You are on page 1of 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen.

B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat preparasi sampel dan analisa kualitatif pada daun sukun dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jalan Wonodri Sendang Raya No. 2A Semarang. Pembacaan SSA dilakukan di Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Jalan Ki Mangunsarkoro No.6 Semarang. Waktu penelitian dilakukan dari penyusunan proposal sampai pembuatan laporan penelitian mulai bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan Mei 2011.

C. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dipakai adalah daun sukun (Artocorpus altilis) yang diperoleh dari Jalan Wonodri Sendang Raya No. 2A Semarang yang diambil secara acak dari satu pohon sebanyak 10 lembar daun sukun tua. Daun sukun dibuang tulang daunnya kemudian dicuci bersih setelah itu dipotong kecilkecil. Sampel daun sukun diberi 2 perlakuan yaitu direbus dan diabukan. Daun

18

19

sukun yang direbus terdiri dari daun sukun segar dan kering. Kadar kalium pada daun sukun ditetapkan dengan metode SSA.

D. Kerangka Konsep Daun sukun segar

Daun sukun kering

Kadar kalium

Daun sukun yang diabukan E. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu : 1. Variabel bebas 2. Variabel terikat : Daun sukun segar, kering, dan yang diabukan. : Kadar kalium.

F. Hipotesa Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Ho : Tidak ada perbedaan kadar kalium pada larutan daun sukun segar dan kering. Ha : Ada perbedaan kadar kalium pada larutan daun sukun segar dan kering.

20

G. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer serapan atom, pipet volume (1,0 ml dan 10,0 ml), beker glass (500 ml), labu ukur (50 ml dan 500 ml), neraca analitis, oven, dan cawan porselen, kompor listrik, cruss, kertas saring whatman 41, muffle. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun sukun (Artocarpus altilis), aquades, metanol, asam nitrat (HNO3), H2SO4 p, asam tartrat (H2C4H6O6) dan asam perklorat (HClO4).

H. Tabel Rancangan Kerja Rancangan penelitian penetapan kadar kalium pada larutan daun sukun (Artocarpus altilis) segar dan kering adalah sebagai berikut : Tabel 2. Rancangan Kerja Ulangan Kadar Kalium Segar (A) 1 2 A1 A2 Kering (B) B1 B2 Abu (C) C1 C2

I. Prosedur Kerja 1. Persiapan sampel a. Larutan daun sukun segar Daun sukun dibuang tulang daunnya kemudian dicuci bersih setelah itu dipotong kecil-kecil. Ditimbang dengan saksama sampel 5

21

gram daun sukun segar dimasukkan dalam 500 ml air mendidih dan dididihkan selama 15 menit, kemudian didinginkan, dan dimasukkan labu ukur 500 ml dan ditepatkan dengan aquades sampai tanda batas dan disaring, diambil filtrat untuk analisa kualitatif dan kuantitatif kalium. b. Larutan daun sukun kering Daun sukun dibuang tulang daunnya kemudian dicuci bersih setelah itu dipotong kecil-kecil, ditimbang dengan seksama sampel 5 gram daun sukun segar kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105oC selama 1 jam sampai diperoleh berat konstan kemudian dimasukkan dalam beker glass yang sudah berisi air mendidih 500 ml dan dididihkan selama 15 menit, kemudian didinginkan, dan dipindahkan ke dalam labu ukur 500 ml dan ditambahkan aquades sampai tanda batas dan disaring. c. Daun sukun yang diabukan Daun sukun segar diblender sampai halus, ditimbang seksama 5 gram kemudian dibakar sampai menjadi arang lalu dimasukkan dalam muffle pada suhu 540oC selama 8 jam dan diabukan, abu dimasukkan dalam labu ukur 50 ml kemudian ditambah sedikit aquades, ditambah 3 ml HNO3 pekat dan ditepatkan dengan aquades sampai tanda batas dan disaring, diambil filtrat untuk analisa kualitatif kalium, kemudian dilanjutkan uji kuantitatif kalium dengan metode SSA.

22

2. Analisa Kualitatif Kalium Diambil filtrat dari larutan daun sukun segar, larutan daun sukun kering, dan daun sukun yang diabukan masing-masing 1 ml untuk analisa kualitatif kalium. Analisa kualitatif terhadap kalium dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut : a. Filtrat dengan reaksi nyala memberikan warna ungu. 2 ml filtrat diuapkan residu Residu + 2tetes H2SO4 pekat + 2ml methanol, dibakar nyala ungu b. Filtrat + larutan asam tatrat terjadi endapan putih. Reaksi : K+ + H2C4H4O6 KHC4H4O6 putih + H+ c. Filtrat + larutan asam perchlorat terjadi endapan putih. Reaksi : K+ + HClO4 putih + H+ Di ulangi prosedur 2a c sebanyak 2x untuk larutan daun sukun segar. Di ulangi prosedur 2a c sebanyak 2x untuk larutan daun sukun kering. Di ulangi prosedur 2a c sebanyak 2x untuk daun sukun yang diabukan.

3. Analisis Kuantitatif Kalium a. Tujuan : Mengetahui jumlah kalium yang terkandung dalam suatu bahan b. Metode : AAS c. Prinsip : Absorbsi energi radiasi elektromagnetik oleh atom. d. Prosedur : 1) Larutan Daun Sukun Segar dan Kering

23

a) Filtrat diambil sebanyak 1,0 ml lalu dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml dan ditepatkan dengan aquades (larutan A). b) Dari larutan A diambil sebanyak 10,0 ml lalu dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml dan ditepatkan dengan aquades (Larutan B). c) Larutan B ditetapkan kadarnya dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (AAS-FLAME AA 700) kemudian dibaca absorbansinya dengan panjang gelombang 766,5 nm. d) Blanko yang digunakan adalah aquades dan standart kalium dari kalium chlorida: baku seri 0,00 ppm, 0,10 ppm, 0,20 ppm, 0,30 ppm, 0,40 ppm, 0,50 ppm 1,00 ppm, 2,00 ppm dan 5,0 ppm. Di ulangi prosedur 3.a d sebanyak 2x untuk larutan daun sukun segar dan kering. 2) Daun Sukun Yang Diabukan a) Filtrat diambil sebanyak 5,0 ml lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml dan ditepatkan dengan aquades sampai tanda batas. b) Ditetapkan kadarnya dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (AAS-FLAME AA 700) kemudian dibaca absorbansinya dengan panjang gelombang 766,5 nm. c) Blanko yang digunakan adalah aquades dan standart kalium dari kalium chlorida: baku seri 0,00 ppm, 0,10 ppm, 0,20 ppm,

24

0,30 ppm, 0,40 ppm, 0,50 ppm 1,00 ppm, 2,00 ppm dan 5,0 ppm.

e. Perhitungan kadar kalium A=axbxc= xbxc

Keterangan : A = Absorbansi a = absorbansivitas molar (jika C dalam mg/l) b = ketebalan larutan c = konsentrasi dalam larutan = koefisien ekstingsi molar (jika C dalam mol/l) f. Persamaan garis lurus absorbansi baku seri kalium dan konsentrasi baku seri kalium. Y

y = bx = a Absorbansi kalium

X Baku seri kalium Keterangan : Y = absorbansi kalium X = konsentrasi kalium a = titik potong (intersep) b = lereng (slope) g. Kadar kalium dalam sampel (mg/L) 1) Kadar kalium pada larutan daun sukun

25

mg/L =

1000 500 x kadar dalam AAS x xp 1000 beratsampel ( gr )

2) Kadar kalium pada daun sukun yang diabukan mg/L =

1000 50 x kadar dalam AAS x xp 1000 beratsampel ( gr )

J. Analisa Data Data yang digunakan adalah data primer yaitu berupa hasil penetapan kadar kalium pada daun sukun (Artocarpus altilis) segar dan kering. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel. Data diolah secara statistik menggunakan uji Kruskal Wallis.

K. Definisi Operasional Kalium adalah salah satu logam alkali yang sangat reaktif, mempunyai rumus atom K, berwarna putih perak dan merupakan logam yang lunak. Kalium mempunyai nomor atom 19, titik didih 10330 K, titik lebur 336,80 K, dan massa jenis 0,86 gram/cm3. Kadar kalium ditetapkan dengan metode Spektrofotometer Serapan Atom (AAS). Daun sukun segar adalah daun yang diambil dari tanaman sukun dan masih dalam keadaan segar tanpa adanya perlakuan setelah itu. Bentuk daun sukun menjari, besar, lebar, kaku dan berbulu halus. Warna daun disebelah atas hijau tua mengkilap, disebelah bawah berwarna hijau pucat dan kasar. Daun sukun mengandung beberapa zat aktif seperti asam hidrosianat,

26

asetilcolin, tannin, riboflavin, saponin, phenol, quercetin, dan champerol. Daun sukun berkhasiat mengobati berbagai penyakit seperti ginjal, jantung, tekanan darah tinggi, liver, pembesaran limpa, kencing manis, meringankan asma, dan sebagainya Daun sukun kering adalah daun yang diambil dari tanaman sukun dan setelah itu dikeringkan dengan menggunakan oven. Bentuk daun sukun menjari, besar, lebar, kaku dan berbulu halus. Warna daun disebelah atas hijau tua mengkilap, disebelah bawah berwarna hijau pucat dan kasar. Daun sukun yang diabukan adalah daun yang diambil dari tanaman sukun, setelah itu diabukan dengan menggunakan muffle. Bentuk daun sukun menjari, besar, lebar, kaku dan berbulu halus. Warna daun disebelah atas hijau tua mengkilap, disebelah bawah berwarna hijau pucat dan kasar. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisa kimia bagi penentuan kadar unsur-unsur logam dan metalloid yang terdapat di dalam sampel dengan kadar yang rendah (ppm, ppb), dengan prinsip dasar analisis absorbsi energi radiasi elektromagnetik oleh atom.

You might also like