Persamaan Linear
Dalam kehidupan sehari-hari banyak masalah yang dapat diselesaikan
dengan sistem persamaan linear . Langkah yang harus dilakukan adalah
membuat model matematika dari permasalahan tersebut menjadi bentuk
umum persamaan linear. Lebih jelasnya pelajari contoh berikut ini.

1. Forte Farma adalah sebuah CONTOH


pabrik farmasi yang mem-
produksi dua jenis sirup obat
flu yang diberi nama Fluin
dan Fluon. Satu botol Fluin
mengandung 20 ml Aspirin
dan 30 ml Kodein sedangkan
satu botol Fluon mengan-
dung 10 ml Aspirin dan 20 ml
Kodein. Forte Farma menjual
Fluin dan Fluon masing-
masing dengan harga Rp14.000,00 dan Rp8.000,00 per botol.
Berapakah harga maksimal 1 ml Aspirin dan 1 ml Kodein sebagai
bahan untuk membuat kedua jenis obat tersebut?
Jawab:
Misalkan, harga 1 ml Aspirin = x rupiah dan harga 1 ml Kodein = y
rupiah.
Maka masalah di atas dapat dimodelkan seperti berikut:
20x + 30y = 14.000 … Persamaan 1
10x + 20y = 8.000 … Persamaan 2
Selesaikan sistem persamaan linear tersebut dengan metode eliminasi,
yaitu dengan mengeliminasi variabel x. Untuk itu, kalikan persamaan
2 dengan 2.
20x + 30y = 14.000 … Persamaan 1
20x + 40y = 16.000 … Persamaan 2

−10y = −2.000
y= 200
Substitusi y = 200 ke Persamaan 2
10x + 20 (200) = 8.000
10x + 4000 = 8.000
10x = 4.000
x = 400
Jadi, harga 1 ml Aspirin Rp400,00 sedangkan 1 ml Kodein Rp200,00.
2. Jika uang Anton, Bella dan Cindy digabung maka hasilnya adalah
Rp 800.000,00. Apabila uang Bella diambil Rp50.000,00 dan diberikan
kepada Anton maka uang Anton akan sama dengan uang Bella. Jika
uang Cindy ditambah Rp100.000,00 maka uang Cindy akan sama
dengan jumlah uang Anton dan Bella. Berapakah uang mereka
masing-masing?

59
Bab 3 Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Jawab:
Misalkan, uang Anton = x rupiah, uang Bella = y rupiah, dan uang
Cindy = z rupiah.
Maka masalah di atas dapat dimodelkan
x +y +z = 800.000
y − 50.000 = x + 50.000
z + 100.000 = x + y
Kemudian diubah ke bentuk umum SPL
x + y + z = 800.000 . . . Persamaan 1
x − y = −100.000 . . . Persamaan 2
x + y − z = 100.000 . . . Persamaan 3
Eliminasi variabel x pada Persamaan 1 dan Persamaan 2
x + y + z = −800.000
x − y = −100.000

2y + z = −900.000 . . . Persamaan 4
Eliminasi variabel x pada Persamaan 2 dan 3
x − y = −100.000
x + y − z = −100.000

−2y + z = −200.000 . . . Persamaan 5
Nyatakan z pada Persamaan 5 dalam y
z = 2y − 200.000 . . .Persamaan 6
Substitusi nilai z ke Persamaan 4
2y + (2y − 200.000) = 900.000
4y = 1.100.000
y = 275.000
Substitusi nilai y = 275.000 ke persamaan 6
z = 2 (275.000) − 200.000
= 350.000
Substitusi nilai y = 275.000 dan z = 350.000 ke persamaan 1
x + 275.000 + 350.000 = 800.000
x = 175.000
Jadi, uang Anton Rp175.000,00, uang Bella Rp275.000,00 dan uang
Cindy Rp350.000,00.

Asah Kompetensi 4
1. Bu Jasmin dan Pak Sportivo adalah dua guru olahraga di SMA
Alfarabi. Suatu hari, Bu Jasmin membeli 3 bola voli dan 2 bola basket
dengan harga Rp210.000,00. Karena keperluan terhadap kedua jenis
bola tersebut belum mencukupi maka Pak Sportivo membeli 2 bola
voli dan 5 bola basket lagi dengan harga Rp305.000,00. Berapakah
satuan bola voli dan bola basket yang dibeli SMA Alfarabi?

60
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
2. Seorang penjual permen telah menjual 16 bungkus permen merah
dan putih. Harga sebungkus permen merah Rp200,00 dan sebungkus
permen putih Rp250,00. Ia memperoleh uang Rp3700,00 dari
penjualan permen-permen ini. Berapa banyakkah masing-masing
permen yang terjual?

3. Penonton sebuah bioskop ada 95 orang yang terdiri dari bapak-bapak,


ibu-ibu, dan anak-anak. Harga tiket bioskop untuk bapak-bapak
Rp7.500,00, untuk ibu-ibu Rp7.000,00, dan untuk anak-anak
Rp4.000,00. Total pendapatan bioskop dari penjualan tiket
Rp525.000,00. Jika setiap satu ibu membawa dua anak, tentukanlah
banyak bapak-bapak, ibu-ibu, dan anak-anak yang menonton bioskop
tersebut!

Asah KEMAMPUAN
1
Waktu: 90 menit

1. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear berikut Bobot soal: 32


dengan cara yang menurutmu paling mudah!
a. 5x – y = 5 f. 2x + 3y + 5z = 33
3x + 2y = 29 4x + 2y + z = 11
2x + y + 2z = 16
2x y
b. + = −2 4 3 1
5 4 g. + + =9
x y z
x
+1= y 3 4 2
− + =3
5 x y z
c. 5y + 2x = 12 2 5 1
+ − =5
4x + 3y = −4 x y z
x+2 1 2 1 3
d. = − − = −1
y+1 2 h. x y z
x+2 3 2 1 1
= − + = −9
y−2 5 x y z
1 2 4
e. 3x + 4y − 5z = 2 + − = 17
2x + 5y + z = 8 x y z
6x − 2y + 3z = 7
2. Perhatikan sistem persamaan linear berikut! Bobot soal: 18
123x + 321y = 345
Tentukanlah nilai x2 + y2!
321x + 123y = 543

61
Bab 3 Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
3. Sebuah segitiga samasisi memiliki panjang sisi−sisi 2x – 7, y + 5, dan Bobot soal: 10
x + y – 9 . Tentukanlah keliling dan luasnya!
4. Tentukan keliling dan luas persegi panjang dan jajarangenjang berikut! Bobot soal: 20
a. x+y+2 b. x+y+1

2y x+2
x+2
2y – x

2x + 1
3x – 4

5. Suatu bilangan x terdiri atas dua angka. Jika bilangan itu ditambah
Bobot soal: 20
dengan 45, didapat bilangan yang terdiri dari angka itu dalam urutan
terbalik. Jika di antara angka puluhan dan angka satuan disisipkan
2
angka nol maka diperoleh bilangan yang nilainya 7 3 kali nilai bilangan
x. Tentukanlah nilai x tersebut!

Ketika Pak Nyoto berumur dua kali umurnya sekarang,


maka ia akan empat kali lebih tua dari anak gadisnya,
Maya dalam lima tahun berikutnya. Jika empat tahun yang
lalu umurnya empat kali umur Maya, tahun berapakah
Maya dilahirkan?

B. Sistem Persamaan Non-Linear

1. Sistem Persamaan Linear-Kuadrat


Bentuk umum sistem persamaan linear-kuadrat adalah sebagai berikut.
y = px + q … persamaan linear
y = ax2 + bx + c … persamaan kuadrat
Penyelesaian sistem persamaan linear-kuadrat tersebut dapat kamu
tentukan dengan metode grafik dan metode substitusi.
a. Metode Grafik
Dengan metode grafik, kamu akan memperoleh gambar grafik pada
koordinat Cartesius yang terdiri dari garis lurus dan parabola. Posisi garis

62
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
dan parabola ini menentukan banyak penyelesaian sistem persamaan linear-
kuadrat tersebut.
y y
y

x
x x

Jika garis memotong parabola, Jika garis menyinggung parabola, Jika garis tidak menyinggung dan tidak
maka sistem persamaan memiliki maka sistem persamaan memiliki memotong parabola, maka sistem persamaan
dua penyelesaian. satu penyelesaian. linear-kuadrat tidak memiliki penyelesaian.

b. Metode Substitusi
Seperti halnya pada sistem persamaan linear dua variabel, kamu akan
kesulitan jika menentukan penyelesaian sistem persamaan linear-kuadrat
menggunakan metode grafik. Untuk itu, sebaiknya kamu menggunakan
metode substitusi. Agar lebih jelas, pelajarilah contoh berikut.

CONTOH
Tentukanlah himpunan penyelesaian sistem persamaan linear-kuadrat
berikut!
y = 3x
y = x2 + 2
Jawab:
Substitusilah nilai y persamaan linear ke nilai y persamaan kuadrat.
3x = x2 + 2
x2 − 3x + 2 = 0
Faktorkanlah persamaan kuadrat tersebut.
x2 − 3x + 2 = 0
(x − 1)(x − 2) = 0
x1 = 1 atau x2 = 2
Substitusi x1 = 1 ke persamaan y = 3x, didapat y1 = 3 (1) = 3
Substitusi x2 = 2 ke persamaan y = 3x, didapat y2 = 3 (2) = 6
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear-kuadrat tersebut
adalah {(1, 3 ) , ( 2, 6 )} .

2. Sistem Persamaan Kuadrat Dua Variabel


Bentuk umum sistem persamaan kuadrat dua variabel adalah sebagai
berikut:
y = ax2 + bx + c
y = px2 + qx + r

63
Bab 3 Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Seperti saat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear-kuadrat,
kamu dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan kuadrat dua
variabel ini dengan metode substitusi. Untuk lebih jelasnya, pelajarilah contoh
berikut.

CONTOH
Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan kuadrat dua variabel
berikut:
y = 2x2 + 3x + 4
y = x2 + 4x + 10
Jawab:
Substitusilah nilai y dari kedua persamaan tersebut.
2x2 + 3x + 4 = x2 + 4x + 10
2x – x + 3x – 4x + 4 – 10 = 0
2 2

x2 − x − 6 = 0
Faktorkanlah persamaan kuadrat tersebut.
x2 − x − 6 = 0
(x + 2)(x − 3) = 0
x1 = −2 atau x2 = 3
Substitusi x1 = −2 ke persamaan y = x2 + 4x + 10, didapat y1 = (−2)2 + 4(−2) + 10 = 6.
Substitusi x2 = 3 ke persamaan y = x2 + 4x + 10, didapat y2 = 32 + 4 . 3 + 10 = 31.
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan kuadrat tersebut adalah
{( −2, 6 ) , ( 3, 31)} .

Asah KEMAMPUAN
2
1. Tentukanlah himpunan penyelesaian sistem persamaan berikut! Bobot soal: 60
a. y = 2x 1 f. y=x − 4
2

y = x2 − x + 3 y = 8 − 2x2
b. 2x + y − 3 = 0 g. y = (x + 2)2
y = 4x2 − 4x + 1 10 − x2 = y
c. y = 9 − x2 h. y = 4x − x2
y–x−3=0 y = − x2 + 4x − 6
d. y = x2 − 7x + 10 i. y = (1 − 3x)2
y=2−x y = (x − 3)2
e. y = 4x − x2 j. y = −x2 − 3x + 6
y = 4 − 6x y = −x2 + 5x − 4

64
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
2. Gambarlah grafik y = −2x2 − 3x + 2 dan y = −x − 2 pada satu sistem Bobot soal: 10
koordinat. Tentukan titik potongnya!
3. Gambar grafik y = x2 + 6x + 8 dan y = −x2 − 8x − 15 pada satu sistem Bobot soal: 10
koordinat. Tentukan titik singgungnya!
4. Selisih dua bilangan positif adalah 5, sedangkan jumlah kuadratnya
Bobot soal: 20
2100 kurangnya dari kuadrat jumlah kedua bilangan itu. Tentukanlah
jumlah kedua bilangan tersebut!
(Soal Olimpiade Matematika SMU)*

Rangkuman
angkuman

1. Bentuk Umum Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


a1 x + b1 y = c1 ⎫

a2 x + b2 y = c 2 ⎭

di mana a1 , b1 , c1 , a2 , b2 , c 2 ∈ R
2. Penyelesaian SPL ada empat cara, yaitu:
• Metode Grafik: dilakukan dengan menggambar grafik dari SPL
• Metode Substitusi: dilakukan dengan mensubstitusi salah satu peubah
• Metode Eliminasi: salah-satu variabelnya dihilangkan dengan cara menjumlahkan atau
mengurangkan kedua persamaan linear
• Gabungan Metode Eliminasi dan Substitusi
3. Bentuk Umum SPL Tiga Variabel
a1x + b1y + c1z = d1
a2x + b2y + c2z = d2
a3x + b3y + c3z = d3
4. Bentuk Umum Sistem Persamaan Linear-Kuadrat
y = px + q … Persamaan Linear
y = ax 2 + bx + c … Persamaan Kuadrat
5. Menentukan banyaknya penyelesaian SPL Kuadrat adalah sebagai berikut :
a. Jika garis memotong parabola, maka sistem persamaan memiliki dua persamaan.

y
SPL

SPK
x

65
Bab 3 Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
b. Jika garis menyinggung parabola, maka sistem persamaan memiliki satu penyelesaian.

y
SPK

SPL

c. Jika garis tidak menyinggung parabola, maka persamaan linear-kuadrat tidak memiliki
penyelesaian.
y
SPL

SPK
x

6. Bentuk Umum Sistem Persamaan Kuadrat Dua Variabel


y = ax 2 + bx + c ⎫

y = px 2 + qx + r ⎭
dengan a , b , c , p , q , r ∈ R

66
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Ulangan Bab 3
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 5. Jika x dan y memenuhi persamaan
1. Penyelesaian dari persamaan 2y + x
= 1
3 xy
83 x+ 2 = (16) 4 adalah . . . .
1 2
a. 0 d. −9 − = 8
x y
7 1
b. e. − 1
18 3 maka x + y = . . . .
c. 18
2. Penyelesaian dari persamaan 3 5
a. − d.
3x − 2y + 4z = 1 2 6
2x − y + z = 3 b. 5 e. 6
x + 3y − 2z =11 6
adalah . . . . c.
5
a. x = 3, y = 2, z = −1
6. Garis lurus melalui titik (−2, −4) dan sejajar
b. x = 2, y = 3, z = −1
c. x = 3, y = 2, z = 3 dengan garis 8x + 2y − 3 = 0 mempunyai
persamaan . . . .
d. x = 3, y = −1, z = 3
a. 4x − y + 4 = 0 d. 2x + y + 2 = 0
e. x = −3, y = −1, z = −3
b. x − 2y = 0 e. x + 3y + 4 = 0
3. Garis yang melalui titik potong dua garis c. x + y + 2 = 0
x + 2y + 1 = 0 dan 2x − y + 5 = 0 dan tegak
lurus pada garis x + y + 1 = 0 adalah . . . . 7. Persamaan garis yang melalui (4, 3) dan sejajar
a. x − y = 0 dengan garis 2x + y + 7 = 0 adalah . . . .
b. x − y + 14 = 0 a. 2x + 2y – 14 = 0 d. y + 2x – 11 = 0
14 b. y – 2x + 2 = 0 e. 2y – x – 2 = 0
c. x−y+ =0 c. 2y + x – 10 = 0
5
14 8. Persamaan garis lurus yang melalui titik
d. x − y − =0
5 potong garis x − y − 5 = 0 dan tegak lurus garis
e. x−y+5=0 x + 2y = 0 adalah . . . . .
4. Himpunan penyelesaian sistem persamaan a. 2x – y = 0 d. 2x – y + 7 = 0
x+y=7 b. x – y + 1 = 0 e. 2x – y – 7 = 0
x2 + y2 = 25 c. 2x – y – 1 = 0
adalah {(x1, }
y1 ) , ( x2 , y 2 ) . 9. Himpunan penyelesaian persamaan
Nilai x1 + x2 = . . . . ( x − 3 )2 = 3 – x
a. –7 d. 8
adalah . . . .
b. –1 e. 15
c. 7

67
Bab 3 Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
a. Ø d. {x x ≥ 3} Risoles dibuat dengan menggunakan satu
satuan bahan x , dua satuan bahan y, dan
b. {x x = 3} e. {x x = 0} dua satuan bahan z. Sebuah Donat dibuat
dengan menggunakan satu satuan bahan x,
c. {x x ≤ 3} tiga satuan bahan y, dan dua satuan bahan
10. Himpunan penyelesaian dari persamaan z, sedangkan untuk membuat sebuah Bakpau
3p +2q + r = −11 digunakan dua satuan bahan x, dua satuan
bahan y dan a satuan bahan z. Toko kue itu
3p +q – 2r = 23
mempunyai bahan x sebanyak 400 satuan,
–p +3q + r = 6 bahan y sebanyak 700 satuan, dan bahan z
adalah {( p, q , r )} . Nilai pqr adalah . . . . sebanyak 900 satuan bahan. Berapa
banyaknya masing-masing kue yang dibuat
a. – 70 d. 49 agar semua bahan habis terpakai ?
b. – 21 e. 52
4. Rokok Asoy harganya Rp2.000,00 per
c. 14
bungkus dan dijual dengan laba Rp400,00
per bungkus. Rokok Bibes harganya
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas Rp1.000,00 per bungkus dan dijual dengan
dan tepat! laba Rp300,00 per bungkus. Seorang peda-
gang mempunyai modal Rp800.000,00. Jika
1. Harga tiket kereta api dari Bogor ke Depok warungnya dapat menampung 500 bungkus
Rp2.000,00 dan dari Bogor ke Jakarta rokok, tentukanlah banyaknya rokok Asoy
Rp3.000,00. Hasil penjualan 180 tiket dalam dan Bibes yang harus ia beli agar mendapat
seminggu Rp420.000. Berapakah tiket kereta keuntungan yang sebesar-besarnya!
api ke Depok dan Jakarta yang terjual dalam 5. Berat sebuah emas balok ditentukan dengan
seminggu? suatu neraca yang lengannya tidak sama
panjang, dengan piringan-piringan P1 dan P2
2. Sebuah mobil melaju dari kota P ke kota Q
yang sangat ringan (anggap beratnya nol),
dengan kecepatan 40 km/jam. Jika jarak dari yang digantung pada ujung-ujung lengan
P ke R melalui Q adalah 200 km dan neraca. Supaya neraca seimbang maka emas
ditempuh 4 jam maka tentukanlah jarak kota balok diletakkan pada piring P1 dan P2 harus
P ke Q! diletakkan anak timbangan seberat 25 kg.
Berapakah berat emas balok tersebut?
3. Sebuah toko kue memproduksi tiga jenis kue
yaitu Risoles, Donat dan Bakpau. Sebuah

68
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
B
A
Pertidaksamaan B

4
TUJUAN
PEMBELAJARAN

♦ Kamu dapat menjelaskan arti penye-


lesaian pertidaksamaan satu variabel.
♦ Kamu dapat menentukan penyelesaian
pertidak-samaan yang memuat bentuk
linear dan kuadrat satu variabel.
♦ Kamu dapat menentukan penyelesaian
pertidaksamaan pecahan yang memuat
bentuk linear atau kuadrat.
♦ Kamu dapat menentukan penyelesaian
pertidaksamaan yang memuat bentuk
akar linear.
♦ Kamu dapat menjelaskan sifat dan
aturan yang digunakan dalam proses
penyelesaian pertidaksamaan.
♦ Kamu dapat menentukan penyelesaian
pertidaksamaan linear yang memuat
nilai mutlak.
♦ Kamu dapat menjelaskan karakteristik
masalah yang model matematikanya
berbentuk pertidaksamaan satu
Utut memiliki sebuah penggaris yang panjangnya 30 cm. Angka- variabel.
angka pada penggaris ini semuanya tidak lebih dari 30. Pernyataan ♦ Kamu dapat menentukan besaran
“tidak lebih dari” ini menunjukkan sebuah pertidaksamaan, dalam masalah yang dirancang sebagai
dilambangkan dengan “≤”. Untuk lebih jelas mengenai variabel pertidaksamaannya.

pertidaksamaan ini, pelajarilah bab berikut. ♦ Kamu dapat merumuskan pertidak-


samaan yang merupakan model
matematika dari masalah.
♦ Kamu dapat menentukan penyelesaian
dari model matematika.
♦ Kamu dapat memberikan tafsiran
terhadap solusi dari masalah.
A. Pertidaksamaan Linear
Suatu pertidaksamaan linear dapat kamu selesaikan dengan membentuk
pertidaksamaan lain yang ekuivalen dengan pertidaksamaan tersebut.

DEFINISI
Pertidaksamaan linear adalah suatu persamaan di mana ruas kiri dan
ruas kanan dihubungakn oleh salah satu dari tanda ketidaksamaan
”<, ≤, >, ≥ ” atau ”≠”

Untuk membentuk pertidaksamaan yang ekuivalen, kamu


membutuhkan sifat-sifat berikut:
1. Sifat penjumlahan dan pengurangan
Catatan Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan ditambah atau dikurangi
Notasi pada pertidak-
dengan bilangan yang sama maka tanda ketidaksamaan tetap.
samaan: • x < y⇒ x±z < y±z
• < : kurang dari
• x < y⇒ x±z < y±z
• ≤ : kurang dari atau
sama dengan 2. Sifat perkalian dan pembagian dengan bilangan positif
(tidak kurang dari) Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan
• > : lebih dari bilangan positif yang sama maka tanda ketidaksamaan tetap.
• ≥: lebih dari atau x y
sama dengan (tidak • x < y dan z > 0 ⇒ xz < yz dan <
z z
lebih dari)
x y
• x < y dan z > 0 ⇒ xz < yz dan <
z z

3. Sifat perkalian dan pembagian dengan bilangan negatif


Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan
bilangan negatif yang sama maka tanda ketidaksamaan berubah.
x y
• x < y dan z < 0 ⇒ xz < yz dan <
z z
x y
• x < y dan z < 0 ⇒ xz < yz dan <
z z

CONTOH Tentukanlah penyelesaian pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut di


mana x adalah bilangan real!
1. −3x + 4 < x + 8 2. x − 1 + 3 ≥ x + 2 − 4 3. x − 5 < 2x − 3 < x + 4
2 3
Jawab:
1. −3x + 4 < x + 8
Kedua ruas dikurang 4, tanda ketidaksamaan tetap.
−3x + 4 − 4 < x + 8 − 4
−3x < x + 4

70
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Kedua ruas dikurang x, tanda ketidaksamaan tetap.
−3x – x < x + 4 − x
−4x < 4
Kedua ruas dikali − 14 , tanda ketidaksamaan berubah.

⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞
−4x ⎜ − ⎟ > 4 ⎜ − ⎟
⎝ 4⎠ ⎝ 4⎠
−1
x > −1
Jadi, himpunan penyelesaian pertidaksamaan adalah {x|x > −1,
x ∈ R}.

x−1 x+2
2. +3≥ −4
2 3
Kedua ruas dikurang 3 dan tanda ketidaksamaan tetap.
x−1 x+2
+3−3 ≥ −4−3
2 3
x−1 x+2
≥ −7
2 3
Kedua ruas dikali dengan KPK dari 2 dan 3, yaitu 6. Tanda
ketidaksamaan tetap.
x −1 ⎛x+2 ⎞
(6) ≥ ⎜ − 7 ⎟ (6)
2 ⎝ 3 ⎠
3x – 3 ≥ 2x + 4 – 42
3x – 3 ≥ 2x – 38
Kedua ruas ditambah 3, tanda ketidaksamaan tetap.
3x − 3 + 3 ≥ 2x − 38 + 3
3x ≥ 2x − 35
Kedua ruas dikurang 2x, tanda ketidaksamaan tetap.
3x − 2x ≥ 2x − 35 − 2x
x ≥ − 35
−35

Jadi, himpunan penyelesaian pertidaksamaan adalah {x|x ≥ − 35,


x ∈ R}.
3. x − 5 < 2x − 3 < x + 4
Ketiga ruas ditambah 3, tanda ketidaksamaan tetap
x − 5 + 3 < 2x – 3 + 3 < x + 4 + 3
x − 2 < 2x < x + 7
Ketiga ruas dikurang x , tanda ketidaksamaan tetap
x − 2 − x < 2x − x < x + 7 − x
−2 < x < 7
Jadi, himpunan penyelesaian pertidaksamaan tersebut adalah {x|−2
< x < 7, x ∈ R}.

71
Bab 4 Pertidaksamaan
Asah Kompetensi 1
Tentukanlah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut di mana x adalah
bilangan real!
7x − 2
1. 4x + 5 > −3x −6 6. < 4x − 6
3

2. 2x − 7 ≤ 4x − 27 7. x + 3 < 2x + 1 < 3x + 4
2x + 3 2x + 1 x + 10
3. >3 8. ≤ 4x − 1 ≤
4 3 6
4 x − 5 3x − 2 7+x 7
4. ≤ 9. >
7 3 3 2x + 1
x+6 2x − 3 8 + 3x 4 2x + 3
5. +4≥ −5 10. < <
3 4 2 x+1 5

ASAH KEMAMPUAN
1
Waktu: 60 menit

1. Tentukanlah penyelesaian pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut! Bobot soal: 30


a. 3x – 2 > 18 – 2x e. −4 ≤ 2x ≤ 3x - 2
b. 7 – 2x < 11 + x f. 1 − x < −2 ≤ 3 − x
c. 2(3x + 5) ≥ 2(2x + 2) + 8 g. 3x + 5 > x + 6 ≥ 2x
d. 5x + 3 < 3(2 + x)
2. Tentukanlah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan- Bobot soal: 25
pertidaksamaan berikut di mana x adalah bilangan real!
1 3 1 1 1
a. (2x − 1) ≥ x d. (2 − x) ≤ (3 − x) +
3 5 2 4 2
x 1 2x x + 1 x + 3 3x − 1
b. + ≥ >x − 5 e. − < +2
2 5 5 2 3 4
3. Jika −5 < 2x ≤ 7, tentukanlah: Bobot soal: 25
a. nilai x bilangan bulat terbesar
b. nilai x bilangan bulat terkecil
c. nilai x bilangan rasional terbesar
4. Untuk setiap a, b, c, dan d bilangan real, tunjukkan bahwa: Bobot soal: 20
a. Jika a < b dan c < d maka a + c < b + d.
1
b. Jika a > 0 maka >0
a

72
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Utut mengerjakan soal ulangan Matematika yang terdiri atas
20 soal pilihan ganda. Setiap jawaban yang benar dari soal-
soal ini mendapatkan nilai 3 dan setiap jawaban yang salah
mendapat pengurangan nilai 1. Jika Utut mengerjakan 19 soal,
berapakah minimal jawabannya yang harus benar supaya dapat
nilai paling kecil 32?
Sumber: New Syllabus Mathematics 3

B. Pertidaksamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat memiliki bentuk umum ax2 + bx + c = 0. Jika tanda
“=” pada persamaan tersebut diganti dengan tanda-tanda ketidaksamaan Catatan
(<, ≤, >, atau ≥) maka kamu memperoleh pertidaksamaan kuadrat yang
Penyelesaian pertidak-
bentuk umumnya seperti berikut:
samaan kuadrat dapat
• ax2 + bx + c < 0 • ax2 + bx + c > 0 dicari dengan menggu-
• ax2 + bx + c ≤ 0 • ax2 + bx + c ≥ 0 na kan garis bilangan.

Untuk menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat, kamu terlebih dahulu


dapat mengubahnya menjadi bentuk persamaan, kemudian menentukan nilai
variabel yang memenuhi persamaan tersebut. Nilai variabel ini disebut titik
pembuat nol. Setelah itu, gambarkan titik pembuat nol ini pada garis bilangan.
Ujilah tanda ketidaksamaan pada setiap interval yang dibatasi oleh titik
pembuat nol tersebut.

1. Tentukanlah penyelesaian pertidaksamaan x2 – 3x – 10 > 0! CONTOH


Jawab:
Terlebih dahulu, ubah menjadi bentuk persamaan.
x2 − 3x − 10 = 0
Tentukan nilai x dengan cara memfaktorkan.
(x + 2)(x – 5) = 0
Didapat x = −2 dan x = 5 sebagai titik pembuat nol.
Titik-titik ini membagi garis real menjadi tiga interval, yaitu (−∞, −2),
(−2, 5), dan (5, ∞). Untuk menentukan tanda ketidaksamaan pada tiap
interval, pilihlah titik-titik uji sebarang pada tiap interval. Misalnya,
−3, 0, dan 6.

Titik pembuat nol Titik pembuat nol

−3 −2 0 5 6

Titik uji Titik uji Titik uji

73
Bab 4 Pertidaksamaan
Untuk x = −3, diperoleh:
x2 − 3x − 10 = (−3)2 − 3(−3) – 10 = 8 > 0 …(bertanda +)
sehingga pada interval
(−∞, −2), x2 − 3x − 10 > 0
Untuk titik uji x = 0, diperoleh:
x2 − 3x − 10 = (0)2 − 3 (0) − 10 = −10 < 0 … (bertanda −)
sehingga pada interval (–2, 5)
x2 − 3x − 10 < 0
Sedangkan untuk x = 6 diperoleh
x2 − 3x − 10 = (6)2 − 3 (6) − 10 = 8 > 0 …(bertanda +)
sehingga pada interval (5, ∞), x2 − 3x − 10 > 0
Jadi, penyelesaian pertidaksamaan x2 − 3x − 10 > 0 adalah semua
nilai x pada interval (−∞, −2) ∪ (5, ∞) atau x < −2 atau x > 5.
2. Tentukan nilai p supaya persamaan kuadrat x2 − px + p = 0 memiliki
akar-akar real!
Jawab:
Syarat agar persamaan kaudrat memiliki akar-akar real adalah jika
D ≥ 0, maka diperoleh
b2 − 4ac ≥ 0
(−p)2 − 4 (1) p ≥ 0
p2 − 4p ≥ 0
p(p − 4) ≥ 0
Untuk menentukan titik pembuat nol, ubah pertidaksamaan tersebut
menjadi persamaan p(p − 4) = 0. Dari persamaan tersebut didapat,
p = 0 dan p = 4 sebagai titik pembuat nol yang membagi garis real
menjadi tiga interval, yaitu (−∞, 0], [0, 4], dan [4, ∞).
Untuk menentukan tanda ketidaksamaan pada tiap interval, pilihlah
titik-titik uji sebarang pada tiap interval. Misalnya, −1, 1, dan 5.

Titik pembuat nol Titik pembuat nol

−1 0 1 4 5

Titik uji Titik uji Titik uji

Oleh karena p2 – 4p ≥ 0, maka interval nilai p yang memenuhi adalah


(−∞, 0] ∪ [4, ∞).
Jadi, penyelesaian pertidaksamaan p2 – 4p ≥ 0 adalah x ≤ 0 atau x ≥ 4.

74
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Asah Kompetensi 2
Tentukanlah penyelesaian pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut!
1. 2x2 − 3x − 9 > 0 6. 12x2 > 24x + 15
2. x2 + 14x − 15 > 0 7. 16x2 ≤ 9
3. 8x2 + 18x + 5 < 0 8. x2 − 7x ≤ 18
4. 9x2 + 6x ≤ 8 9. 20x2 + x ≥ 12
5. −x2 ≥ 7x + 6 10. 23x + 5 < 10x2

ASAH KEMAMPUAN
2
Waktu: 60 menit
1. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan–pertidaksamaan berikut! Bobot soal: 50
a. x2 − 2x − 24 > 0 e. 3x2 + 5x − 1 < 2x2 + 5x + 15
b. x − 2x − 8 < 0
2
f. 2x2 + 5x + 1 > 7 + x
c. 2x2 − x − 1 ≥ 0 g. (x − 1)2 > (x + 1)(x − 3)
d. −x + 2x + 15 ≤ 0
2
h. 6(x2 − 1)2 + 5(x2 − 1) + 1 ≤ 0
2. Tentukan nilai m supaya persamaan kuadrat mx2 − (m + 4)x − 1
2 =0 Bobot soal: 10
tidak memiliki akar real!
3. Tentukan nilai n supaya persamaan kuadrat x2 − nx + 9 = 0 mempunyai Bobot soal: 10
dua akar real yang berbeda!
4. Tentukan nilai t supaya persamaan kuadrat tx2 − (t − 2)x + t = 0 tidak Bobot soal: 10
memiliki akar real!
5. Tentukan nilai m supaya fungsi kuadrat f(x) = m2x2 − 2m2x + 3 definit Bobot soal: 10
positif. Kemudian, tentukan pula nilai m supaya fungsi kuadrat
tersebut definit negatif!
6. Tentukan nilai x supaya fungsi kuadrat f(m) = m2x2 − 2m2x + 3 definit Bobot soal: 10
positif. Kemudian, tentukan pula nilai x supaya fungsi kuadrat
tersebut definit negatif!

C. Pertidaksamaan Pecahan
Pertidaksamaan pecahan merupakan pertidaksamaan yang memuat
x+1 x−4
variabel pada penyebut, contohnya < 0 dan 2 ≥0 .
x−3 x + 2x − 3
Untuk menentukan penyelesaian dari kedua pertidaksamaan pada
contoh tersebut, kamu dapat mengerjakannya seperti berikut.

75
Bab 4 Pertidaksamaan
CONTOH
x+1
1. Tentukanlah penyelesaian dari pertidaksamaan < 0 , x ≠ 3!
x−3
Jawab:
Titik pembuat nol pertidaksamaan adalah x = −1 dan x ≠ 3.

Titik pembuat nol Titik pembuat nol

−2 −1 0 3 4

Titik uji Titik uji Titik uji

Dengan mengambil titik uji sebarang di sekitar titik pembuat nol,


misalnya –2, 0, dan 4, kamu akan mendapatkan penyelesaian
pertidaksamaan tersebut.
x+1
Karena < 0 , maka nilai x yang memenuhi adalah –1 < x < 3.
x−3

2. Tentukanlah penyelesaian dari pertidaksamaan


x−4 x−4
≥0 ⇒ ≥0
x + 2x − 3
2
( x + 3)( x − 1)

Jawab:

Titik pembuat nol pertidaksamaan adalah x = 4, x ≠ −3, dan x ≠ 1.


Titik Titik Titik
pembuat nol pembuat nol pembuat nol

−4 −3 0 1 2 4 5

Titik uji Titik uji Titik uji Titik uji

Dengan mengambil titik uji sebarang di sekitar titik pembuat nol,


misalnya –4, 0, 2, dan 5, maka akan diperoleh penyelesaian pertidaksa-
maan tersebut.
x−4
Karena ≥ 0 , maka nilai x yang memenuhi adalah –3 ≤ x ≤ 1
x2 + 2x − 3
atau x ≥ 4.

76
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Asah Kompetensi 3
Tentukanlah penyelesaian pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut!
1 3a − 1
1. 2x ≥ 6. ≤ a2
x 2
2k 9−k 1 2
2. ≤ 7. y ≥2−y
3 k 2
x l 4
x2 + +3 <
5 ≥
3. 0 8.
4 l

2 p2 − 5 1 1 1
4. ≤ 9. >4−
3p 2 b2 b

3y 2 + 8 ⎛ 3⎞
5. > 14 10. 2r ⎜ r − ⎟ < 12 r
y ⎝ r⎠

ASAH KEMAMPUAN
3
Waktu: 60 menit
Tentukanlah penyelesaian pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut! Bobot soal: 100
1 5
1. x≤ 9. >1
x x −1
2

x−2 x 2 − 4x + 4
2. ≤0 10. ≤0
x+1 x 2 − 5x + 4
x−3 x 2 − 5x + 6
3. < −1 11. ≥0
2x + 1 x 2 − 5x + 4

3
1+
x x 2 + 3x − 10
4. 1 >0 12. >0
1− x2 − x + 2
x
x x+8 x
1+ >
5. ( x − 2)2 + 16 < 0 13.
4 3
x+1 x−1 x−3
6. ≤0 14. >
x2 + x + 1 x−2 x−4

x−3 ⎛ 2 4 ⎞ ⎛ 2⎞
7. ≥0 15. ⎜x + 2 ⎟ − 7 ⎜ x + ⎟ + 16 < 0
x2 − 4 ⎝ x ⎠ ⎝ x⎠
x+2
8. <0
x −x−2
2

77
Bab 4 Pertidaksamaan
1. Untuk bilangan real a, b, dan c yang memenuhi a ≥ b ≥ c > 0, buktikan bahwa
a2 − b2 c 2 − b 2 a2 − c 2
+ + ≥ 3 a − 4b + c !
c a b
2. Untuk setiap a, b, c, dan d bilangan real positif, jika a + b + c + d = 1, tunjukkan
1 1 1 1
bahwa + + + ≥ 16 !
a b c d
a c
3. Untuk setiap a, b, c, dan d bilangan real positif, jika < , tunjukkan bahwa
b d
a a+c c
< < !
b b+d d
1 3 5 99 1
4. Buktikan bahwa ⋅ ⋅ ⋅ ⋅⋅⋅ ⋅ < !
2 4 6 100 10
Sumber: Soal Olimpiade Matematika SMU

D. Pertidaksamaan Bentuk Akar

Bentuk umum pertidaksamaan bentuk akar adalah sebagai berikut:


f < g ) Menggunakan salah satu tanda ketidaksamaan
Syarat terdefinisi adalah f ≥ 0 dan g ≥ 0.

CONTOH
Tentukanlah penyelesaian pertidaksamaan x < x+5 !
Jawab:
Syarat terdefinisi x ≥ 0
x+5 ≥0
x ≥ −5.
Karena x < x + 5 maka dengan mengkuadratkan kedua ruas
x < x + 5 yang dipenuhi untuk setiap x bilangan real.
x≥0

x ≥ –5

–5 0

Daerah yang berwarna abu-abu menyatakan penyelesaian pertidaksamaan.


Jadi, penyelesaiannya adalah x ≥ 0.

78
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Asah Kompetensi 4
Tentukan penyelesaian pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut!

1. 2 x 2 − 3x < 3 4. 2 x ≥ 15x + 4

2. 3x < −6 x − 8 5. 2 x ≥ 15x + 4

3. 2x > 8x − 3

Asah KEMAMPUAN
4
Waktu: 30 menit

Tentukanlah penyelesaian pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut! Bobot soal: 100


1. 2x − 3 > 3 6. 2 x − 8 > 8x − 2

2. x−1 < 2 7. 3x + 2 > 4 − x


3. 6 − x ≤ −10 8. 7−x ≤ 7+x
4. 5≥ 5x + 9 9. −2 + 4 x − 5 > 6 x + 5
1
5. 0> 0, 5x + 0, 4 10. 1 + x−3 ≥ 1 + 3x
2

Diketahui x, y, dan z bilangan real positif yang berbeda, buktikan bahwa


1 1 1 1 1 1
+ + > + +
x y z xy xz yz

Sumber: Soal Olimpiade Matematika SMU

E. Pertidaksamaan Bentuk Nilai Mutlak


Nilai mutlak dari suatu bilangan real x didefinisikan sebagai
x, jika x ≥ 0
|x| =
−x, jika x < 0

79
Bab 4 Pertidaksamaan
Sifat-sifat nilai mutlak yang dapat kamu gunakan untuk menye-
lesaikan suatu pertidaksamaan adalah sebagai berikut.
Untuk setiap p dan q bilangan real, berlaku:
1. |p| = p2 4.|p+q|≤|p|+|q|(ketidaksamaan segitiga)

2. |pq| = |p||q| 5. |x| < p ⇔ −p < x < p


p p
3. = ,q≠0 6. |x| > p ⇔ x < −p atau x > p
q q

CONTOH
Tentukanlah penyelesaian pertidaksamaan |x – 2| > 2!
Jawab:
Berdasarkan sifat 6, jika |x – 2| > 2 maka x – 2 < −2 atau x – 2 > 2
Untuk x – 2 < −2, didapat x < 0
Untuk x – 2 > 2, didapat x > 4
Jadi, penyelesaian pertidaksamaan tersebut adalah x < 0 atau x > 4.

ASAH KEMAMPUAN
5
Waktu: 45 menit
1. Tentukanlah penyelesaian pertidaksamaan−pertidaksamaan berikut!
Bobot soal: 80
x+1
a. |2x − 7| > 3 e. <1
x−2

2x + 7
b. 2|x − 7| < 3 f. ≥1
x−1

c. |5 − 3x| > 4 g. x +x <8

d. |x2 − 10| < 6 h. x − 3 2 > 4 x − 3 + 12


2. Jika x < −2, tentukanlah 1 − 1 + x !
Bobot soal: 20

Berapakah bilangan real x terkecil yang memenuhi sekaligus


x2 ≥ 4 dan ⏐x - 1⏐ ≤ 2?
Sumber: Soal Olimpiade Matematika SMU

80
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
F. Aplikasi Pertidaksamaan
Pertidaksamaan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih
jelsnya, perhatikanlah contoh berikut ini.

CONTOH
Selisih kuadrat dua bilangan asli berurutan adalah antara 17 dan 21.
Tentukanlah kedua bilangan asli tersebut!
Jawab:
Misalkan, kedua bilangan asli tersebut x dan x + 1.
Selisih kuadrat antara 17 dan 21, berarti 17 < (x + 1)2 – x2 < 21.
17 < (x + 1)2 – x2 < 21
17 < x2 + 2x + 1 − x2 < 21
17 < 2x + 1 < 21
17 – 1 < 2x + 1 – 1 < 21 – 1
16 < 2x < 20
8 < x < 10
Jadi, x adalah bilangan asli antara 8 dan 10, yaitu 9 sehingga x + 1 = 10.
Dengan demikian, kedua bilangan asli tersebut adalah 9 dan 10.

ASAH KEMAMPUAN
6
Waktu: 45 menit
1. Tentukan dua bilangan yang berjumlah 66 agar hasil kali yang paling Bobot soal: 30
besar dari dua bilangan tersebut!
2. Jumlah dua bilangan adalah 2n. Tentukanlah kedua bilangan itu agar Bobot soal: 30
jumlah kuadrat minimum!
3. Dalam empat kali ulangan Matematika, Utut mendapatkan nilai 90, Bobot soal: 40
35, 45, dan 60. Tentukanlah nilai ulangan yang kelima agar nilai rata-
rata Utut lebih besar atau sama dengan 60!

Sebuah saluran air seharusnya dibuat dengan menggunakan pipa berdiameter 10 cm. Akan tetapi
yang tersedia hanyalah pipa-pipa kecil yang berdiameter 3 cm. Supaya kapasitas saluran tidak
lebih kecil daripada yang diinginkan, berapakah banyaknya pipa 3 cm yang perlu dipakai sebagai
pengganti satu pipa 10 cm?
Sumber: Soal Olimpiade Matematika SMU

81
Bab 4 Pertidaksamaan
Rangkuman
angkuman
1. Pertidaksamaan linear adalah pertidaksamaan dengan pangkat tertinggi dan variabelnya satu.
2. Sifat-sifat untuk menyelesaikan pertidaksamaan:
a. Sifat-sifat untuk menyelesaikan pertidaksamaan adalah
• x<y→x±z<y±z
• x>y→x±z>y±z
b. Sifat perkalian dan pembagian dengan bilangan positif:
x y
• x < y dan z > 0 ⇒ xz < yz dan <
z z
x y
• x > y dan z > 0 ⇒ xz > yz dan >
z z
3. Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat
• ax 2 + bx + c < 0 atau ax 2 + bx + c > 0
• ax 2 + bx + c ≤ 0 atau ax 2 + bx + c ≥ 0
4. Pertidaksamaan pecahan merupakan pertidaksamaan yang memuat variabel pada
penyebutnya.
5. Bentuk umum pertidaksamaan bentuk akar
f < g
dengan syarat terdefinisi f ≥ 0 dan g ≥ 0
6. Definisi nilai mutlak dari suatu bilangan real x adalah
⎧x , jika x ≥ 0
x =⎨
⎩−x , jika x < 0
7. Sifat-sifat nilai mutlak

a. p = p2 d. p+q ≤ p + q

b. pq = p q e. x < p ⇔−p < x < p

p p
c. = , q≠0 f. x > p ⇔ x < − p atau x > p
q q

82
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Ulangan Bab 4
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 7. Himpunan penyelesaian dari pertidak-
3 2
1. Jika p < q maka . . . . samaan > adalah . . . .
a. p3 > q3 c. −2p > −2q x−2 x

b. p2 >q2 d. p < q a. {x − 4 < x < 0 atau x < 2}

c. −p > −2q b. {x x < − 2 atau 0 < x < 4}

2. Jika bilangan-bilangan real a, b, dan c c. {x x > − 2 atau -4 < x < 0}


memenuhi pertidaksamaan a > b dan b > c d. {x 0 < x < 4 atau x < 2}
maka . . . .
a. a + b > a + c c. b + c > 2a e. {x 0 < x < 4 atau x < 2}
2 2
b. a > b > a d. a < c
c. b + c < 2a 8. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
82 + 63 + 78 + 90 + x
3. JIka ab > 0 maka . . . . 80 ≤ ≤ 90 adalah . . . .
a. a < 0 5
b. a < 0 dan d < 0 a. 80 ≤ x ≤ 90
c. b < 0
b. − 87 ≤ x ≤ − 137
d. a > 0 dan d < 0
e. a dan b bertanda sama c. 87 ≤ x ≤ 137
4. Apabila a < x < b dan a < y < b, maka d. − 137 ≤ x ≤ 87
berlaku . . . .
e. − 80 ≤ x ≤ 90
a. a < x − y <b
b. b − a < x −y<a−b 9. Himpunan penyelesaian dari pertidak-
c. a − b < x −y<b−a samaan |3x − 2| < 4| adalah . . . .
d. 1
(b − a) < x − y < (b − a) a. 2 < x < 6 d. −2 < x < 6
2
e. a<x+y<b 2 2
b. − <x<2 e. <x<2
3 3
5. Himpunan penyelesaian dari pertidak-
c. 2 < x < 16
samaan x2 − 2x − 3 > 0 adalah . . . .
a. { x x > 1 atau x > 3} 10. Nilai-nilai x yang memenuhi pertidak saman
|x − 3|2 > 4|x − 3| + 12 adalah . . . .
b. { x x < −1 atau x > 3} a. −2 < x < 9
c. {x x < 1 atau x > 3} b. −3 < x < 9
d. {x x > −1 atau x > 3} c. x > −9 atau x < 2
d. x > 9 atau x < −3
e. { x x < −1 atau x < 3} e. x < −9 atau x < −3
6. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 11. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan
−x2 + x + 6 > 0 adalah . . . .
a. x > 3 x2 3x − 2
b. −2 < x < 3 < + 2
x−1 x−1
c. x > −2
d. x < 3 atau x < −2 adalah . . . .
e. −2 > x > 3

83
Bab 4 Pertidaksamaan
a. {x x < 1 atau 1 < x < 4} II. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas
dan tepat!
b. {x 1 < x < 4} 1. Ibu membeli permen untuk Tika, Diah, dan
c. {x − 4 < x < − 1} Erik. Jumlah permen Tika dan Diah lebih
banyak daripada dua kali permen Erik,
d. {x x < 4} sedangkan permen Diah lebih sedikit
daripada permen Erik. Siapakah yang
e. {x − 4 < x < − 4} mendapatkan permen lebih banyak?
2. Diketahui suhu Celcius antara 10° C dan
12. Jika 2 x − 3 < 1 dan 2x < 3, maka . . . .
30° C. Jika hubungan antara Fahrenheit (F)
3 dan Celcius (C) adalah
a. 1<x<2 d. x>
2 5
C= (F − 32)
3 9
b. x< e. x>2
2 tentukanlah batas suhu yang akan
3 ditunjukkan oleh suhu Fahrenheit!
c. 1<x<
2 3. Sebuah perusahaan memproduksi boneka
Barbie. Untuk suatu model tertentu
13. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan diperkirakan bahwa
x2 B = 60.000 − 100 ⋅ b
> 0 adalah . . . .
9 − x2 P = 400b − b2
a. x ≠ 0 d. 3 < x di mana B adalah biaya, P adalah
b. 0 < x < 3 e. x ≠ ±3 pendapatan, dan b adalah harga boneka
Barbie per satuan. Tentukanlah harga satuan
c. −3 < x < 3 boneka Barbie agar perusahaan memperoleh
keuntungan!
14. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan
2x − 1 < x + 1 < 3 − x adalah . . . . . 4. Dalam delapan kali ulangan matematika,
Desi mendapatkan nilai 75, 80, 75, 70, 85, 90,
a. {x x < 1} d. {x x > 2} 65, 70. Tentukanlah nilai ulangan yang
kesembilan agar nilai rata-rata Desi lebih
b. {x x > 2} e. {x x > 1} besar atau sama dengan 78!
c. {x x > 1} 5. Lili ingin membeli selang yang berdiameter
3 cm. Tetapi persediaan di toko sudah habis,
15. Himpunan nilai x yang memenuhi pertidak- yang tersedia hanyalah selang yang
berdiameter 2 cm. Supaya kapasitas selang
samaan x − 2 2 < 4 x − 2 + 12 adalah . . . .
tidak lebih kecil daripada yang diinginkan,
a. Ø berapakah banyaknya selang 2 cm yang perlu
b. {x x < 8}
dipakai sebagai pengganti satu selang 3 cm?

c. {x − 4 < x < 8}

d. {x − 8 < x < 4}

e. {x x ∈ R}

84
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
B
A
Logika Matematika B

5
TUJUAN
PEMBELAJARAN

♦ Kamu dapat menentukan nilai


kebenaran dan ingkaran suatu
pernyataan.
♦ Kamu dapat menentukan nilai
kebenaran dari disjungsi, konjungsi, dan
ingkaran.
♦ Kamu dapat menentukan nilai
kebenaran dari implikasi, konvers,
invers dan kontraposisi beserta
ingkaran.
♦ Kamu dapat menjelaskan arti kuantor
universal dan eksistensial beserta
ingkaran.
♦ Kamu dapat membuat ingkaran dari
suatu pernyataan berkuator.
♦ Kamu dapat menarik kesimpulan
dengan silogism, modus ponen dan
modus tolen.
♦ Kamu dapat membuktikan sifat
matematika dengan bukti langsung.
Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa sepenuhnya kita sadari, kita
♦ Kamu dapat membuktikan sifat
sering mengambil keputusan. Pengambilan keputusan ini
matematika dengan bukti tak langsung
didasarkan pada pernyataan yang benar. Prinsip-prinsip (kontraposisi dan kontradiksi).
pengambilan keputusan ini dipelajari dalam logika matematika. ♦ Kamu dapat membuktikan sifat dengan
Agar kamu lebih memahami tentang logika matematika ini, induksi matematika.
pelajarilah bab berikut dengan seksama.
A. Pernyataan dan Kalimat Terbuka
1. Pernyataan
Utut dan Samson adalah dua sahabat yang hobi menonton pertandingan
tinju di televisi. Ketika sedang menonton sebuah pertandingan tinju, Samson
berkata kepada Utut: ”Sekarang, kita memiliki juara tinju dunia, namanya
Chris John. ”
“Ya, dulu juga petinju kita, Ellyas Pical pernah jadi juara dunia,” kata Utut
menanggapi. Samson menyangkal perkataan Utut ini, ”Kamu yang benar
aja, Ellyas Pical itu pecatur. ”
Perhatikan perkataan-perkataan dua sahabat tersebut.
1. Sekarang, kita memiliki juara tinju dunia, namanya Chris John.
2. Dulu juga petinju kita, Ellyas Pical pernah jadi juara dunia.
3. Ellyas Pical itu pecatur.
Kalimat 1 dan 2 bernilai benar berdasarkan fakta yang ada, sedangkan
kalimat 3 bernilai salah. Kamu dapat mengecek kebenarannya dari berbagai
media massa. Kalimat-kalimat yang sudah pasti bernilai benar atau salah
ini disebut pernyataan.

Pernyataan adalah kalimat tertutup yang memiliki nilai benar saja atau
salah saja, tetapi tidak sekaligus benar dan salah.

Pernyataan yang muncul dalam pembicaraan antara Utut dan Samson


tersebut disebut juga pernyataan Empiris karena nilai kebenarannya
didasarkan pada fakta yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Selain
pernyataan empiris, ada juga pernyataan tidak empiris yaitu pernyataan yang
nilai kebenarannya berdasarkan bukti atau perhitungan dalam matematika.
Contoh pernyataan tidak empiris ini seperti berikut.
1. Persamaan kuadrat memiliki tepat satu akar real jika diskriminannya 0.
(pernyataan yang benar).
2. Fungsi kuadrat f(x) = x2 + 2x + 5 definit negatif.(pernyataan yang salah)
Pernyataan yang benar memiliki nilai kebenaran B (benar) sedangkan
pernyataan yang salah memiliki nilai kebenaran S (salah). Sebuah
pernyataan biasanya dilambangkan dengan huruf kecil, misalnya:
p, q, r, …

2. Kalimat Terbuka
Saat istirahat di sekolah, tampak Utut dan Ling Ling sedang mengobrol.
“Ling, aku dengar rumahmu kemalingan? Siapa pelakunya?” tanya Utut.
“Aku nggak enak mengatakannya, sebut sajalah pencuri itu si x.” jawab Ling
Ling.
“Si x? si x itu si Baron?” tebak Utut.
“Bukan,” jawab Ling Ling.
Perhatikan pembicaraan antara Utut dan Ling Ling di atas!
Ling Ling mengatakan pencuri itu si x.
Ini merupakan kalimat yang belum pasti kebenarannya karena memuat
variabel. Kalimat seperti ini disebut kalimat terbuka.

86
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum pasti nilai kebenarannya.

Kemudian, Utut menebak si x itu si Baron dan dijawab ‘bukan’ oleh Ling-
Ling sehingga tebakan Utut salah.
Tebakan Utut ini membuat kalimat terbuka tersebut menjadi sebuah
pernyataan, yaitu “pencuri itu si Baron”. Nilai kebenaran pernyataan ini
adalah salah.
Jadi, kalimat terbuka akan menjadi pernyataan jika variabel pada kalimat
terbuka tersebut kamu ganti dengan konstanta tertentu.

1. Pada tahun 2005, x adalah presiden Indonesia. Bagaimana jika x CONTOH


CONTOH
diganti dengan Gusdur?
Jawab:
Jika x diganti dengan Gusdur
maka diperoleh pernyataan
yang salah. Namun, jika x
kamu ganti dengan Susilo
Bambang Yudhoyono, kamu
akan memperoleh pernya-
taan yang benar.
2. x + 5 < 9 merupakan kalimat terbuka. Untuk x bilangan cacah,
tentukanlah nilai x sehingga diperoleh pernyataan yang benar!
Jawab:
Kalimat terbuka tersebut menjadi pernyataan yang benar jika x diganti
dengan 0, 1, 2, dan 3.

Asah Kompetensi 1
1. Manakah yang merupakan kalimat terbuka atau pernyataan dari kalimat-kalimat berikut.
Jika merupakan pernyataan, tentukanlah nilai kebenarannya!
a. Apakah 2 bilangan rasional?
b. Kucing adalah hewan berkaki empat.
c. Penjumlahan dua bilangan prima menghasilkan bilangan genap.
d. ⏐x⏐ = 6.
e. Sebutkan alat untuk mengukur panjang!
f. x2 + y2 = 16
g. x2 ≤ 0
h. ‘Dewa’ grup band asal Surabaya
2. Untuk setiap x ∈ R, tentukanlah nilai x sehingga kalimat terbuka berikut menjadi pernyataan
yang benar!
13x + 39
a. x2 + (x − 1)2 = x d. <0
x + 12
x 2
b. 2x = 30 e. + =2
2 x

c. log 3 = 3
x
f. |x – 2|2 > 4

87
Bab 5 Logika Matematika
B. Ingkaran (Negasi)
Seorang wartawan dari tabloid olah raga mewawancarai Kurniawan Dwi
Julianto, pemain sepakbola Indonesia,” Kurniawan, saya dengar kabar tahun
depan anda akan bermain di Persib.” Mendengar pernyataan ini, Kurniawan
langsung menyangkalnya, ”Tahun depan saya tidak bermain di Persib, saya
akan tetap di Persebaya.”
Sangkalan Kurniawan ini disebut ingkaran dari pernyataan wartawan itu.
Jika Kurniawan berkata benar maka nilai kebenaran sangkalannya benar.
Akibatnya, nilai kebenaran pernyataan wartawan tersebut salah.

Ingkaran suatu pernyataan p adalah pernyataan ∼p yang bernilai benar


jika p bernilai salah dan bernilai salah jika p bernilai benar.

Pada tabel kebenaran, sifat tersebut disajikan sebagai berikut.

p ∼p
B S
S B

CONTOH 1. p: Indonesia negara terkaya di dunia (Nilai kebenarannya salah)


Ingkarannya adalah:
∼p: Indonesia bukan negara terkaya di dunia (Nilai kebenarannya benar)
atau
∼p: Tidak benar Indonesia negara terkaya di dunia (Nilai kebenarannya benar)
2. q: 2x bilangan genap untuk x bilangan asli (Nilai kebenarannya benar)
Ingkarannya adalah:
∼q: 2x bilangan ganjil untuk x bilangan asli (Nilai kebenarannya salah)
atau
∼q: Tidak benar 2x bilangan genap untuk x bilangan asli
(Nilai kebenarannya salah)

Asah Kompetensi 2
Buatlah ingkaran dari pernyataan-pernyataan berikut. Kemudian, tentukanlah nilai kebenarannya!
1. Buaya adalah reptilia.
2. Kalkulator adalah satu-satunya alat hitung.
3. Jumlah dari suatu bilangan rasional dengan bilangan irasional merupakan bilangan irasional.
4. p merupakan bilangan irasional.
5. Bilangan desimal berulang 0,999… sama dengan 1.
6. Grafik fungsi f(x) = 3x2 + x − 5 terbuka ke bawah.

88
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
7. Tahun 2004 merupakan tahun kabisat.
n
⎛1⎞
8. ⎜ ⎟ > 0 untuk x bilangan real.
⎝5⎠

C. Pernyataan Majemuk

DEFINISI
Pernyataan majemuk adalah gabungan dua buah pernyataan dengan
menggunakan kata penghubung “dari, atau, jika . . . maka . . . , jika dan
hanya jika”.

1. Konjungsi
Sebuah perusahaan otomotif membuka lowongan untuk posisi sales.
Syarat yang harus dipenuhi oleh pelamar adalah harus seorang laki-laki dan
memiliki motor. Jika seorang pelamar seorang laki-laki dan memiliki motor
maka pelamar tersebut berkesempatan untuk mengikuti tes tahap berikutnya.
Jika pelamar tersebut seorang laki-laki tapi tidak memiliki motor atau
memiliki motor tapi seorang perempuan maka lamarannya tidak akan
diproses. Apalagi, jika ia tidak memenuhi kedua syarat tersebut.
Sekarang, uraikan pernyataan majemuk seorang pelamar harus seorang
laki-laki dan memiliki motor menjadi dua pernyataan tunggal yang
dilambangkan dengan p dan q. seperti berikut:
p : Seorang pelamar harus seorang laki-laki.
Pernyataan ini bernilai benar (B), jika pelamar tersebut laki-laki dan
bernilai salah (S), jika pelamar tersebut perempuan.
q : Pelamar harus memiliki motor.
Pernyataan ini benar (B), jika pelamar tersebut memiliki motor dan
bernilai salah (S), jika pelamar tersebut tidak memiliki motor.
Tabel kebenaran dari pernyataan tersebut adalah sebagai berikut.

p q p∧q
B B B
B S S
S B S
S S S

Uraian tersebut menggambarkan nilai kebenaran konjungsi, di mana p ∧ q


dibaca p dan q.

Konjungsi bernilai benar jika dan hanya jika pernyataan-pernyataan


tunggalnya bernilai benar.

89
Bab 5 Logika Matematika
CONTOH 1. Perhatikan pernyataan-pernyataan tunggal berikut!

a. p : Kang Ibing pelawak asal Jawa Barat. (Pernyataan yang benar)


q : Kang Ibing pernah bermain film. (Pernyataan yang benar)
Maka p ∧ q : Kang Ibing pelawak asal Jawa Barat dan pernah bermain
film. (Pernyataan yang benar)

b. r : 9 merupakan bilangan kuadrat sempurna. (Pernyataan yang benar)


s : 9 tidak habis dibagi 9. (Pernyataan yang benar)
Maka r ∧ s : 9 merupakan bilangan kuadrat sempurna dan tidak habis
dibagi 9. (Pernyataan yang benar)

2. Tentukan nilai n sehingga konjungsi berikut benar.


Jakarta ibu kota Indonesia dan n2 = 100.
Jawab:
Terlebih dahulu, uraikan konjungsi tersebut menjadi pernyataan-
pernyataan tunggal.
p : Jakarta ibu kota Indonesia (Pernyataan yang benar)
q : n = 100
2
(Kalimat terbuka)
Supaya konjungsi benar haruslah kedua pernyataan tunggal yang
membentuknya benar. Jadi, kalimat terbuka n2 = 100 harus menjadi
pernyataan yang benar. Nilai n haruslah 10.

2. Disjungsi

a. Disjungsi Inklusif

Malam ini, Utut belajar di kamarnya.


Ia membaca buku pelajaran atau mengerjakan PR.
Arti dari pernyataan ini adalah sebagai berikut:
• Utut membaca buku pelajaran sambil mengerjakan PR.
• Utut membaca buku pelajaran, tetapi tidak mengerjakan PR.
• Utut tidak membaca buku pelajaran, tetapi mengerjakan PR.
Jika Utut tidak membaca buku pelajaran dan tidak mengerjakan PR, berarti
ia tidak belajar.
Pernyataan seperti itu disebut disjungsi inklusif.
Perhatikanlah tabel kebenaran disjungsi inklusif!

p q p∨q
B B B
B S B
S B B
S S S

Uraian tersebut menggambarkan nilai kebenaran disjungsi inklusif, di mana


p ∨ q dibaca: p atau q

90
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Disjungsi inklusif bernilai benar jika salah satu pernyataan tunggalnya
bernilai benar.

b. Disjungsi Eksklusif
Utut pergi ke sekolah menggunakan motor atau angkot.
Arti dari pernyataan ini adalah Utut pergi ke sekolah menggunakan salah
satu kendaraan tersebut, tapi tidak kedua-duanya.
Pernyataan seperti itu disebut disjungsi eksklusif.
Perhatikan tabel kebenaran disjungsi eksklusif berikut ini!

p q p∨q
B B S
B S B
S B B
S S S

Disjungsi eksklusif bernilai benar hanya jika salah satu pernyataan-


pernyataan tunggalnya bernilai benar.

1. Perhatikan pernyataan-pernyataan tunggal berikut! CONTOH


a. p: Sempoa merupakan alat untuk menghitung. (Pernyataan yang benar)
q: Sempoa sebuah alat elektronik. (Pernyataan yang salah)
maka p ∨ q : Sempoa merupakan alat untuk
menghitung atau alat elektronik. (Pernyataan yang benar)

b. r: Fungsi kuadrat x2 − 4 definit positif (Pernyataan yang benar)


s: Grafik fungsi kuadrat x2 − 4 berupa
garis lurus (Pernyataan yang salah)
maka r ∧ s : Fungsi kuadrat x2 − 4 definit
positif atau grafiknya berupa garis lurus. (Pernyataan yang salah)

2. Tentukan nilai x bilangan real sehingga disjungsi berikut salah!


x = 0 atau −1 merupakan bilangan asli
Jawab:
Terlebih dahulu, uraikan disjungsi tersebut menjadi pernyataan-
pernyataan tunggal.
p: x =0 (Kalimat terbuka)
q : −1 merupakan bilangan asli (Pernyataan yang salah)
Supaya disjungsi salah haruslah kedua pernyataan tunggal yang
membentuknya salah.
Jadi, kalimat terbuka x = 0 harus menjadi pernyataan yang salah.
Nilai x adalah x ≠ 0.

91
Bab 5 Logika Matematika
Asah Kompetensi 3
1. Tentukanlah konjungsi dari pernyataan-pernyataan tunggal berikut. Kemudian, tentukan
nilai kebenarannya!
a. p : Roda mobil berbentuk persegi
q : Petak-petak pada papan catur berbentuk lingkaran
b. r : a0 = 1 untuk a bilangan real
s : 1n = 1 untuk n bilangan real
6 2
c. t: merupakan bentuk lain dari
9 3
2 6
u: merupakan bentuk sederhana dari
3 9
d. v : Jakarta ibu kota Amerika
w : Jakarta terletak di pulau Jawa
2. Tentukanlah disjungsi dari pernyataan tunggal-pernyataan tunggal berikut. Kemudian,
tentukan nilai kebenarannya!
a. p : Bandara Soekarno-Hatta ada di Banten
q : Bandara Adi Sucipto ada di Semarang
b. r : Faktor dari suatu bilangan asli lebih besar daripada kelipatannya
s : Faktor dari suatu bilangan asli adalah bilangan yang dapat membagi habis bilangan itu
c. t : 11 merupakan faktor dari 6.161.617
u : 11 merupakan bilangan komposit
d. v : Imelda Fransisca adalah Miss Indonesia tahun 2005
w : Michael Jackson adalah seorang penyanyi
3. Tentukanlah nilai x bilangan real sehingga konjungsi atau disjungsi berikut benar!
a. 269 dan x2 + x + 17 merupakan bilangan prima
b. 0 habis dibagi 2 atau x2 − 2 = 2x + 17
c. Soeharto adalah presiden Indonesia terlama atau ⏐x2 − 1⏐< 3
d. 930 cm + 7 dm = 10 m dan ⏐3x − 1⏐ < 2⏐x + 6⏐
e. Surabaya dijuluki kota buaya atau x= 0

92
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
ASAH KEMAMPUAN
1
Waktu: 30 menit
1. Manakah yang merupakan kalimat terbuka, pernyataan tunggal, dan
Bobot soal: 20
pernyataan majemuk? Jika merupakan pernyataan majemuk,
tentukanlah pernyataan-pernyataan tunggalnya!
a. Utut seorang remaja yang pintar meskipun jarang belajar.
b. x2 + 2x + 3 = 0 merupakan persamaan kuadrat.
c. p adalah faktor dari 24.
d. Penampang buku selalu berbentuk persegi panjang.
e. Yusril Ihza Mahendra tidak mungkin lahir di Belitung walaupun
orang tuanya di sana.
2. Tentukanlah nilai kebenaran pernyataan berikut. Kemudian, buat Bobot soal: 20
ingkarannya!
a. Indonesia adalah negara agraris.
b. 4 + 4 : 4 = 2
c. Jumlah dua sudut berpelurus adalah 180°.
d. Indonesia terdiri dari 33 propinsi.
e. Tim nasional sepakbola Indonesia pernah ikut Piala Dunia.
3. Diketahui pernyataan-pernyataan berikut.
Bobot soal: 30
p: Deddy Corbuzier seorang pesulap.
q: Deddy Corbuzier selalu berpakaian hitam-hitam.
Buatlah pernyataan-pernyataan dengan lambang berikut ini!
a. p ∧ q f. p ∨ q
b. p ∧ ∼q g. ∼p ∨ q
c. ∼p ∧ q h. ∼p ∨ ∼q
d. p v q i. ∼(p ∨ q)
e. ∼ (p ∧ q) j. ∼(p ∨ ∼q)
4. Lengkapilah tabel kebenaran berikut! Bobot soal: 30

p q ∼q p ∧ ∼q p ∨ ∼q (p ∧ ∼q) ∨ (p ∨ ∼q)
B B ... ... ... ...
B S ... ... ... ...
S B ... ... ... ...
S S ... ... ... ...

93
Bab 5 Logika Matematika
3. Implikasi
Dari pernyataan p dan q dapat dibuat pernyataan majemuk dalam bentuk
“Jika p maka q” yang disebut implikasi atau kondisional. Implikasi “jika p
maka q” ditulis “p ⇒ q”. Pernyataan p disebut hipotesa atau alasan, sedangkan
q disebut konklusi atau kesimpulan. Implikasi “p ⇒ q” dapat juga dibaca
sebagai berikut.
• p hanya jika q
• q jika p
• p syarat cukup bagi q
• q syarat perlu bagi p
Perhatikan uraian berikut!
Ketika sedang berolahraga pagi, ayah mengatakan kepada Jack: ”Jika kamu
giat berolahraga, maka tubuhmu akan bugar.”
Pernyataan tersebut mengandung arti sebagai berikut:
• Jack giat berolahraga sehingga tubuhnya menjadi bugar. Ini membuat
ayahnya senang.
• Jack giat berolahraga, tetapi tubuhnya lemas. Ini membuat ayahnya
kecewa.
• Jack jarang berolahraga, tetapi tubuhnya tetap bugar. Ini membuat
ayahnya tetap senang.
• Jack jarang berolahraga sehingga tubuhnya menjadi lemas. Ini wajar
menurut ayahnya.
Dengan menguraikan pernyataan majemuk,”Jika kamu giat berolahraga,
maka tubuhmu akan bugar.”menjadi pernyataan-pernyataan tunggal berikut:
p: Kamu giat berolahraga.
q: Tubuhmu akan bugar.
Dapat dibuat tabel kebenaran implikasi seperti berikut.

p q p⇒q
B B B
B S S
S B B
S S B

Suatu implikasi bernilai salah hanya jika hipotesa bernilai benar dan
konklusi bernilai salah.

CONTOH 1. Perhatikan pernyataan tunggal-pernyataan tunggal berikut.


p : Jumlah sudut segitiga 240° (Pernyataan yang salah)
q : Besar masing-masing sudut segitiga (Pernyataan yang salah)
samasisi 80°
Selidikilah nilai kebenaran pernyataan di atas!
Jawab:
p ⇒ q : Jika jumlah sudut segitiga 240° maka besar masing-masing
sudut segitiga samasisi 80°

94
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Oleh karena p dan q bernilai salah, maka p ⇒ q bernilai benar.
q ⇒ p: Jika besar masing-masing sudut segitiga samasisi 80° maka
jumlah sudut segitiga 240°
Oleh karena p dan q bernilai salah, maka q ⇒ p bernilai benar.
2. Selidikilah nilai kebenaran pernyataan berikut!
Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan x2 + 2x + 3 = 0 maka x1 + x2 = 2.
Jawab:
Jumlah akar-akar persamaan x2 + 2x + 3 = 0 adalah x1 + x2 = −2.
Jadi, hipotesa benar dan konklusinya salah sehingga implikasinya
bernilai salah.

4. Biimplikasi
Dari pernyataan p dan q dapat dibuat pernyataan majemuk dalam bentuk
“p jika dan hanya jika q” yang disebut biimplikasi atau bikondisional.
Biimplikasi “p jika dan hanya jika q” ditulis “p ⇔ q”, yang merupakan
gabungan dari dua implikasi, yaitu p ⇒ q dan q ⇒ p. Dengan demikian,
p ⇔ q ekuivalen dengan (p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p), artinya p ↔ q dan
(p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p) memiliki nilai kebenaran yang sama.
Perhatikan tabel kebenaran biimplikasi p ⇔ q yang dibentuk dari
(p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p)!

p q p⇒q q⇒p (p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p)
B B B B B
B S S B S
S B B S S
S S B B S

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan nilai kebenaran (p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p).

Suatu biimplikasi p ⇔ q bernilai benar jika pernyataan p dan q memiliki


nilai kebenaran yang sama.

1. Perhatikan pernyataan tunggal-pernyataan tunggal berikut! CONTOH


p : Becak adalah kendaraan beroda tiga
q : Bus adalah kendaraan beroda empat
Jawab:
p ⇔ q : Becak adalah kendaraan beroda tiga jika dan hanya jika bus
adalah kendaraan beroda empat.
Oleh karena p bernilai benar dan q bernilai salah, maka p ⇔ q bernilai
salah.
q ⇔ p : Bus adalah kendaraan beroda empat jika dan hanya jika becak
adalah kendaraan beroda tiga.
Oleh karena q bernilai salah dan p bernilai benar, maka q ⇔ p bernilai
salah.

95
Bab 5 Logika Matematika
2. Selidikilah nilai kebenaran pernyataan berikut!
x adalah bilangan prima jika dan hanya jika x bilangan bulat.
Jawab:
Pernyataan-pernyataan tunggal dari biimplikasi tersebut adalah
sebagai berikut.
p : x adalah bilangan prima
q : x bilangan bulat
Selidiki nilai kebenaran p ⇒ q dan q ⇒ p.
p ⇒ q : Jika x adalah bilangan prima maka x bilangan bulat.
Kamu telah mengetahui bahwa setiap bilangan prima adalah bilangan
bulat sehingga implikasi p ⇒ q bernilai benar.
q ⇒ p : Jika x bilangan bulat maka x adalah bilangan prima.
Karena ada bilangan bulat yang bukan bilangan prima, misalnya 4
maka implikasi q ⇒ p bernilai salah.
Akibatnya, p ⇔ q bernilai salah.

Asah Kompetensi 4
1. Pehatikanlah pernyataan-pernyataan tunggal berikut!
a. f : Rudi Hartono atlet bulutangkis
g : Rudi Hartono pernah menjadi juara All England 7 kali berturut-turut
Tentukanlah f ⇒ g, g ⇒ f, f ↔ g, dan g ⇔ f. Kemudian, tentukan pula masing-masing
nilai kebenarannya!
b. h : 2 bilangan prima
i : 2n bilangan prima untuk n bilangan prima
1
k : 1 tahun = abad
100
Tentukanlah h ⇒ i, i ⇒ h, h ⇔ i, dan i ⇔ h. Kemudian, tentukan pula masing- masing
nilai kebenarannya!
Tentukan juga j ⇒ k, k ⇒ j, j ⇔ k, dan k ⇔ j. Kemudian, tentukan pula masing- masing
nilai kebenarannya!
d. l : log 2 = log 10 − log 5
m : log 8 = log 4 + log 4
Tentukanlah l ⇒ m, m ⇒ l, l ⇔ m, dan m ⇔ l. Kemudian, tentukan pula masing-masing
nilai kebenarannya!
e. n : Astronomi adalah ilmu yang mempelajari benda-benda langit
o : Geografi adalah ilmu yang mempelajari bumi
Tentukanlah n ⇒ o, o ⇒ n, n ↔ o, dan o ⇔ n. Kemudian, tentukan pula masing-masing
nilai kebenarannya!
2. Selidiki nilai kebenaran pernyataan-pernyataan berikut.
a. Jika x + 1 > 0 maka x2 + 4x + 3 > 0
b. Jika x > 0 dan y > 0 maka x, y > 0
c. Jika 1 + x + 5 + … adalah deret aritmetika maka x + 6 + 12 + … adalah deret geometri
d. 1 + 2 + 3 + … adalah deret geometri jika dan hanya jika 12 + 22 + 32 + … adalah deret
aritmetika.
e. Akar-akar persamaan kuadrat x2 − 3x − 5 = 0 adalah x1 dan x2 jika dan hanya jika 2x1 = x2
dan 2x2 = x1

96
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
D. Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen
Dari suatu implikasi p → q dapat dibentuk pernyataan majemuk berikut.
• q → p disebut konvers dari implikasi p → q
• ∼p → ∼q disebut invers dari implikasi p → q
• ∼q → ∼p disebut kontraposisi dari implikasi p → q
Sekarang, perhatikan tabel kebenaran keempat bentuk pernyataan tersebut.

p q ∼p ∼q p→q q→p ∼p → ∼q ∼q → ∼p

B B S S B B B B
B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B B

Ekuivalen

Ekuivalen

Dari tabel kebenaran tersebut dapat disimpulkan hubungan berikut.


• p → q ≡ ∼q → ∼p, artinya implikasi ekuivalen dengan kontrapositifnya
• q → p ≡ ∼p → ∼q, artinya konvers dari implikasi ekuivalen dengan invers
dari implikasi tersebut.

Tuliskanlah konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan berikut! CONTOH


“Jika hewan itu kuda maka hewan itu berkaki empat”
Jawab:
Konvers : Jika hewan itu berkaki empat maka hewan itu kuda.
Invers : Jika hewan itu bukan kuda maka hewan itu tidak berkaki
empat.
Kontraposisi : Jika hewan itu tidak berkaki empat maka hewan itu bukan
kuda.

E. Ingkaran dari Pernyataan Majemuk


Perhatikanlah tabel kebenaran berikut!

p q ∼p ∼q p∧q ∼(p ∧ q) ∼p∨


∨ ∼q

B B S S B S S
B S S B S B B
S B B S S B B
S S B B S B B

Ekuivalen

Tampak bahwa, ∼(p ∧ q) ≡ ∼p ∨ ∼q. Artinya, ingkaran dari p ∧ q adalah ∼p ∨ ∼q.

97
Bab 5 Logika Matematika
Sekarang, perhatikan tabel kebenaran berikut!

p q ∼p ∼q p∨q ∼ (p ∨ q) ∼p ∧ ∼q

B B S S B S S
B S S B B S S
S B B S B S S
S S B B S B B

Ekuivalen

Tampak bahwa, ∼(p ∨ q) ≡ ∼p ∧ ∼q. Artinya, ingkaran dari p v q adalah ∼p ∧ ∼q.


Dengan cara yang sama, akan diperoleh ingkaran dari implikasi dan
biimplikasi.
• ∼(p → q) ≡ p ∧∼q. Artinya, ingkaran dari p → q adalah p ∧ ∼q.
• ∼(p ↔ q) adalah (p ∧ ∼q) ∨ (q ∧ ∼p). Artinya, ingkaran dari p ↔ q adalah
(p ∧ ∼q) ∨ (q ∨ ∼p).

CONTOH 1. Ingkaran dari pernyataan,”Mama panggilan untuk ibu dan papa


panggilan untuk ayah” adalah “Mama bukan panggilan untuk ibu atau
papa bukan panggilan untuk ayah.”
2. Ingkaran dari pernyataan,”Jika harga motor turun saya akan membeli
motor.” adalah “Meskipun harga motor turun, saya tidak akan membeli
motor.”

Asah Kompetensi 5
1. Tentukanlah konvers, invers, dan kontrapositif dari pernyataan-pernyataan berikut!
a. Jika x bilangan genap maka 2x bilangan genap dan 2x − 1 bilangan ganjil.
b. Jika ABC sebuah segitiga samasisi maka besar masing-masing sudutnya 60°.
c. Jika ayam berkokok tiga kali maka hari sudah siang.
d. Jika nenek memakai tongkat maka nenek sudah tua
e. Jika 8 habis 2 maka 2 tidak habis dibagi 8.
2. Tentukanlah ingkaran dari pernyataan majemuk-pernyataan majemuk berikut!
a. Persamaan kuadrat x2 + 3x + 4 = 0 dan x2 + 2x + 3 = 0 mempunyai akar-akar real.
b. Katak hidup di air atau di darat.
c. Jika bunga itu melati maka banyak orang menyukainya.
d. 7 + 3 ≠ 10 jika dan hanya jika 10 bilangan genap.

Dengan tabel kebenaran, tunjukkan bahwa untuk implikasi [( p → q) ∧ p] → q, konversnya


adalah q → [( p → q) ∧ p], inversnya adalah ∼[( p → q) ∧ p] → ∼q, dan kontrapositifnya adalah
∼q → ∼[( p → q) ∧ p].

98
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
ASAH KEMAMPUAN
2
Waktu: 60 menit

1. Selidiki nilai kebenaran implikasi-implikasi berikut. Manakah yang


Bobot soal: 10
dapat diubah menjadi biimplikasi? Buatlah biimplikasi itu!
a. Jika sepakbola olahraga terpopuler di Indonesia maka sepakbola
ditemukan di Inggris.
b. Jika Arifin C. Noor seorang penyair maka Farhan seorang penyiar.
c. Jika 5 bilangan ganjil maka 0,5 merupakan pecahan.
d. Jika –x bilangan real positif maka x bilangan real negatif.
e. Jika hujan tidak turun maka Jakarta banjir.
f. Jika besar sudut berpenyiku adalah sama maka besar sudut
bertolak belakang juga sama.
g. Jika 42 = 24 maka xy = yx, untuk x dan y bilangan real.
h. Jika 1 < log x < 2 maka 10 < x < 100
2. Diketahui konvers (p ∧ q) → ∼p, tentukanlah implikasi, invers, dan
Bobot soal: 10
kontraposisinya!
3. Diketahui kontraposisi (∼p ∨ q) → ∼p, tentukanlah implikasi, konvers,
Bobot soal: 10
dan inversnya!
4. Diketahui invers (p ∧ q) → p, tentukanlah implikasi, konvers, dan
Bobot soal: 10
kontraposisinya!
5. Tunjukkan bahwa:
Bobot soal: 30
a. Invers dari konversnya implikasi adalah kontraposisi dari
implikasi
b. Invers dari kontraposisinya implikasi adalah konvers dari
implikasi
c. Konvers dari inversnya implikasi adalah kontraposisi dari
implikasi
d. Konvers dari kontraposisinya implikasi adalah invers dari
implikasi
e. Kontraposisi dari konversnya implikasi adalah invers dari
implikasi
f. Kontraposisi dari inversnya implikasi adalah konvers dari
implikasi
6. Tentukanlah ingkaran dari pernyataan berikut. Kemudian, selidiki
Bobot soal: 30
dengan menggunakan tabel kebenaran!
a. (∼q ∧ r) → r
b. ∼ (∼p → ∼q)
c. (p → q) ∧ (p ∨ ∼q)

99
Bab 5 Logika Matematika
F. Ingkaran Pernyataan Berkuantor
Kuantor adalah imbuhan di depan suatu kalimat terbuka yang dapat
mengubah kalimat terbuka itu menjadi suatu pernyataan. Ada dua macam
kuantor, yaitu kuantor universal dan kuantor eksistensial.
1. Kuantor Universal
Kuantor universal dilambangkan dengan ∀ x, dapat dibaca untuk setiap
x atau untuk semua x. Jika M(x) menyatakan suatu kalimat terbuka, maka ∀ x
M(x) memiliki arti “untuk setiap x, berlaku M(x).” Dengan penambahan
kuantor ∀ x di depan M(x), maka M(x) menjadi sebuah pernyataan.

CONTOH 1. ∀ x bilangan cacah, x + 2 ≥ 2


Bilangan cacah paling kecil adalah 0 sehingga ∀ x bilangan cacah, x ≥ 0.
Dengan menambahkan 2 pada kedua ruas, akan diperoleh x + 2 ≥ 2.
Jadi, ∀ x bilangan cacah, x + 2 ≥ 2 merupakan pernyataan yang benar.
∀ x ∈ R, log x > 0.
2
2.
Merupakan pernyataan yang salah karena ada x ∈ R yang menyebabkan
log x ≤ 0, salah satunya x = 1.
2

2. Kuantor Eksistensial
Kuantor eksistensial dilambangkan dengan ∃x, dapat dibaca ada x atau
beberapa x atau terdapat x. Jika M(x) menyatakan suatu kalimat terbuka maka
∃x M(x) memiliki arti “Ada x, sehingga berlaku M(x)” atau “Beberapa x,
sehingga berlaku M(x)” Dengan penambahan kuantor ∃x di depan M(x),
maka M(x) menjadi sebuah pernyataan.

CONTOH Τentukanlah nilai kebenaran dan ingkaran dari ∃x ∈ R, 2x + 1 = 0!


Jawab:
1
Ada x ∈ R yang memenuhi 2x + 1 = 0, yaitu x = − .
2
Jadi, ∃x ∈ R, 2x + 1 = 0 merupakan pernyataan yang benar.
Jika kamu menentukan ingkaran pernyataan tersebut, kamu mendapatkan
∼(∃x ∈ R, 2x + 1 = 0) ≡ ∀x ∈ R, 2x + 1 ≠ 0.
Artinya, “tidak ada x bilangan real yang menyebabkan 2x + 1 = 0”.
Pernyataan ini ekuivalen dengan pernyataan “untuk setiap x bilangan real
berlaku 2x + 1 ≠ 0”.
Karena nilai kebenaran pernyataannya benar maka nilai kebenaran
ingkarannya salah.

Ingkaran pernyataan berkuantor eksistensial adalah pernyataan


berkuantor universal dengan kalimat terbukanya menjadi ingkaran.
Secara matematis, ditulis ∼[∃x M(x)] ≡ ∀x [∼M(x)].
Sebaliknya,
Ingkaran pernyataan berkuantor universal adalah pernyataan
berkuantor eksistensial dengan kalimat terbukanya menjadi ingkaran.
Secara matematis, ditulis ∼[∀x M(x)] ≡ ∃x [∼M(x)].

100
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
CONTOH
Ingkaran dari pernyataan “x ∈ R, 1 < x < 2 adalah ∃x ∈ R, x ≤ 1 atau x ≥ 2.

ASAH KEMAMPUAN
3
Waktu: 30 menit

Tentukanlah ingkaran masing-masing pernyataan berikut. Kemudian, Bobot soal: 100


tentukan nilai kebenarannya!
1. ∀x ∈ R, 5x > 0
1
2. ∃x ∈ R, xlog <1
5

3. ∀x ∈ R, ⏐x⏐ ≥ 0

4. ∃x ∈ R, 1−x = x −1

5. ∀x ∈ R, x2 < 1 + x2
6. Semua supir mematuhi peraturan lalu lintas dan jalan tidak macet.
7. Ada pejabat yang korupsi atau masyarakat akan sejahtera.
8. Semua siswa berdemonstrasi sehingga semua kelas kosong.
9. Semua bilangan cacah merupakan bilangan bulat.
10. Tidak ada bilangan komposit yang lebih dari 100.

G. Penarikan Kesimpulan
Suatu kesimpulan atau konklusi dapat ditarik dengan menggunakan
sejumlah pernyataan yang disebut premis. Penarikan kesimpulan dengan
menggunakan sejumlah pernyataan ini disebut argumen. Suatu argumen ini
dikatakan sah jika dan hanya jika konjungsi dari premis-premisnya benar.
1. Modus Ponens
Modus ponens adalah argumen yang merupakan implikasi dari
[(p → q) ∧ p] → q atau [p ∧ (p → q)] → q. Argumen ini sah. Kamu dapat
membuktikannya dengan menggunakan tabel kebenaran.

p q p→q (p → q) ∧ p [(p → q) ∧ p] → q

B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B

101
Bab 5 Logika Matematika
Nilai kebenaran [(p → q) ∧ p] → q adalah benar. Jadi, terbukti bahwa
[(p → q) ∧ p] → q sah. Begitu juga dengan [p ∧ (p → q)] → q. Silahkan kamu
buktikan sendiri.
Penarikan
kesimpulan
Modus ponens ini dinyatakan sebagai berikut.
Premis (1) : p → q (Pernyataan yang benar)
p→q
Premis (2) : p (Pernyataan yang benar)
p→q p→q –––––––––––––––––––––
q→r p ∼q Konklusi : q (Pernyataan yang benar)
∴p → q ∴q ∴∼ p atau
Premis (1) : p (Pernyataan yang benar)
Premis (2) : p → q (Pernyataan yang benar)
–––––––––––––––––––––
Konklusi : q (Pernyataan yang benar)

CONTOH Tentukanlah penarikan kesimpulan yang benar berdasarkan modus ponens!


Premis (1) : Jika saya gemar membaca buku maka saya akan pintar
Premis (2) : Saya gemar membaca buku
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Konklusi : Saya akan pintar

2. Modus Tollens
Modus tollens adalah argumen yang merupakan implikasi dari
[(p → q) ∧ ∼q ] → ∼p atau [∼q ∧ (p → q)] → ∼p. Argumen ini sah. Kamu dapat
membuktikannya dengan menggunakan tabel kebenaran.

p q p→q ∼q [(p → q) ∧ ∼q ] [(p → q) ∧ ∼q ] → ∼p

B B B S S B
B S S B S B
S B B S S B
S S B B B B

Nilai kebenaran [(p → q) ∧ ∼q ] → ∼p adalah benar.


Jadi, terbukti bahwa [(p → q) ∧ ∼q ] → ∼p valid atau sah.
Begitu juga dengan [∼q ∧ (p → q)] → ∼p. Silahkan kamu buktikan sendiri.
Modus tollens ini dinyatakan sebagai berikut.
Premis (1) : p → q (Pernyataan yang benar)
Premis (2) : ∼q (Pernyataan yang benar)
–––––––––––––––––––––
Konklusi : ∼p (Pernyataan yang benar)
atau
Premis (1) : ∼q (Pernyataan yang benar)
Premis (2) : p → q (Pernyataan yang benar)
–––––––––––––––––––––
Konklusi : ∼p (Pernyataan yang benar)

102
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Tentukanlah penarikan kesimpulan yang benar berdasarkan modus tollens! CONTOH
Jawab:

Premis (1) : Jika ia juara Olimpiade Matematika maka ia termasuk siswa


yang cerdas
Premis (2) : Ia bukan siswa yang cerdas
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Konklusi : Ia bukan juara Olimpiade Matematika

3. Silogisme
Silogisme adalah argumen yang merupakan implikasi dari
[(p → q) ∧ (q → r)] → (p → r)
Argumen ini sah. Kamu dapat membuktikannya dengan menggunakan tabel
kebenaran.

p q r p→q q→r p→r (p → q) ∧ (q → r) (p → q) ∧ (q → r)

B B B B B B B B
B B S B S S S B
B S B S B B S B
B S S S B S S B
S B B B B B B B
S B S B S B S B
S S B B B B B B
S S S B B B B B

Nilai kebenaran [(p → q) ∧ (q → r)] → (p → r) adalah benar.


Jadi, terbukti bahwa [(p → q) ∧ (q → r)] → (p → r) valid atau sah.
Silogisme ini dinyatakan sebagai berikut.
Premis (1) :p→q (Pernyataan yang benar)
Premis (2) :q→r (Pernyataan yang benar)
–––––––––––––––––––––––––––
Konklusi :p→r (Pernyataan yang benar)

Tentukanlah penarikan kesimpulan yang benar berdasarkan silogisme! CONTOH


Premis (1) : Jika kita rajin belajar maka kita akan berprestasi
Premis (2) : Jika kita berprestasi maka kita akan sukses
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Konklusi : Jika rajin belajar maka kita akan sukses

103
Bab 5 Logika Matematika
ASAH KEMAMPUAN
4
Waktu: 45 menit

1. Tentukanlah penarikan kesimpulan yang benar!


Bobot soal: 25
a. Jika Mike Tyson seorang petinju maka ia pernah menjadi juara
dunia
Mike Tyson seorang petinju
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Jadi, …
b. Jika ab = 0 maka a = 0 atau b = 0
a ≠ 0 dan b ≠ 0
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Jadi, …
c. Jika bunga itu tidak berduri maka bunga itu bukan mawar
Jika bunga itu berduri maka bunga itu harum baunya
Jadi, …
d. Utut tidak suka memancing atau Utut suka lari pagi
Utut tidak suka lari pagi
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Jadi, …
e. Jika saya pegawai maka saya akan mendapat gaji bulanan
Jika saya mendapat gaji bulanan maka saya akan menabung tiap
bulan
Saya tidak menabung tiap bulan
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Jadi, …
2. Dengan menggunakan tabel kebenaran, periksa sah atau tidakkah
Bobot soal: 75
argumen berikut!
p →∼q ∼ p →q ∼ p →∼ q
q ∼ r →∼ q q
a. c. e.
∴∼ p ∴p → r ∴p

∼ p vq ∼ p vq
∼q ∼p
b. d.
∴∼ p ∴∼ q

104
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Sahabat Alfarabi

Siapakah orang yang pertama kali memperkenalkan penggunaan simbol-


simbol aljabar dalam penarikan sebuah kesimpulan?
Dia adalah George Boole, Matematikawan Inggris yang lahir pada tahun 1815.
Dalam teorinya, Boole menyatakan bahwa premis-premis dan kesimpulan
dalam sebuah argumen dapat diwakili oleh simbol-simbol aljabar dan
dihubungkan oleh simbol-simbol lain untuk membentuk sebuah argumen
logis. Teori Boole ini sering digunakan para ahli untuk memecahkan sebuah
teka-teki sains. Boole meninggal tahun 1864.
Sumber: Ensiklopedi Matematika dan Peradaban Manusia

H. Bukti Dalam Matematika


1. Bukti Langsung
Bukti langsung dilakukan dengan memperlihatkan suatu kebenaran
sebagai akibat pernyataan lain yang telah diterima sebagai hal yang benar,
seperti definisi, aksioma, dan dalil-dalil yang telah dibuktikan.

Buktikan bahwa jika p > 0, p ≠ 1, a,b > 0 berlaku plog (ab) = plog a + plog b! CONTOH

Jawab:
Misalkan, x = plog a maka a = px
y = plog b maka b = py
p
log (ab) = plog px. py
= plog px + y )Gunakan sifat perkalian bilangan berpangkat
Dengan menggunakan definisi logaritma, kamu akan memperoleh
p
log (ab) = x + y = plog a + plog b
Jadi, plog (ab) = plog a + plog b

a. Bukti Tak Langsung dengan Kontrapositif


Misalkan, harus dibuktikan p → q benar. Andaikanlah ∼q benar, kemudian
dengan langkah logis turunkanlah supaya ∼p benar sehingga ∼q → ∼p benar.
Oleh karena p → q ≡ ∼q → ∼p dan ∼q → ∼p benar maka p → q benar.

Untuk setiap n bilangan bulat, buktikanlah bahwa jika n2 bilangan ganjil CONTOH
maka n + 1 bilangan genap!
Bukti:
Misalkan, n + 1 bilangan ganjil. Ini mengakibatkan n bilangan genap
sehingga n dapat ditulis sebagai n = 2a.
Akibatnya, n2 = (2a)2 = 4a2 = 2.(2 a2)
Ini berarti, n2 bilangan genap.
Jadi, “jika n + 1 bilangan ganjil maka n2 bilangan genap.” Pernyataan ini
ekuivalen dengan pernyataan,”jika n2 bilangan ganjil maka n + 1 bilangan
genap.”

105
Bab 5 Logika Matematika
b. Bukti Tak Langsung dengan Kontradiksi

CONTOH Buktikanlah bahwa jumlah dari suatu bilangan rasional dengan bilangan
irasional adalah bilangan irasional!
Bukti:
p
Misalkan, x bilangan rasional maka x dapat dinyatakan sebagai x = q , p,
q bilangan bulat dan q ≠ 0. Jika x dijumlahkan dengan bilangan irasional
y, haruslah x + y irasional. Untuk membuktikan ini, misalkanlah x + y
m
rasional sehingga dapat ditulis x + y =
, m, n bilangan bulat dan n ≠ 0.
n
m m p mq − np
Dari x + y = , didapat y = −x=− = .
n n q nq
Ini berarti, y bilangan rasional.
Hal ini bertentangan dengan pemisalan. Jadi, jumlah dari suatu bilangan
rasional dengan bilangan irasional adalah bilangan irasional.

3. Induksi Matematika
Induksi matematika adalah proses pembuktian rumus umum dari beberapa
hal khusus. Rumus ini harus berlaku untuk setiap bilangan asli.
Tahap-tahap pembuktian dengan induksi matematika sebagai berikut.
1. Buktikan rumus tersebut berlaku untuk n = 1.
2. Misalkan rumus tersebut berlaku untuk n = k, buktikanlah bahwa rumus
tersebut berlaku juga untuk n = k + 1.

CONTOH 1
Buktikan bahwa 13 + 23 + 33 + … + n3 = ( n (n + 1))2!
2
Jawab:
1
Misalkan p(n) = (n (n + 1))2
2
1 1
• Untuk n = 1 ⇒ p(1) = ( ⋅ 1 ⋅ (1 + 1))2 = ( ⋅ 2)2 = 12 = 1.
2 2
Untuk n = 1, rumus berlaku sebab ruas kiri dan ruas kanan menghasilkan
bilangan yang sama, yaitu 1.
• Misalkan rumus tersebut berlaku untuk n = k, maka
1
13 + 23 + 33 + … + k3 = ( k (k + 1))2
2
• Selidiki, apakah rumus berlaku untuk n = k + 1?
Untuk n = k + 1, didapat ruas kiri persamaan,
13 + 23 + 33 + … + k3 + (k + 1)3
1 1
( k (k + 1))2 + (k + 1)3 = ( k)2 (k + 1)2 + (k + 1) (k + 1)2
2 2
⎛ 21 ⎞
= ⎜ k + k + 1 ⎟ (k + 1)2
⎝4 ⎠
1 2
= (k + 4k + 4) (k + 1)2
4

106
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
1
= (k + 1)2(k + 2)2
4
2
⎛ 1 ⎞
= ⎜ ( k + 1)( k + 2) ⎟
⎝2 ⎠
Pada ruas kanan persamaan, didapat ( 21 (k + 1) (k + 2))2.
Untuk n = k + 1, ruas kiri dan ruas kanan menghasilkan bilangan yang
sama.

Jadi, 13 + 23 + 33 + … + n3 = ( 21 n (n + 1))2 berlaku untuk n = k dan untuk


n = k + 1 atau untuk semua n bilangan asli.

ASAH KEMAMPUAN
5
Waktu: 60 menit

1. Dengan bukti langsung, buktikan bahwa akar-akar persamaan Bobot soal: 30


kuadrat
−b + b 2 − 4 ac −b − b 2 − 4 ac
ax2 + bx + c = 0 adalah x1 = atau x2 =
2a 2a

1
2. Dengan bukti tak langsung, buktikan bahwa tidak terdefinisi!
0 Bobot soal: 30
3. Buktikanlah bahwa:
Bobot soal: 40
a. 1 + 21 + 22 + . . . + 2n − 1 = 2n − 1
b. 1 + 3 + 5 + . . . + (2n − 1) = n2
1
c. 12 + 22 + . . . + n2 = n(n + 1)(2n + 1)
6

d. 2 + 4 + 6 + . . . + 2n = n(n + 1)

Buktikan bahwa 12001 + 2 2001 + 3 2001 + . . . + 20012001 adalah kelipatan 13!


Sumber: Olimpiade Matematika SMU

107
Bab 5 Logika Matematika
Rangkuman
angkuman
1. Pernyataan adalah kalimat tertutup yang memiliki nilai benar saja atau salah saja, tetapi tidak
sekaligus benar dan salah.
2. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum pasti nilai kebenarannya karena memuat variabel.
3. Ingkaran suatu pernyataan p adalah pernyataan ~p yang bernilai benar jika p bernilai salah dan
bernilai salah jika p bernilai benar.
4. Konjungsi bernilai benar jika dan hanya jika pernyataan-pernyataan tunggalnya bernilai benar.
5. Disjungsi inklusif bernilai benar jika kedua pernyataan bernilai benar atau salah satu pernyataan
tunggalnya bernilai benar.
6. Disjungsi eksklusif bernilai benar hanya jika salah satu pernyataan tunggalnya bernilai benar.
7. Suatu implikasi bernilai salah hanya jika hipotesa bernilai benar dan konklusi salah.
8. Suatu biimplikasi p ↔ q bernilai benar jika pernyataan p dan q memiliki nilai kebenaran yang
sama.
9. Pernyataan majemuk yang ekuivalen
" q → p disebut konvers dari implikasi p → q
" ~ p → ~ q disebut invers dari implikasi p → q
" ~ q → ~ p disebut kontraposisi implikasi p → q
" p → q ≡ ~ q → ~ p artinya implikasi ekuivalen dengan kontraposisi
" q → p ≡ ~ p → ~ q artinya konvers dari implikasi ekuivalen dengan invers dari impliksi
tersebut
10. Ingkaran dari pernyataan majemuk
" ~ ( p → q ) ≡ p ∧ ~ q artinya ingkaran dari p → q adalah p ∧ ~ q
" ~ ( p ↔ q ) ≡ ( p ∧ ~ q ) ∨ ( q ∧ ~ p ) artinya ingkaran dari adalah p ↔ q adalah
( p ∧ ~ q ) ∨ (q ∧ ~ p )
" ~ ( p ∧ q ) ≡ ~ p ∨ ~ q artinya ingkaran dari p ∧ q adalah ~ p ∨ ~ q
" ~ ( p ∨ q ) ≡ ~ p ∧ ~ q artinya ingkaran dari p ∨ q adalah ~ p ∧ ~ q

11. Ingkaran pernyataan berkuator eksistensial adalah pernyataan berkuator universal dengan kalimat
terbukanya menjadi ingkaran. Dinotasikan dengan, ~ [∃x M( x )] ≡ ∀x [~M( x )]

12. Ingkaran pernyataan berkuator universal adalah pernyataan berkuator eksistensial dengan kalimat
terbukanya menjadi ingkaran. Dinotasikan dengan, ~ [∀x M( x )] ≡ ∃x [~M( x )]

108
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Ulangan Bab 5
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 6. Ingkaran yang benar dari kalimat majemuk
“Saya lulus SPMB dan saya senang.”
1. Nilai kebenaran dari ~p ⇒ q adalah . . . .
adalah . . . .
a. p ∨ q d. q ⇒ ~p
a. saya lulus SPMB dan saya tidak senang
b. p ∧ q e. ~p ∨ ~q
b. Saya tidak lulus SPMB dan saya senang
c. q ⇒ p
c. Tidak benar saya lulus SPMB dan saya
2. Jika pernyataan p bernilai salah dan tidak senang
pernyatan q bernilai benar, maka pernyataan d. saya tidak lulus SPMB atau saya tidak
berikut yang bernilai salah adalah . . . . senang
a. ~p ∨ q d. ~p ⇒ ~q e. saya tidak lulus SPMB atau saya senang
b. p ⇒ q e. ~p ∧ q
7. Perhatikan kalimat ”Jika ia berusaha, maka
c. p ∧ q
ia berhasil”
3. Pernyataan (~p ∨ q) ∧ (p ∨ ~q) ekuivalen Kontraposisi kalimat tersebut adalah . . . .
dengan pernyataan . . . . a. Jika ia tidak berusaha, maka ia tidak
a. p ⇒ q d. ~p ⇒ q berhasil
b. p ⇒ ~q e. p ⇔ q b. Jika ia berhasil maka ia berusaha
c. ~p ⇒ ~q c. Jika ia berhasil maka ia tidak berusaha
4. Jika ~p menyatakan ingkaran p dan ~q d. Jika ia tidak berhasil, maka ia tidak
menyatakan ingkaran q, maka kalimat p ⇒ q berusaha
ekivalen dengan . . . . e. Ia tidak berusaha, tetapi ia berhasil
a. ~p ∨ q d. ~p ⇒ q 8. Perhatikan kalimat berikut!
b. ~q ⇒ p e. q ⇒ p “Sepertinya Andini lulus Matematika dan
c. q ⇒ ~p mendapat nilai 10 jika dan hanya jika tidak
5. Perhatikan kalimat berikut! pernah bolos sekolah.”
“Meskipun hari ini hujan pak Dodi harus p: Andini lulus Matematika
berangkat bekerja.” q: Andini mendapat nilai 10
Pernyataan tersebut ekuivalen dengan . . . . r: Andini pernah bolos sekolah
a. Hari ini hujan sehingga Pak Dodi tidak Maka pernyataan tersebut ekuivalen
berangkat bekerja dengan . . . .
b. Memang benar hari ini hujan dan Pak a. (p ∨ q) ⇔ r d. (p ∨ q) ⇔ ∼ r
Dodi tidak berangkat bekerja b. r ⇔ (p ∧ q) e. (p ∧ q) ⇔ ∼ r
c. Hari ini tidak hujan dan Pak Dodi c. (p ∨ q) ⇔ r
berangkat bekerja 9. Pasangan pernyataan p dan q yang
d. Hari ini tidak hujan dan Pak Dodi tidak memenuhi p ⇔ q adalah . . . .
berangkat bekerja a. p : x ganjil, q : 3x genap
e. Memang hari ini hujan dan Pak Dodi b. p : x ganjil, q : 2x + 1 genap
tidak berangkat bekerja. c. p : x genap, q : −3x genap

109
Bab 5 Logika Matematika
d. p : x2 − x < 2, q : −1 < x < 2 d. Jika 4 < 2 maka 7 < 10
e. p : x2 − x < 2, q : −6 < x < -3 e. Syarat perlu dan cukup supaya segitiga
ABC samasisi adalah ketiga sisinya sama
10. Diberikan pernyataan
panjang
“Jika x = 3 maka x2 = 9”
Ingkaran dari pernyatan tersebut adalah . . . . 3. Misalkan
a. x ≠ 3 dan x2 = 4 p: Dedi siswa SMA
b. x ≠ 3 atau x2 = 4 q: Dedi tidak suka Matematika
c. x = 2 dan x2 ≠ 4 Tuliskan lambang-lambang penyataan
d. x ≠ 2 atau x2 ≠ 4 berikut menjadi kalimat yang sederhana!
e. x ≠ 3 atau x2 = 2 a. p ∧ q d. ~(p ∨ q)
b. p ∨ q e. ~p → ~q
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas
dan tepat! c. ~(p ∧ q)

1. “Jika saya rajin belajar maka saya akan lulus 4. Buktikan bahwa untuk semua bilangan asli
ujian” n+1
n, 1 + 2 + . . . + n =
Dari pernyatan tersebut, tentukanlah: 2
a. Kontraposisi 5. Buktikan bahwa untuk setiap bilangan
b. Invers asli n, (2n + 1)2 − 1 habis dibagi 8!
c. konvers
6. Tentukan ingkaran dari tiap pernyataan
2. Nyatakan tiap pernyataan berikut ke dalam berikut!
bentuk lambang dan tentukanlah nilai a. Ada siswa yang bolos sekolah
kebenarannya! b. Setiap orang suka olah raga
a. Pemenangnya Jelita atau Selly c. Semua peserta seminar mendapatkan
b. Sumbangan diharapkan berupa uang setifikat
atau barang d. Beberapa guru berasal dari Solo
c. 1 > 3 jika dan hanya jika 1 > 4

110
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
B
A
Trigonometri B

6
TUJUAN
PEMBELAJARAN

♦ Kamu dapat mengubah ukuran Sudut


dari derajat ke radian dan sebaliknya.
♦ Kamu dapat menentukan sinus,
kosinus, dan tangen suatu sudut.
♦ Kamu dapat menentukan besarnya
suatu sudut yang nilai sinus, kosinus
dan tangennya diketahui.
♦ Kamu dapat menggunakan kalkulator
untuk mentukan nilai perdekatan fungsi
trigonometri dari besar sudutnya.
♦ Kamu dapat menggunakan rumus sinus
dan kosinus dalam penyelesaian soal.
♦ Kamu dapat mengkontruksi grafik fungsi
sinus dan kosinus menggambarkan
grafik fungsi tangen.
♦ Kamu dapat menggunakan identitas
trigonometri dalam penyelesaian soal.
♦ Kamu dapat membuktikan beberapa
identitas trigonometri yang sederhana.
♦ Kamu dapat menghitung luas segitiga
yang komponennya diketahui.
Utut bermain layang-layang tepat pukul 12.00. Pada ketinggian ♦ Kamu dapat membuktikan rumus sinus
dan rumus kosinus.
tertentu,ia ingin mengetahui tinggi layang-layangnya. Untuk itu, ia
♦ Kamu dapat menjelaskan karakteristik
mengulur benangnya dan mengukur sudut yang dibentuk oleh masalah yang model matematikanya
benang dengan tanah menggunakan busur derajat. Setelah itu, memuat ekspresi trigonometri.
dengan menggunakan salah satu perbandingan trigonometri, ia ♦ Kamu dapat menentukan besaran
dalam masalah yang dirancang sebagai
mengukur tinggi layang-layangnya. Perbandingan trigonometri
variabel yang berkaitan dengan ekspresi
apakah yang digunakan Utut? Untuk mengetahuinya dan memahami trigonometri.
konsep-konsepnya, marilah kita pelajari bab berikut dengan baik. ♦ Kamu dapat merumuskan model
matematika dari masalah yang berkaitan
dengan fungsi trigonometri, rumus
sinus, dan rumus kosinus.
A. Ukuran Sudut dalam Radian
Dalam trigonometri, selain menggunakan ukuran sudut dalam derajat,
dapat juga digunakan ukuran sudut yang lain, yaitu radian.
Ukuran suatu sudut dalam radian adalah perbandingan antara panjang
busur di depan sudut itu dengan panjang jari–jari lingkaran dari busur itu.
Dengan demikian, dapat didefinisikan ukuran sudut satu radian sebagai
ukuran sudut yang terbentuk pada lingkaran dengan panjang busur sama
dengan jari–jarinya.
1 rad r
Besar sudut satu putaran penuh dalam derajat adalah 360°. Jika dinyatakan
Keliling lingkaran
A B dalam radian, 360° =
Jari-jari lingkaran

2π r
r = rad
O r
= 2π rad
Dari uraian tersebut, diperoleh:
2π rad = 360°
360D
π rad = = 180°
2
180 D
1 rad =
π
180D
Jika π = 3,14 maka 1 rad = = 57,3°.
3, 14
Karena 1° = 60’ (60 menit) maka 1 rad = 57,3° = 57°18’.
Dari 1 rad = 57,3°, bagilah kedua ruas dengan 57,3 .
1 57, 3D
rad = ⇒ 0,017 rad = 1°
57, 3 57, 3

Satuan sudut dalam radian biasa disingkat rad atau biasanya tidak ditulis.

• π rad = 180°
• 1 rad = 57,3° = 57°18’
• 1° = 0,017 rad
Jadi, 1° = 0,017 rad.

CONTOH 1. 30 rad = 30 ⋅ 1 rad = 30 ⋅ 57,3° = 1719°


π π
2. 30° = 30 ⋅ 1° = 30 ⋅ rad = rad
180 6
28D 48D
3. 286°28’48’’ = 286° + +
60 3600
= 286° + 0,467° + 0,013°
= 286,48° = 286,48 ⋅ 1°
= 286,48 ⋅ 0,017 rad
= 4,87 rad

112
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Asah Kompetensi 1
1. Ubahlah dari derajat ke radian!
a. 5° e. 175°
b. 25° f. 120°
c. 45° g. 310°
d. 220° h. 130°
2. Ubahlah dari radian ke derajat. Nyatakanlah jawabannya sampai ke menit dan detik!
1
a. 1 π rad e. 3,2 rad
4
5 5
b. 1 π rad f. −0,9 rad
6 6
c. 1 − π rad g. −11,4 rad
d. 0,3 π rad h. 69,96 rad
3. Pagi ini, Utut terbangun karena mendengar
weker berdering. Weker tersebut berdering
tepat pukul 05.00. Berapa derajat dan berapa
radiankah besar sudut yang dibentuk oleh
jarum panjang dan jarum pendek jam weker
tersebut ketika berdering?

B. Perbandingan Trigonometri dari suatu Sudut


Segitiga Siku-siku
B

Perhatikan segitiga ABC di samping! Segitiga ABC siku–siku di A. BC


disebut sisi miring dengan panjang r. AB disebut sisi di depan sudut C dengan r y
panjang y, sedangkan AC disebut sisi di samping sudut C dengan panjang x.
Pada segitiga siku–siku ABC ini didefinisikan perbandingan trigonometri θ
sebagai berikut. C x A

sisi di depan ∠C y
• sin ∠C = =
sisi miring r

sisi di samping ∠C x
• cos ∠C = =
sisi miring r

sisi di depan∠C y
• tan ∠C = =
sisi di samping sudutθ x

113
Bab 6 Trigonometri
CONTOH 1. Perhatikan segitiga PQR yang siku–siku di Q berikut!
R

13 cm
5 cm

P Q

Hitunglah nilai sin ∠P, cos ∠P, tan ∠P, dan besar ∠P!
Jawab:
Pada segitiga PQR yang siku–siku di Q, kamu dapat menentukan
panjang PQ dengan teorema Pythagoras.
PR2 = PQ2 + QR2
132 = PQ2 + 52
169 = PQ2 + 25
PQ2 = 169 − 25
PQ2 = 144
PQ = 12 cm
sehingga,
QR 5
sin ∠P = =
PR 13
PQ 12
cos ∠P = =
PR 13
maka
QR 5
tan ∠P = PQ = 12

⎛ 5 ⎞
∠P = tan–1 ⎜ ⎟ = 22,62°.
⎝ 12 ⎠
⎛ 5 ⎞
Nilai tan–1 ⎜ ⎟ = 22,62° diperoleh dengan menggunakan kalkulator.
⎝ 12 ⎠
Tekan tombol 5 : 12 = inv tan

Pada layar kalkulator akan tampil angka 22,61986495


Pembulatan sampai dua desimal menghasilkan 22,62.
Jadi, besar ∠P adalah 22,62°.
2. Perhatikan segitiga ABC yang siku-siku di B berikut!
Jika ∠C = 40° dan panjang sisi AB = 20 cm, tentukanlah panjang sisi
AC dan BC!
C

40°

A 20 cm B

114
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Jawab:
Karena segitiga ABC siku-siku, maka pada segitiga ABC berlaku
AB AB
perbandingan trigonometri, yaitu sin 40° = dan tan 40° = .
AC BC
AB AB 20
• sin 40° = ⇒ AC = sin 40D = 0, 64 = 31,25
AC
Jadi, panjang sisi AC adalah 31,25 cm.
AB AB 20
• tan 40° = ⇒ BC = tan 40D = 0, 84 = 23,81
BC
Jadi, panjang sisi BC adalah 23,81 cm.

Asah Kompetensi 2
1. Perhatikan segitiga ABC yang siku-siku di C di bawah!
Tentukanlah:
a. Panjang sisi BC B C
b. sin ∠A, cos ∠A, tan ∠A
c. sin ∠B, cos ∠B, tan ∠B 7 cm S
d. sin ∠C, cos ∠C, tan ∠C 24 cm
e. Besar ∠A, ∠B, dan ∠C A
4

2. Perhatikan gambar di samping! θ
θ 45
Coba tentukanlah besar sudut θ dan P
panjang PQ! y R
Q
F

3. Perhatikan segitiga DEF yang siku-siku di E di samping!


61°
Tentukanlah:
a. Panjang sisi DE dan DF
b. sin ∠F, cos ∠F, tan ∠F D 17 cm
c. Besar ∠F
E

Dua pos pengamat hutan terletak di sisi jalan.


Pengamat di pos pertama melihat kebakaran dengan sudut
38°, sedangkan pengamat di pos kedua melihat kebakaran
tersebut dengan sudut 53° arah barat. Jika jarak pengamat
kedua pos tersebut 25 km, tentukanlah:
a. jarak lokasi kebakaran dengan masing–masing
pengamat!
b. jarak terpendek lokasi kebakaran dengan jalan!

115
Bab 6 Trigonometri
C. Perbandingan Trigonometri Sudut-sudut Istimewa
(0°, 30°, 45°, 60°, 90°)

• Jika α = 0° maka segitiga PQO menjadi garis lurus sehingga titik P dan
Y titik Q berimpit di titik A. Akibatnya, x = r dan y = 0.
B
P (x, y) Perbandingan trigonometri untuk a = 0° adalah:
r y 0 x r
y sin 0° = r = r = 0 , cos 0° = = =1,
A r r
α
O x Q y 0
X tan 0° = = =0.
x r
Jadi, sin 0° = 0, cos 0° = 1, dan tan 0° = 0.

• Jika α = 90° maka titik P berimpit dengan titik B dan titik Q


berimpit dengan titik O sehingga x = 0 dan y = r.
y r
C Akibatnya, sin 90° = = =1
r r
60º
x 0
cos 90° = = =0
r r
A 30º B y r
30º
tan 90° = = (tidak terdefinisi)
x 0

60º Jadi, sin 90° = 1, cos 90° = 0, dan tan 90° tidak terdefinisi.
Sekarang, perhatikan Gambar 6.1!
D
Besar ∠BAC = 30° sehingga besar ∠ACB = 60°. Pencerminan segitiga ABC
Gambar 6.1 Segitiga ABC terhadap sisi AB menghasilkan segitiga ABD yang kongruen dengan segitiga
yang siku-siku di B. ABC. Sisi AB pada segitiga ABC berimpit dengan sisi AB pada segitiga ABD
sehingga menghasilkan segitiga ADC yang merupakan segitiga samasisi.
Akibatnya, besar ∠DAC = 60° dan sisi AC = DC = AD. Misalkan, panjang sisi
1 1
AC = r maka BC = DC = r.
2 2
Dengan menggunakan teorema Pythagoras, kamu dapat menentukan
panjang sisi AB.
AB2 = AC2 – BC2
1 2 1 2
AB2 = r2 – ( r) ⇒ AB2 = r2 – r
2 4
3 2
AB2 = r
4

AB = 3 r2
4
1
AB =
r 3
2
1
r
Akibatnya, sin 30° = BC 2 1
= =
AC r 2
1
r 3
cos 30° = AB 2 1
= = 3
AC r 2

116
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
BC
tan 30° =
AB
1
r
2 1 1
= = = 3
1 3 3
r 3
2
1 1 1
Jadi, sin 30° = , cos 30° = 3 , dan tan 30° = 3 .
2 2 3
Perhatikan kembali segitiga ABC dengan ∠C = 60°.
1
r 3
sin 60° = AB 2 1
= = 3
AC r 2
1
r
cos 60° = BC 2 1
= =
AC r 2
1
r 3
AB 2
tan 60° = BC = 1 = 3
r
2
1 1
Jadi, sin 60° = 3 , cos 60° = , dan tan 60° = 3 .
2 2
Perhatikan Gambar 6.2!
Segitiga DEF siku–siku di E. Dapat digunakan teorema Pythagoras untuk F
menentukan panjang sisi DF. 45º

DF2 = DE2 + EF2


= x2 + x2
= 2x2
DF = x 2
45º
Dengan menggunakan perbandingan trigonometri akan diperoleh D x E
EF x 1 1
sin 45° = DF = = = 2 Gambar 6.2 Segitiga DEF
x 2 2 2 siku-siku samakaki.
DE x 1 1
cos 45° = DF = = = 2
x 2 2 2
EF x
tan 45° = = =1
DE x
1 1
Jadi, sin 45° = 2 , cos 45° = 2 , dan tan 45° =1.
2 2
Untuk memudahkanmu menggunakan perbandingan trigonometri sudut
istimewa ini, berikut disajikan dalam bentuk tabel.

Fungsi Trigonometri Sudut


0° 30° 45° 60° 90°
Sinus 1 1 1
0 2 2
2
2
3 1
1 1 1
Kosinus 1 2
3
2
2
2
0

1
Tangen 0 3
3 1 3 ∞

117
Bab 6 Trigonometri
CONTOH Tentukanlah nilai dari: sin 60° cos 45° + cos 60° sin 45°!
Jawab:

sin 60° cos 45° + cos 60° sin 45° =


1
2
3⋅
1
2
1 1
2+ ⋅
2 2
2=
1
4
2 1+ 3 ( )

D. Perbandingan Trigonometri Sudut Berelasi


1. Relasi di Kuadran I
A
Perhatikan Gambar 6.3!
Karena jumlah sudut–sudut pada segitiga 180°, maka pada segitiga ABC di
α
samping, haruslah 90° + θ + α = 180°.
Jadi, α = 90° − θ
r Dengan perbandingan trigonometri, kamu dapatkan:
y x
sin (90° − θ) = sin α = = cos θ
r
y
cos (90° − θ) = cos α = = sin θ
θ r
x 1
C x B tan (90° − θ) = tan α = y =
tan α
1
Jadi, sin (90° − θ) = cos θ, cos (90° − θ) = sin θ, dan tan (90° − θ) = .
Gambar 6.3. Segitiga ABC. tan θ

CONTOH sin 25D


Tentukanlah nilai tan 25° ⋅ tan 65° − cos 65D !
Jawab:
sin 25D sin 25D
tan 25°⋅ tan 65° − D = tan 25°⋅ tan (90° – 25°) −
cos 65 cos(90D − 25D )

1 sin 25D
= tan 25°⋅ D −
sin 25D )
tan 25
=1−1
=0

A′(–x,y) A(x,y)
2. Relasi di Kuadran II
r r
180º – θ y Perhatikan Gambar 6.4!
θ P Sudut(180°− θ) pada gambar di samping merupakan pelurus sudut θ.
−x O x x
Titik A(x,y) dicerminkan terhadap sumbu–y menghasilkan bayangan A’(–
x,y).
Dengan perbandingan trigonometri, kamu dapat:
y
Gambar 6.4. Titik A(x, y) sin (180° − θ) = = sin θ
dicerminkan terhadap r
sumbu-y.
−x
cos (180° − θ) = = −cos θ
r
y
tan (180° − θ) = = −tan θ
−x
Jadi, sin (180° − θ) = sin θ , cos (180° − θ) = −cos θ, dan tan (180° − θ) = −tan θ.

118
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
CONTOH
Tentukanlah nilai cos 120°!
Jawab:
1
cos 120° = −cos (180° − 60°) = −cos 60° = −
2

3. Relasi di Kuadran III Y

Perhatikan Gambar 6.5! A(x, y)


Titik A(x,y) diputar setengah putaran terhadap titik O menghasilkan bayangan r
y
A’(−x,−y). 180º + θ
θ
Dengan perbandingan trigonometri akan diperoleh −x O x X
−y
sin (180° + θ) = = −sin θ
r
x A′(−x, −y)
cos (180° + θ) = = −cos θ
r
−y
tan (180° + θ) = = tan θ Gambar 6.5. Titik A(x,y)
x diputar setengah putaran
Jadi, sin (180° + θ) = −sin θ, cos (180° + θ) = −cos θ, dan tan (180° + θ) = tan θ. terhadap titik O.

Tentukanlah nilai dari: cos 240°! CONTOH


Jawab:
tan 240° = tan (180° + 60°) = tan 60° = 3

4. Relasi di Kuadran IV
Perhatikan Gambar 6.6!
Titik A(x,y) dicerminkan terhadap sumbu-x menghasilkan bayangan
A′(x,−y).
Dengan perbandingan trigonometri akan diperoleh
−y Y
sin (360° − θ) =
r
A(x, y)
= −sin θ r
x 360° − θ y
cos (360° − θ) = −θ
r X
= cos θ O θ

−y r
tan (360° − θ) = A′(x, –y)
x
= −tan θ
Jadi, sin (360° − θ) = −sin θ, cos (360° − θ) = cos θ, dan tan (360° − θ) = − tan θ. Gambar 6.6. Titik A di-
cerminkan terhadap sumbu-x.

5. Relasi Antara Sudut Positif dan Sudut Negatif


Perhatikan kembali Gambar di atas!
Pada gambar, tampak sudut (360° − θ) = sudut (−θ)
Akibatnya, sin (−θ) = sin (360° − θ) = −sin θ
cos (−θ) = cos (360° − θ) = cos θ
tan (−θ) = tan (360° − θ) = −tan θ
Jadi, sin (−θ) = −sin θ , cos (−θ) = cos θ, dan tan (−θ) = −tan θ.

119
Bab 6 Trigonometri
CONTOH Tentukanlah nilai sin (−315°)!
Jawab:
1
sin (−315°) = −sin 315° = −sin (360° − 45°) = −(−sin 45°) = 2
2

Asah Kompetensi 3
1. Tentukanlah nilai dari:

a. sin 240° e. tan 390° i. sin ( − )
3

b. cos 225 ° f. tan 315° j. tan (1 21 π )


c. tan 120° g. cos (–45°)

d. sin (−225°) h. cos
4

2. Diketahui perbandingan trigonometri berikut. Tentukanlah perbandingan trigonometri


lainnya!
4
a. sin α = , α di kuadran II
5
4
b. cos β = − , β di kuadran III
5
c. tan γ = 2,4, γ di kuadran III
3. Sederhanakanlah!
a. cos (270° + θ) + cos (270° − θ ) + tan (270° + θ)

b. sin x + cos ( – x)
2
sin 45D sin 15D
c.
cos 135D cos 105D
d. (sin 20° − cos 110°)(sin 20° + cos 110°)
4. Selidiki kebenaran pernyataan berikut!
1
a. tan θ + tan (180° − θ) + tan(90D + θ ) = tan (360° − θ)

b. Jika x + y = , maka cos x − sin y = 0
2
c. sin 0,7π − sin 0,3π = 0
d. sin (π + x) + cos (x − 0,5π) = 0

120
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
GaMeMath
Utut tersesat di sebuah hutan.
Di tengah hutan tersebut, ia menemukan pohon-pohon yang
bertuliskan perbandingan trigonometri. Ia bingung. Namun
kemudian, ia menemukan batu yang bertuliskan petunjuk
untuk keluar dari hutan itu, yaitu harus melewati pohon-
pohon yang nilai perbandingan trigonometrinya 1. Bantulah
Utut menemukan jalan pulang tersebut!
Pohon-pohon tersebut bertuliskan seperti pohon berikut ini.
pohon mana sajakah yang sama dengan 1?

1 1 1 1
, ,
sin 30D sin 90° sin 0D tan 45 sin 60° cos 90° tan 90° cos 0°
cos 0D tan 45D

Sumber: New Syllabus Mathematics 3

E. Identitas Trigonometri

Perhatikan Gambar 6.7!


y x
Telah diketahui bahwa sin θ = dan cos θ = .
r r
y
Dari sin θ = ⇒ y = r sin θ.
r
x r y
Dari cos θ = ⇒ x = r cos θ.
r
Pada segitiga siku–siku, berlaku teorema Pythagoras, yaitu:
θ
x2 + y2 = r2
(r cos θ)2 + (r sin θ)2 = r2 x
r2 cos2 θ + r2 sin2 θ = r2 Gambar 6.7 Segitiga siku-
r2 (cos2 θ + sin2 θ) = r2 siku.

cos2 θ + sin2θ = 1 atau sin2 θ + cos2 θ = 1


Perhatikan kembali segitiga di atas!
y
Dari segitiga di atas diperoleh tan θ = .
x
Bagilah pembilang dan penyebut dengan r.
y
r sin θ
tan θ = x =
cosθ
r
sin θ
Jadi, tan θ = .
cosθ

121
Bab 6 Trigonometri
Identitas trigonometri untuk setiap sudut adalah sebagai berikut.
• sin2 θ + cos2 θ = 1
sin θ
• tan θ =
cosθ

CONTOH 1. Tentukanlah nilai dari sin2 25° + sin2 65°!


Jawab:
sin2 25° + sin2 65° = sin2 25° + sin2 (90° − 25°)
= sin2 25° + cos2 25°
=1
2. Buktikan bahwa 3 cos4θ + 6 sin2θ = 3 + 3 sin4θ !
Jawab:
3 cos4θ + 6 sin2θ = 3 (cos2θ)2 + 6 sin2θ
= 3 (1 − sin2θ)2 + 6 sin2θ
= 3 (1 − 2 sin2θ + sin4θ) + 6 sin2θ
= 3 − 6 sin2θ + 3 sin4θ + 6 sin2θ
= 3 + 3 sin4θ

Asah Kompetensi 4
1
1. Jika θ di kuadran IV dan sin θ = − , tentukanlah nilai cos θ dan tan θ !
3
2. Jika p − q = cos A dan = 2pq sin A, tentukanlah p2 + q 2 !

3 14 sin B − 3 cos B
3. Jika tan B = , tentukan !
7 7 sin B − 5 cos B
tan 2 θ − sin 2 θ
4. Buktikan bahwa = tan 4 θ !
1 − sin 2 θ
tan θ − 1 sin θ + cos θ
5. Buktikan bahwa × = 1!
tan θ + 1 sin θ − cos θ

Info sains

Trigonometri pertama sekali diperkenalkan oleh bangsa


Yunani Kuno. Tetapi bukti sejarah menunjukkan bahwa
kebudayaan Mesir Kuno telah menggunakan trigonometri
dalam membangun piramida.

122
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
ASAH KEMAMPUAN
1
Waktu: 60 menit

1. Gambarlah segitiga siku–siku dengan ukuran


tertentu sesuai dengan perbandingan Bobot soal: 10
trigonometri berikut!
a. tan ∠A = 1,2
b. cos ∠E = 0,35 E
c. sin ∠H = 0,7 D

2. Pada gambar berikut, panjang OA = AB = BC =


CD = DE = x cm. Tentukanlah cos ∠DOE! Bobot soal: 20
O B

3. Hitunglah! A Bobot soal: 20


a. sin2 120° × cos2 45° × (cos2 45°)

b. cos 120 × sin 240 tan 60


2 D 2 D 2 D

tan 2 ( −315D )
c. cos232 + cos258

1 − tan 2 t Bobot soal: 25


4. Buktikan bahwa = 1 − 2 sin 2 t !
1 + tan 2 t

1 cos t
5. Buktikan bahwa − sin t = ! Bobot soal: 25
sin t tan t

Pada gambar berikut, AP dan CQ masing–masing tegak


Q
lurus terhadap BC dan AB. Jika AP : CQ= 3 : 4, tentukan
nilai dari AP dan BC?
Sumber: New Syllabus Mathematics 2
B P C

123
Bab 6 Trigonometri
f(x) sin x

1
F. Grafik Fungsi Trigonometri
1
3
2
1
2 2
1. Grafik Fungsi Sinus
1
2

π
Untuk menggambar grafik fungsi sinus, tuliskan dulu nilai sinus sudut–
0 π
2 3π
sudut istimewa pada kuadran I sampai kuadran IV seperti pada tabel
1
2
2
berikut.
1 2π
2
1

f(x) = sin x, 0 ≤ x ≤ π
2 2

-1

π π π π 2π 3π 5π
Gambar 6.8 Grafik f(x) = sin x x 0 π
6 4 3 2 3 4 6
1 1 1 1 1 1
f(x) 0 2 3 1 3 2 0
2 2 2 2 2 2

f(x) = sin x, π < x ≤ 2π


π
7π 5π 4π 3π 5π 7π 11π

6 4 3 2 3 4 6
1 1 1 1 1 1
– – 2 – 3 –1 – 3 – 2 – 0
2 2 2 2 2 2

Dengan nilai–nilai fungsi sinus ini, buatlah grafik f(x) = sin x, 0 ≤ x ≤ 2π.

Gambar grafik fungsi f(x) = sin x, domainnya 0 ≤ x ≤ 2π (dalam radian)

Dari grafik tersebut, kamu dapat menyimpulkan sifat–sifat fungsi sinus


sebagai berikut:
⎛ π ⎞
a. Titik balik maksimum pada interval 0 ≤ x ≤ 2π adalah titik ⎜ , 1 ⎟ .
⎝2 ⎠
⎛ 3π ⎞
b. Titik balik minimum pada interval 0 ≤ x ≤ 2π adalah titik ⎜ , −1 ⎟ .
⎝ 2 ⎠
c. Titik potong dengan sumbu–x adalah (0, 0), (π, 0), dan (2π, 0).
d. Untuk 0 < x < π, f(x) > 0 dan untuk π < x < 2π, f(x) < 0.

f(x) cos x
2. Grafik Fungsi Kosinus
1
1
3
Untuk menggambar grafik fungsi kosinus, tuliskan dulu nilai kosinus
2

1
2
sudut–sudut istimewa pada kuadran I sampai kuadran IV seperti pada tabel
2

1
berikut.
2
π
2 π
0 3π

f(x) = cos x, 0 ≤ x ≤ π
2
1
2 2

1
2 2
π π π π 2π 3π 5π
1 x 0 π
2
6 4 3 2 3 4 6
-1
1 1 1 1 1 1
f(x) 1 3 2 0 − − 2 − 3 −1
Gambar 6.9 Grafik f(x) = cos x 2 2 2 2 2 2

124
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
f(x) = cos x, π < x ≤ 2π
π
7π 5π 4π 3π 5π 7π 11π

6 4 3 2 3 4 6
1 1 1 1 1 1
− 3 − 2 − 0 2 3 1
2 2 2 2 2 2

Dengan nilai–nilai fungsi kosinus ini, buatlah grafik f(x) = cos x, 0 ≤ x ≤ 2π.

Gambar grafik fungsi f(x) = cos x, domainnya 0 ≤ x ≤ 2π (dalam radian)

Dari grafik tersebut, kamu dapat menyimpulkan sifat–sifat fungsi kosinus


sebagai berikut:
a. Titik balik maksimum pada interval 0 ≤ x ≤ 2π adalah titik (0, 1) dan (2π, 1).
b. Titik balik minimum pada interval 0 ≤ x ≤ 2π adalah titik (π, –1).
⎛π ⎞ ⎛ 3π ⎞
c. Titik potong dengan sumbu–x adalah ⎜ , 0 ⎟ dan ⎜ , 0 ⎟ .
⎝2 ⎠ ⎝ 2 ⎠
π 3π π 3π
d. Untuk 0 ≤ x < dan < x ≤ 2π, f(x) > 0 dan untuk < x< , f(x) < 0.
2 2 2 2
f(x) = tan x
3. Grafik Fungsi Tangen
Nilai–nilai tangen untuk sudut–sudut di kuadran I sampai kuadran IV
disajikan pada tabel berikut.

π π 3π

f(x) = tan x, 0 ≤ x ≤ 2π 2 2

π π 3π 5π 3π 7π
x 0 π 2π
4 2 4 2 2 4

f(x) 0 1 ∞ −1 0 1 ∞ −1 0
Gambar 6.9 Grafik f(x) = tan x.

Dengan nilai–nilai fungsi tangen ini, buatlah grafik f(x) = tan x, 0 ≤ x ≤ 2π.

Gambar grafik fungsi f(x) = tan x, domainnya 0 ≤ x ≤ 2π (dalam radian)

Dari grafik tersebut, kamu dapat menyimpulkan sifat–sifat fungsi tangen


sebagai berikut.
a. Tidak mempunyai titik balik
π 3π
b. Garis x = dan x = disebut asimtot
2 2
c. Titik potong dengan sumbu–x adalah (0, 0), (π, 0), dan (2π, 0)
π 3π
d. Untuk 0 < x < dan π < x < , f(x) > 0
2 2
π 3π
e. Untuk < x < π dan < x < 2π , f(x) < 0
2 2

125
Bab 6 Trigonometri
ASAH KEMAMPUAN
2
Waktu: 90 menit
Gambarlah grafik fungsi trigonometri berikut untuk 0 ≤ x ≤ 2π. Kemudian, Bobot soal: 100
tentukanlah ciri-cirinya!
1. f(x) = 2 sin x 4. f(x) = −2 cos 2x
2. g(x) = 1 + sin 2x 5. g(x) = 1 + 2 tan x
3. h(x) = 2 cos x

G. Persamaan Trigonometri
Persamaan trigonometri adalah persamaan yang variabelnya merupakan
besar sudut dalam trigonometri tersebut. Misalnya, sin x = 21 2 dan
sin x = tan x. Menyelesaikan persamaan trigonometri berarti menentukan
besar sudut yang memenuhi persamaan tersebut.

CONTOH 1. Tentukanlah nilai x yang memenuhi persamaan 3 tan x = 1!


Jawab:
3 tan x = 1
1
tan x = 3
3
π
tan x = tan
6
Jika x pada kuadran I dan III maka tan x > 0.
π
Pada kuadran I, didapat x = .
6 π 7π 7π
Pada kuadran III, tan x = tan (π + ) = tan . Didapat x = .
6 6 6
π 7π
Jadi, nilai x yang memenuhi persamaan tersebut adalah atau .
6 6
2. Tentukanlah nilai x yang memenuhi persamaan 8 sin3 x = 1!

Jawab:
8 sin3x = 1
1
sin3x =
8
1
sin x =
2
π
Untuk sin x = 1
2 didapat sin x = sin
6
Jika x pada kuadran I dan II maka sin x > 0.
π
Pada kuadran I, didapat x = .
6
π 5π 5π
Pada kuadran II, sin x = sin (π − ) = sin . Didapat x = .
6 6 6
π 5π
Jadi, nilai x yang memenuhi persamaan tersebut adalah atau .
6 6

126
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
ASAH KEMAMPUAN
3
Waktu : 60 menit

Untuk 0 ≤ x ≤ 2π, tentukan nilai variabel yang memenuhi persamaan- Bobot soal: 100
persamaan berikut!
1. 4 cos2x =3 5. (sin y + cos y )2 = 1
π
2. 2 cos (3x + )= 3 6. 2 cos22x + cos 2x − 3 = 0
6
3. 3 cos r − 3 sin r = 0 7. 3 tan2x − tan x = 2
4. tan2 2x − 3 = 0 8. sin2t = 2 cos t

H. Aturan Sinus, Aturan Kosinus, dan Luas Segitiga


1. Aturan Sinus C
Perhatikan segitiga ABC di samping!
t
Pada segitiga ADC, sin A = . Didapat t = b sin A.
b b a
t t
Pada segitiga BDC, sin B = . Didapat t = a sin B.
a
Dari t = b sin A dan t = a sin B, diperoleh:
A D c B
b sin A = a sin B
a b
=
sin A sin B
a c
Dengan cara yang sama, akan diperoleh = sehingga
sin A sin C
a b c
= =
sin A sin B sin C
Aturan ini disebut aturan sinus.

Pada setiap segitiga, perbandingan antara panjang sebuah sisi dengan


sinus sudut di depannya sama dengan perbandingan panjang sisi lain
dengan sinus sudut di depan sisi itu pula.

127
Bab 6 Trigonometri
CONTOH Segitiga PQR memiliki panjang sisi PQ = 7,6 cm. Jika besar sudut
PQR = 45,5° dan besar sudut PRQ = 66,9°, tentukanlah panjang sisi PR!
Jawab:
Panjang sisi PQ adalah r = 7,6 cm.
Dengan menggunakan aturan sinus, didapat:
q r
=
sin Q sin R
q 7, 6
D
=
sin 45, 5 sin 66, 9D
7, 6 D
q = sin 66, 9D .sin 45, 5 = 5,89
Jadi, panjang sisi PR adalah q = 5,89 cm.

2. Aturan Kosinus
Perhatikan segitiga ABC berikut ini.
C
Segitiga ABC adalah segitiga sebarang dengan panjang sisi AB = c, panjang
sisi BC = a, dan panjang sisi AC = b.
b a
t Dengan menggunakan teorema Pythagoras, kamu dapat menentukan panjang
garis tinggi seperti berikut.
A x D B t2 = b2 − x2 … Persamaan 1
c t = a − (c − x)
2 2 2
… Persamaan 2
t2 pada Persamaan 1 substitusi ke Persamaan 2, didapat
b2 − x2 = a2 − (c − x)2
b2 − x2 = a2 − c2 + 2cx − x2
b2 = a2 − c2 + 2cx
b2 = a2 − c2 + 2cb cos A
a2 = b2 + c2 − 2bc cos A
Persamaan tersebut adalah aturan kosinus untuk menentukan panjang
sisi BC atau a. Dengan cara yang sama, kamu dapat menurunkan aturan
kosinus untuk menentukan panjang sisi AB dan AC.

Aturan kosinus untuk menentukan panjang sisi AB adalah


c2 = a2 + b2 − 2ab cos C
C
sedangkan aturan kosinus untuk menentukan panjang sisi AC adalah
b b2 = a2 + c2 − 2ac cos B
a
Aturan kosinus untuk segitiga ABC sebarang adalah sebagai berikut.

cos B = a + c − b
A 2 2 2
• a2 = b2 + c2 − 2bc cos A •
c 2 ac
• b2 = a2 + c2 − 2ac cos B
B
cos C = a + b − c
2 2 2
• c2 = a2 + b2 − 2ab cos C •
2 ab
cos A = b + c − a
2 2 2

2 bc

128
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
CONTOH
Pada segitiga ABC diketahui panjang sisi AB = 12 cm, AC = 9 cm, dan
BC = 8 cm. Tentukanlah besar sudut BAC!
Jawab:
Besar sudut BAC ditentukan sebagai berikut.
a2 = b2 + c2 − 2bc cos A
a 2 − b 2 − c 2 8 2 − 9 2 − 12 2 −161
cos A = = = = 0,745
−2 bc −2 ⋅ 9 ⋅ 12 −216
Jadi, besar sudut A = 41,84°
Dengan demikian, besar sudut BAC adalah 41,84°.

3. Luas Segitiga C

Perhatikan segitiga ABC di samping!


Segitiga ABC adalah segitiga sebarang dengan tinggi t dan luas b a
t
L= 1
2 × alas × tinggi.

Dengan demikian, luas segitiga ABC di samping adalah L = 1


2 ⋅ c ⋅ t.
A D B
Perhatikan segitiga ADC. c
t
Pada segitiga ADC, sin A = ⇒ t = b sin A
b
Dengan mensubstitusi nilai t ke persamaan L = 1
2 ⋅ c ⋅ t akan diperoleh
L = 21 ⋅ c ⋅ b ⋅ sin A
Dengan cara yang sama akan diperoleh
L= 1
2 ⋅ a ⋅ b ⋅ sin C

L= 1
2 ⋅ a ⋅ c ⋅ sin B

Luas segitiga ABC sebarang adalah sebagai berikut.


• L = 21 ⋅ c ⋅ b ⋅ sin A
• L= 1
2 ⋅ a ⋅ c ⋅ sin B
• L= 1
2 ⋅ a ⋅ b ⋅ sin C

CONTOH
Tentukan luas segitiga ABC, jika besar sudut B = 45°, panjang sisi AB dan
BC berturut-turut 6 cm dan 8 cm!
Jawab:
1
Luas = ⋅ a ⋅ c ⋅ sin A
2
1
= ⋅ 8 ⋅ 6 ⋅ sin 45°
2
1
= 24 ⋅ 2 = 12 2
2
Jadi, luas segitiga ABC = 12 2 cm2.

129
Bab 6 Trigonometri
Asah Kompetensi 5
1. Pada Δ PQR diketahui ∠P = 30°, ∠R = 120°, dan panjang R = 8cm. Tentukanlah:
a. Besar ∠Q
b. Panjang sisi q
c. Panjang sisi p
2. Diketahui Δ PQR dengan q = 6 cm, r = 12 cm dan ∠P = 45°. Tentukanlah panjang sisi p!
3. Diketahui Δ PQR diketahui panjang sisi-sisinya 3 cm, 5 cm, dan 7 cm. Tentukanlah besar
sudut terbesar dari Δ PQR!
4. Tentukanlah luas daerah Δ ABC jika diketahui besar ∠A = 45°. Panjang AC = 5 cm, dan
AB = 6 cm!

ASAH KEMAMPUAN
4
1. Pada segitiga PQR, diketahui panjang sisi QR = 7 cm, besar Bobot soal: 30
∠PQR = 45° dan besar ∠PRQ = 30°, tentukanlah panjang sisi PQ!
2. Pada segitiga DEF, panjang sisi EF = 7 cm, sisi DF = 5 cm, dan Bobot soal: 30
DE = 3 cm. Tentukanlah besar sudut ABC, BAC, dan ACB!
3. Tentukanlah luas daerah segitiga jika diketahui besar ∠B = 60°, Bobot soal: 40
AB = 12 cm dan BC = 15 cm!

H. Aplikasi Trigonometri
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan
permasalahan yang berhubungan dengan trigonometri. Lebih jelasnya,
perhatikan contoh berikut.

CONTOH
1. Sukiman berada sejajar dengan dasar sebuah bangunan. Ia memandang
ke puncak bangunan tersebut dengan sudut pandang 40°. Kemudian,
ia mendekat ke arah puncak bangunan tersebut. Setelah berjalan
100 m, sudut pandangnya ke puncak bangunan menjadi 60°. Berapakah
tinggi bangunan tersebut?
(Untuk menentukan tinggi bangunan, terlebih dahulu buatlah gambar
supaya lebih mudah dalam membuat model matematika dari masalah
tersebut)

130
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Jawab:
Dari gambar berikut dapat diketahui besar dua sudut dan panjang sisi
yang diapitnya.
∠ CAB = 40° dan ∠ ABC = 180° − 60° = 120° C
Jadi, ∠ ACB = 180° − 40° − 120° = 20°.
Panjang sisi AB = 100 m.
Dengan menggunakan aturan sinus diperoleh
BC AB
Sin A° = Sin C
40 0 60 0
A 100 B D
BC 100
Sin A° = Sin 20° C
0
20
Sin 40D
BC = 100 × Sin 20D " Persamaan 1
Tinggi bangunan, yaitu CD dapat dihitung
menggunakan perbandingan trigonometri.
40 0 120 0

CD A 100 B
Sin 60° =
BC
C
CD = BC × Sin 60° " Persamaan 2
Substitusi Persamaan 1 ke Persamaan 2
Sin 40D
CD = 100 × Sin 20D × Sin 60°
60 0
Sin 40D 1 B D
= 100 × Sin 20D × 3
2

= 162,76 m

Jadi, tinggi bangunan adalah 162,76 m

Salah satu ujung dari batang sepanjang 8 kaki dihubungkan ke


piston yang bergerak naik dan turun. Ujung lainnya dihubungkan
ke roda dengan cara lengan horizontalnya disesuaikan dengan
π
pegas P. Dimulai pada posisi awal θ = , roda dengan jari-jari 2
4 d=y+8 8 p(x,y)
kaki berputar 3 radian per detik. Temukan rumus untuk d, jarak
vertikal dari piston ke roda, setelah t detik. Y θ
x

131
Bab 6 Trigonometri
ASAH KEMAMPUAN contoh
5
Kerjakanlah soal-soal berikut!
1. Dari suatu posisi, seorang pengamat mengetahui bahwa sudut
pandang ke puncak antena 45°. Setelah berjalan 1 km ke arah kaki Bobot soal: 20
antena, sudut pandang pengamat itu ke puncak antena menjadi
60°.Berapakah tinggi antena?
2. Tentukanlah panjang penopang d, yang diperlukan untuk Bobot soal: 20
menopang lampu jalan seperti ditunjukkan pada gambar berikut!
3m

3 3 m

30 0 d

3. Sebuah balon udara diterbangkan dalam suatu keramaian. Dua Bobot soal: 20
pengamat yang berjarak 2,32 km masing-masing dapat melihat balon
dengan sudut pandang 28° dan 37°. Berapakah tinggi balon saat itu?
4. Sebuah kapal pesiar berlayar ke timur sejauh 96 km. Kemudian, Bobot soal: 20
berbelok dengan arah 075°. Setelah menempuh 128 km pada arah ini,
berapa jauhkah jarak kapal tersebut dari tempat berangkat semula?
5. Suatu tiang telepon berdiri tegak di pinggir jalan yang mendaki dengan
Bobot soal: 20
kemiringan sinar 15° terhadap arah horizontal. Jika pada sudut
kemiringan sinar matahari 62°, tiang telepon memberikan bayangan
sepanjang 16 m arah turun. Tentukanlah tinggi tiang telepon!

132
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Rangkuman
angkuman
1. Perbandingan trigonometri dari suatu sudut segitiga siku-siku B

A y
sin ∠C =
r
x
y r cos ∠C =
r
y
B x C tan ∠C =
r
2. Perbandingan trigonometri sudut-sudut Istimewa

Fungsi Sudut

Trigonometri 0° 30° 45° 60° 90°


1 1 1
Sinus 0 2 3 1
2 2 2
1 1 1
Kosinus 1 3 2 0
2 2 2
1
Tangen 0 3 1 3 ∞
3

3. Perbandingan Trigonometri Sudut Berelasi


a. Relasi di Kuadran I (semua bernilai positif)
sin (90° − θ ) = cosθ
cos (90° − θ ) = sinθ
tan (90° − θ ) = tanθ
b. Relasi di Kuadran II (sinus bernilai positif)
sin (180° − θ ) = sin θ
cos (180° − θ ) = − cosθ
tan (180° − θ ) = − tan θ
c. Relasi di Kuadran III (tangen bernilai positif)
sin (180° + θ ) = − sinθ
cos (180° + θ ) = − cosθ
tan (180° + θ ) = tanθ
d. Relasi di Kuadran IV (cosinus bernilai positif)
sin (360° − θ ) = − sinθ
cos (360° − θ ) = cosθ
tan (360° − θ ) = − tanθ

133
Bab 6 Trigonometri
4. Identitas Trigonometri untuk setiap sudut
" sin 2 θ + cos2 θ = 1
sinθ
" tanθ =
cosθ
5. Aturan sinus C
a b c
= = b a
sin A sin B sin C
Aturan kosinus
• a2 = b 2 + c 2 − 2 ⋅ b ⋅ c ⋅ cos A
A c B
• b 2 = a 2 + c 2 − 2 ⋅ a ⋅ c ⋅ cos B
• c 2 = a 2 + b 2 − 2 ⋅ a ⋅ b ⋅ cos C

cos A = b + c − a
2 2 2

2 bc

cos B = a + c − b
2 2 2

2 ac

cos C = a + b − c
2 2 2

2 ab
6. Luas segitiga sebarang

1
C L= × alas × tinggi
2
a
b Jika tinggi segitiga tidak diketahui, pergunakanlah rumus berikut:
t
1
• L = ⋅ c ⋅ b ⋅ sin A
2
A D B
c 1
• L= ⋅ a ⋅ c ⋅ sin B
2
1
• L= ⋅ a ⋅ b ⋅ sin C
2

134
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Ulangan Bab 6
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 6. Jika tan x = a, maka sin 2x sama
1. Jika sin α = 4
dan 0º < α < 90º, maka nilai
5
dengan . . . .
tan α adalah . . . . 2a 1 − a2
a. 1 + a2 d.
4 3 1 + a2
a. d.
5 4 1 + a2 1 + a2
b. e.
4 3 2 a2 1 − a2
b. e.
3 5
1 − a2
5 c.
c. 2 a2
4
π
7. Jika x + y = , maka tan x adalah . . . .
cos α 4
2. sin α ⋅ cos α sama dengan . . . . 2 tan y 1 − tan y
a. 1 + tan y d. 1 + tan y
1
a. d. cosec2 α
sinα
1 + tan y 2 tan y
b. cos2 α e. cos α b. e.
1 − tan y 1 − tan y
c. sec2 α
1 + 2 tan y
3. Segitiga ABC siku-siku di A. Jika BC = p, c. 1 + tan y
AD tegak lurus BC, DE tegak lurus AC, dan
sudut B = β , maka panjang DE = . . . . 8. Pada suatu segitiga siku-siku ABC berlaku
a. p sin β cos2 β cos A cos B = 1
maka cos (A − B) sama
2
b. p sin2 β cos β dengan . . . .
c. p sin2 β cos β
1
d. p sin β tan β a. −1 d.
2
e. p sin β cos β
1
4. Jika x + y = 270º maka . . . . b. − e. 1
2
a. cos x + sin y = 0 c. 2
b. cos x − sin y = 0
9. Bila x memenuhi persamaan
c. cos x + cos y = 0
2(sin x)2 + 3 sin x − 2 = 0
d. sin x − sin y = 0
e. sin x + sin y = 0 π π
dan − < x < , maka cos x adalah . . . .
2 2
2 tan q 1 1
5. Nilai dari 1 + tan 2 q = . . . . a. d. 3
2 2
a. 2 sin q cos q d. 1 − 2 sin q 1 1
b. − e. − 3
b. sin q cos q e. 2 sin q 2 2
c. 2 sin q − 1 1
c. 2
2

135
Bab 6 Trigonometri
10. tan x sin x − cos x = sin x, maka tan x sama 14. Dalam segitiga ABC, AC= 5, AB = 8, dan
dengan . . . . ∠CBA = 60°. Jika γ = ∠ACB, maka cos γ = . . . .
1 1 1 1 1 1
a. − + 3 atau − − 3 3
2 2 2 2 a. d.
7 7
1 1 1 1
b. − 3 atau − 3 3 3
2 2 2 2 b. 3 e.
1 1 1 1
7 7
c. − + 5 atau − − 5
2 2 2 2 4
c. 3
1 1 1 1 7
d. + 5 atau − 5
2 2 2 2
1 1 1 1 II. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas
e. − − 3 atau − 3 dan tepat!
2 2 2 2
1. Seorang siswa berdiri sejajar dengan sebuah
11. Dari sebuah segitiga ABC, sisi AB = 6, BC = 5, tiang bendera Ia memandang ke puncak
dan AC = 4. Nilai tangen sudut ABC sama bangunan tersebut dengan sudut pandang
dengan . . . . 30º. Setelah ia berjalan 50 m, sudut pandang
4 1 kepuncak menjadi 60º. Berapakah tinggi tiang
a. d. 7
6 3 bendera tersebut?
3 1
b. e. 7 2. Sebuah kotak yang berbentuk kubus diberi
4 4 nama kubus ABCD.EFGH. Jika q adalah sudut
7
c. antara bidang FHA dan FHE, hitunglah nilai
16 sin q!
12. Sisi-sisi sebuah segitiga adalah 3 cm, 8 cm, 3. Dua buah kertas berpotongan tegak lurus
dan 10 cm. Maka luas segitiga tersebut sepanjang garis k. Garis l membentuk sudut
adalah . . . . 45º dengan kertas I dan 30º dengan kertas II.
15 15 Tentukanlah sinus dari sudut antara k
a. 7 cm2 d. 7 cm2
16 4 dan l !
4. Dua buah uang logam menyinggung
15
b. 7 cm2 e. 45 7 cm
2
sumbu-y dan garis y = 1 3 . Jika pusat kedua
4 3
uang logam terletak pada garis y = 3 ,
15
c. 7 cm2 tentukanlah jarak kedua pusat uang logam
2 tersebut!
13. U, W, R terletak pada suatu garis lurus. Dalam 5. A dan B titik-titik ujung sebuah terowongan
segitiga SRW panjang RS = RW, dalam segitiga yang dilihat oleh micky dari titik C dengan
STW panjang ST = SW, dalam segitiga TUW sudut lihat 45º. Jika garis CB = p dan
panjang WT = WU. Jika ∠WRS = ∠TSW = xo, CA = 2p 2 , tentukanlah panjang tero-
maka . . . . wongan!
B
a. ∠TSW = ∠TUW d. ∠TUW = x °
b. ∠WTU = x ° e. ∠SWR = x ° p
c. ∠TWU = x °
45º
A C
2p p

136
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
B
A
D i m e n s i Tiga B

7
TUJUAN
PEMBELAJARAN

♦ Kamu dapat menentukan kedudukan


titik, garis, dan bidang dalam ruang.
♦ Kamu dapat menentukan volum benda-
benda ruang.
♦ Kamu dapat menghitung perbandingan
volum dua benda dalam suatu bangun
ruang.
♦ Kamu dapat menjelaskan bidang
frontal, sudut surut, dan perbandingan
proyeksi dalam menggambarkan
bangun ruang.
♦ Kamu dapat menggambar dan
menghitung jarak titik ke garis dan titik
ke bidang.
♦ Kamu dapat menggambar dan
menghitung jarak dua garis bersilangan
pada benda ruang.
Pernahkah kamu menempelkan selembar kertas pada selembar ♦ Kamu dapat mengambar dan
karton? menghitung jarak dua bidang sejajar
pada benda ruang.
Bagaimanakah kedudukan kertas tersebut terhadap karton?
♦ Kamu dapat menggambar dan
Kertas tersebut berimpit dengan karton karena jika kamu
menghitung sudut antara garis dan
membuat sembarang titik pada kertas tersebut maka titik itu bidang.
juga terletak pada karton atau pada perpanjangan karton . ♦ Kamu dapat menggambarkan dan
Dalam geometri, hal ini menunjukkan kedudukan dua bidang, menghitung sudut antara dua bidang.
yaitu dua bidang berimpit. ♦ Kamu dapat menggambarkan irisan
suatu bidang dengan benda ruang.
A. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang

1. Kedudukan Titik pada Garis Dalam Bidang


Perhatikan Gambar 7.1!
• Titik P dan T terletak pada garis PQ. Ini menunjukkan melalui dua titik
D C dapat dibuat sebuah garis.
• Titik S terletak di luar garis PQ. Titik-titik S, P, dan Q berada pada bidang
Q ABCD. Ini menunjukkan bahwa melalui sebuah garis dan sebuah titik di
T
P luar garis tersebut dapat dibuat tepat sebuah bidang.
S Perhatikan kembali titik-titik S, P, dan Q. Titik-titik ini tidak segaris.
Sebagai akibat kaidah sebelumnya, kamu dapat mengatakan melalui tiga titik
yang tidak segaris dapat dibuat tepat sebuah bidang.
A B
Gambar 7.1 Kedudukan titik 2. Kedudukan Titik pada Bidang Dalam Ruang
pada garis dalam bidang.
Perhatikan letak titik-titik pada Gambar 7.2!
H G • Titik-titik A, D, H, dan E terletak pada bidang ADHE.
• Titik-titik B, C, G, dan F terletak di luar bidang ADHE.
E F
Titik B di luar bidang ADHE dan titik B berada pada bidang BCGF. Bidang
ADHE sejajar dengan bidang BCGF. Ini menunjukkan bahwa melalui sebuah
bidang dan sebuah titik di luar bidang tersebut dapat dibuat tepat sebuah
D bidang yang sejajar dengan bidang tersebut.
C
3. Kedudukan Dua Garis dalam Ruang
A B

Gambar 7.2 Kedudukan titik


a. Dua garis sejajar
pada bidang dalam ruang. Pada Gambar 7.3 tampak EF//HG. Kedua garis ini terletak pada bidang
EFGH, sehingga dapat dikatakan melalui garis EF dan HG yang sejajar dapat
dibuat bidang EFGH. Secara umum dapat dikatakan, melalui dua garis yang
H G sejajar dapat dibuat tepat satu bidang.
E F b. Dua garis berpotongan
Pada Gambar 7.3 tampak garis AC berpotongan dengan garis BD di titik T.
Kedua garis ini terletak pada bidang ABCD sehingga dapat berpotongan.
D Jadi, kamu dapat mengatakan bahwa melalui dua garis yang berpotongan dapat
C dibuat tepat satu bidang.
T
A B c. Dua garis bersilangan
Pada Gambar 7.3 tampak garis AC dan BH bersilangan dan tidak
Gambar 7.3 Kedudukan dua
garis dalam ruang. sebidang. Kamu dapat mengatakan bahwa melalui dua garis yang
bersilangan seperti AC dan BH ini tidak dapat dibuat sebuah bidang. Jadi
D
secara umum, melalui dua garis yang bersilangan tidak dapat dibuat sebuah bidang.
C
4. Kedudukan Garis terhadap Bidang dalam Ruang
g Kedudukan sebuah garis terhadap bidang dalam ruang dapat terletak
pada bidang, sejajar, atau berpotongan dengan bidang tersebut.
a. Garis terletak pada bidang
A B Pada Gambar 7.4 tampak garis g terletak pada bidang ABCD. Semua
titik pada garis g terletak pada bidang ABCD, sehingga kamu dapat
Gambar 7.4 Garis terletak
pada bidang

138
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
➤ l
mengatakan sebuah garis terletak pada sebuah bidang jika semua titik pada garis
tersebut terletak pada bidang itu. D C

b. Garis sejajar dengan bidang


➤ g
Pada Gambar 7.5 garis g terletak pada bidang ABCD. Garis g ini sejajar
dengan garis l yang terletak di luar bidang ABCD. Akibatnya, garis l sejajar
dengan bidang ABCD. Jadi, dapat dikatakan bahwa sebuah garis sejajar dengan A B
sebuah bidang jika garis tersebut sejajar dengan salah satu garis pada bidang itu.
Gambar 7.5 Garis sejajar
c. Garis menembus bidang dengan bidang

Pada Gambar 7.6 garis TE menembus bidang ABCD di titik E. Titik E T


D C
terletak pada garis g sedangkan garis g pada bidang ABCD. Oleh karena itu,
Titik E merupakan titik potong antara garis TE dan bidang ABCD. Garis TE
g
ini disebut menembus bidang ABCD. Jadi, sebuah garis menembus sebuah bidang E
jika terdapat titik persekutuan(titik potong) antara garis dan bidang tersebut.

5. Kedudukan Dua Bidang Dalam Ruang A B

Dua bidang dalam ruang dapat sejajar, berpotongan, atau berimpit. Gambar 7.6 Garis menembus
bidang
a. Dua bidang sejajar
H G
Pada Gambar 7.7 tampak garis AH//BG. Bidang ABGH merupakan
persegi panjang. AH pada bidang ADHE, sedangkan BG pada bidang BCGF. E F
Dikatakan bahwa bidang ADHE sejajar bidang BCGF.
b. Dua bidang berpotongan
D
Pada Gambar 7.8 garis g merupakan garis potong antara bidang α dan C
bidang β sehingga dikatakan bidang α berpotongan dengan bidang β. Garis
potong ini disebut garis tumpuan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dua bidang A B
berpotongan jika memiliki garis persekutuan atau garis perpotongan. Gambar 7.7 Dua bidang
sejajar
c. Dua bidang berimpit
Dua bidang berimpit jika semua titik pada salah satu bidang terletak g
pada bidang lainnya.
β

Gambar 7.8 Dua bidang


berpotongan

Pada gambar berikut ini, titik P pada bidang DCFE, titik Q dan R pada CONTOH
bidang ABCD. Lukislah garis potong antara bidang DCFE dan bidang yang
melalui titik-titik P, Q, dan R.
E F
P•

D C
•R
•Q
A B

139
Bab 7 Dimensi Tiga
Jawab:
a. Buat garis QR memotong garis CD yang merupakan garis tumpuan bidang
ABCD dan bidang DCFE. Perpotongan garis ini adalah titik H.
b. Buatlah garis PH.
c. Terbentuklah bidang PQR. Bidang ini berimpit dengan bidang UQST.
d. Garis g pada gambar merupakan garis potong antara bidang DCFE
dan bidang yang melalui titik-titik P, Q, dan R.
g
E F
U
P

T
D C
H
S R

Q
A B

ASAH KEMAMPUAN
1
Waktu: 45 menit
1. Gambarlah sebuah kubus. Kemudian, jawab pertanyaan berikut! Bobot soal: 50
a. Tulislah pasangan garis yang saling sejajar
b. Tulislah pasangan garis yang saling berpotongan
c. Tulislah pasangan garis yang saling bersilangan
d. Tulislah pasangan bidang yang saling sejajar
e. Tulislah pasangan bidang yang saling berpotongan
2. Pada gambar berikut ini, titik P dan Q pada bidang DCFE, titik R
Bobot soal: 50
pada bidang ABCD. Lukislah garis potong antara bidang ABCD dan
bidang yang melalui titik-titik P, Q, dan R. Lukislah juga garis potong
antara bidang DCFE dan bidang yang melalui titik-titik P, Q, dan R!
E F

P
Q

D C
R

A B

140
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
B. Menggambar Bangun Ruang
Kamu dapat menggambar bangun ruang, seperti kubus dan balok dengan
bentuk-bentuk yang berlainan. Dalam menggambar bangun-bangun tersebut,
kamu sebaiknya mengikuti aturan-aturan yang benar. Berikut ini akan
dibahas aturan-aturan tersebut beserta beberapa istilah yang harus kamu
ketahui.
• Bidang gambar
Bidang gambar adalah bidang datar yang akan digunakan untuk
menggambar bangun ruang, misalnya buku gambar.
• Bidang frontal
Bidang frontal adalah bidang gambar itu sendiri atau bidang lain yang
sejajar dengan bidang gambar. Bidang frontal digambar dengan ukuran
sebenarnya. Pada bidang frontal, terdapat garis yang membatasi bidang
frontal ini. Garis ini disebut garis frontal. Garis frontal ini terdiri atas
garis frontal horizontal dan garis frontal vertikal.
• Bidang ortogonal
Bidang ortogonal adalah bidang yang tegak lurus terhadap bidang
frontal. Bidang ortogonal ini terdiri atas bidang ortogonal vertikal, yaitu
bidang ortogonal yang menghadap ke kiri atau ke kanan dan bidang
ortogonal horizontal, yaitu bidang ortogonal yang menghadap ke atas
atau ke bawah.
• Perbandingan proyeksi
panjang garis ortogonal pada gambar
Perbandingan proyeksi = H G
panjang garis ortogonal sebenarnya
• Sudut surut
E F
Sudut surut adalah sudut pada gambar yang dibentuk oleh garis frontal
horizontal arah ke kanan dengan garis ortogonal arah ke belakang yang
D
berpotongan. C
Pada kubus di samping,
♦ Bidang frontalnya, bidang ABFE dan DCGH A B
♦ Bidang ortogonal horizontalnya, bidang ABCD dan EFGH
♦ Bidang ortogonal vertikalnya, bidang ADHE dan BCGF Sudut surut

CONTOH
Gambarlah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm, ABFE frontal
3
dan AB frontal horizontal, sudut surut 40° dan perbandingan proyeksi 4 !
Jawab:
Langkah-langkahnya:
1. Gambarlah bidang frontal ABFE berbentuk persegi dengan panjang sisi
4 cm. Sisi AB frontal horizontal.
2. Tentukan panjang garis ortogonal, yaitu panjang AD.
Panjang AD = 3
4 × 4 cm = 3 cm.
Gambarlah garis AD ini dengan panjang 3 cm dan membentuk sudut
40° terhadap garis frontal AB.

141
Bab 7 Dimensi Tiga
3. Gambar bidang sisi alas ABCD berbentuk jajargenjang.
4. Gambarlah garis-garis vertikal CG dan DH yang masing-masing sejajar
dan sama panjang dengan AE, yaitu 4 cm.
5. Hubungkan titik-titik E, F, G, dan H sehingga membentuk jajargenjang
EFGH. Terbentuklah gambar kubus ABCD.EFGH.

H G

E F

4 cm
D C
cm
3 40°
A B

Untuk menggambar bangun ruang lain seperti balok, caranya sama seperti
menggambar kubus tersebut.

ASAH KEMAMPUAN
2
Waktu: 60 menit

1. Gambar kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm, bidang ABFE Bobot soal: 30
frontal dengan AF vertikal, sudut surut 120° dan perbandingan
2
proyeksi 3 !

2. Gambarlah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 3 cm, bidang Bobot soal: 40
ACGE frontal dengan AC horizontal, sudut surut 45° dan
perbandingan proyeksi 94 !
3. Gambarlah balok ABCD.EFGH dengan panjang 8 cm, lebar 6 cm, dan
Bobot soal: 30
tinggi 4 cm. ABFE frontal dan AB frontal horizontal, sudut surut 20°
dan perbandingan proyeksi 13 !

142
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
C. Volume Bangun Ruang
1. Volume Prisma
Butet memiliki sebuah keju batangan.Keju ini dibelahnya menjadi dua
bagian yang berbentuk prisma yang sama dan sebangun.
Dari peragaan ini, Butet dapat mengetahui volume prisma, yaitu
setengah volume keju. Oleh karena keju berbentuk seperti balok, maka
volume prisma sama dengan setengah volume balok.

1
Volume prisma = × volume balok
2
1
= ×p×l×t )Karena alas prisma ini berbentuk segitiga,
2
maka luas alasnya L = 1
2 ×p×l
Luas alas
= Luas alas × t

Volume prisma = Luas alas × t

Rumus ini berlaku untuk semua jenis prisma.

CONTOH
Alas sebuah prisma berbentuk belahketupat dengan panjang diagonalnya
masing-masing 12 cm dan 8 cm. Jika tinggi prisma 9 cm, tentukanlah
volume prisma tersebut!
Jawab:
Alas prisma berbentuk belahketupat sehingga luas alasnya adalah luas
belahketupat.
Pada bab 7, kamu telah mengetahui bahwa luas belahketupat adalah
1
L= × d1 × d2.
2
Dengan pengetahuanmu ini, kamu dapat menentukan H
luas alas prisma, yaitu: G
E
1 F
L= × 12 cm × 8 cm = 48 cm2 .
2
Volume prisma = Luas alas × tinggi D
= 48 × 9 C
= 432 cm3 A
B
Jadi, volume prisma adalah 432 cm3.

143
Bab 7 Dimensi Tiga
Asah Kompetensi 1
No Alas Prisma Tinggi Prisma Volume Prisma
1. Persegi panjang dengan panjang 6 cm dan lebar 4 cm …cm 9 cm3
2. Segitiga samasisi dengan panjang sisi 6 cm …mm 124,8 cm3
6
3. Persegi yang panjang sisi-sisinya 8 cm 5 dm ... cm3
3
4. Segienam beraturan dengan luas … 2 dm 900 cm3
5. Segitiga siku-siku dengan panjang sisi- 0,1 m . . .cm3
sisinya 9 cm, 12 cm, dan 15 cm.

Suatu kolam renang mempunyai ukuran panjang 20 m dan


lebar 5 m. Kedalaman air pada ujung yang dangkal 1 m
dan terus melandai sampai 3 m pada ujung yang paling
dalam. Berapa literkah banyak air dalam kolam itu?

2. Volume Tabung
Perhatikan gambar bangun ruang-bangun ruang berikut!

prisma segienam prisma segi-24 tabung

Jika rusuk pada sisi alas dan sisi atas prisma segienam ditambah terus-
menerus, kamu akan mendapatkan sebuah prisma yang sisi alas dan sisi
atasnya menyerupai lingkaran. Hingga akhirnya, kamu akan mendapatkan
sebuah tabung.
Dari uraian tersebut, kamu dapat menyatakan volume tabung sebagai
volume prisma yang alasnya berbentuk lingkaran.
Jadi, volume tabung = luas alas × tinggi
= π × r2 × t )Karena alasnya berbentuk
lingkaran, maka luas alasnya π × r2
Volume tabung = π × r2 × t

144
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
CONTOH
Tentukan volume tabung berdiameter 14 cm, jika tingginya 5 cm!
Jawab:
14 cm
Diameter tabung 14 cm, berarti jari-jarinya = = 7 cm.
2
Volume tabung = π × r2 × t
= π × (7 cm)2 × 5 cm
22
Untuk memudahkan perhitungan, coba ambil π = .
7
22
Volume tabung = × 49 cm2 × 5 cm
7
= 22 × 7 cm2 × 5 cm
= 770 cm3
Jadi, volume tabung adalah 770 cm3.

Asah Kompetensi 2
Tentukanlah volume tabung dengan ukuran seperti berikut!
1. Panjang jari-jari alas 0,7 cm dan tinggi 3,5 cm.
2. Panjang jari-jari alas 20 mm dan tinggi 7 mm.
3. Diameter alas 28 cm dan tinggi 2,2 dm.
4. Diameter alas dan tinggi 125 cm.
5. Luas alas 321 cm2 dan tinggi 12,3 cm.
Lengkapilah titik-titik pada tabel berikut dengan jawaban yang tepat pada buku tugas!

No. Diameter Jari-jari Tinggi Volume


Tabung Tabung Tabung Tabung
1. …cm 16 cm 14 cm …cm3
2. 56 cm …cm 9 cm …cm3
3. …cm …cm 15 cm 6.782,4 cm3
4. … cm … cm 8 mm 7.392 mm3
5. … cm 2 cm …dm 176 cm3

A ktivitas di K elas

1. Sediakan selembar kertas berbentuk persegi panjang berukuran 3,14 cm × 6,28 cm!
2. Buatlah dua macam tabung yang berbeda dengan mempertemukan sisi-sisi kertas tersebut!
3. Amati kedua tabung itu. Menurutmu, tabung manakah yang volumenya lebih besar?
4. Coba cari volume kedua tabung tersebut dengan menggunakan rumus!
5. Ayo, bandingkan volume yang telah kamu hitung tersebut. Berapakah perbandingannya?

145
Bab 7 Dimensi Tiga
3. Volume Limas
Di dalam sebuah kubus dapat dibuat enam buah limas yang sama dan
sebangun. Masing-masing limas ini beralaskan sisi kubus dan tingginya
setengah panjang rusuk kubus.

Enam buah limas di dalam kubus Limas

Berdasarkan uraian ini, kamu dapat menemukan volume limas dengan


menggunakan volume kubus.
Volume 6 limas = Volume kubus
= rusuk × rusuk × rusuk ) Karena limas beralaskan
sisi kubus
Luas alas
= Luas alas × rusuk ) Karena panjang rusuk kubus
= Luas alas × 2 × tinggi dua kali tinggi limas

= 2 × Luas alas × tinggi


2
Volume untuk sebuah limas adalah V = × Luas alas × tinggi
6
1
= × Luas alas × tinggi
3

1
Volume limas = × Luas alas × tinggi
3

CONTOH
Alas sebuah limas berbentuk persegi panjang dengan panjang 12 cm dan
lebar 8 cm. Jika volumenya 320 cm3, tentukanlah tinggi limas tersebut!
Jawab:
1
Volume limas = × luas alas × tinggi
3
1
320 cm3 = × (12 cm × 8 cm) × tinggi
3
320 cm3 = 32 cm2 × tinggi
320 cm 3
tinggi = 32 cm 2

= 10 cm
Jadi, tinggi limas 10 cm.

146
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Asah Kompetensi 3
Lengkapilah titik-titik pada tabel berikut dengan jawaban yang tepat pada buku tugas!

No Alas Limas Tinggi Liams Volume Limas

1. Segitiga siku-siku dengan panjang sisi-sisi 9 cm …cm3


3 cm, 4 cm, dan 5 cm.
2. Segitiga sama sisi dengan panjang sisi 6 cm 14 cm …cm3

3. Trapesium dengan luas 350 cm2 …dm 1.400 cm3

4. Segidelapan beraturan dengan luas … 3


dm 450 cm3
2
5. Persegi dengan panjang sisi 10 cm 17 cm …mm3

4. Volume Kerucut
Kerucut dapat dipandang sebagai limas yang alasnya berbentuk
lingkaran sehingga kamu dapat menenmukan volume kerucut dari volume
limas.
Volume kerucut = Volume limas
1
= × Luas alas × tinggi
3
1 ) Karena alas kerucut berbentuk
= × π × r2 × tinggi lingkaran maka luas alasnya π x r2
3
1
= × π × r2 × t
3

1
Volume kerucut = × π × r2 × t
3

Panjang jari-jari alas sebuah kerucut 7 cm. Jika tinggi kerucut 30 cm, CONTOH
tentukanlah volumenya!
Jawab:
1
Volume kerucut = × π × r2 × t
3
1
= × π × (7 cm)2 × 30 cm
3
22
Untuk memudahkan perhitungan, coba ambil π = .
7
1 22
Jadi, volume kubus = × × 49 cm2 × 30 cm = 1.540 cm3.
3 7

147
Bab 7 Dimensi Tiga
Asah Kompetensi 5
Tentukanlah volume kerucut dengan ukuran seperti berikut!
1. Panjang jari-jari alas 21 cm dan tinggi 20 cm
2. Panjang jari-jari alas 10 mm dan tinggi 14 mm
3. Diameter alas 24 cm dan tinggi 14 cm
4. Diameter alas dan tinggi 3 dm
5. Luas alas 456 cm2 dan tinggi 65,4 cm
Lengkapilah titik-titik pada tabel berikut dengan jawaban yang tepat pada buku tugas!

No. Diameter Kerucut Jari-jari Kerucut Tinggi Kerucut Volume Kerucut

1. 560 mm … cm 330 mm … mm3


2. … mm …mm 9 mm 462 mm3
3. 70 mm …cm 15 cm … cm3
4. … cm … cm 12 dm 1.256 dm3
5. … cm 7 cm … dm 308 cm3

5. Volume Bola
Gambar berikut merupakan gambar kerucut yang memiliki tinggi dan
panjang jari-jari yang sama, yaitu r dan gambar setengah bola yang memiliki
panjang jari-jari yang sama dengan jari-jari kerucut.

r
r
r

setengah bola dengan jari-jari r kerucut dengan jari-jari r dan tinggi r

Kerucut diisi air hingga penuh. Kemudian, air dari kerucut dituangkan
ke dalam setengah bola, ternyata setengah bola tersebut dapat menampung
dua kerucut berisi air. Ini menunjukkan volume setengah bola sama dengan
volume dua kerucut yang memiliki tinggi dan panjang jari-jari yang sama
dengan panjang jari-jari setengah bola.
Volume setengah bola = 2 × Volume kerucut
Volume satu bola = 4 × Volume kerucut
1
=4× × π × r2 × t
3
Karena tinggi dan panjang jari-jari kerucut sama (t = r), maka
1
Volume satu bola = 4 × × π × r2 × r
3
4 3
= πr
3

148
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
4 3
Volume bola = πr
3

CONTOH
Tentukanlah volume bola yang memiliki panjang jari-jari 10 cm!
Jawab:
4 3
Volume bola = πr
3
4
= π ⋅ 10 3
3
Untuk memudahkan perhitungan, ambillah π = 3,14.
4
Volume bola = ⋅ 3,14 ⋅ 103 = 4186,66 cm3
3
Jadi, volume bola adalah 4186,66 cm3.

6. Aplikasi Volume Bangun Ruang


Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali bangun ruang yang
volumenya dapat dihitung untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut
ini.

Utut mengukur ketinggian 1 cm 3 CONTOH


cairan menggunakan gelas ukur
berdiameter 3 cm. Berapakah
ketinggian air tersebut?
Jawab:
Diameter gelas 3 cm sehingga
3
panjang jari-jari gelas cm = 1,5 cm.
2
Volume air = Volume tabung
= π × r2 × t
1 cm3 = π × (1,5 cm)2 × t
Untuk memudahkan perhitungan, coba ambil π = 3,14.
1 cm3 = 3,14 x 2,25 cm2 × t
1 cm3 = 7,065 cm2 × t
1 cm 3
t = 7, 065 cm 2 = 0,14 cm

Jadi, ketinggian air tersebut adalah 0,14 cm.

149
Bab 7 Dimensi Tiga
ASAH KEMAMPUAN
3
Waktu: 30 menit

1. Atap suatu rumah berbentuk limas dengan


panjang 25 m, lebar 15 m, dan tinggi 7 m. Bobot soal: 20
Berapa meter kubikkah udara yang ada
dalam ruangan atap? Gambar
atap
rumah

2. Sebuah bandul berbentuk kerucut terbuat


Bobot soal: 20
dari timah dengan jari-jari alas 5 cm dan
tinggi 10 cm. Jika 1 cm3 timah beratnya 8
gram, berapa gramkah berat bandul
tersebut?

3. Utut menuangkan minyak ke sebuah


kaleng yang berbentuk tabung hingga Gambar Utut Bobot soal: 20
penuh. Jika jari-jari dan tinggi kaleng menuangkan
berturut-turut 28 cm dan 50 cm, berapa minyak ke
literkah minyak yang dituangkan Utut ke dalam
kaleng tersebut? kaleng

4. Sebuah pabrik obat memproduksi obat


Bobot soal: 20
demam yang berbentuk tablet dengan tebal
3 mm dan diameter 1 cm.
Berapakah volume obat ini?

5. Sebuah mangkuk berbentuk setengah bola.


Jika mangkuk itu dapat memuat 486 π cm3 Bobot soal: 20
sop, berapakah diameter mangkuk
tersebut?

150
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
D. Irisan Bangun Ruang
Sebuah bidang datar dapat digunakan untuk memotong sebuah bangun
ruang sehingga menghasilkan bidang datar lain yang merupakan irisan antara
bidang datar itu dengan bangun ruang. Bidang datar hasil irisan ini disebut
bidang irisan.

Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. Titik k pada CONTOH
rusuk AE sehingga panjang Ak = 3 cm. Titik pada rusuk BF sehingga panjang
BL = 1 cm. Bidang α melalui titik H, K, dan L. Gambarlah irisan antara
bidang α dengan kubus ABCD.EFGH.
Langkah-langkah untuk melukis irisan tersebut sebagai berikut:
1. Gambarkan sumbu efinitasnya seperti pada gambar (a).
• Garis HL dan KL menembus bidang alas ABCD di titik P dan Q
• Garis PQ adalah sumbu efinitasnya
2. Gambar garis potong bidang α dengan bidang sisi BCGF seperti pada
gambar (b).
• Garis GB memotong sumbu efinitas PQ di titik R
• Garis RL memotong rusuk CG di titik M, sehingga garis LM adalah
garis potong bidang α dengan bidang sisi BCGF
3. Gambarkan garis potong bidang α dengan bidang sisi CDHG, yaitu
garis HM.
4. Garis potong HK, KL, LM, dan HM membentuk segi empat HKLM. Segi
empat HKLM adalah irisan antara bidang a dengan kubus ABCD.EFGH
yang diminta seperti bagian yang diarsir pada gambar (b).
H G H G

E F E F
K K M

D C sumbu efinitas D C

A B A B P Q
R
(a) (b)

ASAH KEMAMPUAN
4
Waktu: 60 menit
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Titik P di tengah-tengah rusuk EH, Bobot soal: 30
titik Q pada pertengahan bidang ABFE, dan titik R terletak pada
rusuk BF sehingga BR : BF = 1 : 4. Lukislah irisan bidang dengan
kubus melalui titik-titik P, Q, dan R!

151
Bab 7 Dimensi Tiga
2. Pada limas T. ABC di samping, titik P pada T Bobot soal: 40
rusuk TA, titik Q pada bidang TAC, dan titik R
P
pada perluasan bidang ABC. Lukislah irisan Q
bidang yang melalui titik-titik P, Q, dan R A C
dengan limas!
B

3. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Titik P pada rusuk CG sehingga Bobot soal: 30


CP : CG = 4 : 5, dan titik Q pada pertengahan rusuk BF. Lukislah
irisan bidang dengan kubus melalui titik-titik P, Q, dan H!

E. Jarak dan Sudut

1. Jarak
a. Jarak antara dua titik
P Q Jarak antara dua titik adalah panjang ruas garis yang menghubungkan
kedua titik tersebut. Misalnya, ruas garis PQ menunjukkan jarak antara titik
Gambar 7.9. Jarak antara titik
P dan titik Q.

A b. Jarak antara titik dan garis


Jarak antara titik dan garis adalah panjang ruas garis tegak lurus yang
g ditarik dari titik tersebut ke garis.
T
Pada gambar di samping, jarak antara titik A dan garis g ditunjukkan
Gambar 7.10. Jarak antara oleh ruas garis AT yang tegak lurus garis g.
titik dan garis.

A c. Jarak antara titik dan bidang


Jarak antara titik dan bidang adalah panjang ruas garis tegak lurus yang
r menghubungkan titik tersebut dengan bidang.
Pada gambar di samping, jarak antara titik A dan bidang ditunjukkan
oleh ruas garis r yang tegak lurus bidang.

Gambar 7.11. Jarak antara


titik dan bidang.

m
d. Jarak antara dua garis sejajar atau bersilangan
r Jarak antara dua garis sejajar atau bersilangan adalah panjang ruas garis
yang tegak lurus terhadap kedua garis tersebut.
n Pada gambar di samping, jarak antara garis m dan n ditunjukkan oleh
Gambar 7.12. Jarak antara ruas garis r yang tegak lurus terhadap garis m dan n.
garis sejajar.

152
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
e. Jarak antara garis dan bidang yang saling sejajar A

Jarak antara garis dan bidang yang sejajar adalah panjang ruas garis yang g
r
tegak lurus terhadap garis dan tegak lurus terhadap bidang tersebut.
Pada gambar di samping, ruas garis r yang tegak lurus terhadap garis g
dan tegak lurus terhadap bidang menunjukkan jarak antara garis g dan
bidang. B

Gambar 7.13. Jarak antara


garis dan bidang yang saling
sejajar.

f. Jarak antara dua bidang B


Jarak antara dua bidang adalah panjang ruas garis yang tegak lurus
terhadap kedua bidang tersebut.
Pada gambar di samping, ruas garis s yang tegak lurus terhadap kedua s
bidang menunjukkan jarak antara kedua bidang tersebut.

Gambar 7.14. Jarak antara


dua bidang.

Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. Tentukanlah CONTOH


jarak garis EB dengan bidang CDHG! H G
Jawab:
E F
Perhatikan kubus di samping!
Garis CH pada bidang CDHG sejajar dengan
garis EB. Garis BC tegak lurus EB dan tegak lurus
CH. Oleh karena itu, jarak EB dengan bidang D
C
CDHG sama dengan panjang rusuk BC = 4 cm.
A 4 cm B

B
2. Sudut Antara Garis dan Bidang
Jika suatu garis menembus bidang maka garis dan bidang tersebut akan g
membentuk sebuah sudut. Besar sudut yang terbentuk sama dengan besar
A
sudut yang dibentuk oleh garis tersebut dengan proyeksinya pada bidang. B′
Pada gambar di samping, garis g menembus bidang pada titik A. Titik B
pada garis g diproyeksikan pada bidang. Didapat proyeksinya B′. Jadi,
Gambar 7.15. Sudut antara
proyeksi garis g pada bidang tersebut adalah AB′. garis dan bidang
Akibatnya, sudut antara garis g dan bidang tersebut adalah ∠ BAB’.

153
Bab 7 Dimensi Tiga
CONTOH
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. Tentukanlah
besar sudut yang dibentuk oleh garis CE dengan bidang ABCD!
Jawab:
Perhatikan gambar kubus di samping! H G
Proyeksi garis CE pada bidang ABCD adalah
garis AC sehingga sudut yang dibentuk oleh E F
garis CE dengan bidang ABCD adalah ∠ ACE.
Perhatikan segitiga ACE yang tegak lurus di A.
Pada segitiga ACE, AE = 4 cm, AC = 4 2 karena D
C
CE = 4 3 merupakan diagonal bidang.
A B
AE 4 1 1
sin ∠ACE = CE = = = 3
4 3 3 3

∠ACE = arc sin 1


3
3
= 35,26°
Jadi, besar sudut yang dibentuk oleh garis CE dengan bidang ABCD adalah
35,26°.

3. Sudut Antara Dua Bidang


Dua bidang yang berpotongan akan membentuk sebuah sudut. Sudut
yang dibentuk kedua bidang dapat diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh
dua garis. Garis pertama terletak pada bidang pertama, garis kedua terletak
pada bidang kedua. Kedua garis tersebut tegak lurus dengan perpotongan
kedua bidang pada titik tertentu.

CONTOH Diketahui limas T.ABC, dengan TA tegak lurus ABC. TA = 2 6 cm,


AC = AB = 4 cm, dan AC tegak lurus AB. Tentukanlah besar sudut yang
dibentuk oleh bidang TBC dengan bidang ABC!
Jawab:
Bidang ABC berpotongan dengan bidang
T
TBC pada garis BC. Garis AE pada bidang
ABC tegak lurus BC. Garis TE pada
bidang TBC tegak lurus BC. Dengan
demikian, sudut antara bidang TBC dan
bidang ABC sama dengan sudut yang 2 6 cm
dibentuk oleh garis AE dan garis TE, yaitu 4 cm C
∠AET. ➤ E
Terlebih dahulu, perhatikan segitiga ABC A
4 cm B
yang siku-siku di A.
Dengan menggunakan teorema
Pythagoras, didapat:
BC2 = AB2 + AC2
= 42 + 42 = 32
BC = 4 2
Titik E di tengah-tengah BC sehingga BE = 21 BC = 21 ⋅ 4 2 = 2 2 cm
Perhatikan segitiga ABE yang siku-siku di E!

154
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Dengan menggunakan teorema Pythagoras, didapat:
AE2 = AB2 − BE2
= 42 − (2 2 )2
= 16 − 8 = 8
AE = 2 2 cm
Sekarang perhatikan TAE yang siku-siku di A.
Dengan menggunakan perbandingan trigonometri, didapat:
TA 2 6 6
tan ∠AET = = = = 3
AE 2 2 2

∠AET = arc tan 3 = 60°


Jadi, besar sudut yang dibentuk oleh bidang TBC dengan bidang ABC
adalah 60°.

Garis h yang bergradien 2 sejajar dengan garis k. Jarak antara garis h dan garis k adalah 2 satuan.
Jika garis h melalui titik (2,3), tentukanlah persamaan garis k!

ASAH KEMAMPUAN
5
Waktu: 120 menit
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 3 cm. Titik P
Bobot soal: 12,5
terletak pada garis BC dengan BP : PC = 1 : 2 dan titik Q terletak pada
diagonal ruang BH dengan BQ : QH = 2 : 1. Tentukanlah jarak titik P
ke titik Q!
2. Diberikan limas beraturan T. ABCD dengan ABCD persegi dengan
Bobot soal: 12,5
panjang rusuk 4 cm. Jika TA = 6 cm, tentukanlah jarak titik C ke garis
AT!
3. Diketahui bidang empat beraturan T.ABC dengan panjang rusuk Bobot soal: 12,5
4 cm. Tentukanlah jarak titik C ke bidang TAB!
4. Dalam kubus ABCD.EFGH, AB = 6 cm. Titik S dan R berturut-turut Bobot soal: 12,5
pada pusat bidang EFGH dan ABCD. Tentukanlah jarak antara garis
RF dan DS!

155
Bab 7 Dimensi Tiga
5. Diketahui balok ABCD.EFGH dengan AB = 5 cm, BC = 2 cm, dan
BF = 3 cm. Titik P pada AE dengan EP = 1 cm. Titik Q pada BF dengan Bobot soal: 12,5
FQ = 1 cm. Titik R pada HD dengan HR = 2 cm. Tiitk S pada CG
dengan SG = 2 cm. Tentukanlah jarak antara bidang PQGH dengan
bidang ABSR!

6. Diketahui balok ABCD.EFGH dengan AB = 8 cm, BC = 3 cm, dan Bobot soal: 12,5
BF = 6 cm. Titik P terletak pada pertengahan GH dan titik Q pada
pertengahan CD. Tentukanlah besar sudut yang dibentuk garis oleh
AF dengan bidang AQPE!

7. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk a cm. Misalkan


a sudut yang dibentuk oleh bidang BDE dengan bidang BDG, Bobot soal: 12,5
tentukanlah nilai sin a!

8. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukanlah kosinus sudut terkecil yang


Bobot soal: 12,5
dibentuk oleh garis AG dan BH!

Rangkuman
angkuman
1. Bidang gambar adalah bidang datar yang akan digunakan untuk bangun ruang. Bidang frontal
adalah bidang gambar yang sejajar dengan bidang gambar lain. Bidang ortogonal adalah bidang
yang tegak lurus terhadap bidang frontal.
2. Bidang ortogonal terdiri atas bidang ortogonal vertikal dan bidang ortogonal horizontal. Bidang
ortogonal vertikal adalah bidang ortogonal yang menghadap ke kiri atau ke kanan. Bidang
ortogonal horizontal adalah bidang ortogonal yang menghadap ke atas atau ke bawah.

Panjang garis ortogonal pada gambar


3. Perbandingan Proyeksi =
Panjang garis ortogonal sebenarnya
4. Sudut surut adalah sudut pada gambar yang dibentuk oleh garis frontal horizontal arah ke
kanan dengan garis ortogonal arah ke belakang yang berpotongan.
5.
No. Bangun Ruang Volume
1. Prisma Luas alas × t

2. Tabung π r2 × t
1
3. Limas × Luas alas × t
3
1 2
4. Kerucut πr t
3
4 3
5. Bola πr
3

156
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Ulangan Bab 7
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! tersebut maka . . . .
a. k memotong g dan h
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan
b. k dan h bersilangan
panjang rusuknya 2a. Jika p titik tengah BF
c. k sejajar h dan memotong g
dan Q titik tengah EH, maka panjang PQ
d. k sejajar dengan g dan memotong h
adalah . . . .
e. g memotong k dan h
a. a 3 d. a 5
6. Diketahui limas T.ABCD. Pada rusuk TA
b. 2a e. a 6 dipilih titik P, pada rusuk TB dipilih titik Q,
c. a 2 dan pada rusuk TC dipilih titik R, sehingga
TP : PA = 1 : 2
2. Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah a.
TQ : QB = 2 : 3
Jarak G ke diagonal BH adalah . . . .
TR : RC = 3 : 4
1 1
a. a 6 d. a 6 Maka perbandingan isi limas T.ABCD dan
2 4
T.PQR adalah . . . .
1 1 a. 3 : 2 d. 5 : 1
b. a 6 e. a 6
3 5 b. 35 : 98 e. 4 : 1
c. a 6 c. 5 : 2

3. Segitiga ABC samakaki pada bidang horizon- 7. Kubus ABCD.EFGH mempunyai rusuk a cm.
tal dan BCDE persegi panjang pada bidang P, Q, R adalah titik tengah dari AD, AB, dan
vertikal dengan AC = AB, AD = 17 cm, BF. Penampang bidang PQR dengan kubus
CD = 8 cm, dan ED = 18 cm. Maka jarak titik berupa . . . .
A ke bidang BCDE adalah . . . . a. bujur sangkar
a. 12 cm d. 9 cm b. segitiga samasisi
b. 15 cm e. 17 cm c. segi empat beraturan
c. 11 cm d. segi lima beraturan
e. segi enam beraturan
4. Limas T.ABCD mempunyai alas ABCD
yang berbentuk persegi panjang 8. Jarak antara titik C dengan bidang BDG
dengan AB = 12 cm, BC = 5 cm, dan TA = TB dalam kubus ABCD.EFGH yang panjang
= TC = TD = 7 cm. Tinggi limas tersebut rusuknya 6 cm adalah . . . .
adalah . . . . a. 3 2 d. 3
3 b. 2 6 e. 2 3
a. 12 cm d. 3 cm
2 c. 3 3
b. 3 3 cm e. 13 cm
9. Pada suatu kubus ABCD.EFGH sudut antara
c. 3 cm
garis AH dan bidang diagonal BFHD sama
5. Garis g dan h bersinggungan. Bidang v dengan . . . .
melalui g dan sejajar dengan garis h. Bidang a. 15° d. 45°
w melalui h dan berpotongan dengan bidang b. 30° e. 60°
v . Jika k adalah garis potong kedua bidang c. 90°

157
Bab 7 Dimensi Tiga
10. ABCD adalah persegi panjang pada bidang 2. Hitunglah luas plat seng yang diperlukan
horizontal. ADEF adalah persegi panjang untuk membuat kaleng berbentuk silinder
pada bidang vertikal. Panjang AF = 3 cm, (termasuk alas dan atas) yang berisi satu liter
BC = 4 cm, dan CE = 7 cm. Jika α adalah dengan tinggi x dm!
sudut antara BE dengan bidang ABCD dan
3. Sebuah bola dimasukkan ke dalam kotak
β adalah sudut antara BE dengan bidang
berbentuk kubus. Kemudian sebuah kotak
ADEF, maka tan α tan β = . . . . yang berbentuk kubus dimasukkan ke dalam
3 5 bola. Tentukanlah perbandingan antara isi
a. d.
35 35 bola dalam dan isi bola luar kubus!
4 4
b. e. 4. Sebuah topi ulang tahun berbentuk kerucut.
35 21
Tinggi topi tersebut 16 cm, sedangkan
3
c. diameter alasnya 24 cm. Apabila sebuah
21 bola dimasukkan ke dalam topi tersebut,
tentukanlah perbandingan antara isi bola
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas
dalam topi dan isi topi tersebut!
dan tepat!
5. Perhatikan gambar berikut!
1. Sebuah kotak berbentuk kubus memiliki
panjang rusuk 5 cm. Kotak tersebut disebut H G
kubus ABCD.EFGH. Titik P terletak pada E F
garis BC dengan BP : PC = 2 : 3 dan titik Q
terletak pada diagonal ruang BH dengan
BQ : QH = 3 : 2. D C
Tentukanlah:
A B
a. Jarak titik P ke titik Q
b. Kosinus sudut terkecil yang dibentuk Tentukan tangen sudut antara CG dengan
oleh garis AG dan BH bidang BDG!

158
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
Tugas Akhir
1. Nilai dari (0,04)−0,05 + (0,25)0,5 adalah . . . . 8. Nilai dari
a. 0,5 d. 4,5 1 1
log 30 + −
b. 0,7 e. 5,5 16
log 10 48
log 10
c. 2,5
adalah . . . .
2. Bentuk (p−1 + q−1)−1 identik dengan . . . a. 0 d. log 60
p+q b. 1 e. 10
a. p+q d.
pq c. log 18
1
b. p e. 9. Jika a
log y = 3 dan 3a
log x = 3 nilai x
y sama
pq
pq dengan . . . .
c. a. 1 d. 27
p+q
b. 3 e. 81
3. Jika a = 25 dan b = 81, dan c = 8 maka nilai c. 9
1 1 2
a 2 , b 4 , c 3 adalah . . . . 10. Persamaan (p − 1)x 2− 4px + 4p + 7 = 0
a. 3 d. 40 mempunyai akar-akar positif. Akar-akar
b. 5 e. 60 positif itu adalah . . . .
7 7
c. 20 a. 3 dan 5 d. dan
3 2
48 + 45 7 7
4. Nilai dari adalah . . . b. 3 dan e. dan 3
7 + 2 10 2 2
a. 3 d. 2 3 7
c. dan 5
b. 6 e. 2 6 2
c. 3 2 11. Selisih akar-akar persamaan kuadrat
2x2 + px + 16 = 0 adalah 4. Nilai p yang positif
32 + 90
5. Nilai dari adalah . . . . adalah . . . .
7 + 2 10 a. 2 3 d. 8 3
a. 1 d. 4 b. 3 3 e. 12 3
b. 2 e. 16 c. 6 3
c. 3
12. Akar-akar persamaan kuadrat 3x2 + 5x + a = 0
6. Bentuk sederhana dari 10 + 2 21 ada- adalah α dan β. Jika α 2 + β 2 = 5 maka nilai
lah . . . . a sama dengan . . . .
a. 7+ 3 d. 3− 7 2 1
a. −6 d. 3
b. 7− 3 e. 7 + 3 3 3
c. 5− 3 2 2
b. −3 e. 6
3 3
7. Diketahui log 2 = p dan log 3 = q nilai 1
log 3 152 sama dengan . . . . c. −3
3
2 (p + q) 2 (1 + p − q ) ⎧2 x − y = 1
a. d. 13. Himpunan penyelesaian dari ⎨
3 3 adalah . . . . ⎩ 4 x + 5 y = 23
2 (p − q) 3 (1 − p + q )
b. e. a. {2,3} d. {4,2}
3 3 b. {3,2} e. {3,4}
2 (1 − p + q )
c. c. {2,4}
3
159
Tugas Akhir
14. Himpunan penyelesaian dari 19. Jika p → q : p = q maka p + r = q + r,
 q : p + q ≠ q + r kongruensi dari pernyataan
⎧1 2
⎪⎪ a − b = 8 di atas adalah . . . .
⎨ a. p ≠ q d. p + r ≠ q + r
⎪2 + 1 = 1 b. q ≠ r e. p + r = q + r
⎪⎩ a b
c. p ≠ r
adalah . . . .
20. Misalkan terdapat beberapa trang dan
a. { }
1 1
,−
2 3
d. { }
1 1
,−
3 2
beberapa tring dan beberapa trung. Misalkan
pula semua trang adalah tring, dan beberapa

b. { }
1 1
,
2 3
e. { }
1 1
− ,
2 3
trung adalah trang.
X = Semua trang adalah trung

c. { }
1 1
− ,
2 3
Y = Beberapa trang adalah trung
Z = Beberapa trung adalah tring
Berdasarkan informasi tersebut yang mana
15. Sebuah kolam ikan berbentuk persegi
saja dari pernyataan X, Y, Z yang pasti
panjang, jika lebarnya ditambah 10 m, dan
benar?
panjangnya ditambah 5 m maka luas akan
a. X saja d. X dan Y saja
bertambah 350 m 2. Tetapi jika lebarnya
b. Y saja e. Y dan Z saja
dikurangi 5 m dan panjangnya ditambah
c. Z saja
10 m, maka luasnya akan berkurang 25 m2.
Luas daerah persegi panjang mula-mula 21. Ingkaran dari pernyataan 16 + 9 = 25 dan
adalah . . . m2. 25 = 52 adalah . . . .
a. 14 d. 322 a. 16 + 9 ≠ 25 atau 25 ≠ 52
b. 23 e. 422 b. 16 + 9= 25 atau 25 = 52
c. 37 c. 16 + 9 ≠ 25 atau 25 = 52
x−1 x−3 d. 16 + 9 ≠ 25 dan 25 ≠ 52
16. Himpunan penyelesaian dari > e. 16 + 9 ≠ 25 dan 25 = 52
x−2 x−4
adalah . . . . 22. Sin 225° = . . . .
a. x < 2 d. x > 0
1
b. x > 4 e. x < 0 a. − 2 d. 2
2
c. 2 < x < 4
1 1
17. Himpunan penyelesaian dari b. − − 2 e.
2 2
3x + 2 > 4 − x adalah . . . . c. − 2
1 1
a. − < x ≤ 4 d. −4 ≤ x < −
2 2 23. cos2 45° + sin2 45° = . . . .
1 1 1
b. − < x ≤ −4 e. −4 ≤ x < a. 0 d. 2
2 2 2
1 1
c. <x≤4 b. 1 e.
2 2
18. Himpunan penyelesaian −x + 3 ≤ 2 x + 1 c. 2
adalah . . . . 24. 2 cosα sin α + ( cosα − sin α ) = . . . .
2

2
a. ≤x≤3 d. x ≤ 3 a. 0 d. cosα
3
2 1 b. 1 e. tan α
b. − ≤ x ≤ 3 e. x ≥ − c. sin α
3 2
2
c. −3 ≤ x ≤ −
3

160
Matematika Aplikasi SMA Kelas X
25. Diketahui segitiga siku-siku PQR dan siku- 28. Jika diameter alas sebuah tabung sama
siku di Q. Jika panjang PQ = 4 cm dan dengan tingginya yaitu 8 cm maka luas
PR = 5 cm, maka tan ∠QPR adalah . . . . permukaan tabung adalah . . . .
4 5 a. 4π cm2 d. 48π cm2
a. d.
3 4 b. 256π cm2 e. 128π cm2
3 4 c. 266π cm2
b. e.
4 3
3 29. Luas permukaan kerucut jika jari-jari 6 cm
c. − dan garis pelukis 8 cm adalah . . . .
4
4
26. Diketahui cos p = − dan 90° < p < 180° a. 14π cm2 d. 128π cm2
5
nilai tan p adalah . . . . b. 64π cm2 e. 288π cm2
c. 20π cm2
9 3
a. d. 30. Volume kerucut dengan jari-jari lingkaran
25 5
3 4 6 cm dan tinggi 8 cm adalah . . . .
b. − e. −
5 5 a. 12π cm2 d. 144π cm2

3 b. 72π cm 2
e. 288π cm2
c.
4 c. 96π cm2
27. Pada segitiga ABC diketahui panjang sisi-
sisinya adalah 3 cm, 5 cm, dan 7 cm. Besar
sudut terbesar dari segitiga ABC adalah . . . .
a. 30° d. 120°
b. 45° e. 180°
c. 60°

161
Tugas Akhir
PUSTAKA ACUAN
Arsyad, M. 2004. Contextual Mathematics. Jakarta: Literatur
Aminulhayat. 2004. Matematika. Bogor: Regina
Bostock, L., cs. 2002. STP National Curriculum Mathematics 7A . United Kingdom: Nelson
Thornes
Collins, W. 2001. Mathematics Aplications and Connection. New York: Mc Graw-Hill
Daiman, E. 2004. Penuntun Belajar Matematika. Bandung: Ganesha Exact
Demana, F. and Waits, B. 1990. College Algebra and Trigonometri. New York: Addison
Wesley
Keng Seng, T. , dan Chin Keong, L. 2002. New Syllabus. Singapura: Shinglee
Nasution, A. H. 1995. Matematika. Jakarta: Balai Pustaka
Neswan, O. dan Setya Budhi, W. 2003. Matematika. Bandung: ITB
Phillips, D., cs. 2000. Maths Quest for Victoria. Australia: John Wiley
Purcell, E. J., dan Varberg, D. 1995. Kalkulus dan Geometri Analitik. Jakarta: Erlangga
Swee Hock , L., cs. 2001. Matematik Tingkatan 4. Kuala Lumpur: Darul Fikir
Sobel, M. A., dan Maletsky, E. M. 2001. Teaching Mathematics. New York: Pearson
Sembiring, S. 2002. Olimpiade Matematika. Bandung: Yrama Widya
Simangunsong, W. dan Poyk. F. M. 2002. Matematika Program Pemantapan Kemampuan
Siswa. Jakarta: Gematama
Soka, Y. 1986. Logika Matematika Elementer. Bandung: Tarsito
Tampomas, H. 1999. Seribu Pena Matematika SMU. Jakarta: Erlangga
, 2004. Matematika Plus. Bogor: Yudhistira
Wahyudin, H. 2002. Ensiklopedi Matematika dan Peradaban Manusia. Jakarta: Tarity
Samudra Berlian

Sumber Gambar:
Microsoft Encarta Reference Library 2005.
www.google.com
C atatan

You might also like