You are on page 1of 8

Nama

: Dimas Giri Putra

NIM

: 109016100036

Jurusan : Pendidikan Biologi 2009


SP

: Praktik Ibadah

Khutbah Jum'at: Tiga Jenis Ibadah Utama di Bulan Ramadhan

Al-Qur'an Sunnah Dipublikasikan pada 24 July 2012 Hits: 9670































...










.


Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Taala yang senantiasa
memberikan banyak kenikmatan sehingga tidak terhitung nilai dan jumlahnya.
Nikmat tersebut dicurahkan siang dan malam kepada kita. Semoga Allah
Subhanahu wa Taala menjadikan kita termasuk hamba-hambaNya yang senang
bersyukur kepadaNya. Yaitu dengan meningkatkan taqwa dan taqarrub
kepadaNya.
Sidang shalat Jumat rahimakumullah,

Pada kesempatan ini, kami ingin mengingatkan diri kami sendiri, dan juga kepada
kaum muslimin, bahwa pada bulan yang penuh barakah ini mengandung tiga jenis
ibadah yang agung, yaitu zakat, puasa dan tarawih.
Tentang zakat, alhamdulillah banyak kaum Muslimin yang melaksanakannya pada
bulan ini. Syariat zakat merupakan bagian dari ibadah. Juga merupakan salah satu
kewajiban dalam Islam. Dengan menunaikan zakat, berarti kita telah bertaqarrub,
mendekatkan diri kepada Allah, dan telah melaksanakan salah satu rukun Islam.
Zakat yang dikeluarkan itu, bukanlah beban yang akan menyebabkan kita miskin,
sebagaimana kekhawatiran yang dibisikkan setan kepada orang yang lemah
imannya. Tetapi, justru membayar zakat akan menambah harta seseorang, Allah
Subhanahu wa Taala berfirman :
}372



Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh
kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan
daripadaNya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha
Mengetahui. (QS al Baqarah/2 : 268).







}372

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai seratus biji. Allah melipatgandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya)
lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah/2 : 261).





}376


Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari


keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang
terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu
menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka
hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
perbuat.(QS al-Baqarah/2 : 265).

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah.


Dalam membayarkan zakat, hendaklah kita tunaikan dengan penuh amanah. Kita
keluarkan zakat dari benda-benda yang wajib dizakati, sedikit atau banyak. Kita
hitung dengan teliti. Sehingga barang yang sudah wajib dizakati, sedikitpun tidak
terabaikan. Karena tujuan menunaikan zakat adalah untuk membebaskan diri dari
tanggungan kewajiban, dan menyelamatkan diri dari ancaman yang amat dahsyat.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman :





}221





Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan
kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi
mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka
bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan
Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui
apa yang kemu kerjakan. (QS. Ali Imran/3 : 180).

}45






}46

Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya
pada jalan Allah, maka beritahukan kepada mereka, (bahwa mereka akan
mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu di dalam neraka
Jahannam, lalu dibakarnya dari mereka, lambung dan punggung mereka (lalu
dikatakan) kepada mereka: Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk
dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan.
(QS. At Taubah/9 : 34-35).

Tentang ayat yang pertama, Rasulullah bersabda :





Orang yang dianugerahi harta oleh Allah Subhanahu wa Taala, kemudian dia
tidak menunaikan zakatnya, maka pada hari Kiamat harta itu dijelmakan ke wujud
seekor ular yang sangat berbisa, memiliki dua taring lalu dia menerkam dengan
dua rahangnya seraya berkata : Aku adalah hartamu, aku adalah simpananmu.
Sedangkan tentang ayat kedua, telah dijelaskan oleh Rasulullah shollallahu alaihi
wa sallam :











Tidak ada seorangpun pemilik emas dan perak yang tidak menunaikan zakatnya,
kecuali nanti pada hari Kiamat dia akan dibuatkan lempengan-lempengan dari api,
kemudian dipanaskan di atas api. Lempengan itu digunakan untuk menyetrika
bagian samping tubuh, kening dan punggungnya. Tatkala lempengan itu mulai

mendingin, akan dikembalikan (untuk dipanaskan lagi). (Kejadian ini)


berlangsung selama lima puluh ribu tahun, sampai semua hamba selesai diadili.
Lalu dia akan melihat jalan, mungkin ke surga atau mungkin ke neraka.

Kaum muslimin rahimakumullah


Setelah menyimak nash-nash di atas, semestinya kita takut dengan ancamanancaman tersebut. Tunaikanlah zakat dengan penuh amanah, dan berikanlah
kepada yang berhak menerimanya, tidak asal mengerjakan. Harta zakat jangan
digunakan untuk kepentingan yang lain. Kita berharap, semoga zakat yang kita
bayarkan

diterima

Allah

Subhanahu

wa

Taala.

Kaum muslimin, jamaah shalat jumat rahimakumullah,


Adapun jenis ibadah kedua yang ada pada bulan ini, yaitu Puasa Ramadhan.
Ibadah ini, juga merupakan salah satu rukun Islam. Manfaat puasa telah dijelaskan
oleh Allah Subhanahu wa Taala dalam al Quran surat al Baqarah/2 ayat 183,
yaitu agar kita menjadi orang yang bertaqwa.
Itulah hakikat tujuan puasa, yaitu agar kita menjadi orang yang bertaqwa kepada
Allah Subhanahu wa Taala. Yakni dengan menjalankan perintah-perintahNya dan
menjauhi laranganNya. Maka seorang muslim semestinya melaksanakan yang
telah menjadi kewajibannya. Dalam menjalankan puasa, seorang muslim juga
dituntut untuk menjauhi hal-hal yang diharamkan, seperti berkata dusta, ghibah
(menggunjing) dan lainnya. Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam bersabda :





Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah
tidak butuh pada puasanya. (HR Bukhari-Muslim).

Hadits ini menunjukkan, orang yang berpuasa, sangat ditekankan untuk


meninggalkan perbuatan-perbuatan yang diharamkan ini. Mengapa? Karena
sangat berpengaruh terhadap puasa yang sedang dijalankan.
Namun amat disesalkan, banyak kaum Muslimin, ketika menjalankan ibadah
puasa pada bulan ini, keadaannya tidak berbeda antara saat berpuasa dan tidak
puasa. Ada di antaranya yang tetap saja menganggap remeh kewajiban-kewajiban,
atau tetap saja melakukan perbuatan-perbuatan diharamkan. Sungguh sangat
disesalkan. Seorang mumin yang berakal, ia tidak akan menjadikan hari-hari
puasanya sama dengan hari-hari yang lain. Pada saat berpuasa, ia akan lebih
bertaqwa kepada Allah, dan lebih bersemangat menjalankan perintah.
Semoga Allah Subhanahu wa Taala menjadikan kita termasuk orang-orang
menjalankan ibadah puasa dengan benar, dan semoga puasa yang kita lakukan
diterima Allah Subhanahu wa Taala.







[KHUTBAH KEDUA]








.





.





Jamaah shalat Jumat rahimani wa rahimakumullah
Jenis ibadah yang ketiga dalam bulan Ramadhan, yaitu ibadah shalat tarawih.
Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam sangat menganjurkan ibadah ini. Beliau
shollallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan dalam sabdanya :


Orang yang melaksanakan qiyam ramadhan (tarawih) karena iman dan ingin
mendapatkan balasan, maka dia akan diampuni dari dosanya. (HR. BukhariMuslim)

Qiyam Ramadhan ini juga mencakup shalat-shalat sunat pada malam-malam


Ramadhan dan shalat tarawih. Oleh karena itu, seharusnya kita memperhatikan
dan senantiasa menjaganya. Kita laksanakan dengan penuh antusias bersama
imam, dan tidak meninggalkan imam. Demikian ini karena Rasulullah shollallahu
alaihi wa sallam telah bersabda :




Barangsiapa shalat bersama imam sampai imam itu selesai, maka dituliskan
baginya shalat satu malam.
Adapun kepada para imam yang menjadi imam dalam shalat tarawih, hendaknya
bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Taala dalam menjalankannya. Seorang
imam hendaklah tetap menjaga thumaninah dan dengan tenang, sehingga para
mamum memiliki kesempatan untuk menjalankan hal-hal yang diwajibkan atau
disunnahkan, sesuai dengan kemampuannya.
Jamaah shalat jumat rahimani wa rahimakumullah,
Sungguh, pada masa sekarang ini, kita melihat fenomena yang amat menyedihkan.
Ada di antara para imam yang melaksanakan shalat tarawih secara cepat, sehingga
meninggalkan thumaninah. Padahal, thumaninah merupakan salah satu rukun
shalat. Pelaksanaan ibadah shalat yang tidak memperhatikan thumaninah adalah
haram. Hal ini disebabkan : Pertama, karena ia meninggalkan thumaninah.
Kedua, meskipun tidak sampai meninggalkan thumaninah, akan tetapi perbuatan

imam tersebut telah menyebabkan orang-orang yang mamum kepadanya merasa


kelelahan, dan tidak bisa melaksanakan yang seharusnya mereka lakukan. Dan
perlu diketahui, orang yang menjadi imam dalam shalat, tidaklah sama dengan
shalat sendirian. Seorang imam wajib memperhatikan para mamumnya,
menunaikan amanah yang ada di pundaknya, serta melaksanakan shalat
sebagaimana mestinya.
Para ulama menyebutkan, seorang imam dimakruhkan untuk mempercepat shalat,
sehingga menyebabkan mamum tidak bisa melaksanakan hal-hal yang
disunnahkan. Lalu bagaimana kalau sang imam mempercepat shalatnya, sehingga
para mamum tidak bisa melaksanakan hal-hal yang diwajibkan?

Terakhir, kami nasihatkan kepada diri kami sendiri, juga kepada kaum Muslimin,
hendaklah kita bertaubat dan kembali ke jalan Allah Subhanahu wa Taala,
melaksanakan ketaatan-ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Taala sesuai
dengan kemampuan, baik pada bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan.












.


.

You might also like