You are on page 1of 5

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Beban torsi pada struktur sering sekali diabaikan oleh perencana.

Hal ini disebabkan karena anggapan bahwa torsi yang terjadi pada struktur bangunan sangat kecil sehingga dianggap tidak berbahaya pada komponen struktur. Namun

kenyataanya, pada saat terjadi gempa maka struktur bangunan akan mengalami beban torsi yang cukup besar. Hal ini disebabkan karena beban gempa cendrung memutar bangunan dengan arah vertikal. Eksentrisitas diantara pusat kekakuan bangunan dan pusat massa bangunan dapat menyebabkan gerakan torsi selama terjadinya gempa. Beban torsi ini dapat meningkatkan displacement pada titik ekstrim banguan dan menimbulkan masalah pada elemen penahan beban lateral yang berlokasi pada tepi gedung. Torsi yang timbul pada bangunan dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu ; bentuk bangunan, efek gangguan banguan lain, pengaruh dinamis, ketidaksimetrisan dalam struktur simetris secara nominal, ketidaktepatan dalam ukuran dimensi elemen structural, dan torsi juga disebabkan oleh gerakan rotasi dalam arah tanah pada arah sumbu vertikal ( beban gempa dan beban angin)

I.2. Perumusan Masalah Dalam merencanakan suatu struktur bangunan kita perlu menganalisa komponen struktur yang mengalami beban torsi. Hal ini diperlukan untuk menghindari

kegagalan pada struktur. Pada kesempatan ini penulis mencoba menganalisa tegangan pada kolom akibat torsi, kombinasi dengan momen lentur, gaya geser dan gaya normal. Hal tersebut akan sangat jelas jika denah struktur berbentuk L, T, Z, C, dimana deletasi tidak ada (tanpa deletasi). (Steffie Tumilar, HAKI 2009) Dalam torsi ada 3 jenis analisa antara lain 1. Torsi pada tampang tebal seperti bujur sangkar, bulat dan persegi panjang. 2. Torsi pada tampang tipis terbuka seperti profil I, profil canal, profil z. 3. Torsi pada tampang tipis teetutup seperti tampang hollow dan pipa. Kesemuanya teori torsi tersebut akan mengacu kepada soap film analogi. (Timoshenko, 1986), (Tarigan J, 2013). Pada skripsi ini akan ditujukan kepada kolom bertampang tebal yaitu bujur sangkar, bulat dan persegi panjang dengan perbandingan b=1/2 h. dimana b adalah lebar persegi panjang dan h adalah tinggi persegi panjang. Dimana ketiga tampang tersebut mempunyai luasan tampang yang sama. Hasil outputnya adalah menentukan kolom manan yang palin baik untuk memikul momen torsi dengan kombinasi momen lentur, geser dan normal. Selanjutnya permasalahan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Menganalisa pembebanan struktur akibat beban sendiri, beban mati, beban hidup, beban gempa ( Anonim 1, 2002), (Anonim 2, 2002). 2. Menggunakan software untuk menentukan gaya-gaya dalam dan untuk menentukan tulangan momen dan tulangan torsi menurut ( Anonim 1, 2002) dan (Istimawa Dipohusodo, 1996)

3. Menganalisa Tegangan dan tulangan kolom bujur sangkar, kolom bulat dan kolom persegi panjang terhadap momen torsi, momen lentur, gaya geser dan gaya normal akibat gempa (Anonim 2, 2002). I.3. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk membandingkan keamanan penampang (bujur sangkar, bulat dan persegi panjang) struktur kolom memikul momen torsi, momen lentur, gaya lintang dan gaya normal pada masingmasing penampang. Diharapkan dengan selesainya penyusunan tugas akhir ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi pembaca. I.4. Pembatasan Masalah Adapun pembatasan masalah yang diambil untuk mempermudah penyelesaian adalah: Perumusan dan perhitungan terbatas pada struktur sederhana, yaitu portal 5 lantai dengan data-data yang logis. Beban yang bekerja adalah beban mati, beban hidup, dan beban gempa yang terjadi pada bangunan. Beban Hidup diperhitungkan secara merata pada setiap kolom Garis mekanisme portal sumbu untuk setiap balok dianggap sama. Peraturan beton mengacu kepada peraturan Beton SNI 03-2847-2002 dapat dilihat pada (Anonim 1, 2002). Menggunakan peta zonasi gempa tahun SNI-1726-2002 (Anonim 2, 2002). 3

Wilayah gempa yang digunakan adalah wilayah gempa 3 dengan kondisi tanah adalah tanah sedang.

Mutu beton adalah fc = 35 MPa, mutu baja tulangan utama fy = 400 Mpa dan mutu baja tulangan geser fys = 300 Mpa

Peninjauan hanya dilakukan pada kolom bujur sangkar, kolom bulat, kolom persegi panjang.

Perhitungan mekanika menggunakan program. Penganalisaan hanya terbatas pada tulangan torsi pada masing-masing kolom.

I.5. Metode Penulisan Adapun metode yang akan digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah studi literatur dengan mengumpulkan data-data dan keterangan yang berhubungan dengan analisis yang akan dibahas pada tugas akhir ini. Adapun sumbernya adalah buku dan jurnal serta masukan-masukan dari dosen pembimbing. I.6. Sistematika Pembahasan Sistematika Pembahasan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara garis besar isi setiap bab yang akan dibahas pada tugas akhir ini. Sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan dari tugas akhir ini. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian beton betulang, perencanaan, mengenai karakteristik kolom bulat dan persegi, peraturan-peraturan yang sebagai acuan di dalam bangunan terkhusus rumus-rumus yang dipakai dalam pendesainan. BAB III. APLIKASI Bab ini berisi aplikasi perhitungan pada bangunan berupa uraian teperinci mengenai perhitungan beban dan pendesainan kolom. Perhitungan mekanika bangunan akan menggunakan program pada bangunan 5 lantai. BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh kegiatan tugas akhir dan menjawab setiap masalah di awal, serta saran-saran yang membangun agar dapat diperoleh penulisan skripsi yang lebih baik lagi dikemudian hari.

You might also like