Professional Documents
Culture Documents
PENINGKATAN
KAPASITAS
KEGIATAN
SIMPAN
PINJAM
KELOMPOK
PEREMPUAN
DALAM
PNPM
MANDIRI
PERDESAAN
(BUKU
I)
[DAFTAR
ISI]
KATA
PENGANTAR
_____________________________
3
CARA
MENGGUNAKAN
BUKU
INI
_____________________________
4
LANGKAH
PENYUSUNAN
PROSES
PELATIHAN
__________________________
5
PELAKSANAAN
PELATIHAN
MASYARAKAT
_____________________________
6
MATRIKS
KURIKULUM_____________________________
8
LESSON
PLAN
_____________________________
KATA
PENGANTAR
Permasalahan
kemiskinan
bukan
lagi
masalah
baru
bagi
Indonesia,
hal
ini
bahkan
sudah
menjadi
salah
satu
fokus
kerja
pemerintah
sejak
jaman
orde
baru
hingga
masa
reformai
saat
ini.
Namun,
jika
kita
perhatikan
upaya-upaya
penanggulangan
kemiskinan
selama
ini
dilakukan
terutama
terfokus
pada
pertumbuhan
ekonomi
makro
dengan
tetap
menjadikan
masyarakat
miskin
sebagai
obyek
yang
tak
terperdayakan
yang
pada
giliranya
menumbuhkan
mental
apatis
pasif
(peminta-minta)
dan
adiksi
(ketergantungan).
Padahal
kalau
kita
mau
meninjau
akar
permasalahan
utama
kemiskinan
itu
sendiri
sebenarnya
adalah
aksesibilitas
masyarakat
yang
rendah
terhadap
sarana
peningkatan
kualtas
sumber
daya
manusia
(SDM)
seperti
pendidikan,
pelatihan
dan
pengembangan
kerja/kewirausahaan
dan
kesehatan.
Produktiofitas
yang
rendah,
pendapatan
yang
rendah
menyebabkan
pendidikan
rendah.
Pendidikan
yang
rendah
mengakibatkan
kualitas
sumber
daya
manusia
(SDM)
rendah.
Kualitas
SDM
rendah
menyebabkan
produktivitas
yang
rendah,
dan
terus
seperti
itu.
Para
ahli
menyebutnya
sebagai
lingkaran
kemiskinan.
Dengan
kondisi
masyarakat
yang
seperti
ini
bukan
mustahil
jika
kondisi
kemiskinan
akanselamanya
mendera
bangsa
Indonsia
yang
notabene
memiliki
limpahan
karunia
kekayaan
alam
yang
sangat
besar
dari
Tuhan.
Sudah
saatnya
pendekatan
penyelesaian
masalah
kemiskinan
bukan
lagi
berorientasi
dengan
menjadikan
masyarakat
miskin
sebagai
obyek
melainkan
dengan
menempatkan
mereka
sebagai
subyek
sekaligus
obyek
yag
patut
diberdayakan.
Pendekatan
seperti
ini
dapat
dilakukan
dengan
pemberdayaan
orang
miskin
dan
pemberian
jaminan
sosial
dari
pemerintah.
Program
Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri
Perdesaan
di
singkat
PNPM
Perdesaan
sebagai
salah
satu
upaya
pemerintah
untuk
memberdayakan
masyarakat
miskin.
Salah
satu
kegiatanya
adalah
Simpan
Pinjam
khusus
kelompok
Perempuan
(SPP)
yang
menerima
pinjaman
dana
Bantuan
Langsung
Masyarakat
(BLM)
dan
dana
perguliran
disertai
dengan
pembinaan
dan
pendampingan
usaha.
Dari
namanya,
SPP
ini
khusus
bagi
kaum
perempuan.
Selain
untuk
mengakomodir
usulan
kegiatan
ekonomi
dari
kaum
perempuan,
skema
SPP
diharapkan
menjadi
katalisator
peningkatan
perekonomian
rumahtangga
miskin
(RTM)
yang
digerakkan
kaum
perempuan
di
lokasi
program.
Kegiatan
pendampingan
dan
pembinaan
terhadap
kelompok
Simpan
Pinjam
khusus
Perempuan
selama
ini
umumnya
belum
mampu
menjawab
kebutuhan
dan
permasalahan
kelompok
dan
anggota
kelompok,
sehingga
terkesan
kelompok
SPP
hanya
menunggu
pinjaman
dari
UPK
saja
tanpa
masa
depan
yang
jelas.
Atas
kondisi
sebagaimana
diceritakan
diatas
disusunlah
buku
pegangan
pelatih
ini.
Buku
ini
dapat
dimanfaatkan
oleh
pelatih
atau
fasilitator
di
tingkat
kecamatan
atau
kabupaten
untuk
meningkatkan
kapasitas
masyarakat
desa
atau
pelaku-pelaku
program.
Diharapkan
melalui
buku
ini
para
pelatih
mampu
mempersiapkan
kelompok
SPP
untuk
dapat
merencanakan
dan
mengelola
kegiatan
usaha
dengan
baik.
Buku ini merupakan serial modul pelatihan bagi masyarakat. Besar harapan kami penerbitan buku ini akan meningkatkan kualitas pelaksanaan PNPM Perdesaan. Al hasil tujuan PNPM Perdesaan untuk meningkatkan kemudahan hidup bagi masyarakat desa, khususnya masyarakat miskin dapat terwujud. Jakarta, Oktober 2010 PNPM Perdesaan.
Setelah teridentifikasi kebutuhan pelatihan, lakukan pemilihan pokok bahasan yang sesuai dengan kebutuhan. Lihat pada matrik kurikulum sebagai lembar ringkasan modul. Dari matrik ini dapat dengan mudah memilih pokok bahasan yang tepat. Cermati tujuan yang ada dalam setiap pokok bahasan. Sandingkan dengan kebutuhan pelatihan untuk memastikan bahwa tujuan pada pokok bahasan tersebut dapat menjawab kebutuhan pelatihan. Ketika tujuan tersebut menjawab kebutuhan pelatihan, masukkan pokok bahasan tersebut dalam daftar materi pelatihan. Setelah daftar materi pelatihan tersusun, lakukan penyusunan urutan proses pelatihan. Berdasarkan urutan proses pelatihan tersebut buatlah daftar acara pelatihan.
jarak tempuh antara rumah tinggal peserta dengan pusat kegiatan penyelenggaraan pelatihan. Jika waktu tempuhnya singkat penyelenggaraan bertahap dapat dilakukan. Jika waktu tempuhnya lama terpaksa dilakukan sekaligus.