You are on page 1of 5

Laporan Harian Nama : Albherd Ramadhan Putra NIM : 1202007 Jurusan : Teknik Elektro Section : Final Inspection Laborat

t Kalibrasi

Tanggal 8 Juli 2013 Setelah kegiatan perkenalan pada hari pertama ( 8 Juli), kami melakukan plant tour di Plant D yang dibimbing oleh Bpk. Sutikno. Kegiatan tersebut berakhir pada jam istirahat. Setelah kegiatan tersebut, kami melanjutkan pada section yang telah dijadwalkan yakni section final inspection laborat kalibrasi. Kegiatan ini akan dijalani selama tiga hari pada tanggal 9,10,11 Juli. Pada hari pertama dari section ini, kami melaksanakan kegiatan pada bagian kalibrasi yang dibimbing oleh Bapak Iwan Gadasatrio. Di ruang kalibrasi, kami juga bertemu Bapak Abi Nurseha, Bapak Fatur, dan Bapak Iman. Saat kami di ruang kalibrasi, ada laporan trouble yang terjadi pada instrumen salah satu mesin curing di Plant K. Maka, kami segera menuju ke tempat. Disana kami bertemu dengan Bapak Andi yang sedang menangani trouble. Dari kegiatan tersebut, kami mendapat pengetahuan tentang instrumen yang digunakan pada mesin curing. Pada ruang kalibrasi, terdapat check sheet yang digunakan untuk merekam data instrumen yang digunakan pada suatu mesin. Check sheet tersebut dikumpulkan dalam satu file berdasarkan tahun dengan menggunakan warna sebagai pembeda, seperti : merah, kuning, dan biru pada file. Pada mesin curing di plant K, ada beberapa instrumen yang digunakan, yaitu : 1) Pressure Switch : Switch yang bekerja jadi NO/NC jika ada tekanan. 2) Pressure Transmitter : mentransmisikan informasi keadaan tekanan pada suatu tempat dalam bentuk signal elektrik. 3) Monitor : menampilkan kondisi terkini pada mesin. 4) PT100 : mendeteksi suhu internal pada mesin curing dengan mengubah besar tahanan berdasarkan temperatur. 5) Termokopel : memiliki fungsi yang sama dengan PT100, hanya memiliki perbedaan pada jumlah kabel. Pada termokopel ada 2 kabel, sedangkan pada PT200 ada 3 kabel. 6) Recorder : menampilkan hasil pengukuran berupa grafik.

Gambar Recorder Keterangan : Ungu = temperatur platen Hijau = internal temperatur Biru = temperatur jacket Merah = internal temperatur

Pada mesin curing terdapat enam channel yaitu: 1. Platen temperature (left) : 173 C + 3 C 2. Platen temperature (right) : 173 C + 3 C 3. Jacket Temperature (left) : 173 C + 3 C 4. Jacket Temperature (right) : 173 C + 3 C 5. Internal Temperature : 198 C + 3 C 6. Internal Pressure : 18 + 1 kgf/cm

Tanggal 10 Juli 2013 Di hari kedua dari section ini, kami melakukan kegiatan di ruang kalibrasi sampai jam istirahat dan di divisi laborat setelah jam istirahat. Di ruang kalibrasi, kami belajar melakukan kalibrasi sesuai prosedur, membuat kartu kontrol, data mentah dan check sheet. Alat yang kami kalibrasi adalah steel roll meter dan vernier caliper digital. Secara umum, kalibrasi berarti membandingkan alat ukur yang dimiliki dengan master yang kita miliki yang sudah disertifikasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Hasil dari kalibrasi akan ditulis sebagai data mentah yang kemudian ditulis sebagai check sheet. Berikut adalah tahapan pembuatan check sheet. Registrasi alat Buat/sediakan Kartu kontrol Lakukan Kalibrasi Buat Data Mentah Buat Check Sheet

Pada saat penulisan data mentah, ada kolom baca, koreksi, dan aktual. Kolom baca adalah hasil pembacan pada alat ukur. Kolom koreksi dan aktual diperoleh dari : Koreksi = baca master KAN Aktual = baca koreksi Dan juga kolom master yang merupakan sample dari range pada master. Setelah selesai membuat data mentah, kemudian data tersebut dimasukkan dalam sistem oracle untuk mendapatkan calibration check sheet yang berisi informasi alat ukur, alat check/master, nomor registrasi, departemen, pengguna instrumen dan hasil kalibrasi yang berisi standard, toleransi, penunjukkan dan penyimpangan. Setelah jam istirahat, kegiatan dilanjutkan di divisi laborat. Divisi laborat berada pada satu gedung bersama derpatemen R&D. Namun, divisi laborat berada di bawah naungan derpatemen Quality Assurance (QA). Divisi laborat bertugas untuk melakukan tes dan uji kelayakan ban. Berbeda dengan R&D yang melakukan inovasi dan pengembangan. Testing yang terdapat di laobrat ada dua yakni test compound dan test tire. Saat berada di divisi laborat, kami dibimbing oleh Bpk. Yusman Gustaman. Dari beliau, kami mengetahui mesin-mesin yang digunakan dalam laborat. Mesin yang digunakan untuk tes ban ada empat jenis, yakni rolling resistance, drum test, plunger, dan flat track. 1) Rolling Resistance berfungsi menguji tahanan gulir ban. 2) Drum test berfungsi mengetahui kekuatan dan ketahanan ban. 3) Plunger bergungsi untuk mengetahui tekanan ban dari benda asing. Bahkan untuk plunger jenis lain juga bisa merekam alur telapak ban, vertikal static, lateral static dan electrical resistance dari ban.

4) Flat track bergunsi dalam concerning test. Kemudian tes compound dilakukan dengan cara membuat simulasi seperti pada bagian mxing dan curing unuk mengetahui kandungan bahan atau material yang sesuai standard dan waktu yang diperlukan. Ada beberapa mesin yang digunakan yakni rheometer dan mooney viscometer. 1) Rheometer befungsi untuk mengetahui sifat fisik dari compound tersebut apakah memenuhi syarat atau tidak. 2) Mooney Viscometer berfungsi untuk mengetahui viskositas compound.

Tanggal 11 Juli 2013 Di hari ketiga section ini, kami melakukan kegiatan pengenalan mesin-mesin yang ada pada divisi final inspection yang dibimbing oleh Bpk. Iwan Gadasatrio. Disana, kami juga memperoleh informasi dari operator mesin. Final Inspection merupakan proses terakhir dari rangkaian manufaktur ban, setelah proses curing. Dalam FI, ada kegiatan sebagai berikut : 1. Auto Trimming & Checking Appearance Trimming yaitu proses pemotongan spew ( rambut ban) yang tidak diinginkan. Checking Appearance yaitu proses pemeriksaan ban setelah trimming, secara visual dan perabaan tangan oleh operator sesuai dengan standard ang telah ditetapkan. 2. Dynamic Balance Ini merupakan proses penentuan titik teringan pada ban saat dalam kondisi berputar, agar mempermudah untuk menentukan titik dimana pentil dapat dipasang. Di plant D, terdapat 12 mesin DDB ( D-Dynamic Balance) yang terdiri dari 7 merk shimadzu, 2 merk yamato (old) dan 3 merk yamato (new). Skema proses ini adalah sbb :

Dynamic Balance

Keterangan : 1. Tire 2. Silicon Spray 3. Measuring Tire 4. Rim 5. Marking 6. OK Class 7. E-Class Proses di atas menunjukkan bahwa tire menuju silicon spray melalui conveyor. Kemudian tire disemprotkan silicon secara otomatis guna memudahkan saat ban dipasang pada rim lalu menuju measuring tire untuk diukur apakah sesuai spesifikasi yang diinginkan. Jika sesuai, maka tire menuju rim untuk diputar. Pada saat diputar inilah proses utama dari dynamic balance. Disini berfungsi load cell untuk mendeteksi getaran pada saat simpangan terjauh saat ban berputar. Dengan kombinasi encoder yang telah diprogram di komputer, rim akan menentukan titik teringan untuk ditempel pada marking out yaitu titik yang berlawanan dengan titik terjauh pada saat diputar lalu ban itu menuju marking untuk distempel dan menuju konveyor. Selanjutnya, masuk ke kelas OK atau E-Class. Marking yang diberikan berwarna kuning dengan bentuk : Lingkaran = OK Class Persegi = kurang OK Bintang = E-Class

3. Uniformity Ini merupakan proses pemeriksaan sejauh mana keseragaman dimensi dan gaya dari ban, dan sejauh mana penyimpangan proses yang terjadi pada ban. Jumlah mesin unifromity di Plant D ada 21 mesin. Proses pemeriksaan ini mencakup : Dimensi a. RRO ( Radial Run Out ) = tonjolan tonjolan pada telapak ban pada saat diputar. b. LRO ( Lateral Run Out) = tonjolan tonjolan pada sidewall saat ban berputar. Gaya a. RFV (Radial Force Variation) = gaya keluar pada telapak ban pada saat ban berputar. b. LFV (Lateral Force Variation) = gaya keluar pada sidewall saat ban berputar. Condicity = Pada saat digelinding lurus, mencari keadaan nol. Apabila ketika digelinding berbelok ke kanan maka (+) dan apabila berbelok ke kiri maka keadaannya (-).

Uniformity Dari proses di atas, tire diarahkan menuju measuring untuk diukur beratnya, lalu diarahkan menuju rim untuk diputar dengan drum sebagai simulasi aspal yang ditempuh ban lalu diberi tanda dan akan diklasifikasi sesuai spesifikasinya. Untuk di Plant K, proses dynamic balance dan uniformity menjadi satu. Ada enam mesin merk kakusai yang difungsikan untuk dynamic balance dari uniformity.

4. Grinding Ini merupakan proses mengasah ban dengan gerinda. Ban yang masuk proses ini hanya ban E-Class (diduga bermasalah) yang telah melalui grinding murni dan mesin micropoise (grinding + uniformity). Jadi, pada mesin micropoise, ban diukur nilai awalnya, kemudian dilubrikasi, lalu diasah dengan gerinda untuk mendekati target yang diinginkan, lalu diasah dengan gerinda untuk mendekati target yang diinginkan kemudian diukur kembali. Setelah itu, diklasifikasikan menjadi OK atau E-Class.

Pelaksanaan Hari ke Hari, Tanggal Lokasi Pembimbing Kegiatan : 1-3 : Selasa, 9 Juli 2013; Rabu, 10 Juli 2013; Kamis, 11 Juli 2013 : Plant D Final Inspection, Laborat, Ruang Kalibrasi : Bapak Iwan Gadasatrio, Bapak Yusman Gustaman : Final Inspection Laborat Kalibrasi

Mengetahui proses yang ada di Departmen Final Inspection

You might also like