You are on page 1of 19

MATI BATANG OTAK (MBO)

0leh : Novita Nur Fitriana (012085737)

1950 definisi atas kematian cukup jelas, yakni saat detak jantung dan pernapasan berhenti terjadi

Berkembang

Kematian didefinisikan sebagai hilangnya fungsi otak dan bukan fungsi jantung dan paru.

Mati adalah terhentinya triple life secara permanen jantung, paru-paru dan otak (khususnya batang otak). Diantara ketiga organ tersebut, kerusakan permanen pada batang otak merupakan tanda bahwa manusia itu secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidup lagi.

manusia dinyatakan mati apabila batang otak tidak berfungsi lagi.

1976 The Conference of Medical Royal Clleges di Inggris menyatakan bahwa kematian otak adalah hilangnya fungsi batang otak yang komplit dan irreversibel. 1981 Presidents Commission for the Study of Ethical Problems in Medicine and Biomedical and Behavioral Research mempublikasikan panduan berkaitan dengan kematian otak. Diagnosa MBO mempunyai 2 komponen utama. Komponen pertama terdiri dari pemenuhan prasyarat-prasyarat dan komponen kedua adalah tes klinis fungsi batang otak.

DEFINISI
Australian and New Zealand Intensive Care Society (ANZICS)
Istilah kematian otak harus digunakan untuk merujuk pada berhentinya semua fungsi otak secara ireversibel. Kematian otak terjadi saat terjadi hilangnya kesadaran yang ireversibel, dan hilangnya respon refleks batang otak dan fungsi pernapasan pusat secara ireversibel, atau berhentinya aliran darah intrakranial secara ireversibel.

Menurut kriteria komite ad hoc Harvard


1. adanya otak yang tidak berfungsi lagi secara permanen. 2. data konfirmasi yakni EEG yang isolektris.

Menurut Uniform Determination of Death Act terhentinya fungsi sirkulasi dan respirasi secara ireversibel dan terhentinya semua fungsi otak secara keseluruhan, termasuk batang otak, secara ireversibel.
Tiga temuan penting dalam kematian otak adalah koma, hilangnya refleks batang otak, dan apnea.

KRITERIA KLINIS
proses kematian otak yang terbagi dalam 4 stage yaitu :
Etiologi Setting klinis Pemerik saan Tes apneu

Check list untuk diagnose klinis dari brain death menurut Medical Center of Pittsburgh University dalam menerbitkan sertifikasi kematian : I.Tidak adanya cofounding factors : A.Tekanan darah sistolik > 90 mmHg tanpa vasopressor dan perfusi perifer adekuat. B. Suhu tubuh > 32 derajat C dibawah 32 C EEG bisa isoelektris. C. Tanpa obat mendepressi CNS (anestetik,narkotik,sedatif,alkohol). Kadar sedatif tidak > subterapetik, kadar alkohol tak >= 100 mg%. Bila curiga lakukan test toksikologi. Tak menggunakan pelemas otot, bisa membuat apnoe atau gerakan(-). D.Tidak ada uremia,meningo ensefalopati,hepato ensefalopati atau metaboilik ensefalopati bila ada harus diambil EEG untuk menentukan brain death.

II. Absen fungsi serebral dan batang otak A. Tak ada reflex batang otak termasuk test apnoe. B. Tak ada responsivity dan reseptivity dari serebral.

Tes apneu bisa dibatalkan bila ditemukan hipotensi atau bradikardi Hal ini bisa disebabkan preoksigenasi yang tidak adekuat, oksigenasi yang tidak adekuat saat tes dilakukan atau kondisi cardiopulmo yang sudah jelek.

Tes ancillary

Tes tambahan untuk mendiagnosa kematian otak


EEG

Pembangkit Rangsang Analisa Aliran Darah Otak

PROGNOSA
Iskemia otak diawali dengan system saraf simpatis yang kolaps dengan vasodilatasi dan disfungsi jantung. Jarang terjadi kondisi somatic pasien lebih lama bertahan pada kasus kematian otak. Di Arab Saudi menurut hukum agama apabila ada pasien didiagnosa kematian otak maka dokter tidak boleh melakukan tindakan penyelamatan hidup pasien.

Kematian otak adalah hilangnya fungsi otak dan batang otak secara utuh dan irreversible. Penegakkan diagnosis kematian otak biasanya secara klinis, tapi ada syarat-syarat yang dibutuhkan. Hal ini termasuk penyebab primer dan sekunder serta harus memisahkan dengan hipotermia, intoksikasi obat, keracuna dan kelainan metabolic. Pada pemeriksaan neurologi menunjukkan kondisi koma, tidak ada respon cerebral dengna rangsang luar dan tidak ada reflek batang otak. Apnea tes harus dilakukan pada pasien dengan criteria kematian otak lainnya. Pemeriksaan tambahan dibutuhkan bila secara klinis tidak cukup dan sebagai tambahan dari penilaian klinis pada anak-anak. Pemeriksaan EEG dan radionuclide adalah 2 teknik paling sering digunakan untuk mengkonfirmasi kematian otak.

TERIMA KASIH

You might also like