You are on page 1of 26

Analisa Resep

Oleh: Akhmad Fauzan I1A008045


Departemen Farmakologi & Terapi Fakultas Kedokteran - Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

Permenkes RI No.224 Permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kepada Apoteker Pengelola Apotek (APA) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku

Klinik : Poli Penyakit Dalam Tanggal : 24 September 2012 Nama Pasien : Tn. H.M. Jamhuri Hasan Umur : 79 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Berat badan : - kg No. RMK : 0-67-01-09 Agama : Islam Alamat : Jl. A.Yani Km.15 Banjarmasin Pendidikan : SLTA Pekerjaan : Pensiun Status : Menikah Keluhan : Muntah Tekanan Darah : 140/90 mmHg Diagnosa : Tubulointerstitial Nefritis

Penulisan resep
Resep pada penulisan sudah ditulis dengan menggunakan tinta dan jelas terbaca walaupun ada beberapa yang kurang jelas Kertas Resep ASKES (p= 14 cm, l=20 cm ) seharusnya (l=10-12 cm dan p=15-18 cm)

Masih ada yang tidak menggunakan bahasa latin belum memenuhi kriteria resep yang benar

Urutan obat sudah berurutan dari remedium cardinale diikuti remedium adjuvans

Kelengkapan Resep
NIP dan Instansi Rumah Sakit tidak dicantumkan dengan jelas. Alamat rumah sakit tidak tercantum Nama kota dimana resep ditulis tidak dicantumkan oleh dokter. R/ (superscriptio) tidak tercantum pada tiap nama obat yang diresepkan.

Kelengkapan Resep
Inscriptio

Susunan urutan obat sudah dimulai dari R.cardinale diikui R. Adjuvan Bentuk sediaan obat tidak dituliskan Kekuatan obat tidak dituliskan, hanya ciprofloxacin yang dituliskan Jumlah obat yang diminta sudah ditulis dengan angka romawi

Kelengkapan Resep
Subscriptio (-)
Signatura

Aturan pakai (-) Frekuensi dituliskan tapi tidak dengan angka romawi Waktu pemakaian obat (-)

Kelengkapan Resep
Identitas Pasien

Nama (+) Umur (-) BB (-) Alamat (-)

Keabsahan Resep
Nama dokter (-) Instansi dan alamat (-) Nama kota & provinsi (-) Paraf dokter (-) Tanda tangan dokter (+)

5 Tepat
Tepat obat

Tepat dosis
Tepat BSO Tepat waktu pemberian obat

Tepat penderita

Antibiotik golongan fluorokuinolon


Efektif untuk gram negatif dan gram positif Dosis ciprofloxacin untuk dewasa 250-750mg/x

Frekuensi pemberian sebanyak 2 kali sehari atau

setiap 12 jam Waktu pemberian obat ini adalah setelah makan Lama pemberian antibiotik 5-7 hari sesuai dengan ringan beratnya penyakit

Pada resep ciprofloxacin


Bentuk sediaan (-) Dosis yang diberikan (500 mg/x)
Frekuensi (2x sehari) Lama pemberian (5 hari) Saat pemberian (-) Tidak tepat TEPAT TEPAT TEPAT

tidak tepat

ditinjau dari segi terapi berdasarkan

diagnosis (tubulointerstitial nefritis) kemungkinan disebabkan infeksi tepat

Kombinasi antara tramadol 37,5 mg dan parasetamol

325 mg. Dosis 3-4 tab/hari, maksimal 8 tab/hari Indikasi untuk mengurangi rasa nyeri akut. Sebagai obat simptomatik, maka lama pemberian obat adalah 3-5 hari Pemberian bisa setiap 4-6 jam.

Pada resep zaldiar


Bentuk sediaan(-)
Dosis yang diberikan (-)

Frekuensi ( 2 x sehari) Lama pemberian (5 hari) Saat pemberian (-), Seharusnya di tulis prn

TIDAK TEPAT TIDAKTEP AT TIDAK TEPAT TEPAT TIDAK TEPAT

Pemberian obat kombinasi 2 analgesik pada

kasus ini dinilai tepat, untuk mengurangi keluhan yang dirasakan pasien.

Isi : -ketoisoleucine 67 mg, -ketoleucine 101 mg, -

ketophenylalanine 68 mg, -ketovaline 86 mg, DL-hydroxymethionine 59 mg, L-lysine acetate 105 mg, L-threonine 53 mg, L-tryptophan 23 mg, L-histidine 38 mg, L-tyrosine 30 mg, total nitrogen 36 mg, total Ca 50 mg. Dosis : dosis 3 x 4-8 kapsul/hari pada orang dewasa dengan berat badan 70 kg.

Pada resep Tonar


Bentuk sediaan (-)
Dosis yang diberikan (-)

Frekuensi (3x sehari) Lama pemberian (5 hari) Saat pemberian (-)

TIDAKTEP AT TIDAKTEP AT TEPAT TEPAT TIDAK TEPAT

Tonar

diindikasikan pada pasien dengan insuffisiensi ginjal kronik dan belum perlu pada pasien -> kurang tepat

Berisi tamsulosin HCl. Merupakan penghambat reseptor alfa. Menghambat reseptor alfa 1 adrenergik pada

otot polos prostat, menurunkan resistensi pada leher vesika urinaria dan uretra Tamsulosin diindikasikan pada pasien Benign Prostatic Hypertrophy (BPH), mendilatasi ureter dan membantu lewatnya batu ginjal, menurunkan resistensi jalan keluar urin, dan menurunkan tekanan pada pasien dengan neurogenic bladder.

HARNAL OCAS
Tamsulosin memiliki bioavailabilitas 10% dengan

onset 4-8 jam. Waktu puncak 6-7 jam jika diberikan bersama makanan dan 4-5 jam jika diberikan saat perut kosong Dosis 0,2-0,4 mg sekali sehari diberikan 30 menit setelah makan, dan diberikan di waktu yang sama setiap hari

Pada resep Harnal OCAS


Bentuk sediaan (-) Dosis yang diberikan (-)
Frekuensi (1x sehari) Lama pemberian (10 hari) Saat pemberian (malam) TIDAKTEP AT TIDAK TEPAT TEPAT TEPAT

TEPAT

Harnal OCAS bisa diberikan kepada pasien dengan

tujuan mendilatasikan ureter sehingga menurunkan risiko retensi urin yang memicu infeksi -> tepat.

CIPROFLOXACIN

gangguan saluran cerna , gangguan susunan saraf pusat, reaksi hipersensitivitas, peningkatan sementara nilai enzim hati

ZALDIAR

Efek samping yang umum dari adalah mual, muntah, pusing, mulut kering, sedasi dan sakit kepala..

TONAR
HARNAL OCAS

Hiperkalsemia

sakit kepala, rinitis, ejakulasi abnormal, pusing, arthralgia, astenia, nyeri punggung, rash kulit, faringitis, diare, mialgia, nyeri dada , batuk, somnolen, sinusitis, insomnia, dan penurunan libido.

INTERAKSI OBAT
Ciproflpxacin

Harnal OCAS

Tidak ada

Zaldiar

Tonar

PROPINSI PEMERINTAH DAERAH TINGKAT I KALIMANTAN SELATAN RUMAH SAKIT UMUM ULIN BANJARMASIN Nama Dokter : dr. Akhmad Fauzan NIP UPF/Bagian : I1A007008 : Penyakit Dalam Banjarmasin, 24 September 2012 R/ Ciprofloxacin tab 500 mg No XIV S.b.d.d. tab I p.c m et v(0.12.h) R/ Tamsulozin cap No VII S.s.d.d. cap I pc R/ Zaldiar tab No. XX S.p.r.n.q.d.d.tab I a.c (dur.dol) TTD Dokter

Pro Umur Berat badan Alamat

: Tn. H.M. Jamhuri Hasan : 79 Tahun : 70 Kg : Jl. A.Yani Km.6 Banjarmasin

Tepat obat

Obat yang diberikan pada pasien sudah cukup tepat. Pemberian ciprofloxacin, zaldiar, dan harnal OCAS dapat diindikasikan pada tubulointerstitial nefritis yang disebabkan proses infeksi. Untuk tonar sebaiknya belum diberikan karena indikasi pemberian tonar ketika gangguan ginjal sudah kronik. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa resep diatas masih belum tepat obat. Tepat dosis Pada resep ini pemberian ciprofloxacin dan Harnal OCAS sudah tepat dosis dan frekuensi. Pemberian zaldiar belum tepat dosis dan frekuensi. Pemberian tonar sudah sesuai dengan frekuensi yang dianjurkan tetapi dosis tidak tepat, dosis juga susah ditentukan karena berat badan pasien tidak tercantum.

Tepat bentuk sediaan

Bentuk sediaan yang diberikan sudah tepat sesuai dengan keadaan pasien yaitu berupa tablet dan kaplet. Tepat waktu penggunaan obat Pada resep ini tidak dituliskan kapan obat seharusnya diminum. Tepat penderita Berdasarkan penyakit yang diderita dan berdasarkan kondisi penderita, maka obat yang diberikan pada resep ini sudah cukup tepat.

TERIMA KASIH

You might also like