Professional Documents
Culture Documents
Oleh H.Hasanuddin P
STATISTIKA II
Tujuan Instruksional Khusus 1. 2. Mahasiswa mengetahui bagaimana melakukan pengujian hipotesis asosiatif untuk data yang berskala pengukuran ordinal. Mahasiswa mampu membuat kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis asosiatif untuk data yang berskala pengukuran ordinal. Pokok Bahasan 4.4. Pengujian Hipotesis Asosiatif Korelasi Rank Spearman
STATISTIKA II
BAB IV PENGUJIAN HIPOTESIS 4.4. Pengujian Hipotesis Asosiatif Koefisien Korelasi Rank Spearman Pengujian hipotesis asosiatif koefisien korelasi Rank Spearman adalah pengujian hipotesis untuk melihat hubungan sebuah variabel dengan variabel yang lain dimana variabel itu berskala pengukuran ordinal. Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan perhitungan koefisien korelasi Rank Spearman :
r =1
Dimana :
n n 2 1
6 d i2
di = Rx - Ry
-1r1
Dimana :
r ~ 1 artinya terdapat hubungan yang kuat dan positif r ~ -1 artinya terdapat hubungan yang kuat dan negatif r ~ 0 artinya tidak terdapat hubungan
Langkah Pengujian Hipotesis Asosiatif Koefisien Korelasi Rank Spearman 1. Merumuskan Hipotesis Ada tiga rumusan hipotesis, yaitu : 1. Uji satu pihak/sisi (one tail) kiri Yaitu ketika kita mempunyai hipotesis terdapat hubungan negatif H0 : = 0 Ha : < 0 2. Uji dua pihak/sisi (two tail) Yaitu ketika kita mempunyai hipotesis terdapat hubungan H0 : = 0
STATISTIKA II
Ha : 0
3. Uji satu pihak/sisi (one tail) kanan Yaitu ketika kita mempunyai hipotesis terdapat hubungan positif H0 : = 0 Ha : > 0 2. Menghitung Statistika Uji Statistika uji yang di gunakan adalah :
r n 2 1r2
t=
3. Menentukan Kriteria Uji Kriteria uji di tentukan berdasarkan besarnya tingkat keyakinan () atau taraf signifikansi ( = 1 ) yang ditentukan dan menggunakan tabel sesuai dengan statistika uji yang digunakan. Karena yang digunakan adalah uji t, maka di gunakan tabel t. Jika di gambarkan : 1. Uji satu pihak/sisi (one tail) kiri daerah penerimaan H0 daerah penolakan H0 - tabel t,n-2 2. Uji dua pihak/sisi (two tail) daerah penerimaan H0 daerah penolakan H0 daerah penolakan H0
STATISTIKA II
- tabel t/2,n-2 3. Uji satu pihak/sisi (one tail) kanan daerah penerimaan H0
tabel t/2,n-2
daerah penolakan H0 tabel t,n-2 Hasil perhitungan statistika uji kemudian di bandingkan dengan nilai kriteria uji dan lihat apakah jatuh di daerah penerimaan H0 atau jatuh di daerah penolakan H0 - Jika H0 di terima berarti apa yang kita hipotesiskan salah dan apa yang berlaku yang benar - Jika H0 di tolak berarti apa yang kita hipotesiskan benar, dan ini yang di harapkan 4. Membuat Kesimpulan Buatlah kesimpulan berdasarkan hipotesis yang di buat. Jika dari hasil pengujian menghasilkan H0 ditolak atau signifikan, maka dapat di lihat seberapa besar pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yang lain dengan menggunakan Koefisien Determinasi KD = r2 Yang artinya bahwa 100r2% kenaikan/penurunan variabel yang satu karena pengaruh kenaikan/ penurunan variabel yang lain.
STATISTIKA II
Contoh : Ingin dilihat apakah gaya kepeminpinan seorang pemimpin di salah satu bagian di sebuah perusahaan akan mempengaruhi prestasi karyawannya. Dilakukan survey terhadap sampel yang berukuran 10 dan diperoleh data sebagai berikut : Karyawan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Langkah pengujian : 1. Membuat hipotesis H0 : = 0 Ha : > 0 Skor Gaya Kepemimpinan 42 45 48 41 46 39 44 48 42 44 Nilai Prestasi 85 75 85 70 70 75 75 80 85 85
STATISTIKA II
2. Menghitung Statistika Uji Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan perhitungan koefisien korelasi Rank Spearman : Karyawan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sehingga Skor Gaya Kepemimpinan 42 45 48 41 46 39 44 48 42 44 Nilai Prestasi 80 80 85 70 90 70 75 80 75 85 Rx 3,5 7 9,5 2 8 1 5,5 9,5 3,5 5,5 Ry 6 6 8,5 1,5 10 1,5 3,5 6 3,5 8,5 di Rx - Ry -2,5 1 1 0,5 -2 - 0,5 2 3,5 0 -3 di2 6,25 1 1 0,25 4 0.25 4 12,25 0 9 38
r =1
3. Menentukan Kriteria Uji Dengan tingkat keyakinan = 95 %, maka = 0,05. Dan df = n 2 = 10 2 = 8 Kemudian lihat di atas di 0,05 dan di samping 8, diperoleh nilai t = 1,8595
STATISTIKA II
Hasil perhitungan statistika uji dengan nilai t = 3,4101 jika di bandingkan dengan nilai kriteria uji ada di sebelah kanan dan jatuh di daerah penolakan H 0, artinya apa yang di hipotesiskan benar. 4. Membuat Kesimpulan Kesimpulannya adalah bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara gaya kepeminpinan seorang pemimpin di salah satu bagian di sebuah perusahaan dengan prestasi karyawannya.
Setelah dari hasil pengujian diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan, maka dapat dilihat apakah apakah gaya kepeminpinan seorang pemimpin di salah satu
STATISTIKA II
bagian di sebuah perusahaan akan mempengaruhi prestasi karyawannya dengan menggunakan Koefisen Determinasi KD = r2 = 0,5924 = 59,24% Artinya, kenaikan prestasi karyawan, 59,24% karena pengaruh gaya kepemimpinan yang semakin baik dan 40,76% karena pengaruh factor yang lainnya.
STATISTIKA II