You are on page 1of 13

MIGREN DEFINISI Migren adalah nyeri kepala vaskular berulang dengan serangan nyeri yang berlangsung 4-72 jam.

Nyeri biasanya sesisi (unilateral), sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya sedangsampai berat, diperberat oleh aktivitas, dan dapat disertai dengan mual dan atau muntah, fotofobia, dan fonofobia. EPIDEMIOLOGI Migren terjadi hampir pada 30 juta penduduk Amerika Serikat dan 75 % diantaranya adalah wanita. Migren dapat terjadi pada semua usia tetapi biasanya muncul pada usia 10 40tahun dan angka kejadiannya menurun setelah usia 50 tahun. Migren tanpa aura lebih sering diabndingkan migren yang disertai aura dengan persentasi 9 : 1. ETIOLOGI Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya migren adalah sebagai berikut :

1. Riwayat penyakit migren dalam keluarga 2. Perubahan hormon (estrogen dan progesteron) pada wanita, khususnya padafase luteal siklus menstruasi. 3. Makanan yang bersifat vasodilator (anggur merah, natrium nitrat),vasokonstriktor (keju, coklat), serta zat tambahan pada makanan. 4. Stres 5. Faktor fisik 6. Rangsang sensorik (seperti cahaya yang silau, bau menyengat) 7. Alkohol 8. Merokok

KLASIFIKASI

PATOFISIOLOGI Konsep dasar pathogenesis migren adalah: a. Hipereksibilitas neuronal saat fase inter-iktal dan fase pre headache b. Cortical spreading depression (CSD) sebagai dasar timbulnya aura c. Aktivasi perifer nervus trigeminal d. Aktivasi sentral nervus trigeminal

e. Lesi kerusakan progresif periaqueductal gray matter (PAG) f. Dasar genetik

MANIFESTASI KLINIS Secara keseluruhan, manifestasi klinis penderita migren bervariasi individu. Terdapat 4 fase

umum yang terjadi pada penderita migren, tetapi semuanya tidak harus dialami oleh tiap individu. Fase-fase tersebut antara lain:

A. Fase Prodormal Fase ini dialami 40-60% penderita migren. Gejalanya berupa perubahan mood, irritable, depresi, atau euphoria, perasaan lemah,letih, lesu, tidur berlebihan, menginginkan jenis makanan tertentu (seperticoklat) dan gejala lainnya. Gejala ini muncul beberapa jam atau hari sebelumfase nyeri kepala. Fase ini member pertanda kepada penderita atau keluarga bahwa akan terjadi serangan migren. B. Fase Aura

Aura adalah gejala neurologis fokal kompleks yang mendahului atau menyertai serangan migren. Fase ini muncul bertahap selama 5-20 menit. Aura ini dapat berupa sensasi visual, sensorik, motorik, atau kombinasi dariaura-aura tersebut. Aura visual muncul pada 64% pasien dan merupakan gejala neurologisyang paling umum terjadi. Yang khas untuk migren adalah scintillating scotoma (tampak bintik-bintik kecil yang banyak), gangguan visual homonim, gangguan salah satu sisi lapang pandang, persepsi adanya cahaya berbagai warna yang bergerak pelan (fenomena positif). Kelainan visual lainnya adalah adanya scotoma (fenomena negatif) yang timbul pada salah satu mata ataukedua mata. Kedua fenomena ini dapat muncul bersamaan dan berbentuk zig-zag. Aura pada migren biasanya hilang dalam beberapa menit dan kemudian diikuti dengan periode laten sebelum timbul nyeri kepala, walaupun ada yang melaporkan tanpa periode laten. C. Fase Nyeri Kepala Nyeri kepala migren biasanya berdenyut, unilateral danawalnya berlangsung didaerah frontotemporalis dan ocular, kemudian setelah1-2 jam menyebar secara difus kea rah posterior. Serangan berlangsungselama 4-72 jam pada orang dewasa, sedangkan pada anak-aak berlangsungselama 1-48 jam. Intensitas nyeri bervariasi, dari sedang sampai berat, dankadang sangat mengganggu pasien dalam menjalani aktivitas sehari-hari.4. D. Fase Postdormal Pasien mungkin merasa lelah, irritable, konsentrasimenurun, dan terjadi perubahan mood. Akan tetapi beberapa orang merasa segar atau euphoria setelah terjadi serangan, sedangkan yang lainny amerasa depresi dan lemas. Gejala diatas tersebut terjadi pada penderita migren dengan aura, sementara pada penderita migren tanpa aura, hanya ada 3 fase saja, yaitu fase prodormal,fase nyeri kepala, dan fase postdormal.

PENEGAKAN DIAGNOSIS Migren tanpa aura Migren ini tidak jelas penyebabnya (idiopatik), bersifat kronis denganmanifestasi serangan nyeri kepala 4-72 jam, sangat khas yaitu nyeri kepalaunilateral, berdenyut-denyut dengan intensitas sedang sampai berat dengandisertai mual, fonofobia, dan fotofobia. Nyeri kepala diperberat dengan adanya aktivitas fisik.

Migren dengan aura Nyeri kepala ini bersifat idiopatik, kronis dengan bentuk serangan dengangejala neurologik (aura) yang berasal dari korteks serebri dan batang otak, biasanya berlangsung 5-20 menit dan berlangsung tidak lebih dari 60 menit. Nerikepaala, mual, atau tanpa fotofobia biasanya langsung mengikuti gejala aura atausetelah interval bebas serangan tidak sampai 1 jam. Fase ini biasanya berlangsung4-72 jam atau sama sekali tidak ada.Aura dapat berupa gangguan mata homonimus, gejala hemisensorik,hemifaresis, disfagia, atau gabungan dari gejala diatas.

Migren Hemiplegik familial Migren dengan aura termasuk hemiparesis dengan criteria klinik yang samaseperti diatas dan sekurang-kurangnya salah satu anggota keluarga terdekatnyamempunyai riwayat migren yang sama Migren basilaris Migren dengan aura yang jelas berasal dari batang otak atau dari kedua lobioksipitales. Kriteria klinik sama dengan yang diatas dengan tambahan dua ataulebih dari gejala aura seperti berikut ini: Gangguan lapangan penglihatan temporal dan nasal bilateral Disartia Vertigo Tinitus Penurunan pendengaran Diplospi Ataksia

Parastesia bilateral Parestesia bilateral dan penurunan kesadaran

Migren aura tanpa nyeri kepala Migren jenis ini memiliki gejala aura yang khas tetapi tanpa diikuti oleh nyeri kepala. Biasanya terdapat pada individu yang berumur lebih dari 40 tahun. Migren dengan awitan aura akut Migren dengan aura yang berlangsung penuh kurang dari 5 menit. Kriteriadiagnosisnya sama dengan criteria migren dengan aura, dimana gejala neurologik (aura) terjadi seketika lebih kurang 4 menit, nyeri kepala teradi selama 4-72 jam(bila tidak diobati atau dengan pengobatan tetapi tidak berhasil), selama nyeri berlangsung sekurangnya disertai dengan mual atau muntah, fonofobia/fotofobia.Untuk menyingkirkan TIA maka dilakukan pemeriksaan angiografi dan pemeriksaan jantung serta darah. Migren oftalmoplegik Migren jenis ini dicirikan oleh serangan yang berulangpulang yang berhubungan dengan paresis satu atau lebih saraf otak okular dan tidak didapatkankelainan organik. Kriteria diagnosis terdiri dari sekurang-kurangnya 2 serangandisertai paresisi saraf otak III, IV, dan VI serta tidak didapatkan kelainanserebrospinal. Migren retinal Terjadi serangan berulang kali dalam bentuk skotoma monokular atau buta tidak lebih dari satu jam. Dapet berhubungan dengan nyeri kepala atau tidak. Gangguanocular dan vascular tidak dijumpai.

Migren yang berhubungan dengan gangguan intrakranial Migren dan gangguan intracranial berhubungan dengan awitan secaratemporal. Aura dan lokasi nyeri kepala berhubungan erat dengan lesi intracranial.Keberhasilan pengobatan lesi intrakranial akan diikuti oleh hilangnya serangan migren.

PENATALAKSANAAN

Tatalaksana pengobatan migren dapat dibagi kepada 4 kategori : a. Langkah umum b. Terapi abortif c. Terapi preventif

a. Langkah Umum Perlu menghindari pencetus nyeri, seperti perubahan pola tidur, makanan, stress danrutinitas sehari-hari, cahaya terang, kelap kelip, perubahan cuaca, berada ditempat yang tinggiseperti gunung atau di pesawat udara.

b. Terapi Abortif Pada serangan ringan sampai sedang atau serangan berat yang berespon baik terhadap obat yang sama dapat dipakai : analgetik OTCs(Over The Counters), NSAIDs (oral)

Bila

tidak

respon

terhadap

NSAIDs,

dipakai

obat

spesifik

seperti:

Triptans

(naratriptans,rizatriptan, sumatriptan, zolmitriptan), Dihydro ergotamin (DHE), Obat kombinasi (mis.nya : aspirin dengan asetaminophen dan kafein), Obat golongan ergotamine.

c. Terapi Preventif Terapi preventif harus selalu diminum tanpa melihat adanya serangan atau tidak. Pengobatan dapat diberikan dalam jangka waktu episodic, jangka pendek (subakut) atau jangka panjang (kronis). Terapi episodic dapat diberikan apabila factor pencetus nyeri dikenal jengan baik sehingga dapat diberikan analgetik sebelumnya. Terapi preventif jangka pendek berguna apabila pasien akan terkena factor risiko yang telah dikenal dalam jangka waktu tertentu seperti migren menstrual. Terapi preventif kronik akan diberikan pada dalam beberapa bulan bahkan tahun bergantung respon pasien.

You might also like