You are on page 1of 10

Apa etiologi plak eritema tebal, gatal, dan progresif?

3 JAWAB : Etiologi Dapat disebabkan penyakit atau kelainan alat dalam. dibagi menjadi 3 golongan :
I. II.

Akibat alergi obat biasanya secara sistemik. Akibat perluasan penyakit kulit, misalnya : psoriasis, pemfigus foliaseus, dermatitis atopik, pitiriasis rubra pilaris, dan liken planus.

III.

Akibat penyakit sistemik termasuk keganasan Ada pula golongan lain yang tidak diketahui penyebabnya (5-10%), meskipun telah dicari. Sebagian para penderita yang mula-mula tidak diketahui penyebabnya, kemudian berkembang menjadi sindrome Sezary.

Apa etiologi dari kerusakan kuku? 3 Jawab : Etiologi deformitas pada kuku : Infeksi Anemia kekurangan zat besi Karakteristik dari penuaan Trauma Kelainan genetik (ex : Nail Patela Syndrome). : kuku hematom : diperkirakan disebabkan oleh mutasi gen sporadic : jamur, bakteri, dan virus. : Koilonychia

Bagaimana hubungan antara keluhan utama (sejak 6 bulan yang lalu) dan keluhan ini (3 bulan yang lalu)? 3 JAWAB :

Nyeri dan kekakuan pada lutut merupakan gejala dari psoriasis arthritis. Pada psoriasis ini, terdapat kompleks autoimun yang dapat menyebabkan kerusakan sendi dan lesi pada kulit. Mekanisme nya belum diketahui secara pasti. Sel limfosit T, khususnya CD8+, diperkirakan memainkan peranan penting dalam manifestasi PSA dengan meningkatkan produksi sitokin-sitokin berikut : IL-1, IL-2, IL-10, IFN-, and TNF-, yang menginduksi proliferasi dan aktivasi fibroblast synovial dan epidermal. a. Apa indikasi pemakaian bethamethasone? 3 Jawab : Bethametasone Betametason adalah glukokortikoid sintetik yang mempunyai efek sebagai antiinflamasi dan imunosupresan. Karena efek retensi natriumnya (sifat mineralokortikosteroid) sangat sedikit, maka bila digunakan untuk pengobatan insufisiensi adrenokortikal, betametason harus dikombinasikan dengan suatu mineralokortikoid. Efek antiinflamasi terjadi karena betametason menstabilkan leukosit lisosomal, mencegah pelepasan hidrolase perusak asam dari leukosit, menghambat akumulasi makrofag pada daerah radang, mengurangi daya pelekatan leukosit pada kapiler endotelium, mengurangi permeabilitas dinding kapiler dan terjadinya edema, melawan aktivitas histamin dan pelepasan kinin dari substrat, mengurangi proliferasi fibroblast, mengendapkan kolagen dan mekanisme lainnya. Durasi aktivitas antiinflamasi sejalan dengan durasi penekanan HPA (HipotalamikPituitari-Adrenal) aksis. Obat dapat mengurangi aktivitas dan volume limfatik, menghasilkan limpositopenia, menurunkan konsentrasi imunologi reaktivitas jaringan interaksi antigen-antibodi sehingga menekan respon imun. Betametason juga menstimulasi sel-sel eritroid dari sumsum tulang; memperpanjang masa hidup eritrosit dan platelet darah; menghasilkan neutrofilia dan eosinopenia; meningkatkan katabolisme protein, glukoneogenesis dan penyebaran kembali lemak dari perifer ke daerah pusat tubuh. Juga mengurangi absorbsi intestinal dan maleat menambah adalah ekskresi kalsium melalui ginjal. Deksklorfeniramin antihistamin derivat propilamin.

Deksklorfeniramin menghambat aksi farmakologis histamin secara kompetitif (antagonis histamin reseptor H1). Indikasi : Alergi yang membutuhkan terapi dengan kortikosteroid. Kontra indikasi : (MAO). Pada kasus : Obat bethametasone topikal ( antiinflamasi ) & moisturizer ( pelembut permukaan kulit ) yang diberikan hanya merupakan terapi paliatif atau bersifat simptomatik saja bukan sebagai terapi kausatif sehingga gejala-gejala klinis pada Tn. squid tidak bisa sembuh total tapi hanya berkurang & memerlukan jangka waktu tertentu.Apalagi jika pemakaian obat tersebut tidak teratur maka efek Tx. Simtomatiknya tidak bisa sempurna dan akan memperlambat penyembuhan / timbulnya gejala klinis dari penyakit yang diderita Tn squid yang juga sangat dipengaruhi oleh factor bawaan/genetik. Infeksi fungi sistemik. Penderita yang sedang diimunisasi. Tukak lambung. Penderita yang sensitif terhadap betametason dan sulfit. Penderita yang mendapat terapi penghambat monoamin oksidase

b. Apa efek samping moisturizer? 3 Jawab : Sebagai contoh moisturizer itu adalah emolien, efek emolien ialah melembabkan permukaan kulit, pada batang tubuh, ekremitas atas dan bawah biasanya menggunakan salep dengan bahan dasar vaselin, fungsi nya juga sebagai emolien dengan akibat meninggikan daya penetrasi bahan aktif, emolien lainnya adalah ionolin dan minyak mineral, jadi emolien sendiri tidak memiliki efek antipsoriasis.

a. Apa DD (dilihat dari morfologi, predileksi, gejala tambahan, efloresensi primer, efloresensi sekunder) dan WD? 3 Jawab : Gambaran Psoariasis Klinis Erythema + Lokasi Daerah predileksi + Hanya seboroik di Dermatitis Seboroik Tinea Corporis +_ daerahDi pinggir Sifilis Psoariasis + + Khasnya wajah pada SLE

Warna skuama Skuama

putih

Putih kekuningan

Coklat tembaga

Berlapisutih

Selapis,

berminyakLebih lebih tipis

halus,

lapis,pipih,p tipis

Deformity + nail Arthritis Papule + +

+ -

a. Manifestasi klinis 3 Jawab : Gatal ringan Bercak-bercak eritema merata dan melingkar yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya Skuama berlapis-lapis kasar putih seperti mika dan transparan. Khas: fenomena tetesan lilin (skuama menjadi putih ketika digores) dan auspitz (tampak serum/darah berbintik-bintik yang disebut papilomatosis ketika skuama dikerok perlahan) Pitting nail/nail pit berupa lekukan2 milier(50%) Pembesaran sendi, lalu ankilosis dan lesi kistik subkorteks

b. Prognosis 3 Jawab : Psoriasis tidak menyebabkan kematian tetapi bersifat kronik dan residif. Dari penelitian yang dilakukan dengan follow up pada pasien selama 21 tahun, 71% dari pasien mengalami lesi yang menetap.

LI ANATOMI Struktur Kulit Kulit, atau dikenal juga sebagai integumen, melapisi permukaan luar tubuh dan berfungsi sebagai pelindung, pengatur suhu tubuh, sekresi kelenjar, pendeteksi sensasi sensoris di kulit, dan sintesis vitamin D. Secara garis besar, kulit tersusun atas tiga lapisan: 1. Lapisan epidermis

Ada empat tipe sel utama di epidermis: a. Keratinosit, yang menyusun hampir seluruh epidermis, tersusun dalam empat lapisan (atau lima pada thick skin atau kulit tebal seperti di telapak tangan dan kaki). Dari lapisan luar ke dalam: stratum korneum, stratum lusidum (hanya ada pada thick-skin), stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale. 1) Stratum korneum (lapisan tanduk) Lapisan kulit paling luar dan terdiri dari beberapa lapis sel-sel mati keratinosit berbentuk gepeng, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (zat tanduk). 2) Stratum lusidum Lapisan ini hanya terdapat pada thick-skin seperti telapak tangan dan kaki. Merupakan lapisan sel-sel gepeng keratinosit tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Mengandung keratin dalam jumlah besar. 3) Stratum granulosum Terdiri dari beberapa lapis sel-sel keratinosit yang mulai mengalami apoptosis. Pada sitoplasma keratinosit, terdapat granul-granul keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini. 4) Stratum spinosum Terdiri atas sel-sel keratinosit yang saling terhubung oleh desmosom atau interceluller bridges. Protoplasma keratinosit jernih dengan inti terletak di tengah-tengah. Keratinosit berbentuk

polygonal dan semakin gepeng semakin dekat dengan permukaan. Sel langerhans dan melanosit juga terdapat pada lapisan ini. 5) Stratum basale Merupakan lapisan epidermis paling bawah yang tersusun dari keratinosit berbentuk kubus (kuboid) atau kolumnar. Sel keratinosit pada lapisan ini masih memiliki organel yang lengkap. Melanosit dan sel merkel tersebar di antara sel-sel keratinosit lapisan ini. b. Melanosit menghasilkan glanuler melanin (glanuler pigmen) yang memberikan warna pada kulit dan dapat mengabsorp sinar ultraviolet (UV) sehingga tidak terjadi kerusakan DNA nukleus. c. d. Sel langerhans berfungsi dalam respon imun dan melindungi kulit dari mikroba. Sel merkel terletak pada lapisan paling dalam dari epidermis (stratum basale) dan terhubung dengan saraf sensori. Sel ini berfungsi dalam menyampaikan sensasi sentuhan. 2. Lapisan dermis

Terletak di bawah lapisan epidermis dan lebih tebal daripada epidermis. Dermis tersusun dari jaringan ikat yang mengandung kolagen dan serat-serat elastik. Berdasarkan struktur jaringan, dermis terbagi menjadi dua regio: a. Pars papillary tersusun dari jaringan ikat aerolar dengan kolagen yang tipis dan serat elastik halus. Regio ini membentuk tonjolan-tonjolan (papil) ke arah epidermis. Papil-papil tersebut dapat mengandung kapiler dan beberapa reseptor taktil, seperti badan Meissner yang peka terhadap sentuhan dan ujung-ujung saraf bebas. b. Pars reticuller tersusun dari jaringan ikat padat ireguler yang mengandung

fibroblast, bundel kolagen, dan serat elastik kasar. Serat-serat kolagen pada regio ini saling menyilang dan membentuk struktur seperti jaring. Sel-sel lemak, folikel rambut, saraf, kelenjar sebasea (kelenjar minyak), dan kelenjar sudoriferous (kelenjar keringat) mengisi ruang-ruang antar serat-serat tersebut.

3.

Lapisan subkutis

Disebut juga lapisan hipodermal. Terdiri dari jaringan ikat areolar dan sel-sel adiposa (lemak) berbentuk bulat besar dengan inti yang terdesak ke pinggir sitoplasma. Sel-sel ini membentuk

kelompok yang dipisahkan satu sama lain oleh trabekula dan fibrosa. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adipose. Dilapisan ini terdapat badan paccini yang sensitif terhadap tekanan, pembuluh darah, dan saraf. Vaskularisasi Kulit Vaskularisasi di sini terdiri dari 3 dimensi yaitu 2 sistem pleksus paralel dengan kulit dan 1 sistem vertikal yang menghubungkan bagian atas dan bawah dari dari kedua pleksus tadi. Mikrosirkulasi berasal dari interkonekting di atas, untuk vaskularisasi epidermis dan apendises. Vaskularisasi berfungsi nutrisi, regulasi temperatur dan tekanan darah, serta respon inflamasi. Apendises Kulit Terdiri dari kelenjar keringat ekrin dan apokrin, serta kelenjar minyak. Persyarafan dan Inervasi Kulit Ujung syaraf bebas untuk sensasi dingin, panas, sakit, tekanan, dan gatal. Di sekitar bulbus dan folikel rambut terdapat badan Ruffini untuk sensasi rabaan halus. Di sekitar papila dermis palmar dan plantar banyak terdapat badan Meissner untuk sensasi rabaan atau sentuhan, di bagian lebih dalamnya terdapat badan Paccini untuk sensasi vibrasi atau tekanan. Sensasi vibrasi ini terkait dengan badan glomus yang berhubungan dengan regulasi tekanan darah. Di sekitar sel Merkel terdapat badan Hederiform IVY-shaped untuk sensasi sentuhan. Fisiologi Kulit a. b. c. d. e. Kulit melindungi sel-sel tubuh bagian yang lebih dalam terhadap gesekan, mekanik, mikrobiologik, jamur dan parasit, serta kerusakan akibat ultra violet. Mengatur dan memelihara temperatur tubuh. Sebagai alat neuroreseptor dalam monitoring berbagai stimulan lingkungan. Memproses substansi antigenik untuk disajikan ke dalam proses imunologik selanjutnya. Berfungsi kosmetik dan protektif, karena terdapatnya struktur keratinisasi khusus, rambut, dan kuku. Adneksa Kulit 1. Kelenjar kulit

a. b.

Kelenjar keringat (glandula sudorifera) : kelenjar ekrin dan apokrin Kelenjar palit (glandula sebasea) : biasanya terletak disamping akar rambut. 2. Kuku : bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal. Bagian kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut nail root, bagian yang terbuka di atas dasar jaringan lunak kulit pada ujung jari disebut nail plate, dan yang paling ujung adalah bagian kuku yang bebas. 3. Rambut : terdiri dari akar rambut yang terbenam dalam kulit dan batang rambuut

yang berada di luar kulit. Ada dua macam tipe rambut, yaitu lanugo yang merupakan rambut halus dan tidak mengandung pigmen, dan rambut terminal yaitu rambut kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medula, dan terdapat pada orang dewasa. Fungsi Kulit : a. b. c. d. e. f. g. h. Proteksi Absorpsi Ekskresi Persepsi Fungsi pengaturan suhu tubuh Pembentukan pigmen Keratinisasi Pembentukan vit D

Pada fungsi keratinisasi, lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis sel utama yaitu keratinosit, Langerhans, melanosit. Keratinosit dimulai dari sel basal mengadakan pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup, dan sampai sekarang belum sepenuhnyadimengerti. Proses ini berlangsung normal selama kirakira 14-21 hari, dan memberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik.

You might also like