You are on page 1of 17

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PEMBENTUKAN PENARIKAN DALAM (DEEP DRAWING)

Disusun oleh: Akhmad Zulfi Darajat Danny Ramdhan Ervan Eristiyadi Fajar Taruna Wanda Ismi Choerunisa J G Kurniawan Effendi M Fahmi Dzikri S Muhammad Zain KELAS 3MP

JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012

I.

T UJUAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa dapat mengenal proses deep drawing. 2. Mahasiswa dapat mengetahui struktur mikro benda kerja hasil deep drawing. 3. Mahasiswa dapat mengetahui tahapan assembly saringan oli mobil sebagai contoh benda kerja deep drawing.

II.

DASAR TEORI

a. Definisi Drawing Deep Drawing atau biasa disebut drawing adalah salah satu jenis proses pembentukan logam, dimana bentuk pada umumnya berupa silinder dan selalu mempunyai kedalaman tertentu, sedangkan definisi menurut P.CO Sharma seorang professor production technology drawing adalah Proses drawing adalah proses pembentukan logam dari lembaran logam ke dalam bentuk tabung (hallow shape) (P.C. Sharma 2001 : 88) b. Deep Drawing dan Drawing Deep drawing dan drawing pada intinya merupakan satu jenis proses produksi namun terdapat beberapa ahli yang membedakan dengan indek ketinggian, proses deep drawing mempunyai indek ketinggian yang lebih besar dibandingkan dengan drawing.Selain itu terdapat proses praduksi yang berbeda dengan proses drawing tetapi juga diberi istilah drawing, proses tersebut berupa penarikan, seperti pada pembuatan beberapa jenis bentuk kawat, untuk membedakan kedua proses tersebut (penarikan dan pembuatan bentuk silinder) beberapa ahli memberikan istilah yang lebih khusus.Yaitu rod drawing atau wire drawing untuk proses pembentukan kawat. Artikel ini akan mengenalkan lebih lanjut tentang proses drawing, proses drawing yang dimaksudkan dalam artikel ini adalah proses drawing yang mempunyai kesamaan arti dengan deep drawing bahan dasar dari proses drawing adalah lembaran logam (sheet metal) yang

disebut dengan blank, sedangkan produk dari hasil proses drawing disebut dengan draw piece, (gambar 1)

Sumber : D. Eugene Ostergaard ;1967 : 131 Gambar 1 : Blank dan draw piece c. Proses Drawing Proses drawing dilakukan dengan menekan material benda kerja yang berupa lembaran logam yang disebut dengan blank sehingga terjadi peregangan mengikuti bentuk dies, bentuk akhir ditentukan oleh punch sebagai penekan dan die sebagai penahan benda kerja saat di tekan oleh punch. pengertian dari sheet metal adalah lembaran logam dengan ketebalan maksimal 6 mm, lembaran logam (sheet metal) di pasaran dijual dalam bentuk lembaran dan gulungan. Terdapat berbagai tipe dari lembaran logam yang digunakan, pemilihan dari jenis lembaran tersebut tergantung dari :

- Strain rate yang diperlukan - Benda yang akan dibuat - Material yang diingginkan - Ketebalan benda yang akan dibuat - Kedalaman benda

Pada umumnya berbebagai jenis material logam dalam bentuk lembaran dapat digunakan untuk proses drawing seperti stainless stell, alumunium, tembaga, perak, emas, baja.Maupun titanium. Gambaran lengkap proses drawing dapat dilihat pada gambar 2 :

Sumber : D. Eugene Ostergaard ;1967 : 128 Gambar 2.: Proses drawing d. Kontak Awal Pada gambar 2.A, punch bergerak dari atas ke bawah, blank dipegang oleh nest agar tidak bergeser ke samping, kontak awal terjadi ketika bagian-bagian dari die set saling menyentuh lembaran logam (blank) saat kontak awal terjadi belum terjadi gaya gaya dan gesekan dalam proses drawing.

e. Bending Selanjutnya lembaran logam mengalami proses bending seperti pada gambar 2.B, punch terus menekan kebawah sehingga posisi punch lebih dalam melebihi jari-jari (R) dari die, sedangkan posisi die tetap tidak bergerak ataupun berpindah tempat, kombinasi gaya tekan dari punch dan gaya penahan dari die menyebabkan material mengalami peregangan sepanjang jari-jari die, sedangkan daerah terluar dari blank mengalami kompresi arah radial. Bending merupakan proses pertama yang terjadi pada rangkaian pembentukan proses drawing, keberhasilan proses bending ditentukan oleh aliran material saat proses terjadi. f. Komponen Utama Die Set Proses drawing mempunyai karateristik khusus dibandingkan dengan proses pembentukan logam lain, yaitu pada umumnya produk yang dihasilkan memiliki bentuk tabung yang mempunyai ketinggian tertentu, sehingga die yang digunakan dalam juga mempunyai bentuk khusus, proses pembentukan berarti adalah proses non cutting logam. Produk yang dihasilkan dari drawing bervariasi tergantung dari desain die dan punch, gambar 2.4 menunjukkan beberapa jenis produk (draw piece) hasil drawing.

Sumber : D. Eugene Ostergaard ;1967 : 127 Gambar 3 : Beberapa macam bentuk draw piece

Dalam satu unit die set terdapat komponen utama yaitu :. 1. punch 2. blankholder 3. die sedangkan komponen lainya merupakan komponen tambahan tergantung dari jenis die yang dipakai. Bentuk dan posisi dari komponen utama tersebut dapat dilihat pada gambar 4

Sumber : http://www.thefabricator.com/ Gambar 4 : Bagian Utama Die Drawing g. Blankholder Berfungsi memegang blank atau benda kerja berupa lembaran logam, pada gambar diatas blankholder berada diatas benda kerja, walaupun berfungsi untuk memegang benda kerja, benda kerja harus tetap dapat bergerak saat proses drawing dilakukan sebab saat proses drawing berlangsung benda kerja yang dijepit oleh blankholder akan bergerak ke arah pusat sesuai dengan bentuk dari die drawing. Sebagian jenis blankholder diganti dengan nest yang mempunyai fungsi hamper sama, bentuk nest berupa lingkaran yang terdapat lubang

didalamnya, lubang tersebut sebagai tempat peletakan dari benda kerja agar tidak bergeser ke samping. h. Punch Punch merupakan bagian yang bergerak ke bawah untuk meneruskan gaya dari sumber tenaga sehingga blank tertekan ke bawah, bentuk punch disesuaikan dengan bentuk akhir yang diiginkan dari proses drawing, letak punch pada gambar 2. berada di atas blank, posisi dari punch sebenarnya tidak selalu diatas tergantung dari jenis die drawing yang digunakan. i. Die Merupakan komponen utama yang berperan dalam menentukan bentuk akhir dari benda kerja drawing (draw piece), bentuk dan ukuran die bervariasi sesuai dengan bentuk akhir yang diinginkan, kontruksi die harus mampu menahan gerakan, gaya geser serta gaya punch. Pada die terdapat radius tertentu yang berfungsimempermudah reduksi benda saat proses berlangsung, lebih jauh lagi dengan adanya jari-jari diharapakan tidak terjadi sobek pada material yang akan di drawing.

III.

METODOLOGI PRAKTIKUM

Alat dan bahan Alat dan bahan yang di gunakan untuk praktikum adalah: 1. Saringan oli mobil bekas 2. Ragum 3. Gergaji besi 4. Minyak tanah 5. Ember 6. Rotary grinding 7. Kertas amplas 8. Jangka sorong 9. Mal radius 10. Cetakan mounting 11. Resin 12. Mikroskop

Langkah kerja Langkah kerja yang di lakukan adalah sebagai berikut: 1. Bersihkan bagian luar saringan oli bekas 2. Memotong saringan oli bekas mobil di bagian casingnya (benda kerja deep drawing) 3. Kikir bagian yang tajam bekas hasi pemotongan. 4. Bongkar saringan oli untuk mengetahui assembly bagian per bagian saringan oli. 5. Bersihkan kembali setiap bagian saringan oli. 6. Buat cetakan mounting dari alumunium, sesuai dengan ukuran hasil pemotongan saringan oli. 7. Masukan bagian potongan saringan oli tersebut kedalam cetakan alumunium, lalu tuangkan cairan resin kedalam cetakan tersebut, kemudian tunggu sampai mengeras, kurang lebih 30 menit. 7

8. Amplas / rotary grindig sampai rata dari 120 sampai 2000. 9. Lakukan finishing dengan polisher. 10. Lakukan etching pada bagian yg telah dipolish 11. Lihat struktur mikro dengan menggunakan mikroskop, dan ambil gambar struktur mikro tersebut. 12. Jika hasilnya kurang baik, ulangi proses nomor 9 hingga 11

IV.

DATA DAN GAMBAR

Struktur assembly saringan oli yang digunakan pada praktikum deep drawing adalah sebagai berikut:

casing

Filter Diesel

Gambar Assembly Filter Oli Diesel

Bag. Atas

Bag. Tengah

Bag. Bawah

Gambar bagian casing yang di uji metalografi

10

Gambar Hasil Metalografi

BAGIAN ATAS (PEMBESARAN 20X)

BAGIAN TENGAH (PEMBESARAN 20X)

11

BAGIAN BAWAH (PEMBESARAN 50X)

V.

ANALISIS

Proses assembly saringan oli. 1. Casing merupakan bagian saringan oli yang di buat oleh proses deep drawing. Bagian ini merupakan bagian paling luar. 2. Setelah casing dipasangkan lah pegas (relief spring). 3. Kemudian filter media di pasangkan, setelah di assembly sebelumnya dengan by pass valve dan anti drain valve. 4. Pasangkan seal sebelum d tutup oleh cover plate. 5. Setelah semuanya, tutup dengan cover plate dan gabungkan bagian cover plate dengan casing. 6. Berikan sealing ring di bawah cover plate. Nb. Cover plate terbagi menjadi dua bagian, yaitu cover plate base dan coverplate lock, kedua bagian ini di gabungkan dengan las titik.

12

7. Tebal Plat casing yang sebenarnya nampak pada proses metalografi yaitu 538.49 mikron. Hal ini menunjukan bahwa ada perubahan dari ketebalan benda kerjakarena perubahan bentuk.

13

Analisis dari hasil Metalografi


Dari hasil pengambilan gambar menggunakan mikroskop, maka didapatkan bahwa struktur mikro pada material tersebut adalah struktur mikro dari besi tuang atau besi cor, lebih tepatnya adalah besi cor kelabu, ditandai dengan adanya bentuk seperi cacing pada struktur mikro tersebut. Besi cor kelabu terbentuk ketika karbon dalam paduan berlebih hingga tidak larut dalam fasa austenitnya dan membentuk grafit berbentuk serpih (flake). Jika besi cor ini dipatahkan maka permukaan patahannya berwarna abu-abu sehingga disebut besi cor kelabu. Besi cor kelabu adalah salah satu material teknik yang penting karena memiliki banyak kegunaan, biaya produksinya relatif murah, mampu mesin yang sangat baik, tahan aus, dan memiliki efek peredam getaran(damping capacity). Secara umum besi cor kelabu memiliki kandungan karbon (2,5 3,5) %, silikon (1,5 3,0) %, mangan (0,5 0,8) %, sulfur (max. 0,15%), dan fosfor (max. 0,25%). Kekuatan tarik besi cor ini antara 179 293 MPa, kekerasan 140 270 HB. Aplikasi besi cor kelabu antara lain untuk silinder blok, plat kopling, gear box, bodi mesin diesel, dan lain-lain.Secara komersial, besi tuang atau besi cor yang dipakai adalah besi tuang dengan kadar karbon 2.5%4.3% karena kadar karbon yang tinggi dapat membuat besi tuang atau besi cor ini menjadi sangat rapuh. Jika dilihat pada gambar hasil percobaan, terlihat ada daerah yang hitam (gosong) hal ini bisa saja terjadi dikarenakan waktu etching yang terlalu lama, meskipun sudah dipoles lagi namun hal ini tidak menghilangkan semua bekas gosong. Digambar juga terlihat bahwa terdapat bagian yang tidak focus, hal ini terjadi karena permukaan spesimen tidak rata.

14

VI.

KESIMPULAN
Deep Drawing atau biasa disebut drawing adalah salah satu jenis proses

pembentukan logam, dimana bentuk pada umumnya berupa silinder dan selalu mempunyai kedalaman tertentu. Struktur mikro pada casing saringan oli ada perbedaan pada setiap bagian, terutama pada bagian yang mengalami bending dan penarikan dalam. Pada bagian yang mengalami bending struktur mikro ada yang mengalami pengerutan dan perenggangan, swdangkan pada bagian yang mengalami penarikan struktur mikronya memanjang.

15

DAFTAR PUSTAKA
Eugene, D, Ostergaard ;1967; Advanced Die Making; Prentice Hall; New Jersey. harma, P.C.; 2002; A Textbook of Production Engineering; S. Chand & Company Ltd, New Delhi. http://www.teledometalspinning.com : September 2005 http://www.thefabricator.com : September 2005

16

You might also like