You are on page 1of 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

S DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDI RSJ GRHASIA DIY YOGYAKARTA

PENGKAJIAN I. Identitas Klien Insial Jenis Kelamin Umur Tanggal Pengkajian No. RM : Nn.S : Perempuan : 15 Tahun : 29 Oktober 2012 : 05452

II.

Alasan Masuk 2 hari sebelum masuk rumah sakit klien masuk sumur, klien mengatakan ingin mati dan minta maaf pada tetangga.1 bulan terakhir klien sering menangis, dan dikata-katain idiot oleh teman-temannya di sekolah.

III.

Faktor Predisposisi a. Klien belum pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu b. Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik, aniaya seksual, kekerasan dalam keluarga, tindakan kriminal dan penolakan dari lingkungan di sekitar klien. c. Terdapat keluarga yang mengalami gangguan jiwa, yaitu adik laki-laki dari ibu klien. d. Klien mengatakan pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan adalah masuk ke SMA yang tidak diinginkannya. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

IV. Fisik Tanda vital TD Nadi TB : 100/70 mmHg : 76 x / menit : 154 cm Suhu : 36,8 oc RR BB : 20 x / menit : 48 kg

Keluhan Fisik : Pada saat dilakukan pengkajian pasien tidak mengeluh tentang kondisi fisiknya, dengan mengatakan saya baik-baik saja Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

V.

Psikososial : 1. Genogram :

Keterangan : : Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki dan Perempuan meninggal

: Klien

: Adik dari ibu yang mengalami gangguan jiwa

: Tinggal serumah 2. Konsep Diri A. Gambaran diri

Klien mengatakan tidak ada masalah pada tubuhnya, klien mengatakan menyukai semua yang ada pada tubuhnya. B. Identitas diri Didalam keluarga, klien adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara, dan status klien adalah seorang siswa kelas 1 SMA Negeri 3 Bantul. Dirumah sakit, klien mengetahui bahwa dirinya adalah seorang pasien. C. Peran diri Dirumah, klien berperan sebagai seorang anak. Di lingkungan masyarakat sekitar rumah, klien berperan sebagai anggota remaja mesjid. D. Ideal diri Klien mengatakan ingin sembuh dan pulang ke rumah, klien ingin melanjutkan sekolah lagi sampai ke perguruan tinggi. Klien juga mengatakan ingin bapaknya berhenti bekerja sebagai pemburu binatang. E. Harga diri Klien mengatakan orang tua nya menyayanginya dan teman-teman di ruangan juga berperilaku baik kepadanya. Klien mengatakan merasa minder dan malu dengan temanteman di sekolahnya, karena klien berasal dari keluarga yang tidak mampu, sedangkan taman-teman yang bersekolah di SMA tersebut adalah anak orang yang kaya. Masalah keperawatan : Harga diri rendah

3. Hubungan sosial A. Orang yang berarti Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah keluarganya, terutama kedua orang tuanya. B. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat Di lingkungan sekitar rumah, klien mengikuti kegiatan remaja mesjid dan di sekolah, klien mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka. C. Hambatan dengan berhubungan dengan orang lain Klien mengatakan tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain, klien adalah orang yang pendiam dan tertutup. Masalah keperawatan : Tidak ada Masalah

4. Spiritual A. Nilai dan Keyakinan Klien dan keluarga menganut agama islam. Klien percaya terhadap Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

B. Kegiatan Ibadah Selama dirawat di rumah sakit, klien melakukan kegiatan ibadah shalat 5 waktu, walaupun tidak sering, dan klien mengatakan juga melakukan shalat tahajud. Jika tidak ada kegiatan yang dilakukan, klien menyempatkan diri untuk membaca Al Quran. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

VI. Status Mental 1. Penampilan Penampilan klien cukup rapi, klien memakai pakaian yang disediakan oleh rumah sakit dan memakai dengan benar. 2. Pembicaraan Pembicaraan klien lambat dan dengan nada suara lemah, koheren. klien terkadang tidak mampu memulai pembicaraan. 3. Aktivitas Motorik Klien terlihat lesu, terkadang klien berjalan mondar mandir 4. Alam perasaan Klien mengatakan perasaannya sedih, karena ingin cepat pulang ke rumah agar bisa berkumpul bersma keluarga dan kangen ingin bertemu kakak laki-laki nya. 5. Afek Afek tumpul, hanya bereaksi jika ada stimulus emosi yang kuat. 6. Interaksi selama wawancara Selama wawancara klien kooperatif, ada kontak mata, tidak mudah tersinggung dan tidak curiga terhadap lawan bicara. 7. Persepsi

Klien mengalami halusinasi endengaran. Klien mengatakan mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya, sekitar pukul 3 pagi, klien terbangun karena mendengar suara itu. Klien mengatakan suara tersebut berbicara yang jelek-jelek. Klien mengatakan terakhir kali mendengar suara tersebut tadi malam. Klien merasa takut mendengar suara tersebut, hal yang dilakukan klien adalah dengan shalat, dan setelah itu suara nya hilang. Saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan sedang tidak mendengar suarasuara yang tidak ada wujudnya. Klien tampak sering melamun, kemudian memejamkan mata dan berdoa. Saat ditanyakan apa yang klien rasakan, klien mengatakan takut dan muncul pikiran yang aneh-aneh, untuk menghilangkan hal tersebut klien berdoa dengan membaca ayat-ayat Al Quran. Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori ; Halusinasi Pendengaran 8. Proses Pikir Proses pikir klien blocking, saat sedang melakukan pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa adanya gangguan dari lingkungan luar, namun kemudian dilanjutkan kembali. Saat berbicara, klien sering tidak jadi mengutarakan apa yang ingin diceritakannya, klien sering mengatakan lupa. 9. Isi Pikir Klien mengatakan sering memikirkan yang aneh-aneh, klien bertanya apakah klien bukan anak ibunya, klien mengatakan pikiran tersebut selalu muncul walaupun klien berusaha menghilangkannya (obsesi). Saat sedang berjalan keluar, tiba-tiba klien tampak ketakutan dan muka tegang. Klien mengatakan takut karena ada laki-laki. Klien tidak mengalami waham. 10. Tingkat kesadaran Tingkat kesadaran klien compos mentis, klien tampak sering bingung dan melamun. Orientasi terhadap waktu, tempat dan orang. Saat ditanyakan waktu, klien mengatakan saat ini siang hari dan sedang berada di rumah sakit jiwa grhasia. Klien menyadari bahwa dirinya adalah seorang pasien. 11. Memori Klien tidak mengalami gangguan daya ingat, namun terkadang klien mengatakan sering lupa saat ditanyakan suatu kejadian yang terjadi pada sebulan atau seminggu terakhir, tetapi jika ditanyakan kembali mengenai kejadian tersebut klien dapat mengingatnya.

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung Klien terkadang tidak mampu berkonsentrasi, klien selalu minta agar pertanyaan diulang dan diberi penjelasan. Kemampuan berhitung klien baik, saat diberi soal perkalian 363 x 15, klien mampu menjawab dengan hasil 5445 ; 287 x 12 klien menjawab benar dengan hasil 3444. 13. Kemampuan Penilaian Klien mampu mengambil keputusan yang sederhana, saat diberi pilihan apakah klien makan dulu kemudian tidur, atau tidur dulu kemudian makan. Klien memilih untuk makan dahulu. 14. Daya tilik diri Klien mengatakan tidak mengetahui alasan kenapa dibawa ke rumah sakit ini, klien mengatakan dibawa oleh ibu, bapaknya dan keluarga yang lain. Saat ditanyakan alasan mengapa klien ingin bunuh diri dengan masuk ke sumur, klien mengatakan merasa takut dengan bayangan hitam yang muncul, oleh karena itu klien masuk ke dalam sumur. Klien mengatakan dirinya masih sering melamun dan menangis. Klien juga mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit, klien sering menangis, namun klien tidak mau menceritakan penyebabnya. Klien tidak menyalahkan orang lain atau lingkungan yang menyebabkan kondisi klien seperti ini. Masalah Keperawatan : Resiko Bunuh diri

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang 1. Makan

Bantuan Minimal

Bantuan Total

Klien makan 3 kali sehari dengan nasi, sayur dan lauk pauknya. Klien mengatakan tidak ada pantangan makanan, klien mengatakan jika makan terlalu banyak, klien merasa mual dan ingin muntah. Klien diarahkan dalam menyiapkan peralatan makanan dan mampu membersihkan alat makannya sendiri setelah makan. 2. BAB / BAK

Bantuan Minimal

Bantuan Total

Klien mampu menggunakan toilet dengan tepat dan mampu membersihkan diri dan merapikan pakaiannya. 3. Mandi

Bantuan Minimal

Bantuan Total

Klien mandi 2 kali sehari dan setiap setelah makan, klien menyikat giginya. 4. Berpakaian

Bantuan Minimal

Bantuan Total

Klien mampu mengenakan pakaian dan alas kaki dengan benar dan sesuai, penampilan cukup rapi. 5. Istirahat dan Tidur

Tidur siang lamanya sekitar 1-2 jam

Tidur malam lamanya sekitar 7-8 jam

Sebelum tidur klien mengatakan berdoa terlebih dahulu dan kegiatan sesudah tidur yang dilakukan klien adalah merapikan tempat tidur, mandi dan menyikat gigi. 6. Penggunaan Obat

ruangan.

Bantuan Minimal

Bantuan Total

Klien rutin minum obat dan tidak menolak obat yang telah disiapkan oleh perawat di

7. Pemeliharaan Kesehatan Klien mengatakan tidak mengetahui bagaimana perawatan dan pengobatan lanjutan setelah pulang ke rumah. Klien mengatakan ada kedua orang tuanya yang selalu mendukungnya dalam perawatan kesehatan. 8. Kegiatan di dalam Rumah Mempersiapkan makanan Ya

Tidak

Menjaga kerapihan rumah

Ya

Tidak

Mencuci pakaian

Ya

Tidak

Pengaturan keuangan

Ya

Tidak

Klien mengatakan mampu merapikan rumah seperti merapikan kamar tidur, membersihkan ruangan dengan menyapu dan mengepel, klien tidak dapat memasak karena klien tidak diperbolehkan oleh ibu nya, klien mengatakan di manja oleh ibunya. Pengaturan keuangan diatur oleh ibu nya, klien hanya diberi uang jajan per harian.

9. Kegiatan di Luar Rumah Belanja Ya

Tidak

Transportasi

Ya

Tidak

Klien mengatakan jarang berbelanja atau membeli barang, klien biasanya melakukan perjalanan dengan jalan kaki atau menggunakan kendaraan umum seperti angkot. Klien jarang melakukan kegiatan diluar rumah seperti bayar listrik, bayar air atau ke bank.

VIII. Mekanisme Koping Adaptif Bicara dengan orang lain Maladaptif Minum Alkohol

Mampu menyelesaikan masalah

Reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi

Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif

Menghindar

Olahraga

Menciderai diri

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan Klien mengatakan memiliki masalah berhubungan dengan lingkungan di sekolah, klien mengatakan malu dan minder berada di sekolah tersebut karena klien berasal dari kalangan keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Klien mengatakan pernah diejek-ejek oleh teman-temannya di sekolah, namun klien tidak mau menceritakan lebih lanjut. Ibu klien mengatakan, klien adalah anak yang minder dari duu. Sewaktu SD, klien mendapatkan nilai paling rendah di sekolahnya, klien merasa malu dan minder. Semenjak itu, klien terus belajar untuk mendapatkan nilai yang baik, sehingga mengabaikan sosialisasi di lingkungan sekitarnya. Ibu klien mengatakan pergi ke warung saja klien merasa malu. Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

X.

Pengetahuan

Penyakit Jiwa : Klien memiliki pengetahuan yang kurang tentang penyakit jiwa, klien mengatakan tidak tahu mengapa dibawa ke rumah sakit. Koping : Koping pasien tidak adaptif, hal ini dibuktikan dengan klien ingin bunuh diri dengan masuk ke dalam sumur.

XI. Aspek Medik Diagnosa Medik : Axis I : F. 25.1 (Gangguan skizoafektif tipe depresfi) d.d F.32.3 (episode depresif berat dengan gejala psikotik) Axis II : cenderung schizoid Axis III : Axis IV : Axis V : 31 -40

Terapi Medik : No 1 Terapi Persidal 2 mg Dosis 1-0-1 Efek Samping

Kalxetin 20 mg

1-0-0

Ansietas, gelisah, insomnia, mengantuk, lelah, astenia, tremor.

Trihexyphenidyl 2mg

0-0-1

Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, cemas, konstipasi, retensi urin, takikardi, dilatasi pupil, TIO meningkat, sakit kepala.

Pemeriksaan Penunjang tanggal 1 Oktober 2012 No 1 2 3 4 5 6 Hemoglobin Leukosit Trombosit Eritrosit Hematokrit K.E.D (Westergen) Pemeriksaan Hasil 13,9 gr/dl 11,7 ribu/mmk 391 rb/mmk 4,82 jt/mmk 41,0% 52 mm/jam Nilai Normal 13-17 gr/dl 5-11 ribu/mmk 150-450 rb/mmk 4,5-5,5 jt/mmk 40-50% 0-15 mm/jam

XII. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran 2. Resiko Bunuh Diri 3. Harga diri rendah

POHON MASALAH Effect


Resiko Tinggi Perilaku Kekerasan

Core Problem

Perubahan Pesepsi Sensori : Halusinasi

Causa

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah Kronis

ANALISA DATA No 1. Data Subyektif : a. Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak ada Data Etiologi Problem Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran

wujudnya, sekitar pukul 3 pagi, klien terbangun karena mendengar suara itu. b. Klien mengatakan suara tersebut berbicara yang jelek-jelek. c. Klien merasa takut mendengar suara tersebut. d. Hal yang dilakukan klien adalah dengan shalat dan berdoa, setelah itu suara nya hilang. e. Klien mengatakan terakhir kali mendengar suara tersebut tadi malam. Data obyektif : a. Saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan sedang tidak mendengar suara-suara wujudnya. b. Afek tumpul, klien hanya bereaksi jika ada stimulus emosi yang kuat c. Klien tampak sering melamun, kemudian memejamkan mata dan berdoa. Saat ditanyakan apa yang klien rasakan, klien mengatakan yang tidak ada

takut dan muncul pikiran yang anehaneh, untuk menghilangkan hal tersebut klien berdoa dengan membaca ayat-ayat Al Quran.

2.

Data Subyektif : a. Saat ditanyakan alasan mengapa klien ingin bunuh diri dengan masuk ke sumur, klien mengatakan merasa takut dengan bayangan

Resiko Bunuh Diri

hitam yang muncul, oleh karena itu klien masuk ke dalam sumur. b. Klien mengatakan dirinya masih sering melamun dan menangis. Klien juga mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit, klien sering menangis, namun klien tidak mau menceritakan penyebabnya. c. Klien mengatakan perasannya sedih karena ingin pulang ke rumah dan berkumpul bersama keluarga d. Ibu klien mengatakan klien adalah anak yang minder e. Klien memiliki riwayat percobaan bunuh diri Data obyektif : a. Klien tampak bingung b. Afek tumpul 3. Data Subyektif a. Klien mengatakan merasa minder dan malu dengan teman-teman di Harga Diri Rendah

sekolahnya, karena klien berasal dari keluarga yang tidak mampu, sedangkan taman-teman yang

bersekolah di SMA tersebut adalah anak orang yang kaya. b. Klien mengatakan pernah diejekejek oleh teman-temannya di

sekolah, namun klien tidak mau menceritakan lebih lanjut. c. Ibu klien mengatakan, klien adalah anak yang minder dari duu.

Sewaktu SD, klien mendapatkan nilai paling rendah di sekolahnya, klien merasa malu dan minder. Semenjak itu, klien terus belajar untuk mendapatkan nilai yang baik, sehingga mengabaikan sosialisasi di lingkungan sekitarnya. d. Ibu klien mengatakan pergi ke warung saja klien merasa malu. Data Obyektif : a. Klien tampak pendiam b. Pembicaraaan dengan nada suara yang lemah dan lambat

No 1

Diagnosa Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran

NOC a. Menunjukkan orientasi kognitif yang dibuktikan dengan mengidentifikasi diri, orang terdekat, tempat saat ini, hari, bulan dan tahun b. Berinteraksi secara sesuai dengan orang lain dan lingkungan c. Memperlihatkan pengaturan pikiran yang logis

NIC d. Stimulasi kognitif

Rasional a. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap sekitar melalui penggunaan stimulus terencana

e. Manajemen halusinasi

b. Meningkatkan keamanan, kenyamana dan orientasi realitas pasien yang mengalami halusinasi

f. Pemantauan Neurologis

c. Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah atau meminimalkan komplikasi neurologis

g. Orientasi Realitas

d. Promosi kesadaran pasien terhadap identitas pribadi, waktu dan lingkungan

Resiko Bunuh Diri

Menunjukkan pengendalian diri terhadap bunuh diri, yang dibuktikan dengan indikator : a. Meminta bantuan saat perasaan

a. Manajemen perilaku : membahayakan diri sendiri

a. Membantu pasien menurunkan atau menghilangkan perilaku mencederai diri sendiri b. Memfasilitasi

ingin menghancurkan diri sendiri b. Penumbuhan harapan

muncul b. Mengatakan gagasan bunuh diri c. Menahan diri untuk mencari cara c. Manajemen alam perasaan bunuh diri d. Menahan diri dari upaya bunuh diri e. Mencari terapi untuk depresi atau penyalahgunaan zat

perkembangan sikap positif pada situasi tertentu c. Menyediakan keamanan, stabilisasi, pemulihan dan pemeliharaan pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan baik depresi maupun peningkatan alam perasaan d. Dukungan spiritual d. Membantu pasien merasa seimbang dan terhubung dengan Tuhan Yang Maha Esa e. Penvegahan bunuh diri e. Menurunkan resika bahaya yang sengaja ditimbulkan sendiri dengan tujuan mengakhiri hidup

Harga Diri Rendah

Menunjukkan harga diri yang dibuktikan dengan : a. Mengungkapkan penerimaan diri secara verbal b. Mempertahankan postur tubuh

a. Penumbuhan harapan

a. Memfasilitasi perkembangan penampilan positif pada situasi tertentu

b. Manajemen alam perasaan

b. Menciptakan keamanan, kestabilan, pemulihan dan

gerak c. Memeprtahankan kontak mata d. Mempertahankan hygiene dan riasan e. Menerima kritik orang lain f. Menceritakan keberhasilan dalam pekerjaan, sekolah atau kelompok sosial c. Peningkatan harga diri 1) Pantau pernyataan pasien tentang harga diri 2) Tentukan rasa percaya diri dalam penilaian diri 3) Pantau frekuensi ucapan peniadaan diri

pemeliharaan pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan baik depresi maupun peningkatan alam perasaan c. Membantu pasien meningkatkan penilaian penghargaan diri

d. Klarifikasi nilai

d. Membantu individu mengklarifikasi nilai mereka untuk memfasilitasi pembuatan keputusan yang efektif

No

Tanggal / Jam

Implementasi

Evaluasi

Paraf

1.

Senin 29 Oktober 2012

a. Membina hubungan saling percaya dengan S : menggunakan prinsip komunikasi terapeutik : 1) Menyapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal 2) Memperkenalkan nama lengkap, nama panggilan, dan tujuan perawat berkenalan 3) Menyakan nama lengkap, nama panggilan yang disukai klien 4) Membuat kontrak yang jelas 5) Memberi perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien b. Mengukur tekanan darah klien c. Mengikutsertakan klien dalam kegiatan TAK stimulasi persepsi sesi 1, mengenal halusinasi. d. Mengobservasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya dan menanyakan apakah klien melihat sesuatu atau A: Masalah teratasi sebagian O: Klien tidak sedang menunjukkan perilaku yang mengarah kepada gejala halusinasi, klien tampak bingung, klien sering melamun dan terkadang mondar mandir. TD : 90/60 mmHg Klien mengatakan tadi malam tidak mendengarkan suara-suara atau bisikan yang tidak ada orangnya, klien mengatakan terakhir mendengar suara tersebut kemarin malam, isinya berbicara yang jelek-jelek, klien mengatakan hanya sesekali mendengarkan suara tersebut. Klien mengatakan takut dan untuk mengatasi perasaan tersebut klien shalat.

mendengarkan sesuatu e. Mengklarifikasi tentang adanya pengalaman halusinasi dengan mendiskusikan tentang isi, waktu, dan frekuensi terjadinya halusinasi, serta situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi f. Mendiskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi dan member kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya g. Mendiskusikan dengan klien apa yang akan dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut 2. Selasa 30 Oktober 2012 a. Menanyakan perasaan serta keluhan yang dirasakan klien saat ini b. Membuat kontrak waktu dengan klien c. Mengikutsertakan klien menjadi peserta dalam kegiatan TAK stimulasi persepsi sesi 2, cara mengontrol halusinasi dengan menghardik. d. Mendiskusikan cara yang digunakan klien

P: Intervensi dilanjutkan 1) Kaji halusinasi yang muncul pada klien 2) Observasi tingkah laku klien yang terkait dengan halusinasinya 3) Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik

S: Klien mengatakan hari ini perasaannya biasa saja. Klien mengatakan biasanya shalat jika mendengar bisikan dan suara yang tidak ada oragnya, dan menurut klien cara tersebut efektik untung menghilangkan suara tersebut. Klien mengatakan akan mencoba mempraktekkan cara menghardik jika mendengar bisikan atau suara

saat halusinasi muncul e. Melatih cara baru mengontrol halusinasi dengan menghardik f. Meminta klien untuk memperagakan cara yang telah diajarkan g. Memotivasi klien untuk menggunakan cara yang telah diajarkan saat halusinasinya muncul h. Memberikan reinforcement positif i. Mengobservasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya

yang tidak ada orangnya.

O: Afek tumpul, Klien tampak bingung, Klien dapat memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan 1) Tanyakan pada klien tentang halusinasi yang muncul 2) Observasi tingkah laku klien yang terkait dengan halusinasinya 3) Latih cara mengontrol halusinasi dengan melaksanakan aktivitas terjadwal

Rabu 31 Oktober 2012

a. Menanyakan perasaan dan keluhan yang dirasakan klien saat ini b. Membuat kontrak waktu dengan klien c. Mengikutsertakan klien menjadi peserta

S: Klien mengatakan hari ini perasaannya raguragu, karena memikirkan sesuatu. Klien mengatakan telah menyusun jadwal kegiatan

dalam kegiatan TAK stimulasi persepsi sesi 3, cara mengontrol halusinasi dengan aktivitas terjadwal d. Mendiskusikan dengan klien, tindakan yang dilakukan untuk mengontrol halusinasinya dengan menanyakan pada klien apakah telah menerapkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik e. Mengevaluasi perasaan klien setelah mengikuti kegiatan TAK stimulasi persepsi sesi 3, mengontrol halusinasi dengan aktivitas terjadwal f. Memberikan reinforcement positif g. Mengobservasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya

harian untuk mengontrol suara atau bisikan yang tidak ada orangnya dan akan mengikuti jadwal kegiatan yang telah dibuatnya pada kegiatan TAK, klien mengatakan sudah 2 hari tidak mendengar suara-suara tersebut lagi, dan belum mempraktekkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik

O: Klien sudah membuat jadwal kegiatan harian dari pagi hingga malam hari, klien masih tampak bingung dan masih melamun. Terkadang klien tidak mampu berkonsentrasi terhadap pembicaraan, dan meminta pertanyaan untuk diulang

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan 1) Tanyakan pada klien tentang halusinasi yang

muncul 2) Observasi tingkah laku klien yang terkait dengan halusinasinya 3) Diskusikan apakah klien telah melakukan jadwal kegiatan harian yang telah dibuatnya 4) Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain 4 Kamis 1 November 2012 a. Menanyakan perasaan serta keluhan yang dirasakan klien saat ini b. Membuat kontrak waktu dengan klien c. Mengukur tekanan darah d. Mengikutsertakan klien menjadi peserta dalam kegiatan TAK stimulasi persepsi sesi 4, cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap e. Mendiskusikan dengan klien tentang jadwal kegiatan harian yang telah dibuat f. Mengevaluasi cara-cara mengontrol halusinasi yang telah di

You might also like