You are on page 1of 4

Unit Link 1. Pengertian Asuransi. 2. Sejarah Asuransi. 3. Jenis-Jenis Asuransi. 4. Untung Rugi Unit Link. 5. Contoh Kasus. 6. Kesimpulan.

1. Pengertian Asuransi. Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan resiko (risk transfer mechanism), yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak (tertanggung) kepada pihak lain (penanggung). Pengalihan resiko ini tidak berarti menghilangkan kemungkinan terjadinya musibah, melainkan pihak penanggung menyediakan pengamanan finansial (financial security) serta ketenangan (peace of mind) bagi tertanggung. Sebagai imbalannya, tertanggung membayarkan premi dalam jumlah yang sangat kecil bila dibandingkan dengan potensi kerugian yang mungkin dideritanya (Morton:1999). 2. Sejarah Asuransi Jiwa. 3. Jenis-jenis Asuransi Jiwa. 3.1. Term Life Insurance (Asuransi Berjangka) Term assurance adalah bentuk dasar dari asuransi jiwa, yaitu polis yang menyediakan jaminan terhadap risiko meninggal dunia dalam periode waktu tertentu. Contoh Asuransi Berjangka (Term Insurance) : Usia Tertanggung 30 tahun Masa Kontrak 1 tahun Rate Premi (misal) : 5 permill/tahun dari Uang Pertanggungan Uang Pertanggungan : Rp. 100 Juta Premi Tahunan yang harus dibayar : 5/1000 x 100.000.000 = Rp. 500.000 Yang ditunjuk sebagai penerima UP : Istri (50%) dan anak pertama (50%) Penjelasan : Bila tertanggung meninggal dunia dalam masa kontrak, maka perusahaan Asuransi sebagai penanggung akan membayar uang Pertanggungan sebesar 100 juta kepada yang ditunjuk.

3.2. Whole Life Insurance (Asuransi Jiwa Seumur Hidup) Merupakan tipe lain dari asuransi jiwa yang akan membayar sejumlah uang pertanggungan ketika tertanggung meninggal dunia kapan pun. Merupakan polis permanen yang tidak dibatasi tanggal berakhirnya polis seperti pada term assurance. Karena klaim pasti akan terjadi maka premium akan lebih mahal dibanding premi term assurance dimana klaim hanya mungkin terjadi. Polis whole life merupakan polis substantif dan sering digunakan sebagai proteksi dalam pinjaman. 3.3. Endowment Insurance (Asuransi Dwiguna) Asuransi Dwiguna adalah suatu perjanjian asuransi jiwa yang memiliki unsur perlindungan dan tabungan. Pada tipe ini, jumlah uang pertanggungan akan dibayarkan pada tanggal akhir kontrak yang telah ditetapkan atau jika tertanggung meninggal dunia pada masa pertanggungan. Umumnya unsur tabungan pada produk ini di investasikan di deposito oleh Perusahaan Asuransi. Contoh Asuransi Dwiguna Berjangka (Kombinasi Term & Endowment) Usia Tertanggung 30 tahun Masa Kontrak 10 tahun Rate Premi (misal) : 85 permill/tahun dari Uang Pertanggungan Uang Pertanggungan : Rp. 100 Juta Premi yang harus dibayar : 85/1000 * 100.000.000 = Rp. 8.500.000,Yang ditunjuk sebagai penerima UP : Istri (50%) dan anak pertama (50%) Penjelasan, 1. Bila tertanggung meninggal dunia dalam masa kontrak, maka perusahaan Asuransi sebagai penanggung akan membayar uang Pertanggungan sebesar 100 juta kepada yang ditunjuk. 2. Bila tertanggung hidup sampai akhir kontrak, maka tertanggung akan menerima uang pertanggungan sebesar 100 juta. 3.4. Unit Link Insurance. Asuransi jiwa Unit Link adalah suatu produk asuransi jiwa pengembangan dari Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment) yang menggabungkan manfaat perlindungan dan manfaat investasi seperti reksadana. Setiap premi yang Anda bayarkan akan dialokasikan sebagian untuk biaya asuransi dan sisanya diinvestasikan ke dana investasi yang Anda inginkan. Berbeda dengan Asuransi Endowment, ladang investasinya tidak hanya di deposito melainkan di berbagai instrumen investasi. 4. Lebih dalam Unit Link. 4.1. Sejarah Unit Link. Pertama kali produk ini diperkenalkan di Inggris sejak tahun 1957, dalam bentuk produk gabungan Perlindungan dan Reksadana. Di Amerika Serikat sejak tahun 1976. fokus produk pada dana pensiun. Di Singapura diperkenalkan pertama kali pada tahun 1973 sebagai produk dana pensiun. Di Jepang mulai diperkenalkan sejak tahun 1980, memberikan jaminan perlindungan selamanya. Di Malaysia mulai diperkenalkan dan

dipasarkan pada tahun 1997, dan ditawarkan dengan produk unit link premi tunggal. Di Indonesia sejak tahun 1998, dan pada tahun 2003 jumlah perusahaan asuransi jiwa yang menjual produk unit link berkembang menjadi 17 perusahaan. Dan di China regulasi produk unit link dikeluarkan Februari 2000, polis pertama unit link dikeluarkan pada 1 Oktober 2000. Di Indonesia, Prudential dan Manulife adalah yang pertama mengeluarka produk Unit Link ini di tahun 1998. 4.2. Jenis-Jenis Unit Link.
1. Cash Fund Unit Link (Unit Link Dana Kas atau Pasar Uang) Jenis unit link ini merupakan pilihan instrumen investasi yang paling aman dimana portofolio investasi akan ditempatkan 100% pada instrumen pasar uang seperti deposito berjangka, sertifikat BI, dan surat hutang jangka pendek.Rentang waktu investasinya jangka pendek dengan tingkat risiko paling rendah. 2. Fixed Income Unit Link (Unit Link Pendapatan Tetap) Jenis unit link ini cocok diambil oleh nasabah yang ingin mendapatkan keuntungan pada tingkat bunga optimal namun tetap mengutamakan pendapatan yang stabil dan konsisten. Komposisi dana investasi akan difokuskan pada instrumen obligasi (sekurang-kurangnya 80%). 3. Managed Unit Link (Unit Link Pendapatan Campuran) Jenis unit link ini sesuai untuk para nasabah yang ingin memperoleh investasi yang memberikan pendapatan memadai sekaligus memanfaatkan peluang pertumbuhan investasi dalam jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengelolaan dana investasi akan difokuskan pada saham dan obligasi dengan komposisi tertentu sehingga dapat diperoleh tingkat return yang optimal. Tingkat pengembalian dapat berfluktuasi dari tahun ke tahun namun relatif lebih stabil dibandingkan unit link dana saham. 4. Equity Unit Link (Unit Link Dana Saham) Jenis unit link ini paling sesuai untuk nasabah yang ingin mendapatkan pertumbuhan hasil investasi secara maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, dana investasi akan dikembangkan pada instrumen yang memiliki potensi pertumbuhan paling besar yaitu saham (sekurang-kurangnya 80%). Tingkat return atau pengembalian hasil investasi akan berubah dari tahun ke tahun dan berfluktuasi seiring dengan kondisi pasar saham.

4.3. Untung Rugi Unit Link. 4.3.1. Keuntungan bagi Perusahaan Asuransi. Meningkatkan premi Asuransi dari masyarakat. Memperkuat struktur RBC (Risk Based Capital) sehingga meringankan kewajiban pengelolaan modal bagi perusahaan Asuransi. Menambah target calon pembeli Asuransi dengan segmen yang lebih luas. 4.3.2. Kerugian bagi Perusahaan Asuransi. Secara umum sama dengan menjual produk Asuransi Tradisional lainnya. 4.3.3. Keuntungan bagi Nasabah Asuransi. Nasabah mendapatkan 2 instrument keuangan sekaligus yakni instrument Asuransi dan Instrumen Investasi. Nasabah mendapatkan tingkat hasil investasi yang lebih menarik dibanding asuransi Tradisional lainnya. Pilihan Investasi di Unit Link lebih beragam dibanding pada Asuransi Tradisional

seperti pada Pasar Saham, Obligasi maupun di Pasar Uang dibandingkan di Asuransi Tradisonal yang umumnya hanya di Deposito. Dana Investasi dikelola secara profesional oleh Manager Investasi. 4.3.4. Kerugian bagi Nasabah Asuransi. Banyaknya biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah seperti :
Biaya asuransi(cost of insurance). Ini adalah biaya untuk perlindungan asuransi jiwa dan asuransi tambahan (bila ada) yang besarnya tergantung usia, nilai pertanggungan, kondisi kesehatan Anda saat mulai pertanggungan, dll. Biaya ini dikenakan secara bulanan dan mengurangi unit investasi. Biaya pengelolaan dana(management fee). Dikenakan sebagai imbal jasa pengelolaan dana investasi dan menjadi pengurang NAB. Biaya pengelolaan untuk dana ekuitas biasanya lebih besar dibandingkan untuk dana pasar uang atau pendapatan tetap. Biaya administrasi polis. Dikenakan secara bulanan sebagai imbal jasa pengadministrasian polis Anda dan mengurangi jumlah unit. Biaya penarikan dana(fund withdrawal charge). Dibebankan dalam rupiah bila Anda menarik sebagian atau seluruh unit investasi. Biaya pemindahan dana(fund switching charge). Pemindahan unit investasi antardana untuk beberapa kali dalam setahun biasanya bebas biaya. Pemindahan berikutnya dapat dikenai biaya (dalam rupiah). Biaya penambahan investasi(top up charge). Dibebankan dalam rupiah sebelum jumlah penambahan (top up) dikonversi ke dalam unit.

Potensi Resiko Kerugian Investasi, dimana bila investasi meningkat maka nasabah dan perusahaan Asuransi yang untung sedangkan bila investasi menurun, maka nasabah yang akan rugi atau kerugian ditanggung oleh nasabah. Berbeda dengan Asuransi Tradisional (mis.dwiguna) dimana bila investasi menurun maka yang rugi adalah perusahaan Asuransi. Hasil yang didapatkan nasabah, baik dari sisi Asuransi/Perlindungan maupun dari sisi Investasi tidak maksimal, khususnya bila dibandingkan kalau Asuransi dan Investasi dipisahkan.

You might also like