Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS PASIEN
Tangga
Alamat
Anamnesis (Alloanamnesis)
Keluhan utama :
Celah pada bibir dan langit-langit
Anamnesis (lanjutan)
Riwayat ANC
Pasien
lahir spontan letak kepala, dengan pertolongan bidan, BB lahir 2700 g, dengan PB lahir 47 cm. Pasien menangis setelah dilakukan penyedotan cairan dari mulut dan hidung, tali pusat langsung dipotong dan airr ketuban terlihat jernih, Ari-ari normal dan ketuban pecah pada waktunya. Selama perawatan pasien diberikan ASI melalui NGT
Anamnesis (lanjutan)
Pasien
dilahirkan dari ibu P2A1 dengan kehamilan cukup bulan, kenaikan berat badan ibu selama hamil 10kg Ibu pasien memeriksakan diri ke bidan sejak usia kehamilan 2 bulan sebanyak 7 kali sampai usia kehamilan 9 bulan. Ibu penderita mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali, diberi vitamin yang diminum 1 kalii sehari dan zat besi yang diminum 1 kali sehari.
Anamnesis (Alloanamnesis)
Pada awal kehamilan, ibu pasien makan sehari 1-2 kali berupa tiga sendok nasi, dengan lauk tahu, tempe dan sayuran secara bergantian setiap hari. Ibu mengaku sulit makan, pada awal kehamilan karena mual dan muntah sejak pertama kehamilan. Ibu pasien jarang meminum susu ibu hamil dan mengkonsumsi buah-buahan. Riwayat mengkonsumsi alkohol, obat-obatan jangka panjang , jamu-jamuan tidak ada. Saudara kandung pasien normal
Status Generalis
Pemeriksaan Fisik
Pengukuran
Usia
BB PB
LK
LD
Pemeriksaan Fisik
Kepala
a/r
Bentuk : simetris normocephal, ubun-ubun besar belum menutup Mata : sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/ Hidung : PCH (-) Mulut : sianosis (-), mukosa bibir basah (lihat status lokalis) Leher : KGB tidak teraba membesar
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Paru
: bentuk dan gerak simetris, retraksi suprasternal (-), VBS kanan = kiri, wheezing-/-, Rhonki -/ Jantung : BJ I,II, murni reguler
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Bentuk
BU Tali
: datar, lembut : (+) normal : terawat, tidak berbau : dalam batas normal : tidak teraba
Genetalia
Jenis
kelamin : laki-laki
Pemeriksaan Fisik
Ekstrimitas
Akral
Sianosis
Kulit
Warna
Sianosis Ikterik
Status Lokalis
Pemeriksaan Laboratorium
Darah
Hb
Leukosit Eritrosit
Trombosit
Resume
Bayi laki-laki berusia 5 hari, dengan celah pada bibir dan langit-langit. Sulit meminum susu (+), sering tersedak (+), regurgitasi nasal (+), sesak nafas (-), dan panas badan (-) Selama perawatan pasien diberikan ASI melalui NGT Pasien lahir dari ibu P2A1, dengan kelahiran cukup bulan dan pemeriksaan sebanyak 7 kali semenjak usia kehamilan 2 bulan Asupan nutrisi selama kehamilan kurang Saudara kandung pasien normal
Resume
Pemeriksaan fisik
Nadi
Respirasi Suhu
Status generalis :DBN Status Lokalis : a/r nasal, labialis, dan palatum sinistra tampak celah sampai uvula Laboratorium : DBN
Diagnosis
LABIOPALATOSCHIZIZ UNILATERAL SINISTRA COMPLETE
Usul Pemeriksaan
Foto Thorax Ap
Terapi
Umum :
Edukasi
ibu untuk memberikan ASI atau susu formula dengan lubang dot yang lebih besar, dan pemberiannya dengan posisi elevasi
labioplasty (Millard rotation advancement repair of unilateral cleft clip) jika syarat-syarat sudah terpenuhi
Khusus :
Pro
Prognosis
TEORI
Definisi
a/ Cacat bawaan berupa celah/sumbing pada bibir atas yg dapat berlanjut spi ke gusi, rahang dan langitan
Cacat tjd pada trimester I kehamilan, mesoderm tdk terbtk shg proc nasalis dan maksilaris yg menyatu pecah kembali
Epidemiologi
US : 1 dari 700 kelahiran Ditemukan lebih banyak pada ras Asia dibanding ras kulit hitam Laki-laki lebih banyak dibanding wanita 2:1
Etiologi
Klasifikasi
Unilateral Incomplete :
apabila celah sumbing terjadihanya di salah satu sisi bibir dantidak memanjang hingga kehidung.
Apabila celah sumbing terjadihanya di salah satu bibir danmemanjang hingga ke hidung Apabila celah sumbing terjadi dikedua sisi bibir dan memanjanghngg ke hidung
Unilateral complete
Bilateral complete
merupakansuatu kelainan yang dapat terjadipada daerah mulut, palato skisis(sumbing palatum) dan labioskisis (sumbing tulang) untukmenyatu selama perkembanganembrio
Klasifikasi
1 : defek pada bibir dan alveoulus Grup 2 : Celah pada palatum mole atau durum atau keduanya Grup 3 : semua kombinasi dari defek yang meliputi celah dan palatum durum atau palatum mole.
Penanganan
Algoritma : bertahap Operasi unt celah bibir dilakukan pada usia manapun, pada bayi umumnya sekitar usia 3 bulan diharapkan memenuhi Rule of Ten (usia 10 mgg, Hb > 10 gr%, BB > 10 pon, L < 10.000) Cara umum yg dipakai : cara Millard (rotation advancement flap)
Millard
Operasi lanjutan
Menutup langitan (palatoplasti) pada usia 15-24 bulan, sblm anak mampu bicara lengkap, setelah operasi Speech Therapy Bila masih sengau : Pharyngoplasti, membuat bendungan pada faring utk memperbaiki fonasi. Biasa pada usia 6 tahun Umur 8-9 thn penambahan tulang pada celah alveolus/maksila (graft dari bag spongiosa krista iliaka)
Operasi terakhir
Mungkin perlu setelah pertumbuhan tulang muka mendekati selesai yaitu pada umur 1517 tahun Bila maksila hipoplasi shg gigi geligi depan atas kurang maju pertumbuhannya bedah ortognatik : memotong tulang yang tertinggal & rubah posisi maju ke depan
Daftar Pustaka
Lukmana Lokarjana & B.P. Suryosubianto: Bahan kuliah Celah bibir & Trauma maksilofasial. Maret 2011 Hurp J, Ellis E, Tucker M. Oral and Maxillofacial Surgery. ISBN. Missouri. 2008. p 583-99 http://emedicine.medscape.com/article/995535overview#a0103. diunduh 09 april 2013 Poppe J, Obrien BD, Schaffner AD. Classification of cleft lip and cleft palate. British Columbia. 8 Maret 2012. www.healthlinkbc.ca/kb/containt/special/aa112054 .html . diunduh 09 April 2013
TERIMAKASIH