Professional Documents
Culture Documents
BLOK 17 Hepatobilier
KELOMPOK E4 Felicia Rezkhi Putri Debby Mariane Lumban Tobing Randy Arnold Andi Siti Hardiyanti Bodi Eko Febrianto Anesty Claresta Roswitha Desiana Sari Gesi Jorgi Neforinaldy M 102009236 102011050 102011074 102011165 102011166 102011223 102011375 102011390
Seorang bayi usia 5 hari dibawa ke dokter untuk kontrol rutin. Ibu mengatakan bahwa bayinya mulai tampak kuning pada usia 2 hari. Bayi dilahirkan secara normal per vaginam pada usia kehamilan 39 minggu. Bayi masih aktif, menangis kuat, dan menyusu dengan baik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan (+) sklera ikterik, (+) jaundice pada wajah dan badannya. TTV dalam batas normal. Rumusan masalah pada scenario ini adalah bayi 5 hari, kuning sejak usia 2 hari lahir normal pada usia kehamilan 39 minggu dan didapatkan sklera ikterik dan jaundice Hipotesis dari scenario ini adalah bayi tersebut mengalami ikterus neonatorum fisiologis
PF dan PP WD dan DD
RM
Manifest Patofisio asi Klinis logi
Penatala ksanaan
Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan definisi ikterus neonatorum dan metabolisme bilirubin. Mahasiswa dapat membedakan ikterus neonatus fisiologis dan ikterus neonatus patologis. Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada ikterus neonatus. Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan etiologi, epidemiologi, patofisiologi, menifestasi klinis, penatalaksanaan, komplikasi, prognosis, dan pencegahan ikterus neonatus.
Ikterus : gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa karena adanya deposisi produk akhir katabolisme heme yaitu bilirubin.
neonatus akan tampak bila konsentrasi bilirubin serum lebih 5 mg/dL. Ikterus fisiologik tidak mempunyai dasar patologis
kadarnya tidak melewati kadar yang membahayakan dan tidak menyebabkan kematian pada bayi.
Identitas pasien Keluhan Utama Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan, ibu DM, gawat janin, malnutrisi intra uterin, infeksi intranatal) Riwayat persalinan dengan tindakan atau komplikasi. Riwayat ikterus atau terapi sinar atau transfusi tukar pada bayi sebelumnya. Riwayat inkompatibilitas darah. Riwayat keluarga yang menderita anemia, pembeseran hepar dan limpa. Jenis susu yang dikonsumsi
Keadaan umum TTV dan kesadaran Inspeksi (kuning pada kulit,sklera mata),palpasi (nyeri + pada RUQ),perkusi,auskulasi. Melihat adanya ikterus
Pada siang hari dan lampu cukup terang
Tekan kulit dengan ringan untuk memastikan
warna kulit.
Klasifikasi Ikterus
Tanya dan Lihat Mulai kapan ikterus ? Daerah mana yang ikterus ? Bayinya kurang bulan ? Warna tinja ? Ikterus usia 3-13 hari Tanda patologis (-) Tanda / Gejala Ikterus segera setelah lahir Ikterus pada 2 hari pertama Ikterus pada usia > 14 hari Ikterus lutut/ siku/ lebih Bayi kurang bulan Tinja pucat Klasifikasi Ikterus patologis
Ikterus fisiologis
Pemeriksaan serum bilirubin Transcutaneus bilirubin (TcB) Pemeriksaan radiologis USG abdomen,Liver isotope scan,Liver ultrasound: Tambahan (untuk menyingkirkan DD dan untuk evaluasi penyebab) :
Gol. Darah dan Coombs test
Darah lengkap dan hapusan darah Hitung retikulosit, skrining G6PD
Kriteria
Ikterus neonatorus Patologis Dlm 24 jam pertama stlh kelahiran > 14 hari Kulit seluruh tubuh, selaput mata > 12-15mg/dl > 2 gmg/dL Feses dempul, urin kuning tua
Lamanya Tempat Jmlh serum bilirubin Bilirubin direk Ciri khas penyerta
< 14 hari akan menghilang Sbagian Kulit tubuh, selaput mata < 12-15 mg/dl < 2 mg / dL _
ikterus yang timbul pada hari ke-2 dan hari ke-3 yang tidak mempunyai dasar patologis, kadarnya tidak melewati kadar yang membahayakan dan tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi
Hemolisis.
SDM umur lebih pendek
bilirubin
belum ada
Gangguan transportasi
Ikatan bilirubin dengan albumin kurang
Ikterus : 60% BCB, 80% BKB Studi RSCM (2003) ada bayi baru lahir (7hari):
58% untuk kadar bilirubin >5mg/dL
Pada janin : paru-paru belum berfungsi SDM banyak untuk angkut oksigen Setelah lahir Paru-paru berfungsi SDM banyak yang dihancurkan jadi bilirubin ke hepar dan usus hepar belum sempurna >>bilirubin hiperbilirubinemia ikterus
Warna kekuningan tampak pada hari kedua sampai hari keempat. Warna kuning tidak cepat menyebar Secara kasat mata, bayi nampak sehat. Warna kuning berangsur hilang setelah 10-14 hari. Kadar bilirubin total dalam darah kurang dari 15 mg/dL.
Minum ASI dini dan sering Terapi sinar matahari. (jam 7-9 pagi) Terapi sinar, jika ikterus berat Pada bayi yang pulang sebelum 48 jam, diperlukan pemeriksaan ulang dan kontrol lebih cepat (terutama bila tampak kuning). Bilirubin serum total 24 jam pertama > 4,5 mg/dL faktor prediksi hiperbilirubinemia pada bayi cukup bulan sehat pada minggu pertama kehidupannya.
Kern Ikterus
Apabila kadar bilirubin terlalu tinggi >20mg/dL Efek toksis bilirubin pada SSP di basal ganglia dan
nuklei batang otak Gejala : kurang aktif, malas minum, gangguan pendengaran, psikologis, dan kognitif hingga retardasi mental
BAIK
Dapat menghilang dengan sendirinya dan tidak meninggalkan gejala sisa
Pengawasan antenatal yang baik. Pemeriksaan golongan darah ibu pada kehamilan Menghindari obat yang dapat meningkatkan ikterus pada bayi pada masa kehamilan dan kelahiran, misalnya sulfafurazole, novobiosin, oksitosin dan lain-lain. Pencegahan dan mengobati hipoksia pada janin dan neonatus. Iluminasi yang baik pada bangsal bayi baru lahir. Pemberian makanan yang dini pada neonatus Pencegahan infeksi
Pada kasus ini pasien bayi berusia 5 hari dan mulai ikterik pada usia 2 hari menandakan bahwa ikterik yang terjadi adalah ikterik neonatorum yang fisiologis. Hal ini didasarkan pada munculnya ikterik pada usia 2 hari (>24jam, sebagai syarat ikterik fisiologis) dan juga keadaan umum pasien yang masih aktif, menangis kuat dan dapat menyusu dengan baik. Hipotesis diterima.