You are on page 1of 15

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KASUS TETANUS NEONATORUM TERHADAP BAYI Ny.

D DI RUANG ANAK RSUD A.YANI METRO TAHUN 2007

I. A.

PENGUMPULAN DATA DASAR Pengkajian

Identitas/Biodata Nama bayi Jenis kelamin Tempat tanggal lahir Umur Anak ke Alamat :D : Perempuan : Metro, 8 November 2007 : 8 hari : 1 (satu) : Jln. Imam Bonjol Gg. Harapan No. 7 Metro Barat

Nama ibu Umur Pekerjaan

: Ny. D : 25 tahun : IRT

Nama Ayah Umur Pekerjaan Pendidikan Agama Suku Alamat

: Tn. R : 25 tahun : Buruh : SMP : Islam : Jawa : Jl. Imam Bonjol Gg. Harapan No. 7 Metro Barat

Pendidikan : SMP Agama Suku Alamat : Islam : Jawa : Jl. Imam Bonjol Gg. Harapan Metro Barat

1.

Keluhan Utama

Ny. D datang bersama bayinya dan mengatakan bahwa bayinya panas, tidak mau menyusu dan mulut bayinya mencucu seperti mulut ikan disertai kejang.

2. a.

Riwayat Kesehatan Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan bayinya panas, kejang dan mulut bayi mencucu seperti mulut ikan b. Riwayat kesehatan lalu

Bayi lahir aterm, tidak ada kelainan c. Riwayat persalinan Thn lahir Lama dan jenis persalinan BBL Keadaan anak 2007 8 jam Normal Dukun, dirumah Penolong

Hamil ke dan tempat 1 PB : 49

BB : 2.700

d.

Imunisasi

Ibu mengatakan anaknya telah diimunisasi pada hari ke-2 setelah persalinan e. Aktivitas

Aktivitas melemah, menangis terus f. Riwayat kesehatan keluarga

Ayah dan ibu mengaku tidak pernah menderita penyakit menular ataupun penyakit keturunan.

B. 1. Nutrisi

Pola Kebutuhan Dasar

Sebelum sakit Sesudah sakit 2. Eliminasi

: bayi minum ASI sebanyak 6-8 x/hari : bayi tidak mau menyusui

Sebelum sakit

: BAB 3 x/hari, BAK 5-6 x/hari

Sesudah sakit 3.

: BAB 1 x/hari, BAK 2-3 x/hari

Personal Hygiene : 2 x/hari mandi kering : 2 x/hari mandi kering

Sebelum sakit Sesudah sakit

4.

Istirahat : tidur 18-20 jam/hari : tidur 5-6 jam/hari

Sebelum sakit Sesudah sakit 5. Aktivitas

Sebelum sakit Sesudah sakit

: bayi aktif tampak bugar : bayi tampak lemah dan aktivitas terganggu

C. 1. Keadaan umum

Pemeriksaan Fisik : anak tampak lemah dan gelisah

Kesadaran

: composmentis

Tanda-tanda vital : Pols : 124 x/mnt RR 2. : 48 x/mnt Kepala Keadaan rambut : hitam bersih Lingkar kepala : 32 cm Temp : 38,60C PB/BB : 49 cm/2600 gr

UUK : cekung UUB : datar 3. Mata

Bentuk alis tertarik keatas, konjungtiva pucat 4. Hidung : Normal, simetris : Normal, bersih

Bentuk Lubang hidung 5. Mulut

Bentuk Bibir Palatum Gusi Reflek 6.

: mencucu seperti mulut ikan : bersih, mukosa bibir tampak kering, pucat : normal : merah : lemah

Telinga : normal, simetris

Posisi

Keadaan : bersih, tidak ada serumen

7.

Leher : lemah

Pergerakan 8. Dada

Posisi Suara nafas 9. Perut

: simetris : tidak terdengar ronchi atau wheezing

Bentuk 10. Tali pusat 11. Punggung Bentuk 12. Ekstermitas

: simetris, bundar : basah

: normal

Jari tangan : lengkap Pergerakan Lila Jari kaki Posisi 13. Genetalia Jenis kelamin : perempuan : 9 cm : lengkap : simetris : lemah

Lubang anus Keadaan

: ada : bersih

14. Pemeriksaan penunjang Periksa lab : leukosit 5400 ul

II. INTERPRESTASI DATA DASAR 1. Diagnosa

Bayi Ny. D umur 8 hari dengan tetanus neonatorum Ds : a. Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal 8 November 2007, pukul 10.00 WIB

b. Ibu mengatakan bayinya panas, kejang, mulut mencucu dan alis mata tertarik keatas Do : Keadaan umum lemah, trismus (kesukaran membuka mulut), kesukaran menyusu, panas, ketegangan otot dinding perut, kuduk kaku sampai terjadi opistotonus, kejang, dahi berkerut, alis mata terangkat, mulut tertarik ke bawah, gelisah, badan kaku disertai menangis lemah. 2. 1. Ds Do 2. Ds Do Peningkatan suhu tubuh dan kejang : Ibu mengatakan badan anaknya panas dan kejang : Bibir merah, temp: 380C, badan bayi kaku Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan : Ibu mengatakan bayinya tidak mau menyusui dan rewel : Keadaan umum lemah Bibir tampak kering dan pucat, refleks hisap lemah Bayi menangis terus menerus Masalah

3. 1. 2. 3.

Kebutuhan Penyuluhan tentang tanda dan gejala tetanus neonatorum Penyuluhan tentang cara mengatasi panas dan kejang Penyuluhan cara mengatasi kebutuhan nutrisi dan cairan

III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial Potensial Sepsis Neonatorum

IV. Kebutuhan Intervensi dan Kolaborasi Segera Perawatan bayi dengan fibris dan kejang

V. 1. a. b. c.

Rencana Manajemen Tindakan bayi dengan Tetanus Neonatorum Jelaskan pada keluarga kondisi bayi saat ini Tali pusat dibersihkan dengan teknik septic dan antiseptic Pembersihan saluran nafas agar tidak tersumbat

2) a. b. c. d. e.

Perawatan bayi dengan fibris dan kejang Jelaskan pada keluarga tentang tanda-tanda Tetanus Neonatorum Beritahu pada keluarga tentang peningkatan suhu pada bayi Ajarkan keluarga untuk kompres hangat pada bayinya Observasi suhu Mengatasi kejang

3) Pemenuhan nutrisi dan cairan a. b. c. d. e. f. 4) Jelaskan pada keluarga kondisi bayi saat ini Pemasangan sonde Pemberian ASI 8 x 40 cc/ hari/ sonde Observasi intake dan output Pasang infus D 5 % 6 tetes/menit Libatkan keluarga untuk pemberian ASI/ sonde Pantau keadaan umum bayi

Nadi, pernapasan, suhu, panjang badan, berat badan

VI. Impelementasi 1. a. b. c. 2. a. b. Tindakan bayi dengan Tetanus Neonatorum Menjelaskan pada keluarga kondisi bayi saat ini Membersihkan tali pusat dengan alkohol 70 % Membersihkan saluran nafas dengan penghisap lendir De Lee Perawatan bayi dengan fibris dan kejang Menjelaskan pada keluarga tentang peningkatan suhu bayi saat ini Mengajarkan pada keluarga cara mengompres dengan menggunakan air hangat

c. Menjaga ruang dan lingkungan tetap tenang dan jauh dari pencahayaan yang tajam, karena bayi sensitif terhadap rangsang d. Mengatasi kejang dengan memasang tong spatel atau sendok yang sudah dibungkus kedalam mulut bayi agar lidah tidak tergigit oleh giginya. Serta untuk mencegah agar lidah tidak jatuh ke belakang karena dapat menutupi saluran pernafasan

3. a. b. c. d. e. 4.

Pemenuhan nutrisi dan cairan Menjelaskan pada keluarga kondisi bayi pada saat ini Memasang sonde Memberi ASI/ sonde 8 x 40 cc/ hari Mengobservasi input dan output Pasang infus D 5 % 6 tetes/ menit Memantau keadaan umum bayi

Nadi, pernapasan, suhu, panjang badan dan berat badan

VII. 1. a. b. c.

Evaluasi Tindakan bayi dengan Tetanus Neonatorum Keluarga sudah mengerti tentang kondisi bayi saat ini Tali pusat sudah dibersihkan dengan alkohol 70 % Sudah dilakukan pembersihan saluran nafas dengan penghisap lendir De Lee.

2. a. b. c. d. 3. a. b. c. d. 4. Pols

Perawatan bayi dengan fibris dan kejang Keluarga sudah mengerti kondisi bayi, dengan tanda-tanda Tetanus Neonatorum Keluarga telah melakukan kompres hangat Ruang dan lingkungan sudah cukup kondusif untuk perawatan bayi Tong spatel sudah terpasang Pemenuhan nutrisi dan cairan Keluarga sudah mengerti kebutuhan cairan dan nutrisi bayi Sonde sudah terpasang ASI 8 x 40 cc/ hari/ sonde sudah diberikan sesuai dengan jadwal Infus D 5 % 6 tetes/ menit sudah terpasang Keadaan umum bayi : 12 x/ menit RR : 48 x/ menit

Temp : 38,00C

PB/ BB : 49 cm/ 2700 gram

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari Pertama Tanggal 16 November 2007 S : Ibu mengatakan badan anaknya panas, kejang dan mulut mencucu seperti mulut ikan O : Keadaan umum lemah

Mukosa bibir kering, pucat, sudut mulut tertarik ke bawah, dahi berkerut alis mata terangkat, bayi tidak mau menyusu,mudah terangsang, sering kejang disertai sianosis, kaku kuduk sampai opistotonus, dinding perut kaku, mengeras dan kadang-kadang terjadi kejang, bayi gelisah,sering menangis lemah disertai panas. Refleks hisap : lemah

Pols RR

: 124 x/ menit : 48 x/ menit

Nutrisi Bayi tidak mau menyusui

Eliminasi BAB 1 x/ hari, BAK 3 4 x/ hari

Tali pusat Tali pusat masih basah

Ekstremitas Jari tangan : lengkap Jari kaki : lengkap Pergerakan Posisi : kaku : simetris

: Diagnosa Bayi Ny. D usia 8 hari dengan Tetanus Neonatorum Dasar Ds : Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal 8 November 2007 pukul 10.00 wib dengan keadaan panas, mulut mencucu, kejang dan alisnya tertarik ke atas. Do : Keadaan umum lemah, trismus, bayi tidak mau menyusu,

panas, ketegangan otot dinding perut, kuduk kaku sampai terjadi opistotonus, dahi berkerut, alis mata terangkat, mulut tertarik ke bawah, gelisah, disertai menangis terus. Masalah 1) Peningkatan suhu tubuh dan kejang

Dasar Ds Do 2) : Ibu mengatakan badan anaknya panas dan kejang. : Bibir merah, suhu 380 C, badan bayi kaku Gangguan Pemenuhan Nutrisi dan Cairan

Dasar Ds Do : Ibu mengatakan bayinya tidak mau menyusu dan rewel : Keadaan umum lemah, bibir tampak kering dan pucat, reflek hisap lemah, bayi menangis terus menerus. Kebutuhan 1. 2. 3. Penyuluhan tentang tanda dan gejala tetanus neonatorum Mengatasi panas dan kejang Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan

P a. b. c. d.

: 1) Tindakan bayi dengan tetanus neonatorum Menjelaskan pada keluarga kondisi bayi saat ini Membersihkan tali pusat dengan alkohol 70 % Beri cairan infus Glukosa 5 % Pembersihan saluran nafas agar agar tidak tersumbat dengan penghisap lendir De Lee 2) Perawatan bayi dengan fibris dan kejang

a. b. c.

Jelaskan pada keluarga tentang tanda-tanda Tetanus Neonatorum Jelaskan pada keluarga tentang peningkatan suhu pada bayi Ajarkan pada keluarga untuk kompres hangat

d. e. f. 3) a. b. c. d. e. f. 2.

Observasi suhu Mengatasi kejang dengan diazepam dosis 2,5 ml IV perlahan-lahan Memasang tong spatel Pemenuhan nutrisi dan cairan Jelaskan pada keluarga kondisi bayi saat ini Pemasangan sonde Pemberian ASI 8 x 40 cc/hari/ sonde sesuai jadwal Observasi intake dan output Pasang infus D 5 % 6 tetes/ menit terpasang Libatkan keluarga untuk pemberian ASI/sonde Pantau keadaan umum dan bayi

Pols, RR, Temp, PB/ BB

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari Ke : 3 Tanggal : 19 November 2007 S O : Ibu mengatakan anaknya sudah lebih baik dari sebelumnya : Keadaan umum belum membaik Mukosa bibir kering, pucat, bayi masih tidak mau menyusui, bayi sering menangis lemah disertai panas, refleks hisap lemah. Pols RR : 122 x/ menit : 48 x/ menit Temp BB : 38,20C : 2700 gram

Nutrisi Bayi tidak mau menyusu

Eliminasi BAB 1 x/ hari, BAK 3 4 x/ hari

Tali pusat Tali pusat sudah mulai kering

Ekstremitas Jari tangan : lengkap Jari kaki : lengkap Pergerakan Posisi : lemah : simetris

: Diagnosa Bayi Ny. D usia 11 hari dengan tetanus neonatorum Dasar Ds Do : Ibu mengatakan bayinya masih panas : Keadaan umum lemah, bibir tampak kering dan pucat, bayi tidak mau menyusu, sering menangis, suhu 38,20 C Masalah 1) Peningkatan suhu tubuh Ds : Ibu mengatakan tubuh bayi masih panas Do : Bibir merah, mukosa kering, Temp 38,2o C 2) Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan Ds : Ibu mengatakan bayi belum mau menyusu Do : Reflek hisap lemah, bayi tampak lemah dan pucat Kebutuhan 1) Penatalaksanaan fibris 2) Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan

P a. b. c.

: 1) Penatalaksanaan bayi dengan fibris Jelaskan kondisi suhu bayi saat ini pada keluarga Beritahu pada keluarga untuk tetap melakukan kompres hangat Observasi suhu setiap 8 jam sekali

2) a. b. c. d. e. f.

Pemenuhan nutrisi dan cairan Jelaskan pada keluarga kondisi bayi pada saat ini Beri ASI 8 x 40 cc/hari/ sonde sesuai jadwal Infus D 5 % 6 tetes/ menit terpasang Observasi input dan output Libatkan keluarga untuk pemberian ASI/sonde Pantau keadaan umum: Pols, RR, Temp, PB/ BB

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari Ke : 7 Tanggal : 19 November 2007 S O : Ibu mengatakan anaknya sudah mulai membaik : Keadaan umum membaik Mukosa bibir kering, pucat, gelisah, bayi belum mau menyusui, refleks hisap lemah. Pols RR : 122 x/ menit : 48 x/ menit Temp BB : 37,20C : 2700 gram

Nutrisi

Bayi belum mau menyusu

Eliminasi BAK BAB : 3-4 x/hari : 1-2x/hari

Tali pusat Sudah puput

Ekstermitas Jari tangan : Lengkap Jari kaki : Lengkap Pergerakan Posisi : Lemah : Simetris

: Diagnosa Bayi Ny. D usia 15 hari dengan tetanus Neonatorum Dasar Ds : Ibu mengatakan bayinya sudah tidak panas lagi, hanya belum mau menyusui Do : Keadaan umum membaik, bibir kering dan pucat

Masalah Gangguan pemenuhan nutrisi dan cairan Ds Do : Ibu mengatakan bayi belum mau menyusu : Keadaan umum membaik, reflek hisap masih lemah

Kebutuhan Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan

P a. b. c. d. e. f.

: Pemenuhan nutrisi dan cairan Jelaskan pada keluarga kondisi bayi pada saat ini Memberi ASI 8 x 40 cc/hari/ sonde sesuai jadwal Infus D 5 % 6 tetes/ menit terpasang Observasi intake dan output Libatkan keluarga untuk pemberian ASI/sonde Pantau keadaan umum: Pols, RR, Temp, PB/ BB

You might also like