You are on page 1of 3

SOAL : 1. Pada Batuan sedimen klastik, butiran penyusunnya menunjukkan tekstur butiran dengan kebundaran ( roundness ) tententu.

Apa perbedaan makna yang dapat dibaca dari butiran dengan kebundaran yang baik ( well rounded ) dan butiran dengan kebundaran yang sangat buruk ( very angular ) ? 2. Pada batuan sedimen klastik dapat menunjukkan fabrik ( kemas/susunan) butiran seragam dan fabrik butiran tidak seragam. Apa makna proses sedimentasi yang dapat dibaca dari perbedaan fabric butiran tersebut ? 3. Diskusikanlah tentang hubungan antar kondisi tekstural batuan sedimen klastik dan potensi porositas dan permeablitas yang hadir pada batuan tersebut dengan dua kondisi, yakni : JAWABAN : 1. Pada batuan sedimen klastik, kita mengenal adanya tekstur batuan mengenai derajat pembundaran (roundness). Maksud derajat pembundaran ini adalah nilai membulat atau meruncingnya butiran batuan dimana sifat ini hanya bisa diamati pada batuan sedimen klastik kasar. Kebundaran dapat dilihat dari bentuk batuan yang terdapat dalam batuan tersebut. Batuan sedimen klastik dengan kebundaran butiran yang baik (well rounded) menunjukkan bahwa batuan sedimen tersebut merupakan batuan dengan tempat pengendapan yang relatif jauh dari sumber, yang berarti juga batuan tersebut telah mengalami proses transportasi yang cukup jauh dari sumber sedimen. Selama proses transportasi tersebut, batuan sedimen mengalami proses erosi yang terus menerus terutama erosi secara mekanis yang diakibatkan baik oleh media transportasinya seperti air, angin, atau gletser maupun oleh karena gaya gesekan batuan tersebut dengan permukaan tanah dan batuan di sekitarnya. Hal itulah yang menyebabkan batuan tersebut memiliki butiran dengan bundar yang Batuan sedimen klastik dengan fabrik yang seragam dimana butirannya terpilah (sortasi ) dengan sangat baik Batuan sedimen klastik dengan fabrik yang tidak seragam dimana butirannya terpilah ( sortasi ) dengan sangat buruk Batuan sedimen kristalin, misalnya limestone tanpa porositas sekunder Batuan sedimen kristalin dengan kehadiran porositas sekunder

baik. Namun, proses sebaliknya terjadi pada sedimen klastik dengan kebundaran butiran yang sangat buruk (very angular). Batuan sedimen klastik yang memiliki kebundaran buruk menunjukkan bahwa batuan sedimen tersebut merupakan batuan sedimen dengan tempat pengendapan yang relatif dekat dari sumber. Hal ini berarti batuan tersebut hanya mengalami proses transportasi yang tidak terlalu jauh dengan sumber sedimen. Karena hanya mengalami transportasi yang dekat, maka batuan tersebut hanya mengalami sedikit erosi selama proses transportasinya menuju tempat pengendapan. Sehingga tekstur butiran batuan masih menyudut atau belum membulat secara baik. 2. Batuan dengan fabrik butiran yang seragam biasanya merupakan ciri dari tektur batuan yang ada di daerah hilir atau daerah yang jauh dari sumber. Hal ini terjadi karena makin ke hilir, gradien kemiringan dari suatu daerah makin rendah sehingga kuat arus transportasi yang membawa batuan cenderung lebih stabil. Pada arus transportasi yang stabil, biasanya batuan yang terbawa oleh arus tersebut cenderung sama (seragam). Kesamaan tersebut dikarenakan batuan yang terbawa oleh arus yang stabil memiliki densitas yang hampir sama satu sama lain. Sehingga ketika arus tersebut makin mengecil atau tidak dapat lagi mentransportasikan butiran dengan densitas tertentu, maka butiran-butiran tersebut akan terendapkan dan kemudian mengalami kompaksi dan sementasi. Sedangkan batuan sedimen klastik dengan fabrik butiran yang tidak seragam biasanya merupakan ciri dari tektur batuan yang ada di daerah hulu atau daerah yang jauh dari sumber. Daerah tersebut memiliki gradient kemiringan yang besar sehingga arus transportasi batuan cenderung deras dan kuat. Jika arus transportasi yang dialami batuan tersebut kuat, maka semua batuan baik yang memiliki densitas yang besar maupun densitas yang kecil akan ikut ditransportasikan oleh arus tersebut. Sehingga ketika diendapkan, akan terdapat banyak butiran dengan beragam ukuran yang kemudian terkompaksi dan tersedimentasi. Batuan dengan fabrik butiran yang tidak seragam juga dapat terjadi karena arus yang fluktuatif disuatu daerah. Pada saat daerah tersebut dialiri oleh arus yang kuat, maka yang akan terendapkan adalah batuan dengan densitas yang besar, sedangkan pada saat daerah tersebut dialiri oleh arus yang lemah, maka yang akan terendapkan adalah batuan dengan densitas yang kecil. Sehingga dengan arus yang fluktuatif tersebut, daerah itu akan terdiri dari batuan dengan butiran yang tidak seragam.

3.

A. Batuan sedimen yang memiliki fabrik yang seragam dan terpilah dengan baik memiliki porositas dan permeabilitas cukup baik. Hal ini dikarenakan apabila butiran seragam yang memiliki kesamaan ukuran tersusun maka akan tetap menyisakan rongga kosong diantara hubungan antarbutirnya yang tentunya akan lebih besar jika dibandingkan dengan batuan yang memiliki butiran yang tidak seragam. Oleh karena itu, porositas batuannya akan cukup besar. Begitu pula dengan permeabilitas batuan tersebut akan besar pula. Namun, pada dasarnya, porositas dan permeabilitas batuan sedimen klastik tergantung dengan semen batuan tersebut. Jika batuan tersebut tersemen dengan kuat, porositas dan permeabilitasnya cenderung rendah (fair), akan tetapi jika batuan tersebut tidak tersemen dengan kuat, maka porositas dan permeabilitasnya cenderung tinggi (good) B. Batuan sedimen yang tebentuk dari material yang ukuranya tidak seragam dan cenderung menyudut dan tidak tersortasi ( terpilah ) dengan baik akan memiliki porositas dan permeabilitas yang buruk. Hal ini dikarenakan apabila ukurannya berbeda maka masing masing batuan akan saling mengisi kekosongan tempat yang mungkin ada diatara material yang lebih besar.

You might also like