You are on page 1of 15

AKUNTANSI TOPIK KHUSUS KONTEMPORER

AKUNTANSI PERUSAHAAN IT SERVICES


DISUSUN OLEH: Risza Fitria Sari Khoerunnisa Dimaz Mohamad Ridwan 124020341 124020376 114020419

KATA PENGANTAR

Salamunalaykum warahmatullahi wabarokatuh. Segala puja dan puji kita selalu panjatkan kepada rabb semesa alam allah subhanahuwataala, dengan segala curahan limpah rahmatnya kita dapatmenimba ilmu dialam dunia yang fana ini untuk menjadi makhluk yang dimuliakan olehnya mulia. Sholawat serta salam tidaklupa selalu kia curah limpahkan kepada junjunan kita, rasullulah sallalahualaihi wasalam, berkat kesabaran beliau, kita dapat menikmati nimat yang paling luar biasa, muzizat akhir jaman yaitu alquran. Tanpa adanya alquran manusia bak seperti bunga yang tak kunjung mekar hingga layunya. Tak lupa kepadapara keluarga, parasahabatnya, kepada kita sebagai pengikutnya dan kepada muslimin wal muslimat hingga akhir jaman Alhamdulillah dengan segala rahmatnya, telah diselesaikan makalah yang berjudul, Akuntansi Perusahaan IT Services, yang disusun oleh Dimaz Mohamad Ridwan,Risza Fitria Sari dan Khoerunnisa. Berisi tentang peraturan kontrak konstruksi pada psak 34 dan implementasi pada perusahaan IT yang sedang booming di Indonesia. Semoga makalah ini bermangfaat bagi pembaca, khususnya bagi penyusun, wabiltaufik wal hidayah wasalamunalaykum wara matullahi wabarokatu.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar isi BAB I pendahuluan Latar belakang masalah Tujuan BAB II Penjelasan RUANG LNGKUPPERUSAHAAN KONTRAK MENURUT PSAK 34 PENYATUAN DAN SEGMENTASI KONTRAK KONSTRUKSI PENDAPATAN KONTRAK BIAYA KONTRAK PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONTRAK PENGAKUAN TAKSIRAN RUGI PERUBAHAN ESTIMASI i ii 1 1 1 2 2 2 3 5 6 9 12

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi terasa amat cepat, penulis masih ingat pada tahun 2005, hanya beberapa orang saja yang menggunakan telepon genggam monophonic dengan harga kisaran 500.000700.000. dalam jangka waktu 2 tahun, telepon genggam monophonic tergerus oleh polyphonic. Atau membludaknya warung internet tahun 2005 yang tergeser oleh modem wi_fi hanya dalam jangka waktu 4 tahun. perkembangan teknologi sebetulnya sangat berpengaruh terhadap ekonomi. Penahkah terpikir oleh penulis, sejak kapan toko konvensional menggunakan teknologi scan barcode? Padahal ketika toko konvensional membludak kebanyakan nama barang di input dengan key board. Khusus diwilayah andung ternyata ada sebuah perusahaan IT yang menyediakan jasa untuk menset, scanan barcode. Tak ayal perusahaan IT ini kebanjiran pesanan. Sehingga hampir semua toko konvensional menggunakan scanan bar code nya. Bukan hanya itu saja sebenarnya. Banyak pekerjaan administrafi yang tebantu oleh berkembanya teknologi. Khususnya soft ware. Karena biasanya hard ware diciptakan untuk mendukung soft ware. Adapun yang menjadi perhatian dari penulis adalah, bagaimana pencatatan yang dilakukan perusahaan-perusahaan IT yang sedang booming?

Tujuan
Adapun Tujuan yang akan dicapai adalah 1. Mengetahui proses bisnis perusahaan IT 2. Mengetahui bagaimana pencatatan perusahaan IT

Bab II Pembahasan
Ruang Lingkup perusahaan kontrak menurut PSAK
Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam kontrak : Kontrak biaya-plus

adalah kontrak konstruksi yang mana kontraktor mendapatkan penggantian untuk biaya-biaya yang telah diizinkan atau telah ditentukan, ditambah imbalan dengan persentase terhadap biaya atau imbalan tetap. Kontrak harga tetap adalah kontrak konstruksi dengan syarat bahwa kontraktor telah menyetujui nilai kontrak yang telah ditentukan, atau tarif tetap yang telah ditentukan per unit output, yang dalam beberapa hal tunduk pada ketentuan-ketentuan kenaikan biaya.Kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan pokok penggunaan. Suatu kontrak konstruksi mungkin dinegosiasikan untuk membangun sebuah aset tunggal seperti jembatan, bangunan, bendungan, pipa, jalan, kapal, dan terowongan. Kontrak konstruksi juga berkaitan dengan sejumlah aset yang berhubungan erat atau saling tergantung satu sama lain dalam hal rancangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan pokok penggunaan; kontrak seperti ini misalnya, konstruksi kilangkilang minyak atau bagian-bagian lain yang kompleks dari pabrik atau peralatan. kontrak konstruksi meliputi: kontrak pemberian jasa yang berhubungan langsung dengan konstruksi aset, misalnya, pelayanan jasa untuk manajer proyek dan arsitek; dan kontrak untuk penghancuran atau restorasi aset dan restorasi lingkungan setelah penghancuran aset. Kontrak konstruksi dirumuskan dalam berbagai cara, yang dalam Pernyataan ini, digolongkan sebagai kontrak harga tetap dan kontrak biaya-plus. Beberapa kontrak konstruksi dapat mempunyai baik karakteristik kontrak harga tetap maupun kontrak biaya-plus, misalnya kontrak biayaplus dengan nilai maksimum yang disetujui. Pada keadaan sedemikian, suatu kontraktor perlu untuk mempertimbangkan semua kondisi

PENYATUAN DAN SEGMENTASI KONTRAK KONSTRUKSI Persyaratan Pernyataan ini biasanya diterapkan secara terpisah pada setiap kontrak konstruksi. Namun, dalam keadaan tertentu, adalah perlu untuk menerapkan Pernyataan ini pada komponen suatu kontrak tunggal yang dapat diidentifikasi secara terpisah atau pada suatu kelompok kontrak secarabersama agar mencerminkan hakikat suatu kontrak atau kelompok kontrak. Jika suatu kontrak mencakup sejumlah aset, konstruksi dari setiap aset diperlakukan sebagai suatu kontrak konstruksi yang terpisah jika: proposal terpisah telah diajukan untuk setiap asset setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah serta kontraktor dan pelanggan dapat menerima atau menolak bagian kontrak yang berhubungan dengan masing-masing aset tersebut; dan biaya dan pendapatan masing-masing aset dapat diidentifikasi.

Suatu kelompok kontrak, dengan satu pelanggan atau beberapa pelanggan, diperlakukan sebagai satu kontrak konstruksi jika: (a) kelompok kontrak tersebut dinegosiasikan sebagai satu paket; (b) kontrak-kontrak tersebut berhubungan erat sekali, sebetulnya kontrak tersebut merupakan bagian dari satu proyek tunggal dengan suatu margin laba; dan (c) kontrak-kontrak tersebut dilaksanakan secara serentak atau secara berkesinambungan. Suatu kontrak mungkin berisi klausul yang memungkinkan konstruksi aset tambahan atas permintaan pelanggan atau dapat diubah sehingga konstruksi aset tambahan dapat dimasukkan ke dalam kontrak tersebut. Konstruksi aset tambahan diperlakukan sebagai suatu kontrak konstruksi terpisah jika: (a) aset tambahan tersebut berbeda secara signifikandalam rancangan, teknologi atau fungsi dengan aset yang tercakup dalam kontrak semula; atau (b) harga aset tambahan tersebut dinegosiasikan tanpa memerhatikan harga kontrak semula.

PENDAPATAN KONTRAK Pendapatan kontrak terdiri dari: (a) nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak; dan (b) penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif:sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan; dan dapat diukur secara andal.

Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh beragam ketidakpastian yang bergantung pada hasil dari peristiwa di masa depan. Estimasi sering kali perlu untuk direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya ketidakpastian. Oleh karena itu, jumlah pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun dari satu periode ke periode berikutnya. Misalnya: (a) kontraktor dan pelanggan mungkin menyetujui penyimpangan atau klaim yang meningkatkan atau menurunkan pendapatan kontrak pada periode setelah periode di mana kontrak pertama kali disetujui; (b) nilai pendapatan yang disetujui dalam kontrak dengan nilai tetap dapat meningkat karena ketentuanketentuan kenaikan biaya;

(c) nilai pendapatan kontrak dapat menurun karena denda yang timbul akibat keterlambatan kontraktor dalam penyelesaian kontrak tersebut; atau (d) jika dalam kontrak harga tetap terdapat harga tetap per unit ouput, pendapatan kontrak meningkat jika jumlah unit meningkat. Penyimpangan adalah suatu instruksi yang diberikan pelanggan mengenai perubahan dalam lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan kontrak. Penyimpangan dapat menimbulkan peningkatan atau penurunan dalam pendapatan kontrak. Contoh penyimpangan adalah perubahan dalam spesifikasi atau rancangan aset atau perubahan lamanya kontrak. Penyimpangan dimasukkan ke dalam pendapatan kontrak jika: (a) kemungkinan besar pelanggan akan menyetujui penyimpangan dan jumlah pendapatan yang timbul dari penyimpangan tersebut; dan (b) jumlah pendapatan dapat diukur secara andal Klaim adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada pelanggan atau pihak lain sebagai penggantian untuk biayabiaya yang tidak termasuk dalam nilai kontrak. Klaim dapat timbul, misalnya, dari keterlambatan yang disebabkan oleh pelanggan, kesalahan dalam spesifikasi atau rancangan, dan perselisihan penyimpangan dalam pengerjaan kontrak. Pengukuran jumlah pendapatan yang timbul dari klaim mempunyai tingkat ketidakpastian yang tinggi dan sering kali bergantung pada hasil negosiasi. Oleh karena itu, klaim hanya dimasukkan dalam pendapatan kontrak jika: (a) negosiasi telah mencapai tingkat akhir sehingga kemungkinan besar pelanggan akan menerima klaim tersebut; dan (b) nilai klaim yang kemungkinan besar akan disetujui oleh pelanggan, dapat diukur secara andal. Pembayaran insentif adalah jumlah tambahan yang dibayarkan kepada kontraktor apabila standar-standar pelaksanaan yang telah ditentukan telah terpenuhi atau dilampaui. Misalnya, suatu kontrak mungkin mengizinkan suatu pembayaran tambahan kepada kontraktor untuk suatu penyelesaian yang lebih awal dari suatu kontrak. Pembayaran insentif dimasukkan dalam pendapatan kontrak jika: (a) kontrak tersebut cukup aman sehingga kemungkinan besar pelanggan memenuhi atau melampaui standar pelaksanaan; dan (b) jumlah pembayaran insentif dapat diukur secara andal.

BIAYA KONTRAK Biaya suatu kontrak konstruksi terdiri dari:

(a) biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak tertentu; (b) biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak tersebut; dan (c) biaya lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi kontrak.34. Biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan suatu kontrak termasuk: (a) biaya pekerja lapangan, termasuk penyelia; (b) biaya bahan yang digunakan dalam konstruksi; (c) penyusutan sarana dan peralatan yang digunakan dalam kontrak tersebut; (d) biaya pemindahan sarana, peralatan, dan bahan-bahan dari dan ke lokasi pelaksanaan kontrak; (e) biaya penyewaan sarana dan peralatan; (f) biaya rancangan dan bantuan teknis yang secara langsung berhubungan dengan kontrak; (g) estimasi biaya pembetulan dan jaminan pekerjaan, termasuk yang mungkin timbul selama masa jaminan; dan (h) klaim dari pihak ketiga.Biaya-biaya ini dapat dikurangi dengan keuntungan yang bersifat insidental yaitu keuntungan yang tidak termasuk dalam pendapatan kontrak, misalnya keuntungan dari penjualan kelebihan bahan dan pelepasan sarana dan peralatan pada akhir kontrak. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak umum dan dapat dialokasikan pada kontrak tertentu, termasuk: (a) asuransi; (b) biaya rancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan dengan kontrak tertentu; dan (c) overhead konstruksi.Biaya tersebut itu dialokasikan dengan menggunakan metode yang sistematis dan rasional dan diterapkan secara konsisten pada semua biaya yang mempunyai karakteristik sama. Alokasi tersebut didasarkan pada tingkat normal aktivitas konstruksi. Overhead konstruksi meliputi biaya-biaya seperti penyiapan dan pemrosesan gaji karyawan konstruksi. Biayabiaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak tertentu juga termasuk biaya pinjaman. Biaya-biaya yang secara spesifik dibebankan kepada pelanggan sesuai dengan persyaratan kontrak dapat mencakup beberapa biaya administrasi umum dan biaya pengembangan yang penggantiannya ditentukan dalam persyaratan kontrak.

Biaya yang tidak dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak atau tidak dapat dialokasikan pada suatu kontrak dikeluarkan dari biaya kontrak konstruksi. Biaya-biaya tersebut termasuk: (a) biaya administrasi umum yang penggantiannya tidak ditentukan dalam kontrak; (b) biaya pemasaran umum; (c) biaya riset dan pengembangan yang penggantiannya tidak ditentukan dalam kontrak; dan (d) penyusutan sarana dan peralatan menganggur yang tidak digunakan pada kontrak tertentu. Biaya kontrak meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan pada suatu kontrak selama periode sejak tanggal kontrak itu diperoleh sampai dengan penyelesaian akhir kontrak. Akan tetapi, biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan suatu kontrak dan terjadi untuk memperoleh kontrak juga dimasukkan sebagai bagian dari biaya kontrak jika biayabiaya ini dapat diidentifikasi secara terpisah dan dapat diukur secara andal dan kemungkinan besar kontrak tersebut dapat diperoleh. Jika biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh kontrak diakui sebagai beban pada periode terjadinya, maka biaya-biaya tersebut tidak dimasukkan dalam biaya kontrak ketika kontrak tersebut diperoleh pada periode berikut.

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONTRAK Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memerhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan. Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut segera diakui sebagai beban Dalam hal kontrak harga tetap, hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal jika semua kondisi berikut ini dapat terpenuhi: (a) total pendapatan kontrak dapat diukur secara andal; (b) kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan kontrak tersebut akan mengalir ke entitas; (c) baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak maupun tahap penyelesaian kontrak pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan (d) biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak dapat diidentifikasi dengan jelas dan diukur secara andalsehingga biaya kontrak aktual dapat dibandingkan dengan estimasi sebelumnya. Dalam hal kontrak biaya-plus, hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal jika semua kondisi berikut ini terpenuhi: (a) kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan kontrak tersebut akan mengalir

ke entitas; dan (b) biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak, apakah dapat ditagih atau tidak ke pelanggan, dapat diidentifikasi dengan jelas dan diukursecara andal. Pengakuan pendapatan dan beban dengan memerhatikan tahap penyelesaian suatu kontrak sering disebut sebagai metode persentase penyelesaian. Menurut metode ini, pendapatan kontrak dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan, beban, dan laba yang dilaporkan dapat diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaan secara proporsional. Metode ini memberikan informasi yang berguna mengenai cakupan aktivitas kontrak dan kinerja selama suatu periode Dalam metode persentase penyelesaian, pendapatan kontrak diakui sebagai pendapatan dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana pekerjaan dilakukan. Biaya kontrak biasanya diakui sebagai beban dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana pekerjaan yang berhubungan dilakukan. Namun, setiap ekspektasi selisih lebih total biaya kontrak terhadap total pendapatan kontrak segera diakui sebagai beban sesuai dengan paragraf 36. Suatu kontraktor mungkin mempunyai biaya kontrak yang berhubungan dengan aktivitas masa depan pada kontrak tersebut. Biaya kontrak tersebut diakui sebagai aset jika kemungkinan besar biaya tersebut akan dipulihkan. Biaya tersebut mewakili jumlah yang dapat ditagih dari pelanggan dan sering digolongkan sebagai pekerjaan dalam proses. Hasil kontrak konstruksi hanya dapat diestimasi secara andal jika kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan kontrak tersebut akan mengalir ke entitas. Namun, jika ketidak pastian timbul mengenai kolektibilitas jumlah piutang yang telah diakui sebagai pendapatan kontrak dan telah diakui dalam laba rugi, maka jumlah yang tidak tertagih atau jumlah pemulihan dengan kemungkinan tidak akan tertagih diakui sebagai beban dan bukan sebagai penyesuaian pendapatan kontrak. Pada umumnya entitas dapat membuat estimasi yang andal sehubungan dengan hasil suatu kontrak setelah entitas tersebut menyetujui kontrak yang mengatur hal-hal berikut ini: (a) hak legal masing-masing pihak yang dapat dipaksakan pemberlakuannya atas aset yang akan dibangun; (b) imbalan yang akan dipertukarkan; dan (c) cara dan persyaratan penyelesaian.Entitas perlu memiliki suatu sistem pelaporan dan anggaran keuangan yang efektif. Entitas menelaah dan jika perlu, merevisi estimasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak sesuai dengan kemajuan kontrak. Kebutuhan revisi tersebut tidak harus mengindikasikan bahwa hasil kontrak tidak dapat diestimasi secara andal.

Tahap penyelesaian suatu kontrak dapat ditentukan dalam berbagai cara. Entitas menggunakan metode yang mengukur secara andal pekerjaan yang dilakukan. Bergantung pada sifat kontrak, metode tersebut antara lain meliputi: (a) proporsi biaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan yang dilaksanakan sampai tanggal perhitungan dibandingkan dengan estimasi total biaya kontrak; (b) survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan; dan (c) penyelesaian suatu bagian secara fisik dari pekerjaan kontrak. Pembayaran berkala dan uang muka yang diterima dari para pelanggan sering kali tidak mencerminkan tahap penyelesaian. Jika tahap penyelesaian ditentukan dengan memerhatikan biaya kontrak yang terjadi pada saat ini, maka hanya biaya kontrak yang mencerminkan pekerjaan yang dilaksanakan dimasukkan dalam biaya. Biaya-biaya yang tidak termasuk misalnya: (a) biaya kontrak yang berhubungan dengan aktivitas masa depan kontrak, seperti biaya bahan yang telah dikirim suatu kontrak tetapi belum dipasang, digunakan atau diaplikasikan selama pelaksanaan kontrak, kecuali bahan-bahan tersebut telah dibuat secara khusus untuk keperluan kontrak tersebut; dan (b) pembayaran yang dibayarkan ke subkontraktor sebagai uang muka atas pekerjaan yang dilaksanakan dalam subkontrak tersebut.Jika hasil kontrak konstruksi tidak dapat diestimasi secara andal: (a) pendapatan diakui hanya sebesar biaya yang telah terjadi sepanjang biaya tersebut diperkirakan dapat dipulihkan; dan (b) biaya kontrak diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Taksiran rugi pada kontrak konstruksi segera diakui sebagai beban sesuai dengan Selama tahap awal suatu kontrak sering terjadi hasil kontrak tidak dapat diestimasi secara andal. Walaupun demikian, dimungkinkan entitas akan memulihkan biaya kontrak yang terjadi. Oleh karena itu, pendapatan kontrak diakui hanya sepanjang biaya yang terjadi diharapkan dapat dipulihkan. Disebabkan hasil kontrak tidak dapat diestimasi secara andal, maka tidak ada laba yang diakui. Tetapi, walaupun hasil kontrak tidak dapat diestimasi secara andal, dimungkinkan total biaya kontrak melebihi total pendapatan kontrak. Dalam hal ini, setiap selisih lebih total biaya kontrak terhadap total pendapatan kontrak diakui segera sebagai beban Biaya kontrak yang tidak mungkin dipulihkan diakui segera sebagai beban. Contoh keadaan yang menunjukan pemulihan biaya kontrak yang terjadi tidak mungkin dilakukan dan yang berakibat biaya kontrak diakui segera sebagai beban termasuk biaya dari: (a) kontrak yang tidak sepenuhnya dapat dipaksakan, karena keabsahannya masih diragukan; (b) kontrak yang penyelesaiannya bergantung pada hasil proses pengadilan atau legislasi yang tertunda;

(c) kontrak yang berhubungan dengan properti yang mungkin akan dimusnahkan atau diambilalih; (d) kontrak yang mana pelanggan tidak dapat memenuhi kewajibannya; atau (e) kontrak yang mana kontraktor tidak dapat menyelesaikan kontrak atau memenuhi kewajiban sesuai kontrak. Jika ketidakpastian yang menghalangi hasil kontrak dapat diestimasi secara andal tidak ada lagi, maka pendapatan dan beban yang berhubungan dengan kontrak konstruksi tersebut diakui

PENGAKUAN TAKSIRAN RUGI Jika kemungkinan besar terjadi bahwa total biaya kontrak akan melebihi total pendapatan kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban. Jumlah kerugian tersebut ditentukan tanpa memerhatikan: (a) apakah pekerjaan kontrak telah dilaksanakan atau belum; (b) tahap penyelesaian aktivitas kontrak; atau (c) jumlah ekspektasi laba yang akan diperoleh pada kontrak lain yang tidak diperlakukan sebagai satu proyek tunggal konstruksi.

PERUBAHAN ESTIMASI Metode persentase penyelesaian diterapkan secara kumulatif dalam setiap periode akuntansi terhadap estimasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak. Oleh karena itu, pengaruh perubahan dalam estimasi pendapatan kontrak atau biaya kontrak, atau pengaruh perubahan estimasi dari hasil kontrak, dipertanggungjawabkan sebagai perubahan dalam estimasi akuntansi (lihat PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan). Perubahan estimasi digunakan sebagai dasar dalam penentuan jumlah pendapatan dan beban yang diakui dalam laba rugi pada periode saat perubahan tersebut terjadi dan periode selanjutnya

KESIMPULAN
1. Perusahaan IT yang bergerak dalam bidang jasa pembuatan soft ware. Menggunakan metode. Kontrak harga tetap 2. Kadang menggunakan uang muka atau tidak menggunakan 3. Kadang terjadi pendapatan penyimpangan

DAFTAR PUSTAKA
PSAK 34 www.google.com

You might also like