You are on page 1of 13

5/4/2012

PENULIS: AYU YULIANA LESTARI Kelas: XI IPA II

Setitik Kesalahan

SMAN 1 Kota Jambi

Aku Klara akan menceritakan sebuah kisah pahit tentang masa lalu salah seorang temanku yang menyebabkan hari-hari dihidupnya menjadi rapuh dan semakin terpuruk sebelum ia mengakhiri hidupnya sendiri. Karena aku tak ingin semua yang kalian sayangi hilang dalam sunyinya malam, terangnya rembulan dan lembutnya awan karena ulah bodoh yang pernah kalian perbuat, seperti yang temanku alami saat ini. *** Ratna, begitulah ia biasa dipanggil teman-teman SMPnya, lengkapnya Ratna Gempita Nurmala. Nama itu diberikan oleh Retno ayahnya dan Mala wanita yang telah melahirkannya hingga ia merasa satu-satunya manusia yang tak berguna di dunia ini. Untuk menutupi kelakuan buruknya, ia beranggapan bahwa nama itulah yang telah membawa kutukan bagi dirinya, hingga ia sering terjerumus kepada hal yang membuatnya selalu merasakan penyesalan. Ratna yang diambil dari nama ayahnya Retno, Gempita diambil karena kelahiran nya disambut dengan gempa hebat di Aceh yang menewaskan beriribu-ribu nyawa pada tanggal 26 desember 1995. Sehingga ia merasa kelahirannya hanya lah membawa malapetaka bagi dunia saat itu. Kadang ia sempat berfikir, jika ia tak dilahirkan ke dunia mungkin gempa Aceh tak kan terjadi sehingga beribu-ribu nyawapun takkan hilang. Tapi entahlah, itu opini Ratna. Dan Nur itu artinya cahaya. Jadi jika digabungkan, nama itu mempunyai makna gempa yang menyambut cahaya. Anehkan? Itu lah sebab nya dari dulu ia berfikir bahwa nama terkutuk itulah yang menjadi penyebab kesialan yang dialaminya selama ini. Namun menurutku ia salah terhadap opini itu, karena semua yang telah terjadi pada hidupnya itu adalah buah dari tindakannya sendiri. Maka dari itu aku ingin kalian bisa mengoreksi diri. Segeralah terjaga dari mimpi buruk yang nantinya akan membelenggu kalian sendiri, seperti kisah hidup teman SDku ini. Karena sungguh aku tidak ingin ada Ratna Ratna yang lainnya. Marilah kuajak kalian memasuki kehidupannya saat 3 tahun lalu. *** Ratna bersekolah di SMP N Taruna Jaya yang saat itu terkenal dengan keunggulannya dalam berbagai bidang, yah bisa dibilang sekolah itu sedang

berada ditingkat popularitas. Ayah Ratna memasukkannya kesekolah itu karena ayahnya ingin ia berubah menjadi anak yang baik. Memang Ratna terkenal dengan kebandelannya saat ia masih duduk di bangku SD. Maka dari itu ayahnya takut kebandelan Ratna semakin menjadi jika ia ditempatkan di sembarang sekolah. Sehingga ayahnya sangat hati-hati memilihkan sekolah yang sangat berkualitas untuknya. Saat itu pertama kali Ratna menginjakkan kaki di sekolah menengah pertama yang sangat terkenal itu. Ketika ia berjalan di koridor sekolah, orangorang yang melihatnya sudah bisa menebak sikap Ratna yang tomboy layaknya preman pasar karena dari cara berpakaiannya itu. Ratna memiliki wajah yang dibilang cantik tidak juga, jika dibilang jelek itu buta namanya. Ya bisa dibilang standarlah, tidak jelek-jelek amat. Dan karena penampilannya yang tomboy, pagi pertama di sekolah barunya itu, ia mendapatkan kesan pertama yang kurang menyenangkan. Ratna diejek oleh beberapa murid yang iseng saat ia sedang berjalan menuju kelas barunya. selamat pagi cowok, mengapa kamu mengenakan rok? sapa salah satu murid kelas dua yang tentunya bermaksud mengejek Ratna. Dan adapula yang menyindirnya. hai nona manis! kenapa kamu ada di sini? di sini bukan terminal! ejek salah satu murid yang dulu seSD dengan aku dan Ratna. iya benar, kudengar kamu menjadi ratunya preman, eh tidak maksudku rajanya preman di SD mu dulu, hahaha kata salah satu murid perempuan dengan jahilnya. hahaha Teman-teman lain pun ikut tertawa terbahak bahak. Waktu itu aku hanya bisa diam, tak kuasa bagiku untuk membelanya. Akupun hanya dapat memperhatikan Ratna dari jauh. Memang itu yang sering kulakukan saat SD. Sebenarnya aku mengaggumi Ratna dari dulu, entah apa sebabnya, aku sangat suka gayanya yang tomboy, apalagi Ratna adalah anak yang periang. Namun, saat itu aku belum menyadari bahwa dibalik wajah yang menunjukkan keceriaan itu, tersimpan kesedihan yang luar biasa dan ternyata ia sangat rapuh sobat. Ya, sebenarnya ia memiliki masalah yang cukup sulit untuk anak seusianya. Hatinya sedang menjerit-jerit meminta pertolongan kepada siapa

saja yang ingin membantunya keluar dari masalah yang sulit ia hadapi sendirian. Apa dayalah diriku seorang yang pendiam dan pemalu mampu menolongnya, mengajaknya berbicara saja aku tidak berani, apalagi untuk menjadi teman akrabnya. Karena itulah aku hanya bisa sembunyi-sembunyi mengenalnya sehingga aku tau semua sifat dan hobinya. Akupun mulai tertarik mengenal lebih jauh lagi tentang kehidupan seorang Ratna. *** Ratna berusaha untuk meredam amarahnya, karena ia tidak ingin membuat masalah lagi. Jika ia ladeni ejekan dari teman-temannya itu, tidak sulit bagi Ratna membuat bonyok wajah teman-temannya itu. Mereka yang mengejeknya itu pun menjadi sedikit kesal karena tidak dihiraukan oleh Ratna. Ketika sampai dikelas, ternyata banyak teman baru yang mengajaknya berkenalan, mulai dari cewek sampai cowok. Tapi yang membuat ia sedikit tertarik ada dua, yaitu Dino dan Cika. hai namaku Dino ucap salah satu murid sembari menyodorkan coklat. aneh (pikir Ratna dibenaknya), oh ya kenalin aku Ratna kata Ratna berusaha untuk ramah. mmm, makasih ya? sambungnya lagi dengan tak lupa tidak mengabaikan coklat pemberian dari Dino. oh tidak apa biasa saja, untuk perempuan secantik kamu apapun pasti akan aku berikan! rayu Dino dengan gayanya yang khas. Dari sisi lain ada siswi yang cukup cantik menghampiri mereka. hai teman-teman, kenalkan aku Cika, nama kalian siapa? tanya Cika dengan gaya yang sok akrab tapi aku suka. Terlihat dari gayanya, Cika adalah perempuan yang periang sama seperti Ratna. aku Dino, hai cewek cantik salam kenal ya Dino langsung semangat. hai Cika, nama aku Ratna Gempita Nurmala, salam kenal kata Ratna dengan lantang. haah? tidak salah dengar ya aku? Cika tampak sangat terkejut mendengar nama kepanjangan Ratna. iya, Ratna Gempita Nurmala kata Ratna lagi untuk meyakinkannya.

unik sekali ya nama panjang kamu Ratna, kalau boleh tahu apa artinya? tanya Cika dengan penasaran. Melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh kedua teman barunya itu ketika mendengar nama kepanjangannya, Ratna merasa enggan menyebutkan apa arti dari nama tersebut. Karena ia bisa menebak pasti mereka akan tertawa dan mengejek jika mengetahui arti dari nama itu. Yaah seperti tindakan teman-teman Ratna sebelumnya. Ia tak ingin hal itu terjadi lagi. mmm, emang nya ada apa kamu menanyakan hal itu, tidak penting tahu! ucap Ratna dengan jutek. tapi Ratna, memang aneh tahu, aku saja baru pertama kali mendengar nama itu, unik saja menurutku sambung Dino. iya benar sekali, pasti nama itu memiliki makna yang indah. Benar tidak Dino? ucap Cika. nanti kalian tetarwakan lagi nada bicara Ratna waktu itu cukup pelan namun masih bisa terdengar. tidak akan kami menertawakanmu Ratna, kami berjanji Cika menyenggol lengan Dino sebagai isyarat untuk melarang Dino agar tidak tertawa. iya benar sekali apa yang dikatakan oleh Cika, kami tidak akan menertawakanmu Ratna Rayu Dino sembari tersenyum manis. baiklah akan aku beri tahu. Artinya gemgem sebelum ia menyelesaikan katakata nya, tawa Dino dan Cika menambah keramaian kelas yang sesungguhnya sudah sangat ribut. Melihat tingkah mereka yang kian menjadi, Ratna pun tidak jadi melanjutkan kata-kata nya dan ia lansung berdiri dari tempat duduknya. tidak lucu tahu. TIDAK PENTING! intonasinya sengaja ia berat- beratkan agar mereka menurut. iya tidak penting, tapi lucu sekali Ratna melihat ekspresi wajahmu yang kelihatan seperti orang ketakutan. Walau kami berdua belum mengetahui apa arti dari namamu itu, namun raut wajahmu sudah cukup menggelikan bagi kami hahaha! kompak Cika dan Dino berbarengan.

ah sudahlah teman, jangan menertawakan hal yang tidak penting, lebih baik kita makan di kantin! Ratna mengajak mereka untuk mengalihkan pembicaraan yang sedang terjadi. ya sudah, ayolah kata Dino sembari masih menahan tawa. *** Semenjak percakapan itu Ratna, Dino dan Cika menjadi teman yang sangat akrab. Segala sesuatu mereka lakukan hampir bersama-sama, mulai dari bermain, belajar, ke kantin, contek saat ulangan, bahkan saat dihukum pun mereka selalu bertiga. Itu semua telah biasa mereka lakukan. Namun sikap jelek di dalam diri Ratna kian menjadi selama ia berteman dengan Cika dan Dino. Jahil dikelas, bolos, bahkan sempat waktu itu Ratna hendak merokok namun untunglah ketahuan oleh ayahnya. Meminum minuman berakohol juga pernah Ratna cicipi, walaupun hanya sedikit, karena ia merasa minuman itu tidak enak. Hingga sekarang 3 tahun telah mereka lewati bersama di SMP. Untuk merayakan kelulusan mereka dan mengenang masa-masa indah saat berada di sekolah yang sebentar lagi akan mereka tinggalkan, Ratna, Cika dan Dino berencana untuk menginap di sebuah vila milik ayahnya Ratna. Ratna! Dino! Bagaimana jika minggu depan kita liburan, sembari merayakan kelulusan kita di SMP? ajak Cika semangat. iya kamu benar sekali cik, Ratna cantik mau tidak kamu? tanya Dino lagi-lagi dengan sedikit rayuan nya. ayo dong Ratna kita liburan bersama, oh ya bagaimana jika kita berlibur di vila ayah kamu saja rat? Cika memaksa Ratna sembari meremas lengan kanan Ratna agar kehendaknya terpenuhi. mmmm, bagaimana ya baiklah aku akan mencoba meminta izin dengan ayahku kata Ratna sembari tersenyum simpul. asiiiik! Seru keduanya. *** Sebenarnya Ratna enggan menenerima tawaran mereka, karena ia tahu bahwa ayah dan ibunya sering sekali bertengkar hebat, terutama akhir-akhir ini. Jadi tak mungkin sekali ia di bolehkan untuk pergi berlibur. Sebenarnya hal ini lah yang menyebabkan selama ini Ratna menjadi anak yang nakal. Kurangnya

perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Sementara orang tua Ratna sibuk dengan keegosian mereka masing-masing terutama mamanya. Sebenarnya ayah Ratna adalah ayah yang baik hati dan sangat sayang kepada anaknya. namun karena faktor kerjaan yang harus ia selesaikan, membuatnya seringkali melupakan Ratna. Ditambah lagi dengan banyak tuntutan yang diberikan oleh mama Ratna, hal ini membuat ayah Ratna semakin tambah pusing. Padahal sesungguhnya tidak jarang ayah Ratna menasehatinya agar menjadi anak yang baik, tapi entah mengapa nasehat itu hanya Ratna anggap sebagai angin lalu dan akhirnya ayahnya pun tidak begitu sering lagi memperhatikannya. Begitu banyak beban yang sedang mengerogoti pikiran ayah Ratna, satunya yaitu pertengakaran yang telah menjadi jadwal rutin bagi dirinya dengan istrinya, membuat ia tak sadar bahwa anaknya telah kecewa terhadap nya. ayah, ayah tahu, ayah menyadari tidak bahwa ayah itu tidak memberi uang secuil pun kepada mama. Kemana uang ayah ayah sembunyikan, oh mama tahu sekarang, jangan-jangan uangnya untuk asyik-asyikan bersama cewek nakal simpanan aa. Sebelum mama Ratna menyelesaikan perkataannya, ayah Ratna langsung memotong ucapan istrinya dengan mendaratkan telapak kanannya secara kasar ke pipi wanita yang selama ini dicintainya. Ya sebuah tamparan. plak(tamparan ayah Ratna yg ditujukan pada mamanya sangat menusuk dihati Ratna) ayah kejam! mama pun berlari menuju kamar meninggalkan suami yang barusan menampar pipinya dengan sangat keras. Memang akhir-akhir ini perusahaan ayah Ratna sedang berada diambang kehancuran, mungkin kurasa sebentar lagi akan gulung tikar. Maka dari itu aku sangat merasa kasihan dengan keluarga Ratna. Sebenarnya ayah Ratna itu orang yang sangat baik dan bijaksana, Ratna pun tau betul tuduhan mama yang diberikan kepada ayahnya itu tidak benar. Malah faktanya mama Ratnalah yang sebenarnya telah menduakan suaminya selama ini. Ratna pernah memelihat mamanya sedang mengandeng dengan mesra om-om yang sepertinya terlihat kaya. Tetapi ia tak menceritakan kepada ayahnya, karena ia takut keutuhan keluarga mereka akan hancur, dan akhirnya teman-teman pun akan menjahuinya.

Ia sangat takut sekali jika hal itu terjadi, sehingga meminta izin kepada ayahnya untuk berlibur di vila milik keluarga mereka pun Ratna jadi enggan. Lalu akhirnya ia memilih pilihan yang akan membuatnya menyesal seumur hidup, pilihan yang menyebabkan hidupnya menjadi kacau, memilih tindakan yang akan membuatnya berada disituasi sulit dimana tidak seorang pun mau mengalaminya. Sembunyi-sembunyi mengambil kunci Vila dan uang ayahnya dilemari. Ya kesalahan setitik inilah yang akan menuntun Ratna untuk maju ke tepi jurang sebelum ia terjerumus kedalamnya. Kesalahan setitik ini yang menjadi awal dari puncak hancurnya kehidupan Ratna. Di kamar ayahnya. Tempat yang seharusnya tidak dikunjunginya malam itu. Sabtu, 2 juli 2010 pukul 12.25 menjadi waktu dimana sesaat sebelum Ratna terjun ke dalam jurang kehancuran. Tidak bisa dilukiskan betapa dalam jurang yang hendak di masuki dengan sadar oleh Ratna, yang pasti tidak sedangkal pikirannya saat ini. hmmm, dimana ya ayah menyimpan kunci vilanya sambil mengendap-endap Ratna berjalan menuju lemari karena takut ayahnya terbangun. Dengan cepat ia pun mengobrak-abrik semua isi yang ada di dalam lemari sembari berusaha keras untuk tidak menimbulkan banyak suara. Lututnya bergetaran saat itu, pucat pasi dapat ia rasakan hinggap di wajah mulusnya, keringat dingin pun keluar dari kulit putihnya, padahal ac di kamar ayahnya sudah bersuhu cukup rendah, namun keringat tetap saja membasahi sekujur tubuh Ratna. aduh dimana ayah menyembunyikan kunci itu? hore ini dia, terimakasih tuhan. Aduh, tapi aku tidak mengetahui dimana ayah meletakkan uangnya, aku tidak tahu tempat penyimpanan uang ayah, atau jangan-janga ayah tidak memiliki uang lagi, ah sudahlah nanti saja aku pikirkan lagi Ia pun langsung berlari keluar dari kamar ayahnya itu dengan tergesa-gesa. plak.. kunci vila yang ia genggam seketika jatuh ke lantai sehingga menimbulkan suara yang dapat membangunkan orang dari tidur. apa itu? ayah terkejut.

Ratna pun langsung menyuruk kebawah ranjang tempat tidur ayahnya. Saat itu mama Ratna tidak sedang tidur bersama ayahnya, karena disebabkan petengkaran yang baru saja terjadi. Ratna bisa merasakan bahwa ayahnya tidak nyenyak tidur. Hal ini tidak lain dan tidak bukan disebabkan karena banyak masalah yang sedang membebani pikiran ayahnya. Napas Ratna semakin terengah-engah tidak karuan, tidak disengaja Ratna pun pipis di celana. Tapi untunglah ayah Ratna tidak melihat ke bawah ranjangnya dan ia pun kembali tidur. heeeeh, akhirnya aku keluar juga dari kamar terkutuk itu Ratna tampak sangat bahagia setelah keluar dari kamar ayahnya. Serasa angin sejuk langsung menyambutnya dengan damai. *** Hari yang dinanti-nanti Ratna, Dino dan Cika pun tiba. Sebenernya Ratna takut meminta izin kepada ayahnya namun ia pun berusaha walau dengan cara berbohong. ayah, aku minta izin pergi selama tiga hari untuk belajar kelompok ya Dengan enteng ia mengucapkannya tanpa dosa. tidak boleh nak! jawab ayahnya dengan lembut. di rumah guru kok, boleh ya ayah? pinta Ratna. Tidak boleh nak! kata ayahnya masih dengan nada yang lembut. kenapa ayah? Pasti karena alasan kak Rani lagi kan? iya kan yah? Ratna mengetahui alasan itu karna ayahnya selalu menggunakan alasan tersebut jika ia hendak meminta izin untuk pergi keluar dengan waktu yang cukup lama. iya nak, ayah takut kejadian yang menimpa kakakmu itu terjadi lagi padamu, ayah takut kamu pergi untuk selama-lamanya dari sisi ayah iya kejadian itu disebabkan karna kak Rani terlalu bodoh, kenapa dia mau menyerahkan diri nya kepada kekasihnya hingga akhirnya ia dibunuh oleh kekasihnya sendiri jawab Ratna dengan suara yang keras. sudah jangan teruskan, diam kamu kalau ayah bilang tidak boleh ya tidak boleh, MENGERTI! kata ayahnya dengan sedikit membentak. Ratna pun langsung berlari menuju kamarnya.

Ratna tidak mau menuruti perintah ayahnya lagi. Sepertinya Ratna merasa telah menemukan kebebasan bersama teman-temannya. Siang hari saat ayah Ratna sedang tertidur pulas, Ratna diam-diam pergi dengan dijemput mobil Dino yang di dalam nya sudah ada Cika. Mereka pun pergi dengan tidak merasa bersalah. hai Cika, hai Dino, ayo kita pergi bersenang-senang! kata Ratna dengan semangatnya. Karena suara mobil mereka yang cukup keras, Ratna melihat dari jendela mobil bagian belakang, ayahnya terbangun dan langsung melihat wajah anaknya di dalam mobil tersebut. Ratna, Ratna kembali nak, Ratna anakku ayah mohon jangan pergi, Ratnaaaa... Seketika ayah Ratna langsung memegang dada di sebelah kirinya. Dari ekspresi nya terlihat ia sedang merasakan kesakitan di bagian dada. Ya, ayah Ratna memang sedang mengidap penyakit jantung selama ini. Namun Ratna dan mamanya tidak pernah memperdulikan betul sakit yang dialami ayahnya saat itu, karena mereka terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Contohnya saja seperti saat ini, tidak sedikitpun kepedulian Ratna untuk menengok ayahnya yang sedang merasakan sakit. Malahan ia merasa lega karena sudah terbebas dari ayahnya. Mobil mereka melaju dengan sangat kencang. Terlihat dari kaca spion mobil Dino, ayah sedang berusaha menahan sakit dan langsung bergegas menuju mobil miliknya untuk mengejar mereka. ayo Dino terus tancap gas, cepat hilangkan jejak dari bapak tua bangka itu seru Ratna kepada Dino dengan tidak merasa bersalah sedikitpun. Mobil mereka dan ayah Ratna pun terus berkejar-kejaran seperti di arena balap dalam sebuah pertandingan internasional. Mobil Dinopun menjadi pemenangnya. Sedangkan Mobil ayah Ratna sudah tak terlihat lagi karena mobil yang dikendarai oleh Dino melaju dengan sangat kencang. *** Vila ayah Ratna itu memang sangat besar dan indah, namun karna sudah lama tak diurus, warna catnya menjadi sedikit menghitam dan cukup menyeramkan. Vila itu bertengkat tiga dengan gaya mewah, memiliki dua kolam renang besar, yang satu terletak di belakang vila dan satunya lagi di samping vila,

memiliki sebelas kamar tidur, tiga belas kamar mandi, dan masih banyak ruang mewah lainnya. waaaaaaaaaaah besar sekali vila ayah kamu rat. Puji Cika iyalah, ya sudah masuk ke dalam yuk ajak Rina dengan semangat. Oh ya kalian tahu kawan? Sebenarnya dari lubuk hati Ratna yang terdalam masih ada sedikit rasa bersalah pada ayahnya, tetapi ia berusaha tak menghiraukan hati nuraninya itu dan membiarkan sisi positif dari dirinya pergi ditelan kebutaan jiwa yang sedang dialaminya. huuh akhirnya sampai juga, ternyata cukup melelahkan juga ya jadi pembalap itu ucap Dino saembari membaringkan badannya di sofa berwarna pink yang begitu besar . wooo baru jadi pembalab kelas ikan teri saja sudah sombong! sorak Cika diikuti dengan tawa Ratna. Tiba- tiba saat semua semua sedang beristirahat, handphone Ratna bordering-dering di atas meja, itu adalah telpon dari ayahnya. Berulang-ulang kali ayah Ratna menelpon, namun tak dihiraukan oleh mereka. Dan tepat pada pukul 22.10 adalah terakhir kalinya ayah Ratna menelpon. cik mengapa ayahku tak menelponku lagi ya? Apakah dia sudah letih? kata Ratna. Ternyata Rasa bersalah itu muncul kembali, timbul sedikit penyesalan karena ia tak mengangkat telpon dari ayahnya. Namun lagi-lagi perasaan itu hanya sekejap mengahampiri pikiran dan hatinya. iya munkin rat. Lagian nelpon orang tidak ada henti-hentinya, apa tidak capek tangan ayah kamu menekan nomornya, bisa-bisa patah tuh tangan ayah kamu karena kebanyakan menggerakan jari ejek Cika sembari tertawa. hahahha tawa mereka pun memecah ruangan vila yang begitu sepi. Dari sisi belakang Dino datang membawa beberapa makanan dan mereka pun memakannya. Tapi setelah makan mereka langsung tertidur pulas di sofa. Sekitar tigah puluh menitan tak sengaja Ratna terbangun dan melihat Dino tibatiba seperti kerasukan setan. Perlahan-lahan Dino mendekati Ratna. Ratna sangat takut waktu itu. Ia pun berteriak sebisanya untuk memanggil Cika namun Dino langsung mendekap mulutnya dan membawa ia ke gudang. Tak

beberapa lama kemudian, ternyata Dino telah melakukan tindakan yang membuat hidup Ratna hancur berkeping-keping. Ratna maafkan aku, sungguh aku tak sadar, mungkin aku terlalu banyak meminum minuman berakohol itu, tolong Ratna, aku benar-benar khilap Dino tampaknya bersungguh-sungguh tidak berbohong. Itu adalah kata-kata terakhir dari Dino yang Ratna dengar saat itu. tidaaaaaaaaaaaaaaaaak Ratna langsung berlari ke kamar mandi dan membasahi sekujur tubuhnya. Melihat Ratna seperti itu Dino ketakutan dan langsung melarikan diri dari vila saat itu juga. Saat di kamar mandi, Ratna baru merasakan penyesalan yang sangat mendalam dan rasa bersalah yang teramat sangat kepada ayahnya. Ia sangat menyesal terhadap tindakan yang telah ia perbuat kepada ayahnya. ya Allah, mengapa hidupku menjadi seperti ini. Aku memang hanya sampah di dunia ini. Hidupku tak berguna. Aku tidak bisa menjadi apa yang ayah minta dahulu. Aku hanya menyusahkan hidup ayahku. Maafkan aku ya Allah, dasaaaar Dino bajingan! Ratna pun terus menangis tersedu-sedu. Beberapa menit kemudian handphone nokia bewarna silver yang berada di kantong celana lepis hitam nya berdering. Mama memanggil. Ratna pun mengangkat handphone itu. halo nak, dimana kamu? Kamu dimana nak? Ayah kamu, ayah kamu telah tiada Ratna. Ia telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Mama sungguh sangat menyesal telah banyak berbuat salah kepadanya. Cepat pulang nak, kamu harus melihat ayah untuk yang terakhir kalinya kata mama Ratna sembari menangis sejadi-jadinya. Namun belum selesai mamanya berbicara, Ratna langsung membanting handphone nya. Tak sempat ia menjawab pertanyaan dari mama karena merasa sangat bersalah. Ia menduga bahwa penyebab kematian ayah pastilah dirinya. Ternyata tahukah kau kawan? Dugaan Ratna itu ternyata benar. Ayah Ratna meninggal dunia karena ditabrak kereta api. Polisi mengatakan bahwa ayah Ratna tidak menghiraukan tanda stop direl kereta api yang diberikan saat kereta api sedang melaju. Ya, penyebabnya karena terburu-buru ingin mengejar anak

kesayangannya itu. Hingga ia tak peduli apapun resiko yang akan menimpa dirinya. Usahanya mengejar Ratna akhirnya menjadi sia-sia. Hal buruk yang ia takuti terjadi pada anaknya itu malah ikut menimpa dirinya sendiri. *** Ratna tak kuasa menahan tangis yang bergejolak di hatinya, seakan ingin mengeluarkan darah dari mata. ayaaaaaaaaaaaaaaaah teriak Ratna sekencang-kencangnya. Mendengar teriakan Ratna, Cika terbangun dari tidurnya dan segera mencari sumber suara yang baru saja membangunkannya. Ratna, Ratna, kamu dimana? apa yang terjadi disini? Dino, Dino? aduh dimana semua teman-temanku Cikapun kecemasan sendiri. praaak suara pecahan kaca kamar mandi memanggil Cika untuk menuju sumber suara pecahan. ayahaaa, maafkan aku, aaaaaaa..! darah segar menyucur deras di pergelangan nadi sebelah kiri Ratna. Seperkian detik Cika pun datang dan langsung kaget. Ratna apa yang telah terjadi? Ratnaaaaaaa apa yang kau lakukan? Jangan tinggalkan aku? Cika pun tergeletak pinsan. *** Sungguh tragis kejadian yang dialami Ratna. Hidup nya sia-sia karena kebodohan yang telah dilakukannya. Tak mampu ia menghapus dosa terhadap orangtuanya. Tak ada lagi kesempatan baginya untuk melanjutkan masa-masa indah remaja yang seharusnya masih dapat ia rasakan. Tak kuasa pula baginya memutar waktu untuk menghapus kesalahan setitik yang telah ia perbuat. Kesalahan setitik yang memaksanya untuk mengakhiri hidupnya sendiri. ~Selesai~ BIODATA -Nama -TTL -Alamat : Ayu Yuliana Lestari : Jambi, 7 Juli 1995 : Perum. Gria Aurduri Indah Blok A No 71 RT 13/07 Kec. Telanai Pura Kel. Penyengat Rendah -No.Telp/HP : <0741>580388/087896696491 -Sekolah : SMA N 1 Kota Jambi

You might also like