You are on page 1of 27

HUBUNGAN DOKTER PASIEN SERTA HAK DAN KEWAJIBAN DOKTER PASIEN

Djaja Surya Atmadja


Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

HUBUNGAN DOKTER PASIEN


KONTRAK TERAPEUTIK

UNIK DASAR KEPERCAYAAN EKSPLISIT : LISAN / TERTULIS IMPLISIT

PERJANJIAN
Suatu

peristiwa hukum Dimana satu orang berjanji atau keduanya saling berjanji Untuk melaksanakan suatu hal: memberikan / menyerahkan barang, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu

Syarat Sahnya Perjanjian


* Sepakat para pihak Cakap secara hukum (bekwaam): 21 tahun atau telah kawin Hal tertentu Sebab yang halal

Perjanjian Melahirkan Perikatan


Sistem

terbuka : bebas untuk membuat perjanjian Sekali disepakati, perikatan merupakan UU bagi para pihak (1338 KUHPer) Para pihak terikat untuk melaksanakan kewajiban (PRESTASI) masing-masing

Perjanjian Pengobatan
Tindakan

dalam rangka pemeriksaan Penegakan diagnosis Pengobatan

Jenis Perjanjian Kontrak Terapetik


1. 2.

Perjanjian Usaha (inspaningverbintenis) Perjanjian Hasil (resultaatverbintenis)

Pelayanan Kesehatan yang Baik


Reasonable

information Reasonable care Reasonable competency

Pasien Minta Nasehat


Nasehat

tidak wajib

Sekali

nasehat diberikan, maka kontrak terapetik (+)

Konsultasi oleh Sejawat Lain


Jika

tanpa menarik bayaran dan tidak memeriksa pasien : kontrak terapetik TIDAK ADA

Dokter Pengganti & Covering Doctor


Wajib

diberitahu pada pasien Dokter wakil harus kompeten dan bermutu Hubungan dokter pasien tersendiri

Praktek Residen & Dokter di RS

Hubungan Dokter-Pasien biasa Vicarius liability (doktrin respondeat superior)

Dokter Dosen Saat Demo Pasien


Pemeriksaan

demo

bukan HDP
Jika

kontrak erat dan anjuran dilaksanakan dan pasien percaya pengadilan : HDP

Konsultasi Medis Via Telepon


Anjuran

terapi, anamnesis dan usul daftar ke RS : ada HDP Bukan terapi, cuma komentar D/, dan usul berobat ke Dr keluarga : HDP -

Konsultasi Via Internet & Telemedicine


Termasuk

HDP jika isinya tentang pengobatan pasien

Pemeriksaan Medis untuk Pihak Ketiga


Umumnya

bukan HDP HDP jika setelah pemeriksaan dokter memberikan pengobatan

Pasien Merugikan Pihak Ketiga


Jika

akibat kelalaian terapi, kegagalan menilai keadaan pasien atau kegagalan menasehati pasien : dokter harus bertanggung jawab

Pola Hubungan Dokter-Pasien


Priestly

Model (Pola paternalistik): Dokter dominan Collegial Model (Pola kemitraan) : Dokter dan pasien sederajat sebagai mitra Engineering Model : Pasien dominan

Hak Asasi dlm Bidang Kesehatan

Hak Sosial : Right to Care


Hak Individual : 1. Hak atas Privacy (confidentially) 2. Self Determination Right

Hak Pasien (1)

Hak atas informasi medis Hak memberikan persetujuan TM Hak memilih dokter dan RS Hak atas rahasia kedokteran Hak menolak pengobatan / TM

Hak Pasien (2)


Hak

memutus HDP Hak atas second opinion Hak menuntut ganti rugi Hak atas bantuan yuridis Hak mengetahui isi rekam medis

Kewajiban Pasien

Memberikan informasi yang sebenarnya Mentaati petunjuk dan nasehat dokter Mematuhi peraturan RS / Klinik Memberikan inbalan jasa kepada dokter Memberitahu keluhan pertama kali ke pasien Menyimpan rahasian dokter

Hak Dokter (1)

Hak bekerja sesuai dengan standar profesi Hak menolak TM yang unprofesional Hak menolak TM yang dianggap tidak baik Hak memilih pasien, kecuali gawat darurat Hak mengakhiri HDP Hak atas rahasia dokter

Hak Dokter (2)


Hak

atas itikad baik dari pasien Hak atas fairplay : informasi keluhan pasien Hak atas imbalan jasa Hak untuk membela diri Hak untuk menolak membuka rahasia kedokteran

Kewajiban Dokter

Bekerja sesuai standar profesi Memberikan pelayanan yang terbaik, termasuk merujuk pasien Memberikan informasi medis kepada pasien Meminta informed consent Menyimpan rahasia kedokteran Menolong pasien gawat darurat Mengobati sesuai SosEk pasien

Kewajiban terhadap Sejawat


Duty

to warn and control Memberikan dukungan moral Memberikan kesaksian yang sebenarnya

Terima kasih

You might also like