You are on page 1of 26

Hospital Information System

AGUS ARIMBAWA FRANSISCA ROMANA DESSYANA KARDHA YOHANES PRIYO ATMOJO MTI XIII

Tinjauan Umum
Rumah sakit sebagai organisasi mempunyai ciri khas

yaiu transaksi data yang sangat tinggi dari hari ke hari. Sumber transaksi : instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap,farmasi & laboratorium. Mitra rumah sakit : pemerintah,pasien,karyawan,supplier,bank,rumah sakit lain/yayasan. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks.dan dapat dibagi menjai dua subsistem yaitu subsistem informasi medis dan susbsistem informasi administrasi&keuangan.

Membangun Sistem Informasi Rumah Sakit


Kebutuhan Pasien
Harapan pasien dari sebuah pelayanan kesehatan adalah diberikannya service yang cepat dan nyaman. Tingkat mobilitas pasien yang tinggi menuntut adanya komunikasi dan pelayanan yang cepat antara pasien dan institusi kesehatan, yang kemudian antara pasien dengan dokter. Hal ini sebenarnya bisa menggunakan fasilitas telepon, atau biar lebih keren, bisa menggunakan teleconference. Tidak perlu mendebatkan alat komunikasi mana yang lebih cocok, yang terpenting adalah pendokumentasiannya.

Kebutuhan Pihak Rumah Sakit


Jika dilihat dari sudut pandang user, dalam hal ini adalah pihak rumah sakit,

mereka tentu menginginkan sebuah sistem yang ideal, istimewa, dapat menghandle semua transaksi yang ada, sehingga tak ada kata terlambat pada pembuatan laporan masing-masing pelayanan ataupun pada pengiriman Rekap Laporan (RL 1 6) ke dinas kesehatan setempat oleh Sub-bagian Rekam Medis, bahkan mungkin, poli tak perlu lagi melakukan sensus harian, karena setiap laporan akan tercetak otomatis atau terkirim otomatis.

Membangun Sistem Informasi Rumah Sakit (Lanjutan )


Jika benar-benar diaplikasikan, maksud saya SDM pihak rumah sakit bersedia

menggunakan sistem yang ada dan sistem tersebut benar-benar BENAR, jelas akan banyak mengurangi beban kerja semua komponen di rumah sakit itu sendiri, atau mungkin, malah menambah beban kerja perawat dalam menginput hasil pemeriksaan ke sistem. Ah, pada akhirnya semua tergantung desain sistem itu sendiri yang dibatasi oleh Sistem Informasi Rumah Sakit Ideal kemampuan user dalam mengoperasikan sistem, hal-hal yang berhubungan dengan hukum Indonesia yang menyangkut autetikasi dsb, atau juga kemampuan pengembang dalam membuat sistem yang sesuai dengan permintaan user.

Batasan membangun Sistem


Untuk memetakan permasalahan dan mempersempit ruang gerak perancangan sistem, perlu dibuat batasan-batasan yang tidak perlu dicakup oleh sistem. Lebih baik tahapan desain sistem memakan waktu yang lebih lama daripada terjadi huru-hara ketika proses pembuatan. Komunikasi yang intensif-pun perlu dijaga antara kedua pihak. Pihak rumah sakit menjelaskan secara gamblang apa yang mereka inginkan dan memberikan secara detil apa yang mereka harapkan. Batasan-batasan-pun perlu dibahas antara keduanya, seperti : 1) Tidak menghilangkan fungsi dan peran dokter dan perawat dalam melakukan pemeriksaan. 2) Tidak mengurangi/ menghilangkan ke-otentikan berkas rekam medis. Tidak ada sistem yang benar-benar aman. Masalah ini cukup penting menyangkut fungsi rekam medis di hadapan hukum. Lembar-lembar rekam medis yang perlu dijaga ke-autentikasi-annya antara lain :

Lembar RMK (Ringkasan Masuk-Keluar) Lembar Resume Catatan Perawat Hasil Pemeriksaan Lab/ Radiologi Lembar Inform Consent Laporan Operasi

Kemampuan Sistem
Secara global, sistem yang ideal tentu dapat mengurangi beban kerja masing-masing unit pelayanan. Secara detil (meskipun tidak keseluruhan), dapat digambarkan sebagai berikut: 1) Dapat mengurangi beban kerja sub-bagian rekam medis dalam menangani berkas rekam medis. Sub-bagian rekam medis memang sub-bagian yang paling direpotkan dengan berkas rekam medis. Dari coding, indexing, assembling, filing dan ing-ing yang lain (maaf, sudah lupa) semua dihandle oleh sub-bagian ini. Dengan adanya sebuah sistem informasi, seharusnya paling tidak dapat menggantikan fungsi koding pada sub-bagian rekam medis. Sebagian besar rumah sakit di indonesia, masih menggunakan petugas rekam medis ataupun kurir dalam mendistribusikan berkas ke masing-masing pelayanan. Beberapa rumah sakit sudah menggunakan teknologi lift sebagai sarana transportasi berkas ke pelayananpelayanan ataupun kembali ke tempat penyimpanan (filing). 2) Dapat mengurangi pemakaian kertas (paperless). Pemakaian kertas masih belum dapat dihilangkan di Indonesia saat ini, karena data medis sangat rentan dengan hukum dan akan memporakporandakan perdagangan kertas Indonesia, halah...

Dengan sistem yang terkomputerisasi, pemakaian kertas yang bisa dipangkas antara lain : Lembar-lembar rekam medis yang tidak berhubugan dengan masalah autentikasi atau aspek hukum. Laporan masing-masing unit pelayanan (karena semua laporan sudah terekap oleh sistem). Rekap Laporan (RL) 1 6 yang dikirim ke dinas kesehatan. 3) Dapat berkomunikasi dengan sistem lain pada pelayanan kesehatan lain

Web Service, kira-kira orang IT menyebutnya demikian. Aplikasi ini sangat

berguna pada kasus rujukan, entah dirujuk ke atas atau ke bawah. Dalam sistem manual, prosedur rujukan adalah dengan mengirimkan kopian lembar resume medis pasien, dan membawa 1 atau 2 perawat yang mengantarkannya. Kesulitan dalam mengaplikasikan sistem ini adalah tidak adanya standard sistem informasi rumah sakit di Indonesia. Masing-masing rumah sakit dengan pe-de nya meluncurkan sistem mereka yang baru dari vendor terkenal, kemudian rumah sakit lain ikut-ikutan launcing sistem dengan vendor yang lain. Tidak adanya komunikasi antar vendor dan tidak adanya kesepakatan penanganan komunikasi antar sistem yang seharusnya ditengahi oleh pemerintah dengan mengeluarkan prosedur standard sistem informasi rumah sakit mengakibatkan hal ini sulit dilaksanakan. Tantangan lain dalam pengaplikasian web service ini adalah masalah security. Saya tidak akan mewacanakan masalah security, karena bahasannya cukup kompleks. Bisa dilihat dari security aplikasi maupun security jaringannya. Dan tentu Anda lebih tahu akan hal ini. Sistem Informasi Rumah Sakit Ideal

Subsistem Informasi Medis


Bagian yang menangani masalah terkait

medis,klinis, dan perawatan pasien. Subsistem medis dan pelayanan perawatan


Modul pencatatan rawat inap. Modus pencatatan pasien rawat jalan. Modul index pasien/diagnosa Modul distributive charge entry Modul order Modul pelaporan hasil kegiatan Modul medical record Modul penjadwalan pasien Modul pelayanan perawatan (Diagram)

Diagram Unit Kerja dasar bidang pelayanan medis

Bedah

UPI (rawat intensif)

Rawat Inap

Poli (rawat jalan)

IRD (rawat darurat)

Sistem Rumah Sakit Ideal


optimal sesuai kebutuhan rumah sakit secure dalam penanganan data tidak melampaui batasan-batasan hukum Indonesia

Kebutuhan Pasien
Harapan pasien dari sebuah pelayanan kesehatan adalah diberikannya

service yang cepat dan nyaman. Tingkat mobilitas pasien yang tinggi menuntut adanya komunikasi dan pelayanan yang cepat antara pasien dan institusi kesehatan, yang kemudian antara pasien dengan dokter. Hal ini sebenarnya bisa menggunakan fasilitas telepon, atau biar lebih keren, bisa menggunakan teleconference. Tidak perlu mendebatkan alat komunikasi mana yang lebih cocok, yang terpenting adalah pendokumentasiannya.

Subsistem Informasi Medis (lanjutan...)


Subsistem penunjang medis
Modul farmasi rumah sakit Modul laboratorium Modul pepertual inventory Modul respiratory therapy Modul therapy Modul radiologi Modul instalasi gizi Modul instalasi gawat darurat Diagram

Diagram unit kerja di lingkungan bidang penunjang medis


Gizi

Rekam Medis

Rehab Medis

Radiologi

Laborat

Farmasi

Subsistem Administrasi dan Keuangan


Pembayaran Pasien -Modul pembayaran pasien rawat inap -Modul pembayaran pasien rawat jalan -Modul pembayaran pasien instalasi penunjang -Modul piutang Akuntansi Rumah Sakit -Modul pendapatan ruah sakit -Modul pengeluaran rumah sakit -Modul kepegawaian dan penggajian pegawai -Modul aktiva tetap dan inventory -Modul general ledger Penganggaran -Modul analisis keuangan -Modul perencanaan keuangan -Modul penganggaran

Diagram Subsistem administrasi dan keuangan


Rumah Tangga Humas dan Pemasaran

Personalia

Sanitasi

Sekretariat

Diagram Lengkap Sistem Informasi Rumah Sakit


Pasien Pelayanan Medis

Pasien Lain2 Unit Khusus

Keuangan

Pihak Luar

Pasien

Penunjang Medis

Personalia Umum

Pihak Luar

Karyawan

Pihak Luar

Pengembangan (Sasaran SIM jangka panjang RS)


Manajemen Tingkat Atas

a. Perencanaan aliansi-aliansi strategis RS dgn organisasi lain (simbiosis mutualisme). b. Menunjang kebijakan umum yg bersifat jangka panjang dari Pengurus Unit kerja RS. c. Pengembangan baik organisasi maupun peralatan yg bersifat strategis. d. Perencanaan produk baru RS. e. Perencanaan membuka cabang. f. Perencanaan persiapan SDM manajemen jangka panjang.

Pengembangan (Sasaran SIM jangka panjang RS) lanjutan...


Manajemen Tingkat Menengah

a. Pengendalian manajemen agar rencana kerja tahunan yg suah disusun dapat dipantau dgn prestasi yg dicapai dari waku ke waktu. b. Pengendalian Anggaran yaitu pemantauan anggaran dan realisasi,meneliti kuantitas dan kualitas selisih antara anggaran dan realisasi yang ada.

Pengembangan (Sasaran SIM jangka panjang RS) lanjutan...


Manajemen Tingkat Bawah

a. Administrasi yang tertib,akurat dan dapat diandalkan. b. Potensi-potensi sumber daya yang ada dapat ditingkatkan optimalitas penggunaannya.

Pengembangan (Sasaran SIM jangka pendek RS)


Pengimplementasian SIM, dilakukan dengan cara

single entry dengan manfaat :


Integritas data, data tertentu akan konsisten sama pada semua bagian yang meggunakannya. Keterpaduan data, data yang ada dapat digunakan bersama-sama. Standarisasi data, sistem pengkodean yang sama dan baku diharapkan akan dapat ditegakkan pada semua bagian rumah sakit. Integrasi data, semua daa menjadi online dan siap dipakai oleh semua bagian kapan saja sesuai dengan hak aksesnya. Keamanan data yang lebih baik,masalah otorisasi dapat diatur dan diawasi lebih mudah dengan bantuan perangkat lunak. Sistem yang sudah terpadu diharapkan akan dapat dikembangkan kegiatan-kegiatan yang sinergis karena penggalian informasi yang tersedia di dalam komputer.

Rancangan tahapan pengembangan sistem (Tahap I)


Komputerisasi SI rawat jalan,rawat darurat,laboratorium,radiologi dan

rehab medis. Komputerisasi SI Keuangan,biasanya penting dan mendesak. Komputerisasi SI pasien, laporan statistik untuk direksi yang berkaitan dengan data sosial dan data medis pasien sudah dapat dikerjakan secara cepat dan akurat. Komputerisasi rekam medis, modul tersendiri yang tidak ringan. Komputerisasi farmasi rumah sakit,salah satu pos pendapatan utama rumah sakit. Sistem Informasi Eksekutif Berbentuk Menu Driven Dirancang dengan pola DSS Internet / Global Dimanfaatkan untuk membantu direksi membuat aliansi strategis dengan pihak lain dalam rangka mengembangkan RS.

Rancangan tahapan pengembangan sistem (Tahap II)


Komputerisasi keuangan utama, diharapkan direksi

rumah sakit sudah mampu melihat Neraca keuangan maupun Laporan SHU tiap saat. Bila direksi akan membuat perencanaan strategis taktis maupun operasional maka data keuangan dalm segala bentuknya dapat dengan cepat disiapkan untuk memberikan dukungan informasi dengan akurasi yang dapat diandalkan.

Rancangan tahapan pengembangan sistem (Tahap III)


Komputerisasi SI personalia dan

umum,meningkatkan kepedulian pihak RS dalam mengatur maupun memperhatikan kesejahteraan para karyawannya. Komputerisasi SI Unit khusus, sosio pastoral,litbang,Sistem pengendalian Internal, Akper,Unit Pengabdian Kepada Masyarakat.

Rancangan Pengembangan Modul


Bagian Terkait 3 besar
Modul Pelayanan Medis Modul Rawat Inap Modul Rawat Jalan Modul Rawat Darurat Modul Rawat Intensif Modul Rawat Sentral Modul Bedah Sentral Modul SIE Modul Penunjang Medis Modul Radiologi Modul Rehabilitasi Medis Modul Farmasi Modul Gizi Modul Laborat Modul Rekam Medis Modul Laundry Modul SIE Modul Administrasi dan Keuangan Modul Logistik Modul Akuntansi Modul Personalia Modul Anggaran Modul Pemeliharaan Modul Penunjang Umum Modul Auditor Modul Keuangan Modul UPKM Modul SIE

Diagram Rancangan Pengembangan RS


Pasien
PELAYANAN MEDIS

ADMINISTRASI KEUANGAN
Logistik Akuntansi Personalia Anggaran Pemeliharaan Humas Litbang Keuangan UPKM Laundry SIE

Pihak Luar

Pasien

Rawat Jalan Rawat Inap Rawat Darurat Rawat Intensif Bedah Sentral SIE

Supplier

PENUNJANG MEDIS

Pasien

Radiologi Rehab Medis Farmasi Gizi Laborat Rekam Medis SIE

Supplier

Referensi Rumah Sakit


www.rsmmc.co.id www.primamedika.com www.rspp.co.id

www.rscm.co.id
www.sardjitohospital.co.id ttp://tantos.web.id/artikel/Sistem_Informasi_Rum

ah_Sakit_Ideal.pdf

You might also like